Professional Documents
Culture Documents
1744 6407 1 PB
1744 6407 1 PB
ARTIKEL
M. RAFIK
NPM. 1110018312009
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2013
0
Studi Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan
Studi Kasus Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP)
di Nagari Kinali Kabupaten Pasaman Barat.
Email: Rafik_inhil@yahoo.com
ABSTRACT
The program of village infrastructure development (PPIP) was one of PNPM Program which
held on 2008 still in the form of”pilot project”. The execution of PPIP at the village of Kinali,
Kinali District in West Pasaman Regency, besides allocate the fund of PPIP also take the
physical action due the development of road and bridge facility. The village of Kinali in west
sumatera PPIP was one of the village get PPIP allocation. The lower of participative society in
the program of PPIP due to feel worried among people because they felt the activity just give
the advantages to certain group. For that reason this study aims to know the society
participative level in the implementation of the road infrastructure development through ppip
at the village of kinali in west pasaman regency. The type of this research was field research.
This research was also supported by secondary data and literature study, especially in
organizing theoretical concept and literature review. The population of this research was all
people were at the village Kinali at the county Sidodadi and Alamanda totally 1001 with the
sample of 100 people. Technique used in this research was qualitative descriptive and
supported by quantitative descriptive as well as cross tabulation. From qualitative data got
score the primary data and then to be analyzed to describe in distribution frequency. From the
result of research to the society participative, to the development of environment through PPIP
program at the village kinali of West Pasaman Regency showed that being active of society was
enough good, it can be seen from their participation in the planning, action and supervision in
the PPIP Program. From the analysis of correlation socio-economic with their participation in
the program of PPIP can be concluded that the participation level of society in the planning
stages was influenced by their age (19,212), education (21,224), occupation (31,151) where x 2
accounted < dari x2 table; while in the action stage the participation was influenced by age
(19,212), education (21,224), occupation (31,151) and income (8,683); and to the supervision
stage, the society participation was influenced by gender (7,332), age (7,239), education
(14,430) and occupation (19,426). Overall, the participation of society in the program of PPIP
was influenced age, education and occupation.
Key words: society participation, the program of village infrastructure development (PPIP),
road infrastructure
1
dalam membuat perumusan kebutuhan serta pembangunan infrastruktur jalan pede-
perencanaan sendiri, sehingga perumusan saan Nagari Kinali?
kebutuhan dan perencanaan dibuat oleh
kelompok atau warga masyarakat yang C. Tujuan Penelitian
mempunyai pengaruh di lingkungannya, dan Dari rumusan masalah diatas maka
memungkinkan masuknya kepentingan tujuan penelitian dapat dikemukakan sebagai
tertentu. Berdasarkan fenomena berikut:
terlihat bahwa masih rendahnya tingkat 1. Untuk mengetahui partispasi masyarakat
partisipasi masyarakat dalam ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan
merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pengawasan pembangunan infrastruktur
pembangunan infrastruktur pedesaan dan jalan pedesaan Nagari Kinali.
belum adanya strategi peningkatan partisipasi 2. Untuk mengetahui hubungan sosial
masyarakat lebih lanjut dalam pelaksanaan ekonomi masyarakat Nagari Kinali
pembangunan infrastruktur desa seperti jalan dengan tingkat partisipasi masyarakat
rabat beton desa Nagari Kinali Kecamatan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Untuk itu pengawasan pembangunan infrastruktur
penelitian ini berfokus pada Studi jalan pedesaan Nagari Kinali.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksana-
D. TINJAUAN PUSTAKA
an Pembangunan Infrastruktur Jalan
1. Pengertian Partisipasi Masyarakat
(Studi Kasus Program Pembangunan
Partisipasi masyarakat dalam
Instrastruktur Pedesaan (PPIP))
pembangunan memiliki rumusan pengertian
B. Pertanyaan Penelitian
yang cukup bervariasi, sejalan dengan
Berdasarkan rumusan masalah diatas
luasnya lingkup penggunaan konsep tersebut
maka penulisan tesis ini akan mengangkat
dalam wacana pembangunan. Mikkelsen
beberapa pertanyaan penelitian terkait
(2012:64) menginventarisasi adanya enam
sebagai berikut:
tafsiran yang berbeda tentang partisipasi
1. Bagaimanakah partisipasi masyarakat
yaitu:
dalam perencanaan, pelaksanaan dan
1. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari
pengawasan pembangunan infrastruktur
masyarakat kepada proyek tanpa ikut
jalan pedesaan Nagari Kinali?
serta dalam pengambilan keputusan;
2. Bagaimanakah hubungan sosial ekonomi
2. Partisipasi adalah usaha membuat
masyarakat Nagari Kinali dengan tingkat
masyarakat semakin peka dalam
partisipasi masyarakat dalam perenca-
meningkatkan kemauan menerima dan
naan, pelaksanaan dan pengawasan
kemampuan menanggapi proyek-proyek
pembangunan;
2
3. Partisipasi adalah proses yang aktif, yang 8. Membangun proyek masyarakat yang
mengadung arti bahwa orang atau bersifat otonom.
kelompok terkait mengambil inisiatif dan Adapun jenis-jenis partisipasinya
menggunakan kebebasannya untuk meliputi: (1) Pikiran; (2) Tenaga; (3) Pikiran
menggunakan hal itu; dan tenaga; (4) Keahlian; (5) Barang; dan (6)
4. Partisipasi adalah pemantapan dialog Uang.
antara masyarakat setempat dengan para 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
staf dalam melakukan memperoleh Partisipasi Masyarakat
dampak social; persiapan, informasi Slamet (2004:97,137-143) faktor
pelaksanaan dan monitoring proyek, agar internal yang mempengaruhi partisipasi
mengenai konteks lokal dan dampaknya. masyarakat adalah jenis kelamin, usia,
5. Partsipasi adalah keterlibatan sukarela tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan
oleh masyarakat dalam perubahan yang mata pencaharian. Sementara itu faktor
ditentukannya sendiri; eksternal yang dapat mempengaruhi
6. Partisipasi adalah keterlibatan partisipasi masyarakat adalah stakeholder,
masyarakat dalam pembangunan diri, yaitu semua pihak yang berkepentingan dan
kehidupan dan lingkungan mereka. mempunyai pengaruh terhadap program
2. Bentuk-Bentuk Partisipasi seperti PPIP bersama pemerintah dan LSM.
Masyarakat (Sunarti dalam Suciati 2007:39).
Menurut Keith Davis dalam 4. Program Pembangunan Infrastruktur
Sastropoetro (1988:16), bentuk-bentuk Perdesaan
partsipasi meliputi: Program pembangunan infrastruktur
1. Konsultasi, biasanya dalam bentuk jasa. perdesaan atau yang lebih dikenal sebagai
2. Sumbangan spontan berupa uang dan PPIP berupaya menciptakan dan
barang. meningkatkan kualitas kehidupan masyara-
3. Mendirikan proyek yang sifatnya kat, baik secara individu maupun kelompok
berdikari dan donornya berasal dari pihak melalui partisipasi dalam memecahkan
ketiga. berbagai perrnasalahan yang terkait
4. Mendirikan proyek yang sifatnya kemiskinan dan ketertinggalan desa sebagai
berdikari dan dibiayai seluruhnya oleh upaya meningkatkan kualitas kehidupan,
masyarakat. kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
5. Sumbangan dalam bentuk kerja. PPIP rnerupakan program berbasis
6. Aksi massa. pemberdayaan di bawah payung PNPM
7. Mengadakan pembangunan di kalangan Mandiri, yang bantuannya meliputi fasilitasi
keluarga. dan memobilisasi masyarakat dalam
3
melakukan identifikasi permasalahan 3. Pemantauan kinerja yang akan dilakukan
kemiskinan, menyusuri perencanaan dan secara berjenjang dan tingkat pusat,
melaksanakan pembangunan infrastruktur provinsi, kabupaten, sampai ke tingkat
desanya. terendah di desa;
Lokasi PPIP tersebar di 29 provinsi, 4. Peningkatan partisipasi masyarakat
dengan sasaran lokasi mengikuti ketetapan secara aktif dalam pelaksanaan program
SK Menteri Pekerjaan Umum. Dalam khususnya peran serta perempuan dan
pelaksanaannya, PPIP akan terus meningkat- masyarakat kelompok miskin, terutama
kan kualitas pemberdayaan masyarakat dan dalam proses pengambilan keputusan;
peran stake holder dalam pelaksanaan 5. Penilaian kinerja yang dikaitkan dengan
program. Hal-hal tersebut dilakukan melalui: sistem, penghargaan, dan sanksi bagi
1. Peningkatan kepekaan dan kesadaran di penyelenggara program, dan tingkat
semua tingkatan melalui pelaksanaan provinsi, kabupaten, sampai tingkat desa
Public Awareness Campaign (PAC) yang berdasarkan kinerja dalam pelaksanaan
optimal; program; dan
2. Peningkatan kapasitas penyelenggara 6. Penguatan mekanisme serta implementasi
melalui pelatihan yang akan diintegra- penanganan pengaduan.
sikan ke dalam sistem penyelenggaraan
program;
4
3. Dokumentasi, yaitu teknik untuk Hasil perhitungan distribusi frekuensi
mendapatkan data sekunder, melalui terlihat bahwa jenis kelamin pria sebanyak
studi pustaka/literatur dilengkapi 63 % dan wanita sebanyak 37%. Dari tabel
dengan data statistik, foto, dan tersebut menunjukkan bahwa jumlah
gambar-gambar yang relevan dengan partisipan laki-laki lebih banyak dari
tujuan penelitian. perempuan.
5
c. Pendidikan presentasi yang paling rendah adalah
Tabel 4.12 pedagang/pekerja penjualan sebanyak 9%.
Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden
Pada Pembangunan Infrastruktur Jalan e. Penghasilan
Nagari Kinali
Tingkat Berdasarkan hasil kuesioner, yang
No Pendidikan Frekuensi % penulis kategorikan dalam tiga bagian,
Responden
1 SD 15 15% sehingga diperoleh distribusi penghasilan
2 SLTP 16 16% responden seperti terlihat pada Tabel 4.14.
3 SLTA 43 43%
4 Akademi 12 12% Tabel .4.14
5 PT 14 14% Frekuensi Penghasilan Responden Pada
Jumlah 100 100%
Pembangunan Infrastruktur Jalan
6
Pada tabel terlihat bahwa Berdasarkan tabel diatas responden
responden yang ikut berpartisipasi yang aktif berpartisipasi, meningkat lagi
sebanyak 74%. Tingginya animo responden (83%), dibanding pada tahap perencanaan
dalam berpartisipasi, agar warga mampu (74%) dan pada tahap pelaksanaan (82%).
mengontrol keputusan-keputusan yang Peningkatan ini disebabkan adanya rasa
mempengaruhi nasib mereka. kepemilikan masyarakat terhadap
infrastruktur jalan yang dibangun di
b. Partisipasi Tahap Pelaksanaan
Tabel 4.17
lingkungan tempat tinggal mereka.
Keikutsertaan Masyarakat Berpartisipasi
Pada Tahap Pelaksanaan Pembangunan 3. Respon Masyarakat Terhadap PPIP
Infrastruktur Jalan Pedesaan Nagari Kinali Tabel 4.21
Partisipasi dalam Responden Pendapat Responden Tentang Keikutsertaan
No Tahap Mereka Pembangunan Infrastruktur Jalan
Jumlah % Pendapat Responden Responden
Pelaksanaan
No dalam Pembangunan
1 Ikut berpartisipasi 82 82% Frekuensi Persentase
Infrastruktur Jalan
2 Tidak ikut 18 18% Persetujuan Program
berpartisipasi 1
a. Ya 71 71
Jumlah 100 100% b. Tidak 29 29
Perlakuan yang sama
terhadap warga oleh
Bila dibandingkan dengan partisipasi 2 pemerintah pada saat 77 77
rapat terkait program
masyarakat pada tahap perencanaan yang a. Ya
b. Tidak 23 23
hanya 74%, maka pada tahap pelaksanaan, Mendapatkan informasi,
tampa pemberian
keikutsertaan responden meningkat (82%). kesempatan dari
pemerintah untuk 72 72
Hal ini disebabkan oleh anggapan 3
bertanya atau
memberikan saran
masyarakat yang menyatakan bahwa, jika terkait program
a. Ya
pada tahap perencanaan adalah urusan bagi b. Tidak 28 28
Melakukan tanya jawab
yang warga yang terpilih dan duduk 4
dengan pemerintah
mengenai program 72 72
sebagai dewan kelurahan. a. Ya
b. Tidak 28 28
Pemberian saran terkait
c. Analisis Bentuk Partisipasi 5 program 66 66
a. Ya
Masyarakat pada Tahap b. Tidak 34 34
Pengawasan Negosiasi (tawar-
Tabel 4.19 menawar) mengenai 63 63
6
program
Keikutsertaan Masyarakat Berpartisipasi Pada a. Ya
Tahap Pengawasan Pembangunan b. Tidak 37 37
Infrastruktur Jalan Pedesaan Nagari Kinali Pemberian limpahan
kewenangan dari
pemerintah untuk
Partisipasi Responden 7
membuat keputusan 61 61
No dalam Tahap dominan
Jumlah % a. Ya
Pelaksanaan b. Tidak 39 39
1 Ikut 83 83% Pemberian kekuasaan
berpartisipasi 8
penuh oleh pemerintah
terkait program 67 67
2 Tidak ikut 17 17% a. Ya
berpartisipasi b. Tidak 33 33
Jumlah 100 100%
7
Berdasarkan tabel diatas terlihat Berikut adalah hasil uji statistik
bahwa pendapat responden pada pengaruh jenis kelamin, usia, tingkat
pembangunan infrastruktur jalan melalui pendidikan, penghasilan partisipasi masya-
Program Pembangunan Infrastruktur rakat pada pembangunan infrastruktur jalan
Pedesaan Nagari Kinali adalah berada pada melalui Program Pembangunan Infra-
tingkat therapy. Tingkatan ini adalah struktur Pedesaan Nagari Kinali, dengan
merupakan tingkatan terendah (manipulasi ketentuan: Jika thitung < ttabel artinya
dan therapi), dimana pada tingkat ini diterima; dan Jika Jika thitung > ttabel X²
masyarakat hanya ramai-ramai artinya ditolak atau tidak ada pengaruh
diikutsertakan dalam kegiatan tanpa diberi antara variabel independen dengan
wewenang untuk menolak atau memberi dependen, pada tingkat kepercayaan
saran, dan tanpa tahu keuntungan apa bagi 95%=5,991.
mereka (non-participation).
Selain itu pada tingkat ini,
pemerintah sebagai pemegang kekuasaan
hanya berkedok melibatkan masyarakat
dalam perencanaan, para ahli
memperlakukan anggota masyarakat
seperti penyembuhan pasien dalam terapi.
Meskipun masyarakat terlibat pada
kegiatan, meskipun kenyataannya kegiatan
tersebut lebih banyak untuk mendapatkan
masukan dari masyarakat demi kepentingan
pemerintah.
4. Hubungan Sosial Ekonomi terhadap
Bentuk Partisipasi Masyarakat
pada Tahap Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengawasan
Pembangunan Infraskruktur Jalan
Pedesaan melalui Program
Pembangunan Infrastruktur
Pedesaan (PPIP)
8
Tabel 4.27
Hubungan Bentuk Partisipasi Responden Dengan Kondisi Sosial Ekonomi
Pada Tahapan Pembangunan Infrastruktur Jalan
Nilai t Hitung
Nilai Nilai
Nilai Nilai
t-hitung t-hitung
Bentuk Partisipasi Pada Pembangunan t-hitung Nilai t-hitung Nilai t
Jenis Jenis
No Infrastruktur Jalan Jenis t-hitung Jenis Tabel
Tingkat Peng
Kelami Usia Pekerjaa
Pendidika hasila
n n
n n
1 Tahap perencanaan (keaktifan warga
mengikuti pertemuan, menyampaikan
3.855 19.212 21.224 31.151 3.983 5.991
usulan/saran dan keterlibatan dalam
pengambilan keputusan
2 Tahap pelaksanaan (tenaga, uang,
3.178 19.212 21.224 31.151 8.683 5.991
material, pikiran dan keahlian)
3 Tahap pengawasan (kesesuaian
prasarana dengan rencana, daya guna 7.332 7.239 14.430 19.426 4.971 5.991
dan hasil guna
9
tingkat pendidikan, pekerjaan responden mana pada tahap perencanaan 74%, tahap
dengan tingkat partisipasi mereka dalam pelaksanan 82% dan tahap pengawasan
program pembangunan infrastruktur desa 83%. Hal ini terlihat dari keaktifan
PPIP pada tahap perencanaan pembangunan. menghadiri, mengajukan usulan dan
Sementara itu variabel penghasilan saran, membantu material, pemikiran,
tidak berhubungan signfikan dengan tingkat uang, tenaga dan keahlian lapangan untuk
partisipasi masyarakat dalam program PPIP terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan
dimana nilai thitung kecil dari ttabel yaitu (4.971) dan pengawasan.
< (5,991). 2. Dari hasil regresi linear berganda
Dari pembahasan di atas terlihat didapatkan faktor usia, pendidikan dan
bahwa terdapat 3 faktor yang sangat pekerjaan sangat berpengaruh terhadap
mempengaruhi partisipasi masyarakat ikut tingkat partisipasi masyarakat berperan
dalam program Perencanaan Pembangunan aktif dalam program PPIP ini. Ada dua
Infrastruktur Pedesaan di Nagari Kinali faktor lainnya yaitu jenis kelamin dan
dalam Program PPIP, yaitu faktor usia, penghasilan tidak berpengaruh terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Sementara faktor tingkat partisipasi masyarakat dalam
jenis kelamin dan penghasilan bukan faktor program PPIP yang dikarenakan
yang menentukan tingkat partisipasi pelaksanaan program PPIP berupa
masyarakat. Dari hasil ini terlihat bahwa, pembangunan jalan desa baik di Sidodadi
keikutsertaa masyarakat dalam program PPIP maupun di Alamanda diupayakan
lebih didasarkan pada pengetahuan mereka merangkul seluruh warga yang peduli
akan pentingnya pembangunan di desa dengan pembangunan desa tanpa
mereka dan faktor pekerjaan mereka sebagai membedakan jenis kelamin. Faktor
tani dan perkebunan yang membutuhkan lainnya yang juga tidak berpengaruh
sarana jalan untuk transportasi hasil panen nyata adalah penghasilan. Di sini
mereka ke kota. Sehingga atas dasar tersebut penghasilan bukan tujuan utama bagi
niat masyarakat untuk ikut berpartisipasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
lebih didorong pada keinginan mereka untuk program PPIP ini, tetapi lebih pada
membangun negeri mereka, dan bukan atas kepedulian pembangunan desa yang
dasar jenis kelamin ataupun penghaislan. bermanfaat bagi kelancaran transportasi
masyarakat. Walaupun terdapat
G. Kesimpulan
hubungan signifikan, yaitu hanya pada
1. Partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan, karena memang pada
pembangunan infrastruktur jalan di tahap ini, pekerja yang ikut terlibat
Nagari Kinali sudah cukup tinggi di bekerja pada pembangunan proyek jalan
10
sirtu maupun rabat beton mendapatkan infrastruktur jalan untuk memperluas
upah dari pekerjaan tersebut. Dan ini pemasaran hasil panen mereka. Dengan
terlihat sangat dimanfaatkan oleh cara ini maka akan terbentuk kekuatan
masyarakat yang berpendapatan rendah negosiasi antara pemerintah dengan
(< Rp. 1 Juta rupiah) untuk mendapatkan masyarakat dalam melakukan perenca-
penghasilan tambahan bagi mereka, naan, pelaksanaan, pengawasan dan
selain berladang dan berkebun. evaluasi.
11
Jayadinata, Johara T, 2012. Tata Guna Tanah Sastropoetro,. 1988. Manajemen Perkotaan.
dalam Perencanaan Pedesaan, Yogyakarta: Lingkaran Bangsa.
Perkotaan dan Wilayah. Bandung: Sherly Arnstein. A ladder of Citizen
ITB Bandung Participation. Journal of The
Kodoatie, Robert J. 2003. Pengantar American Institute of Planner. 1969
Manajemen Infrastruktur. Soedarno.2004. Bunga Rampai Perencanaan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pembangunan di Indonesia. Jakarta:
Kodoatie, Robert J. 2005. Pengantar Grasindo.
Manajemen Infrastruktur. Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Perencanaan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pembangunan. Jakarta: Rajawali.
Kusnaedi, 1995, Keswadayaan Masyarakat Slamet, Y. 2004. Pembangunan Masyarakat
Desa Tertinggal. Yogyakarat : Aditya Berwawasan Partisipasi. Surakarta:
Media. Sebelas Maret University Press.
Mikkelsen. 2012. Pendekatan Partisipatif Slamet dalam http//tesis-
Dalam Perencanaan Kota. disertasi.blogspot.com/20085.4/studi.
Terjemahan Puji Lestari, Bandung: Pustaka.html. 6 April 2013
Yayasan Sugijanto Soegijoko Sugiyono. 2008. Metode Research (Penelitian
Indonesia. Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara
Muhadjir, 1996 Beberapa Kendala Sumodiningrat, Gunawan.2012.
Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Pemberdayaan Masyarakat Dan JPS.
dalam di Pedesaan. Yogyakarat : Jakarta: PT Gramedia
Aditya Media. Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan
Nurmandi, Achmad. 2012. Manajemen Yang Berkelanjutan. Yogyakarta:
Perkotaan. Yogyakarta: Lingkaran Andi.
Bangsa. Sukarjo, (ed). 2006. Pemberdayaan Kaum
Panudju, Bambang .2012. Pengadaan Marginal. Yogyakarta: APMD Press
Perumahan Kota dengan Peran Serta Suciati, et al, 2007, Partisipasi Masyarakat
Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Dalam Penyusunan Rencana Umum
Bandung: Penerbit Alumni Tata Ruang Kota Pati, Jurnal
Purba, Jonny (ed).2005. Pengelolaan Pembangunan Wilayah dan Kota
Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan
Vol.2, Nomor 9, Agustus, hal.26-43
Obor Indonesia
Rifkin, SB; F. Muller; W. Bichman. 1988. Sunarti dan Suciati, 2003, Partisipasi
Primary Health Care: on Measuring Masyarakat dalam Pembangunan
Participation. Social Science. 26(9): Perumahan secara Kelompok Jurnal
931-940
12
Tata Loka, Volume 5, Nomor 1, Yulianti, 2004, Partisipasi Masyarakat dalam
Januari, hal. 75-86 Pembangunan Perumahan secara
Sujanto.2012. Strategi-strategi Pembangunan Kelompok Jurnal Tata Loka, Volume
Masyarakat.Yogyakarta: Pustaka 5, Nomor 1, Januari, hal. 75-86
Pelajar
13