Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
Article Info
Submitted: 18 Maret 2017 | Reviewed: 5 Mei 2017 | Accepted: 28 Juli 2017
Abstract
This research aims to determine International Centre For Settlement of Investment Dispute
(ICSID), benefits and losses for Indonesia related with Choice of Option on Indonesian
investment dispute settlement with Churchill Mining Plc in ICSID. This research uses
normative legal research by gathering secondary data. Data collected is using the methods of
literary study by collecting legal material and information in the form of legal materials of
primary sources, secondary sources, and tertiary sources. In order to get a clear explanation,
the data will arrange systematically and analyzed with descriptive methods. These results
indicate that the disputes settlement between Indonesian Government against Churchill
Mining through ICSID has several benefits, such as the confidentiality of the proceedings, the
freedom to choose the arbitrator, the decision of the ICSID which are final and binding, and if
the arbitration decision can be implemented in Indonesia it is necessary to obtain Exequatur
of the Supreme Court. Although it has some benefits, however there are also some of the
losses suffered by Indonesian Government, such as substantial costs to finance the
proceedings at ICSID and if Indonesia was lost, it can cause financial loss with very large
impact to country around trillions to pay compensation or indemnity.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai International Centre For Settlement of
Investment Dispute (ICSID), keuntungan dan kerugian Indonesia terkait opsi pilihan
penyelesaian sengketa investasi Indonesia dengan Churchill Mining Plc di ICSID. Penelitian
ini merupakan penelitian hukum normatif yang dilakukan dengan mengumpulkan bahan
hukum. Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan menggunakan metode studi
1AldoRico Geraldi, Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan
Ganesha, Jalan Udayana No. 11 Singaraja, 81116, Bali, Indonesia, email: humas@undiksha.ac.ic,
Telp. (0362) 22570, Fax (0362) 25735.
89
Tanjungpura Law Journal Vol. 1, Issue 2, July 2017
kepustakaan dengan mengumpulkan bahan hukum dan informasi yang berupa bahan-bahan
hukum primer, sekunder, maupun tersier. Dalam rangka mendapatkan pemaparan yang
jelas, data tersebut kemudian disusun secara sistematis dan dianalisis dengan
menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penyelesaian
sengketa antara Pemerintah Indonesia dengan Churchill Mining melalui ICSID memiliki
beberapa keuntungan, seperti kerahasiaan proses beracara, kebebasan untuk memilih
arbiter, putusan dari ICSID yang bersifat final dan mengikat, serta apabila putusan arbitrase
dapat dilaksanakan di Indonesia maka perlu memperoleh eksekuatur dari Mahkamah Agung.
Walaupun memiliki beberapa keuntungan, namun terdapat juga beberapa kerugian yang
dialami oleh Pemerintah Indonesia, seperti biaya yang cukup besar untuk membiayai proses
beracara di ICSID dan apabila Indonesia ternyata kalah,maka dapat menyebabkan kerugian
terhadap negara yang sangat besar hingga triliunan untuk membayar kompensasi atau ganti
rugi.
kalahkan-indonesia-di-arbitrase.html,
diakses pada tanggal 25 Februari 2017.
9 Amco Asia Corporation and others v, 11 Sudargo Gautama. 1994. Arbitrase Bank
Republic of Indonesia (ICSID Case No. Dunia tentang Penanaman Modal di
ARB/81/1). Lihat juga Sudargo Gautama. Indonesia dan Jurisprudensi Indonesia
1986. Indonesia dan Arbitrase dalam Perkara Hukum Perdata. Bandung:
Internasiona., Bandung: Alumni. Alumni, hlm. 5.
10 Ida Bagus Wyasa Putra. 2000. Hukum 12 Bambang Cipto. 2010. Hubungan
Perdata Internasional. Bandung: Refika Internasional di Asia Tenggara. Yogyakarta:
Aditama, hlm. 112. Pustaka Pelajar, hlm. 202.
92
Tanjungpura Law Journal Vol. 1, Issue 2, July 2017
yang terdiri atas 3 (tiga) orang wasit atau yurisdiksinya.41 Badan arbitrase
atau lebih arbitrator yang masing- internasional lainnya dalam hal
masing ditunjuk oleh para pihak menyangkut soal kompetensi juga
dengan ketentuan satu orang menentukan dirinya sendiri sebagai
arbitrator dari negara yang netral. badan atau pihak yang berwenang
Sedangkan 2 (dua) orang atau lebih menentukan hal-hal apa saja yang
lainnya masing-masing mewakili pihak menjadi kompetensinya.42
yang bersengketa. Dalam rangka
B. Keuntungan dan Kerugian
penyelesaian sengketa oleh arbitrase
Indonesia Terkait
telah ditetapkan pula bahwa hukum
Penyelesaian Sengketa
yang berlaku yang menjadi dasar
Investasi dengan Churchill
pemakaian oleh dewan arbitrator
Mining di ICSID
dalam menyelesaikan sengketa
ICSID menjadi salah satu
tersebut adalah hukum yang dipilih
lembaga arbitrase yang memiliki
oleh para pihak.40
perbedaan dengan lembaga arbitrase
Yurisdiksi ICSID menunjuk
lainnya. Hal tersebut dikarenakan
kepada batas-batas berlakunya
ICSID merupakan suatu lembaga
Konvensi Washington 1965 yang
arbitrase internasional yang terkait
mendirikan Arbitrase ICSID agar
dengan Bank Dunia. Keterkaitan
badan ini dapat berfungsi dengan
tersebut membawa akibat penting
baik. Dengan kata lain, yurisdiksi ini
bagi ICSID terutama terkait dengan
menunjuk kepada batas-batas
tujuan utama ICSID dalam
wewenang badan arbitrase ICSID
meningkatkan sikap saling percaya
didalam menyelesaikan sengketa
yang diserahkan kepadanya. Pasal 41
41The Tribunal shall be the judge of its own
ayat (1) Konvensi ICSID menetapkan competence. Ketentuan ini dapat diartikan
sebagai kewenangan untuk menetapkan
bahwa Dewan Arbitase ICSID adalah apakah persyaratan-persyaratan suatu
sengketa yang diserahkan kepadanya itu
“Hakim” atas wewenang-wewenang telah memenuhi persyaratan konvensi dan
apakah sengketa yang diserahkannya itu
berada di dalam kewenangannya.
42 Lihat Pasal 16 ayat (1) The UNCITRAL
40Pasal42 ayat (1) ICSID (Convention on the Rules and Model Law (the Arbitration
Settlement of Investment Dispute Between Rules). Lihat juga Pasal 8 Rules of the ICC
States and National of Other States). Court of Arbitration.
102
Tanjungpura Law Journal Vol. 1, Issue 2, July 2017
dan menguntungkan antara negara terbuka untuk umum. Hal ini tentunya
dengan investor agar dapat akan memberikan keuntungan
meningkatkan arus sumber kekayaan tersendiri bagi Pemerintah Indonesia
kepada negara terkait berdasarkan karena ditujukan agar integritas
syarat-syarat tertentu. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia tetap terjaga.
ICSID tidak dapat dipandang semata- Dengan terjaganya integritas para
mata sebagai suatu mekanisme pihak, khususnya pemerintah
penyelesaian sengketa, namun juga Indonesia, diharapkan prospek
sebagai lembaga yang dapat pemerintah dalam menerima investor
meningkatkan perkembangan atau pengusaha asing tetap terjaga,
ekonomi negara. Akibat lain dari sehingga para investor asing masih
adanya keterkaitan antara ICSID dan dapat menjalankan usahanya dengan
Bank Dunia yaitu bahwa biaya yang baik di Indonesia. Selain itu, tidak ada
digunakan untuk beracara di lembaga kewajiban untuk mempublikasikan
Arbitrase tersebut menjadi lebih keputusan arbitrase sebagaimana
murah karena Bank Dunia halnya yang terjadi pada pengadilan
memberikan subsidi kepada nasional biasa. Dengan adanya
ICSID.Penyelesaian sengketa antara kerahasiaan ini, nama baik para pihak
Indonesia dengan Churchill Mining terutama Pemerintah Indonesia tetap
melalui arbitrase internasional yaitu terlindungi baik di kalangan
ICSID memiliki beberapa keuntungan masyarakat maupun para pihak asing
dan kerugian bagi Pemerintah yang ingin menanamkan sahamnya di
Indonesia. Keuntungan bagi Indonesia.
Pemerintah Indonesia antara lain: Sebagai perbandingan, prinsip
1. Kerahasiaan. kerahasiaan ini apabila ditinjau dari
Prinsip kerahasiaan yang Undang-Undang No. 30 Tahun 1999
diterapkan dalam penyelesaian tentang Arbitrase dan Alternatif
sengketa antara Indonesia dengan Penyelesaian Sengketa, salah
Churchill Mining melalui arbitrase satunya dapat dilihat didalam
ICSID tidak sama seperti praktek di penjelasan umum paragraf empat
pengadilan yang pada prinsipnya yang menyebutkan bahwa
103
Tanjungpura Law Journal Vol. 1, Issue 2, July 2017
104
Tanjungpura Law Journal Vol. 1, Issue 2, July 2017
atas seorang arbiter yang telah Arbiter atau arbitrator ICSID bisa
diangkat, maka pihak yang tunggal atau lebih sebagaimana
bersangkutan dapat mengajukan disetujui oleh para pihak. Apabila para
keberatannya pada pengadilan.43 pihak tidak sepakat terhadap jumlah
Diberikannya kebebasan bagi dan cara pengangkatan arbiter,
para pihak untuk memilih sendiri Dewan arbiter terdiri dari tiga orang.
arbiternya sudah barang tentu sangat Dimana masing-masing pihak
menguntungkan pemerintah mengangkat satu orang, dan kedua
Indonesia. Dengan perkataan lain, orang arbiter yang diangkat oleh para
adanya kebebasan dalam memilih pihak tersebut, mengangkat satu
arbiter ini memungkinkan pemerintah orang arbiter lain yang sekaligus
Indonesia untuk menemukan orang menjadi ketua arbitrase.
yang tepat untuk menyelesaikan Pengangkatan mana didasarkan pada
sengketanya dengan Churchill Mining. kesepakatan para pihak.
Kearifan dalam memilih arbiter ini 4. Putusan Arbitrase Bersifat Final
jelas berdampak pada obyektifitas dan dan Mengikat.
kualitas putusan. Putusan arbitrase ICSID yang
Pemerintah Indonesia dapat bersifat final dan binding memberikan
memilih arbiter yang dianggap dapat keuntungan bagi Pemerintah
memenuhi harapan pemerintah baik Indonesia. Final diartikan bahwa
dari segi keahlian atau terhadap putusan arbitrase ICSID
pengetahuannya pada sesuatu bidang tertutup untuk melakukan upaya
tertentu. Disini arbiter yang dipilih hukum baik banding ke Pengadilan
untuk menangani perkara atau Tinggi ataupun kasasi ke Mahkamah
sengketa yang sedang dihadapi oleh Agung.44 Sifat putusannya
Pemerintah dengan Churchill Mining
tidak harus selalu sarjana atau ahli 44 Putusan Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) juga bersifat final dan
hukum. binding. Oleh sebab itu, menurut BANI para
pihak terikat pada putusan tersebut.
Dengan perkataan lain, tindakan para pihak
yang bertentangan dengan putusan BANI
43 Lihat Pasal 22Undang-Undang Nomor 30 dianggap sebagai pelanggaran. Pendapat
Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Yang Mengikat & Klausula Arbitrase, URL :
Alternatif Penyelesaian Sengketa. http://www.bani-
105
Tanjungpura Law Journal Vol. 1, Issue 2, July 2017
yang final dan binding ini lebih putusan, sehingga dengan demikian
memungkinkan pelaksanaan eksekusi dapat menguntungkan para pihak
putusan arbitrase ICSID secara cepat. terutama Pemerintah Indonesia baik
Sifat putusan ini berbeda dengan dari segi waktu maupun secara
putusan pengadilan. Dengan kata lain, finansial.
suatu putusan pengadilan dapat Begitu juga dalam Undang-
dilakukan upaya hukum banding, Undang No. 30 Tahun 1999 tentang
kasasi maupun peninjauan kembali. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Hal ini merupakan salah satu yang Sengketa (ADR), kesepakatan
menyebabkan proses penyelesaian penyelesaian sengketa atau beda
sengketa melalui lembaga arbitrase pendapat secara tertulis adalah final
ICSID cenderung lebih cepat daripada dan mengikat.46 Prinsip ini kemudian
berperkara melalui lembaga dikuatkan kembali oleh pasal 60
pengadilan.45 undang-undang yang sama.47
Berdasarkan hal tersebut, dapat 5. Pengakuan dan Pelaksanaan
disimpulkan bahwa penyelesaian Putusan Arbitrase Internasional
sengketa antara Pemerintah ICSID.
Indonesia dengan Churchill Mining di Pengakuan dan pelaksanaan
Arbitrase ICSID juga menganut terhadap putusan arbitrase
prinsip final dan binding terhadap internasional ICSID dalam
putusan yang dikeluarkannya. Hal menyelesaiakan sengketa antara
tersebut terlihat jelas dari kata the Pemerintah Indonesia dan Churchill
award shall be binding sebagaimana Mining terbatas pada putusan
terdapat dalam artikel tersebut. yangmenurut ketentuan hukum
Sifat final dan binding yang dimiliki Indonesia termasuk dalam ruang
oleh putusan arbitrase ICSID ini
diharapkan dapat mempercepat dan 46 Lihat Pasal 6 ayat (7) Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
mempermudah pelaksanaan dari dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
47 Lihat Pasal 60 Undang-Undang Nomor 30
arb.org/bani_pendapat_ind.htm, diakses Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
pada tanggal 25 Februari 2017. Alternatif Penyelesaian Sengketa
45 Soebagjo dan Fatmah Jatim. 1995. menyatakan bahwa putusan arbitrase
Arbitrase di Indonesia. Cet ke-1, Jakarta: bersifat final dan mempunyai kekuatan
Ghalia Indonesia, hlm. 19-21. hukum tetap dan mengikat para pihak.
106
Tanjungpura Law Journal Vol. 1, Issue 2, July 2017
108
Tanjungpura Law Journal Vol. 1, Issue 2, July 2017
109
Tanjungpura Law Journal Vol. 1, Issue 2, July 2017
111
Tanjungpura Law Journal Vol. 1, Issue 2, July 2017
1/48523-jpn-churchill-mining- magazine/edisi-07-volii-juli-
belum-kalahkan-indonesia-di- 2012_hal_62_____80_.pdf.,
arbitrase.html, diakses pada diakses pada tanggal 25
tanggal 25 Februari 2017. Februari 2017.
Rista Rama Dhany, Digugat Churchill
Rp 20 T, Pemerintah RI Percaya
Diri Menang,
http://finance.detik.com/read/201
4/02/26/183143/2509500/1034/d
igugat-churchill-rp-20-t-
pemerintah-ri-percaya-diri-
menang, diakses pada tanggal
25 Februari 2017.
United Nations Conference on Trade
and Development (UNCTAD),
ICSID:2.2. Selection Appropriate
Forum, New York: ICSID, 2003.
http://unctad.org/en/docs/edmmi
sc232overview_en.pdf, diakses
pada tanggal 25 Februari 2017.
Wallstreet Online, Churchill Mining
“Finale”, http://www.wallstreet-
online.de/diskussion/1189817-
131-140/churchill-mining-finale,
diakses pada tanggal 25
Februari 2017.
Yudhoyono, Susilo Bambang, Tak
Gentar Hadapi Gugatan Churchil
Mining, Majalah BPK, Edisi 7
Juli 2012,
http://www.bpk.go.id/assets/files/
113