Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

EFEKTIVITAS PENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN

PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA


KELAS V SDN 16 KESIMAN DENPASAR TIMUR
Ni Nyoman Dewi Supariani1, Ni Ketut Ratmini2
1,2
Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Denpasar

Abstract. According to Kwan, et al., (2005) in Sriyono (2009) oral health is a


fundamental part of general health and wellbeing. According Riyanti and Erika (2005) in
Nuzurabachtiar (2013), dental hygiene and oral health is part of the body that can not be
separated from one another, because oral health affects the health of the body. Riskesdas
(2013) reported that the prevalence of dental caries in Bali is for 24.0 with the
translation of caries prevalence for the age group of 12 years was 22.1% with Decay,
Missing, Tooth Filling (DMF-T) 0.55, 35 age group -44 years of dental caries prevalence
reached 26.9% with DMF-T 4.56. The problem of this research is "Effective counseling
to increase knowledge of fifth grade students of SDN 16 Kesiman Denpasar East 2015".
The purpose of this study was to determine the effectiveness of counseling for increasing
knowledge of fifth grade students of SDN 16 Kesiman Denpasar Timur in 2015. This
study is the research experiment with Paired T test. The population in this study were all
students of class V SDN 16 Kesiman Denpasar are 71 East. This study does not use
samples but using total population. Based on the results of research conducted on 71
students of class V SD N 16 Kesiman Denpasar Timur obtained results regarding the
level of knowledge about dental and oral health care before getting dental health
education with very good criteria as many as 18 people (25.35%), the level of knowledge
of students with good criterion as many as 37 people (52.11%), the level of knowledge of
students with criteria quite as many as 13 people (18.30%), while the level of knowledge
of students with less criteria of three people (4.22%) and no student have failed criteria,
and the average level of knowledge of students of class V SD N 16 Kesiman about
maintaining healthy teeth and mouth before getting dental health education amounted to
72.32, which means knowledge of fifth grade students were on both criteria.The
frequency of the level of knowledge of students of class V SD N 16 Kesiman obtained
results regarding the level of knowledge about dental and oral health maintenance after
getting dental health education with very good criteria as much as 67 people (94.36%),
while the level of knowledge of students with good criterion as many as four people
(5.63%), and no students have sufficient criteria, less and failed and the average level of
knowledge of students of class V SDN 16 Kesiman about maintaining healthy teeth and
mouth before getting dental health education amounted to 89.86, which means the
knowledge of students V class currently on the criteria very well. The results of the
bivariate analysis showed that the correlation test Paired T test showed that the
correlation coefficient (R) =, 599 and sig = 0,000. This shows that there is a significant
association between knowledge and before and after being given the oral and dental
health education in the fifth grade students of SDN 16 Kesiman. Expected for dental
health workers in order to improve the knowledge of students of class V SD N 16
Kesiman, by providing information or counseling on dental and oral health maintenance.

Keywords: level of knowledge, dental hygiene, dental caries, elementary school


children, UKGS

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 4 No. 1 ( Pebruari 2016) 35


Pendahuluan mulut. Perilaku sangat dipengaruhi
oleh pengetahuan. Warni (2009)
Menurut Kwan, dkk., (2005) dalam Sulaimana (2010), perilaku
dalam Sriyono (2009) kesehatan yang didasari pengetahuan yang
mulut merupakan bagian benar akan lebih bertahan lama
fundamental kesehatan umum dan daripada perilaku yang tidak didasari
kesejahteraan hidup. Menurut pengetahuan, termasuk pengetahuan
Riyanti dan Erika (2005) dalam tentang cara menjaga kesehatan gigi
Nuzurabachtiar (2013), kesehatan yang benar akan sangat berpengaruh
gigi dan mulut merupakan bagian terhadap kejadian karies.
dari kesehatan tubuh yang tidak Notoatmodjo (2005) dalam
dapat dipisahkan satu dengan yang Sulaimana (2010), upaya untuk
lainnya, sebab kesehatan gigi dan meningkatkan pengetahuan adalah
mulut akan mempengaruhi kesehatan dengan penyuluhan kesehatan.
tubuh. Menurut Sriyono (2009), Penyuluhan dengan berbagai sasaran
keberadaan penyakit gigi dan mulut lebih ditekankan pada kelompok
dapat mempengaruhi kesehatan rentan anak sekolah. Lingkungan
umum, walaupun tidak menyebabkan sekolah merupakan perpanjangan
kematian secara langsung. tangan keluarga dalam meletakkan
Depkes RI (1997) dalam dasar perilaku hidup sehat bagi anak
Anonim (2014), menyatakan bahwa sekolah. Disamping itu, jumlah
pemerintah telah melaksanakan populasi anak sekolah umur 6-12
berbagai kegiatan untuk tahun mencapai 40%-50% dari
meningkatkan derajat kesehatan gigi komunitas umum, sehingga upaya
dan mulut, salah satu diantaranya penyuluhan kesehatan pada sasaran
adalah melaksanakan upaya anak sekolah merupakan prioritas
pelayanan kesehatan gigi pertama dan utama. Permasalahan
pencegahan, yang pelaksanaannya penelitian ini adalah “ Apakah
dipercayakan kepada Puskesmas. Efektif penyuluhan untuk
Hasil Riskesdas (2013) meningkatkan pengetahuan siswa
melaporkan bahwa prevalensi karies kelas V SDN 16 Kesiman Denpasar
gigi di Bali adalah sebesar 24,0 Timur tahun 2015”. Tujuan
dengan penjabaran prevalensi karies penelitian ini adalah untuk
untuk kelompok usia 12 tahun mengetahui efektivitas penyuluhan
sebesar 22,1% dengan Decay, untuk meningkatkan pengetahuan
Missing, Filling Tooth (DMF-T) siswa kelas V SDN 16 Kesiman
0,55, kelompok usia 35-44 tahun Denpasar Timur tahun 2015
prevalensi karies gigi mencapai
26,9% dengan DMF-T 4,56. Metode Penelitian
Menurut Bahar, (dalam
Sulaimana, 2010), bahwa salah satu Jenis penelitian ini termasuk
faktor utama yang mempengaruhi dalam penelitian experiment dengan
kesehatan gigi dan mulut adalah ujia Paired T Test. Populasi dalam
perilaku. Peterson (dalam Sulaimana, penelitian ini adalah seluruh siswa
2010), menyebutkan bahwa perilaku kelas V SDN 16 Kesiman Denpasar
yang dapat mempengaruhi Timur berjumlah 71 orang.
perkembangan karies adalah tentang Penelitian ini tidak memakai sampel
cara menjaga kesehatan gigi dan tetapi menggunakan total populasi.

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 4 No. 1 ( Pebruari 2016) 36


(25,35%), dan tidak ada responden
Hasil dan Pembahasan yang memiliki tingkat pengetahuan
gagal.
1. Karakteristik responden
b. Rata-rata tingkat pengetahuan
Karakteristik subjek penelitian siswa siswa kelas V SD N 16 Kesiman
kelas V SD N 16 Kesiman Denpasar sebelum mendapatkan penyuluhan
Timur sebelum dan setelah kesehatan gigi.
mendapatkan penyuluhan kesehatan
Tabel 2. Rata-rata Tingkat Pengetahuan Sebelum
gigi berdasarkan jenis kelamin: Mendapatkan Penyuluhan Kesehatan
Gigi

No Kategori Tingkat Jumlah Jumlah


Pengetahuan (orang) Nilai

1 Sangat baik (80-100) 18 1.460


2 Baik (70-79) 37 2.690
3 Cukup (60-69) 13 8.25
4 Kurang (50-59) 3 160
5 Gagal (0-49) 0 0

Jumlah keseluruhan 71 5.135


Gambar 1 menunjukkan jumlah
siswa kelas V SDN 16 Kesiman Rata-rata 72,32
dengan jumlah siswa laki-laki
sebanyak 34 orang dan siswa Tabel 2 menunjukkan bahwa
perempuan sebanyak 37 orang rata-rata tingkat pengetahuan siswa
SD N 16 Kesiman Denpasar Timur
2. Analisis Univariat sebelum mendapatkan penyuluhan
a. Distribusi frekuensi tingkat kesehatan gigi adalah 72,32 dengan
pengetahuan kategori baik.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat c. Distribusi frekuensi tingkat


Pengetahuan sebelum mendapatkan pengetahuan siswa kelas V SDN 16
Penyuluhan Kesehatan Gigi
Kesiman Denpasar Timur setelah
NO Kategori Tingkat f (%) mendapatkan Penyuluhan Kesehatan
Pengetahuan Gigi
1 Sangat baik (80-100) 18 25,35 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
2 Baik (70-79) 37 52,11 setelah mendapatkan Penyuluhan Kesehatan
Gigi
3 Cukup (60-69) 13 18,30
4 Kurang (50-59) 3 4,22
N Kategori Tingkat Freku- Persentase
5 Gagal (0-49) 0 0 o Pengetahuan ensi (%)
Total 71 100
1 Sangat baik (80-100) 67 94,36
2 Baik (70-79) 4 5,63
Tabel 1 menunjukkan bahwa 3 Cukup (60-69) 0 0
tingkat pengetahuan siswa kelas V 4 Kurang (50-59) 0 0
SD N 16 Kesiman sebelum 5 Gagal (0-49) 0 0
mendapatkan penyuluhan kesehatan Total 71 100
gigi yang memiliki tingkat
pengetahuan baik adalah 37 orang

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 4 No. 1 ( Pebruari 2016) 37


Tabel 3 menunjukkan bahwa Tabel 5 menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan siswa kelas V dengan uji korelasi Paired T test
SD N 16 Kesiman setelah didapatkan bahwa nilai koefisien
mendapatkan penyuluhan kesehatan korelasi (R) = ,599 dan sig = 0,000.
gigi yang memiliki tingkat Hal ini menunjukkan bahwa ada
pengetahuan dengan kategori sangat hubungan secara bermakna antara
baik adalah 67 orang (94,36%), dan pengetahuan dengan sebelum dan
tidak ada responden yang memiliki setelah diberikan penyuluhan
tingkat pengetahuan gagal. kesehatan gigi dan mulut pada siswa
kelas V SDN 16 Kesiman.
d. Rata-rata kelas V SDN 16
Kesiman setelah mendapatkan Pembahasan
penyuluhan kesehatan gigi.
Berdasarkan hasil penelitian
Tabel 4. Rata-rata Tingkat Pengetahuan Setelah yang dilakukan terhadap 71 orang
Mendapatkan Penyuluhan Kesehatan Gigi
siswa kelas V SDN 16 Kesiman
No Kategori Tingkat Jumlah Jumlah Denpasar Timur diperoleh hasil
Pengetahuan (orang) Nilai mengenai tingkat pengetahuan
1 Sangat baik (80-100) 6.090 tentang pemeliharaan kesehatan gigi
67
2 Baik (70-79) 4 290 dan mulut sebelum mendapatkan
3 Cukup (60-69) 0 0 penyuluhan kesehatan gigi yang
4 Kurang (50-59) 0 0 tertinggi dengan kriteria baik
5 Gagal (0-49) 0 0 sebanyak 37 orang (52,11%),
Jumlah keseluruhan 71 6.980 sedangkan tidak ada siswa yang
Rata-rata 89,85 memiliki kriteria gagal. Hasil
penilitian ini menunjukkan sebagian
Tabel 4 menunjukkan bahwa besar responden memiliki tingkat
rata-rata tingkat pengetahuan siswa pengetahuan baik, hal ini
kelas V SD N 16 Kesiman Denpasar kemungkinan disebabkan karena
Timur setelah mendapatkan siswa sudah mengetahui cara
penyuluhan kesehatan gigi adalah memelihara kesehatan gigi melalui
89,85 dengan kategori sangat baik. media cetak atau elektronik
walaupun belum pernah
3. Analisis Bivariat mendapatkan penyuluhan. Penelitian
ini mendukung pernyataan
Hasil Uji Experiment dengan Notoatmodjo (2003) yang
Paired T test pada siswa kelas V menyatakan bahwa tingkat
SDN 16 Kesiman didapatkan hasil pengetahuan dipengaruhi oleh
sebagai berikut: fasilitas. Fasilitas-fasilitas sebagai
sumber informasi yang dapat
Tabel 5. Hubungan Pengetahuan sebelum dan mempengaruhi pengetahuan
sesudah diberikan penyuluhan
seseorang, misalnya radio, televisi,
majalah, koran, dan buku.
Correlation Sig Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan terhadap 71 orang
Sebelum & sesudah ,599 0,000 siswa kelas V SDN 16 Kesiman
Denpasar Timur diperoleh hasil
mengenai tingkat pengetahuan

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 4 No. 1 ( Pebruari 2016) 38


tentang pemeliharaan kesehatan gigi mempengaruhi pengetahuan
dan mulut setelah mendapatkan seseorang, misalnya radio, televisi,
penyuluhan kesehatan gigi dengan majalah, koran, dan buku.
kriteria sangat baik sebanyak 67 Rata-rata tingkat pengetahuan
orang (94,36%), sedangkan tingkat siswa kelas V SDN 16 Kesiman
pengetahuan siswa dengan kriteria tentang pemeliharaan kesehatan gigi
baik sebanyak empat orang (5,63%), dan mulut setelah mendapatkan
dan tidak ada siswa yang memiliki penyuluhan kesehatan gigi sebesar
kriteria cukup, kurang dan gagal. 89,85 yang artinya pengetahuan
Hasil penilitian ini menunjukan siswa kelas V berada pada kriteria
sebagian besar responden memiliki sangat baik. Hasil penilitian ini
tingkat pengetahuan sangat baik, hal menunjukan sebagian besar
ini disebabkan karena siswa telah responden memiliki tingkat
mendapatkan penyuluhan dan pada pengetahuan sangat baik, hal ini
saat diberikan penyuluhan siwa disebabkan karena siswa telah
mengikuti dengan baik. Hal ini juga mendapatkan penyuluhan dan pada
membenarkan pendapat yang saat diberikan penyuluhan siswa
dikemukakan oleh Notoatmodjo mengikuti dengan baik. Hal ini juga
(2005), bahwa faktor yang membenarkan pendapat yang
mempengaruhi pengetahuan salah dikemukakan oleh Notoatmodjo
satunya adalah perhatian. Perhatian (2005), bahwa faktor yang
siswa yang lebih terhadap suatu mempengaruhi pengetahuan salah
materi, akan menambah pemahaman satunya adalah perhatian. Perhatian
terhadap materi tersebut, sebaliknya siswa yang lebih terhadap suatu
perhatian yang kurang terhadap suatu materi, akan menambah pemahaman
materi mengakibatkan pemahaman terhadap materi tersebut, sebaliknya
terhadap suatu materi kurang. perhatian yang kurang terhadap suatu
Rata-rata tingkat pengetahuan materi mengakibatkan pemahaman
siswa kelas V SDN 16 Kesiman terhadap suatu materi kurang.
tentang pemeliharaan kesehatan gigi Berdasarkan hasil penelitian
dan mulut sebelum mendapatkan yang dilakukan terhadap 71 orang
penyuluhan kesehatan gigi sebesar siswa kelas V SD N 16 Kesiman
72,32 yang artinya pengetahuan Denpasar Timur tentang tingkat
siswa kelas V berada pada kriteria pengetahuan pemeliharaan kesehatan
baik. Hasil penilitian ini menunjukan gigi dan mulut sebelum dan setelah
sebagian besar responden memiliki mendapatkan penyuluhan kesehatan
tingkat pengetahuan baik, hal ini gigi terjadi peningkatan tingkat
disebabkan karena siswa sudah pengetahuan dari kriteria baik
mengetahui cara memelihara menjadi kriteria sangat baik. Hasil
kesehatan gigi melalui media cetak penelitian ini menunjukan bahwa
atau elektronik walaupun belum sebagian besar siswa mengikuti
pernah mendapatkan penyuluhan. penyuluhan dengan baik dan aktif
Penelitian ini mendukung pernyataan pada saat diberikan beberapa
Notoatmodjo (2003) yang pertanyaan.
menyatakan bahwa tingkat Hasil analisa bivariat
pengetahuan dipengaruhi oleh menunjukkan bahwa dengan uji
fasilitas. Fasilitas-fasilitas sebagai korelasi Paired T test didapatkan
sumber informasi yang dapat bahwa nilai koefisien korelasi (R) =

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 4 No. 1 ( Pebruari 2016) 39


,599 dan sig = 0,000. Hal ini pengetahuan tentang pemeliharaan
menunjukkan bahwa ada hubungan kesehatan gigi dan mulut sebelum
secara bermakna antara pengetahuan diberikan penyuluhan tentang
dengan sebelum dan setelah kesehatan gigi dengan kriteria sangat
diberikan penyuluhan kesehatan gigi baik sebanyak 18 orang (25,35%),
dan mulut pada siswa kelas V SDN tingkat pengetahuan siswa dengan
16 Kesiman. Hal ini berarti kriteria baik sebanyak 37 orang
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut (52,11%), tingkat pengetahuan siswa
itu perlu diberikan kepada siswa dengan kriteria cukup sebanyak 13
untuk meningkatkan pengetahuan orang (18,30%), sedangkan tingkat
bagi siswa. Semakin baik tingkat pengetahuan siswa dengan kriteria
pengetahuan tentang kesehatan gigi kurang sebanyak tiga orang (4,22%)
dan mulut maka semakin sedikit dan tidak ada siswa yang memiliki
terjadinya penyakit gigi pada pada kriteria gagal dan rata-rata tingkat
siswa. Hal tersebut disebabkan pengetahuan siswa sebesar 72,32
karena pengetahuan yang baik yang artinya tingkat pengetahuan
tentang kesehatan gigi yang dimiliki siswa kelas V berada pada kriteria
oleh responden menumbuhkan sikap baik.
dan prilaku yang baik terhadap Frekuensi tingkat pengetahuan
pemeliharaan kebersihan gigi dan siswa kelas V SDN 16 Kesiman
mulut (Notoatmojo,2003). Hasil mengenai tingkat pengetahuan
penelitian ini sesuai dengan pendapat tentang pemeliharaan kesehatan gigi
dari Notoatmojo (2003) menyatakan dan mulut setelah mendapatkan
bahwa pengetahuan seseorang penyuluhan tentang kesehatan gigi
individu terhadap sesuatu dapat dengan kriteria sangat baik sebanyak
berubah dan berkembang sesuai 67 orang (94,36%), sedangkan
kemampuan, kebutuhan pengalaman, tingkat pengetahuan siswa dengan
dan tinggi rendahnya mobilitas kriteria baik sebanyak empat orang
informasi terhadap sesuatu di (5,63%), dan tidak ada siswa yang
lingkungannya. memiliki kriteria cukup, kurang dan
gagal dan rata-rata tingkat
Simpulan pengetahuan siswa sebesar 72,32
yang artinya tingkat pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas V berada pada kriteria
tentang tingkat pengetahuan baik.
pemeliharaan kesehatan gigi dan Hasil analisa bivariat
mulut sebelum dan setelah menunjukkan bahwa dengan uji
mendapatkan penyuluhan kesehatan korelasi Paired T test didapatkan
gigi dan mulut pada siswa kelas V bahwa nilai koefisien korelasi
SDN 16 Kesiman Denpasar Timur (R) = ,599 dan sig = 0,000. Hal ini
tahun 2015 dapat ditarik simpulan menunjukkan bahwa ada hubungan
sebagai berikut: secara bermakna antara pengetahuan
Frekuensi tingkat dengan sebelum dan setelah
pengetahuan siswa kelas V SDN 16 diberikan penyuluhan kesehatan gigi
Kesiman tentang pemeliharaan dan mulut pada siswa kelas V SDN
kesehatan gigi dan mulut sebelum 16 Kesiman.
mendapatkan penyuluhan kesehatan
gigi diperoleh hasil mengenai tingkat

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 4 No. 1 ( Pebruari 2016) 40


Saran
Berdasarkan simpulan di atas 3. Arikunto, S., 2009, Dasar-dasar
maka peneliti dapat memberikan Evaluasi Pendidikan, Jakarta:
saran untuk meningkatkan Bumi Aksara.
pengetahuan siswa kelas V SDN 16
Kesiman Denpasar Timur tentang 4. Be.K.N, 1987, Preventif
pemeliharaan kesehatan gigi dan Dentistry, Bandung : Yayasan
mulut sebagai berikut: Kesehatan Gigi Indonesia.
1. Mengadakan kerja sama antar
petugas kesehatan gigi dengan 5. Boediharjo, 1985, Pemeliharaan
tenaga pengajar (guru), hal ini Kesehatan Gigi Keluarga,
bertujuan untuk meningkatkan Surabaya: Airlangga University
tingkat pengetahuan kesehatan gigi Press.
dan mulut terutama tentang
pemeliharaan kesehatan gigi dan 6. Depkes RI., 1996, Pedoman
mulut. Pelaksanaan Usaha Kesehatan
2. Kepada tenaga kesehatan Gigi Sekolah, Jakarta: Direktorat
khususnya tenaga kesehatan gigi Kesehatan Gigi.
diharapkan untuk meningkatkan
upaya promotif terhadap siswa SDN 7. ________.,, 2008, Laporan Hasil
16 Kesiman Denpasar Timur. Riset Kesehatan Dasar
3. Diharapkan pihak sekolah (RISKESDAS) Provinsi Bali
menyediakan buku bacaan atau Tahun 2007. (online). Tersedia:
majalah tentang kesehatan gigi dan http://terbitan.litbang.depkes.go.i
mulut di perpustakaan sekolah untuk d/penerbitan/index.php/blp/catalo
lebih meningkatkan pengetahuan g/download/63/92/242-1.
serta memperluas wawasan siswa Diakses pada tanggal 3 Maret
tentang kesehatan gigi dan mulut. 2015.

Daftar Pustaka 8. ________., 2009, Kesehatan,


(online), Tersedia: http://e-
1. Agustina, S. 2013. Pengaruh report.alkes.kemkes.go.id/dat/UU
Metode Simulasi Cara Meng- _No._36_Th_2009_ttg_Kesehata
gosok Gigi Yang Benar Terhadap n.pdf. Diakses pada 3 maret 2015
Peningkatan Pengetahuan Siswa
SD 03 Sendangmulyo Kedung- 9. Herijulianti, E., Indriani, T.S. dan
mundu. (online), Tersedia: Artini, S., 2002, Pendidikan
http://digilib.unimus.ac.id/downl Kesehatan Gigi, Jakarta: EGC.
oad.php?i=13023. Diakses pada
tanggal 30 Februari 2015 10. Kholid, A, 2012, Promosi
Kesehatan. Jakarta : Rajawali
2. Anonim, 2014, Bab I Latar Pers.
Belakang (online), Tersedia:
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/ 11. Nuzurabachtiar, 2013, Gambaran
pdf_thesis/unud-281- Gingivitis Pada Remaja
1902199060-bab%20i.pdf. Pubertas Di MTSN Cot Gue
Diakses pada tanggal 30 Februari Kecamatan Darul Imarah Aceh
2015 Besar, Tahun 2010, (online),

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 4 No. 1 ( Pebruari 2016) 41


Tersedia: 18. Sriyono, N. W., 2009,
http://nuzurabachtiar.blogspot.co Pencegahan Penyakit Gigi dan
m/2013/03/kti-perawat-gigi.html. Mulut Guna Meningkatkan
Diakses tanggal 3 Maret 2015. Kualitas Hidup, Yogyakarta:
UGM.
12. Notoatmodjo, S., 2002,
Metodologi Penelitian Keseha- 19. Syah, M., 2012, Psikologi
tan, Jakarta: Rineka Cipta. Belajar, Jakarta: PT
RajaGrafindo Perkasa.
13. ______ ., 2003, Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : 20. Tarigan, R., 1989, Karies Gigi.
Rineka Cipta. Jakarta : Hipocrates.

13. ______ ., 2005, Cara 21. , 1990, Karies Gigi,


Memperoleh Pengetahuan, Jakarta : Hipokrates
(online),available:http://repositor
y.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 22. Widianti, E., 2007, Pengetahuan
21442/chapter%20II.pdf. Diakses Pasien Mengenai Gangguan
tanggal 5 Maret 2015. Psikosomatik dan Pencega-
hannya di Puskesmas Tarogong
15. Notoatmodjo, S., 2007, Promosi Garut, (online), Tersedia:
Kesehatan dan Prilaku http//repository.usu.ac.id/bitstrea
Kesehatan. Jakarta : Rineka m/123456789/24632/…/chapter
Cipta. %20II.pdf. Diakses pada tanggal
3 Maret 2015.
16. Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2013, 23. Warni, 2009, Efek Kebiasaan
http://terbitan.litbang.depkes.go.i Menyikat Gigi Terhadap Status
d/penerbitan/index.php/blp/catalo Karies Gigi., (online), Tersedia:
g/download/22/22/29-2. Diakses http://repository.usu.ac.id/bitstrea
pada tanggal 3 Maret 2015. m/123456789/6991/1/10E00144.
pdf. Diakses pada tanggal 8
17. Sulaimana, A, 2010, Efektifitas Maret 2015 .
Penyuluhan Kesehatan Gigi
dengan Media Poster dan Leaflet
Terhadap Peningkatan
Pengetahuan, (online), Tersedia:
http://ibnuabihurairah.blogspot.c
om/2011/04/penyuluhan-
kesehatan-gigi-skripsi.html.
Diakses pada tanggal 3 Maret
2015.

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 4 No. 1 ( Pebruari 2016) 42

You might also like