Corelation Between Health Training and Hand Hygine, Teeth, Ears and Eyes Health Knowledge On Kader Mungil Third and Fourth Graders at SD Negeri Pudakpayung 02

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

CORELATION BETWEEN HEALTH TRAINING AND HAND HYGINE,

TEETH, EARS AND EYES HEALTH KNOWLEDGE ON KADER MUNGIL


THIRD AND FOURTH GRADERS AT SD NEGERI PUDAKPAYUNG 02
Hanifah Dian Anugraheni,1 Umi Afrikhah,2 Beny Isnaini Prihatiningrum,3 Irma Ni’matus
Sholikhah,4 Indriana,5
1,2,3,4,5
Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

hanifahdian11@gmail.com / 082136554542

ABSTRACT

Health education is long-life edcuation. It is a combination between life experiences which influence mind, feeling,
and act. Therefore, health education should be began at early year. This is because health is important for every
individuals, not to mention children. Children’s health is the base for their next stages of development as the next
generation of this nation. However, there are a lot of our young generation which do not understand how to maintain their
health, such as washing their hand, brushing their teeth, checking their ears and eyes. Goal: the goal of this reserach is to
investigate children’s knowledge, Kader Mungil’s, before and after giving the health training of hand hygine, teeth, ears,
and eyes health. Method: method which was used in this reserach is analitical descriptive, while the appraoch use is the
cross-sectional approach. There were forty Kader Mungil who joined this reserach for two months. Result: The average
score of the hand hygine pre-test increases from 92.57 to 98.28; teeth and mouth’s health increases from 78.66 to 92; and
eyes health increases from 70.34 to 95.17. Conclusion: Kader Mungil’s knowledge on hand, teeth, ears, and eyes health
show an improvement after they are given the training.

Kata kunci: knowledge, health training, Kader Mungil

HUBUNGAN PEMBERIAN PELATIHAN KESEHATAN TERHADAP


TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN TANGAN, KESEHATAN GIGI,
TELINGA DAN MATA KADER MUNGIL KELAS 3 DAN 4 SD NEGERI
PUDAKPAYUNG 02
Hanifah Dian Anugraheni,1 Umi Afrikhah,2 Beny Isnaini Prihatiningrum,3 Irma Ni’matus
Sholikhah,4 Indriana,5
1,2,3,4,5
Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

hanifahdian11@gmail.com / 082136554542

ABSTRAK
Pendidikan kesehatan adalah proses yang terus berlanjut seumur hidup. Pendidikan kesehatan sendiri merupakan
kombinasi dari pengalaman belajar mempengaruhi pikiran, perasaan dan tindakan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan
harus dimulai pada usia sedini mungkin. Hal ini dikarenakan kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap
individu.Terutama kesehatan anak, karena anak merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya yang kelak menjadi
penerus bangsa, namun masih banyak anak-anak yang sakit dikarenakan belum bisa menjaga kesehatannya. Tujuan:
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader mungil sebelum dan setelah diberikan pelatihan kesehatan tentang
kebersihan tangan, kesehatan gigi, telinga dan mata. Metode: metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 40 kader mungil. Pengabdian dilakukan selama 2 bulan. Hasil:
Rata-rata nilai pre-test kebersihan tangan 92,57 menjadi 98,28; Kesehatan gigi dan mulut dengan rata-rata nilai pre-test
61,05 menjadi 90,85; Kesehatan telinga dengan nilai rata-rata pre-test 78,66 menjadi 92; dan kesehatan mata dengan nilai
rata-rata pre-test 70,34 menjadi 95,17. Kesimpulan: ada peningkatan pengetahuan kader mungil tentang kebersihan
tangan, kesehatan gigi, telinga dan mulut setelah diberikan pelatihan.

Kata kunci: pengetahuan, pelatihan, kader mungil

1
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan yang memiliki permen, coklat, biscuit, dll). Anak-anak pada
tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia ini masih tergantung pada orang dewasa
setiap individu guna mewujudkan masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
sadar akan perilaku hidup sehat serta Ketika orang tua tidak memperhatikan
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk kesehatan gigi dan mulut anak serta tidak
menggunakan pelayanan kesehatan (Sumini, mengajarkan anak untuk menjaga kesehatan
2014). giginya dengan menggosok gigi, maka anak-
Sehat merupakan suatu kondisi dimana anak tidak akan menjaga kesehatan giginya,
seseorang terbebas dari berbagai penyakit baik selain itu anak-anak juga kurang mengerti dan
fisik maupun psikis (Rahmad, 2015). mengetahui cara memelihara kesehatan mulut
Pendidikan kesehatan adalah proses yang terus dan gigi yang benar (Ratnaningsih, 2016).
berlanjut seumur hidup. Pendidikan kesehatan Peran serta orang tua untuk selalu
sendiri merupakan kombinasi dari pengalaman mengingatkan anak akan pentingnya
belajar mempengaruhi pikiran, perasaan dan menggosok gigi, mengawasi makanan yang
tindakan. Oleh karena itu, pendidikan dikonsumsi oleh anak dan memantau sikat gigi
kesehatan harus dimulai pada usia sedini anak. Usahakan untuk menggunakan sikat gigi
mungkin. Hal ini dikarenakan kesehatan dengan bulu yang halus untuk anak. Gantilah
merupakan hal yang sangat penting bagi setiap sikat gigi setiap 3 bulan sekali untuk menjaga
individu.Terutama kesehatan anak, karena kebersihan sikat gigi yang digunakan,
anak merupakan pondasi untuk usia-usia sedangkan untuk pasta gigi gunakan pasta gigi
selanjutnya yang kelak menjadi penerus khusus untuk anak.
bangsa, namun masih banyak anak-anak yang Gangguan pendengaran masih
sakit dikarenakan belum bisa menjaga merupakan masalah kesehatan yang belum
kesehatannya. Dibuktikan dengan data dari mendapat perhatian serius dari masyarakat
Riset Kesehatan Dasar (dalam Kantohe, karena gejalanya tidak tampak dari luar.
Wowor, Gunawan, 2016) menunjukkan pada Gangguan ini sangat mengganggu
Tahun 2007 dan 2013, jumlah penduduk produktivitas dan membuat penderitanya
Indonesia yang masalah kesehatan gigi dan terisolasi dari lingkungan. Pada anak-anak
mulut mengalami peningkatan kategori usia 5- dampaknya lebih berat lagi karena
9 tahun meningkat 7,3% dari 21,6% menjadi mempengaruhi perkembangannya hingga
28,9%, sedangkan untuk kelompok usia 10-14 dewasa. Gangguan pendengaran
tahun dengan peningkatan 4,6% dari 20,6% mengakibatkan anak usia sekolah sulit
menjadi 25,2%. menerima pelajaran, produktivitas menurun
Makanan merupakan kebutuhan dasar dan biaya hidup tinggi. Ini dikarenakan telinga
manusia untuk melanjutkan kehidupan. mempunyai peranan yang besar dalam
Makanan yang dibutuhkan harus memenuhi kehidupan sehari-hari. Masalah gangguan
syarat kesehatan dalam arti memiliki nilai gizi pendengaran pada anak sekolah ini perlu
yang optimal seperti vitamin, mineral, lemak diatasi dengan memberikan pelayanan
dan lainnya. Makanan yang dikonsumsi kesehatan indera pendengaran yang optimal
beragam jenisnya dengan berbagai cara sebagai upaya kuratif dan rehabilitatif
pengolahannya. Makanan-makanan tersebut terhadap anak usia sekolah. Selain itu perlu
dapat menjadi penyebab terjadinya gangguan pula dilakukan upaya preventif dan promotif
dalam tubuh kita sehingga kita jatuh sakit dengan melakukan skrining gangguan
(Satyaningsih, 2017). pendengaran dan edukasi tentang higiene
Fenomena saat ini anak-anak yang usia telinga yang benar dan upaya perubahan
sekolah umumnya mempunyai resiko perilaku ( Martini, 2017).
terhadap karies yang tinggi, karena pada usia Lidi kapas (cotton bud) merupakan alat
ini mereka memiliki kebiasaan mengkonsumsi untuk membersihkan telinga yang dapat dibeli
makanan dan minuman kariogenik (seperti : dengan mudah di apotik atau toko lain yang

2
menjualnya. Namun, penggunaan cotton bud mengerjakan tugas, tidak konsentrasi dalam
ini perlu hati-hati dan bantuan orang dewasa belajar.
apabila anak-anak akan membersihkan telinga. SD Negeri Pudakpayung 02 sudah
Kehati-hatian ini sangat perlu agar cotton bud memiliki program kesehatan yang bernama
tidak masuk terlalu dalam ke dalam liang dokter kecil, namun dalam pelaksanaannya
telinga, karena apabila terlalu dalam maka dokter kecil yang telah bertugas untuk
justru kotoran yang akan terdorong masuk ke menjaga UKS belum memiliki kompetensi
dalam telinga sehingga menjadi Serumen dalam hal pemeriksaan dan pengetahuan
obturans. Gangguan pendengaran merupakan tentang kesehatan secara umum. Selain itu di
ketidakmampuan secara parsial atau total SD Negeri Pudakpayung 02 pernah dilakukan
untuk mendengarkan suara pada salah satu penyuluhan tentang kesehatan oleh pihak
atau kedua telinga (Willisari dan Satiyowati, Puskesmas namun dari penyuluhan tersebut
2014). tidak ada tindak lanjut dan juga belum pernah
Buku adalah jendela dunia. Kurangnya diakan pemeriksaan kesehatan rutin setiap
minat anak sekarang untuk membaca perlu bulannya untuk mengetahui masalah kesehatan
untuk ditingkatkan. Membaca adalah melihat yang dialami pada setiap siswa agar diketahui
serta memahami isi dari apa yang tertulis segera apabila terdapat kelainan.
dengan melisankan atau hanya dalam hati Berdasarkan latar belakang tersebut,
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) . dibutuhkan sebuah upaya pengabdian
Hasil observasi dan wawancara yang masyarakat guna membekali ilmu berupa
diperoleh di SD Negeri Pudakpayung 02 materi tentang kebersihan tangan, kesehatan
menunjukkan bahwa 62 dari 71 anak gigi dan mulut, kesehatan telinga dan
mengalami masalah gigi, 22 dari 71 anak kesehatan mata dan mengajarkan cara
masih belum mampu untuk menjaga pemeriksaan di setiap materiyang dapat
kebersihan tangan, 71 anak belum pernah menunjangkemampuan siswa SD Negeri
melakukan pemeriksaan telinga, dan Pudakpayung 02 sehingga bisa meningkatkan
kebanyakan anak masih memiliki kebiasan derajat kesehatan. KAMUS SADAR SEHAT
buruk yang berakibat pada kesehatan mata. ( Kader Mungil Sekolah Dasar Sehat ) sebagai
Siswa SD Negeri Pudakpayung 02 juga belum upaya untuk meningkatkan kadar kesehatan
tau bagaimana cara menjaga kesehatan dengan SD Negeri Pudakpayung 02 dengan cara
baik seperti cara mencuci tangan dengan memberikan pelatihan pada kader tentang
benar, waktu untuk cuci tangan, menjaga dan kebersihan tangan, kesehatan gigi dan mulut,
memeriksa kesehatan mata, gigi dan mulut, kesehatan telinga dan kesehatan mata.
serta telinga. Seseorang ataupun siswa yang Sehingga, siswa SD Negeri Pudakpayung 02
sedang berada dalam kondisi sehat tentu dapat memiliki ketrampilan dalam pemeriksaan
melakukan berbagai aktivitas dengan baik, kesehatan, dan nantinya kader diharapkan
termasuk aktivitas belajar. Siswa yang sehat dapat untuk melakukan pemeriksaan rutin 1
dapat melakukan berbagai aktivitas bulan sekali.
pembelajaran secara baik, seperti dapat
berkonsentrasi dengan baik, mengerjakan METODE
tugas-tugas pelajaran yang diberikan guru,
selalu hadir di sekolah, berdiskusi dengan Program pengabdian masyarakat ini
teman, membaca buku pelajaran, mencatat kami laksanakan di SD Negeri Pudakpayung
pelajaran. Kondisi ini akan memberikan 02 Semarang. Kegiatan-kegiatan yang
kontribusi bagi tercapainya hasil belajar atau dilaksnakan meliputi pelatihan dengan
prestasi belajar yang diharapkan. Keadaan pemberian materi di kelas dan pemeriksaan
sebaliknya akan terjadi pada siswa yang tidak kesehatan. Kegiatan pelatihan ini dirancang
sehat atau berperilaku hidup yang tidak sehat, untuk membekali siswa-siswa SD Negeri
seperti mengantuk di kelas, malas Pudakpayung 02 yang sudah terpilih menjadi
kader dengan pengetahuan dan keterampilan

3
dalam hal pemeriksaan kesehatan tangan, c) Penyiapan sarana dan prasarana berupa
kesehatan mata, kesehatan gigi dan mulut, seminar kit (blocknote, pulpen, tote bag,
serta kesehatan telinga. Metode pelaksanaan pin kader mungil dan sticker kader
pada program pengabdian masyarakat ini yaitu mungil) dan alat penunjang pelatihan
dengan metode presentasi di dalam kelas kader KAMUS SADAR SEHAT berupa
dengan menggunakan media Power Poin alat peraga gigi, sabun cuci tangan,
(PPT), dan demonstrasi langsung cara handuk, snellen chart dan garputala.
pemeriksaan. Adapun tahapan pelaksanaan
program yaitu sebagai berikut : d) Pembuatan materi pelatihan KAMUS
SADAR SEHAT. Penyusunan materi
1. Persiapan dalam bentuk PPT (Power Poin).
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada tahap persiapanyaitu :
a) Survei tempat pelaksanaan kegiatan,
penjajakan, dan lobying Program
KAMUS SADAR SEHAT di SD
Pudakpayung 02 yaitu di Jalan Payung
Asri, RT 02 RW 01, Pudakpayung, Kota
Semarang

Gambar 3. Pembuatan materi

e) Perekrutan kandidat KAMUS SADAR


SEHAT dengan persyaratan (1) Siswa
kelas 3 dan 4; (2) Bersedia menjadi
bagian dari KAMUS SADAR SEHAT;
Gambar 1. Survei tempat dan lobying (3) Tekun dan mau belajar; (4) Bersedia
b) Pembuatan buku panduan berupa Komik mengimplementasikan apa yang sudah
Kader Mungil (Kamus) Sadar Sehat. didapatkan dari pelatihan.
Komik yang berisi cerita tentang
kebersihan tangan, kesehatan gigi,
telinga dan mulut yang disusun
sedemikian rupa guna memudahkan
anak untuk mengerti materi yang
disampaikan.

Gambar 4. Perekrutan Kader Mungil

2. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan
setelah semua perijinan dan persiapan
peralatan sudah selesai dilakukan. Kegiatan
dilaksanakan di SD Pudakpayung 02 yaitu
Gambar 2. Pembuatan komik Kader
Mungil (Kamus) Sadar Sehat di Jalan Payung Asri, RT 02 RW 01,
Pudakpayung, Kota Semarang. Dalam
pelaksanaanya peserta ditempatkan di

4
dalam satu kelas, dengan dibimbing oleh
pemateri dari tim PKM-M dan dilanjutkan
dengan praktek. Kegiatan pelatihan berbeda
dengan kegiatan belajar mengajar pada
umumnya. Kegiatan pelatihan dibuat
semenarik mungkin, fun learning, dan
selain belajar mereka juga di beri motivasi
untuk menjaga kesehatan.
Adapun silabus pelaksanaan sebagai
berikut:

5
Tabel 1. Silabus Pembelajaran

Pertem Materi Ajar Waktu Alat/Bahan/Sumbe Penilain


uan r Ajar
Ke-1 Pemberian materi tentang kebersihan Materi: LCD, Proyektor, Partisipasi peserta,
tangan (cara mengecek kebersihan 50 menit Laptop, sabun cuci pemahaman peserta,
tangan, 7 langkah cuci tangan bersih, tangan, handuk keaktifan peserta,
cara merawat kuku dan menjaga tangan, keran air. ketrampilan peserta.
kebersihan kuku)
Praktek:
70 menit
Praktek

Ke-2 Kesehatan gigi dan mulut ( cara Materi: LCD, Proyektor, Partisipasi peserta,
mengcek fungsi gigi dan mulut, maslah 50 menit Laptop, pantom pemahaman peserta,
kesehatan gigi dan mulut, cara merawat rahang gigi, sikat keaktifan peserta,
gigi dan mulut ) gigi, pasta gigi ketrampilan peserta.
Praktek:
Praktek 70 menit
Ke-3 Kesehatan telinga ( cek fungsi Materi: LCD, Proyektor, Partisipasi peserta,
pendengaran, masalah telinga, cara 50 menit Laptop, garpu tala pemahaman peserta,
merawat telinga) set, tissue. keaktifan peserta,
ketrampilan peserta.

Praktek:
70 menit
Ke-4 Kesehatan mata (cek fungsi mata, Materi: LCD, Proyektor, Partisipasi peserta,
masalah mata, cara merawat mata) 50 menit Laptop, Snellen pemahaman peserta,
chart keaktifan peserta,
. ketrampilan peserta.

Praktek:
70 menit
c. Pendampingan dan Pemantauan kesehatan terakhir pada tanggal 12 Juni
Setelah pelatihan yang dilaksanakan 2017 dikhususkan untuk memeriksa bapak
selesai dilakukan pendampingan oleh tim ibu guru di SD Negeri Pudakpayung 02
PKM seminggu sekali selama satu bulan Semarang.
untuk melihat sekaligus mengevaluasi
proses keberjalanan program KAMUS
SADAR SEHAT. Pendampingan yang diisi
dengan kegiatan pemeriksaan rutin telak
terlaksana sebanyak 5 kali pada tanggal 29
April 2017 (kelas 1A, 1B dan 2B), 6 Mei
2017 (kelas 2A, 3A dan 3B), 13 Mei 2017
(kelas 6), 23 Mei 2017 (kelas 4 dan 5), dan
12 Juni 2017 (untuk kader mungil). Gambar 6. Pendampingan pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan pada tanggal 29 kesehatan
April 2017 diperuntukkan untuk kelas 1A, d. Evaluasi
1B dan 2B. Pemeriksaan kesehtaan kedua,
6 Mei 2017 untuk kelas 2A, 3A dan 3B. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat
Pemeriksaan kesehatan ketiga pada tanggal perkembangan program yang dilaksanakan
13 Mei 2017 kader mungil memeriksa secara keseluruhan keberjalanan program,
siswa kelas 6. Pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kendala yang ada, cara
keempat untuk kelas 4 dan 5. Pemeriksaan menanganinya sehingga program
pengabdian yang dilakukan benar-benar
6
efektif dan maksimal. Evaluasi juga menurut WHO. Pada awal pelatihan anak-
diberikan saat pelatihan, yang meliputi pre anak kami bagikan soal pre test. Setelah itu
test dan post tes. penyampaian materi kebersihan tangan
dengan media power poin (PPT). Kader
mungil juga kami ajarkan nyanyian cuci
tangan dengan 6 langkah benar menurut WHO
Ada enam langkah cara cuci tangan
Mulai dari depan, sampai ke belakang
Sela-sela jari, buku-buku jari
Jempol-jempol jari, Kuku kanan kiri

Gambar 7. Pengisian pre test Kemudian kami melaksanakan cuci tangan


secara bersama-sama yang melibatkan 40
kader mungil dan 5 anggota tim pengusul.
Cuci tangan bersama kami laksanakan di bak
cuci tangan yang terdapat di halaman sekolah.
Terdapat 3 buah kran air, kami menggunakan
sabun cuci tangan Dettol. Pada saat anak-anak
mencuci tangan, salah satu dari tim pengusul
memantau sekaligus menanyakan kepada anak
tentang langkah-langkah mencuci tangan. Hal
tersebut ditujukan untuk mengetahui apakah
materi yang kami berikan kepada mereka
diserap dengan baik.
Gambar 8. Pengisian post test Setelah diberikan materi tersebut, untuk
DISKUSI mengecek pemahaman kader kami laksnakan
pelatihan pemeriksaan dimana antara kader
Program KAMUS SADAR SEHAT (Kader satu sama lain saling melakukan pemeriksaan.
Mungil Sekolah Dasar Sehat) merupakan Dimulai dari melihat dan mengamati kuku-
program kreativitas mahasiswa yang kuku jari satu sama lain. Kami meminta kader
diterapkan di SD Negeri Pudakpayung 02 mungil untuk dapat menilai kebersihan kuku
Semarang. Program yang dilaksanakan berupa dan kerapian kuku jari yang diperiksa.
edukasi dan pelatihan terkait kebesihan Pelatihan kedua yang dilaksanakan pada
tangan, kesehatan gigi, telinga serta mata. tanggal 8 April 2017. Materi yang kami
setiap pertemuan berdurasi 120 menit. ajarkan yaitu kebersihan gigi dan mulut.
Pembelajaran dengan metode fun learning Sebelum memulai materi kami memberikan
yaitu anak tidak hanya diberi materi pelajaran soal pre test tentang kesehatan gigi dan mulut
saja tetapi juga pemberian motivasi dan kepada 40 kader mungil. Kami mengajarkan
demostrasi secara langsung. Jumlah kader kepada anak tentang cara menggosok gigi
mungil yang ikut dalam pelatihan sejumlah 40 yang benar serta kami tekankan kepada
anak dengan perincian jumlah laki-laki 19 mereka pentingnya menggosk gigi. Media
anak dan jumlah perempuan 21 anak. yang digunakan antara lain peraga gigi dan
Pelatihan pertama yang dilaksanakan pada power poin. Di dalam slide power poin kami
tanggal 1 April 2017 dengan materi juga mengajarkan kepada kader mungil jenis-
kebersihan tangan. Pada pelatihan tersebut jenis gigi beserta fungsinya. Gigi seri adalah
kami mengajarkan kepada anak pentingnya gigi yang memiliki satu akar yang berfungsi
cuci tangan, momen-momen cuci tangan dan untuk memotong dan mengerat makanan atau
langkah-langkah mencuci tangan yang benar benda lainnya. Gigi ini disebut juga dengan

7
Gigi Insisivus / Insisif. Jumlah gigi seri pada Soal post test kami berikan di akhir untuk
anak-anak dan orang dewasa dalam setiap mengecek pemahaman kader mungil.
rahang adalah 8 gigi. Gigi seri ini pada anak- Materi kedua yaitu kesehatan mata. mata
anak sering terkena rampan karies atau disebut merupakan salah satu alat indera pada
juga gigis. Gigi taring (Gigi Kaninus) adalah manusia. Mata berfungsi sebagai indera
gigi yang memilki satu akar dan memiliki penglihatan. Dengan metode yang sama yaitu
fungsi untuk mengoyak makanan atau benda membagikan soal pre test tentang kesehatan
lainnya. Jumlah gigi kaninus atau gigi taring mata sebelum memulai materi kedua. Dengan
pada anak-anak dan orang dewasa dalam menggunakan slide power poin kami jelaskan
setiap rahang adalah 4 gigi. Gigi geraham kepada kader mungil bagian mata, cara
(Molar) adalah gigi yang memiliki tiga akar menjaga kesehatan mata dan mengajarkan
yang memiliki fungsi untuk melumat dan serta memperkenalkan kepada kader mungil
mengunyah makanan atau benda-benda alat yang digunakan untuk memeriksa
lainnya. ( Ardi, 2013). kesehatan mata. alat yang digunakan adalah
Pelaksanaan gosok gigi secara bersama snellen chart. Setelah materi selesai diberikan,
kami laksanakan setelah pemberian materi kami membagikan soal post tes tentang
selesai. Setiap kader mungil membawa sikat kesehatan mata untuk mengetahui pemahaman
gigi, pasta gigi dan satu gelas plastik. Gosok kader mungil.
gigi bersama kami lakukan di halam sekolah Hasil observasi yang telah dilaksanakan
SD Negeri Pudakpayung 02 Semarang. sebelum dilakukan pengkaderan, banyak dari
Pemeriksaan gigi dan mulut yang kami siswa siswi SD Negeri Pudakpayung 02
ajarkan setelah menggosok gigi bersama yaitu belum mengetahui bagaimana cara menjaga
dengan mengamati kesehatan gigi dan mulut kesehatan dengan baik. Mereka belum tahu
salah satu kader mungil. Pertama-tama dilihat cara mencuci tangan dengan benar, waktu
apakah susunan gigi rapi, apakah terdapat plak untuk cuci tangan, menjaga dan memeriksa
atau sisa makanan, dan juga karies gigi. kesehatan mata, gigi dan mulut, serta telinga.
Kemudian tahap yang kedua yaitu menghitung SD negeri Pudakpayung 02 telah memiliki
jumlah gigi, mulai dari gigi seri, gigi taring, program yang bergerak di bidang kesehatan
gigi geraham, gigi berlubang, gigi karies, dan yaitu dokter kecil. Meskipun di sekolah
gigi tanggal atau ompong. Terakhir kami tersebut sudah terdapat program dokter kecil
berikan soal post test tentang materi namun dari segi pengetahuan dan
kebersihan gigi dan mulut kepada 40 kader keterampilan dalam memeriksa masih sangat
mungil. kurang. Selain itu di SD negeri Pudakpayung
Pelatihan ketiga dengan materi kesehatan 02 juga sudah pernah ada penyuluhan tentang
telinga dan mata. Dilaksanakan pada tanggal kesehatan tetapi dari penyuluhan tersebut
15 April 2017. Sebelum memulai pelatihan tidak ada keberlanjutan sampai saat ini.
kami berikan soal pre test tentang materi Dengan adanya pengkaderan ini terdapat
kesehatan telinga. Kemudian kami jelaskan perubahan secara afektif, dan kognitif dari
melalui slide power poin tentang kesehatan kader mungil terhadap kesehatan diri.
telinga. Dalam power poin tersebut kami Data hasil pelatihan tentang kebersihan
jelaskan proses mendengarkan, bagian-bagian tangan, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
telinga, dan cara menjaga kesehatan telinga. telinga dan kesehatan mata pada kader mungil
Kebiasaan anak mendengarkan musik dengan SD negeri Pudakpayung 02 didapatkan bahwa
menggunakan headset dapat mempengaruhi setelah pelatihan kader mungil dapat
kesehatan telinga. Kami juga mengajarkan dan memahami materi yang disampaikan dan
memperkenalkan alat yang digunakan untuk dapat melakukan pemeriksaan secara mandiri
memeriksa telinga yaitu menggunakan pada siswa kelas 1 sampai kelas 6 di SD
garputala. Demonstrasi secara langsung negeri Pudakpayung 02.
diterapkan untuk memudahkan kader mungil
dalam memahami materi yang disampaikan.

8
“ Kak aku seneng deh setelah diberi tangan
penjelasan kakak aku jadi ngerti cara cuci Kesehatan gigi 61,05 90,85 Meningkat
dan mulut
tangan yang benar, dan aku bisa meriksa Kesehatan 78,66 92 Meningkat
temen- temen ku di sekolah “ mata
Kesehatan 70,34 95,17 Meningkat
“ Kak sekarang aku bisa meriksa teman – telinga
teman ku dan bisa menjelaskan cara cuci
tangan.”
Sebelum diberi pelatihan kebersihan tangan
“Kak, sekarang aku tau alat yang buat rata-rata nilai pre-test 92,57, setelah pelatihan
meriksa gigi dan mulut, telinga dan mata dilaksanakan rata-rata nilai post test
seperti pen light, garpu tala dan snelllen mengalami peningkatan menjadi 98,28. Untuk
chart.” kesehatan gigi dan mulut dengan rata-rata
“Kak, aku senang bisa meriksa teman- nilai pre-test 61,05 mengalami peningkatan
teman satu sekolahan , bisa gunakin garpu tala setelah diberi pelatihan menjadi 90,85.
buat meriksa telinga, snellen chart meriksa Kesehatan telinga dengan nilai rata-rata pre-
mata dan penlight buat meriksa gigi dan test 78,66 menjadi 92 setelah diberikan
mulut.” pelatihan. Sedangkan kesehatan mata dengan
nilai rata-rata pre-test 70,34 meningkat
“Mbak, makasih ya udah ngajarin kita cara menjadi 95,17.
melakukan periksa kuku, gigi dan mulut,
telinga dan mata, jadinya aku juga bisa Data pemberian pre test dan post test
meriksa keluargaku dirumah.” membuktikan bahwa program KAMUS
SADAR SEHAT ini berhasil diterapkan
Dari data wawancara tersebut dapat kepada siswa-siswi soal pre-test yang
disimpulkan bahwa anak-anak sangat antusias diberikan sebelum memulai pelatihan dan soal
dalam program yang telah dilaksnaakan. post-test setelah pelatihan selesai sebagai
Anak-anak mendapat berbagai manfaat antara bahan evaluasi kognitif. SD Pudakpayung 02
lain yang dulunya tidak mengetahui apa cara- dengan adanya peningkatan pengetahuan dan
cara mencuci tangan yang benar, sekarang penerimaan kader mungil saat diberikan
dapat mengajarkan kepada teman-temannya edukasi dan pelatihan tentang kebersihan
bagaimana cara mencuci tangan yang benar. tangan, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
Manfaat yang kedua yaitu anak-anak telinga dan kesehatan mata.
mengetahui alat-alat yang digunakan dalam
pemeriksaan telinga yaitu dengan Hambatan dari pemberian program yaitu
menggunakna garputala dan snellen chart perlunya pemantauan pada kader mungil saat
yang digunakna untuk memeriksa mata. melakukan pemeriksaan pada seluruh siswa
manfaat yang ketiga yaitu anak-anak dapat SD Negeri Pudakpayung 02. Jumlah kader 40
melaksanakan pemeriksaan kesehatan tentang anak sedangkan tim pengusul hanya
kebersihan tangan, kesehatan gigi, telinga dan berjumlah 5 orang saja, sehingga saat
mulut secara mandiri. Ketiga manfaat yang memantau pemeriksaan tidak maksimal.
nyata dirasakan oleh anak-anak menjadi tolak Selain itu waktu pemeriksaan yang singkat
ukur keberhasilan program ini. Karena anak- menyebabkan adanya beberapa siswa yang
anak mengalami peningkatan dari segi sempat terlewatkan dalam pemeriksaan fisik.
pengetahuan dan juga keterampilan. Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan di
halaman sekolah juga merupakan salah satu
Table 2. Hasil pre-test dan post-test kader hambaatan, karena pada saat jam istirahat
mungil sekolah sehingga sulit membedakan antara
Materi Rata-rata Rata- rata Keterangan anak yang sudah diperiksa dan belum di
nilai Pre- nilai periksa. Kader mungil yang melakukan
test Post-test pemeriksaan tersebut terdapat beberapa bagian
Kebersihan 92,57 98,28 Meningkat

9
pemeriksaan yang tidak lengkap. Pada satu 2. 40 kader mungil sudah bisa melakukan
sesi pemeriksaan mereka hanya memiliki pemeriksaan kesehatan secara mandiri
kesempatan untuk memeriksa satu macam meliputi pemeriksaan kebersihan
pemeriksaan. Keterbatasan waktu dan kurang tangan, kesehatan gigi, telinga dan
kondusifnya anak yang diperiksa membuat mata.
kader mungil merasa bingung.
SARAN
Pemberian pelatihan pemeriksaan fisik
pada kader mungil SD Negeri Pudakpayung 1. Pemeriksaan kesehatan sebaiknya
02 dapat meningkatkan pengetahuan kader dilaksanakan setiap tiga bulan sekali
mungil terkait kebersihan tangan, kesehatan untuk memantau perkembangan status
gigi dan mulut, kesehatan telinga dan mata, kesehatan anak.
sehingga kader mungil mampu melakukan 2. Kebiasaan menjaga kesehatan tubuh
pemeriksaan secara mandiri dan memberikan perlu ditingkatkan agar anak terhindar
informasi kesehatan kepada siswa SDN dari penyakit.
Pudakpayung 02. DAFTAR PUSTAKA
Pada pelatihan pemeriksaan fisik yang Satyaningsih, Amita; Sabilu, Yusuf;
dilaksnaakan pada tanggal 23 April 2017, Munandar, Sabril. (2017). Gambaran
kader mungil memiliki antusian tinggi dalam Higiene Sanitasi Dan Keberadaan
hal tersebut. Bagian pertama, kader mungil di Escherichia Coli Dalam Jajanan Kue
ajarkan untuk memeriksa kebersihan tangan. Basah Di Pasar Kota Kendari Tahun
Salah satu tim pengusul memberikan catatan 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
materi berupa langkah-langkah dalam Kesehatan Masyarakat. Vol 2 (5) hal 1-10
pemeriksaan tangan kemudian kader mungil Kantohe, ZR; Wowor, VNR; Gunawan, PN.
mencatat di blocknote yang telah diberikan (2016). Perbandingan Efektifitas
waktu awal pertemuan dulu. Langkah-langkah Pendidikan Kesehatan Karies Gigi
dalam pemeriksaan kebersihan tangan (1) lihat menggunakan Media Video dan Flip
dan amati apakah tangan kotor; (2) lihat dan Chart terhadap Peningkatan
amati apakah kuku panjang dan tidak rapi; (3) Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut
tanyakanlangkah-langkah dalam mencuci Anak. Jurnal e-gigi. Vol 4 (2). Hal 96-101
tangan, apabila tidak tau atau salah dalam Ratnaningsih, Tri. (2016). Hubungan Pola
penyebutan maka beri tahu langkah-langkah Makan Dengan Kejadian Karies Gigi
dalam mencuci tangan yang benar.bagian Pada Anak Usia 7 –9 Tahun . Jurnal Ilmu
kedua, pelatihan pemeriksaan gigi dan mulut. Kesehatan Bhamada. Vol.7 (2)
Sama halnya dengan bagian pertama, kader Rahmat, Abdul; Smith, Mardia Bin; Rahim,
mungil diberikan catatan pemeriksaan Maryam. (2015). Perilaku Hidup Sehat
kemudian mereka menulis sendiri. Dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Ilmiah Psikologi. Vol. 2
KESIMPULAN
(2). hal 113 – 122
1. 40 kader mungil mengalami Kementrian Kesehatan RI. (2015). Rapor
peningkatan kognitif dengan rata-rata Catatan Kesehatan SD MI. Jakarta:
nilai pre-test kebersihan tangan 92,57 Kementrian Kesehatan RI Direktorat
menjadi 98,28; Kesehatan gigi dan Jendral Bina Gizi dan KIA
mulut dengan rata-rata nilai pre-test Sumini; Amikasari, Bibi; Nurhayati , Devi.
61,05 menjadi 90,85; Kesehatan (2014). Hubungan Konsumsi Makanan
telinga dengan nilai rata-rata pre-test Manis Dengan Kejadian Karies Gigi
78,66 menjadi 92; dan kesehatan mata Pada Anak Prasekolah Di TK B RA
dengan nilai rata-rata pre-test 70,34 Muslimat PSM Tegalrejodesa Semen
menjadi 95,17. Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten

10
Magetan. Jurnal Delima Harapan. Vol 3
(2) hal. 20-27
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
http://kbbi.web.id/baca.html
Al-Muqassary, Ardi. (2013). Jenis-jenis Gigi.
E-jurnal Hasil Riset. Diakses melalui
http://www.e-jurnal.com/2013/12/jenis-
jenis-gigi.html
Martini, Endang; Probandari, Ari; Pratiwi,
Dewi; Sumardiyono. (2017). Skrining dan
Edukasi Gangguan Pendengaran pada
Anak Sekolah. Indonesian Journal On
Medical Science. Vol 4 (1). Hal 110-118
E, Willisari; Y, Setiawati. (2014). Aspek
Psikiatri Gangguan Pendengaran pada
Anak. Jurnal Psikiatri Surabaya. Vol 3
(2). Hal 65-77

11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hanifah Dian Anugraheni
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
4 NIM 22020114120027
5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 26 April 1996
6 E-mail hanifahdian11@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085727496796

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri SMP Negeri 5 SMA Negeri 4
Bendungan Semarang Semarang
Semarang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Juara 2 Lomba Festival Tari Fakultas Kedokteran 2016
Nusantara Diponegoro Universitas Diponegoro

Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Irma Ni’matus Sholikhah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
4 NIM 22020114120044
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bojonegoro, 29 Oktober 1996
6 E-mail irmanimatus@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085731011407
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

12
Nama Institusi SD Negeri SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Sugihwaras III Baureno Sumberrejo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -

Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Beny Isnaini Prihatiningrum
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
4 NIM 22020114120045
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukoharjo, 03 September 1995
6 E-mail benyisnaini45@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP +628127232848
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MIM Wonorejo SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Mojolaban Sukoharjo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Umi Afrikhah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
4 NIM 22020114120024

13
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekalongan, 15 Februari 1996
6 E-mail ummiafrikhah@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089685758126
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MSI 15 Medono SMP Negeri 6 SMA Negeri 3
Pekalongan Pekalongan
Jurusan - - -
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1

Anggota 4
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Indriana
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
4 NIM 22020115130102
5 Tempat dan Tanggal Lahir Nganjuk, 10 Juni 1997
6 E-mail indriana.ana74@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/HP 085859780723
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN 1 SMAN 1
Kampungbaru IV Tanjunganom Tanjunganom
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -

14
15

You might also like