Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 4
MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI REPUBLIK INDONESIA Co PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGIE NOMOR : 06 P/0746/M.PE/1991 TENTANG PEMERIKSAAN KESELAMATAN KERJA ATAS INSTALASI, PERALATAN DAN ‘TEKNIK YANG DIPERGUNAKAN DALAM PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI DAN PENGUSAHAAN SUMBERDAYA PANASBUMI MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI, Menimbang: a. bahwa schubungan dengan semakin berkembangnye kegiatan pertambangan minyak dan ‘gas bumi dan sumberdaya panesbumi dengen memanfasikan teknologi tinggi,perlu adanya ‘usaha untuk lebih menjarnin keselamatan kerja dan lindungan lingkungan dengan melakukan pemeriksazn keselamatan kerja atas instalasi, peralatan dan teknik yang dipergunakan dalam rangka” melindungi tenaga Kerja, pengamanan instalasi dan peralatan serta pengamanan sumberdaya minyak dan gas bumi dan panasbumni ; @ b, bahwa untuk dapat melakeanakan pemeriksaan keselamatan kerja tersebut pada huruf a ee diatas diperlukan tenaga abli yang cukup memadai, berbagai peralatan dan teknologi yang, x canggin . ¢. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di ates, dianggap perlu untuk menetapkan kembali pengaturan pemeriksaan keselamatan Kerja atas instalasi, peralatan dan teknik yang dipergunakan dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi serta Sumber Daya Panasbumi dalam suatu Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi ; Mengingat : 1, Undang-undang No. 44 PrpTahun 1960 (LN Tahun 1960 Nomor 133, TLN Nomor 2070) ; 2, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1971 (LN Tahun 1971 Nomor 76, TLN Nomor 2971) ; 3, MPR 1930 (Sb. 1930 Nomor 341); 4, Peraturan Pemerintah Nomor 11Tahun 1979 (LN Tahun 1979 Nomor 18, TLN Nomor 3135) ; eonileae cae Ken ytusen Presiden Nomor 22 Tahun 1981 tanggal 1 Juni 1981 Jo. Keputusan Presiden ‘Nomor 45 Tahun 1994. tanggal LOktober 19%) ets) onsen. 6. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tanggal 6 Maret 1984 ; 1 8 9. 10. ‘Menetapkan : Keputusan Presiden Nomor 64/M Tahun 1988 tanggal 21 Maret 1988 ; Peraturan Menteri Pertambangan Nomor 02/P/M/Pertamb/1975 tanggal 10 Maret 1975 ; Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02/P/M/Pertamb/1979_tanggal 30 Juni 1979 ; Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 521/Kpis/M/Pertamb/1979 tanggal 20 Juni 1979; MEMUTUSKAN: Dengan mencabut Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor O1/P/M/Pertamb/ 1980 tanggal 22 Maret 1980, PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI TENTANG PEMERIKSAAN KESELAMATAN KERJA ATAS INSTALASI, PERALATAN DAN ‘TEKNIK YANG DIPERGUNAKAN DALAM PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI DAN PENGUSAHAAN SUMBER DAYA PANASBUMI. Pasal 1 Dalarn Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : a. Pemeriksaaan Keselamatan Kerja adalah pemeriksaan teknis mengenai kemampuan kerja suatu instalasi, peralatan dan teknik yang dipergunakan dalam operasi pertambangan minyak dan gas bumi yang menyangkut segi keselamatan kerja dan ‘kKeselamatan lingkungan ; b. Operasi pertambangan minyak dan.gas bumi adalah setiap kegiatan yang dilskukan pada lapangan eksplorasi dan eksploitasi, lokasi operasi pemurnian dan pengolahan, lokasi operasi pengangkutan termasuk pelabuhan khusus minysk dan gas bumi, lokasi penjualan termasuk instalasi/depot dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum, Depot Pengisian Pesawat Udara, lokasi operasi pertambangan minyak dan gas bumi Isinnya, lokasi operasi pengusahzan gas kota dan lapangan eksplorasi dan eksploitasi ‘sumberdaya panasbumi ; ¢. Instalasi sdalah kuropulan peralatan yang terangkai dalam suatu konstruksi untuk ‘melaksanakan fangsi tertenta dalam operasi pertambangan minyak dan gas bumi ; 4. Peralaran adalah setiap alat yang dipergunakan dalam operasi pertambangan minyak dan gas bumi, yang karena sifat dan jenisnya memerlukan pemeriksaan untuk menjamin keamanan, keselamatan kerja dan lindungan lingkuugan ; C - e@ x Pasal 4 Jabatan-jabatan teknik Khusus sebsgaimana termaksud dalam Pasal 2ditetapkan lebih lanjot oleh Direkrur Jenderal, secara bertahap. BAB II SERTIFIKASI TENAGA TEKNIK KHUSUS Pasal 5 (1) Sertifikat Tenaga Teknik Khusus sebegaimana termeksud dalam Pasal 2 depatdiberikan kepada tenaga Kerja yang memenuhi persyaratan uum sebagai berikeut : a, Telah memiliki pengalaman Kerja dalam keahlian dan atau keterampilan teknik Khusus yang bersangkuten dalam jangka waktu tertentu ; b. Menguasai bidang keahlian dan atau keterampilan teknik khusus sesusi persyaratan vyang berlaku ; ¢. Memiliki tingket Kesehatan jasmani sesuai persyaratan yeng berlaku ; ¢. Telah dinyatakan lulus dalam pengujian teknik khusus yang diselenggarakan untuk idang keahlian dan atau keterampilan yang bersangkutan, (2) Ditektur Jonderal menetapkan persyeratan teknis dan persyaraten Jainnya yang haras ipenuhi cleh tenaga kerja yang bersangkutan untuk depat memperoleh serifikatTenaga Teknik Khusus sebagaimana termaksud dalam Pasel 4. Pasal 6 (1) Perusahaan yang menempetkan tenaga kerja pada Jabatan Teknik Khusus wajib ‘mengajukan calon Tenaga Teknik Khusus kepada Direktorat Jenderal untuk memperoleh Sertifikat Tenaga Teknik Khusus sesuai bidang keahlian dan atau keterampilan yang bersangkutan. (2) Calon Tenaga Teknik Khusus wajib mengikuti ujian yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pasal 7 (1) Menteri Pertambangan dan Energi menunjuk dan mengangkat Panitia Penguji Sertifikasi ‘Tenaga Teknik Khusus atas usul Direktur Jenderal (2) Direktur Jenderal menetapkan lebih lanjut tatacara pelaksanaan ScrtifikasiTenaga Teknik Khusus. (3) Biaya Sertifikasi Tenaga Teknik Khusus sebagaimana termaksud pada ayat (2) dibebankan kepada Perusahaan yang mengajukan calon Tenaga Teknik Khusus yang bersangkutan sesuai dengan penetapan Direktur Jenderal. BABII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8 (1) Dengan berlakunya Peraturan Menteriini tenaga kerja yang mendudvki Jabatan Teknik Khusus den belum memiliki Sertifikat Tenega Teknik Khusus dianggap sebagai Pelaksana Sementara Jabatan Teknik Khusus. (2) Tenaga kerja yang pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini menduduki Jabatan Teknik Khusus diutamakan untuk memperoleh Sertifikat Tenaga Teknik Khusus sesuai dengan Jabatannya. BABIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Peraturan Menteri ini ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal. Pasal 10 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 19 Nopember 1991 MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI GINANDJAR KARTASASMITA

You might also like