Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

ANALYSIS OF BREAK EVEN POINT IN KERUPUK SINGKONG JAYA BUSINESS

JEBRES VILLAGE SURAKARTA CITY

Christian Cahaya Putra1, Astrid Mutiaranandika Melinda1, Bahrur Rizqy1, Rudi Susanto2*
1FakultasIlmu Komputer, Program Studi Sistem Informasi, Universitas Duta Bangsa, Surakarta, Indonesia
2Fakultas
Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Duta Bangsa, Surakarta, Indonesia
Email: 1christianputra2000@gmail.com, 1astridmutiara180@gmail.com, 1Rizqybahrur@gmail.com,
2*rudi_susanto@udb.ac.id

ABSTRACT
The company's goal in the operations is to gain profit / gain. The size of the profit gained
often becomes a measure of success or failure of the company's management. Conditions up down
experienced a small business and industry can be a factor affecting the smooth operation of the
profit planning operations require tools such as break-even point analysis to study the
relationship between fixed costs, variable costs, profits and sales volume, resulting in an industry
should strive as much as possible to avoid loss or break-even situation. Crackers attempt Cassava
Farmers Group Jebres Village is small and medium businesses that sell cassava crackers. This
study aimed to analyze the break even point at Kerupuk Singkong Jaya Enterprises Jebres Village
Farmers Group. The method used is descriptive analysis method, to get a clearer picture and
detailed based on the data and information obtained. The data used are secondary data is data of
fixed costs, variable costs, sales volume and selling prices. The result of the research show that
the business of Kerupuk Singkong Jaya has been able to optimize its performance so that it has
gained sales above the break even and the business of Kerupuk Singkong Jaya has reached a
break even of Rp31.146.288,88 for original crackers and Rp14.723.958,33 for balado crackers.

Keywords : break even point, fixed costs, variable costs.

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA USAHA KERUPUK SINGKONG JAYA


KELURAHAN JEBRES KOTA SURAKARTA

Christian Cahaya Putra1, Astrid Mutiaranandika Melinda1, Bahrur Rizqy 1, Rudi Susanto2*
1FakultasIlmu Komputer, Program Studi Sistem Informasi, Universitas Duta Bangsa, Surakarta, Indonesia
2Fakultas
Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Duta Bangsa, Surakarta, Indonesia
Email: 1christianputra2000@gmail.com, 1astridmutiara180@gmail.com, 1 Rizqybahrur@gmail.com,
2*rudi_susanto@udb.ac.id

ABSTRAK
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usahanya adalah untuk mendapatkan
laba/keuntungan. Besar kecilnya laba yang didapat sering menjadi sebuah ukuran sukses tidaknya
manajemen perusahaan. Kondisi yang naik turun dialami suatu usaha kecil maupun industri dapat
menjadi faktor yang mempengaruhi kelancaran kegiatan operasinya.perencanaan laba
memerlukan alat bantu berupa analisis break even point yang mempelajari hubungan antara biaya
tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume penjualan, sehingga dalam suatu industri harus
berusaha semaksimal mungkin menghindari kerugian atau keadaan impas. Usaha Kerupuk
Singkong Jaya adalah usaha kecil menengah yang menjual kerupuk singkong. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis besarnya break even point pada Usaha Kerupuk Singkong Jaya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas dan terperinci berdasarkan data dan informasi yang diperoleh. Data
yang digunakan adalah data sekunder yaitu data biaya tetap, biaya variabel, volume penjualan dan
harga jual. Hasil penelitian menunjukkan Usaha Kerupuk Singkong Jaya sudah mampu
mengoptimalkan kinerjanya sehingga sudah memperoleh penjualan di atas break even dan Usaha
Kerupuk Singkong Jaya mencapai break even Rp31.146.288,88 untuk kerupuk rasa original dan
Rp14.723.958,33 untuk kerupuk rasa balado.

Kata kunci : break even point, biaya tetap, biaya variabel.


PENDAHULUAN Dapat pula dengan kata lain, suatu usaha di
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan katakan impas jika pendapatan sama dengan
pengolahan bahan mentah atau barang setengah jumlah biaya. Dengan demikian analisis impas
jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai (break even ) adalah suatu alat yang digunakan
tambah untuk mendapatkan keuntungan. Sektor untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap,
industri menjadi prioritas utama yang biaya variabel, dan volume penjualan.
mendorong pertumbuhan sektor-sektor Analisis BEP digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan lainnya sehingga secara atau untuk merencanakan pada volume
keseluruhan dapat memberikan nilai otonomi produksi berapakah perusahaan yang
yang lebih tinggi dalam pembangunan bersangkutan tidak memperoleh keuntungan
ekonomi. Keberadaan industri kecil sebenarnya atau tidak menderita kerugian. Dengan
mempunyai peran yang cukup besar terhadap diketahuinya titik impas tersebut dapat
kegiatan perekonomian nasional baik dilihat direncanakan tingkat-tingkat volume produksi
dalam menciptakan lapangan usaha bahkan atau volume penjualan yang akan
sampai pada kemampuan usaha kecil dalam mendatangkan keuntungan bagi perusahaan
menyerap tenaga kerja. yang bersangkutan. Agar terhindar dari
Usaha Kerupuk Singkong Jaya Kelurahan kerugian perusahaan harus dapat mengusahakan
Jebres Kota Surakarta merupakan industri kecil jumlah penjualan pada titik impas. Apabila
yang bergerak di bidang usaha makanan volume penjualan tidak mencapai titik impas
khususnya kerupuk singkong beralamat di Jalan berarti perusahaan akan menderita rugi. Dengan
Pedaringan RT 02 RW 26 Kelurahan Jebres. demikian, analisis break even point dapat
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi
pada Usaha Kerupuk Singkong Jaya, ditemukan seorang manajer dalamembuat keputusan
suatu masalah yang terkait dengan masalah sehubungan dengan kegiatan penjualan atau
pembayaran biaya tetap, dimana kondisi produksi.
industri makanan mengalami naik turun Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka
permintaan, sedangkan biaya tetap seperti biaya penulis tertarik untuk melakukan penelitian
sewa dan gaji karyawan harus tetap dibayarkan dengan judul Analisis Break Even Point Pada
setiap bulannya walaupun usaha tersebut hanya Usaha Kerupuk Singkong Jaya Kelurahan
mampu memproduksi atau menjual dalam Jebres Kota Surakarta.
jumlah sedikit, yakni berada di bawah jumlah
produksi normal. METODE PENELITIAN
Penjualan kerupuk singkong mengalami naik a. Tempat dan Waktu penelitian
turun. Oleh karena itu, Usaha Kerupuk Penelitian ini akan dilaksanakan di Usaha
Singkong Jaya harus membuat perencanaan Kerupuk Singkong Jaya Kelurahan Jebres
yang baik untuk mengatur volume produksi dan Kota Surakarta dengan waktu penelitian
volume penjualan tiap bulannya, agar usaha selama 1 minggu pada bulan Desember 2019.
tersebut tidak mengalami kerugian, minimal Dipilihnya Usaha Kerupuk Singkong Jaya ini
mampu menutupi seluruh biaya produksi, memenuhi persyaratan BEP sehingga bisa di
terutama biaya tetap yang tidak hanya analisis break even pointnya.
dikeluarkan ketika usaha berproduksi dalam b. Jenis dan Sumber Data
keadaan normal saja, tetapi juga harus tetap Sumber data yang dikumpulkan dalam
dikeluarkan ketika usaha mengalami masalah penelitian ini adalah data sekunder . Data
mengenai berkurangnya permintaan pada sekunder merupakan data primer yang telah
kondisi tertentu yang dapat menyebabkan diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak
volume produksi juga ikut menurun. pengumpul atau pihak lain dalam bentuk
Analisis impas atau analisis hubungan biaya, tabel atau diagram. (Husein, 2011). Data yang
volume, dan laba merupakan teknik untuk diperlukan yaitu data yang berkaitan dengan
menggabungkan, mengkoordinasikan dan unsur-unsur yang digunakan dalam
menafsirkan data produksi untuk membantu melakukan perhitungan BEP seperti biaya
manajemen dalam mengambil keputusan. Impas tetap, biaya variabel, volume produksi dan
diartikan keadaan suatu usaha yang tidak harga jual.
memperoleh laba dan tidak menderita rugi. c. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang atau keadaan, melukiskan dan menerangkan
dipergunakan adalah dokumentasi, yakni cara hasil penelitian sehingga dapat ditarik
pengumpulan data dengan menggunakan kesimpulan. Untuk 5 menghitung besarnya
dokumen-dokumen dari perusahaan yang BEP dalam satuan unit menggunakan rumus
bersangkutan seperti : data penjualan, data pendekatan sistematis (Kasmir, 2010) , yaitu :
biaya tetap, data biaya variable dan harga 𝐹𝐶
jual. 𝐵𝐸𝑃(𝑄) =
𝑃 − 𝑉𝐶
d. Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan metode analisis Untuk menghitung besarnya BEP dalam
deskriptif dan dibantu dengan software rupiah menggunakan rumus yaitu :
aplikasi POM-QM. untuk membahas 𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃(𝑅𝑝) = 𝑉𝐶
permasalahan yang sifatnya menguraikan, 1− 𝑠
menggambarkan, membandingkan, suatu data

HASIL DAN PEMBAHASAN


Isi Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Data Biaya Tetap Per Bulan dan Variabel Per Pak
Uraian Kerupuk Singkong Rasa Kerupuk Singkong Rasa
Original Balado
Biaya Variabel
- Biaya bahan baku Rp11.500 Rp12.300
- Biaya tenaga kerja langsung Rp3000 Rp3000
- Biaya bahan penolong Rp750 Rp750
- Biaya listrik Rp220 Rp220
Total Biaya Variabel Rp15.470 Rp16.270
Biaya Tetap
- Biaya penyusutan mesin Rp105.000 Rp61.666
- Biaya sewa gedung Rp533.333 Rp266.667
- Biaya listrik Rp31.500 Rp18.500
- Biaya tenaga kerja tak langsung Rp1.333.333 Rp666.667
- Solar Rp800.000 Rp400.000
Total Biaya Tetap Rp2.803.166 Rp1.413.500

Tabel 2. Rekap DataTotal Biaya Tetap dan Biaya Variabel Serta Harga Jual
No Tipe Rasa Kerupuk Biaya Tetap Biaya Variabel Harga Kapasitas
Singkong (Rp) (Rp) Jual/Pak(Rp) Produksi
1 Original 2.803.166 15.470/pak 17.000 2000 unit
2 Balado 1.413.500 16.270/pak 18.000 1000 unit

BEP (Rp) = 2.803.166


Perhitungan dengan cara manual 30.940.000
1- 34.000.000
a. Kerupuk singkong rasa original BEP untuk
BEP (Rp) = 2.803.166
produk kerupuk singkong rasa original
1 - 0.91
dinyatakan dala unit :
BEP (Rp) = 2.803.166
BEP(Unit) = 2.803.166
0.09
17.000-15.470
BEP (Rp) = 31.146.288,88
= 2.803.166
BEP (Rp) = 31.146.000,00
1.530
b. Kerupuk singkong rasa balado BEP untuk
BEP (unit) = 1.832,13 unit
produk kerupuk singkong rasa balado
BEP (unit) = 1.832 unit
dinyatakan dala unit :
BEP untuk produk kerupuk singkong rasa
BEP(Unit) = 1.413.500
original dinyatakan dalam rupiah :
18.000-16.270
= 1.413.500 Gambar 1. Perhitungan Kerupuk Singkong
1.730 Original dengan POM-QM
BEP (unit) = 817,05 unit
BEP (unit) = 817 unit Setelah data selesai dimasukkan kemudian pilih
BEP untuk produk kerupuk singkong rasa tombol solve lalu pilih menu Crossover Graph
balado dinyatakan dalam rupiah : maka akan muncul grafik seperti gambar
dibawah ini.
BEP (Rp) = 1.413.500
16.270.000
1- 18.000.000
BEP (Rp) = 1.413.500
1 - 0.904
BEP (Rp) = 1.413.500
0.096
BEP (Rp) = 14.723.958,33
BEP (Rp) = 14.724.000

Setelah proses analisis perhitungan break even


point (BEP) menggunakan pendekatan Gambar 2. Grafik Perhitungan Kerupuk
matematis dilakukan berdasarkan data diterima Singkong Original dengan POM-QM
sewaktu penelitian atau pengamatan terhadap
Usaha Kerupuk Singkong Jaya, diperoleh hasil Untuk Pemecahan Break Even Point Kerupuk
analisis BEP sebagai berikut : Usaha Kerupuk Rasa Balado menggunakan POM-QM, berikut
Singkong Jaya untuk mencapai titik impas hasilnya.
dalam penjualan rupiah produk kerupuk
singkong rasa original harus mampu menjual
hasil produknya sama dengan Rp 31.146.000
atau lebih dari penjualan tersebut dan untuk
mencapai unit yang dapat dijual agar produk
kerupuk singkong rasa original tidak menderita
rugi maka harus mampu menjual 1.832 pak
produk. Untuk mencapai titik impas dalam Gambar 3. Perhitungan Kerupuk Singkong
penjualan rupiah produk kerupuk singkong rasa Balado dengan POM-QM
balado harus mampu menjual hasil produknya
sama dengan Rp 14.724.000 atau lebih dari Setelah data selesai dimasukkan kemudian pilih
penjualan tersebut dan untuk mencapai unit tombol solve lalu pilih menu Crossover Graph
yang dapat dijual agar produk kerupuk maka akan muncul grafik seperti gambar
singkong rasa balado tidak menderita rugi maka dibawah ini.
harus mampu menjual 817 pak produk.

Perhitungan Break Even Point dengan


menggunakan aplikasi POM-QM
Berikut hasil pemecaham Break Even Point
Kerupuk Rasa Original menggunakan POM-
QM.

Gambar 4. Grafik Perhitungan Kerupuk


Singkong Balado dengan POM-QM

Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan


Break Even Point(BEP) dengan menggunakan
POM-QM dalam optimasi UMKM Kerupuk Jefri Rinald Patra. 2012. Prospek Usaha Kecil
Singkong Jaya Kelurahan Jebres dapat Papan Bunga di Kota Pekanbaru. Skripsi.
membantu dalam menghitung titik impas Fakultas Ekonomi Universitas Riau
dengan cepat dan tepat. Hasil analisis BEP
menggunakan POM-QM diperoleh Jumingan. 2008. Analisis Laporan Keuangan.
Rp31.146.288,88 untuk Kerupuk Singkong Bumi Aksara. Jakarta 8
Original dan Rp14.723.958,33 untuk Kerupuk
Singkong Balado. Kamaruddin Ahmad. 2007. Akuntansi
Manajemen: Dasar-dasar Konsep Biaya
SIMPULAN dan Pengambilan Keputusan. PT. Raja
Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada Gravindo Persada. Jakarta
Usaha Kerupuk Singkong Jaya Kelurahan
Jebres Kota Surakarta, maka dapat diperoleh Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
kesimpulan sebagai berikut : 1. Menentukan Keuangan. Prenada Media. Jakarta
break even point bagi setiap perusahaan,
termasuk industri kecil merupakan salah satu Lili M. Sadeli dan Bedjo Siswanto. 2004.
perencanaan yang perlu dilakukan manajemen Akuntansi Manajemen. Bumi Aksara.
atau pemilik usaha. Karena dengan adanya Jakarta
perhitungan dan analisis BEP, biaya-biaya tetap
dan variabel dapat diidentifikasi dengan baik, Lukman Syamsuddin. 2004. Manajemen
selain itu batasan minimal yang harus Keuangan Perusahaan, Edisi 8. PT. Raja
diproduksi atau dijual dapat dijadikan acuan Gravindo Persada. Jakarta.
bagi pemilik usaha untuk mampu mencapai
bahkan melebihi nilai BEP yang ada agar tujuan Lukman Syamsuddin. 2011. Manajemen
perusahaan untuk memperoleh keuntungan Keuangan Perusahaan, Edisi 11. PT. Raja
guna menjaga kelangsungan usahanya dapat Gravindo Persada. Jakarta.
terpenuhi. 2. Elemen yang menentukan
besarnya BEP yaitu : biaya tetap, harga jual, Marhaeni Agustina Pradita. 2011. Analisis
biaya variabel serta jumlah volume penjualan. Break Even Point Sebagai Alat
Apabila volume produksi atau penjualan Perencanaan Laba Pada Industri Kecil
berubah serta harga jual per unit berubah Tegal di Kecamatan Pedurungan Periode
sedangkan faktor-faktor yang lain (biaya 2004-2008 (Studi Kasus Usaha
variabel per pak dan biaya tetap ) tidak berubah Manufaktur) . Skripsi. Fakultas Ekonomi
maka akan mempengaruhi jumlah BEP. Universitas Diponegoro.
Apabila biaya tetap naik dan anggaran lain
tidak berubah maka BEP akan naik dan laba
akan turun. Apabila Usaha Kerupuk Singkong
Jaya menaikkan harga jual, maka BEP akan
turun dan laba naik. Sebaliknya jika terjadi
penurunan harga jual, akan menyebabkan BEP
naik, laba turun dan dapat menyebabkan
terjadinya kerugian.

DAFTAR PUSTAKA
Hongren, Charles, dkk. 2008. Akuntansi Biaya,
Penekanan Manajerial. Edisi Keduabelas.
Erlangga. Jakarta

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk


Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta

You might also like