Download as txt, pdf, or txt
Download as txt, pdf, or txt
You are on page 1of 12

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><rss version="2.

0"
xmlns:content="http://purl.org/rss/1.0/modules/content/"
xmlns:wfw="http://wellformedweb.org/CommentAPI/"
xmlns:dc="http://purl.org/dc/elements/1.1/"
xmlns:atom="http://www.w3.org/2005/Atom"
xmlns:sy="http://purl.org/rss/1.0/modules/syndication/"
xmlns:slash="http://purl.org/rss/1.0/modules/slash/"
>

<channel>
<title>MCU News</title>
<atom:link href="http://news.maranatha.edu/feed/" rel="self"
type="application/rss+xml" />
<link>http://news.maranatha.edu</link>
<description>Official Website of MCU News</description>
<lastBuildDate>Fri, 25 Oct 2019 09:24:54 +0000</lastBuildDate>
<language>en-US</language>
<sy:updatePeriod>hourly</sy:updatePeriod>
<sy:updateFrequency>1</sy:updateFrequency>
<generator>https://wordpress.org/?v=4.9.7</generator>

<image>
<url>http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2018/02/cropped-Maranatha-
Favicon-32x32.png</url>
<title>MCU News</title>
<link>http://news.maranatha.edu</link>
<width>32</width>
<height>32</height>
</image>
<item>
<title>Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha Jalani Survei Akreditasi
KARS</title>
<link>http://news.maranatha.edu/rumah-sakit-gigi-dan-mulut-maranatha-
jalani-survei-akreditasi-kars/</link>
<pubDate>Wed, 23 Oct 2019 08:26:42 +0000</pubDate>
<dc:creator><![CDATA[Admin Pemberitaan]]></dc:creator>
<category><![CDATA[Event]]></category>
<category><![CDATA[Akreditasi]]></category>
<category><![CDATA[Fakultas Kedokteran Gigi]]></category>
<category><![CDATA[FKG]]></category>
<category><![CDATA[KARS]]></category>
<category><![CDATA[Komisi Akreditasi Rumah Sakit]]></category>
<category><![CDATA[RSGM Maranatha]]></category>
<category><![CDATA[Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha]]></category>
<category><![CDATA[Universitas Kristen Maranatha]]></category>

<guid isPermaLink="false">http://news.maranatha.edu/?p=60579</guid>
<description><![CDATA[<p><img width="6000" height="4000"
src="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC02650.jpg"
class="attachment-post-thumbnail size-post-thumbnail wp-post-image" alt=""
srcset="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC02650.jpg 6000w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC02650-300x200.jpg 300w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC02650-768x512.jpg 768w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC02650-1024x683.jpg 1024w"
sizes="(max-width: 6000px) 100vw, 6000px" /></p>
<p>Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Maranatha menjalani Survei Akreditasi untuk
pertama kalinya sejak diresmikan pada tahun 2013. Proses ini dilakukan oleh Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tanggal 21 hingga 24 Oktober 2019.</p>
<p>Dalam pembukaan survei akreditasi yang bertempat di Aula RSGM Maranatha lantai
8, Drg. Ignatius Setiawan, M.M. selaku Direktur RSGM Maranatha menyambut
<em>surveyor </em>KARS yang terdiri dari Dr. dr. Susilowati, MARS.; dr. Suprapto
Wibowo, Sp.THT-KL.; dan Juliana Marpaung, S.Kp., M.Kep.</p>
<p>Beliau kemudian mengucapkan rasa terima kasih dan syukurnya kepada pihak-pihak
yang telah mendukung terlaksananya akreditasi ini. “Saya percaya jerih lelah kita,
kerja keras kita tidak akan berakhir sia-sia dan nantinya kita akan mendapatkan
kabar bahwa RSGM Maranatha terakreditasi paripurna,” tambahnya.</p>
<p>Sementara itu, dr. Susilowati sebagai koordinator tim KARS menyatakan bahwa RSGM
Maranatha telah siap untuk diakreditasi. Akreditasi ini bertujuan untuk menilai
kepatuhan rumah sakit terhadap standar akreditasi. Tim ini akan membimbing dan
memberikan solusi bila ada sesuatu yang perlu ditingkatkan sesuai dengan standar
yang ditetapkan.</p>
<p>Pembukaan survei akreditasi ini juga turut dihadiri oleh Wakil Rektor III, Robby
Y. Tallar, S.T., M.T., Dipl.IWRM., Ph.D.; Wakil Rektor IV, Nonie Magdalena, S.E.,
M.Si.; Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, drg. Winny Suwindere, M.S.; Direktur Rumah
Sakit Unggul Karsa Medika, dr. Koko Sudjadi R. M., S.H., M.H.Kes.; perwakilan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kota Bandung; serta <em>civitas
hospitalia</em> RSGM Maranatha.</p>
<p>Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha merupakan bentuk pengembangan Poliklinik
Maranatha yang telah menjadi pendukung pelayanan kesehatan <em>civitas
academica</em> UK Maranatha dan berperan sebagai rumah sakit pendidikan utama bagi
Fakultas Kedokteran Gigi UK Maranatha. <em>(gn)</em></p>
<p>The post <a rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu/rumah-sakit-gigi-dan-
mulut-maranatha-jalani-survei-akreditasi-kars/">Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Maranatha Jalani Survei Akreditasi KARS</a> appeared first on <a rel="nofollow"
href="http://news.maranatha.edu">MCU News</a>.</p>
]]></description>
<content:encoded><![CDATA[<p><img width="6000"
height="4000" src="http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC02650.jpg" class="attachment-post-thumbnail size-post-
thumbnail wp-post-image" alt="" srcset="http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC02650.jpg 6000w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC02650-300x200.jpg 300w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC02650-768x512.jpg 768w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC02650-1024x683.jpg 1024w" sizes="(max-width: 6000px)
100vw, 6000px" /></p>Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Maranatha menjalani Survei
Akreditasi untuk pertama kalinya sejak diresmikan pada tahun 2013. Proses ini
dilakukan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tanggal 21 hingga 24
Oktober 2019.

Dalam pembukaan survei akreditasi yang bertempat di Aula RSGM Maranatha lantai 8,
Drg. Ignatius Setiawan, M.M. selaku Direktur RSGM Maranatha menyambut <em>surveyor
</em>KARS yang terdiri dari Dr. dr. Susilowati, MARS.; dr. Suprapto Wibowo, Sp.THT-
KL.; dan Juliana Marpaung, S.Kp., M.Kep.

Beliau kemudian mengucapkan rasa terima kasih dan syukurnya kepada pihak-pihak yang
telah mendukung terlaksananya akreditasi ini. “Saya percaya jerih lelah kita, kerja
keras kita tidak akan berakhir sia-sia dan nantinya kita akan mendapatkan kabar
bahwa RSGM Maranatha terakreditasi paripurna,” tambahnya.

Sementara itu, dr. Susilowati sebagai koordinator tim KARS menyatakan bahwa RSGM
Maranatha telah siap untuk diakreditasi. Akreditasi ini bertujuan untuk menilai
kepatuhan rumah sakit terhadap standar akreditasi. Tim ini akan membimbing dan
memberikan solusi bila ada sesuatu yang perlu ditingkatkan sesuai dengan standar
yang ditetapkan.

Pembukaan survei akreditasi ini juga turut dihadiri oleh Wakil Rektor III, Robby Y.
Tallar, S.T., M.T., Dipl.IWRM., Ph.D.; Wakil Rektor IV, Nonie Magdalena, S.E.,
M.Si.; Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, drg. Winny Suwindere, M.S.; Direktur Rumah
Sakit Unggul Karsa Medika, dr. Koko Sudjadi R. M., S.H., M.H.Kes.; perwakilan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kota Bandung; serta <em>civitas
hospitalia</em> RSGM Maranatha.

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha merupakan bentuk pengembangan Poliklinik
Maranatha yang telah menjadi pendukung pelayanan kesehatan <em>civitas
academica</em> UK Maranatha dan berperan sebagai rumah sakit pendidikan utama bagi
Fakultas Kedokteran Gigi UK Maranatha. <em>(gn)</em><p>The post <a rel="nofollow"
href="http://news.maranatha.edu/rumah-sakit-gigi-dan-mulut-maranatha-jalani-survei-
akreditasi-kars/">Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha Jalani Survei Akreditasi
KARS</a> appeared first on <a rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu">MCU
News</a>.</p>
]]></content:encoded>
</item>
<item>
<title>Doa Bagi Indonesia Sebagai Wujud Kasih</title>
<link>http://news.maranatha.edu/doa-bagi-indonesia-sebagai-wujud-
kasih/</link>
<pubDate>Tue, 22 Oct 2019 12:03:05 +0000</pubDate>
<dc:creator><![CDATA[Admin Pemberitaan]]></dc:creator>
<category><![CDATA[Event]]></category>
<category><![CDATA[Doa Bagi Bangsa]]></category>
<category><![CDATA[Peaceful Festival]]></category>
<category><![CDATA[Pusat Kajian Perdamaian dan Kebhinekaan
(PKKP)]]></category>
<category><![CDATA[Universitas Kristen Maranatha]]></category>

<guid isPermaLink="false">http://news.maranatha.edu/?p=60543</guid>
<description><![CDATA[<p><img width="2000" height="1125"
src="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC03725copy.jpg"
class="attachment-post-thumbnail size-post-thumbnail wp-post-image" alt=""
srcset="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC03725copy.jpg
2000w, http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC03725copy-
300x169.jpg 300w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC03725copy-768x432.jpg 768w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC03725copy-1024x576.jpg
1024w" sizes="(max-width: 2000px) 100vw, 2000px" /></p>
<p>Situasi nasional mengundang <em>civitas academica</em> Universitas Kristen
Maranatha dan Pusat Kajian Perdamaian dan Kebhinekaan (PKKP) untuk berdoa bagi
bangsa. Sebagai wujud dari kepedulian kepada kondisi bangsa saat ini, maka
diselenggarakan “Doa Bagi Bangsa” pada Jumat, 18 Oktober 2019. Acara ini merupakan
puncak dari kegiatan “<em>The 4th Peace Festival</em>” yang berlangsung sejak pagi
di Auditorium Prof. Dr. P. A. Surjadi, M.A., Gedung B lantai 2.</p>
<p>Melalui renungan singkat, Pdt. Hariman A. Pattianakotta, M.Th., mengajak kita
sebagai bagian dari bangsa Indonesia bersama-sama bersatu hati dan berdoa kepada
Tuhan. Menurut beliau, doa membuka ruang harapan dengan menaruh permasalahan dan
pada akhirnya dapat mengayuhkan kita dari penderitaan yang dialami. Pdt. Hariman
juga mengajak seluruh hadirin untuk berkarya nyata melalui kegiatan berbagi bagi
saudara kita yang membutuhkan. “Berbagi kasih ini tidak akan berhenti sampai
disini. Saya ingin kita menjadikannya sebagai sebuah gaya hidup kita sehari-hari,”
ujar beliau.</p>
<p>Doa bersama ini dihadiri oleh berbagai perwakilan gereja di wilayah Bandung dan
sekitarnya. Adapun topik doa yang disampaikan diantaranya adalah doa bagi Maluku
dan Papua, keamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,
pemerintahan yang baru, perdamaian bangsa Indonesia, kinerja aparat TNI dan Polri,
kerukunan antarumat beragama, hingga perdamaian dunia. Lima orang yang memandu doa
syafaat ini adalah Pdt. Audra Rumsayor Likumahuwa perwakilan dari GKP Cimahi, Pdt.
Jopie Rattu dari Perwakilan Gereja-gereja dan Perkumpulan Kristen (PGPK), Dadang
Wahyudi perwakilan dari GKI Pasirkoja, Pdt. Daud Solihin perwakilan dari GKI
Kebonjati, dan Pdt. Yohanes Bambang M., M.Th. selaku Pendeta Universitas.</p>
<p>Selain renungan dan doa syafaat, acara ini diisi dengan penampilan dari
Komunitas Mahasiswa Maluku yaitu perkumpulan anak muda asal Maluku yang berkuliah
di Bandung. Selain itu, Rame-rame Band yang anggotanya terdiri dari karyawan dan
mahasiswa kampus Maranatha, turut memeriahkan acara. Mereka membawakan beberapa
lagu nasional dan daerah dengan mengenakan pakaian adat. (<em>sg/pm</em>)</p>
<p>The post <a rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu/doa-bagi-indonesia-
sebagai-wujud-kasih/">Doa Bagi Indonesia Sebagai Wujud Kasih</a> appeared first on
<a rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu">MCU News</a>.</p>
]]></description>
<content:encoded><![CDATA[<p><img width="2000"
height="1125" src="http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC03725copy.jpg" class="attachment-post-thumbnail size-
post-thumbnail wp-post-image" alt="" srcset="http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC03725copy.jpg 2000w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC03725copy-300x169.jpg 300w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC03725copy-768x432.jpg 768w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC03725copy-1024x576.jpg
1024w" sizes="(max-width: 2000px) 100vw, 2000px" /></p>Situasi nasional mengundang
<em>civitas academica</em> Universitas Kristen Maranatha dan Pusat Kajian
Perdamaian dan Kebhinekaan (PKKP) untuk berdoa bagi bangsa. Sebagai wujud dari
kepedulian kepada kondisi bangsa saat ini, maka diselenggarakan “Doa Bagi Bangsa”
pada Jumat, 18 Oktober 2019. Acara ini merupakan puncak dari kegiatan “<em>The 4th
Peace Festival</em>” yang berlangsung sejak pagi di Auditorium Prof. Dr. P. A.
Surjadi, M.A., Gedung B lantai 2.

Melalui renungan singkat, Pdt. Hariman A. Pattianakotta, M.Th., mengajak kita


sebagai bagian dari bangsa Indonesia bersama-sama bersatu hati dan berdoa kepada
Tuhan. Menurut beliau, doa membuka ruang harapan dengan menaruh permasalahan dan
pada akhirnya dapat mengayuhkan kita dari penderitaan yang dialami. Pdt. Hariman
juga mengajak seluruh hadirin untuk berkarya nyata melalui kegiatan berbagi bagi
saudara kita yang membutuhkan. “Berbagi kasih ini tidak akan berhenti sampai
disini. Saya ingin kita menjadikannya sebagai sebuah gaya hidup kita sehari-hari,”
ujar beliau.

Doa bersama ini dihadiri oleh berbagai perwakilan gereja di wilayah Bandung dan
sekitarnya. Adapun topik doa yang disampaikan diantaranya adalah doa bagi Maluku
dan Papua, keamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,
pemerintahan yang baru, perdamaian bangsa Indonesia, kinerja aparat TNI dan Polri,
kerukunan antarumat beragama, hingga perdamaian dunia. Lima orang yang memandu doa
syafaat ini adalah Pdt. Audra Rumsayor Likumahuwa perwakilan dari GKP Cimahi, Pdt.
Jopie Rattu dari Perwakilan Gereja-gereja dan Perkumpulan Kristen (PGPK), Dadang
Wahyudi perwakilan dari GKI Pasirkoja, Pdt. Daud Solihin perwakilan dari GKI
Kebonjati, dan Pdt. Yohanes Bambang M., M.Th. selaku Pendeta Universitas.

Selain renungan dan doa syafaat, acara ini diisi dengan penampilan dari Komunitas
Mahasiswa Maluku yaitu perkumpulan anak muda asal Maluku yang berkuliah di Bandung.
Selain itu, Rame-rame Band yang anggotanya terdiri dari karyawan dan mahasiswa
kampus Maranatha, turut memeriahkan acara. Mereka membawakan beberapa lagu nasional
dan daerah dengan mengenakan pakaian adat. (<em>sg/pm</em>)<p>The post <a
rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu/doa-bagi-indonesia-sebagai-wujud-
kasih/">Doa Bagi Indonesia Sebagai Wujud Kasih</a> appeared first on <a
rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu">MCU News</a>.</p>
]]></content:encoded>
</item>
<item>
<title>Menciptakan Indonesia yang Adil dan Sejahtera Melalui Peace
Festival</title>
<link>http://news.maranatha.edu/menciptakan-indonesia-yang-adil-dan-
sejahtera-melalui-peace-festival/</link>
<pubDate>Tue, 22 Oct 2019 11:53:55 +0000</pubDate>
<dc:creator><![CDATA[Admin Pemberitaan]]></dc:creator>
<category><![CDATA[Event]]></category>
<category><![CDATA[Jabar Saber Hoaks]]></category>
<category><![CDATA[Peace Festival]]></category>
<category><![CDATA[Pusat Kajian Kebhinekaan dan Perdamaian
(PKKP)]]></category>
<category><![CDATA[Seminar]]></category>
<category><![CDATA[Talk Show]]></category>
<category><![CDATA[Task Force Jawa Barat]]></category>

<guid isPermaLink="false">http://news.maranatha.edu/?p=60560</guid>
<description><![CDATA[<p><img width="2000" height="1125"
src="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/20191018-DSC03206-
copy.jpg" class="attachment-post-thumbnail size-post-thumbnail wp-post-image"
alt="" srcset="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/20191018-
DSC03206-copy.jpg 2000w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/20191018-DSC03206-copy-300x169.jpg 300w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/20191018-DSC03206-copy-
768x432.jpg 768w, http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/20191018-
DSC03206-copy-1024x576.jpg 1024w" sizes="(max-width: 2000px) 100vw, 2000px" /></p>
<p>Indonesia adalah negara dengan memiliki banyak perbedaan, baik dari adat
istiadat, suku, agama, dan sebagainya. Untuk itu, Pusat Kajian Kebhinekaan dan
Perdamaian (PKKP) Universitas Kristen Maranatha kembali mengadakan acara
<em>Peace</em> <em>Festival</em> pada Jumat, 18 Oktober 2019. <em>Peace Festival
</em>yang sudah empat kali diselenggarakan tiap tahunnya ini mengangkat tema “Kasih
dan Keadilan untuk Indonesia Maju”. Acara ini diadakan di ruang Auditorium Prof.
Dr. P. A. Surjadi, M.A. tidak hanya melibatkan mahasiswa UK Maranatha saja, tetapi
juga terbuka untuk umum.</p>
<p>Ketua Panitia <em>Peace</em> <em>Festival</em>, Dra. Rosa Ackman Permanasari,
M.Si. dalam kata sambutannya menjelaskan bahwa <em>talk</em> <em>show</em> dan
seminar yang diadakan dalam acara ini akan mencoba untuk meneropong praktik
antikeragaman yang membuat kita semakin menjauh dari perdamaian. Selain itu,
kesempatan ini dapat mengingatkan kita kembali akan nilai keragaman, memupuk
semangat demokrasi Pancasila pada integritas bangsa, dampak risiko positif dan
negatif dari perkembangan teknologi terhadap kesejahteraan masa depan, dan langkah-
langkah strategi dalam mewujudkan Indonesia sejahtera dan positif.</p>
<p>Rektor UK Maranatha, Prof. Ir. Armein Z. R. Langi, M.Sc., Ph.D. juga mengatakan
bahwa dengan <em>Peace</em> <em>Festival</em> ini kita merayakan festival damai
sejahtera. “Selamat merayakan damai sejahtera, mari kita membangun kapasitas kita
untuk mewujudkan damai sejahtera dengan membangun <em>sense</em> keadilan dan kasih
terhadap sesama,” ucapnya.</p>
<p>Anggota dari Ahli Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID), Yudi Latif, M.A.,
Ph.D. yang diundang untuk memaparkan seminar kebangsaan menjelaskan bahwa Indonesia
adalah negara yang luas dengan keragaman yang begitu banyak. Namun di balik itu,
terdapat beberapa masalah dengan banyaknya orang Indonesia yang memiliki
pengetahuan yang tinggi dan jiwa agama yang militan, tetapi tidak mengarah kepada
arah positif melainkan destruktif. Melalui seminar kebangsaan ini, beliau
memaparkan bagaimana menggunakan agama dan Pancasila dengan tujuan kebahagiaan.
Diambil dari teori Martin Seligman, beliau menjelaskan lima kunci kebahagiaan yang
juga mencerminkan nilai yang terkandung pada sila-sila Pancasila, yaitu PERMA.
P=<em>Positive</em> <em>Emotion</em>, E=<em>Engagement</em>,
R=<em>Relationship</em>, M=<em>Meaningfulness</em>, A=<em>Achievement</em>.</p>
<p>Selain itu, <em>Peace</em> <em>Festival</em> juga mengundang pembicara Alfianto
Yustinova, Kepala Divisi Klarifikasi dan Diseminasi dari Jabar Sapu Bersih (Saber)
Hoaks dan juga Ni Loh Gusti Madewanti, Koordinator Task Force Jawa Barat dan
Direktur Eksekutif Droupadi. Dalam sesi pertama, Alfianto menjelaskan berbagai hal
yang berkenaan dengan isu hoaks dan akrab dengan teknologi. Menurutnya hoaks adalah
senjata konflik paling besar di era informasi. Beliau juga mengajak para hadirin
untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas hoaks bersama Jabar Saber
Hoaks.</p>
<p>Sedangkan, Ni Loh membawakan <em>talk</em> <em>show</em> mengenai perempuan dan
anak dalam pusaran ujaran kebencian. Beliau menjelaskan ujaran kebencian
(<em>hate</em> <em>speech</em>) dalam era <em>post</em>-<em>truth</em> tidak lagi
mempedulikan kebenaran, melainkan hal yang seolah-olah benar dan mengabaikan
pembuktian empiris. Melihat kondisi tersebut saat ini yang memiliki dampak besar
terhadap orang yang mengalaminya, beliau mengingatkan dan mengajak para hadirin
untuk selalu menggunakan akal sehat serta mengedepankan empati dan kemanusiaan
dalam berperilaku.</p>
<p>Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan, seperti tarian
tradisional dari mahasiswa Fakultas Psikologi, paduan suara Fakultas Hukum, Rame-
rame Band dari karyawan dan mahasiswa UK Maranatha, dan AsKaRa (Apresiasi Seni
Kelompok Anak Juara). <em>Peace Festival</em> kemudian dilanjutkan dengan acara Doa
Bagi Bangsa yang diselenggarakan pada malam harinya. <em>(ns)</em></p>
<p>The post <a rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu/menciptakan-
indonesia-yang-adil-dan-sejahtera-melalui-peace-festival/">Menciptakan Indonesia
yang Adil dan Sejahtera Melalui Peace Festival</a> appeared first on <a
rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu">MCU News</a>.</p>
]]></description>
<content:encoded><![CDATA[<p><img width="2000"
height="1125" src="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/20191018-
DSC03206-copy.jpg" class="attachment-post-thumbnail size-post-thumbnail wp-post-
image" alt="" srcset="http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/20191018-DSC03206-copy.jpg 2000w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/20191018-DSC03206-copy-
300x169.jpg 300w, http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/20191018-
DSC03206-copy-768x432.jpg 768w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/20191018-DSC03206-copy-1024x576.jpg 1024w" sizes="(max-
width: 2000px) 100vw, 2000px" /></p>Indonesia adalah negara dengan memiliki banyak
perbedaan, baik dari adat istiadat, suku, agama, dan sebagainya. Untuk itu, Pusat
Kajian Kebhinekaan dan Perdamaian (PKKP) Universitas Kristen Maranatha kembali
mengadakan acara <em>Peace</em> <em>Festival</em> pada Jumat, 18 Oktober 2019.
<em>Peace Festival </em>yang sudah empat kali diselenggarakan tiap tahunnya ini
mengangkat tema “Kasih dan Keadilan untuk Indonesia Maju”. Acara ini diadakan di
ruang Auditorium Prof. Dr. P. A. Surjadi, M.A. tidak hanya melibatkan mahasiswa UK
Maranatha saja, tetapi juga terbuka untuk umum.

Ketua Panitia <em>Peace</em> <em>Festival</em>, Dra. Rosa Ackman Permanasari, M.Si.


dalam kata sambutannya menjelaskan bahwa <em>talk</em> <em>show</em> dan seminar
yang diadakan dalam acara ini akan mencoba untuk meneropong praktik antikeragaman
yang membuat kita semakin menjauh dari perdamaian. Selain itu, kesempatan ini dapat
mengingatkan kita kembali akan nilai keragaman, memupuk semangat demokrasi
Pancasila pada integritas bangsa, dampak risiko positif dan negatif dari
perkembangan teknologi terhadap kesejahteraan masa depan, dan langkah-langkah
strategi dalam mewujudkan Indonesia sejahtera dan positif.

Rektor UK Maranatha, Prof. Ir. Armein Z. R. Langi, M.Sc., Ph.D. juga mengatakan
bahwa dengan <em>Peace</em> <em>Festival</em> ini kita merayakan festival damai
sejahtera. “Selamat merayakan damai sejahtera, mari kita membangun kapasitas kita
untuk mewujudkan damai sejahtera dengan membangun <em>sense</em> keadilan dan kasih
terhadap sesama,” ucapnya.

Anggota dari Ahli Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID), Yudi Latif, M.A.,
Ph.D. yang diundang untuk memaparkan seminar kebangsaan menjelaskan bahwa Indonesia
adalah negara yang luas dengan keragaman yang begitu banyak. Namun di balik itu,
terdapat beberapa masalah dengan banyaknya orang Indonesia yang memiliki
pengetahuan yang tinggi dan jiwa agama yang militan, tetapi tidak mengarah kepada
arah positif melainkan destruktif. Melalui seminar kebangsaan ini, beliau
memaparkan bagaimana menggunakan agama dan Pancasila dengan tujuan kebahagiaan.
Diambil dari teori Martin Seligman, beliau menjelaskan lima kunci kebahagiaan yang
juga mencerminkan nilai yang terkandung pada sila-sila Pancasila, yaitu PERMA.
P=<em>Positive</em> <em>Emotion</em>, E=<em>Engagement</em>,
R=<em>Relationship</em>, M=<em>Meaningfulness</em>, A=<em>Achievement</em>.

Selain itu, <em>Peace</em> <em>Festival</em> juga mengundang pembicara Alfianto


Yustinova, Kepala Divisi Klarifikasi dan Diseminasi dari Jabar Sapu Bersih (Saber)
Hoaks dan juga Ni Loh Gusti Madewanti, Koordinator Task Force Jawa Barat dan
Direktur Eksekutif Droupadi. Dalam sesi pertama, Alfianto menjelaskan berbagai hal
yang berkenaan dengan isu hoaks dan akrab dengan teknologi. Menurutnya hoaks adalah
senjata konflik paling besar di era informasi. Beliau juga mengajak para hadirin
untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas hoaks bersama Jabar Saber
Hoaks.

Sedangkan, Ni Loh membawakan <em>talk</em> <em>show</em> mengenai perempuan dan


anak dalam pusaran ujaran kebencian. Beliau menjelaskan ujaran kebencian
(<em>hate</em> <em>speech</em>) dalam era <em>post</em>-<em>truth</em> tidak lagi
mempedulikan kebenaran, melainkan hal yang seolah-olah benar dan mengabaikan
pembuktian empiris. Melihat kondisi tersebut saat ini yang memiliki dampak besar
terhadap orang yang mengalaminya, beliau mengingatkan dan mengajak para hadirin
untuk selalu menggunakan akal sehat serta mengedepankan empati dan kemanusiaan
dalam berperilaku.

Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan, seperti tarian tradisional
dari mahasiswa Fakultas Psikologi, paduan suara Fakultas Hukum, Rame-rame Band dari
karyawan dan mahasiswa UK Maranatha, dan AsKaRa (Apresiasi Seni Kelompok Anak
Juara). <em>Peace Festival</em> kemudian dilanjutkan dengan acara Doa Bagi Bangsa
yang diselenggarakan pada malam harinya. <em>(ns)</em><p>The post <a rel="nofollow"
href="http://news.maranatha.edu/menciptakan-indonesia-yang-adil-dan-sejahtera-
melalui-peace-festival/">Menciptakan Indonesia yang Adil dan Sejahtera Melalui
Peace Festival</a> appeared first on <a rel="nofollow"
href="http://news.maranatha.edu">MCU News</a>.</p>
]]></content:encoded>
</item>
<item>
<title>Dosen Lima Negara Pamerkan Karya Seni dalam Pameran
“Unoflatu”</title>
<link>http://news.maranatha.edu/dosen-lima-negara-pamerkan-karya-seni-
dalam-pameran-unoflatu/</link>
<pubDate>Tue, 22 Oct 2019 11:12:22 +0000</pubDate>
<dc:creator><![CDATA[Admin Pemberitaan]]></dc:creator>
<category><![CDATA[Event]]></category>
<category><![CDATA[Media Release]]></category>
<category><![CDATA[Fakultas Seni Rupa dan Desain]]></category>
<category><![CDATA[FSRD]]></category>
<category><![CDATA[pameran]]></category>
<category><![CDATA[Pameran Internasional]]></category>
<category><![CDATA[Seminar]]></category>
<category><![CDATA[Universitas Kristen Maranatha]]></category>
<category><![CDATA[Unoflatu]]></category>
<category><![CDATA[Workshop]]></category>

<guid isPermaLink="false">http://news.maranatha.edu/?p=60547</guid>
<description><![CDATA[<p><img width="2000" height="1333"
src="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04728_edit.jpg"
class="attachment-post-thumbnail size-post-thumbnail wp-post-image" alt=""
srcset="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04728_edit.jpg
2000w, http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04728_edit-
300x200.jpg 300w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC04728_edit-768x512.jpg 768w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04728_edit-1024x682.jpg
1024w" sizes="(max-width: 2000px) 100vw, 2000px" /></p>
<p>Karya seni dari lima negara: Jepang, Thailand, Malaysia, China, dan Indonesia
dipamerkan dalam pameran “<em>Unoflatu</em>” di kampus Universitas Kristen
Maranatha, Bandung, 18-23 Oktober 2019. Seniman di balik sekitar 80 karya yang
dipamerkan adalah para dosen dari kampus-kampus seni rupa masing-masing negara.
“Ini merupakan karya dosen-dosen dari Guangxi Arts University (China), Guangxi
Normal University (China), Chiang Mai University (Thailand), Universiti Sains
Malaysia (Malaysia), Kyoritsu Women’s University (Jepang), dan tentunya dosen-dosen
dari lima program studi FSRD Universitas Kristen Maranatha selaku tuan rumah,”
jelas Dr. Yunita Setyoningrum, S.Sn., M.Ds., Ketua Panitia Pameran. “Ada juga karya
dari seniman Perancis, Mathias Mareschal yang merupakan hasil residensi seniman
Lawangwangi Artspace,” sambungnya.</p>
<p>Tema <em>Re-Creation</em> yang berarti ‘berkreasi kembali’ diusung menjadi tema
<em>Unoflatu</em> tahun ini. “Idenya datang dari apa yang sudah ada, hal-hal di
sekitar kita, artefak atau objek-objek yang kita kenal, tetapi kita <em>re-
create</em> kembali menjadi satu bentuk baru,” jelas Yunita. “Contohnya dalam karya
<em>display</em> informasi museum yang dibuat oleh Sandy Rismantojo, M.Sc. Konsep
<em>re-creation</em> ditunjukkan dengan penggunaan metode <em>augmented
reality</em>,” lanjutnya. Karya-karya yang dipamerkan terdiri dari berbagai media,
antara lain lukisan, instalasi, ilustrasi, fotografi, konsep arsitektur, konsep
grafis <em>augmented reality</em>, dan <em>textile printing</em>.</p>
<p><em>Unoflatu</em> merupakan pameran dua tahunan yang diselenggarakan oleh
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Maranatha. Tahun ini tidak hanya pameran saja
yang diselenggarakan, tetapi juga diperkaya dengan rangkaian kegiatan seminar dan
<em>workshop</em>. Seminar Nasional Unoflatu (Kamis, 17/10) mengambil tema “Budaya
dan Kearifan Lokal untuk Masa Depan: Antara Tantangan dan Peluang di Era Disrupsi”.
Pembicara dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Ign. Bambang Sugiharto (Universitas
Katolik Parahyangan); Dr. Adhi Nugraha, M.A., (Institut Teknologi Bandung); dan Dr.
Krismanto Kusbiantoro, S.T., M.T. (Universitas Kristen Maranatha).</p>
<p>“Saat ini banyak sekali penelitian tentang budaya lokal. Muncul banyak
pertanyaan, apakah budaya lokal dapat bertahan di era disrupsi seperti saat ini?”
Demikian diungkapkan oleh Dr. Krismanto Kusbiantoro, S.T., M.T., Ketua Program
Studi S-1 Arsitektur UK Maranatha yang juga bertanggung jawab sebagai Ketua Panitia
Seminar. “Apa yang harus dilakukan oleh budaya lokal ini supaya bisa tetap eksis.
Bagaimana masa depannya? Apa peluang-peluangnya? Itu yang coba digali dalam seminar
ini,” jelasnya. Sementara itu <em>workshop</em> yang diadakan pada hari Sabtu
(19/10) juga mengangkat budaya lokal, yaitu membatik dengan biji asam atau
<em>klungsu</em>. “Membatik dengan biji buah asam, tekniknya berbeda dengan
membatik dengan canting. Ini tentu dapat menarik minat dan perhatian masyarakat
umum pada kearifan lokal,” jelas Krismanto.</p>
<p><em>Unoflatu</em> yang berarti ‘satu nafas’, tahun ini juga merupakan bagian
dari perhelatan <em>Bandung Design Biennale </em>2019, yang diadakan sepanjang
bulan Oktober 2019. “Dengan partisipasi ini, diharapkan staf pengajar FSRD
Maranatha dapat terhubung dalam jalinan dinamika kehidupan seni rupa dan desain di
kota Bandung,” ucap Yunita. Mengapa jalinan ini menjadi penting? Karena setiap
kota punya karakter suasana kehidupan seni rupa dan desain yang berbeda, yang
berkontribusi pada identitas lokal kota. “Selain dari segi akademik dan melalui
pameran, peran FSRD Maranatha terhadap kehidupan seni rupa dan desain di kota
Bandung juga dinyatakan melalui kegiatan-kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa,” tutup Yunita.</p>
<p>The post <a rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu/dosen-lima-negara-
pamerkan-karya-seni-dalam-pameran-unoflatu/">Dosen Lima Negara Pamerkan Karya Seni
dalam Pameran “Unoflatu”</a> appeared first on <a rel="nofollow"
href="http://news.maranatha.edu">MCU News</a>.</p>
]]></description>
<content:encoded><![CDATA[<p><img width="2000"
height="1333" src="http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC04728_edit.jpg" class="attachment-post-thumbnail size-
post-thumbnail wp-post-image" alt="" srcset="http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC04728_edit.jpg 2000w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC04728_edit-300x200.jpg 300w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04728_edit-768x512.jpg
768w, http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04728_edit-
1024x682.jpg 1024w" sizes="(max-width: 2000px) 100vw, 2000px" /></p>Karya seni dari
lima negara: Jepang, Thailand, Malaysia, China, dan Indonesia dipamerkan dalam
pameran “<em>Unoflatu</em>” di kampus Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 18-23
Oktober 2019. Seniman di balik sekitar 80 karya yang dipamerkan adalah para dosen
dari kampus-kampus seni rupa masing-masing negara. “Ini merupakan karya dosen-dosen
dari Guangxi Arts University (China), Guangxi Normal University (China), Chiang Mai
University (Thailand), Universiti Sains Malaysia (Malaysia), Kyoritsu Women’s
University (Jepang), dan tentunya dosen-dosen dari lima program studi FSRD
Universitas Kristen Maranatha selaku tuan rumah,” jelas Dr. Yunita Setyoningrum,
S.Sn., M.Ds., Ketua Panitia Pameran. “Ada juga karya dari seniman Perancis, Mathias
Mareschal yang merupakan hasil residensi seniman Lawangwangi Artspace,” sambungnya.

Tema <em>Re-Creation</em> yang berarti ‘berkreasi kembali’ diusung menjadi tema


<em>Unoflatu</em> tahun ini. “Idenya datang dari apa yang sudah ada, hal-hal di
sekitar kita, artefak atau objek-objek yang kita kenal, tetapi kita <em>re-
create</em> kembali menjadi satu bentuk baru,” jelas Yunita. “Contohnya dalam karya
<em>display</em> informasi museum yang dibuat oleh Sandy Rismantojo, M.Sc. Konsep
<em>re-creation</em> ditunjukkan dengan penggunaan metode <em>augmented
reality</em>,” lanjutnya. Karya-karya yang dipamerkan terdiri dari berbagai media,
antara lain lukisan, instalasi, ilustrasi, fotografi, konsep arsitektur, konsep
grafis <em>augmented reality</em>, dan <em>textile printing</em>.

<em>Unoflatu</em> merupakan pameran dua tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas


Seni Rupa dan Desain (FSRD) Maranatha. Tahun ini tidak hanya pameran saja yang
diselenggarakan, tetapi juga diperkaya dengan rangkaian kegiatan seminar dan
<em>workshop</em>. Seminar Nasional Unoflatu (Kamis, 17/10) mengambil tema “Budaya
dan Kearifan Lokal untuk Masa Depan: Antara Tantangan dan Peluang di Era Disrupsi”.
Pembicara dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Ign. Bambang Sugiharto (Universitas
Katolik Parahyangan); Dr. Adhi Nugraha, M.A., (Institut Teknologi Bandung); dan Dr.
Krismanto Kusbiantoro, S.T., M.T. (Universitas Kristen Maranatha).

“Saat ini banyak sekali penelitian tentang budaya lokal. Muncul banyak pertanyaan,
apakah budaya lokal dapat bertahan di era disrupsi seperti saat ini?” Demikian
diungkapkan oleh Dr. Krismanto Kusbiantoro, S.T., M.T., Ketua Program Studi S-1
Arsitektur UK Maranatha yang juga bertanggung jawab sebagai Ketua Panitia Seminar.
“Apa yang harus dilakukan oleh budaya lokal ini supaya bisa tetap eksis. Bagaimana
masa depannya? Apa peluang-peluangnya? Itu yang coba digali dalam seminar ini,”
jelasnya. Sementara itu <em>workshop</em> yang diadakan pada hari Sabtu (19/10)
juga mengangkat budaya lokal, yaitu membatik dengan biji asam atau
<em>klungsu</em>. “Membatik dengan biji buah asam, tekniknya berbeda dengan
membatik dengan canting. Ini tentu dapat menarik minat dan perhatian masyarakat
umum pada kearifan lokal,” jelas Krismanto.

<em>Unoflatu</em> yang berarti ‘satu nafas’, tahun ini juga merupakan bagian dari
perhelatan <em>Bandung Design Biennale </em>2019, yang diadakan sepanjang bulan
Oktober 2019. “Dengan partisipasi ini, diharapkan staf pengajar FSRD Maranatha
dapat terhubung dalam jalinan dinamika kehidupan seni rupa dan desain di kota
Bandung,” ucap Yunita. Mengapa jalinan ini menjadi penting? Karena setiap kota
punya karakter suasana kehidupan seni rupa dan desain yang berbeda, yang
berkontribusi pada identitas lokal kota. “Selain dari segi akademik dan melalui
pameran, peran FSRD Maranatha terhadap kehidupan seni rupa dan desain di kota
Bandung juga dinyatakan melalui kegiatan-kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa,” tutup Yunita.<p>The post <a
rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu/dosen-lima-negara-pamerkan-karya-
seni-dalam-pameran-unoflatu/">Dosen Lima Negara Pamerkan Karya Seni dalam Pameran
“Unoflatu”</a> appeared first on <a rel="nofollow"
href="http://news.maranatha.edu">MCU News</a>.</p>
]]></content:encoded>
</item>
<item>
<title>Ragam Karya Seni Bersatu dalam Pameran Internasional
Unoflatu</title>
<link>http://news.maranatha.edu/ragam-karya-seni-bersatu-dalam-pameran-
internasional-unoflatu/</link>
<pubDate>Mon, 21 Oct 2019 10:39:13 +0000</pubDate>
<dc:creator><![CDATA[Admin Pemberitaan]]></dc:creator>
<category><![CDATA[Event]]></category>
<category><![CDATA[Fakultas Seni Rupa dan Desain]]></category>
<category><![CDATA[Pameran Internasional]]></category>
<category><![CDATA[Universitas Kristen Maranatha]]></category>
<category><![CDATA[Unoflatu]]></category>

<guid isPermaLink="false">http://news.maranatha.edu/?p=60492</guid>
<description><![CDATA[<p><img width="2000" height="1333"
src="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04744copy.jpg"
class="attachment-post-thumbnail size-post-thumbnail wp-post-image" alt=""
srcset="http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04744copy.jpg
2000w, http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04744copy-
300x200.jpg 300w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC04744copy-768x512.jpg 768w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04744copy-1024x682.jpg
1024w" sizes="(max-width: 2000px) 100vw, 2000px" /></p>
<p>Setelah menyelenggarakan Seminar Nasional pada 18 Oktober lalu, <em>Unoflatu
</em>melanjutkan rangkaian acaranya yang berupa pameran internasional yang
berlangsung pada tanggal 18 – 23 Oktober 2019. Acara yang diselenggarakan oleh
Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha di Exhibition Hall,
Gedung B Universitas Kristen Maranatha ini mengangkat tema “<em>Re-Creation”
</em>yang berlangsung pada tanggal 18 – 23 Oktober 2019. Terdapat sekitar 80 karya
seni yang dipamerkan oleh para dosen dari beberapa universitas, baik dari dalam
maupun luar negeri. Beberapa di antaranya berasal dari Universitas Kristen
Maranatha, Guangxi Arts University (China), Guangxi Normal University (China),
Chiang Mai University (Thailand), Universitas Sains Malaysia (Malaysia), dan
Kyoritsu Women’s University (Jepang).</p>
<p>Dalam pembukaannya, Wakil Rektor I UK Maranatha, Olga Catherina Pattipawaej,
Ph.D. menyampaikan bahwa acara ini merupakan implementasi visi dan misi dari UK
Maranatha dalam meningkatkan karya seni. Tak hanya itu, Sandy Rismantojo, M.Sc.
selaku Wakil Dekan I Fakultas Seni Rupa dan Desain melalui kata sambutannya juga
mengungkapkan bahwa acara ini adalah bentuk sumbangsih dari dosen untuk mengasah
kreativitas generasi muda.</p>
<p>Dalam kesempatan ini pula, salah satu dosen Program Studi D-III Seni Rupa Murni,
Ir. Heru Susanto, M.Sn. menyelesaikan proses melukis dengan diiringi Tari Merak
dari UK Seni. Lukisan tersebut kemudian ditandatangani oleh Wakil Rektor I. Pameran
Internasional <em>Unoflatu</em> kemudian secara simbolis dibuka dengan pemecahan
kendi yang dilakukan oleh Wakil Rektor I dan Wakil Dekan I FSRD.</p>
<p>Dr. Yunita Setyoningrum, S.Sn., M.Ds. selaku Ketua Panitia menjelaskan makna di
balik tema acara, “<em>Re-Creation</em>” atau ‘berkreasi kembali’, “Idenya datang
dari apa yang sudah ada, hal-hal di sekitar kita, artefak atau objek-objek yang
kita kenal, tetapi kita <em>re-create </em>kembali menjadi satu bentuk baru”.
Contoh hasil karya dari konsep tersebut misalnya dapat dilihat dalam pembuatan
<em>display </em>informasi untuk museum dengan metode <em>Augmented Reality
</em>oleh Sandy Rismantojo, M.Sc. Melalui acara ini, Yunita berharap agar acara ini
dapat rutin diadakan setiap dua tahun sekali. Selain itu, ia berharap agar semua
dosen bisa turut berkontribusi untuk menghasilkan karya seni dan semakin kompak
satu dan lainnya. <em>(cm)</em></p>
<p>The post <a rel="nofollow" href="http://news.maranatha.edu/ragam-karya-seni-
bersatu-dalam-pameran-internasional-unoflatu/">Ragam Karya Seni Bersatu dalam
Pameran Internasional Unoflatu</a> appeared first on <a rel="nofollow"
href="http://news.maranatha.edu">MCU News</a>.</p>
]]></description>
<content:encoded><![CDATA[<p><img width="2000"
height="1333" src="http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC04744copy.jpg" class="attachment-post-thumbnail size-
post-thumbnail wp-post-image" alt="" srcset="http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC04744copy.jpg 2000w, http://news.maranatha.edu/wp-
content/uploads/2019/10/DSC04744copy-300x200.jpg 300w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04744copy-768x512.jpg 768w,
http://news.maranatha.edu/wp-content/uploads/2019/10/DSC04744copy-1024x682.jpg
1024w" sizes="(max-width: 2000px) 100vw, 2000px" /></p>Setelah menyelenggarakan
Seminar Nasional pada 18 Oktober lalu, <em>Unoflatu </em>melanjutkan rangkaian
acaranya yang berupa pameran internasional yang berlangsung pada tanggal 18 – 23
Oktober 2019. Acara yang diselenggarakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain
Universitas Kristen Maranatha di Exhibition Hall, Gedung B Universitas Kristen
Maranatha ini mengangkat tema “<em>Re-Creation” </em>yang berlangsung pada tanggal
18 – 23 Oktober 2019. Terdapat sekitar 80 karya seni yang dipamerkan oleh para
dosen dari beberapa universitas, baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa di
antaranya berasal dari Universitas Kristen Maranatha, Guangxi Arts University
(China), Guangxi Normal University (China), Chiang Mai University (Thailand),
Universitas Sains Malaysia (Malaysia), dan Kyoritsu Women’s University (Jepang).

Dalam pembukaannya, Wakil Rektor I UK Maranatha, Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D.


menyampaikan bahwa acara ini merupakan implementasi visi dan misi dari UK Maranatha
dalam meningkatkan karya seni. Tak hanya itu, Sandy Rismantojo, M.Sc. selaku Wakil
Dekan I Fakultas Seni Rupa dan Desain melalui kata sambutannya juga mengungkapkan
bahwa acara ini adalah bentuk sumbangsih dari dosen untuk mengasah kreativitas
generasi muda.

Dalam kesempatan ini pula, salah satu dosen Program Studi D-III Seni Rupa Murni,
Ir. Heru Susanto, M.Sn. menyelesaikan proses melukis dengan diiringi Tari Merak
dari UK Seni. Lukisan tersebut kemudian ditandatangani oleh Wakil Rektor I. Pameran
Internasional <em>Unoflatu</em> kemudian secara simbolis dibuka dengan pemecahan
kendi yang dilakukan oleh Wakil Rektor I dan Wakil Dekan I FSRD.

Dr. Yunita Setyoningrum, S.Sn., M.Ds. selaku Ketua Panitia menjelaskan makna di
balik tema acara, “<em>Re-Creation</em>” atau ‘berkreasi kembali’, “Idenya datang
dari apa yang sudah ada, hal-hal di sekitar kita, artefak atau objek-objek yang
kita kenal, tetapi kita <em>re-create </em>kembali menjadi satu bentuk baru”.
Contoh hasil karya dari konsep tersebut misalnya dapat dilihat dalam pembuatan
<em>display </em>informasi untuk museum dengan metode <em>Augmented Reality
</em>oleh Sandy Rismantojo, M.Sc. Melalui acara ini, Yunita berharap agar acara ini
dapat rutin diadakan setiap dua tahun sekali. Selain itu, ia berharap agar semua
dosen bisa turut berkontribusi untuk menghasilkan karya seni dan semakin kompak
satu dan lainnya. <em>(cm)</em><p>The post <a rel="nofollow"
href="http://news.maranatha.edu/ragam-karya-seni-bersatu-dalam-pameran-
internasional-unoflatu/">Ragam Karya Seni Bersatu dalam Pameran Internasional
Unoflatu</a> appeared first on <a rel="nofollow"
href="http://news.maranatha.edu">MCU News</a>.</p>
]]></content:encoded>
</item>
</channel>
</rss>

You might also like