Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Skripsi)
Oleh
Artanita Nawawi
By
Artanita Nawawi
The purpose of this study was to determine what factors are driving consumers to
consume coffee at the coffee shop and single origin coffee paste. The method used
in this research is descriptive method with qualitative approach. The results of
this study are single origin coffee is so synonymous with coffee shops and menus
that are preferred by consumers because of the story behind the name and single
origin so that there are five factors that formed after extensive interviewing. The
first factor is the factor of product attributes consist of price, quality single origin
coffee, the design of the place, and characteristics or uniqueness of appearance
barista, cultural factors consisted of sex, stalls are located, how to drink coffee
that vary daily habit and the relationship between the coffee shop coffee paste and
single origin coffee, social factors is a social interaction a consumer who really
affect itself in socializing at the coffee shop coffee paste, personal factors include
lifestyle, social status, occupation and economic situation, personality a person
and a person's self concept, and psychological factors on consumer learning
process, therefore the arrival of consumer certainly has its own purpose to give
an added value to the consumer or the surrounding areas to encourage consumers
to buy coffee at the coffee shop and single origin coffee paste.
Oleh
Artanita Nawawi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mendorong konsumen mengonsumsi kopi single origin di kedai kopi coffee paste.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah kopi single origin begitu
identik dengan kedai kopi dan menjadi menu yang disukai konsumen karena cerita
dibalik nama single origin sehingg aada lima faktor yang terbentuk setelah
dilakukannya wawancara. Faktor pertama adalah faktor atribut produk terdiri dari
harga, kualitas kopi single origin, desain tempat, dan ciri khas atau keunikan dari
penampilan barista, faktor kebudayaan terdiri dari jenis kelamin, kedai yang
strategis, cara meminum kopinya yang berbeda-beda, kebiasaannya sehari-hari,
dan adanya hubungan antara kedai kopi coffee paste dan kopi single origin, faktor
sosial merupakan suatu interaksi sosial seorang konsumen yang begitu
mempengaruhi dirinya sendiri dalam bersosialisasi di kedai kopi coffee paste,
faktor pribadi meliputi gaya hidup, status sosial, pekerjaan serta situasi ekonomi,
kepribadian seseorang dan konsep diri seseorang, dan faktor psikologis proses
pembelajaran pada konsumen, oleh karena itu kedatangan konsumen tentu
memiliki tujuan tersendiri yang dapat memberi manfaat tersendiri untuk
konsumen tersebut atau orang sekitarnya yang dapat mendorong konsumen
membeli kopi single origin di kedai kopi coffee paste.
Kata Kunci : Faktor Atribut Produk, Faktor Kebudayaan, Faktor Pribadi,
Faktor Psikologis, Faktor Sosial.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG KONSUMEN
MENGONSUMSI KOPI SINGLE ORIGIN
(Studi Pada Komunitas Penikmat Kopi (KPK) Lampung
di Kedai Kopi Coffee Paste)
Oleh
Artanita Nawawi
(SKRIPSI)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA ADMINISTRASI BISNIS
Pada
penulis selalu ingin melakukan progress terbaik sepanjang hidup yang tidak
pernah lelah ingin dipersembahkan untuk Papa saya Tantowi Nawawi H.N, S.H,
pertama yang harus memiliki tanggung jawab yang besar terhadap adik-adik
kelak, hidup dengan sederhana, kerja keras, mandiri, selalu berbuat baik kepada
siapapun, dan selalu mengingat Sang Pencipta.Juga kepada Ibu Elvita, S.Sos,
yang telah melahirkan penulis kedunia dan menjadi contoh sosok wanita yang
membuat penulis termotivasi untuk menjadi wanita yang lebih dewasa, mandiri,
pada tahun 2001 dan melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 04 Tj.
Aman Kotabumi selama enam tahun yang diselesaikan penulis dengan tepat
waktu pada tahun 2007. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat diselesaikan
pada tahun 2010 pada SMP Xaverius Kotabumi, dan setelah itu penulis
Kotabumi selama tiga tahun sehingga penulis lulus tepat pada tahun 2013. Tahun
2013 penulis mendaftar jalur SBMPTN untuk memasuki perguruan tinggi setelah
sedangkan fokus yang di ambil penulis saat SMA adalah IPS, namun hal itu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
PKK (Pusat Jasa Karir dan Ketenagakerjaan) Universitas Lampung atau lebih
dikenal Pojok BNI, selain itu penulis juga merupakan seorang surveyor. Penulis
mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ujung Gunung Ilir, Kecamatan
2016. Semoga penulis senantiasa menjadi pribadi yang selalu memiliki progress
Almamater Tercinta
SANWACANA
single origin (Studi pada Komunitas Penikmat Kopi (KPK) Lampung di kedai
kopi coffee paste)”.Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
menyadari bahwa selama proses penulisan dan penyusunan skripsi ini berkat bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin
1. ALLAH S.W.T
3. Teristimewa untuk kedua Orang Tuaku tercinta Tantowi Nawawi H.N, S.H dan Elvita,
S.Sos, terimakasih telah membesarkan saya sehingga saya bisamenjadi seperti sekarang
ini, terima kasih atas semua pelajaran hidup yang diberikan selama ini, meskipun baik
atau buruk telah memberikan saya pengalaman dan mudah-mudahan saya bisa lebih
baik lagi dari kedua orangtua saya, cinta dan kasih sayang yang telah diberikan tidak
ada batasnya dan telah memberikan motivasi, semangat, serta kepercayaan kepada saya
selama proses menyelesaikan skripsi ini dan mendoakan penulis agar kelak menjadi
Nawawi, terimakasih telah menjadipusat motivasi dan titik balik semangat saya selama
proses menyelesaikan skripsi ini. Semoga kelak kita menjadi orang yang sukses dunia
akhirat dan menjadi anak yang membanggakan kedua orang tua dan keluarga.
5. Sidi, Siti, Alm.Djat, Alm.Jidah, Lati, Holy, Umi, Bunda, Pak Adin, dan Ibu Maya
terimakasih telah membantu proses perkuliahan saya dari awal hingga akhir, maaf jika
selama ini saya selalu merepotkan, terimakasih telah memberikan semangat, motivasi,
bantuan, pengalaman, pelajaran hidup, hal-hal baru, waktu, perhatian, kasih sayang,dan
do’a selama proses mengerjakan skripsi ini hinggaselesai. Semoga semua kebaikan ini
6. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
7. Bapak Drs. A. Effendi, M.M., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
8. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S., selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
9. Bapak Drs. Pairulsyah, M.H., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
10. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang telah memberikan
banyak pengalaman dan pelajaran hidup selama penulis berada dibangku perkuliahan.
11. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasLampung yang telah memberikan
banyak pengalaman dan pelajaran hidup selama penulis berada dibangku perkuliahan.
12. Bapak Dr. Nur Efendi, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu untuk penulis bukan hanya untuk memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini melainkan nasihat,
saran, dan kesabaran yang luar biasa hingga penulis dapat menciptakan niat, semangat,
13. Bapak Deddy Aprilani, S.A.N., M.A. selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan nasehat, arahan, saran, dan motivasi sehingga penulis dapat mengerjakan
14. Ibu Mertayana selaku staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung
yang telah banyak membantu penulis sekaligus sosok yang mengayomi penulis selama
15. Seluruh dosen dan staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung,
terimakasih atas pengajaran dan ilmu yang telah diberikan selamaini kepada penulis.
16. Terima kasih kepada keluarga UPT PKK Mba Lisna, Mba Ajeng, Mba Mitha, Mba
Fauziah, Mba Yunita, Mba Resti, Mba Annisa, Mba Aya, Teh Desi, Bu Inge, Kak
Dimas, Kak Darus, Kak Wahyu, Kak Ray, Mas Budi dan Fadli terima kasih atas canda
tawa dan obrolan serta guyonan yang telah mewarnai hari-hari penulis selama berada di
kantor disaat penulis merasa sendiri. Terutama Bang Johan selaku Dosen Psikologi
yang telah memberi pengalaman hidup, cara berfikir kritis serta logis, arahan, semangat,
serta dukungan dan Pak Riban selaku Dosen Ekonomi yang mendukung dan memberi
arahan kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi selama proses penulisan
skripsi.
17. Untuk kamu yang masih dirahasiakan Oleh-Nya, percayalah Allah S.W.T adalah tempat
18. Terima kasih kepada dua orang sahabat yaitu Muhammad Ryan Arya merupakan
sahabat paling dekat dengan penulis yang melengkapi kehidupan penulis, mengarahkan,
ganggu (dengan rewelan, keluhan, tangisan serta tawa), yang sering diteriakin penulis
ketika lagi kesel, satu-satunya orang yang selalu bisa penulis baca fikirannya, dan yang
membentuk karakter penulis karena dia penulis bisa bertahan hingga saat ini dengan
semua musim yang telah dilewati penulis selama dibangku perkuliahan, dan
Muhammad Gilang Anarkhi sosok sahabat yang selalu siap di repotkan dan selalu
‘sempatkan waktu’ untuk penulis ketika awal perkuliahan dengan kesibukan yang
dilalui sebagai calon dokter dan titipan boboh si Bejo (bear ijo) dan Cimon (sugar
glider) yang selalu menemani penulis disaat penulis butuh teman dikala kesepian.
Semoga kalian mendapatkan balasan terbaik dan terindah Dari-Nya dengan semua
perjuangan, pengorbanan, perhatian, waktu, cinta kasih, dan ketulusan yang kalian
19. Terima kasih kepada kakak Hrcnd yang selalu memaksa, mendesak serta rajin bertanya
dengan penulis tentang progress skripsi dari awal penulisan, yang siap diganggu
skripsi penulis adalah tanggung jawabnya sebagai kakak terhadap adiknya” karena
kakak selalu konsisten dan sesuai dengan pemikiran tersebut hingga penulis selesai.Kak
May yang telah mendukung referensi-referensi judul di awal penulisan skripsi. Mba
Vidacuu yang jadi tempat curhat segala cerita, walaupun doi nyuruh tanya aja soal
skripsi ke doi eh doi juga kaga begitu afdhol soal skripsi hehe. Nia Noranda tetangga,
temen, saudara entahlah dia yang membuat penulis nyempet-nyempetin waktu sekaligus
20. Temen-temen ngopi yang selalu ada aja yang bertengger dikedai kopi Afiks, Kak May,
Kak Fer, Kak Zul, Kak Jaka, Kak Sentong, Kak Baso, Kak Fidel, Kak Gus, Kak Daru,
Mba Ovi, dan banyak lagi kakak kakak senior yang penulis kenal dekat dikedai kopi
terutama di kedai kopi coffee paste sehingga selama perkuliahan ketika penulis merasa
sendiri dan penat maka penulis lebih memilih datang ke kedai untuk berbincang-
21. Genk gunjing yaitu Bella, Amel, Ulik, dan Ester yang selalu ngebantalin penulis karena
penulis memilki sifat dan karakter yang sangat bertolak belakang dengan mereka
meskipun begitu kami merasa saling melengkapi, selalu membantu, saling support,
saling menghibur, hobi ngegunjing, sering bantuin penulis disaat penulis males ngerjain
tugas, sering jadiin penulis tameng untuk berbagai hal, selalu nyariin penulis walaupun
penulis jarang nyariin mereka, yang keempat-empatnya adalah anak bungsu (baru sadar,
ohh pantesan pada ngalem dan rewel yakk), dan satu yang pasti penulis menyayangi
22. Terima kasih kepada abang-abang ‘Satria Production Lampung’ yaitu Amri, Rizki,
Rudi, dan Rezi yang selalu ada untuk penulis, keluarga kedua selama 6 bulan ini,
terutama ‘abang kiki’ yang selalu jadi bahan penulis untuk marah-marah dan tempat
kegalauan untuk mengerjakan skripsi karena banyaknya pekerjaan yang harus kita
selesaikan bersama, yang selalu bilang ‘jangan sampai skripsi mengganggu EO’, yang
selalu berbagi cerita, pengalaman, menjaga, melindungi, dan mendengar cerita serta
keluh kesah penulis selama pengerjaan skripsi. Semoga kita akan tetap kompak,
memiliki hubungan kekeluargaan yang semakin erat, dan memiliki progress terbaik
kedepannya. Aamiin
23. Rekan-rekan seperjuangan Administrasi Bisnis 2013 yang penulis banggakan, terima
kasih atas pengalaman, canda tawa, tangis sedih, dan kisah yang telah kalian berikan
semoga kita dapat bertemu lagi dikemudian hari dengan membawa kesuksesan kita
24. Terima kasih kepada senior-senior dan adik-adik Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
25. Untuk seluruh pengurus HMJ periode selanjutnya semangat kedepannya bangunlah
HMJ kita, sayangi HMJ kita, dan kenalkan kepada Indonesia bahwa Universitas
mengembangkan nama baik HIPMI PT Provinsi Lampung yang kita cintai ini dengan
progja-progja yang kita buat dan selalu saling memotivasi untuk menjadi pribadi yang
27. Terimakasih kepada rekan-rekan KKN Gonjang-Ganjing Desa Ujung Gunung Ilir,
UntukDek Yota, Kak Ardi, Iffa, Fatmawati, Liyana, Fadiah, dan Gita. Yang terdiri dari
anak bungsu yang sangat manja dan sulit cocok dengan penulis yang lebih nyaman
menyendiri, penulis yang jadi kokinya anak-anak Desa UGI, penulis yang doyan bakar
sampah walaupun udah mandi, Desa yang paling sensasional dan hits sekecamatan yang
anak-anak ceweknya ditaksir kelompok Desa lain, yang tiap disuruh piket halaman
depan pada pura-pura mati, serta penulis yang sangat bawel karena mengayomi anak-
kerjasamanya selama 60 hari kita menjalani KKN semoga kita dapat selalubermanfaat
28. Terima kasih kepada Almamater Tercinta yang telah memberikan sayakesempatan
Penulis,
Artanita Nawawi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................11
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................11
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keputusan Pembelian ........................................................................13
2.1.1 Tahapan Pengambilan Keputusan Pembelian .........................14
2.1.2 Tipe-Tipe Keputusan Pembelian .............................................17
2.2 Perilaku Konsumen ...........................................................................21
2.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ......21
2.3 Peranan Pembelian ............................................................................36
2.3.1 Komponen Atribut Produk ......................................................36
2.4 Teori Pembentukan Kepribadian .......................................................38
2.4.1 Karakteristik Kepribadian .......................................................38
2.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian...............................40
2.5 Minat Beli ..........................................................................................42
2.6 Penelitian Terdahulu .........................................................................43
2.7 Kerangka Pemikiran ..........................................................................45
2.8 Hipotesis Kerja ..................................................................................47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................48
3.2 Lokasi Penelitian ...............................................................................49
3.3 Fokus Penelitian ................................................................................49
3.4 Subjek dan Objek Penelitian .............................................................51
3.5 Kriteria Informan...............................................................................51
3.6 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ...................................52
3.6.1 Sumber Data ............................................................................52
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data ......................................................54
3.7 Teknik Analisis Data .........................................................................56
3.8 Teknik Keabsahan Data ...................................................................58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................61
4.2 Komunitas Penikmat Kopi (KPK) di Lampung ................................66
4.3 Karakteristik Informan Penelitian .....................................................68
4.4 Hasil dan Pembahasan .......................................................................69
4.4.1 Faktor Atribut Produk .............................................................72
4.4.2 Faktor Kebudayaan .................................................................76
4.4.3 Faktor Sosial ............................................................................78
4.4.4 Faktor Pribadi ..........................................................................81
4.4.5 Faktor Psikologis .....................................................................83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................................87
5.2 Saran ..................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nama Kedai Kopi di Kota Bandar Lampung Yang Menjual Kopi
Single Origin .................................................................................................................... 4
Tabel 1.2 Data Penjualan Kopi Single Origin di Kedai Coffee Paste .............................. 11
Tabel 2.1 Empat Jenis Pengambilan Keputusan Pembelian Pada Konsumen.................. 18
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu....................................................................... 43
Tabel 3.1 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................................. 59
Tabel 4.1 Daftar Menu di Kedai Coffee Paste.................................................................. 64
Tabel 4.2 Data Informan Penelitian.................................................................................. 68
Tabel 4.3 Tabulasi Hasil Transkip Wawancara................................................................ 70
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
nasional, baik langsung maupun tidak langsung. Menuju era perdagangan bebas,
mempertahankan ekonomi.
Jumlah permintaan produk kopi cukup tinggi dipasar, permintaan terhadap suatu
Minum kopi dikedai kopi telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, tidak
hanya sekedar minum kopi, tetapi biasanya kedai kopi juga menjadi tujuan
sosialisasi, atau sebagai tempat belajar bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Pada
yang menjadikan daya tarik sebuah kedai kopi modern, seperti mewajibkan para
barista di kedai kopi untuk menyediakan menu kopi yang di seduh secara manual
2
dan juga banyak pilihan menu single origin kopi dari berbagai daerah penghasil
kopi di Indonesia. Keunikan atau seni menyeduh kopi dengan cara manual adalah
pada satu varian kopi jika kita seduh dengan alat yang berbeda akan menghasilkan
Bisnis kedai kopi menjadi usaha yang menjanjikan. Bentuk kedai kopi modern
sangat beragam, dari kedai kopi yang terkesan eksklusif hingga kedai kopi yang
ini, usaha kedai kopi muncul menjadi usaha yang memiliki konsep tempat, konsep
penjualan, konsep kemasan, konsep menu, dan konsep pelayanan yang menarik.
Suasana disetiap kedai kopi yang memiliki ciri khas berbeda-beda sehingga hal ini
menjadi salah satu daya tarik bagi para konsumen. Kenikmatan khas kopi
Indonesia sebagai negara agraris yang kaya akan sumber daya alam memiliki
potensi pertanian dan perkebunan, salah satu hasil perkebunan yang ada di
Indonesia adalah produk kopi. Kopi telah menjadi andalan beberapa negara
berkembang. Sudah beberapa tahun ini kopi Indonesia bergerak ke arah yang jauh
lebih baik, dimana kualitas kopi Arabika maupun Robusta diproses dengan sangat
baik yang tentunya menghasilkan rasa yang tidak monoton sebagaimana terjadi
WIB).
Berikut nominal data dari nilai Ekspor Komoditi Kopi yang tercatat pada Dinas
tahun 2009 sejumlah 466.051 US $, pada tahun 2010 terjadi penurunan sebanyak
Nilai ekspor kopi robusta asal Provinsi Lampung selama periode Agustus 2016
mencapai 42,5 US$ juta dengan volume 24.323 ton. Jumlah itu naik bila
dibandingkan dengan Juli 2016 dengan volume 12.349 ton senilai US$20,7 juta,"
Panen raya kopi di Lampung berlangsung Juli-Agustus 2016 naik sekitar 30%
lalu.(http://industri.bisnis.com/read/20160920/12/585353/kopi-robusta-
Jika dulu kopi identik dengan orang tua, sekarang kopi telah menjadi bagian gaya
hidup anak muda sehingga tidak sulit bagi kita untuk mencari kedai kopi di Kota
4
Bandar Lampung. Bisnis kedai kopi modern menjadi usaha yang menjanjikan
status sosial ketika dapat meminum kopi dikedai kopi. Ciri khas berbeda-beda
disetiap kedai kopi menjadi salah satu alasan konsumen untuk kembali lagi esok
memang pencinta kopi dan dapat merasakan di tiap-tiap seduhannya. Tidak heran
jika begitu banyak orang yang secara rutin menyediakan waktu untuk
menikmatinya. Dalam kurun waktu yang panjang dan signifikan berikut hasil dari
kunjungan terhadap kedai-kedai kopi secara langsung pada lokasi kedai kopi yang
ada di Kota Bandar Lampung oleh karena itu peneliti tergugah untuk mengambil
Tabel 1.1 Nama Kedai Kopi di Kota Bandar Lampung Yang Menjual Kopi
Single Origin
No Nama Kedai Kopi Lokasi Kedai Kopi
1. Coffee Paste Kemiling
2. N8 Coffee Kedaton
3. Keiko Bahabia Sukarame
4. El’s Coffee Teluk Betung
5. The Coffee Pahoman
6. Dr Coffee Gd. Meneng
7. IC Coffee Teluk Betung
8. Amnesty Coffee Teluk Betung
9. Yellow Truck Coffee Kedaton
10. Flambojan Enggal
(Sumber : Hasil pengamatan peneliti secara langsung, 2016)
sesama produsen kopi, sehingga bagi pemasar kopi perlu memahami perilaku
konsumen, yang artinya pemasar harus mengetahui apa saja yang dibutuhkan
tersebut khususnya kopi. Dalam penelitian ini, agar dapat mempersempit sebuah
alasanpeneliti mengambil produk single origin sebagai objek dalam penelitian ini
karena kopi pada dasarnya jauh lebih nikmat jika dicicipi sebagaimana aslinya.
menarik. Single origin adalah jalur yang bisa membawa kita merasakan keunikan
Kopi dengan julukan single origin, berarti kopi original atau kopi nusantara atau
kopi yang dihasilkan dari daerahtanpa adanya campuran dari kopi daerah lain atau
single origin bisa berarti wilayah dari mana kopi itu di tanam. Kopi dengan label
single origin akan disukai sekelompok orang karena konsistensi rasanya dengan
pemasaran dalam industri kopi sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan kedai kopi
dibelahan dunia.
Single origin tumbuh subur dalam industri kopi lokal indonesia, beberapa
dibalik nikmat minuman kopi ada sebuah cerita yang patut disampaikan kepada
para peminumnya. Awal mula penyebutan nama single origin bertujuan untuk
mengetahui asal mula dari daerah mana sebuah kopi agar dapat lebih cepat untuk
mencari tau siapa juga petani yang menanam kopi tersebut, sehingga baik dan
buruk atau enak atau tidaknya hasil sebuah kopi akan kembali lagi ke petaninya
karena dari proses penanaman, panen, pengiriman, penyimpanan dan hingga bisa
sampai ketangan kedai itu sendiri mempengaruhi rasa dan aromanya. Terdapat
beberapa macam kopi single origin yaitu Lampung, Java Mocha, Flores Bajawa,
6
Aceh Gayo, Mandheling, Bali Kintamani, Toraja Kalosi, Papua Wamena, Liwa,
Sidikalang, Wae Rebo, Kalosi, Kopi Lanang, Gunung Ijen, Flores, Pagar Alam,
Pengalengan, Takengon Long Berry, Kopi Luwak, dan ada banyak lagi
macamnya.
Citarasa kopi sangat bervariasi sehingga sangat menarik untuk dipelajari. Banyak
sekali jenis-jenis kopi di dunia, setiap negara penghasil kopi memiliki banyak
varian dengan karakteristik rasa yang berbeda-beda. Sering kali melihat para
pakar kopi melakukan cupping test, dan kemudian mendefinisikan karakter dari
a. Aroma
melalui aromanya. Ada beberapa karakteristik aroma kopi secara umum seperti
earthy, spicy, floral, atau nutty. Aroma yang keluar dari secangkir kopi yang telah
diseduh sekaligus mewakili dari rasa umum pada kopi tersebut. Belajar
menentukan aroma kopi yang tepat merupakan langkah penting untuk lanjut ke
b. Acidity
Tahap kedua adalah identifikasi mengenai acidity atau kadar keasaman. Jika kita
berbicara mengenai acidity, kita berbicara mengenai rasa asam yang terasa di
lidah kita. Rasa asam mampu dirasakan oleh lidah bagian atas. Kita bisa
mendefinisikan asam secangkir kopi seperti asam pada buah citrus. Umumnya ada
7
3 level acidity yaitu, low, medium, dan high acidity. high acidity biasa disebut
dengan istilah bright, dan low acidity biasa disebut dengan tangy atau crispy.
Kopi yang memiliki low acidity akan terasa smooth dan clean di lidah, dan
biasanya memiliki after taste yang lebih lama dibandingkan rasa yang lain.
c. Body
Ini sama artinya dengan “berat” dari kopi tersebut. Pengertian body disini adalah
apakah kopi tersebut terasa berat atau full pada mulut kita ketika kita meminum
kopi tersebut. Ketika meminum kopi dengan rasa yang kuat, dan mulut terasa
penuh, maka kita menyebutnya full Body. Banyak juga kopi yang ketika kita
seruput terasa ringan dan halus dimulus, disini kita bisa mendefinisikan
susu low fat dengan susu biasa. Akan terasa berbeda dimulut, yang satu terasa
ringan dan halus, dan yang satu lagi terasa menempel di mulut.
d. Flavour
Tahapan terakhir dari uji citarasa kopi adalah flavour atau karakter rasa dari kopi
tersebut. Kita sering mendengar istilah rasa fruity, cocoa, citrus, dll pada kopi. Ini
adalah definisi rasa dari kopi tersebut. Ketika kita meminum kopi, kita seperti
tertentu.(http://www.jpwcoffee.com/citarasa-kopi-dan-karakterisiknya. diakses
Flavour wheel atau roda rasa ke mana saja. Dengan roda rasa itulah dia membaca
karakter kopi yang kita minum, kita cukup melihat dan mempelajari diagram.
Diagram ini adalah sebuah standar untuk mengetahui karakter kopi melalui rasa
Setiap kedai kopi memiliki cita rasa yang berbeda-beda, aroma kopi yang khas
dan cara penyajian yang mempengaruhi rasa dari seduhan kopi yang dibuat yang
kopi yang memiliki ciri khas berbeda-beda sehingga menjadi salah satu daya tarik.
Kenikmatan khas kopi memberikan sensasi tersendiri saat kita meminumnya. Hal
ini akan mempengaruhi konsumen terhadap menu dan jenis kopi yang disajikan
9
dapat dilihat dari sisi perilaku konsumen, sehingga pemilik kedai kopi dapat
memberi kepuasan maksimal terhadap konsumen agar konsumen dapat setia pada
kedai kopinya bahkan akan merekomendasikan kedai kopi tersebut kepada rekan-
suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada. Jika dilihat dari pendapat Schiffman dan Kanuk diatas maka
yang ada sehingga keputusan yang di ambil tersebut memang benar-benar sesuai
dengan harapan, keinginan atau tujuan dari konsumen membeli suatu produk dari
kedai kopi tentu begitu banyak tawaran yang diberikan oleh kedai kopi, tidak
hanya kopi saja namun ada greentea, mochacino, chocolate, soda, dan ice blend.
Dari begitu banyak alternatif yang diberikan oleh kedai kopi tetapi ada konsumen
yang menyukai kopi single origin. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen tentu saja di pengaruhi oleh faktor-faktor tertentu baik faktor dari
merupakan suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai
line). Adanya perbedaaan pelayanan, fasilitas, kualitas produk dan informasi dari
setiap kedai kopi akan mempengaruhi tingkat kepuasan maksimal konsumen yang
akan dicapai terhadap jumlah kunjungan serta minat beli kembali konsumen ke
kedai kopi tersebut. Kesesuaian tingkat harga dan fasilitas dengan perkiraan
terhadap kepuasan para konsumen akan mendorong jumlah kunjungan tetapi bila
pembelian produk dikedai kopi lainnya. Kualitas produk yang ditawarkan dan
layanan purna jual dapat memuaskan konsumen sebagai fasilitas tambahan dan
Coffee paste merupakan kedai kopi yang memiliki pangsa pasar yang cukup luas
dan dikenal dengan pelayanan yang memuaskan pelanggan baik yang memang
pecinta kopi atau sekedar bersantai dikedai kopi bersama rekan kerja, dan
keluarga. Coffee paste adalah salah satu kedai kopi di Bandar Lampung yang
memiliki spesialisasi menyajikan kopi nusantara yaitu kopi single origin. Coffee
paste merupakan kedai kopi yang di tujukan untuk kalangan menengah kebawah,
Berikut data penjualan kopi single origin dikedai kopi coffee paste dalam kurun
Tabel 1.2 Data Penjualan Kopi Single Origin di Kedai Kopi Coffee Paste
No. Keterangan Bulan Jumlah Penjualan per gelas
1. Mei 323 gelas
2. Juni 301 gelas
3. Juli 286 gelas
4. Agustus 275 gelas
5. September 313 gelas
6. Oktober 257 gelas
(Sumber: Hasil data penjualan kopi di kedai kopi Coffee Paste, 2016)
Dari data penjualan yang peneliti ambil terlihat minat dari konsumen dalam
mengonsumsi kopi single origin di kedai kopi coffee paste. Dari sini saja dapat
diperkirakan besarnya pendapatan yang didapat belum lagi data penjualan dari
menu minuman selain single origin dan makanan ringan yang disediakan oleh
kedai kopi coffee paste. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti
mengonsumsi kopi single origin (Studi pada komunitas penikmat kopi (KPK)
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-
faktor apa saja yang mendorong konsumen mengonsumsi kopi single origin
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi ilmiah bagi
b. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk kedai
TINJAUAN PUSTAKA
keputusan pembelian suatu produk atau merek. Dalam hal perilaku pembelian
konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh rangsangan dari luar dirinya,
Menurut Chapman dan Wahlers (1999: 176) Keputusan Pembelian adalah sebagai
produk yang akan dibeli berdasarkan persepsi mereka terhadap produk tersebut
diawali oleh adanya kesadaran atas kebutuhan dan keinginan. Selanjutnya jika
sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan mencari
diperoleh, setelah itu konsumen akan melakukan seleksi atas alternatif yang
tersedia tentang semua hal yang berhubungan dengan produk yang diinginkan.
a. Pengenalan Masalah
kebutuhan yang harus di penuhi guna mencapai kepuasan dari konsumen itu
sendiri. Kebutuhan tersebut dapat timbul dari rangsangan internal atau eksternal.
b. Pencarian Informasi
informasi yang lebih banyak dan mendalam tentang objek kebutuhannya tersebut.
Di tahapan yang kedua ini, pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen
terhadap objek kebutuhannya dapat dibagi ke dalam dua tingkatan. Pertama yaitu
situasi pencarian informasi yang lebih ringan atau disebut juga penguatan
pengalaman orang lain, dan mengunjungi suatu tempat yang berhubungan dengan
15
ditoko.
objek kebutuhannya melalui sumber yang didominasi oleh penjual. Dalam hal ini
informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Yang menjadi informasi
c. Evaluasi Alternatif
evaluasi alternatif terhadap beberapa objek yang menghasilkan produk yang sama.
Terdapat tiga konsep dasar yang dapat membantu penjual dalam memahami
kebutuhannya. Kedua konsumen akan mencari manfaat tertentu dari solusi objek
d. Keputusan Pembelian
keyakinan atas merek dan tentang posisi tiap merek yang berujung pada
pembentukan citra merek. Selain itu, pada tahap evaluasi alternatif konsumen juga
pribadi dan konsumen juga akan membentuk niat untuk membeli merek yang
paling di sukai dan berujung pada keputusan pembelian. Ada dua faktor utama
pada tahapan keputusan pembelian yang terdapat diantara niat pembelian dan
a) Sikap orang lain, yaitu sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif
yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal. Pertama, intensitas
sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai calon konsumen.
(2003:228).
17
atas produk dengan yang dipikirkan konsumen terhadap produk tersebut. Jika
kualitas produk lebih rendah daripada harapan, konsumen akan kecewa, dan
konsumen maka konsumen akan merasa puas. Tolak ukur seperti itulah yang
yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut dan bahkan
jika konsumen merasa tidak puas, maka ia mungkin tidak akan membeli
pembelian, penggunaan beragam produk, dan merk pada setiap periode tertentu.
konsumen pada setiap hari. Konsumen melakukan keputusan setiap hari atau
pada konsumen:
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga proses sebagai berikut:
inginkannya.
merek-merek yang ada. Pada perilaku pembelian yang rumit sering terjadi saat
produk tersebut mahal, jarang dibeli, beresiko, dan amat berkesan. Biasanya
banyak belajar tentang produk. Konsumen yang berada di tipe ini memiliki
melihat sedikit perbedaan di antara berbagai merek yang ada. Pada kasus kali
ini, konsumen akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia dan
dasarnya sangat peka terhadap harga atau peka terhadap kenyamanan ketika
ini menghasilkan tipe perilaku konsumen yang loyal terhadap merek (Brand
Loyalty).
pergi ke salah satu toko dan mengambil merek tertentu, jika konsumen tetap
mengambil merek yang sama, hal itu dapat dikarenakan suatu kebiasaan bukan
karena kesetiaan konsumen terhadap merek yang kuat. Terdapat bukti yang
sebagian besar produk yang murah dan sering dibeli.Konsumen pada tipe ini,
20
decision making. Konsumen dalam tipe ini akan mencari suatu toko yang
cuma, dan mengiklankan ciri-ciri suatu produk sebagai dasar atau alasan bagi
namun perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi itu, konsumen sering
produk hanya berdasarkan kebiasaan dan pada saat pembelian konsumen ini
inersia (tetap). Para konsumen sedikit sekali terlibat dalam membeli jenis
produk tersebut. Mereka pergi ke toko dan langsung memilih satu merek. Bila
mereka mengambil merek yang sama, hal ini karena kebiasaan, bukan karena
loyalitas merek. Tetapi cukup bukti bahwa para konsumen tidak terlibat dalam
memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, dan usaha) guna
sumber daya yang dimiliki konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang di
produk yang akan dibeli, sedangkan pasar menyediakan berbagai pilihan produk
Menurut Philip Kotler (2005:203) dalam Drs. Benyamin Molan, berikut empat
1. Faktor Kebudayaan
a. Budaya
Pengertian Kebudayaan, Unsur, Sifat, & Arti Menurut Para Ahli Kata
bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan
diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal". Budaya
secara umum adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi
b. Sub-budaya
Secara harfiah, subkultur terdiri dari dua kata. Sub yang berarti bagian atau
sebagian dan kultur yang berarti kebiasaan atau pembiasaan. Tapi secara
(kolektif) atau bagian dari kultur yang besar. Yang biasanya digunakan sebagai
bentuk perlawanan akan kultur mainstream. Bisa berupa perlawanan akan apa
saja agama, negara, institusi, musik, gaya hidup, dan segala yang dianggap
mainstream. Secara kasar subkultur bisa diartikan juga sebagai ‘budaya yang
subkultur dengan suatu kegiatan yang sifatnya negatif. Padahal bila kita
memahami makna yang sebenarnya, subkultur tidak selalu merujuk pada hal
fokus dalam menentukan ukuran segmen pasar dan segmen pasar yang lebih
kewarganegaraan, agama, lokasi geografis, ras, usia, dan jenis kelamin menurut
c. Kelas Sosial
atau memiliki sesuatu yang dihargainya. Sesuatu yang dihargai ini merupakan
masyarakat itu adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur
dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang
serupa.
yaitu:
menentukan strata sosiai atau kelas sosial, kita harus menyadari bahwa
pada dasarnya kelas sosial merupakan suatu cara hidup. Artinya bahwa
pada kelas-kelas sosial tertentu, memiliki cara hidup atau pola hidup
tertentu pula, dan untuk menopang cara hidup tersebut diperlukan biaya
dalam hal ini uang memiliki peran untuk menopang cara hidup kelas sosial
dari pekerjaan kasar. Uang yang diperoleh dari pekerjaan halal lebih
suatu jenis pekerjaan harus memiliki prestige (gengsi) yang lebih tinggi
daripada jenis pekerjaan lainnya. Hal ini merupakan masalah yang sudah
lama menarik perhatian para ahli ilmu sosial. Jenis-jenis pekerjaan yang
kita mengetahui jenis pekerjaan seseorang, maka kita bisa menduga tinggi
dari cara hidup yang sangat berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya.
pada strata sosial mana orang itu digolongkan. Pekerjaan merupakan salah
satu indikator terbaik untuk mengetahui cara hidup seseorang. Oleh karena
sosial seseorang.
cara hidup seseorang. Hal yang sangat berpengaruh terhadap lahirnya kelas
yang tinggi maka memerlukan biaya dan motivasi yang besar, kemudian
sosial.
2. Faktor Sosial
Faktor kebudayaan, terdapat pula faktor sosial juga merupakan salah satu yang
dari:
26
a. Kelompok Acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Pada
tetangga, dan rekan kerja) yang berinteraksi secara terus-menerus dan informal.
mereka, karena kelompok acuan membuat seseorang berperilaku gaya hidup baru
mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual. Menurut Engel,
membelinya.
b. Keluarga
pasangan dan anak-anak. Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau
lebih orang yang berhubungan darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal
penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan
primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam
28
kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung
dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Walaupun pembeli
tersebut tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan orang tuanya, pengaruh
orang tua terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Pengaruh yang lebih
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap
kelompok sosial yang orang tersebut tempati. Peran terdiri dari aktivitas yang
dalam masyarakat. Penentu kelas sosial menurut seorang Sosiolog Joseph Kahl
dalam buku Consumer Behavior oleh Engel, Blackwell dan Miniard (1995) yang
a) Pekerjaan
Wirausaha adalah salah satu dari pekerjaan dengan efek yang lebih langgeng
b) Prestasi pribadi
dalam pekerjaan apa pun mungkin juga merupakan yang paling dihormati
c) Interaksi
Orang merasa paling senang jika mereka bersama orang dengan nilai dan
d) Pemilikan
ilmu. Individu kelas atas memilih seolah terbaik, yang pada gilirannya
dan klub, gaya perabot yang disukai, busana, peralatan, dan jenis hiburan
tinggi dapat belajar dengan rajin guna mengetahui lebih banyak tentang
kepemilikan dari kelas ini. Produk dan merek sering berusaha agar
ditempatkan sebagai simbol status sebagai produk yang digunakan oleh kelas
menengah atas atau kelas atas. Untuk orang yang berusaha agar dihubungkan
e) Orientasi nilai
f) Kesadaran kelas
Individu yang relatif sadar akan perbedaan kelas lebih mungkin berasal dari
kelas sosial yang lebih rendah mungkin lebih sadar akan realitas kelas sosial
target pasar di dalam kelas atas perlu lebih banyak mempelajari kelas sosial
yang lebih halus daripada perusahaan yang mengimbau kelas sosial yang
lebih rendah.
3. Faktor Pribadi.
dari:
Orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama hidupnya,
memerlukan makanan paling banyak pada waktu meningkat besar dan menjadi
dewasa serta memerlukan diet khusus pada waktu menginjak usia lanjut. Selera
orang pun dalam pakaian, perabot, dan rekreasi berhubungan dengan usia.
b. Pekerjaan
pekerja kasar akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, kotak makanan.
Sedangkan seorang manajer perusahaan akan membeli pakaian yang lebih baik
dan mahal rekreasi dengan pesawat terbang, dan menjadi anggota perkumpulan.
32
c. Keadaan Ekonomi
d. Gaya hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-
hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat (opini) yang
kelas sosial, bahkan dari pekerjaan yang sama mungkin memiliki gaya hidup yang
berbeda, misalnya dengan gaya hidup yang serasi dengan lingkungan, dalam
bersama keluarga, aktif dalam kegiatan organisasi dan kebiasaan bekerja keras.
berdiri sendiri, menghargai orang lain, bersifat sosial, dan sifat membela diri.
4. Faktor Psikologis.
terjadi perubahan dalam pengetahuan dan sikap konasumen itu sendiri. Faktor
5. Motivasi
Kata motivasi ditinjau dari pembentukan kata etimologi berasal dari kata bahasa
latin “movere” kemudian berubah menjadi “motion” yang artinya gerak atau
daya gerak, atau penyebab seorang untuk melakukan berbagai kegiatan dengan
tujuan tertentu. Pada mulanya istilah motif (motive) dan motivasi (motivation)
bidang yang lain seperti bidang pendidikan dan manajemen menurut Walgito
(2004:169). Motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak
mencapai hal yang berbeda dan hal ini mungkin akan sulit untuk menduga
psikologi sejati yang membentuk perilaku mereka. Menurut Swastha dan Irawan
(2008:77) motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:
34
Motif yang timbul dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa bantuan atau
rangsangan dari luar, atau disebut motif intrinsik jika yang mendorong untuk
dan keinginan yang ada dalam diri konsumen akan menimbulkan motivasi
Motivasi yang timbul karena rangsangan dari luar, motif ekstrinsik biasanya
teori motivasi eksternal ini mencoba untuk menjelaskan kekuatan yang ada
dalam individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor intern lingkungan dan bagi
6. Persepsi
Seseorang yang termotivasi tentu siap untuk melakukan suatu perbuatan, ketika
seseorang termotivasi untuk berbuat sesuatu tentu dipengaruhi oleh persepsi orang
tersebut terhadap situasi yang dihadapinya. Ketika dua orang mengalami keadaan
dorongan yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin akan berbuat sesuatu
yang sama atau akan melakukan tindakan yang berbeda. Sedangkan menurut
Kotler dan Keller (2009:216) juga berpendapat bahwa persepsi adalah suatu
dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang yang mengarah pada untuk
7. Belajar
konsumen bertindak pengetahuannya pun akan bertambah. Dalam hal ini yang
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh keyakinan dan sikap dimana hal
(faith). Keyakinan konsumen akan membentuk citra produk dan merek, serta
konsumen akan bertindak berdasarkan citra tersebut. Menurut Philip Kotler (2009
Menurut Ali Hasan (2008:138) mengatakan bahwa faktor pendorong yang sangat
a. Intitator adalah orang yang menyadari pertama kali adanya kebutuhan yang
tertentu.
b. Influencer adalah orang yang sering berperan sebagai pemberi pengaruh yang
pembelian.
menentukan apakah produk jadi dibeli, produk apa yang dibeli, bagaimana
e. User adalah orang yang mengonsumsi atau menggunakan produk yang dibeli.
pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut.Manfaat ini
dikomunikasikan dan dihantarkan oleh atribut produk seperti kualitas, fitur, serta
a. Harga
dalam program pemasaran untuk disesuaikan fitur produk, saluran, dan bahkan
positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar
b. Kualitas
(kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai), presisi, kemudahan
c. Desain
Menurut Stanton (2006:285) “Desain merupakan salah satu aspek pembentuk citra
produk. Sebuah desain yang unik, lain dari yang lain, bisa merupakan satu-
d. Jaminan (garansi)
konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi
berasal dari bahasa Latin ‘persona’ yang berarti topeng yang digunakan oleh para
aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan. Biasanya dalam kehidupan sehari-
kesan umum seseorang tentang diri anda atau orang lain, dan fungsi-fungsi
sebagai susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah
Menurut E.B. Hurlock dalam Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2007:12-14)
e. kemandirian
g. berorientasi tujuan
k. berbahagia
Menurut E.B. Hurlock dalam Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2007:12-14)
d. bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih
g. hiperaktif
j. sulit tidur
organis)
oleh berbagai faktor. Menurut Syamsu Yusuf & Juntika Nurihsan (2007:11)
menyimpang.
dan ingatan akan hal itu akan sangat berpengaruh karena pengalaman
meninggalkan kesan yang tidak terhapuskan pada konsep diri anak. Sedangkan
dalam faktor pengaruh budaya, kelompok budaya menetapkan model untuk pola
perilaku yang telah ditetapkan kelompok budaya dan perilaku tersebut menetap
Kemudian dalam faktor ciri-ciri fisik, secara langsung bentuk tubuh menentukan
apa yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan seseorang. Sedangkan secara tidak
fisiknya akan semakin meningkatkan konsep diri positifnya dan pada akhirnya
Faktor yang selanjutnya yaitu kondisi fisik, dua aspek kondisi fisik yang
sehingga lebih diterima kelompok dan pada akhirnya menentukan konsep diri
positif yaitu sebagai individu yang diterima dengan baik oleh lingkungannya.
individu yang cacat akan semakin meningkatkan konsep diri positif yang pada
sebagai seseorang yang sukses atau sebagai orang yang selalu gagal. Sedangkan
42
asuh yang menerima dan menghargai individu akan meningkatkan konsep diri
sebaliknya.
Faktor yang terakhir yaitu tingkat penyesuaian. Tingkat penyesuaian diri yang
dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi faktor fisik (ciri-ciri fisik dan kondisi
fisik) dan faktor diri sendiri (genetika, sifat). Sedangkan faktor ekstern meliputi
perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli
barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat beli, ketidakpuasan
biasanya menghilangkan minat. Minat beli yang ada dalam diri konsumen
merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, minat beli
dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya
merupakan gambaran secara sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi
Sugiyono (2008:88) kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
perlu dijelaskan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis
faktor dalam penelitian ini meliputi faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor
pribadi, faktor psikologis, faktor budaya, faktor pribadi, faktor sosial, faktor
dan keadaan yang dinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan
dari dalam diri konsumen atau dari luar. Pada dasarnya kebutuhan seseorang yang
normal adalah lapar, haus, akan meningkat hingga mencapai pada titik dimana
46
dorongan ini dan ia didorong kearah satu jenis objek yang dia ketahui akan
konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak
mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan konsumen adalah kuat,
dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan
membeli objek itu. Jika tidak, kebutuhan konsumen itu tinggal mengendap dalam
lebih lanjut atau bahkan akan sangat aktif. Pemasar perlu mengetahui bagaimana
proses informasi yang diterima oleh konsumen sampai tiba pada tahap pemilihan
yang sama. Terdapat tiga konsep dasar yang dapat membantu penjual dalam
dari solusi objek pemuas. Yang ketiga, konsumen akan memandang masing-
umum maupun khusus antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya.
Pada penelitiaan ini memiliki 5 faktor antara lain faktor atribut produk, faktor
METODE PENELITIAN
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati dari fenomena
yang terjadi. Menurut Whitney dalam Moh. Nazir (2003:54) metode deskriptif
suatu fenomena dapat dikatakan suatu studi komparatif, dan melihat hubungan
antar satu faktor dengan faktor lain, oleh karena itu metode deskriptif juga
dinamakan studi status (status study). Hasil penelitian ini akan mendeskripsikan
atau mengolah data wawancara secara mendalam terhadap subjek yang diteliti
49
suatu peristiwa atau suatu kondisi yang sebenarnya terhadap suatu objek yang
pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur
yaitu pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat di observasi. Lokasi penelitian yang
di ambil oleh peneliti adalah kedai kopi coffee paste di Kemiling, Bandar
a. Coffee paste menyediakan kopi single origin dengan biji kopi dari berbagai
b. Coffee paste merupakan kedai kopi yang menggunakan alat-alat manual dalam
mengolah kopi-kopi daerah tersebut sehingga memiliki ciri khas tersendiri dan
Pengertian dari Fokus Penelitian adalah batasan. Batasan masalah adalah ruang
lingkup masalah atau membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas
sehingga penelitian lebih bisa fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar
50
pembahasan tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevan sehingga
penelitian bisa lebih fokus untuk dilakukan. Metodologi penelitian ialah ilmu
Dalam hal ini keuntungannya adalah peneliti tidak terjebak oleh data-data yang di
dapat ketika berada dilapangan. Dengan berkembangnya suatu usaha kedai kopi di
era saat ini ternyata terdapat hal yang menarik, begitu banyak konsumen yang
tertarik pada kopi single origin dengan penyajian dengan berbagai cara yaitu
metode seduh atau brewing method, sedangkan begitu banyak kopi-kopi blend
yang begitu menggoda rasanya dan lebih terlihat update dari pada kopi single
Dalam penelitian ini yang dibahas lebih di fokuskan pada faktor-faktor yang
mendorong konsumen mengonsumsi kopi single origin di kedai kopi coffee paste.
Faktor-faktor tersebut meliputi Faktor atribut produk yang terdiri dari harga,
kualitas seduhan kopi single origin terbaik, dan desain tempat yang bisa menjadi
ciri khas tersendiri untuk para konsumen yang datang ke kedai kopi coffee paste.
Faktor kebudayaan dimana faktor ini menjadi begitu kompleks karena begitu
geografis, ras usia, dan jenis kelamin seorang konsumen. Faktor sosial mencakup
pada kelompok acuan yang cenderung terpengaruh oleh interaksi sosial seseorang
dalam meminum kopi single origin ketika konsumen berkunjung ke kedai kopi
coffee paste. Faktor pribadi meliputi gaya hidup, konsep diri, status sosial,
dorongan yang lebih mengarah pada suatu tindakan untuk memperoleh keinginan
sebelum peneliti siap untuk mengumpulkan data. Subjek penelitian dapat berupa
benda, hal atau pun orang. Seseorang yang memberikan informasi tersebut disebut
Pada penelitian dengan metode kualitatif disebut juga social situation (situasi
sosial) yang memiliki tiga bagian yaitu tempat, pelaku, dan aktivitas. Dalam hal
ini yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah orang yang memberikan
informasi yang ingin diketahui untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian
ini. Sedangkan yang mendjadi objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor
yang mendorong konsumen mengonsumsi kopi single origin pada kedai kopi
coffee paste.
f. pendapatan pada informan dapat berupa gaji atau jika informan adalah
pihak manapun.
tentang kopi single origin dan kedai kopi coffee paste sehingga informan akan
dapat memberikan hasil wawancara yang tepat dan sesuai dengan keadaan kedai
kopi coffee paste serta pengetahuan informan tentang kopi single origin.
Sumber data menurut Arikunto (2005:88) adalah benda, hal atau orang tempat
peneliti, mengamati, membaca, atau bertanya tentang data. Lebih lanjut dikatakan
bahwa, secara umum sumber data dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yang
sedang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi orang yang dapat
dan dapat memberikan informasi tentang kopi single origin di kedai kopi
coffee paste.
yang data yang diambil adalah data penjualan kopi single origin pada
dinyatakan bahwa sumber data ini adalah tempat kedai kopi coffee paste
peneliti.
Dengan begitu untuk mendapatkan data dan informasi maka informan harus
ditentukan secara sengaja atau telah ditetapkan oleh peneliti. Dalam proses
pengumpulan data pada penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu sebagai
berikut:
a. Data Primer
Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan
secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat
dipercaya, yakni subjek penelitian atau informan yang berkenaan dengan variabel
yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara langsung menurut
merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti baik dari
pribadi (responden) maupun dari suatu perusahaan yang mengolah data untuk
yang digunakan dalam pengambilan data primer ini adalah dengan cara observasi
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang
menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang
dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat dikatakan data sekunder ini
bisa berasal dari dokumen-dokumen grafis seperti tabel, catatan, SMS, foto dan
lain-lain menurut Arikunto (2010:22). Dengan begitu dapat dikatakan bahwa data
melalui media lain. Pada penelitian ini data sekunder berupa data-data penjualan
kopi single origin yang di dapat dari kedai coffee paste. Data sekunder yang di
dapat adalah data yang telah di olah seperti dari berita koran, dan data pengunjung
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Pada teknik pengumpulan data terdapat empat metode yaitu
metode tersebut, penelitian ini menggunakan tiga macam metode yaitu sebagai
berikut:
wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik
kopi single origin di kedai kopi coffee paste. Wawancara dilakukan pada
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang
kedai kopi, memesan kopi dan argument antara pembeli dan barista, baik
pertanyaan kandungan kopi, cara membuat dan campuran kopi apa saja yang
Oktober-Desember 2016.
56
foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya
misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.
wawancara dalam penelitian kualitatif, sehingga data semakin lebih jelas dan
berupa foto-foto dalam proses wawancara dan proses pembuatan kopi dengan
Analisis data kualitatif menurut Bognan dan Biklen (1982) dalam Moleong
(2007:248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
meneliti status suatu objek, kondisi, atau suatu pemikiran atau pun suatu kelas
57
mendapatkan data-data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah mengolah data
data dan mengambil kesimpulan dari data tersebut. Dalam menganalisis data
a. Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang
peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan reduksi data.
58
Peneliti membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu mengambil
penelitian atau mengabaikan kata- kata yang tidak perlu sehingga didapatkan inti
Penyajian data yakni proses mengorganisir data, menyusun data dalam suatu pola
Adapun dalam penelitian ini, penyajian data diwujudkan dalam bentuk uraian, dan
foto atau gambar. Pada penyajian data yang digunakan untuk menyajikan data
adalah teks naratif yang mendeskripsikan langsung mengenai hasil temuan yang
didapat oleh peneliti melalui metode wawancara untuk dapat diambil kesimpulan.
Analisis dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai
kesimpulan ini peneliti akan menjabarkan faktor apa saja yang mendorong
Penilaian keabsahan penelitian terjadi pada waktu proses pengumpulan data, dan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda. Menurut Moleong (2007:324) kriteria keabsahan
1. Kepercayaan (credibility)
referensi.
Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini
a. Triangulasi
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
b. Kecukupan Referensial
tertulis untuk keperluan evaluasi. Jadi bahan-bahan yang tercatan dan terekam
dapat digunakan sebagi patokan untuk menguji sewaktu diadakan analisis dan
penafsiran data.
2. Keteralihan (credibility)
3. Kebergantungan (dependability)
mengetahui dan memastikan apakah hasil penelitian tersebut benar atau salah.
4. Kepastian (confirmability)
Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara
mengecek data dan informasi serta hasil penelitian yang didukung oleh materi
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada Bab IV, peneliti dapat menarik kesimpulan
origin pada Komunitas Penikmat Kopi (KPK) Lampung di kedai kopi coffee paste
adalah:
1. Faktor Atribut Produk yang berkaitan dengan harga yang lebih terjangkau,
kualitas kopi single origin yang berkualitas, desain tempat yang klasik, dan
2. Faktor Kebudayaan yang terdiri dari jenis kelamin bahwa lebih dominan laki-
laki, kedai yang berlokasi strategis, cara meminum kopi yang berbeda-beda
kopi, dan adanya hubungan erat antara kedai kopi coffee paste dan kopi single
origin.
3. Faktor Sosial merupakan suatu interaksi sosial seorang konsumen yang begitu
4. Faktor Pribadi meliputi gaya hidup konsumen yang mengikuti trend, status
sosial yang meruppakan tuntutan untuk lebih bergengsi, pekerjaan serta situasi
mempengaruhi.
karena itu kedatangan konsumen ke kedai kopi dan mengonsumsi kopi single
origin tentu memiliki tujuan tersendiri yang dapat memberi manfaat untuk
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, terdapat
beberapa saran yang disajikan dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Untuk kedepannya diharapkan kedai kopi coffee paste lebih meningkatkan lagi
daya saing dan lebih semakin fokus dengan kepuasan konsumen, baik dengan
disaat konsumen memesan snack memerlukan waktu yang lumayan sampai semua
tersaji sehingga konsumen harus lebih sabar menunggu, kualitas dari biji kopi
yang harus selalu dipertahankan dengan cara pergantian jenis-jenis kopi tiapp
bulannya cukup membuat konsumen yakin dengan keseriusan kedai coffee paste,
dan harga yang bisa saja semakin meningkat sehingga dapat membebani
konsumen yang belum memiliki penghasilan dengan begitu pemasar harus lebih
kurang memadai bisa tetap menikmati kopi single origin di kedai kopi coffee
paste sehingga visi dari kedai kopi coffee pastedapat terwujud. Bisnis ini
menjanjikan jika kita mampu lebih cekatan dalam menampung yang dibutuhkan,
serta berkembang dan tidak tergeser dengan kedai-kedai kopi baru yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman, 2007, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers :
Bandung.
Alex Sobur. 2009. Psikologi Umum. Penertbit Pustaka Setia. Bandung.
Ali Hasan. 2008. Marketing. Penerbit Media Utama.Yogyakarta.
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2004. Psikologi Remaja (Perkembangan
Peserta Didik). Bumi Aksara : Jakarta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Ed Revisi.
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek Edisi
Revisi ke VI .Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Arikunto,2005. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
Armada, Nurrayyan. 2008. Faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen kopi
bubukinstan (kasuspadaGiant Botani Square, Bogor). Manajemen
Agribisnis,
Assael, Henry. 2001. Consumer Behavior 6th Edition. New York: Thomson-
Learning.
Basu Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan.
Penerbit Liberty Jakarta.
Chaney, David 1996. Lifestyles :Sebuah Pengantar Komprehensif. Jalasutra
Yogyakarta.
Chapman and Wahlers. 1999. A Revision and Empirical Test of The Extended
Price Perceived Quality Model. Journal of Marketing & Practice.
Ekomoyo, Defri. 2010. Pengaruh Motivasi Pembelian dan Persepsi Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek BlackBerry.
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program S-1 FE Universitas
Negeri Yogyakarta). Jurusan Manajemen. Yogyakarta. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Farozin, H Moh.,Fathiyah, Nur Kartika. 2004. “Pemahaman Tingkah Laku”.
Penerbit :PT.Rineka Cipta. Jakarta.
Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. PT Refika Aditama : Bandung
Hamid, Abdul.2007 Pedoman Penulisan Skripsi .Penerbit FEIS. Jakarta.
Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategi Public Relations. Ghalia Indonesia.
Bandung.
Jayakusumah, Herdi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Konsumen Dalam Keputusan Pembelian The Celup Sariwangi (Studi
Kasus Pada Masyarakat Kota Bekasi). Jurusan Manajemen. Fakultas
Ekonomi Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Jakarta.
Kerlinger. 2006. Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Gajah Mada
University Press.Yogyakarta.Knowledge Strategy Through 95
Communities of Practice.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Penerbit
Erlangga.Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Alih
Bahasa : Bob Sabran,MM. Jilid 1. Edisi Kedua belas. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip, dan Kevin Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua
Belas Jilid 1. Indonesia .Penerbit PT.Indeks. Jakarta.
Kotler, Philip. 1996. Manajemen Pemasaran, analisis, Perencanaan, dan
Pengendalian. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran – Principles of marketing, edisi
VII. Penerbit Erlangga. Jakarta
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2.Penerbit PT. Indeks
Kelompok Gramedia. Jakarta.
Kotler, Philip. 2005.Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 3. Penerbit
indeks. Jakarta.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi Kesebelas. Alih
Bahasa Benyamin Molan.Penerbit Indeks. Jakarta.
Kotler. Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1.Penerbit PT
Indeks Kelompk Gramedia. Jakarta.
Miftah Thoha. 2004. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Moleong, L.J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Moleong, L.J. 2006.Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Moleong, L.J. 2007.Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Nasution. 2003. Metode Research: Penelitian Ilmiah .Penerbit PT. Bumi Aksara
Jakarta.
Nazir, Moh.2003.Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Bandung.
Purhantara, Wahyu. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Penerbit
Graha Ilmu.Yogyakarta
Samara, Arisa. 2016. Faktor-Faktor Yang Membentuk Keputusan Untuk
Menonton Film Di Bioskop (Studi Pada Remaja Di Kota Lampung)
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Schiffman dan Kanuk.2007.Perilaku Konsumen. Edisi Kedua.PT. Indeks
Gramedia :Jakarta
Schiffman, Leon G. And Leslie L. Kanuk. 2000.Consumer Behavior.Fifth Edition,
Prentice-Hall Inc. New Jersey.
Setiadi, Nugroho J. 2008. Perilaku Konsumen: konsep dan implikasinya untuk
strategi dan Penelitian pemasaran. Penerbit Kencana. Jakarta.
Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel.Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Stanton, J. William. 2006. Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa: Yohanes Lamarto.
Edisi Ketujuh.Jilid 1.Penerbit Erlangga. Jakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian kuantitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Suharsimi, Arikunto. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Sungadji, Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk
Mengenali Konsumen).Penerbit CAPS (Center of Academic
Publishing Service).Jakarta
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen; Implikasi Pada Strategi Pemasaran.
Graha Ilmu.Yogyakarta.
Sutisna, 2002.Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran.Rosda Karya.
Bandung.
Swastha, Basu dan Irawan.(2008). Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. Penerbit Andi OffseT
Yogyakarta.
Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Penerbit
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar psikologi Umum. Penerbit Andi. Jakarta.
Wenger, E., 2004. Knowledge Management as A Doughnut: Shaping Your
Winarno, Surakhmad. 1998. Pengantar Penelitian ilmiah. Penerbit Tarsito.
Bandung.
Wirakusuma, I. P. G. 2006.Analisis Perilaku Konsumen Kopi Banyuatis Serta
Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran (Kasus di Perusahaan
Kopi Banyuatis, Bali). Skripsi. Program Studi Manajemen
Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Yahya, Manshur. 2009. Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan
Barista Terhadap Kepuasan Konsumen Kedai Kopi Espresso Bar
Solo Tahun 2008. Surakarta: FKIP,Universitas Sebelas Maret.
Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan. 2007. Teori kepribadian. Penerbit PT
Remaja Rosdakarya. Bandung.
Referensi Internet
http://lampung.bps.go.id/. Diakses pada tanggal 05 Agustus 2016, pukul 03.43
WIB.
http://lampung.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/383. Diakses pada tanggal 05
Agustus 2016,pukul 03.53 WIB.
http://industri.bisnis.com/read/20160920/12/585353/kopi-robusta-permintaan-
ekspor-dari-lampung-naik. Diakses pada tanggal 23 September 2016, pukul 11.30
WIB.
http://jateng.tribunnews.com/2016/04/11/inilah-17-kopi-asal-indonesia-yang-
lolos-di-scaa-expo-2016. Diakses pada tanggal 10 Desember 2016, pukul 08.05
WIB
http://kopiluwakamstirdam.com/mendefinisikan-karakter-kopi-luwak/.Diakses
pada tanggal 12 Desember 2016, pukul11.45 WIB.
https://kpklampungblog.wordpress.com/2016/04/13/selayang-pandang-komunitas-
penikmat-kopi-di-lampung-kpkl/. Diakses pada tanggal 12 Desember 2016, pukul
12.03 WIB.
https://kpklampungblog.files.wordpress.com/2016/04/kpklampung-logo.jpg.
Diakses pada tanggal 12 Desember 2016, pukul 14.15 WIB.