Professional Documents
Culture Documents
21 65 1 PB
21 65 1 PB
113-128
Abstract
Abstrak
dan Initiative for Regional Development and Environmental Management (IRDEM) dengan
dukungan dana dari Z Zurich Foundation berupaya untuk membantu masyarakat di area
Kanal Banjir Barat, Semarang agar memiliki perencanaan yang tepat dalam menangani risiko
banjir. Salah satu bentuk kesiapsiagaan masyarakat adalah pembentukan kelompok siaga
kencana (KSB) yang berfungsi untuk mengorganisir masyarakat ketika menghadapi bencana.
Adapun tujuan dari artikel ini adalah untuk mengkaji proses dan manfaat pembentukan KSB
bagi masyarakat dan pemerintah lokal (kelurahan) serta menjadi pembelajaran untuk wilayah
lain. Metode penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data primer
wawancara semi terbuka. Teknik sampling yang digunakan untuk wawancara ini adalah
purposive sampling karena narasumber dipilih sesuai kompetensinya. Selain itu juga dilakukan
observasi pada setiap kegiatan serta telaah dokumen. Hasil dari kajian ini adalah proses
implementasi pembentukan dan penguatan KSB serta manfaat terbentuknya KSB mengalami
peningkatan sebesar 37% karena masyarakat telah mendapat pelatihan kesiapsiagaan
bencana.
114
Riptek Vol. I, No. 1, Tahun 2018 Hal. 113-128
alam untuk merespon secara cepat dan dana dari Z Zurich Foundation berupaya
efektif keadaan pada saat dan setelah untuk membantu masyarakat di
bencana. Upaya ini sangat diperlukan kelurahan sepanjang Kanal Banjir Barat,
masyarakat untuk mengurangi Semarang agar memiliki perencanaan
risiko/dampak bencana alam, termasuk yang tepat dalam menangani risiko
korban jiwa, kerugian harta benda, dan banjir. Program ini diharapkan
kerusakan lingkungan (Hidayati, 2008). terkoordinasi dan terhubung dengan
Beberapa hal yang termasuk program di kelurahan dan dapat secara
dalam tindakan kesiapsiagaan bencana efektif bekerja sama untuk membantu
adalah penyusunan rencana warga yang terkena banjir. Program ini
penanggulangan bencana, pemeliharaan juga sejalan dengan program dari Badan
sumber daya dan pelatihan personil. Penanggulangan Bencana Daerah
Kesiapan dan pengetahuan masyarakat (BPBD) Kota Semarang agar masyarakat
dalam menghadapi banjir yang di daerah-daerah rawan bencana lebih
diharapkan adalah bersifat proaktif responsif dan siap menghadapi bencana.
untuk dapat melakukan langkah-langkah Dalam rangka kesiapsiagaan masyarakat
pencegahan, tanggap darurat serta terhadap bencana banjir, maka
rehabiitasi yang bekerjasama dengan masyarakat mengusulkan dilakukan
pemerintah dan LSM (Umar, 2013) . pembentukan Kelompok Siaga Bencana
Masyarakat sebagai pelaku utama dalam (KSB).
kebencanaan, sehingga partisipasi Partisipasi masyarakat melalui
masyarakat sangat penting dalam KSB merupakan salah satu bentuk
penanggulangan bencana baik itu tingkat kesiapsiagaan yang dilakukan di daerah
keluarga atau kelompok masyarakat. rawan bencana, seperti yang dilakukan
Disamping itu, keterbatasan masyarakat Pauh, Kabupaten Padang.
kemampuan pemerintah juga menjadi Kegiatan peningkatan kesiapsiagaan
pendorong kemandirian masyarakat bencana tidak lagi hanya dengan konsep
untuk siap siaga terhadap bencana penyuluhan dan sosialisasi semata
(Paramesti, 2011). namun mulai mengajak masyarakat
Pada tahun 1990, Kota untuk terlibat menjadi bagian dari
Semarang mengalami banjir bandang proses (Seftiani, 2014). Begitu juga yang
yang mengakibatkan korban jiwa dan terjadi di Kelurahan Wonosari, Kota
kehilangan aset. Kejadian tersebut Semarang, pada saat sistem
mendorong pemerintah Kota Semarang kelembagaan belum terorganisir dan
melakukan penanganan terhadap banjir, tertata dengan baik hal ini berpengaruh
salah satunya melalui pembangunan terhadap distribusi logistik, kebutuhan
waduk Jatibarang. Pembangunan sarana dasar, pengungsian dan sistem komando
prasarana untuk mengantisipasi yang bergerak sendiri-sendiri dan
terjadinya banjir memang sangat menyebabkan masyarakat bingung.
penting, namun mempersiapkan Untuk mengatasi kondisi tersebut,
masyarakat dalam rangka kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Wonosari juga
juga tidak kalah penting. Sebagai bentuk membentuk Kelompok Siaga Bencana
dukungan terhadap pemerintah Kota melalui arahan program ACCCRN
Semarang, Mercy Corps Indonesia (Asian Cities Climate Change Resilient
(MCI) bekerjasama dengan Initiative for Network) (Nurromansyah & Setyono,
Urban Climate Change and Environment 2014).
(IUCCE) dan Initiative for Regional Dengan pertimbangan di atas,
Development and Environmental maka masyarakat yang tinggal di Kanal
Management (IRDEM) dengan dukungan Banjir Barat dan pernah mengalami
115
Pembentukan dan Penguatan Kelompok
Siaga Bencana (KSB) Sebagai Wujud
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir
Di Kanal Banjir Barat Kota Semarang (Reni Yesiana, dkk)
116
Riptek Vol. I, No. 1, Tahun 2018 Hal. 113-128
117
Pembentukan dan Penguatan Kelompok
Siaga Bencana (KSB) Sebagai Wujud
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir
Di Kanal Banjir Barat Kota Semarang (Reni Yesiana, dkk)
Keterangan:
1. Fasilitator melakukan wawancara untuk menemukan tokoh kunci
2. Aparat kelurahan memberikan informasi tokoh kunci yang akan dijadikan sebagai narasumber
3. Tokoh kunci berasal dari organisasi lingkup kelurahan (Ketua LPMK, BKM, RW, RT, ibu-ibu PKK)
4. Tokoh kunci memberikan informasi nama-nama yang akan diundang dalam FGD pembentukan KSB
5. Fasilitator melakukan verifikasi kepada aparat kelurahan atas nama-nama yang akan diundang dalam
pembentukan KSB
6. FGD pembentukan KSB
7. Melakukan penyusunan struktur organisasi KSB
8. Melakukan legalisasi KSB dengan SK Kecamatan dan Kelurahan.
118
Riptek Vol. I, No. 1, Tahun 2018 Hal. 113-128
Tabel 4 Daftar Legalisasi Surat Keputusan (SK) KSB yang dilegalisasi Kecamatan
119
Pembentukan dan Penguatan Kelompok
Siaga Bencana (KSB) Sebagai Wujud
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir
Di Kanal Banjir Barat Kota Semarang (Reni Yesiana, dkk)
Tabel 5 Daftar Legalisasi Surat Keputusan (SK) KSB yang dilegalisasi Kelurahan
120
Riptek Vol. I, No. 1, Tahun 2018 Hal. 113-128
nilai paling tinggi yaitu oleh ketua KSB lebih banyak dibandingkan penurunan.
Bulu Lor sebesar 62%. Terdapat Hal ini menandakan pemahaman
beberapa kendala dalam mengerjakan anggota KSB mengalami peningkatan.
postest yaitu (i) hujan yang yang sangat
deras dan tenda mengalami kebocoran 3. Bantuan Peralatan
(ii) kondisi peserta sudah sangat Kesiapsiagaan
kelelahan mengikuti pelatihan 2 hari 1 Bantuan peralatan juga diberikan
malam. Waktu dan tempat yang tepat dalam rangka menunjang kegiatan KSB.
sangat berpengaruh terhadap Program ini telah memberikan peralatan
keberhasilan pelatihan kesiapsiagaan kesiapsiagaan berupa alat komunikasi
bencana (Nazli et al., 2014). Oleh handy talky (HT), senter, lampu kepala
karena itu, pelatihan sebaiknya tidak (headlamp), tali lempar, kotak obat dan
dilakukan pada musim-musim peluit. Peralatan itu diserahkan kepada
penghujan. masing-masing KSB.
Rentang Jumlah
Klasifikasi %
Peningkatan (orang)
Tinggi <23% 28 41
Sedang 23%-42% 8 12
Rendah >42% 1 1
Total 37 54
Sumber: Analisis, 2017
Sumber: Dokumentasi, 2017
Tabel 9 Penurunan Nilai pada Pelatihan
Kesiapsiagaan Banjir di Kanal Banjir Gambar 6 Pemberian Peralatan
Barat Kota Semarang Kesiapsiagaaan Bencana
Rentang Jumlah
Klasifikasi % C. Perubahan yang Terjadi
Penurunan (orang)
Tinggi <-10% 14 21 Semenjak Program Dimulai
Sedang 10%-16% 3 4 Pembentukan dan penguatan KSB
Rendah >16% 2 3
Total 19 28 telah menghasilkan beberapa perubahan
Sumber: Analisis, 2017 yang terjadi semenjak awal dimulai
sampai saat ini. Berdasarkan hasil
wawancara, perubahan yang terjadi
Walaupun terjadi penurunan
semenjak adanya aktivitas ini adalah
nilai untuk melihat pemahaman anggota
sebagai berikut:
KSB terhadap materi yang diberikan,
namun peningkatan yang terjadi jauh
Tabel 10 Perubahan yang Terjadi Semenjak Pembentukan dan Penguatan Kelompok Siaga
Bencana (KSB) Dilaksanakan
Kategori
Keterangan
Perubahan
Peningkatan • Masyarakat lebih perhatian terhadap wilayahnya, masyarakat saling
kepedulian, memberikan informasi dan saling mengingatkan tentang program
Semangat dan kebencanaan.
kebersamaan • Ada semangat dan kebersamaan antar anggota KSB di kelurahan masing-
masing maupun dengan kelurahan lainnya di Kanal Banjir Barat Kota
Semarang.
Perubahan Pola Pikir • Pola pikir masyarakat sudah lebih maju dari sebelumnya terhadap bencana,
sehingga masyarakat lebih wasapada jika hujan turun.
123
Pembentukan dan Penguatan Kelompok
Siaga Bencana (KSB) Sebagai Wujud
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir
Di Kanal Banjir Barat Kota Semarang (Reni Yesiana, dkk)
Kategori
Keterangan
Perubahan
• Masyarakat kini sudah mengetahui peringatan dini untuk antisipasi jika
bencana terjadi.
• Masyarakat lebih prefentif sebelum bencana terjadi karena banyak relawan.
• Masyarakat menjadi lebih paham resiko bencana-bencana banjir, sehingga bisa
memberikan peringatan dini kepada warga untuk antisipasi bencana.
Lebih Siaga • Masyarakat lebih siaga terutama pada perumahan yang sering longsor saat ini.
• Dapat memberikan tanda-tanda peringatan kepada warga apabila terjadi hujan
deras.
• Masyarakat lebih mengetahui penanganan awal bencana dan lebih siaga.
• Dapat memberikan tanda-tanda peringatan kepada warga apabila terjadi hujan
deras.
• Lebih kepada kesiapan dan perubahan kesadaran untuk waspada dini terhadap
bencana.
Peningkatan • Bisa menolong orang karena mendapat pelatihan pertolongan pertama dan
ketrampilan penyelamatan di air.
Perubahan perilaku • KSB ikut pelatihan di Jatibarang dan pada saat ada rumah roboh, KSB juga ikut
membantu
• Pada saat terjadi bencana, ditangani secara cepat dan KSB bertindak langsung
untuk membantu di lapangan.
Sumber: Hasil Wawancara, 2017
124
Riptek Vol. I, No. 1, Tahun 2018 Hal. 113-128
Dalam jangka waktu lima bulan (Mei- telah berubah persepsinya menjadi
Oktober 2017), hasil pengukuran tinggi (87%). Hal ini lebih dikarenakan
menunjukkan terjadinya peningkatan adanya pelatihan kesiapsiagaan terhadap
kemanfaatan yang signifikan, yaitu banjir. Masyarakat merasa dibekali ilmu
sebanyak 37%. Pada awal pengukuran untuk penanganan banjir baik pra, saat
masih berpendapat kemanfaatannya dan pasca bencana. Detail alasan dari
sedang (50%) dan di akhir pengukuran masyarakat adalah sebagai berikut:
125
Pembentukan dan Penguatan Kelompok
Siaga Bencana (KSB) Sebagai Wujud
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir
Di Kanal Banjir Barat Kota Semarang (Reni Yesiana, dkk)
126
Riptek Vol. I, No. 1, Tahun 2018 Hal. 113-128
128