Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4 No 1 2019

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah


Alamat Website: http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM

Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Perawat Terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur)
Perawatan Luka Dengan Proses Penyembuhan Luka Pasien Pascabedah di RSUD dr. H. Andi Abdu-
rrahman Noor

Muhammad Suhada1, Farhandika Putra2, Gathut Pringgotomo3

Bagian Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Darul Azhar Batulicin, Tanah Bumbu, 72171, Indonesia
1,2,3

INFORMASI ABSTRACT
Korespondensi: SOP is a procedure or stage that is standardized and must be passed to complete a
suhadamuhammad11@gmail. particular work process and is part of the nurses’ skills in applying their knowledge.
com Injuries are a break in the continuity of a tissue caused by an injury or surgical process.
The wound healing process is influenced by several factors, one of which is wound
management such as wound care. The aim of this study was to determine the correlation
between the level of nurse obedience to SOP (Standard Operational Procedure) wound
care with the wound healing process after surgery.
This type of study was a correlation with using cross sectional design. The samples in
this study were 20 nurses and 20 patients by using purposive sampling technique. This
study was conducted in the RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah
Keywords: Bumbu.
Obedience, Nurse, Wound The results of study indicated that the level of nurse obedience in the very obedient
Healing Process, SOP category was (40%) and the results of observations in the wound healing process were
(Standard Operational
(55%) at the level of the category that was not good. After statistical tests by using the
Procedure) wound care,
After Surgery. Spearman Rank test obtained P value of 0.032 <(0.05).
The conclusion of this study, that there was correlation between the level of nurse
obedience to SOP (Standard Operational Procedure) wound care with wound healing
process after surgery.

127
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4 No 1 2019

PENDAHULUAN kepala ruang bedah RSUD dr. H. Andi Abdurrahman


Noor pada tahun 2016 kepada 11 orang perawat. Dari
Luka merupakan suatu bentuk kerusakan jaringan hasil supervisi tersebut ada beberapa tindakan dalam
pada kulit yang disebabkan kontak dengan sumber SOP yang belum dilakukan seperti, tidak menanyakan
panas (seperti bahan kimia, air panas, api, radiasi, nama pasien sebanyak 4 orang, tidak menjelaskan rasa
dan listrik), hasil tindakan medis, maupun perubahan ketidaknyamanan selam prosedur dilakukan sebanyak
kondisi fisiologis (Morris, P. J., Malt, R. A. 1990 4 orang, dan tidak melakukan pendokumentasian
dalam Purnama H, Sriwidodo, Ratnawulan S, 2017). sebanyak 5 orang.
Masing-masing luka memiliki proses penyembuhan
yang rumit karena adanya kegiatan bioseluler dan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di
biokimia yang terjadi secara berkesinambungan. Ruang Bedah RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor
Dalam proses penyembuhan luka pascaoperasi Kabupaten Tanah Bumbu yang dilakukan kepada
akan memiliki risiko terkena infeksi pada luka, jika 8 orang perawat ruang bedah dan 2 orang perawat
perawatan luka operasi yang diterapkan tidak sesuai poli bedah, dengan menggunakan lembar observasi
dengan standar operasional prosedur (SOP). Risiko SOP perawatan luka yang didapatkan dari rumah
tersebut mengharuskan perawat untuk patuh dalam sakit tersebut. Ada beberapa tindakan yang belum
melakukan tindakan perawatan luka post operasi dilakukan sehingga dapat memepengaruhi proses
sesuai dengan SOP (Anggraeni Z, 2016). Oleh penyembuhan luka seperti adanya 8 orang perawat
kaena itu Djusmalinar & Andriani, (2010 dalam yang tidak lagi menggunakan betadine karena merasa
Devi dan Wijayanti, 2013) menyebutkan penyebab sudah tidak baik untuk digunakan dalam perawatan
infeksi diperkirakan masih banyaknya perawat yang luka dan 2 diantaranya masih memakai betadine jika
mengabaikan standar operasional prosedur khususnya diminta oleh dokter, 2 orang tidak mengunakan
dalam perawatan luka. pinset saat pembersihan luka, tidak menggunakan
perlak atau pengalas sebanyak 2 orang, dan tidak
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh menyiapkan gunting sebanyak 3 orang. Selain pada
Anggraeni Z (2016), dengan judul “Gambaran penggunaan alat, pada tahap tindakan juga ada
Implementasi Prosedur Perawatan Luka Post Operasi sebagian perawat yang belum melakukan tindakan
Oleh Perawat Di RSU PKU Muhammadiyah Bantul” yang terdapat di SOP perawatan luka pascaoperasi,
didapatkan hasil 56 perawat (96,6%) dari 58 perawat yaitu sebanyak 7 orang perawat tidak melakukan cuci
sudah melakukan implementasi prosedur perawatan tangan sebelum tindakan, 3 orang perawat membuka
luka post operasi sesuai dengan SOP, sedangkan yang plester tanpa kapas alkohol, 4 orang perawat tidak
tidak sesuai dengan SOP 2 perawat (3,4%) dan dari membersihkan sisa plester, 1 orang perawat tidak
hasil persiapan alat dan bahan menunjukkan bahwa menggunakan sarung tangan steril, 1 orang perawat
semua perawat (100%) sudah menyiapkan alat dan dengan sengaja tidak menggunakan sufratul karena
bahan sesuai dengan SOP, tetapi ada 1 perawat yang berdasarkan ilmu dan pengalaman yang didapatkan
menggunakan 1 alat untuk 2 pasien. penggunaan sufratul atau sejenisnya akan membuat
Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh luka baru saat benda tersebut dilepas. Kemudian
Himatusujanah & Rahayu Ninsih B. F (2008) berdasarkan hasil observasi ada beberapa tindakan
“Hubungan Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan Protap yang diduga dapat memengaruhi proses penyembuhan
Perawatan Luka Dengan Kejadian Infeksi Luka Post luka seperti pemakaian instrumen yang di gunakan
Sectio Caesarea (SC) Di Ruang Mawar I RSUD dr. secara bergantian dari satu pasien ke pasien lainnya,
Moewardi Surakarta” didapatkan hasil sebagian besar kemudian alat tersebut hanya direndam pada larutan
perawat memiliki tingkat kepatuhan pelaksanaan alcohol untuk menyetrilkan alat tersebut. Beberapa
protap baik, yakni sebanyak 26 (60,5%) orang. perawat mengatakan terpaksa melakukan hal tersebut
Sedangkan perawat dan bidan yang memiliki tingkat karena terbatasnya instrumen perawatan luka pada
kepatuhan pelaksanaan protap kurang, yakni sebesar ruangan tersebut.
8 (18.6%). Dari pembahasan diatas peneliti tertarik untuk meneliti
Dari hasil supervisi tingkat kepatuhan perawat “Hubungan Tingkat Kepatuhan Perawat Terhadap
dalam aplikasi SOP (Standar Operasional Prosedur) SOP (Standar Operasional Prosedur) Perawatan Luka
perawatan luka post operasi yang dilakukan oleh Dengan Proses Penyembuhan Luka Pasien Pascabedah

128
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4 No 1 2019

di RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor”. HASIL


METODE a. Karakteristik Responden
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan a. Responden Perawat
pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian
ini terdiri dari 2 kelompok, yang pertama seluruh Tabel 1. Karakteristik pasien berdasarkan jenis
perawat yang bertugas di ruang perawatan bedah kelamin, usia, jenjang pendidikan, status pekerjaan,
dan poli bedah RSUD dr. H. Andi Abdurrahman agama, lama bekerja, dan unit kerja sebelumnya.
Noor Kabupaten Tanah Bumbu berjumlah 20 orang
Karakteristik Persen-
dan pasien yang telah dilakukan perawatan luka No Parameter ∑
Responden tase
pascabedah sebanyak 20 orang.
1. Jenis Kelamin Laki-Laki 8 40%
Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini, yaitu: Perempuan 12 60%
Total 20 100%
1. Pasien berusia 27 tahun sampai dengan usia
45 tahun. 2. Usia 25 s.d. 30 Tahun 16 80%
26 s.d. 35 Tahun 4 20%
2. Perawat yang bertugas pada ruang bedah, poli Total 20 100%
bedah dan pasien yang bersedia dijadikan responden. 3. Jenjang Pendi- DIII Keperawatan 7 35%
dikan
3. Pasien yang telah menjalani proses SI Keperawatan 1 5%
pembedaahan dengan luka akut. SI Keper-
12 60%
awatan+Ners
4. Pasien yang melakukan kontrol luka di ruang
Total 20 100%
perawatan atau poli bedah.
4. Status Peker- Kontrak 16 80%
5. Laki-laki maupun perempuan. jaan Tetap 0 0%
PNS 4 20%
Kriteria ekslusi sampel dalam penelitian ini yaitu:
Total 20 100%
1. Perawat yang bertugas pada ruang bedah, 5. Agama Islam 18 90%
poli bedah dan pasien yang tidak bersedia dijadikan Kristen Protestan 1 5%
responden atau berhalangan untuk mengikuti Kristen 1 5%
penelitian, misalnya cuti, sakit kronis dan sebagainya.
Total 20 100%
2. Pasien yang tidak melakukan kontrol luka di 6. Lama Bekerja < 5 Tahun 13 65%
ruang perawatan dan poli bedah. 6 s.d. 10 Tahun 6 30%
>11 Tahun 1 5%
3. Pasien yang mengikuti diet menyimpang,
seperti tidak makan ikan atau daging selama proses Total 20 100%
penyembuhan. 7. Unit Kerja Ruang Bedah 12 60%
Sebelumnya Ruang Operasi 3 15%
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian Ruang Anak 1 5%
ini adalah purposive sampling. Pengumpulan data Ruang VIP 1 5%
dilakukan dengan lembar observasi tingkat kepatuhan Ruang Rehabme-
perawat terhadap Standar Operasional Prosedur 1 5%
dik
(SOP) perawatan luka pascabedah menggunakan Laboratorium 1 5%
SOP perawatan luka pascabedah yang didapatkan dari
IGD 1 5%
RSUD dr. H. Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah
Total 20 100%
Bumbu dan instrumen proses perkembangan luka
didapatkan dari Suriadi tahun 2015. Sumber: Data Primer (2018).

Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil analisis


karakteristik responden perawat di ruang bedah

129
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4 No 1 2019

RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor sebagian Sumber: Data Primer (2018).
besar (60%) berjenis kelamin perempuan sebanyak 12
orang. Sedangkan pada analisis usia hampir seluruhnya Berdasarkan tabel 2 responden pasien hampir
(80%) berusia 25 s.d. 30 tahun sebanyak 16 orang. seluruhnya (85%) berjenis kelamin laki-laki sebanyak
17 orang. Sedangakan pada karakteristik usia sebagian
Selanjutnya pada jenjang pendidikan sebagian besar (60%) berusia sekitar 26 sampai dengan 35
besar (60%) telah menyelesaikan pendidikan SI tahun (dewasa awal) sebanyak 12 orang.
Kperawatan + Ners sebanyak 12 orang. Pada analisis
status pekerjaan hampir seluruhnya (80%) berstatus Selanjutnya pada karakteristik pendidikan hampir
sebagai tenaga kontrak sebanyak 16 orang. Pada setengahnya (40%) telah tamat SLTA (Sekolah
analisis agama hampir seluruhnya (90%) sebanyak 18 Lanjutan Tingkat Atas). Kemudian pada karakteristik
orang beragama islam. pekerjaan sebagian besar (75%) berprofesi sebagai
pekerja swasta sebanyak 15 orang. Sedangkan pada
Kemudian pada analisis lama bekerja sebagian besar karakteristik agama seluruhnya (100%) memeluk
(65%) bekerja kurang dari 5 tahun sebanyak 13 agama islam.
orang. Sedangkan pada analisis unit kerja sebelumnya
sebagian besar (60%) hanya bekerja di ruang bedah Pada analisis ini juga didapatkan karakteristik
atau belum memiliki pengalaman kerja di unit kerja pembedahan dan diagnosa yang didapatkan dari
lain sebanyak 8 orang. pasien yang telah terpilih menjadi responden, yaitu
sebagai berikut:
b. Responden Pasien
Tabel 3. Karakteristik pembedahan dan diagnosa.
Tabel 2. Karakteristik responden pasien berdasakan
jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, No
Karakteristik
Diagnosa ∑ Persentase
Pembedahan
agama.
Fraktur Tibia 4 20%
Osteomyelitis 1 5%
Karakteristik
No Parameter ∑ Persentase
Responden 1 5%
Bedah Ortopedi Rupture Muscle Deltoid
Laki-Laki 17 85% 1.
1. Jenis Kelamin
Perempuan 3 15% Multiple Rupture
1 5%
Tendon Digiti II, III, IV
Total 20 100%
26 s.d. 35 Tahun Fraktur Femur 1 5%
12 60%
2. Usia Total 8 40%
36 s.d. 45 Tahun 8 40%
Abses Gluteus 2 10%
Total 20 100%
Tumor Coli Cervical 1 5%
Tidak Tamat SD 1 5%
2 10% Hernia Inguinalis
Lateralis (HIL)
Pendidikan
SD Bedah Umum
3. Terakhir 4 20% Fistula Perianal 1 5%
2.
SLTP 6 30% Abses Scrotum 2 10%
SLTA 8 40% Post Tracheostomy 1 5%
Abses Submandibula 1 5%
Total 20 100%
Selulitis 2 10%
Tidak Bekerja 2 10% Vulnus Laceratum 1 5%
Swasta 15 75%
Total 12 60%
4. Pekerjaan PNS 0 0%
Petani 1 5%
Sumber: Data Primer (2018).
Ibu Rumah Tangga 2 10%
Berdasarkan tabel 3 didapatkan karakteristik
Total 20 100% pembedahan pasien sebagian besar (60%)
5. Agama Islam 20 100% mendapatkan tindakan bedah umum.
Total 20 100%
c. Nilai Tingkat Kepatuhan Perawat Terhadap
130
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4 No 1 2019

SOP Perawatan Luka di Ruang Bedah RSUD dr. H. (10%) dalam kategori penyembuhan luka yang sangat
Andi Abdurrahman Noor Terhadap SOP Perawatan tidak baik sebanyak 2 orang.
Luka.
e. Hubungan Tingkat Kepatuhan Perawat Terh-
Tabel 4. Distribusi frekuensi tingkat kepatuhan per- adap SOP Perawatan Luka dengan Proses Penyembu-
awat terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur) han Luka Pascabedah di RSUD dr. H. Andi Abdu-
perawatan luka pascabedah di RSUD dr. H. Andi Ab- rrahman Noor.
durraham Noor.
Tabel 6. Hubungan antara tingkat kepatuhan
No Kelompok Frekuensi Persentase (%) perawat terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur)
(orang) perawatan luka dengan proses penyembuhan luka
1. Sangat Patuh 8 40% pascabedah di RSUD dr. H. Andi Abdurrahman
2. Patuh 8 40% Noor.
3. Tidak Patuh 2 10%
Tingkat
4. Sangat Tidak Patuh 2 10% Penyembuhan Total
Ti n g k a t Luka
Total 20 100% Kepatuhan
Sangat Tidak Tidak
Sumber: Data Primer (2018). Baik Baik
Baik Sangat Baik
p-value

2 0 0 0 2
Sangat Tidak
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui tingkat kepatuhan Patuh
10% 0% 0% 0% 10%
perawat terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur)
0 2 0 0 2
perawatan luka pascabedah hampir setengahnya Tidak Patuh 
(40%) mempunyai tingkat kepatuhan yang sangat 0% 10% 0% 0% 10%

patuh sebanyak 8 orang. Hampir setengahnya lagi Patuh 0 5 1 2 8

mempunyai tingkat kepatuhan dalam kategori patuh   0% 25% 5% 10% 40%

sebanyak 8 orang. Sebagian kecil (10%) mempunyai 0 4 2 2 8


tingkat kepatuhan dengan kategori tidak patuh Sangat Patuh  0,032
0% 20% 10% 10% 40%
sebanyak 2 orang. Sebagian kecilnya lagi (10%)  

mempunyai tingkat kepatuhan dalam kategori sangat Total


2 11 3 4 20

tidak patuh sebanyak 2 orang. 10% 55% 15% 20% 100%

Sumber: Data Primer (2018).


d. Nilai Tingkat Proses Penyembuhan Luka
Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat tingkat
Tabel 5. Distribusi frekuensi proses penyem- kepatuhan perawat dengan kategori sangat tidak
buhan luka pasien pascabedah di RSUD dr. H. Andi patuh dengan kategori penyembuhan luka sangat
Abdurraham Noor. tidak baik sebagian kecil (10%) sebanyak 2 orang dan
pada tingkat kepatuhan perawat dalam kategori yang
No Kelompok Frekuensi Persentase
(orang) (%) tidak patuh dengan tingkat penyembuhan dengan
1. Sangat Baik 4 20% katogori tidak baik memiliki nilai yang sama yaitu
2. Baik 3 15%
sebagian kecil (10%) sebanyak 2 orang. Sedangkan
pada tingkat kepatuhan perawat dengan kategori
3. Tidak Baik 11 55%
patuh dengan katogori penyembuhan luka yang baik
4. Sangat Tidak Baik 2 10%
sebagian kecil (10%) sebanyak 2 orang. Selanjutnya
Total 20 100% pada tingkat kepatatuhan perawat dalam kategori
Sumber: Data Primer (2018). patuh dengan proses penyembuhan luka dalam
kategori tidak baik sebagian kecil (25%) sebanyak 5
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui disrtibusi proses
orang. Kemudian pada tingkat kepatuhan yang sangat
penyembuhan luka dengan kategori sangat baik
patuh dengan proses penyembuhan luka yang tidak
sebagian kecil (20%) sebanyak 4 orang. Sebagian kecil
baik sebagian kecil (20%) sebanyak 4 orang.
lainnya (3%) berada dalam proses penyembuhan luka
yang baik sebanyak 3 orang. Sebagian besar (55%) Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji
berada pada tingkat penyembuhan dengan kategori Spearmen Rank diperoleh nilai sig (p = 0,032) dengan
tidak baik sebanyak 11 orang. Sebagian kecilnya lagi tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan kata lain
131
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4 No 1 2019

p 0,032 < 0,05 maka H0 di tolak yang berarti terdapat Hasil ini juga didukung dengan pendapat yang disam-
hubungan antara tingkat kepatuhan perawat terhadap paikan oleh Arisanti P, I,. (2013) bahwa penatalaksa-
SOP perawatan luka dengan proses penyembuhan naan luka yang tidak tepat akan menghambat proses
luka pasien pascabedah di RSUD dr. H. Andi penyembuhan luka hal yang perlu diperhatikan adalah
Abdurrahman Noor. keadaan sekitar luka seperti adanya kumpulan lemak
dan kotoran disekitar luka harus dibersihkan.
DISKUSI
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Ekaputra,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di E,. (2013) bahwa produk perawatan dan pemberian
ruang Perawatan Bedah RSUD dr. H. Andi Abdu- pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting.
rrahman Noor didapatkan bahwa tingkat kepatuhan Untuk itu kebersihan luka dan kebersihan lingkungan
perawat dengan kategori sangat tidak patuh dengan harus lebih di optimalkan agar terhindar dari resiko
penyembuhan luka pasien dengan kategori yang san- infeksi silang.
gat tidak baik sebagian kecil (10%). Perawat dengan
tingkat kepatuhan dalam kategori yang tidak patuh KESIMPULAN
dengan penyembuhan luka dalam kategori tidak baik
sebagian kecil (10%). Kemudian perawat yang tingkat Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapat-
kepatuhannya dalam kategori patuh dengan penyem- kan kesimpulan sebagai berikut:
buhan luka dalam kategori tidak baik sebagian kecil
1. Hampir setengahnya (40%) perawat di ruang
(25%). Sedangkan pada tingkat kepatuhan perawat
perawatan bedah RSUD dr. H. Andi Abdurrahman
dalam kategori sangat patuh dengan penyembuhan
Noor mempunyai tingkat kepatuhan terhadap SOP
luka yang tidak baik sebagian kecil (20%).
perawatan luka pascabedah dalam kategori yang san-
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Spear- gat patuh dan hampir setengahnya (40%) perawat da-
men Rank diperoleh nilai sig (p = 0,032) dengan ting- lam kategori patuh. Sedangkan sebagian kecil (10%)
kat kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan kata lain p = perawat memiliki tingkat kepatuhan dengan kategori
0,032 < 0,05 maka H0 di tolak yang berarti terdapat tidak patuh dan sebagian kecil (10%) perawat dalam
hubungan antara tingkat kepatuhan perawat terhadap kategori sangat tidak patuh.
SOP perawatan luka dengan proses penyembuhan
2. Sebagian besar (55%) pasien di ruang per-
luka pasien pascabedah di RSUD dr. H. Andi Abdu-
awatan bedah RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor
rrahman Noor.
berada dalam kategori tingkat penyembuhan luka
Dari data tersebut menunjukkan tingkat kepatuhan yang tidak baik dan sebagian kecil (20%) pasien da-
perawat dalam melakukan SOP perawatan luka pas- lam kategori tingkat penyembuhan luka yang sangat
cabedah sebagian besar memiliki tingkat kepatuhan baik. Sedangkan sebagian kecil (15%) pasien memi-
yang baik. Karena sudah sesuai dengan SOP yang ada liki tingkat penyembuhan luka dengan kategori yang
dan selalu menggunakan teknik asepsis dalam setiap baik dan sebagian kecil (10%) pasien dalam kategori
perawatan luka. penyembuhan luka yang sangat tidak baik.

Hal ini sama dengan pendapat Musta’an (2011) dalam 3. Terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan
penelitiannya di RSUD dr. Moewardi Surakarta bah- perawat terhadap SOP perawatan luka dengan proses
wa perawatan luka yang tidak menggunakan teknik penyembuhan luka pasien pascabedah di RSUD dr.
septik dan aseptic akan menyebabkan terjadinya infek- H. Andi Abdurrahman Noor.
si sehingga menghambat proses penyembuhan luka.
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian be-
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini
sar (55%) pasien memiliki tingkat penyembuhan luka
tidak akan berhasil sesuai yang diharapkan tanpa
yang kurang baik karena dipengaruhi oleh beberapa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk
hal, seperti adanya tingkat kepatuhan perawat dalam
itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan
menerapkan SOP perawatan luka pascabedah yang
hati peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-
kurang baik dan adanya tahapan inflamasi luka saat
besarnya kepada:
dilakukan penilaian proses penyembuhan luka.

132
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4 No 1 2019

1. dr. H. M. Zairullah Azhar, M.Sc, selaku Pembi- Pedoman Keterampilan Klinis Manajemen Luka
na Yayasan Darul Azhar Bersujud Kabupaten Tanah Untuk Semester 7. Diaskes pada 23 Maret 2018,
Bumbu. dari http://skillslab.fk.uns.ac.id.
2. DR. Ir. H. Budi Santoso, MS. selaku Ketua STIKes Arisanti, P, I., (2016). Konsep Dasar Manajemen
Darul Azhar Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu. Perawatan Luka. Jakarta: EGC
3. Herdi Juniawan, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Wakil Bahtiar., H. & Ariyanti., M., (2013). Hubungan
Ketua 1 Bidang Akademi dan Kemahasiswaan STIkes Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan Protap Perawatan
Darul Azhar Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu. Luka Post SC Dengan Kejadian Infeksi Luka Post
Sectio Caesarea di Ruang Melati RSUP NTB.
4. Farhandika Putra, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ket- Diakses pada tanggal 6 November 2017, dari
ua Program Studi Keperawatan STIKes Darul Azhar http://stikesyarsimataram.ac.id.
Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu dan selaku Pem-
bimbing 1 yang telah banyak menghabiskan waktu, Damayanti, P, I,. (2013). Faktor-faktor Yang
pemikiran, pengarahan dan motivasi untuk menyele- Berhubungan Dengan Penyembuhan Luka Post
saikan skripsi ini. Sectio Caesarea di RSUD Arifin Achmad Provinsi
Riau. Riau: Stikes Hangtuah Pekanbaru. Diakses
5. Ns. Gathut Pringgotomo, M.Kep selaku pem- pada tanggal 10 Agustus 2018, dari http://jurnal.
bimbing 2 yang telah banyak memberikan waktu, htp.ac.id.
pengarahan, pemikiran dan perhatian dalam menyele-
saikan skripsi ini. Devi & Wijayanti. 2013. Hubungan Motivasi Dengan
Kepatuhan Perawat Pelaksana Dalam Melaksanakan
6. Terimakasih kepada Direktur RSUD dr. H. Andi Perawatan Lukapost Operasi Sesuaidengan SOP di
Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu yang RSUD Batang. Diakses pada tanggal 6 November
telah memberikan ijin untuk pengambilan data awal 2017, dari http://www.e.skripsi.stikesmuh-pkj.
penelitian. ac.id.
7. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ilmu Keper- Donsu, J, D, T. (2016). Metodolgi Penelitian
awatan STIKes Darul Azhar Batulicin Kabupaten Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Tanah Bumbu yang telah banyak memberikan dukun-
gan dan bimbingan selama peneliti mengukuti pendi- Ekaputra E. (2013). Evolusi Manajemen Luka. Jakarta:
dikan. TIM.
8. Kedua orang tua, saudara dan keluarga besar penu- Goltum, H. (2015). Hubungan kepatuhan Perawat
lis yang telah memberikan dukungan material mau- Dalam pelaksanaan Protap Perawatan Luka
pun spiritual. Dengan Kejadian Infeksi Post Operasi Sectio
Caesarea Di Ruang RB/ VK Lantai 4 RSU Sari
DAFTAR PUSTAKA Mutiara Medan. Diakses pada tanggal 22 Maret
Anggraeni, Z. 2016. Gambaran Implementasi Prosedur 2018, dari http://103.15.241.30/opac/upload_
Perawatan Luka Post Operasi Oleh Perawat Di files/dokumen_isi/monograf/130206159001.
RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Diakses pada pdf.
tanggal 6 November 2017, dari http://repository. Harnovinsah. (2012). Metodologi Penelitian, Pusat
umy.ac.id. Bahan Ajar Dan Elearning Universitas Mercu
Arifianto. (2017). Kepatuhan Perawat Dalam Buana. Diakses pada tanggal 23 Maret 2018, dari
Menerapkan Sasaran Keselamatan Pasien Pada http://www.mercubuana.ac.id.
Pengurangan Resiko Infeksi Dengan Penggunaan Alat Helmi. (2017). Skripsi Pengaruh Implementasi Bundle
Pelindung Diri Di RS. Roemani Muhammadiyah Pemasangan IV Kateter Terhadap Kejadian Plebitis
Semarang. Diakses pada tanggal 22 Maret 2018, Pada Pasien Rawat Inap di RSUD dr. H. Andi
dari http://eprints.undip.ac.id. Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu.
Ariningrum D, dan Subandono, J. (2017). Buku Tanah Bumbu: Stikes Darul Azhar.

133
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4 No 1 2019

Hidayat, A, A, A., (2009). Metode Penelitian Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan dan Teknik Analsis Data. Jakarta: Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Salemba Medika.
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan. Jakarta:
Jainuddin., (2016). Skripsi Pengaruh Permainan Salemba Medika.
Puzzle Terhadap Peningkatan Konsentrasi Belajar
Pada Anak Usia Prasekolah di TK Harapan Jaya Prasetyono, H, O, T. (2016). Panduan Klinis
Desa Pakatellu Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Manajemen Luka. Jakarta: EGC.
Tanah Bumbu. Tanah Bumbu: STIKES Darul
Purnama, H., Sriwidodo. Ratnawulan, S., 2017.
Azhar.
Review Sistematik: Proses Penyembuhan Dan
Juwita, E., (2016). Analisis Kepatuhan Petugas Filing Perawatan Luka. Fakultas Farmasi, Universitas
Terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) Padjadjaran. Diakses pada tanggal 6 November
Retensi Di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum 2017, dari http://jurnal.unpad.ac.id.
Semarang. Diakses pada tanggal 22 Maret 2018,
Puspitasari, A. H., Ummah A. B., Sumarsih D. (2011).
dari http://mahasiswa.dinus.ac.id.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan
Kurniawan, A., (2010). Belajar Mudah SPSS Untuk Luka Post Operasi Sectio Caesarea (SC). Diakses
Pemula. Yogyakarta: MediaKom. pada tanggal 6 November 2017, dari http://
ejournal.stikesmuhgombong.ac.id.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Penanganan Luka Bakar. Diakses pada 29 Maret RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten
2018, dari http://lp2m.stikesicsada.ac.id Tanah Bumbu. (2017). Standar Prosedur
Operasional (SPO). Tanah Bumbu: Yankes.
Magfuri, A., (2015). Keterampilan Dasar Perawatan
Luka Bagi Pemula. Jakarta: TIM. Sari, W, U., Siswanto, E., & Dwipayanti, I, P,. (2014).
Efektifitas Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan
Musta’an,. Suprapto,. & Suwarni, A,. (2011). Luka Post Operasi Hernia Inguinalis. Mojokerto:
Difference Efect Of Antibiotik Topical And NaCl Stikes Dian Husada Mojokerto. Diakses
0,9% Compress For Wounded Lead Process Post pada tanggal 10 Agustus 2018, dari http://
Operation In Anggrek III Room RSUD dr. Moewardi jurnalkeperawatan.lppmdianhusada.ac.id.
Surakarta. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2018,
dari http://download.portalgaruda.org. Setiawan, A., (2015). Hubungan Gaya Kepemimpinan
Demokratis Kepala Ruang Dengan Kepuasan Kerja
Mwakanyamale, A, A., (2013). Nursing Practice On Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. RM.
Post Operative Wound Care In Surgical Wards At Soedjarwadi. 22 Maret 2018, dari http://digilib.
Muhimbili National Hospital, Dar-Es-Salaam, stikeskusumahusada.ac.id.
Tanzania. Diaskes pada 15 Maret 2018, dari
http://ir.murhas.ac.tz. Sinaga, M,. & Tarigan, R. (2012). Penggunaan Bahan
Pada Perawatan Luka, Fakultas Keperawatan,
Notoatmodjo, S., (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Universitas Sumatera Utara. Diakses pada tanggal
Aplikasinya. edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta, 6 November 2017, dari http://.jurnal.usu.ac.id.
2010.
Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
Notoatmodjo, S., (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: Renika Cipta.
Suliyanto, (2014). Statistik Non Parametrik Dalam
Nur. M, (2016). Hubungan Implementasi Perawatan Aplikasi Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Luka Dan Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Suriadi, (2015). Pengkajian Luka & Penanganannya.
Perawatan Lantai Dua Rs Cito Karawang 2016, Jakarta: SS.
Diakses pada tanggal 6 November 2017 dari
Wang, S, A., Amstrong J, E, Amstrong W, A,.
http://jurnal.stikesmedikacikarang.ac.id
(2012). Corticosteroids and wound healing: clinical

134
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4 No 1 2019

considerations in the perioperative period. Diakses


pada tanggal 15 Maret 2018, dari http://pdfs.
semanticscholar.org

Zakiah., (2011). Skripsi Hubungan Pengetahuan


Perawat Dengan Kepatuhan Melaksanakan
Standart Operating Prosedure Perawatan Infus Di
Ruang Rawat Inap Puskesmas Satui Kabupaten
Tanah Bumbu. Tanah Bumbu: Stikes Darul Azhar
Batulicin.

135

You might also like