1193 ID Peranan Pemerintah Kecamatan Dalam Meningkatkan Pendidikan Suatu Studi Terhadap

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

PERANAN PEMERINTAH KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN

PENDIDIKAN
(Suatu Studi Terhadap UPTD Kecamatan Loloda Kabupaten Halmahera Barat)
OLIFIA PURA

ABSTRACT : Olifia temple under the guidance of Drs. M.S. Pangkey, M.Si as Main
Supervisor and Drs. A.J. Rorong, M.Si as Supervising Companion, with Thesis Title: "The
Role of Governmen in Improving Education District "
A Study Of UPTD West Halmahera District Lolod. In this study, there are some issues that
are a barrier to improving the quality and the quality of education, especially in the West
Halmahera District Loloda. The problem - the problem in question is the lack of
understanding of the education system so that the responsibility for improving education in
both government and the community is very low.
Another problem as well as the education budget, curriculum, facilities, teachers, and other
factors such as the principles of governance. All of this has not been
implemented by regulations. The method used in this research is qualitative method using
qualitative descriptive format. This research was conducted in the District of West
Halmahera Loloda particularly in the government's efforts to improve the quality of
education through UPTD. To get the expected results, then surely researchers needed a
source or informant, by him that the researcher can determine the informants through a
sample taken from the part of the population.
Research variables consist of the independent variables and the dependent variable.
Independent Variable is a role of government, while the Dependent Variable is improving
education. The next step in this research using the instrument observation data collection,
interviews, and through questionnaires. This study has the objective is to gain an overview of
the role of government in improving education, which is expected to also get the benefit. The
benefits of this research are theoretical benefits and practical benefits. Based on the results of
the research can be judged that the government's role in improving education in the sub-
districts of West Halmahera Loloda can work well although there are still many obstacles in
the field and also the limitation of infrastructure of education, so I can say that the success of
the government's role in running the school district has been running well although not quite
up to at perform.

PENDAHULUAN maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil,


Maju tidaknya sebuah bangsa, berdisiplin, beretos kerja, bertanggung
ditentukan oleh maju tidaknya suatu jawab, produktif, dan profesional serta
pendidikan.Pendidikan adalah penentu sehat jasmani dan rohani. Pendidikan yang
sebuah bangsa menjadi maju, berkembang dapat menjadikan bangsa yang berkualitas
dan berkualitas. Bangsa yang berkualitas dan berakhlak karismah tidak dapat
adalah bangsa yang manusianya beriman dilepaskan dari peran serta pemerintah dan
kapada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi guru sebagai pelaku dan pemegang kunci
pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, keberhasilan sebuah pendidikan.Olehnya
Jurnal Administrasi Publik
Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
itu, kualitas Sumber Daya Manunsia buku, LKS, dan sarana lainnya.Untuk itu
(SDM) merupakan faktor penting dalam sangat dibutuhkan peran seluruh
kemajuan dari berbagai bidang.Artinya komponen masyarakat dan stakeholders,
kemajuan yang berakibatkan pada lembaga-lembaga swasta, dan terutama
pengembangan potensi kecerdasan peran Pemerintah Daerah melalui
manunsia (keterampilan intelektual) yang Pemerintah Wilayah Kecamatan agar bisa
berkembang secara optimal. melakukan penataan kembali secara
Pembaharuan sistem pendidikan bersama-sama untuk merumuskan sistem
nasional di lakukan untuk memperbaharui pendidikan yang di jalankan di Kecamatan
visi, misi dan strategi pembangunan Loloda.
pendidikan nasional.Pendidikan Nasional Sehubungan dengan itu maka untuk
mempunyai visi terwujudnya sistem memenuhi harapan tersebut, terutama yang
pendidikan sebagai pranata sosial yang berkenaan dengan upaya meningkatkan
kuat dan berwibah untuk memberdayakan kualitas pendidikan oleh pemerintah, maka
semua Warga Negara Indonesia (WNI) penulis ingin mengetahui sejauh mana
untuk berkembang menjadi manusia yang peran pemerintah dalam hal meningkatkan
berkualitas sehingga mampu dan proaktif kualitas pendidikan. Dengan demikian,
menjawab tantangan zaman yang selalu penulis ingin melakukan penelitian dengan
berubah-ubah dan terus mengalami judul“Peranan Pemerintah Kecamatan
perkembangan. Dalam Menigkatkan Pendidikan (Suatu
Pemerintah Kecamatan Loloda Studi Terhadap UPTD Kecamatan Loloda
Kabupaten Halmahera Barat telah Kabupaten Halmahera Barat)”.
berupaya untuk meningkatkan mutu Secara etimologi kata “peranan”
pendidikan yang merupakan langka awal berasal dari kata “peran” yang berarti
dalam membangun dan menyelenggarakan pemain sandiwara. Kemudian kata ini
pendidikan yang bermutu dan berkualitas, ditambah dengan akhiran “an” yang berarti
namun upaya yang dilakukan pun masih sesuatu yang menopang pimpinan terutama
mendapat kendala karena dilihat pada atau karena suatu hal atau peristiwa
kualitas guru-guru itu masih rendah, (W.J.S. Poerdaminta, 1986 : 283).Dalam
kemudian sarana dan prasarana juga masih Kamus Bahasa Indonesia, Peranan (role)
sangat kurang seperti penyediaan buku- adalah merupakan aspek dinamis dan
Jurnal Administrasi Publik
Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
status, apabila seseorang melaksanakan pengetahuan, karena memenuhi syarat-
hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan syarat tertentu yaitu dapat dipelajari dan
kedudukannya, maka ia telah menjalankan diajarkan, memiliki objek, baik objek
suatu peranan. Sehingga antara status dan material maupun formal, universal
peranan tidak dapat dipisahkan karena sifatnya, sistematis serta spesifik (khas).
yang satu tergantung pada yang lain, Sejalan dengan hal tersebut pada
demikian pula sebaliknya dimana tidak ada konsep-konsep sebelumnya, maka
peranan tanpa kedudukan atau tidak ada implementasi kebijakan otonomi daerah
kedudukan tanpa peranan. telah mendorong terjadinya perubahan,
Pada dasarnya pemerintah adalah baik secara struktural, fungsional maupun
sekelompok orang yang diberi kekuasaan kultural dalam tatanan penyelenggaraan
legal oleh masyarakat setempat untuk pemerintahan daerah.Salah satu perubahan
melaksanakan pengaturan atas interaksi yang sangat esensial yaitu menyangkut
yang terjadi dalam pergaulan masyarakat kedudukan, tugas pokok dan fungsi
(baik antara individu dengan individu, kecamatan yang sebelumnya merupakan
individu dengan lembaga pemerintah, perangkat wilayah dalam kerangka asas
lembaga pemerintah dengan lembaga dekonsentralisasi. Sebagai perangkat
pemerintah, lembaga pemerintah dengan daerah, Camat dalam menjalankan
pihak swasta, pihak swasta dengan tugasnya mendapat pelimpahan
individu) untuk memenuhi kebutuhan dan kewenangan dari dan bertanggung jawab
keperluan hidupnya sehari-hari, sehingga kepada Bupati/Walikota.Pengaturan
interaksi tersebut dapat berjalan secara penyelenggaraan kecamatan baik dari sisi
harmonis (Dharma Setyawan Salam, pembentukan, kedudukan, tugas dan fungsi
2007:34). secara legalitas diatur dengan Peraturan
Pemerintahan adalah suatu ilmu Pemerintah.Sebagai perangkat daerah,
dan seni. Dikatakan sebagai seni karena Camat mendapat pelimpahan kewenangan
berapa banyak pemimpin pemerintahan yang bermakna urusan pelayanan
yang tanpa pendidikan pemerintahan, masyarakat. Selain kecamatan juga akan
mampu berkiat serta dengan kharismatik mengemban penyelenggaraan tugas-tugas
menjalankan roda pemerintahan. umum pemerintahan.
Sedangkan dikatakan sebagai suatu ilmu
Jurnal Administrasi Publik
Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
Camat sebagai perangkat daerah khusus berarti upaya terencana dan
juga mempunyai kekhususan dibandingkan sistematis untuk membawa anak didik ke
dengan perangkat daerah lainnya dalam tujuan-tujuan pendidikan tertentu dan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya kedewasaan, sedangkan dalam pengertian
untuk mendukung pelaksanaan asas luas pendidikan dapat diartikan sebagai
desentralisasi.Kekhususan tersebut yaitu usaha untuk memberikan pengetahuan,
adanya suatu kewajiban mengintegrasikan wawasan, keterampilan, keahlian dan
nilai-nilai sosiokultural, menciptakan pengalaman guna mengembangkan bakat
stabilitas dalam dinamika politik, ekonomi, dan kepribadian individu/manusia.
dan budaya, mengupayakan terwujudnya Apabila reformasi di tuntut dalam
ketentraman dan ketertiban wilayah semua aspek kehidupan berbangsa dan
sebagai perwujudan kesejahteraan rakyat bernegara, maka aspek pendidikan
serta masyarakat dalam rangka merupakan salah satu agenda yang perlu di
membangun integritas kesatuan reformasi. Sebab pendidikan disadari
wilayah.Dalam hal ini, fungsi utama Camat sebagai salah satu aspek yang penting
selain memberikan pelayanan kepada dalam mempersiapkan generasi masa
masyarakat, juga melakukan tugas-tugas depan bangsa.Menurut John Dewey dalam
pembinaan wilayah. Pasandaran (2004 : 5), menunjukan bahwa
Dalam Undang Undang Republik apa yang disebut “New Education” berarti
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tetang pendidikan tidak dapat diisolasi dari
SISDIKNAS pendidikan adalah usaha kehidupan masyarakat. Apa yang di tulis
sadar dan terencana untuk mewujudkan oleh Dewey adalah sangat relevan untuk
suasana belajar agar peserta didik secara kita renungkan dewasa ini. Nilai-nilai
aktif mengembangkan potensi dirinya reformasi untuk membentuk masyarakat
untuk memiliki kekuatan spiritual yang lebih demokratis dapat terwujud
keagamaan, mengendalikan diri, apabila pendidikan itu sendiri merupakan
kepribadian, akhlak mulia, serta bagian dari demokratisasi.Platform
keterampilan yang di perlukan dirinya, reformasi pendidikan nasional harus sesuai
bangsa dan negara. dengan visi reformasi serta sesuai dengan
Menurut Kartini Kartono amanat Proklamasi Kemerdekaan RI
(1997:133) pendidikan dalam pengertian Tahun 1945 yaitu untuk mewujudkan
Jurnal Administrasi Publik
Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
masyarakat yang cerdas.Masyarakat yang nasional yang semakin meningkatkan mutu
cerdas adalah masyarakat yang Pancasilais dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
yang memiliki cita-cita dan harapan masa makin gencar pula dilakukan oleh berbagai
depan, demokratis dan beradab, kalangan masyarakat maupun
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan pemerintah.Sedangkan menyangkut
bertanggung jawab, berahklak mulia, tertib “quality control” dari suatu sistem
dan sadar hukum, kooperatif dan meminta penyelenggaraan yang lugas,
kompetitif, serta memiliki kesadaran dan efisien, dan oleh sebab itu, cenderung
solidaritas antar generasi dan antar bangsa. kepada sentralisasi.
Beberapa tahun terakhir, Salah satu model desentralisasi
manajemen pendidikan nasional banyak pendidikan adalah Manajemen Berbasis
memperoleh perhatian. Diakui bahwa lebih Sekolah (School Based Management). Hal
dari 32 tahun pendidikan nasional ini dapat diartikan sebagai
menganut sistem sentralistik sesuai dengan pengkoordinasian dan penyerasian sumber
pijakan UU Sisdiknas No. 2 Tahun daya yang dilakukan secara mandiri oleh
1989.Seiring dengan tuntutan reformasi sekolah dengan melibatkan semua unsur
pendidikan, maka manajemen pendidikan kepentingan yang terkait dengan sekolah
nasional perlu sebuah paradigma baru yang secara langsung dalam proses pengambilan
menganut sistem desentralistik.Atas keputusan untuk memenuhi kebutuhan
tuntutan tersebut akhirnya lahirlah UU mutu sekolah.
Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.Orientasi
Menurut Pasandaran, (2004 : 31-
manajemen pendidikan nasional dalam UU 32), Kurikulum adalah instrumen
tersebut bersifat desentralistik. Walaupun pendidikan yang sangat penting dan
harus diakui bahwa kedua sistem strategis dalam menata pengalaman belajar
manajemen pendidikan nasional, baik yang
siswa, dalam meletakkan landasan-
bersifat sentralistik maupun desentralistik landasan pengetahuan, nilai, keterampilan,
memiliki kekuatan dan kelemahan masing- dan keahlian dan dalam membentuk atribut
masing. Di satu sisi, tuntutan reformasi kapasitas yang di perlukan untuk
pendidikan menghendaki sistem
menhadapi perubahan-perubahan sosial
desentralsasi pendidikan, tetapi di sisi lain, yang terjadi. Saat ini, memang telah
tuntutan terhadap sistem pendidikan dilakukan upaya-upaya untuk semakin
Jurnal Administrasi Publik
Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
meningkatkan relevansi kurikulum dengan memperkuat partisipasi masyarakat dalam
melakukan revisi dan uji coba kurikulum. keseluruhan kegiatan pendidikan,
Uji coba tersebut didasarkan pada memperkuat preferensi nilai pada
pendekatan, yaitu: kemandirian dan kreativitas baik individu
maupun kelembagaan, dan memperkuat
1. kapasitas profesional. Penguasaan
dan mempertinggi kebermaknaan fungsi
aspek kognitif dalam bentuk
kelembagaan sekolah.
kemampuan,
2. Penguasaan aspek afektif yang lebih a. Memperkuat Sumber Daya Tenega
komprehensif, dan Kependidikan.
3. Penguasaan aspek keterampilan dalam Agenda utama upaya memperkuat
bentuk Sumber Daya Tenaga Kependidikan ialah
Akan tetapi di pihak lain terdapat dengan memperkuat sistem pendidikan
masalah yang menghadang yaitu masalah tenaga kependidikan.Selama ini sekolah
kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dan terutama guru-guru masih sangat
terutama tenaga kependidikan baik guru- terbatas dalam melakukan inovasi-inovasi
guru, teknisi, laboran, konselor, pembelajaran. Di sisi lain, upaya untuk
administrator, yang dapat mendukung memperkuat kemampuan mengajar telah di
pengembangan kurikulum.Masalah upayakan melalui berbagai jenis penataran,
berikutnya adalah dukungan finansial dan pendidikan ataupun pelatihan-pelatihan.
fasilitas sarana dan prasarana pendidikan. Melalui berbagai kegiatan tersebut
Masalah-masalah tersebut sangat strategis diperkenalkan pula inovasi-inovasi
untuk di selesaikan karena akan sangat pembelajaran.
mempengaruhi implementasi kurikulum di Pasandaran, (2004 : 36-38)
sekolah. mengatakan bahwa kapasitas pendanaan
Dalam rangka desentralisasi di sekolah menjadi salah satu implikasi
bidang pendidikan, model ini mulai di penting dari implementasi otonomi daerah
kembangkan untuk di terapkan. dan desentralisasi di bidang
Diproposisikan bahwa Manajemen pendidikan.Dalam konteks itu, sekolah di
Berbasis Sekoah akan memperkuat rujukan tantang untuk mampu mengelolah,
preferensi nilai yang di anggap strategis mengembangkan, dan meningkatkan
dalam arti memperkuat relevansi, kapasitas pendanaannya sendiri.Di
Jurnal Administrasi Publik
Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
samping itu, pengalaman empirik Bungin (2007 :69) lebih tepat apabila
menunjukkan bahwa selama ini pendanaan digunakan untuk meneliti masalah-masalah
merupakan salah satu kendala terbesar yang membutuhkan studi mendalam,
yang dihadapi oleh semua sekolah baik seperti permasalahan implementasi
swasta maupun negeri. kebijakan pemerintah di masyarakat.

UPTD Pendidikan yang selanjutnya B. Tempat Penelitian.


di sebut UPTD Pendidikan Kecamatan Peneliti melaksanakan penelitian
merupakan pelaksana sebagian urusan di ini di UPTD Kecamatan Loloda Kabupaten
bidang pendidikan di kecamatan yang di Halmahera Barat Provinsi Maluku
pimpin oleh seorang kepala UPTD yang Utara.Alasan peneliti melakukan penelitian
berkedudukan di bawah dan bertanggung di UPTD Kecamatan Loloda karena
jawab kepada Kepala Dinas Pendidikan kecamatan tersebut merupakan kecamatan
Kabupaten melalui sekretaris. yang kualitas pendidikannya masih sangat
METODOLOGI PENELITIAN rendah oleh karena peran pemerintah yang
A. Metode Penelitian. kurang proaktif dalam pembangunan di
Dalam penelitian ini penulis bidang pendidikan.
menggunakan metode penelitian kualitatif
C. Populasi dan Sampel.
berdasarkan format deskriptif kualitatif.
1. Populasi.
Menurut Sugiyono, (2008 : 1) metode
Populasi adalah wilayah
penelitian kualitatif adalah metode generalisasi yang terdiri dariobjek/subjek
penelitian yang digunakan untuk meneliti yang mempunyai kualitas dan karakteristik
pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
lawannya adalah eksperimen) dimana dipelajari dan kemudian ditarik
peneliti adalah sebagai instrumen kunci. kesimpulannya
Teknik pengumpulan data dilakukan secara
2. Sampel.
trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif dan hasil penelitian Sampel adalah bagian dari populasi
kualitatif lebih menekankan makna dari yang akan diteliti (Suharsimi Arikunto,
pada generalisasi.Sedangkan format 1997 : 107). Untuk mendapatkan hasil
deskriptif kualitatif Menurut Burhan yang diharapkan dengan pembandingan

Jurnal Administrasi Publik


Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
tertentu, maka teknik pengambilan sampel Variabel yang dapat digambarkan sebagai
yang di ambil adalah 1 orang Camat, 2 berikut :
orang Pegawai Kecamatan, 1 orang Kepala Gambar 3.1.Desain Penelitian
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), 2
Peran Pemerintah Meningkatkan
orang Pegawai UPTD, 5 orang Kepala Kecamatan Pendidikan

Sekolah, 5 Orang Guru, 5 Orang Siswa,


dan 4 Orang Masyarakat. F. Instrumen dan Teknik Pengumpulan
Data.
D. Variabel Penelitian dan Definisi
Adapun teknik pengumpulan data
Operasional Variabel.
dalam penelitian ini adalah menggunakan
Variabel yang diteliti dalam
instrumen sebagai berikut :
penelitian ini adalah Peran Pemerintah dan
Meningkatkan Mutu Pendidikan. Secara Observasi (Observation), yaitu
operasional variabel-variabel tersebut di pengamatan digunakan dalam rangka
definisikan sebagai berikut : mengumpulkan data dalam suatu
Variabel Independen yaitu Peran penelitian.
Pemerintah Kecamatan. Artinya fungsi 1. Wawancara (Interview), yaitu teknik
yang dimiliki oleh eksekutif dalam upaya
pengumpulan data yang di gunakan
mencapai tujuan, upaya pencapaian tujuan. peneliti untuk mendapat keterampilan-
Variabel Dependen yaitu keterampilan lisan melalui bercakap-
Meningkatkan Pendidikan. Artinya suatu cakap dan berhadapan muka dengan
proses untuk menjawab tantangan Sumber
orang yang dapat memberikan
Daya Manusia untuk dapat bersaing dalam keterampilan pada si-peneliti.
era globalisasi yang berkenaan dengan Wawancara ini dapat di pakai untuk
persaingan tehknologi informasi dan melengkapi data yang di peroleh
komunikasi dan pendidikan global.
melalui observasi.
E. Rancangan Penelitian. 2. Angket (Kuesioner), yaitu teknik
Berdasarkan rumusan masalah dan pengumpulan data melalui formulir-
tujuan penelitian yang telah dikemukakan formulir yang berisi pertanyaan-
pada bagian sebelumnya maka desain pertanyaan yang di ajukan secara
penelitian mengacu pada Variabel tertulis pada seseorang atau
Penelitian dan Definisi Oprasional sekumpulan orang untuk mendapatkan
Jurnal Administrasi Publik
Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
jawaban atau tanggapan dari informasi perempuan 5 orang (20%).Selanjutnya
yang di perlukan oleh peneliti akan di gambarkan dalam tabel
(Mardalis, 2004 : 63-67). karakteristik responden berdasarkan umur.

G. Teknik Analisis Data. B. Deskripsi Hasil Penelitian.


Penelitian ini merupakan penelitian
Karena penelitian ini adalah
pengembangan peranan pemerintah dalam
penelitian Deskriptif Kualitatif maka
upaya meningkatkan pendidikan di
teknik analisis data yaitu untuk
Kecamatan Loloda, dimana sasaran
menganalisa data dengan cara
penelitian ini terfokus pada UPTD
mendeskripsikan atau menggambarkan
Kecamatan Loloda yang merupakan mitra
data yang sudah terkumpul (Sugiyono,
kerja pemerintah dalam meningkatkan
2009 : 38).
kualitas dan mutu pendidikan secara
HASIL PENELITIAN DAN umum.
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Informan. C. Pembahasan.

Dalam penelitian ini karakteristik Dalam Meningkatkan Kualitas dan

responden yang dikemukakan adalah jenis Mutu Pendidikan maka hal utama yang

kelamin, umur, pekerjaan dan pendidikan. sangat penting untuk di lakukan adalah

Berikut ini karakteristik responden proses belajar.Belajar pada dasarnya

diuraikan sebagai berikut: adalah sebuah proses untuk memperoleh


sesuatu yang diharapkan. Namun dalam
Tabel 5.1
Karakteristik Informan Berdasarkan kenyataannya ternyata tidak semua proses
Jenis Kelamin. belajar berhasil.
No. Jenis Jumlah Persentase
Kelamin Frekuensi (%)
Hal ini menunjukkan bahwa
1. Laki-Laki 20 Orang 80 % kualitas pendidikanmengalami masalah-
2. Perempuan 5 Orang 20 % masalah yang prinsip. Masalah yang
Total Jumlah 25 Orang 100 % prinsip inilah yang disebut sebagai
Sumber: Data Olahan 2012. penyebab turunnya kualitas pendidikan di
Dari data dalam tabel 5.1 di atas ngara kita. Hal ini merupakan hambatan
menunjukan responden di dominasi oleh dalam mencapai hasil pendidikan yang
laki-laki yaitu 20 orang (80%) dan maksimal dan efisien.Setiap siswa dalam

Jurnal Administrasi Publik


Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
mencapai sukses belajar, mempunyai Buo bahwa peningkatan pendidikan di
kemampuan yang berbeda-beda. Ada siswa kecamatan Loloda kurang baik karena
yang dapat mencapainya tanpa kesulitan, masih banyak guru yang honorer, oleh
akan tetapi banyak pula siswa mengalami sebab itu kami berharap kedepan biarlah
kesulitan, sehingga menimbulkan masalah para guru yang ada dikecamatan Loloda
bagi perkembangan pribadinya. Kabupaten Halmahera Barat semuanya
Untuk lebih jelasnya dapat di Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kemudian
uraikan sejumlah pernyaan dari para L.K (Siswa SD Negeri Buo) mengatakan
Responden melalui penelitian yang kurang baik karena masih banyak para
dilakukan peneliti di lapangan.Sejumlah siswa yang kurang serius ketika menerima
pernyataan yang disebutkan bahwa dalam pelajaran sehingga kualitas pendidikan di
hal meningkatkan pendidikan di kecamatan kami masih rendah (Tabulasi
Kecamatan Loloda masih terlihat kurang Data Hasil Penelitian, Tabel 5.6 hal 69-71).
baik. Berikut adalah penuturan para
KESIMPULAN DAN SARAN
Responden yaitu sebagai berikut:
A. Kesimpulan.
S.K (Siswa SMP Negeri 1 Loloda) Berdasarkan uraian dari hasil
mengatakan bahwa dalam meningkatkan
analisa data penelitian dan pembahasan
pendidikan di Kecamatan Lolodamasih sebagaimana yang telah dikemukakan pada
kurang baik karena masih kurangnya bab sebelumnya, maka dapat ditarik
tenaga pengajar. Buktinya ada guru yang kesimpulan sebagai berikut:
memegang pelajaran lebih dari satu
1. Dengan adanya implementasi
sehingga kami rasa bahwa apa yang di UndangUndang No. 20 Tahun 2003
lakukan untuk peningkatan pendidikan di Tentang Sistem Pendidikan, pada
kecamatan Loloda masih rendah. dasarnya peran pemerintah kecamatan
Selanjutnya M.D (Guru SD Negeri Buo)
Loloda dalam penyelenggaraan
mengatakan kurang baik karena masih pemerintahan di kecamatan lebih
banyak para siswa-siswi yang selalu bolos memahaminya sehingga pekerjaan
oleh karena itu saya boleh katakan bahwa yang dilakukan bisa berjalan dengan
untuk peningkatan pendidikan perlu
baik sehingga pemerintah bertanggung
adanya evaluasi.Lebih lanjut di katakan jawab untuk memajukan ilmu
oleh F.P yang adalah Siswa SD Negeri pengetahuan dan teknologi.
Jurnal Administrasi Publik
Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
2. Berdasarkan hasil penelitian dapat memahami seluruh tujuan, prinsip,
dinilai bahwa peran pemerintah kebijakan, prosedur, dan mekanisme
kecamatan dalam meningkatkan peningkatan mutu pendidikan serta
pendidikan di kecamatan Loloda berkoordinasi dengan baik agar
Kabupaten Halmahera Barat dapat semuanya dapat dilaksanakan secara
berjalan dengan baik walaupun benar dan konsisten sehingga
dilapangan masih terdapat banyak pembangunan di bidang
kendala dan juga keterbatasan sarana pendidikanpun dapat berjalan efektif
prasarana pendidikan, sehingga dan efisien.
penulis sampaikan pada kesimpulan 2. Respon masyarakat terhadap
bahwa keberhasilan peran pemerintah Implementasi Pendidikan di
kecamatan dalam menjalankan Kecamatan Loloda harus berjalan
pendidikan sudah berjalan dengan baik dengan baik, karena keterlibatan
walaupun belum terlalu maksimal masyarakat dalam memajukan
dapat di laksanakan. pendidikan sangatlah penting. Begitu
B. Saran. juga dengan Pemerintah, karena pada
Lewat penulisan hasil penelitian dasarnya masyarakat sangat
ini, peneliti menyarankan beberapa hal bergantung pada pemimpinnya dalam
demi penyelenggaraan pendidikan hal ini Pemerintah yang di mulai dari
kedepan, di mana bahwa: Desa / Kelurahan, Kecamatan,
1. Implementasiperanan pemeritah dalam Kabupaten / Kota, Provinsi, maupun
meningkatkan pendidikan di Pemerintah Pusat.Untuk itu, peran
Kecamatan Loloda harusnya dalam aktif dari pemerintahdalam hal
setiap tahapan program yakni sosialisasi, merekrut, bahkan perlu
perencanaan, pelaksanaan dan memfasilitasi segalapertemuan atau
pemeliharaan, seharusnya ditekankan rapat yang di lakukan karenasangat
pada pentingnya pemberdayaan diperlukan untuk menunjang keaktifan
pendidikanmasyarakat dalam upaya masyarakat dalam berpartisipasi untuk
memandirikan masyarakat. Untuk itu, dapatberperan aktif dalam
para pelaku baik di Kecamatan meningkatkan pendidikan.
maupun di Desa, harus benar-benar
Jurnal Administrasi Publik
Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT
DAFTAR PUSTAKA
Ahmat H. Abu dan Uhbiyati Nur, 2007.
Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto Suharsini, 1997. Prosedur Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
B. Suryosubroto, 2010. Beberapa Aspek
Dasar - Dasar Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bungin H.M. Burhan, 2007. Penelitian
Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik dal Ilmu Sosial
Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Dewey John, 2002.Ilmu Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Inu Kencana Syaifi’ie. 2005.
Kepemimpinan Pemerintahan
Indonesia. Bandung: PT Refika
Aditama.

Jurnal Administrasi Publik


Jurusan Ilmu Administrasi
FISPOL - UNSRAT

You might also like