Professional Documents
Culture Documents
9097 20391 1 SM PDF
9097 20391 1 SM PDF
ABSTRACT
The exploration and production process of oil and its supporting operations always generates waste
as by-product. If they are uncontrolled, it might decrease the environmental quality. Thus, it is
necessary to manage and treat the waste in order to meet the regulation standard of quality and
quantity. PT XYZ is an energy company, particularly oil and gas production, which its production
activity generate a large amount of waste as well as produced water. Thus, PT XYZ must have
facilities or produced water handling plant which could minimize pollution caused by produced water.
PT XYZ already has a system of produced water handling with recycling principle. After oil and water
separation including water treating at Water Treating Plant (WTP), produced water will be used for
steam injection. This is the part of enhanced oil recovery by steam flooding in Duri Field. Besides,
produced water could be used as backwash water at WTP, that is Oil Removal Filter (ORF) and Water
Softener, which is called brine water. If the produced water and brine water is over load the capacity of
oil enhanced recovery injection, it might be disposed through injection to Disposal Well and there are
certain condition that produced water should be discharged into canal. The objective f this study is to
analyze the performance of a water treating plant in PT XYZ. Water Treating Plant is a facility for
treating produced water. Basically, WTP is on good condition and each unit has high efficiency for
separating oil and water (60-99%). Horizontal velocity at pit #A of API Separator was larger than the
design criteria. In addition, Water Softeners have efficiency until 99% for the hardness.
Key words: produced water, Water Treating Plant, API Separator, oil removal filter, water softener
78
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
pengelolaan yang dilakukan untuk limbah cair ini disisihkan dari sistem pengolahan minyak
adalah metode injeksi melalui Disposal Well. tersebut akan dialirkan ke WTP untuk dapat
Metode injeksi mengacu pada Peraturan Menteri dimurnikan kembali. Air hasil pengolahan akan
Lingkungan Hidup Nomor 13 tahun 2007 tentang digunakan sebagai steam injection (yang
Persyaratan dan Tata Cara Pengelolaan Air dimanfaatkan untuk dapat meningkatkan hasil
Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Hulu produksi) dan apabila masih ada kelebihan air
Minyak dan Gas serta Panas Bumi dengan Cara yang terproduksi akan dialirkan ke badan air
Injeksi dan sebagai baku mutu effluen limbah cair penerima (kanal). Untuk lebih jelasnya, diagram
kegiatan minyak dan gas adalah Peraturan alir proses pengolahan air terproduksi dapat
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 tahun 2007 dilihat pada Gambar 1.
tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
Water Treating Plant (WTP) terdiri dari 2 proses
dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas
utama yaitu :
Bumi. Dengan penerapan teknologi injeksi ini
diharapkan akan tercapai zero water discharge. 1. Tahap Pembersihan Minyak (Deoiling)
Tahap deoiling sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti waktu, guncangan, dan bahan
Sistem Pengolahan Air Terproduksi kimia yang digunakan, sehingga dapat dikatakan
Dalam pengeboran minyak bumi, tidak hanya bahwa tahap deoiling merupakan fungsi dari
dihasilkan fluida yang mengandung minyak saja, faktor-faktor tersebut. Waktu yang cukup
tetapi juga air, emulsi, gas, dan lumpur. Minyak memungkinkan minyak untuk terpisah dari
yang merupakan hasil yang diharapkan hanya campuran dan mengapung pada permukaan.
terkandung sebesar ±15% dari total fluida yang Prinsip utama yang digunakan adalah
Gambar 1 Diagram Alir Proses Pengolahan Air Terproduksi (PT XYZ, 2008)
dihasilkan. Fungsi utama dari Water Treating menggunakan gravitasi. Melalui prinsip ini sekitar
Plant (WTP) adalah menyisihkan air yang 75-80% minyak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu
terproduksi (produced water) yang datang dari konstruksi dari separator API (API Separator)
sistem pengolahan utama yang menyisihkan gas dan pit sebagai media pertama yang menerima
dan minyak. Di PT XYZ ini, air yang telah bahan baku air dirancang sedemikian rupa
79
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
sehingga dapat memanfaatkan prinsip gravitasi akan diolah ke proses berikutnya. Terdapat 4
untuk memisahkan minyak. Setelah itu, air buah sel pada MFU dan setiap sel diharapkan
mengalir dari pit tersebut menuju ke Mechanical mampu menyisihkan 25% oil content (OC). Pada
Floatation Unit (MFU) lalu ORF (Oil Removal MFU ini dilakukan penambahan bahan kimia di
Filter). bagian hulu (upstream) agar terbentuk floc. Air
akan bergerak dari satu sel menuju ke sel lain
2. Tahap Pelunakkan / penurunan kesadahan
melalui lubang yang terdapat di bawah baffle.
(Softening)
Setiap sel dilengkapi dengan sebuah agitator
Pada tahap ini air akan mengalami proses
yang digerakkan dengan motor listrik, agitator
pelunakkan sehingga mencapai tingkat
tersebut berfungsi untuk mengaduk air dan
kesadahan kurang dari 1 ppm agar dapat
bahan kimia agar bercampur sempurna.
digunakan sebagai air umpan pada steam
Selanjutnya skimmer yang digerakkan oleh
generator yang akan ditampung dalam tangki
motor listrik akan membawa floc yang terapung
Generated Feed Water (GFW)
di permukaan ke dalam oil box yang terdapat di
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk sebelah kiri dan kanan sel MFU, kemudian
menganalisis kinerja unit pengolahan air dialirkan melalui pipa menuju waste pit. Air dari
terproduksi yang terdapat pada salah satu Water sel yang terakhir akan dialirkan ke surge tank
Treating Plant di PT XYZ.Penjelasan mengenai melalui pipa keluar dari MFU. Pada pipa ini
alat-alat yang digunakan pada proses dipasang sebuah sample cock yang berfungsi
pengolahan air meliputi : untuk mengambil dan menguji sampel. Tujuan
utama dari pengujian adalah untuk mengetahui
1. API Separator dan pompa
kualitas air (terutama kandungan minyak) yang
Air yang berasal dari water leg akan dialirkan ke
keluar dari masing-masing unit. Di samping itu,
API Separator Pit / floatation pit. Pit adalah kolam
pengujian air juga berguna untuk menentukan
yang didesain khusus untuk menampung air
jumlah bahan kimia yang akan diinjeksikan.
minyak dan solid atau padatan yang datang dari
drain, Free Water Knocked Out (FWKO) tank, 3. Oil Removal Filter (ORF)
dan wash tank, limbah proses di WTP (back ORF berfungsi sebagai media penyaringan
wash water ORF dan water softener, skimming terakhir dari air yang masih mengandung minyak
MFU), limbah proses di Slope Oil Treating Plant dan kotoran dari MFU sebelum air tersebut
atau dari sumber-sumber lainnya. Limbah-limbah dialirkan menuju proses softening di water
tersebut ditampung dalam waste pit lalu dialirkan softener. Hal ini disebabkan resin yang terdapat
ke API Separator pit. Fluida yang mengalir ke dalam water softener memiliki daya tarik yang
dalam pit akan menjalani proses settling atau tinggi dengan minyak sehingga kandungan
pengendapan secara gravitasi, sehingga dapat minyak yang terdapat dalam air dapat
terpisah berdasarkan berat jenisnya. Padatan- menurunkan efisiensi dari softener tersebut.
padatan akan mengendap di dasar pit, air akan Faktor lain yang dapat menurunkan efisiensi dari
berada di tengah dan minyak mengapung di softener adalah peningkatan penggunaan
bagian atas. Secara berkala padatan akan banyaknya garam, pengurangan kapasitas
diambil menggunakan excavator lalu diangkut softener, dan memperpendek waktu pelayanan
dengan tailgate truck menuju ke Slurry Fracture (service time) dari softener. Filter yang digunakan
Injection (SFI), air akan diproses lebih lanjut di terdiri dari 2 jenis filter yaitu Horizontal dan
WTP, dan minyak akan dipompakan ke Slope Oil Vertikal Multimedia. Media yang digunakan pada
Treating Plant. Pit dapat beroperasi secara ORF Horizontal adalah pasir, yaitu garnet dan
tunggal ataupun gabungan antara beberapa sel. antrasit; sedangkan media yang digunakan pada
Pada sekat antara sel satu dengan yang lainnya, ORF Vertikal adalah kacang-kacangan, yaitu
baffle atau siphon dirancang khusus sehingga pecan shell dan walnut.
memungkinkan hanya air yang dapat mengalir
4. Water Softener
melalui baffle atau siphon menuju sel berikutnya,
Air terproduksi memiliki tingkat kesadahan yang
sedangkan sebagian besar padatan dan minyak
tinggi. Kesadahan ini dapat mengganggu proses
akan tinggal di sel tersebut.
selanjutnya karena kesadahan dapat
2. Mechanical Floatation Unit (MFU) menyebabkan terbentuknya scale/kerak dalam
MFU adalah unit mekanis yang digunakan untuk pipa dan alat pemanas. Kesadahan paling
2+
memisahkan minyak dan padatan dari air kotor banyak disebabkan oleh adanya ion Ca dan
2+
dengan cara agitasi, penginjeksian bahan kimia, Mg . Water Softener ini berfungsi untuk
dan udara sehingga minyak dan kotoran dapat menurunkan kesadahan tersebut dengan cara
terapung ke permukaan untuk diskim, ditampung, penukaran ion. Media yang digunakan adalah
dan dialirkan ke pembuangan, sedangkan air Na-Zeolit. Penukar ion akan menyisihkan ion
yang keluar dari MFU dengan spesifikasi tertentu kalsium dan ion magnesium dari air dengan cara
80
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
METODE
Kecepatan horizontal dapat dihitung dengan Untuk menghitung konsentrasi inlet, dapat
digunakan data debit yang masuk ke WTP, yaitu
persamaan:
air yang berasal dari API Separator, Waste Pit,
VH = Q / Across = Q / (l x d)
PPB.
dimana
3
Q : debit (m /mnt) (1 BWPD = 0,00011 m3/mnt);
l : lebar pit (m); d : kedalaman (m);
VH : kecepatan horizontal (m/mnt)
81
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
Contoh perhitungan (untuk No. I, pada Pit#A : Mechanical Floatation Unit (MFU)
3
VH = Q / (l x d) = 36,558 m /mnt / (4 m x 4 m) = Pada WTP-5, terdapat 5 unit MFU yang
2,285 m/mnt menerima air masukan dari API Separator,
Hasil perhitungan kecepatan horizontal dapat Waste Pit, PPB water. Jenis MFU yang
dilihat pada Tabel 2. digunakan adalah dispersed air flotation tipe rotor
yang merupakan unit flotasi dimana digunakan
Kecepatan horizontal pada Pit #A terlalu besar gelembung gas yang secara mekanis terdispersi
sehingga memungkinkan pemisahan minyak di dalam air akibat adanya rotor. Perputaran rotor
secara gravitasi tidak berjalan dengan optimal, menghasilkan vortex yang menyebabkan gas
sedangkan pada Pit #B masih memenuhi kriteria dan cairan berinteraksi di sepanjang rotor sampai
desain. Debit yang masuk pada Pit #A cenderung dengan titik di daerah dasar kompartemen.
jauh lebih besar daripada Pit #B sehingga
82
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
83
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
Rangkuman hasil perhitungan efisien penyisihan Sesuai dengan tujuan pengolahan pada softener,
Oil Content dan Turbiditas dapat dilihat pada penyisihan kesadahan (hardness) pada unit ini
Tabel 7. sangat tinggi, yaitu 98-99%. Selain itu, apabila
Menurut parameter operasi ORF dalam prosedur dibandingkan dengan parameter operasi, terlihat
operasi standar, sebelum masuk ke filter bahwa parameter Turbiditas dan Hardness telah
kandungan minyak maksimal 5 ppm, sedangkan memenuhi parameter operasi standard tersebut.
di outlet filter, kandungan minyak tersebut harus Ketidaksesuaian terhadap parameter operasI
kurang dari 1 ppm. Dalam hal ini, terlihat bahwa terdapat pada inlet Softener, yaitu konsentrasi
ORF belum memenuhi standar tersebut. Hal ini OC pada water inlet belum memenuhi
kemungkinan dapat disebabkan oleh proses persyaratan (<1 ppm).
backwash yang kurang efektif atau media filter
yang sebaiknya perlu diganti dengan media yang
baru.
Tabel 8 Efisiensi Penyisihan Oil Content, Turbiditas, dan Hardness pada Water Softener
Sebelum Softener Setelah Softener Efisiensi Penyisihan
No OC Turb Hard OC Turb Hard OC Turb Hard
ppm NTU ppm ppm NTU ppm ppm NTU ppm
I 1,29 4,41 78,45 0,79 3,04 0,62 38,92% 31,04% 99,20%
II 1,23 2,99 81,88 0,73 2,18 0,74 40,57% 27,11% 99,09%
III 1,35 2,68 81,35 0,75 1,66 0,85 44,31% 38,11% 98,96%
IV 1,53 4,52 87,49 0,78 2,09 0,86 49,24% 53,78% 99,02%
V 1,21 3,23 84,13 0,76 2,09 0,41 37,17% 35,17% 99,51%
VI 1,21 2,45 80,45 0,78 1,81 0,38 35,36% 26,17% 99,53%
84
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
DAFTAR PUSTAKA
85