Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Skripsi)
Oleh
Martin Paskal Giovani
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRACT
By
Malaria is one of public health problems which can cause the death especially at
high risk of which is a baby, kids under 5 years old, pregnant women. This study
was aimed to determine the appropriateness of prescribing drugs in malaria
infants under five years based on the Management of the Ministry of Health of the
Republic of Indonesia at the Community Health Centre of Hanura Pesawaran
Regency Lampung. This study uses data collection by tracing the medical record
of malaria infants under five years 1 Januari-31 December 2013 period who then
seen the accuracy of appropriateness of prescribing drugs based on the
Management of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2013. This
study used 59 sample of medical record. The appropriateness of the malaria drugs
based on the type of toddlers, doses and long administering medication are 54%
(32 medical records) and inaccuracy of the drug prescribing are 46% (27 medical
records). The conclusion, appropriateness of prescribing drugs in malaria infants
under five years at the Community Health Centre of Hanura Pesawaran Regency
Lampung was appropriate according to the reference of Management of the
Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2013.
Oleh
Oleh
MARTIN PASKAL GIOVANI
Skripsi
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Metro, Lampung pada tanggal 20 Maret 1994, sebagai anak
keempat dari empat bersaudara, dari Bapak Drs. Paulus Suyatno (Alm) dan ibu
pada tahun 2009 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA Negeri
5 Metro pada tahun 2012. Penulis pernah menjadi Ketua Paskibra SMP Xaverius
Metro. Penulis pernah menjadi Bendahara 1 OSIS SMAN 5 Metro. Penulis pernah
Penulis pernah menjadi Ketua UFO Basket Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Lampung.
pada tahun 2012 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) Tertulis.
Filipi 4: 6-7
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan
Skripsi dengan judul “Ketepatan Peresepan Obat Pada Pasien Malaria Balita
2. Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes., selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran
skripsi ini. Beliau adalah orang yang paling berjasa terwujudnya penelitian
Universitas Lampung;
5. Ibu Dra. Asnah Tarigan, Apt, M.Kes., selaku Pembimbing Kedua atas
6. dr. TA Larasati, M.Kes., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi atas
8. Seluruh Staf Dosen FK Unila atas ilmu yang telah diberikan kepada
menggapai cita-cita;
yang turut membantu dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini;
11. Kedua orang tua saya, bapak Paulus Suyatno dan ibu Khatarina Parini
dan memberikan yang terbaik untuk saya dari saya lahir sampai sekarang;
Mateus Ari Trijayadi dan keluarga besar saya yang selalu memberikan
sampai paling bawah, terima kasih atas perhatian, dukungan, dan doa yang
telah diberikan;
14. Teman-teman Permako Medis dari angkatan atas sampai paling bawah,
terima kasih atas perhatian, dukungan, dan doa yang telah diberikan;
sampai paling bawah, terima kasih atas perhatian, dukungan, dan doa yang
telah diberikan;
SMAN 5 Metro, terima kasih atas perhatian, dukungan, dan doa yang telah
diberikan;
dari angkatan atas sampai paling bawah, terima kasih atas perhatian,
19. Sahabat-sahabat saya, Galih, Singgih, Asoly, Ivani, Hanif, Talytha, Ria
RJ, Hari, Leon, Debby, Amri, Ajeng, Desti, Zyga, Ridho Ansori, Karina,
Ade, Istighfariza, Septyne, dan Dicky atas doa, bantuan dalam seminar
Toni Pinem, Abdi Nababan, Beni Silalahi, Nico Silaban, Bram MN,
Tomi, Rio Gasa, Widyastuti, Anggun, Veva, Adel dan Laksa, terima kasih
Bani, Clara Olga, Gregorius, dan Puspita Sonya, terima kasih untuk
25. Teman-teman satu kelompok KKN, terima kasih untuk dukungan dan
doanya;
26. Seluruh keluarga besar yang ada di Lampung, terima kasih untuk
28. Kakak-kakak dan adik tingkat 2002 sampai 2015 yang sudah memberikan
sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat
Penulis
Halaman
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN
5.1. Simpulan....................................................................................................61
5.2. Saran ..........................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka teori...................................................................................................37
2. Kerangka konsep...............................................................................................38
Tabel Halaman
1. Definisi Operasional..........................................................................................41
terutama pada risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, serta dapat secara
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih terjadi transmisi malaria
atau berisiko malaria, karena hingga tahun 2011, terdapat 374 kabupaten
256.592 orang dari 1.322.451 kasus suspek malaria yang diperiksa sediaan
darahnya, dengan Annual Parasite Insidence (API) 1,75 per seribu penduduk.
Hal ini berarti setiap 1000 penduduk terdapat 2 orang terkena malaria (Depkes
RI, 2012). Tahun 2010 terdapat 544.470 kasus malaria di Indonesia, dimana
2
tahun 2009 terdapat 1.100.000 kasus klinis dan tahun 2010 meningkat lagi
Kelompok resiko tinggi yang rawan terinfeksi malaria adalah balita, anak,
ibu hamil dan ibu menyusui. Malaria selain mempengaruhi angka kematian
dan kesakitan balita, anak, wanita hamil dan ibu menyusui juga menurunkan
banyak terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun, dimana mortalitas mencapai 2,5
resistensi Plasmodium terhadap ACT. Kejadian malaria yang tetap tinggi dari
tahun ketahun (API >1) merupakan salah satu alasan untuk mengkaji efektivitas
yang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian,
tersedia setiap saat dan harga terjangkau. Melalui prinsip tersebut, tenaga
tentang ketepatan peresapan obat pada pasien malaria pada balita di Puskesmas
“Apakah peresepan obat yang mencakup jenis, dosis, dan lama pemberian obat
masyarakat.
3. Bagi peneliti lain, peneliti mengharapkan agar dapat menjadi acuan untuk
diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap
dunia diresepkan, diberikan dan dijual dengan cara yang tidak tepat dan
a. Tepat diagnosis
d. Tepat dosis
menurunkan efektivitasnya.
praktis, agar mudah ditaati oleh pasien. Obat yang harus diminum
masing. Pemberian obat yang terlalu singkat atau terlalu lama dari
di wajah.
9
Respon individu terhadap efek obat sangat beragam. Hal ini lebih
j. Obat yang diberikan harus efektif dan aman dengan mutu terjamin,
k. Tepat informasi
RI, 2011).
Kesalahan dalam penetapan jenis, dosis dan lama pemberian obat pada
1. Komunikasi
untuk diwaspadai.
2. Kondisi Lingkungan
yang cukup dengan temperatur yang nyaman. Selain itu, area kerja
4. Beban kerja
Rasio antara beban kerja dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang
kesalahan.
5. Edukasi staf
Meskipun edukasi staf merupakan cara yang tidak cukup kuat dalam
dan lain-lain.
(Jas, 2009).
atas 8 tahun)
(Syamsuni, 2006).
14
2.2. Malaria
2.2.1. Definisi
2002).
meliputi penderita dengan atau tanpa gejala klinis, nyamuk atau vektor
dan manusia yang sehat. Faktor lingkungan fisik, kimia, biologis, dan
Yudhastuti, 2006).
15
malaria masih sangat tinggi. Hal ini disebabkan ada berbagai hambatan
mengalami mutasi gen dan kebal terhadap klorokuin dan antara 30-
RI, 2009).
2.2.2. Patogenesis
waktu satu hari, dan P. Malariae demam timbul selang waktu 2 hari.
sel darah merah, sehingga anemia dapat terjadi pada infeksi akut dan
kronis.
Dikenal adanya gejala klinis klasik yang khas pada malaria yaitu trias
malaria. Gejala pertama dari trias ini disebut periode dingin (durasi 15-
sering membungkus diri dengan selimut atau sarung dengan badan yang
bergetar dan gigi yang saling terantuk satu sama lain, diikuti dengan
muka penderita menjadi merah, frekuensi nadi menjadi cepat, dan suhu
tubuh penderita tetap tinggi hingga beberapa jam. Gejala terakhir dari
penderita, diantaranya:
1. Serangan primer: keadaan yang dimulai dari akhir masa inkubasi dan
paroksismal.
2.2.4. Diagnosis
malaria dalam darah. Berikut ini adalah tahapan diagnosis pada pasien
malaria:
A. Anamnesis
dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah diare, dan nyeri otot
B. Pemeriksaan Fisik
C. Pemeriksaan Laboratorium
sediaan darah tebal dan tipis. Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal
c) Kepadatan parasit.
1) Semi Kuantitatif
yaitu:
2) Kuantitatif
225.000 parasit/uL.
atau indigenous.
4. Urinalisis.
ini:
a. Demam tifoid
kultur.
b. Demam dengue
c. Leptospirosis
serologi positif.
berikut:
a. Infeksi otak
c. Tifoid ensefalopati
d. Hepatitis A
panas), mata atau kulit kuning, dan urin seperti air teh. Kadar
SGOT dan SGPT meningkat >5 kali tanpa gejala klinis atau
f. Glomerulonefritis akut
g. Sepsis
malaria:
tidur.
2. Gunakan pakaian yang bisa menutupi tubuh disaat senja sampai fajar.
mendekat.
4. Jangan biarkan air tergenang lama di got, bak mandi, bekas kaleng
b. Terapi farmakologi
diantaranya adalah:
27
sehingga dip akai sebagai obat malaria klinis dengan menekan gejala
sangat praktis karena dapat diberi dalam dosis tunggal namun obat ini
2005).
dan P. Vivax tetapi dalam dosis tinggi sehingga harus berhati-hati, efektif
Coartem®)
Artescope®)
6. Artesunat+pironaridin
8. Dihidroartemisinin+piperakuin+trimetoprim (Artecom®)
9. Dihidroartemisinin+piperakuin+trimetoprim+primakuin (CV8)
10. Dihidroartemisinin+naftokuin.
1. Amodiakuin.
Obat ini mempunyai efek antipiretik dan anti inflamasi. Dosis obat
per oral dan 11 jam setelah pemberian per rektal. Waktu paruh
I.
oral, pada pemberian per rektal 2 jam dan injeksi 0,5 jam. Waktu
plasma pada pemberian per oral 2,5 jam dan pada pemberian per
rektal 4 jam, 55% terikat pada protein plasma dan waktu paruh
eliminasi 45 menit.
bentuk etil eter dari artemisinin, tidak larut dalam air dan hanya
jam.
ibu hamil, ibu menyusui dan anak di bawah 8 tahun karena dapat
2008).
lini pertama malaria faciparum dan malaria vivax, pada hari ke 1-3
tablet untuk 0-1 bulan dengan berat badan ≤5 kg, 1 2 tablet untuk 2-11 bulan
dengan berat badan 6-10 kg, dan 1 tablet untuk 1-4 tahun dengan berat
badan 11-17 kg. Pada hari pertama diberikan tambahan primakuin sebanyak
tablet pada hari ke 1-14. Tambahan primakuin tidak diberikan pada anak
Pengobatan lini pertama malaria falciparum dan malaria vivax dapat juga
malaria falciparum dan pada malaria vivax pada hari ke 1-3 diberikan
untuk 2-11 bulan dengan berat badan 6-10 kg, dan 1 tablet artesunat+1
tablet amodiakuin untuk 1-4 tahun dengan berat badan 11-17 kg. Pada hari
malaria vivax dan 3 4 tablet pada pasien malaria falciparum untuk anak usia
Pada pengobatan lini kedua malaria falciparum dan malaria vivax, pada hari
ke 1-7 diberikan kina sesuai berat badan (3x10 mg/kgBB) untuk 0-1 bulan
dengan berat badan ≤5 kg. Pada hari ke 1-7 diberikan 3x1 2 tablet untuk 2-
11 bulan dengan berat badan 6-10 kg dan 3x1 tablet untuk 1-4 tahun dengan
Pada umumnya bila resistensi terhadap suatu obat antimalaria sudah terjadi
parasit terhindar dari pengaruh obat. Hal inilah yang menyebabkan resistensi
al., 1994). Berikut dibawah ini adalah mekanisme resistensi beberapa obat
antimalaria:
1. Klorokuin (CQ)
2. Meflokuin
mempunyai alela (salah satu dari serangkaian bentuk alternatif gen) yang
urutan gen pfmdr-1 yang bergabung pada galur alela intragenik resisten
Ada dua jalur penting yang terkait, yaitu kompetitif inhibitor pada enzim
dari gen dhfr dalam DHFR. Mutasi pada Ser-108 menjadi Asn-108
2013). Kerangka teori pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut:
Malaria
Malaria mix ( P.
Plasmodium falciparum Plasmodium vivax
Falciparum+P.
Malaria
Jenis Obat
Dosis Obat
Lama Pemberian Obat
Lampung.
Provinsi Lampung.
Populasi penelitian ini adalah seluruh data rekam medis pasien malaria
Sampel dalam penelitian ini adalah semua rekam medis pasien malaria
rekam medis.
3.4.1.2. Semua rekam medis dalam keadaan baik atau tidak cacat.
penelitian ini memiliki subvariabel yaitu jenis obat malaria, dosis obat
Perizinan
Survei Pendahuluan
Seminar Proposal
Penelitian
Analisis Data
Hasil Penelitian
Pada penelitian ini akan menggunaakan rekam medik pasien yang didapat
diberikan. Penelitian ini telah memperoleh Keterangan Lolos Kaji Etik dari
Lampung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
1. Peresepan obat yang mencakup jenis, dosis dan lama pemberian obat
54% (32 rekam medis) dan ketidaktepatan peresepan obat yaitu sebesar
jenis obat yaitu sebesar 54% (32 rekam medis) dan ketidaktepatan
dosis obat yaitu sebesar 58% (34 rekam medis) dan ketidaktepatan
lama pemberian obat yaitu sebesar 83% (49 rekam medis) dan
5.2. Saran
penulis, yaitu:
2. Bagi dokter dapat menjadi acuan maupun bahan evaluasi agar teliti
Cortese JF, Caraballo A, Contreras CE, and Plowe CV. 2002. Origin and
Dissemination of Plasmodium Falciparum Drug Resistance Mutations in
South America. J. Infect. Dis.
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan
Praktek. EGC: Jakarta.
Ginsburg H, Ward SA, and Bray PG. 1999. An Integrated Model of Klorokuin
Action. Parasitol Today.
Hay SI, Guerra CA, Tatem AJ, Noor AM, Snow RW. 2004. The global Distribution
and Population at Risk of Malaria: Past, Present, and Future. Lancet Infect
Dis ( 4): 327-36.
Hoffman SL, Campbell CC, and White NJ. 2004. Malaria. Nature 1024-1061.
http://180.250.144.147/ejournal/index.php/ilmukeperawatan/article/view/12
8.
Jas, A. 2009. Perihal Resep & Dosis serta Latihan Menulis Resep Ed 2. Medan:
Universitas Sumatera Utara Press.
Plowe CV. 2003. Monitoring Antimalarial Drug Resistance: Making the Most of
The Tools at Hand. J.Exp.Biol.
Riyadi, Sujono dan Teguh Purwanto. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Graha
Ilmu: Yogyakarta.
Rumagit NA, Heedy M. Tjitrosantoso, Wiyono NA. 2013. Studi Penggunaan Anti
Malaria di Instansi Rawat Inap BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Periode Januari 2013-Mei 2013 Vol. II No. III. Universitas Sam Ratulangi
Manado.
Syamsuni, HA. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tumwine Y, Kutyabami P, Odoi RS, Kalyango JN. 2010. Availability and Expiry
of Essential Medicines and Supplies during the ‘Pull’ and ‘Push’ Drug
Acquisition Systems in a Rural Ugandan Hospital. Tropical Journal of
Pharmaceutical Research. 9 (6): 557–564.