70-Article Text-137-1-10-20180221

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

ISSN : 2442-7845 SELODANG MAYANG

MODEL FISIK SKALA PENUH KONSTRUKSI TANGGUL


DAN PINTU KLEP DALAM UPAYA PENANGGULANGAN
BENCANA GENANGAN AIR PASANG SURUT
PERKEBUNAN KELAPA DALAM BERBASIS KEARIFAN
LOKAL (STUDI KASUS KECAMATAN GAUNG ANAK
SERKA, KABUPATEN INDRAGIRI HILIR)
Ferryandi1, Ari Sandhyavitri2, Imam Suprayogi3
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru
1,2,3

Email: ferryandi2017@gmail.com

Abstract
The problem of coconut plantation in Indragiri Hilir Regency especially in Gaung Anak Serka
District is water puddle that inundated coconut plantation due to tidal effect causing the
productivity of coconut plantation to decrease. Until now there has been no good solution other
than the improvement of the air conditioning trio, embankment, valve door and channel
(secundary channel).
Based on survey results that have been done the problem of the arrival of air puddles that
inundated this coconut plant is damaged or damaged embankment that protect coconut garden
from water channeled. The water that inundated the coconut plantations already contains
salinity due to mingling with sea water. At the time of the air tidal air pressure that continues
to hit the wall of the goruling dike becomes eroded.
This research describes how the mitigation of the impact of existing problems is by designing
the construction of dikes and valve doors using coconut wood composite that is widely available
in Indragiri Hilir area. The coconut wood is used as a substitution material to strengthen the
embankment structure and the door of the valve. Utilization of coconut wood composite
technology with technical and environmental quality can be one of the solutions needed to
improve the productivity of coconut plantations.
Keywords: Mitigation, Coconut Garden, Leevee, Valve Door, Channel
Abstrak
Permasalahan perkebunan kelapa rakyat di Kabupaten Indragiri Hilir khususnya di Kecamatan
Gaung Anak Serka adalah genangan air yang menggenangi perkebunan kelapa akibat
pengaruh pasang yang menyebabkan produktivitas perkebunan kelapa menurun. Sampai saat
ini belum ada solusi yang baik selain perbaikan trio tata air berupa tanggul, pintu klep dan
saluran (parit anak).
Berdasarkan hasil survei lapangan yang telah dilakukan permasalahan datangnya genangan
air yang menggenangi kebun kelapa ini adalah rusak atau jebolnya tanggul yang melindungi
kebun kelapa dari air disaluran utamanya akibat kondisi pasang. Air yang menggenangi
perkebunan kelapa tersebut telah mengandung salinitas akibat bercampur dengan air laut.
Pada saat kondisi air pasang tekanan air yang terus menghantam dinding tanggul
mengakibatkan tanggul menjadi tergerus.
Penelitian ini memaparkan bagaimana mitigasi dari dampak permasalahan yang ada yaitu
dengan mendesain pembangunan tanggul dan pintu klep dengan menggunakan komposit kayu
pohon kelapa yang banyak terdapat di daerah Indragiri Hilir. Kayu batang kelapa dijadikan
material subtitusi sebagai perkuatan struktur tanggul dan pintu klep. Penggunaan teknologi
komposit kayu pohon kelapa dilakukan dengan meninjau aspek teknis, ekonomis maupun
sosial dan lingkungan sehingga dapat menjadi salah satu solusi yang dibutuhkan untuk
memperbaiki produktivitas perkebunan kelapa.
Kata Kunci : Mitigasi, Kebun Kelapa, Tanggul, Pintu Klep, Saluran

Model Fisik Skala....( Ferryandi Et Al.) 141


ISSN : 2442-7845 SELODANG MAYANG

1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA


A.1 Latar Belakang 2.1 Hubungan Pasang Surut dengan
Berdasarkan data statistik perkebunan Genangan Air Asin
semester II dari Dinas Perkebunan
Pasang surut adalah fluktuasi muka air
Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2015
laut karena adanya gaya tarik benda-benda
menerangkan bahwa luas perkebunan kelapa
langit, terutama matahari dan bulan terhadap
di Kabupaten Indragiri Hilir adalah seluas
massa air di bumi. Aliran air laut ke Sungai
430.112,5 Hektar (392.801,5 Hektar Kelapa
Indragiri di sertai transpor massa garam.
Dalam dan 37.311 Hektar Kelapa Hibrida)
Masuknya air asin ke sungai indragiri disebut
dengan jumlah petani kelapa sebanyak
intrusi air asin (genangan air asin). Jarak
95.372 KK. Besarnya perkebunan kelapa
intrusi air asin ke Sungai Indragiri tergantung
membuat hampir 70% kehidupan
pada karakteristik estuari, pasang surut dan
masyarakatnya bergantung pada pada
debit sungai. Semakin besar tinggi pasang
Supply Chain pertanian kelapa, mulai dari
surut dan semakin kecil debit sungai,
petani, transportasi kelapa, industri kelapa,
semakin jauh intrusi air asin.
serta produk turunan kelapa [Bappeda Inhil,
2016]. Akibatnya apabila harga kelapa tinggi, Sebaliknya semakin kecil tinggi pasang
geliat ekonomi akan tinggi pula, sebaliknya surut dan semakin besar debit sungai,
apabila harga kelapa turun langsung semakin pendek jarak intrusi air asin.
berdampak pada lesunya kegiatan ekonomi Transpor garam di Sungai Indragiri terjadi
(Bappeda Inhil, 2013). secara konveksi dan difusi. Secara konveksi
Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir air garam terbawa (terangkut) bersama
tahun 2015 telah memetakan lahan dengan aliran air, karena pengaruh
perkebunan kelapa yang baik dan sudah kecepatan aliran. Transpor secara difusi
rusak. Kecamatan Gaung Anak Serka terjadi karena turbelensi dan perbedaan
memiliki luas perkebunan kelapa yang baik kadar garam di suatu titik dengan titik-titik
sebesar 15.431 Ha. Sedangkan luas disekitarnya, sehingga kadar garam akan
perkebunan kelapa yang rusak sebesar 2.328 menyebar ke titik dengan konsentrasi lebih
Ha. Setelah diidentifikasi dapat diketahui rendah.
bahwa penyebab lahan kelapa rusak di
Kecamatan Gaung Anak Serka ini adalah 2.2 Permeabilitas Tanah
akibat genangan Air Asin. Permeabilitas tanah adalah suatu
Pada penelitian ini akan diteliti rancangan trio kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan
tata air untuk memitigasi bencana genangan bermanfaat sebagai permudahan dalam
air asin. Rancangan trio tata air dilakukan pengolahan tanah. Permeabilitas merupakan
dengan pendekatan kearifan lokal sifat bahan berpori, dia dapat
masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir agar mengalir/merembes dalam tanah, (dalam
menjadi ekonomis. Penelitian ini memodelkan tanah dapat terjadi erkolasi air). Tinggi
pembangunan tanggul dan pintu klep rendahnya permeabilitas ditentukan ukuran
menggunakan komposit kayu pohon kelapa pori.
yang terdapat banyak di daerah Indragiri Hilir Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas
sehingga biaya pembangunan dapat dan bawah. Lapisan atas berkisar antara
diminimalisir. Selain itu diharapkan lambat sampai agak cepat (0.20– 9.46 cm
memberikan keuntungan ekologis dimana jam-1), sedangkan di lapisan bawah
penggunaan kayu yang berlebihan adalah tergolong agak lambat sampai sedang (1.10
salah satu penyebab global warming. -3.62 cm jam-1). Satuan permeabilitas dalam
satuan internasional (SI) adalah m2 . Satuan
A.2 Tujuan lain yang biasa digunakan adalah darcy (D)
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu (i) atau yang lebih umum milidarcy (mD). Satu
Mengetahui model kontruksi tanggul dan darcy setara dengan 10-12 m². Satuan lain
pintu klep otomatis dalam penanggulangan yang biasa digunakan adalah cm² (1 m² =
genangan air asin dengan menggunakan 104 cm²).
beton komposit batang kelapa. (ii)
Mengetahui manfaat ekonomis kontruksi 2.3 Perencanaan Tanggul
tanggul dan pintu klep dengan menggunakan Tanggul merupakan salah satu bangunan
material komposit beton dari batang Kelapa, yang paling utama dan paling penting dalam
(iii) Mengetahui manfaat sosial dan usaha melindungi kehidupan dan harta benda
lingkungan pemanfaatan batang kelapa masyarakat terhadap genangan-genangan
dalam pembangunan tanggul dan pintu klep. air yang disebabkan oleh banjir dan badai
(gelombang pasang). Tanggul dibangun
terutama dengan konstruksi urugan tanah,

142 Jurnal BAPPEDA, Vol. 3 No. 3, Desember 2017


ISSN : 2442-7845 SELODANG MAYANG

karena tanggul merupakan bangunan membangun tanggul untuk penahan air


menerus yang sangat panjang serta pasang.
membutuhkan bahan urugan dengan volume Pada tanggul tersebut tentunya akan
yang sangat besar. Tanah merupakan bahan dilengkapi oleh pintu klep otomatis yang
urugan yang mudah diperoleh untuk berfungsi sebagai pengendalian air akibat
pembangunan tanggul dan dapat diperoleh kejadian pasang-surut. Pada saat muka air
dari galian di kanan-kiri trase rencana hulu rendah (surut), karena berat sendiri
tanggaul atau bahkan dapat diperoleh dari pintu akan menutup. Tekanan hidrostatis di
hasil normalisasi sungai, berupa galian sebelah hulu tidak mampu untuk me-lawan
pelebaran dan pengerukan sungai yang berat pintu dan tekanan hidrostatis di
biasanya dilaksanakan bersamaan dengan sebelah hilir. Pada waktu muka air hulu naik
pembangunan tanggul. Pemanfaatan hasil (pasang) tekanan hidrostatis akan bertambah
pekerjaan normalisasi sebagai bahan tanggul besar. Elevasi muka air hilir dianggap
perlu diperhatikan dalam tahap perencanaan, konstan, yang bisa berupa daerah laut atau
yang tentunya terbatas pada hasil galian sungai besar. Pada elevasi muka air hulu
yang memenuhi syarat untuk bahan urugan tertentu, tekanan hidrostatis yang terjadi
tanggul. Tanah juga merupakan bahan yang sudah cukup besar sehingga mampu untuk
sangat mudah penggarapannya dan setelah membuka pintu. Dengan terbukanya pintu
menjadi tanggul sangat mudah pula tersebut air banjir bisa di buang melalui pintu
menyesuaikan dengan kemungkinan (Triatmodjo,1993:62).
penurunan yang tidak rata, sehingga
perbaikan yang disebabkan oleh penurunan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut mudah dikerjakan. Tanah juga
C.1 Desain Rencana Tanggul
merupakan bahan bangunan yang sangat
Secara umum, tanggul yang biasa
stabil dan tidak akan rusak dalam jangka
diaplikasikan di lokasi perkebunan kelapa di
waktu yang relatif panjang, apabila terjadi
Kecamatan Gaung Anak Serka adalah tipe
kerusakan dibeberapa tempat dapat dengan
tanggul tanah (Earth Dam) atau timbunan
mudah dan dengan waktu yang relatif singkat
tanah. Tipe ini biasanya memiliki spesifikasi
untuk diperbaiki.
teknis yaitu tinggi 1.25 m dan lebar 4.00 m.
Adapun tanah timbunan yang digunakan
2.4 Perencanaan Saluran di Lahan Kebun
untuk konstruksi tanggul ini adalah tanah
Kelapa Rakyat Menggunakan
lempung seperti tanah liat yang banyak
Pendekatan Penampang Hidrolik Terbaik
terdapat di daerah perkebunan kelapa.
Menurut Suliantoro (1985) beberapa
Berikut adalah Gambar Tanggul Tanah yang
faktor rancangan yang perlu diperhatikan
disajikan seperti pada Gambar 4.1 di bawah
untuk mendapatkan saluran drainase yang
ini.
ideal adalah :
1. Lokasi saluran harus cukup rendah
dari areal asal limpasan
2. Kapasitas saluran harus mampu
menampung limpasan yang menuju kea rah
saluran
3. Kemiringan dinding saluran
sedemikian rupa sehingga tidak mudah
terjadi longsor atau pengikisan dinding
saluran
4. Kecepatan aliran sedemikian rupa
sehingga proses erosi dan sedimentasi pada
dasar saluran dapat dihindari. Gambar 1 Tanggul Tipe Tanggul Tanah
Rancangan pada saluran drainase pada (Earth Dam)
saluran tererosi dengan menggunakan
metode kecepatan maksimum yang diijinkan. Mengacu pada hasil analisis
penyelidikan tanah yang telah dilakukan oleh
3. METODOLOGI PENELITIAN CV. Hasanah Surveyor Raya (2016) maka
Kecamatan Gaung Anak Serka termasuk
Pembuatan bangunan penanggulangan dalam kelas tekstur tanah liat berdebu (Salt
genangan air asin ke darat melalui sungai Clay). Dari dua titik sampel pemeriksaan
dapat dilakukan terutama dengan membuat sondir yang dipilih secara acak dapat
bangunan penahan genangan. Dalam diketahui parameter-parameter fisik tanah
penelitian ini direncanakan penanggulangan yang nilai konus (qc) dan jumlah hambatan
pengaruh genangan air asin dengan lekat atau total friksi (JHP). Sedangkan dari

Model Fisik Skala....( Ferryandi Et Al.) 143


ISSN : 2442-7845 SELODANG MAYANG

dimensi profil tiang pancang, didapat dimensi


luas penampang (A), dan keliling tiang (O). = 0,989 x 14 x 17,36
Untuk menghitung kekuatan yang diizinkan
tiang pancang digunakan persamaan berikut: = 240,37 ton
Daya dukung grup tiang > ΣV
Qizin = (qc x A) + ( JHP x O ) 240,37 >
150,47 ton………………( aman )
Perhitungan:
Analisis daya dukung tanah pada
Dari dimensi profil tiang pancang minipile
tanggul 1
(20 × 20) cm, didapat:

A = 400 cm2
Tanah Timbunan
O = 4 x 20 cm = 80 cm

Titik sondir di Kecamatan Gaung Anak Serka

Jika: qc = 5 kg/cm2; JHP = 192 kg/cm


Tanah Asli
Didapat:

Qizin = (qc x A) + ( JHP x O )

Qizin = (5 kg/cm2 x 400 cm2) + ( 192 Gambar 2 Kondisi Timbunan Tanpa


kg/cm x 80 cm ) Perkuatan

Qizin = 2000 kg + 15360 kg Data dukung lapangan


- Tinggi timbunan (H) = 1,25 m
Qizin = 17360 kg - Lebar atas timbunan (W) = 2 m
- Lebar bawah timbunan (B) = 4 m
Qizin = 17,36 ton - Cu Tanah dasar/asli berdasarkan data sondir
Maka Qizin rencana yang digunakan yang = 2/20 = 0,1 kg/cm2 = 10 Kpa
terkecil, yaitu Q izin rencana pada titik sondir- ɣ tanah asli = 14 KN/m3
yaitu 17,36 ton. - ɣ tanah timbunan = 16 KN/m3
Melakukan pengecekan terhadap keruntuhan
Perhitungan Daya Dukung Tiang kapasitas dukung tanah :
Pancang berdasarkan Kelompok Tiang 𝑞𝑢 = 𝑐𝑢 𝑁𝑐
𝐵
Berdasarkan dari kelompok tiang pancang Untuk < 1,49

menurut perumusan dari “Uniform Building Maka nilai Cu = 10 , Nc = 5,14
Code” dari AASTHO. 𝐾𝑁
η=1–x 𝑞𝑢 = 10.5,14 = 51,4 2
𝑚
Efisiensi kelompok tipe P1 Untuk tinggi H = 1,25 m, maka tekanan
Dimana: m = 1 S = 1,68 m tanah dasar timbunan ke tanah lempung
n = 14 θ = arc tan = 6,79 𝐾𝑁
Maka: 𝜎 = 𝐻. 𝛾𝑡 = 1,25 .16 = 20 2
𝑚
η=1-x 𝑞
𝑆𝐹 = 𝑢 =
51,4
= 2,57
𝜎 20
η=1-x
Faktor aman terhadap keruntuhan tanah:
η = 1 - 0,20 x SF = 2,57 > 2 . . 𝑎𝑚𝑎𝑛
η = 1 η = 1 – {((14-1)x1+((1- Catatan : Faktor aman jangka panjang SF= 2
1)x14))/(90x14x1)} = 0,989
Berat balok K1 = L x B x h x ᵞ beton = 0,2 x Cek Terhadap adanya perasan lateral (lateral
0,2 x 21,55 x 2,5 = 2,155 ton sqeezing).
Berat balok B = L x B x h x ᵞ beton = 0,2 x 𝑃𝑎 = 0,5. 𝛾𝑤 ℎ2 + [0,5. 𝛾. ℎ2 − 2𝐶𝑢 . ℎ] + 𝑞𝑠1 . ℎ
0,2 x 1,48 x 2,5 = 0,149 ton 𝑃𝑎 = 0,5𝑥9,81𝑥82 + [0,5𝑥14𝑥82 − 2𝑥10𝑥8] +
Berat kolom/tiang = L x B x h x ᵞ tiang = 0,2 𝐾𝑁
[1,25 𝑥 16] = 621,92
x 0,2 x 54 x 2,5 = 5,4 ton 𝑚
Beban Tana = L x B x h x ᵞ tanah = 17,55 𝑃𝑝 = 0,5. 𝛾𝑤 ℎ2 + [0,5. 𝛾. ℎ2 + 2𝐶𝑢 . ℎ] + 𝑞𝑠2 . ℎ
x 2,25 x 2 x 1,63 = 128,73 ton 𝑃𝑝 = 0,5𝑥9,81𝑥82 + [0,5𝑥14𝑥82 + 2𝑥10𝑥8] + 0 =
𝐾𝑁
Berat Batang Kelapa = L x B x h x ᵞ kelap = 921,92
𝑚
17,55 x 2 x 0,4 = 14,04 ton Untuk mengecek adanya perasan lateral
(lateral sqeezing),
Maka perhitungan daya dukung group tiang
(Qgp) = ŋ x n x Qgp

144 Jurnal BAPPEDA, Vol. 3 No. 3, Desember 2017


ISSN : 2442-7845 SELODANG MAYANG

𝑃𝑝 + 2. 𝐶𝑢 𝐿 > 𝑃𝑎 maka tidak terjadi - ɣ tanah asli = 14 KN/m3


perasan lateral (lateral sqeezing) - ɣ tanah timbunan = 16 KN/m3
𝑃𝑝 + 2. 𝐶𝑢 𝐿 < 𝑃𝑎 maka terjadi perasan Melakukan pengecekan terhadap keruntuhan
lateral (lateral sqeezing) kapasitas dukung tanah :
𝐾𝑁
Dengan merujuk nilai 𝑃𝑝 = 921,92 , Cu =10 𝑞𝑢 = 𝑐𝑢 𝑁𝑐
𝐾𝑁
𝑚 Untuk
dan L = 1 m 𝐵
< 1,49
𝑚2
𝐾𝑁 𝐾𝑁 ℎ
921,92 +2.10.1 = 941,92 > 621,92 Maka nilai Cu = 10 , Nc = 5,14
𝑚 𝑚
(jadi tidak ada lateral sqeezing atau 𝐾𝑁
𝑞𝑢 = 10.5,14 = 51,4 2
keruntuhan akibat pergerakan lateral) 𝑚
Untuk tinggi H = 1,5 m, maka tekanan tanah
dasar timbunan ke tanah lempung
Faktor aman terhadap perasan lateral 𝐾𝑁
𝜎 = 𝐻. 𝛾𝑡 = 1,5 .16 = 24 2
2𝐶 4.14𝐶
𝑆𝐹 = [[𝛾ℎ 𝑢 ] + [ [𝐻.𝛾]𝑢 ] 𝑚
𝑞 51,4
tan 𝛽] 𝑆𝐹 = 𝑢 = = 2,14
2.10 4.14.10 𝜎 24
𝑆𝐹 = [[16.8 ] + [[1,25.16]] Faktor aman terhadap keruntuhan tanah:
tan 68]
SF = 2,13 > 1,5 (OK) SF = 2,14 > 2 . . 𝑎𝑚𝑎𝑛
Menghitung tinggi timbunan ijin Catatan : Faktor aman jangka panjang SF=
[𝑐𝑢 𝑁𝑐 ] 2
𝐻𝑎 = Cek Terhadap adanya perasan lateral (lateral
[𝛾. 𝑆𝐹]
[10.5,14]
𝐻𝑎 = [16.1,5] = 2.14 𝑚 sqeezing).
𝑃𝑎 = 0,5. 𝛾𝑤 ℎ2 + [0,5. 𝛾. ℎ2 − 2𝐶𝑢 . ℎ] + 𝑞𝑠1 . ℎ
𝑃𝑎 = 0,5𝑥9,81𝑥82 + [0,5𝑥14𝑥82 − 2𝑥10𝑥8] +
Menghitung penurunan tanah akibat [1,5 𝑥 16] = 625,92
𝐾𝑁
timbunan : 𝑚
𝑃𝑝 = 0,5. 𝛾𝑤 ℎ2 + [0,5. 𝛾. ℎ2 + 2𝐶𝑢 . ℎ] + 𝑞𝑠2 . ℎ
Tegangan overbuden
3 𝐾𝑁 𝑃𝑝 = 0,5.9,81. 82 + [0,5.14. 82 + 2.10.8] + 0 =
𝜎0 = [𝛾 − 3] = 19.5 2 𝐾𝑁
2 𝑚
921,92
Beban timbunan : 𝑚
𝐾𝑁 Untuk mengecek adanya perasan lateral
∆𝜎 = [𝛾𝑡 𝐻] = 16 .1.25 = 20 2 (lateral sqeezing),
𝑚
Menghitung Penurunan Tanah akibat 𝑃𝑝 + 2. 𝐶𝑢 𝐿 > 𝑃𝑎 maka tidak terjadi
Timbunan perasan lateral (lateral sqeezing)
𝐶𝑐 𝐻 𝜎0 + ∆𝜎 𝑃𝑝 + 2. 𝐶𝑢 𝐿 < 𝑃𝑎 maka terjadi perasan
𝑆= log [ ]
1 + 𝑒0 𝜎0 lateral (lateral sqeezing)
1.04.1,25 19.5 + 20 𝐾𝑁
𝑆= log [ ] = 0.24 𝑚 Dengan merujuk nilai 𝑃𝑝 = 921,92 , Cu =10
𝑚
1 + 0.67 19.5 𝐾𝑁
Merujuk hasil analisis penurunan tanah akibat dan L = 1 m
𝑚2
timbunan tanpa perkuatan maka akan terjadi 921,92 +2.10.1 = 941,92
𝐾𝑁
> 625,92
𝐾𝑁
𝑚 𝑚
penurunan tinggi tanggul kurang lebih 24 cm
(jadi tidak ada lateral sqeezing)
Analisis daya dukung tanah pada
Faktor aman terhadap perasan lateral
tanggul 2 2𝐶 4,14𝐶
𝑆𝐹 = [[𝛾ℎ 𝑢 ] + [ [𝐻.𝛾]𝑢 ]
tan 𝛽]
2.10 4,14.10
𝑆𝐹 = [[16.8 ] + [[1,5.16]]
tan 68]
Tanah Timbunan
SF = 1,78 > 1,5 (OK)
Menghitung tinggi timbunan ijin
[𝑐𝑢 𝑁𝑐 ]
𝐻𝑎 =
[𝛾. 𝑆𝐹]
[10.5,14]
𝐻𝑎 = [16.1,5] = 2.14 𝑚
Tanah Asli
Menghitung penurunan tanah akibat
timbunan :
Gambar 3 Kondisi Timbunan Tanpa Tegangan overbuden
Perkuatan 3 𝐾𝑁
𝜎0 = [𝛾 − 3] = 19.5 2
2 𝑚
Data dukung lapangan Beban timbunan :
- Tinggi timbunan (H) = 1,5 m 𝐾𝑁
- Lebar atas timbunan (W) = 3 m ∆𝜎 = [𝛾𝑡 𝐻] = 16 .1.25 = 20
𝑚2
- Lebar bawah timbunan (B) = 5 m Menghitung Penurunan Tanah akibat
- Cu Tanah dasar/asli berdasarkan data sondir Timbunan
= 2/20 = 0,1 kg/cm2 = 10 Kpa

Model Fisik Skala....( Ferryandi Et Al.) 145


ISSN : 2442-7845 SELODANG MAYANG

𝐶𝑐 𝐻 𝜎0 + ∆𝜎 1. Luas Penampang Basah (Ap)


𝑆= log [ ]
1 + 𝑒0 𝜎0 A = (b + m x h) x h
1,04.1,5 19.5 + 20 = (3,5 h + 1,5 h) x h = 5h2
𝑆= log [ ] = 0,28 𝑚
1 + 0.67 19.5 2. Keliling Basah (P)
Merujuk hasil analisis Penurunan Tanah P = b + 2h √1 + 𝑚2
akibat Timbunan tanpa perkuatan maka akan = 3,5h + 2h √1 + 1,52
terjadi penurunan tinggi tanggul kurang lebih = 7,1h
28 cm 3. Jari – Jari Hidrolis (R)
R = A/P = 5h2 / 7,1h = 0,704h
C.2 Analisis Saluran Drainase 4. I = 0,0012
Hasil pemetaan topografi areal kajian Berdasarkan peraturan, untuk debit
menggunakan pendekatan formula Metode 5,5 m3/detik kecepatan izin adalah :
Kuadrat terkecil diperoleh nilai Ix = -5.88 x
10-4 dan nilai Iy = 1.20 x 10-3. Ix menyatakan Tabel Error! No text of specified style in
kemiringan lahan rata-rata arah utara selatan document..1 Persyaratan Perencaanan
Iy menyatakan kemiringan lahan rata-rata saluran menurut SNI T-07-1990-F
arah timur barat. Merujuk hasil di atas maka Q (m3/dt) b h V (m/dt) F
dapat ditetapkan bahwa lahan miring arah
Selatan rata-rata sebesar 0.06 % dan ke arah 0.00 - 0.15 1.0 0.25 - 0.30
0.30
Timur rata-rata 0.12% 0.15 - 0.30 1.0 0.30 - 0.35
Untuk menganalisis debit rencana 0.30 - 0.40 1.5 0.35 - 0.40
saluran dengan cara melakukan pengalian 0.40 - 0.50 1.5 0.40 - 0.45
0.40

antara satuan luas kebun kelapa rakyat (A) 0.50 - 0.75 2.0 0.45 - 0.50
dalam ha dengan nilai koefisien drainase (Cd) 0.50
0.75 - 1.50 2.0 0.50 - 0.55
dalam mm/hari. Selanjutnya analisis debit
rencana saluran dapat didiskripsikan 1.50 - 3.00 2.5 0.55 - 0.60

menggunakan persamaan sebagai berikut : 3.00 - 4.50 3.0 0.60 - 0.65


4.50 - 6.00 3.5 0.65 - 0.70
6.00 - 7.50 4.0 0.70 0.60
Q = A (ha) x (Cd) (mm/hari) 7.50 - 9.00 4.5 0.70
1 ha : 10.000 m2, 1 mm : 10-3 m dan 1 hari 9.00 - 11.00 5.0 0.70
: 24x60x60 dt : 86 400 dt
11.00 - 15.00 6.0 0.70
Maka
0.70
Q = 10.000 . A (m2) X 15.00 - 25.00 8.0 0.75

(0.001/(24x60x60)).Cd (m/dt) 25.00 - 40.00 10.0 0.70


1.00
Q = 0,000115 A (m2) X Cd (m/dt) 40.00 - 80.00 12.0 0.70
Q = 0,000115 A X Cd m3/dt 5. V =
𝑄
=
5,5
Dengan 𝐴
5,5
5h²

A : satuan luas kebun kelapa rakyat (ha) 6. 0,675 =


5h²
Cd : Koefisien Drainase (mm/hari) 7. h = 1,28 m
b = 3,5h
Selanjutnya dengan merujuk hasil b = 3,5 x 1,28
pengukuran yang telah dilakukan di lapangan b = 4,48 m
maka besaran satuan luas kebun kelapa
rakyat seluas 400 ha dan koefisien drainase Dimensi saluran utama memiliki lebar
118,03 m/dt, maka besaran nilai debit dasar saluran (b) 4,48 m dan tinggi air dalam
rencana saluran adalah saluran (h) 1,28 m ditambah tinggi jagaan
Q = 0,000115 A X Cd m3/dt bersumber dari SNI T-07-1990-F untuk nilai
Q = 0,000115. 400. 118,03 m3/dt debit sebesar Q = 5.5 m3/dt maka akan
Q = 5,5 m3/dt diperoleh tinggi jagaan minimum sebesar 0,6
m sehingga tinggi air saluran ditambah tinggi
Parameter hidrolika untuk nilai jagaan minimum akan diperoleh 1,88 m. Hasil
koefisien kekasaran Mannning (n) sebesar analisis dimensi saluran utama berbentuk
0,025, nilai kecepatan maksimum yang trapesum adalah sebagai berikut.
diijinkan sebesar 1,5 m/dt, kemiringan
dinding saluran atau talud ditetapkan sebesar
1,5 serta kemiringan yang tersedia (lahan)
sebesar 0,0012.
Selanjutnya dilakukan langkah
analisis dimensi saluran berbentuk Trapesium
sebagai berikut :

146 Jurnal BAPPEDA, Vol. 3 No. 3, Desember 2017


ISSN : 2442-7845 SELODANG MAYANG

3. Analisis pintu air dengan prinsip


“impulse momentum”
Kedalaman aliran di sebelah hulu pintu air
(h1) ditetapkan 1,28 m, maka kecepatan
aliran rata – rata pada saluran di bagian hulu
adalah :
2 1
𝑅 3 𝐼2
𝑉=[ ]
𝑛
2
(𝑋+𝑚).ℎ1 1
3
Dengan [
𝑋+2√1+𝑚2
] 𝐼2
 Nilai Kemiringan dinding saluran 𝑉=
𝑛
(m) 1,5 Dengan X=
𝑏

 Lebar dasar saluran (b) 4,48 m ℎ1


1
 Lebar Atas Permukaan L = 10,12 m X= = 0,78
1,28
 Tinggi dalam saluran (h) 1,28 m (𝑋+𝑚).ℎ1
2
3
1

 Tinggi jagaan minimum saluran (w) [ 2


] 𝐼2
𝑋+2√1+𝑚
𝑉=
0.60 m 𝑛
2
(0,78+2).1,28 3 1
[ ] 0.00122
0,78+2√1+22
𝑉=
0.025
10.12 m 2
(0,78+2).1,28 1
3
[ ] 0.00122
0.60 m 0,78+2√1+22
𝑉= = 2,23 𝑚/𝑑𝑡
1 0.025
1.28 m
1.5 𝑉 = 2, .23 𝑚/𝑑𝑡

4.48 m
Debit aliran di saluran hulu
𝑄 = 𝑉. 𝐴 = 𝑉. (𝑋 + 𝑚). ℎ2
𝑄 = 𝑉. 𝐴 = 2,23(0,78 + 2). 1,282
𝑄 = 7,93 𝑚/𝑑𝑡
C.3 Analisis Hidrolik Pintu Klep Otomatis Lebar pintu klep otomatis dirancang lebar 1
Pintu air pada saluran drainase m berbentuk persegi panjang maka
daerah pasang surut berfungsi untuk kecepatan rata – rata yang melewati pintu air
mencegah masuknya air secara berlebih pada adalah :
𝑄
waktu pasang dan melakukan kelebihan air 𝑉1 =
𝐵.ℎ1
pada waktu surut. Untuk memudahkan 7,93
operasi, maka membuka dan menutupnya 𝑉1 = = 6,19𝑚/𝑑𝑡
1 𝑥 1,28
pintu air dibuat secara otomatis dengan
memanfaatkan tekanan air terhadap klep. Selanjutnya dilakukan analisis dengan
Pada waktu pasang klep akan tertekan dan menggunakan pendekatan prinsip Impulse
pintu air tertutup. Sedangkan pada waktu Momentum dengan data-data pendukung
surut klep akan terdorong dan pintu air sebagai berikut :
terbuka. h1 : tinggi air di hulu saluran 1,28 m
1. Muka Air Tanah (M.A.T) V1 : kecepatan aliran di hulu saluran 19,83
dipertahankan sesuai dengan m/dt
kedalaman air yang dikehendaki oleh q : debit saluran per satuan lebar saluran
perakaran tanaman lebih kurang 100 V1h1= V2 h2
cm (Sumartono, 1971), karena q : 6,19 x 1,28 = 7,93 m2 / dt
perakaran tanaman kelapa tidak ∅ ∶ 300
toleran terhadap genangan air
sehingga drainase yang baik Merujuk hasil pengujian tanah di
merupakan kata kunci untuk laboratorium maka 𝜌air untuk jenis tanah
mendesain pintu klep (Yahya, 1983). berlumpur koloidal menurut Chow (1985)
Maka kedalaman aliran kedalaman pada tanah bertekstur liat berdebu memiliki
aliran di sebelah pintu air (H1) bisa nilai :
ditetapkan dan kecepatan aliran bisa 𝜌 ∶ 1768.5 𝑁⁄ 3 dengan
rata-rata yang terjadi bisa di analisis 𝑚
(V1) 𝛾 ∶ 17349 𝑁⁄ 3
𝑚
2. Menentukan massa jenis air (𝜌) Bpintu : lebar pintu air 1 m
dalam saluran Tpintu : tebal pintu air 0.0165 m =
1,65 cm
𝜌 baja : 0.7853 kg/m3

Model Fisik Skala....( Ferryandi Et Al.) 147


ISSN : 2442-7845 SELODANG MAYANG

Penampang saluran di hulu = maka diperoleh nilai rekapitulasi biaya.


Penampang saluran di hilir Rekapitulasi yang dihitung adalah jumlah
𝑉1 ℎ1 semua anggaran biaya. Adapun total rencana
𝑉2 = [ ]
ℎ2 anggaran biaya yang didapatkan adalah
𝑉2 = [
𝑉1 ℎ1
] dengan h2= 0.3 m Rp117.500.000 (seratus tujuh belas juta
𝑞
ℎ2
7,93
lima ratus ribu rupiah) per kilometer.
𝑉2 = [ ]=[ ] = 6,72 𝑚/𝑑𝑡 Sedangkan untuk pembangunan satu set
ℎ2 1,18
𝛾ℎ1 2
𝛾ℎ2 2 pintu klep dibutuhkan biaya
𝐹𝑥 = − − (𝑣2 − 𝑣1 )𝜌𝑞 Rp158.910.000,00 (seratus lima puluh
2 2
17349. 1,28 2
17349.1,18² delapan juta sembilan ratus sepuluh ribu
𝐹𝑥 = − rupiah).
2 2
− (6,72 − 6,19). 1768.5 𝑥 1
𝐹𝑥 = 14212,3 − 10253,3 − 937,3
𝐹𝑥 = 3021,7 N/m 5. KESIMPULAN DAN SARAN
𝑊 = 𝐹𝑧 = 𝐹𝑥 tan 30 = 1744,6 N/m
ℎ1 1,28 Kesimpulan yang dapat diambil dari
𝑊 = 𝐹𝑥 tan 30 . = 1744,6 . penelitian yang telah dilakukan adalah:
𝑔 9.81
1,28 1. Berdasarkan hasil analisis penurunan
𝑊 = 11744,6 . = 227,63 kg tanah akibat timbunan tanpa perkuatan
9.81
𝑊 227,63 maka akan terjadi penurunan tinggi
𝑉𝑜𝑙 = = = 0,029 m3 tanggul kurang lebih 24-28 cm. Maka
𝜌 7850
𝑉𝑜𝑙 0,029 tinggi minimal kontruksi tanggul
𝐻= =
𝐿𝑇 (1)(0,0165)
= 1.8 m mekanik minimal untuk kondisi pasang
Dimensi pintu klep otomatis terbuat dari pelat surut adalah 1,5 meter.
baja tahan korosi dengan lebar pintu 2. Berdasarkan hasil analisis debit rencana
klep otomatis (B) 1 m, tinggi pintu klep saluran didapat dimensi perencanaan
otomatis (h) 1.0 m serta tebal pintu klep dengan dimensi Nilai Kemiringan dinding
otomatis (t) 0,0165 m = 1,65 cm saluran (m) 1,5 ; Lebar dasar saluran
(b) 4,48 m ; Lebar Atas Permukaan L =
Bagan Pintu Air 10,12 m ; Tinggi dalam saluran (h) 1,28
Gaya yang bekerja pada pintu air arah m ; Tinggi jagaan minimum saluran (w)
horizontal adalah : 0.60 m, yang telah sesuai dengan
N kondisi di lapangan saat ini
𝐹𝑥 = 𝐹𝑥 tan 𝜃 . Lebar pintu = 11744,6 .1 m 3. Berdasarkan hasil analisis hidrolik pintu
m
= 11744,6 N klep otomatis, didapatkan dimensi pintu
Sedangkan gaya resultante yang bekerja klep otomatis terbuat dari pelat baja
pada pintu air adalah : tahan korosi dengan lebar pintu klep
𝐹𝑥 11744,6 otomatis (B) 1 m, tinggi pintu klep
𝐹𝑅 = = = 13561,5 m otomatis (h) 1.8 m serta tebal pintu klep
cos 𝜃 cos 30
Perhitungan pusat gaya ( Ycp ) yang bekerja otomatis (t) 0.0165 m yang terbuat dari
pada pintu air adalah sebagai berikut (dari bahan anti karat.
titik B ) : 4. Berdasarkan hasil survei lapangan dan
𝐻𝑝𝑖𝑛𝑡𝑢 − ℎℎ𝑢𝑙𝑢 1,8 − 1,18 wawancara didapat permasalahan yang
𝐴𝐵 = = = 0.72 m
cos 𝜃 cos 30 menjadi ancaman terbesar petani kelapa
𝐵𝐶 = 𝐻𝑝𝑖𝑛𝑡𝑢 − 𝐴𝐵 = 1,8 − 0,72 = 1,08 m di kawasan sekitar Sungai Gaung Anak
1 1 Serka ialah genangan air sungai/laut
𝐼𝑐𝑔 = 𝐵 . [BC]3 = . 1. 1,083
12 𝑝𝑖𝑛𝑡𝑢 12 akibat pasang yang mengakibatkan
4
= 0,105 m berkurangnya luas areal dan
1 1 produktivitas perkebunan warga.
𝑌𝑐𝑔 = . [BC] = . 1,08 = 0,54 m
2 2 5. Berdasarkan hasil analisis ekonomi,
𝐴𝑝𝑖𝑛𝑡𝑢 ℎ𝑖𝑙𝑖𝑟 = 𝐵𝑝𝑖𝑛𝑡𝑢 . HBC = 1 x 1,08 = 1,08 m2 biaya pembangunan 1 km tanggul
𝐼𝑐𝑔
𝑌𝑐𝑝 = + Ycg adalah sebesar Rp.117.500.000
𝑌𝑐𝑔 . 𝐴 (seratus tujuh belas juta lima ratus ribu
0,105 rupiah). Jika diterapkan dilapangan
𝑌𝑐𝑝 = + 0,105 = 0,28 m
[0,54][1,08] pembangunan pintu klep dapat
menghemat biaya pembuatan tanggul
C.4 Analisis Rencana Anggaran Biaya yang semulanya memiki panjang 6.000
(RAB) Tanggul dan Pintu Klep Otomatis Km menjadi 1.000 km. Pembangunan
tanggul dan pintu klep sepanjang 6.000
Setelah dihitung semua item km membutuhkan biaya sebesar
pekerjaan kontruksi tanggul timbunan tanah, Rp705.158.910.000,00 (Tujuh Ratus

148 Jurnal BAPPEDA, Vol. 3 No. 3, Desember 2017


ISSN : 2442-7845 SELODANG MAYANG

Lima Milyar Seratus Lima Puluh Delapan 1. Alfa, A., Thaher, S. 2017. Peran CSR
Juta Sembilan Ratus Sepuluh Ribu dalam penyelamatan perkebunan Kelapa.
Rupiah). Sedangkan pembangunan Jurnal Selodang Mayang. Vol 3 (1)
tanggul dan pintu klep sepanjang 1000 2. Anonim. 2012. Desain Tata Air dan Tata
km membutuhkan biaya Ruang Pintu Klep. http://drainase.com
Rp.117.658.010.000 (Seratus Tujuh (diakses 10 Desember 2015).
Belas Milyar Enam Ratus Lima Puluh 3. Anonim. 2013. Kajian Kinerja Pasang
Delapan Juta Sembilan Ratus Sepuluh Surut Terhadap Produktivitas Pertanian.
Ribu Rupiah). Hal ini menunjukkan http://Kondisijawatengah.com. (diakses
bahwa pembangunan tanggul mekanik 7 Januari 2016).
dan pintu klep yang direncanakan akan 4. Asdak, C. 2010. Hidrologi dan
menghemat biaya sekitar 80% dari Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
metode tanggul keliling. Selain itu Yogyakarta: Gadjah Mada University
dengan adanya tanggul mekanik dan Press
pintu klep tidak diperlukan lagi 5. Bappeda Inhil, 2016, Analisis Potensi
pembuatan tanggul – tanggul kecil di Sumber Daya Pembangunan [Unpublish],
sepanjang area pekebunan warga hal ini Laporan Penelitian
dapat menghemat biaya tentunya. 6. Bappeda Inhil dan BPS Inhil, 2016, Data
6. Dari segi biaya produksi saat panen Sektoral Kecamatan Gaung Anak Serka.
dapat dilakukan penghematan, 7. Chow, Ven Te. 1989. Hidrolika Saluran
penganggkutan buah kelapa dapat Terbuka. Jakarta: Erlangga. Ghosh, S. N.
dilakukan dengan metode penghanyutan 1986. Flood Control and Drainage
pada parit – parit anak dan saluran induk Engineering. Indian Institut of
dengan mengatur air padang surut. Technology: Oxford & IBH Publishing CO.
7. Dengan adanya penggunaan material PVT. LTD.
lokal yaitu batang kelapa, akan dapat 8. Dasanto. Bambang. 2010, Penilaian
memberikan keuntungan sosial terhadap Dampak Kenaikan Muka Air Laut Pada
masyrakat lokal. Kebun kelapa yang Wilayah Pantai. Jurnal Hidrosfir
sudah tidak produktif lagi batang Indonesia. Jakarta. Vol.5 No.2. Hal 43-
kelapanya dapat dimanfaatkan sebagai 53.
material kontruksi pintu klep otomatis 9. Dirjend Perkebunan, 2013, Statistik
yang manfaatnya untuk penyelamatan perkelapaan nasional 2012
perkebunan kelapa rakyat itu sendiri. 10. Disbun Inhil, 2016, RKA Disbun Inhil
2016. [Unpublish]
11. Disbun Inhil, 2016, Statistik Perkebunan
E. SARAN tahun 2015 semester II
Ada beberapa saran penting yang harus 12. Fauzi, Akhmad, 2006. Ekonomi Sumber
diperhatikan yaitu: Daya Alam dan Lingkungan, PT Gramedia
1. Penyelamatan perkebunan kelapa rakyat pustaka Utama, Jakarta.
dikabupaten indragiri hilir akibat 13. Gayo, Y.2008. Perbaikan Pengaturan
pengaruh genangan air asin dapat Sungai. Jakarta: Pradnya Paramita
dilakukan dengan pengendalian trio tata 14. Gere & Timoshenko. 2000. Mekanika
air meliputi saluran air, pintu-pintu Bahan. Jakarta: Erlangga
pengendalian air serta tanggul. 15. Harto,Sri. 2000. Hidrologi Teori. Masalah.
2. Perlu diteliti lebih lanjut tentang Penyelesaian. Yogyakarta: Nafiri
pengelolaan terhadap 3 aspek trio tata 16.
air tersebut. http://www.gewater.com/what_we_
do/water_scarcity/desalination.jsp
UCAPAN TERIMA KASIH 17.
http://www.oas.org/dsd/publications
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
/Unit/oea59e/ch20.htm#TopOfPage
Badan Perencanaan dan Pembangunan
18. Ibrahim, B. 1994. Rencana dan Estimate
Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Indragiri Hilir
Real of Cost. Jakarta: Bumi Aksara.
serta pihak-pihak konsultan yang terlibat
19. Jumar. 2008. Agribisnis Tanaman Kelapa.
dalam membantu keperluan data dan
Grafindo Persada. Jakarta
lainnya.
20. Kementerian Pekerjaan Umum Badan
Penelitian dan Pengembangan. 2006.
Pintu Air Otomatis Tahan Korosi Bahan
DAFTAR PUSTAKA
Fiber Resin. Jakarta: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air.

Model Fisik Skala....( Ferryandi Et Al.) 149


ISSN : 2442-7845 SELODANG MAYANG

21. Marfai, Mardianto. 2013. Permodelan


spasial Bahaya Banjir Rob Berdasarkan
Skenario Perubahan Iklim dan
Dampaknya di Pesisir Pekalongan. Jurnal
Bumi lestari, Vol 13 No 2. Agustus. 2013.
22. Nontji, A.2007. LAUT NUSANTARA.
Jakarta : Djambatan.
23. Romimohtarto, K. dan Juwana, S.2007.
BIOLOGI LAUT : Ilmu Pengetahuan
Tentang Biota Laut. Jakarta : Djambatan.
24. Setyamidjaja, D. 1986. Bertanam Kelapa
Hibrida. Yogyakarta: Kanisius.
25. Sujarwadi, 1987. Teknik Sumber Daya.
Yogyakarta: LPIU UGM
26. Sunggono. 1995. Teknik Sipil. Bandung:
Nova
27. Taulu, L. 1961. Mekanika Tanah & Teknik
Pondasi. Jakarta: Pradnya Paramita.
28. Tenda, Elsje T. 2004. Perakitan Kelapa
Hibrida Intervarietas dan
Pengembangannyadi Indonesia.
Manado:Balai Penelitian Tanaman Kelapa
dan Palma Lain.
29. Triatmodjo, B. 1996. Hidraulika I.
Yogyakarta: Beta Offset.
30. Triatmodjo, B. 2008. Pelabuhan.
Yogyakarta: Beta Offset.
31. Triatmodjo, B. 2008. Teknik Pantai.
Yogyakarta: Beta Offset.
32. Triatmodjo B, 2010, Teknik pantai, Beta
offset, Jakarta.
33. Triatmodjo, B. 2013. Hidrologi Terapan.
Yogyakarta: Beta Offset.
34. Winandu, 2010, Pengantar Ilmu ekonomi
Mikro, Penerbit Gramedia Pustaka,
Jakarta
35. Wuryanti, 2006, Identifikasi Kerugian
Bangunan Rumah Di Pantai Akibat
Kenaikan Muka Air Laut, Proseding
Puslitbangkim, Bandung
36. Yap, Felix. 1964. Konstruksi Kayu.
Bandung: Bina Cipta

150 Jurnal BAPPEDA, Vol. 3 No. 3, Desember 2017

You might also like