Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 4
CATATAN MEDIK BERDASARKAN MASALA 9 (CMBM=POMR) Parlindungan Siregar Catatan Medik (Medical Record), sesuai dengan nama- nya, merupakan catatan tertulis semua data pasien yang diperoleh dari wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang beserta data yang diperoleh selama pemantauan (progress notes) dalam harian, mingguan, atau bulanan. Dalam dunia kedokteran, ‘catatan medik menyangkut beberapa kepentingan seperti a) Fungsi komunikasi bagi dokternya sendiri; b) Fungsi komunikasi bagi petugas kesehatan lainnya;) Kepentingan kualitas pelayanan (quality assurance); d) Kepentingan penelitian; e) Kepentingan bagi pasien; f) Kepentingan hhukum. Berdasarkan kepentingan-kepentingan ini, make catatan medik yang baik adalah catatan yang dilakukan sebaik dan selengkap mungkin PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) POMR atau CMBM (Catatan Medik Berdasarkan Masalah), ‘merupakan sistem catatan medik yang dipelopori oleh Dr. Larry Weed yang terkenal dengan The Four Boxes of Dr. ‘Weed seperti terlihat pada gambar 1 MBM atau POMR ini merupakan catatan medik yang dilakukan dokter terhadap seorang pasien baru. Berdasarkan empat kotak Dr. Weed di atas, CMBM dimulai dengan pengumpulan data dasar yang diperoleh dari wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang serta kemudian dirangkum dalam resume singkat. Data dasar tersebut kemudian didefinisikan dalam bentuk Daftar Masalah (Problem List), Daftar masalah memiliki satu atau lebih masalah, yang kemudian pada tiap masalah dilakukan pengkajian. Berdasarkan pengkajian ini kemudian ditetapkan rencana (Plan) berupa rencana diagnostik, rencana pengobaten, dan rencana edukasi setiap daftar masalah. Sebelum 29 Data dasar_ |}, [Daftar Masalab| Informasi Definisi | | Rencana Diagnosis Rencana pengobatan|—— | Catatan tertulis| [Rencana edukasi Intentions Tindak Lanjut Gambar 1. Langkah-langkah penyusuran CMBM berdasarkan the four boxes of Dr. Weed masuk ke kotak keempat Dr. Weed, dituliskan simpulan dan kemudian prognosis kasus yang dihadapi. Kotak keempat Dr. Weed ini adalah membuat catatan tertulis (Progress Notes) selama masa tindak lanjut (follow up) yang dituliskan dalam bentuk laporan SOAP (subjective symptom, objective symptom, assesment, planning) DATA DASAR Anamnesit Keluhan utama ; keluhan yang membuat pasien merasa perlu untuk meminta pertolongan. jayat penyakit sekarang : riwayat penyakit yang dimulai dari akhir masa sehat hingga saat datang meminta pertolongan. Pada keadaan penyakit-penyakit kronik (misalnya diabetes melitus/DM, hipertensi,sirosis hati), riwayat penyakit dimulai dari episode terakhir masa merasa sehat. 30 Hal hal lain yang dituliskan setelah alinea ‘akhir masa sehat' di atas, adalah 1. Episode-episode yang terjadi sebelum episode ter- akbir, 2, Riwayat penyakit kronik lain yang juga diderita pasien, namun tidak berkaitan dengan keluhan utama, Misalnya selain keluhan utama berkaitan dengan DM, pasien juga mengidap penyakit asma bronkial kronik Riwayat penyakit dahulu : riwayat penyakit yang pemah diderita pasien, akan tetapi seat ini sudah sembuh, Contoh: hepatitis akut, malaria, gastroenteritis dan lain- lain Riwayat penyakit dalam keluarga : Rivayat penyakit yang pernah atau masih ada di dalam keluarga balk segaris, ‘maupun di luar gars turunan. Pemeriksaan Fisis ‘Tanda kiinis yang diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan Jasmani Pemeriksaan Penunjang Hasil pemeriksaan yang ada, pada saat CMBM dibuat. Resume Ringkasan dari anamnesis, pemeriksaan fis, pemeriksaan ppenunjang yang dituliskan dalam bentuk berita singkat dengan jumiah baris kurang dari 6 baris. Daftar Masalah Bagaimana membentuk daftar masalah? Daftar masalah dapat bersifat: + Biologik + Psikologik + Sosial + Demografik Daftar masalah dibentuk dari atau dapat terdiri atas: + Gejala (anamnesis) + Tanda (pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan penunjang) + Sintesis gejala dan tanda sehingga membentuk diagnosis berupa penyakit atau sindroma Daftar masalah yang dibentuk seorang dokter sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ilmu kedokteran dan pengalaman dalam dunia kedokteran. Pada tingkat yang rendah mungkin hanya mampu menuliskan gejela atau tanda saja, Pada tingkat yang tinggi sudah mampu menuliskan sintesis dalam bentuk penyakit atau sindroma, FILSAFAT ILMU PENYAKIT DALAM Dalam menuliskan sintesis tidak dibutuhkan seluruh gejala dan tanda yang lengkap sempurna, akan tetapi ‘cukup dengan gejala dan tanda utama yang khas pada Penyakit atau sindroma tersebut. Pada dasamya dalam membentuk daftar masalah langkah pertama yang dianjurkan adalah mencoba menuliskan hasil sintesis terlebih dahulu, baru pada langkah selanjutnya menuliskan gejala atau tanda yang tidak dapat disintesis lagi, menjadi masuk di dalam daftar masalah, Bila ada satu gejala atau tanda yang bersifat darurat, atau memerlukan perhatian khusus untuk dievaluasi lebih lanjut, gejala dan tanda tersebut dapat kita keluarkan dari ppenyakit atau sindroma yang bersangkutan untuk menjadi nomor masalah tersendiri Misalnya daftar masalah no. 1 adalah Hematemesis-Melena dan no.2 adalah Sirosis Hati Hematemesis melena merupakan bagian dari sirosis hat, ‘akan tetapi karena bersifat darurat serta membutuhkan perhatian khusus, maka dapat menjadi daftar masalah tersendir Penting diketahui bahwa tidak boleh satupun gejala atau tanda yang ada, tidak dimasukken dalam daftar ‘masalah, Seluruh gejala dan tanda harus masuk di dalam daftar masalah, apakah itu masuk dalam nama penyakit atau nama sindroma atau berdiri sendiri di dalam daftar masalah, Perlu juga menjadi perhatian bahwa sebaiknya tidak menuliskan penyebab (et causa) dari masalah di dalam daftar masalah karena hal ini akan dibahas di dalam pengkajian, PENGKAJIAN (ASSESMENT) Setiap nomor dalam daftar masalah harus kita kaji dengan baik dan sempurna. Tujuan kita untuk menuliskan pengkajian yang baik dan sempurna adalah agar kita mampu menuliskan rencana (diagnostik, pengobatan, edukasi) yang baik dan sempurna pula Dari hasil pengkajian inilah kita dapat menilai, ‘apakah dokter yang membuatnya mumpuni, baik dalam pengetahuan maupun pengalaman ilmu kedokteran yang ddim. Seorang dokter seharusnya berpikir sebagaimana sseorang Grand Master Catur melakukan pengkajian dalam ppermainan caturnya. Seorang Grand Master Catur dituntut untuk memikirken baik langkah-langkah catur lawan ‘maupun dirinya sendiri 10, 20, 30 langkah ke depan bahkan lebih, agar ia dapat mengalahkan lawannya. Langkah yang dapat kita lakukan dalam menuliskan pengkajian antara lain + Tuliskan alasan-alasan mengapa kita menetapkan rmasalah yang tertulis dalam daftar masalah tersebut. “CATATAN MEDIK BERDASARKAN MASALAH (CMBM = POMR) + Tuliskan etiologi masalah yang ditetapkan beserta alasan ilmiah mengapa etiologi tersebut dipikirkan, dari yang paling mungkin sampai kepada yang paling sedikit kemungkinannya. + Tuliskan diagnosis banding dari masalsh yang ditetapkan beserta alasan ilmiah mengapa diagnosis banding tersebut dipikirkan, dari yang paling mungkin sampai kepada yang paling sedikit kemungkinannya. + Tuliskan komplikasi-komplikasi dari masalah yang ditetapkan yang kita ketahui dari lteratur atau buku teks. + Hal-hallain yang dianggap perlu untuk menyempurna- kan pengkajian. RENCANA DIAGNOSTIK Bila kita telah menuliskan pengkajian dengan sebaik- boaiknya, pastlah kita juga mampu menuliskan rencana diagnostik yang baik. Salah satu cara untuk menilai apakah pengkajian kita sudah baik atau tidak adalah dengan melihat apakah dalam rencana diagnostik kita tertulis rencana yang tidak memiliki kaitan dengan apa yang kita tuiskan dalam kajian kita. Bila ada, sudah dapat dipastikan bahwa pengkajian yang kita lakukan belum bbegitu baik. Sebagai contoh, misalnya daftar masalah yang kita tetapkan adalah + Melena + Sirosis hati Dalam pengkajian yang kita lakukan kita hanya menuliskan bahwa penyebab melena adalah pecahnya varises esofagus atau disebabkan oleh gastropati hipertensi portal. Kemudian dalam rencana diagnostik tertulis lengkap Dalam pengkajian kita tidak menyinggung soal kelainan hemostasis sebagai penyebab, sedang dalam rencana diagnostik kita meminta pemeriksaan untuk kelainan hemostasis. Ini yang dimaksudkan bahwa ppengkajian yang kita lakukan belum begitu baik. Dalam rencana diagnostikkitatulskan seluruh rencana pemeriksaan yang ada kaitannya dengan kajian masalah ‘mulai dari yang paling kuat indikasinya sampai dengan yang paling lemah indikasinya, Dalam pelaksanaannya kita harus mempertimbangkan beberapa hal. Misalnya untuk satu masalah kita telah rencanakan 10 macam pemeriksaan. Apakah kesepuluh rencana tersebut kita kerjakan? Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Dalam melaksanakan pemeriksaan tersebut ada tiga hal yang harus kita perhatikan : 31 + Apakah indikasi pemeriksaan kuat atau tidak (berdasarkan urutan dari 10 rencana kita). + Apakah fasiltas pemeriksaan ada atau tidale + Apakah dana yang dimiliki pasien mencukupi atau tidak. RENCANA PENGOBATAN Sama haloya dengan rencana diagnostik, dalam rencana pengobatan kita menuliskan urutan rencana pengobatan yang akan kita laksanakan berkaiten dengan kajian kita, mulai dari yang paling penting sampai kepada yang kurang penting. Dalam pelaksanaannya kita juga harus memerhatikan faktor-faktor kekuatan indikes keterdesakan fasiitas pengobatan dan kemampuan dana yang dimiliki pasien, RENCANA EDUKASI Tujuan edukasi adalah + Agar pasien dan keluarga mengetahui gambaran penyakit yang diderita + Agar pasien dan keluarga mengertitindakan diagnostik yang kita lakukan dan risiko serta keuntungan yang iperoleh bila pemeriksaan dilakukan, + Agar pasien dan keluarga mengerti tindakan pengobatan serta risiko atau keuntungan pengabaten yang dilakukan. + Agar pasien dan keluarga mengetahui komplikasi dan prognosis penyakit yang diderita. KESIMPULAN Menyimpulkan secara singkat permasalahan kasus yang dihadapi. Misalnya: pria, 45 tahun dengan permasalahan sirosis hati dan komplikasi hematemesis melena, PROGNOSIS ‘Akhir dari catatan ini kita harus menuliskan prognosis dari kasus baru yang kita periksa Prognosis dipengaruhi oleh : + Berat ringan kasus + Sosial ekonomi pasien Prognosis dapat dibagi lagi atas + Ad Vitam + Ad Sanationam + Ad Functionam 32 ‘TINDAK LANJUT (PROGRESS NOTES) Soap Sesuai dengan kotak keempat Or. Weed, dibuattindak lanjut secaratertulis yang dilakukan selamapasien dalam ppengewasan, bak raat inap maupun rawat jalan, Setiap butir dari daftar masalah, dibuat tindak lanjut secara tertulis misalnya: Daftar masalah no, 1: s: o A p: Daftar masalah no. 2: s ° A: p Daftar masalah no. 3 dan seterusnya. s: ©: he P: Subjective symptom : + Temuan klinik (dari anamnesis) yang ada pada pasien berkaitan dengan butir daftar masalah yang telah ditetapkan serta berkaitan dengan hal-hal yang telah dibahas dalam pengkajian (eticlogi, diagnosis banding, komplikas). + Temuan klinik baru yang timbul tetapi tidak berkaitan dengan butir-butir daftar masalah yang telah ditetapkan, Objective symptom : + Temnuan klinik (dari pemeriksaan fisik dan penunjang) yang ditemukan berkaitan dengan tiap butir dari daftar masalah yang ditetapkan serta berkaitan dengan hal hal yang telah dibahas dalam pengkajian setiap butir dari daftar masalah (etiologi, diagnosis banding, komplikas}) + Temuan klinik baru yang ditemukan tetapi tidak berkaitan dengan butir-butir daftar masalah yang telah ditetapkan. Assesment : Pengkajian terhadap data yang ada pada subjective dan objective symptom yang diperoleh pada saat itu, kemudian ‘menyimpulkannya apakah ada perbaikan atau perburukan, apakah masalah yang ditetapkan sudah dapat dibuktikan kebenaran ilmiahnya, atau butir masalah tersebut sudsh dapat diselesaikan atau tidak. FILSAFAT ILMU PENYAKIT DALAM Selain itu, perl dilakukan pengkajian terhadap tanda Klinik baru tidak berkaitan dengan daftar masalah yang telah ditetapkan, apakah kemungkinan-kemungkinan ‘masalah baru yang akan ditetapkan, apakah kemungkinan- kemungkinan penyebabnya, dan apakah kemungkinan- kemungkinan komplikasi yang akan ditimbulkan oleh rmasalah baru ini Planning : Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, maka ditetapkan Uurutan rencana pemeriksaan yang perlu dilakukan lagi dalam rangke pembuktian kebenaran ilmiah dari butir daftar masalah yang ditetapkan, serta pengobatan yang belum dan perlu dilaksanakan, Menetapkan rencana diagnostik dan rencana pengobatan bagi masalah baru, etiologi dan komplikasi yang mungkin timbul, RESUME DAFTAR MASALAH Bagian ini merupakan tabel yang berisikan semua masalah, bik aktif maupun inaktif. Masalah aktif adalah masalah yang diagnostiknya belum selesai dan masih dalam pengawasan/pengobatan baik seat ini maupun pada saat yang akan datang. Masalah inaktif adalah masalah ‘yang diagnostiknya sudah terselesaikan dan tidak perlu pengawasan atau pengobatan lagi saat ini. Contoh tabel seperti di bawah ink No Daftar Masalah _Aktif Inaktif Tanggal —Tanggal 1 Asma Bronkial 2005 2 Diabetes Melitus 2000 3 Ulkus Pedis Sinistra 4 Nopember 2011 REFERENST Bowen L. Educational Strategies to Promote Clinical Diagnostic ‘Reasoning, N Engl J Med, 2006, 3552217-25. Salmon P, Rappaport A, Bainbridge M, Hayes C, Williams J. Primary Health Care Specialist Group of the British ‘Computer Society. Taking the problem oriented medical record forward. Proc AMIA Annu Fal Symp, 1996:463-7. ‘Weed LL. The Importance of Medical Records. Canadian Fam Physician, 1959; 15 (12)23-25, ‘Weed LL. Medical Records That Guide and Teach. N Engl J Med. 1965; 278:593-600, ‘Weed LL, Medical Records That Guide and Teach. N Engl Med. 1968; 278:52.657

You might also like