Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Edible Coating Pati Biji Durian
Jurnal Edible Coating Pati Biji Durian
Jurnal Edible Coating Pati Biji Durian
*Korespondensi : melanie.cornelia@uph.edu
ABSTRACT
Red grape fruit (Vitis vinifera L.) was one of non-climacteric fruit that easily damaged.
Changes that occurred in damaged grape was becoming wrinkle and wither, browning, and fruit
flesh softening. Durian seed was one of food waste that contains high enough starch so it could
be used as a basic ingredient for making edible coating. The objectives of this research were to
make edible film from durian seed starch with different concentration of durian seed starch (2%,
4%, 6%, 8%, and 10%) and glycerol 3% addition. Edible films' physical and mechanical
characteristics such as tensile strength, elongation, and water vapor transmission rate were
analyzed. The best edible film will be used for coating of red grapes. Finally, doing analyzing
the effect of edible coating towards quality of red grapes that were stored at room and
refrigeration temperature. Physical and chemical characteristic of red grapes such as skin
puncture, weight loss, pH, total titratable acid, and total dissolved solid were analyzed during
storage. The results showed that edible film with the higher concentration of durian seed starch
had higher tensile strength, elongation, and thickness, but had lower water vapor transmission
rate. The best edible film was an edible film with 6% durian seed starch and 3% glycerol. The
results also showed that application of the edible coating on red grapes could maintain the
quality of grape during storage, prolonged the shelf life up to 18 days at room temperature and
up to 30 days at refrigeration temperature.
Keywords: durian seed, edible coating, physicochemical quality, red grape, shelf life
ABSTRAK
Anggur merah (Vitis vinifera L.) adalah buah non-klimakterik yang mudah rusak, yaitu
menjadi keriput dan layu, berwarna kecoklatan, dan daging buah sangat lunak. Biji durian
merupakan limbah makanan yang mengandung pati cukup tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan dasar untuk edible coating. Tujuan penelitian ini membuat edible film dari pati biji
durian dengan variasi konsentrasi pati biji durian (2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%) dan penambahan
gilserol 3%. Parameter analisisnya adalah karakteristik fisik dan mekanik edible film seperti
kekuatan tarik, elongasi, dan laju transmisi uap air. Edible film yang terbaik akan digunakan
untuk melapisi (coating) buah anggur merah. Selanjutnya dianalisis pengaruh aplikasi edible
coating terhadap anggur merah yang disimpan pada suhu kamar dan suhu refrigerator.
Parameter analisis selama penyimpanan adalah tekstur, penurunan berat, pH, total asam tertitrasi,
dan jumlah padatan terlarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edible film dengan konsentrasi
pati biji durian yang lebih tinggi, memiliki kekuatan tarik, elongasi, dan ketebalan yang lebih
tinggi, dan laju transmisi uap air yang lebih rendah. Edible film terbaik adalah edible film yang
dibuat dengan 6% pati biji durian dan 3% gliserol. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
51
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
aplikasi edible coating mampu menjaga kualitas fisik dan kimia buah anggur merah selama
penyimpanan, yaitu dapat memperpanjang umur simpan anggur merah hingga 18 hari pada suhu
ruang dan hingga 30 hari di suhu refrigerator.
Kata kunci: anggur merah, biji durian, edible coating, kualitas fisikokimia, umur simpan
52
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
blender, oven, neraca analitik, termometer, diendapkan selama 24 jam. Setelah itu,
heater, stirrer, pH meter, film applicator, endapan dicuci dengan menggunakan
stopwatch, desikator, tanur, cawan larutan natrium metabisulfit (Na2S2O5) 3000
pengabuan, digestion block, tabung ppm dan diendapkan kembali selama 24
Kjeldahl, Soxhlet, labu lemak, rotary jam. Endapan yang diperoleh selanjutnya
evaporator, pendingin balik, Chromameter dicuci dengan menggunakan air dan
“Konika Minolta” CR-400, material testing dikeringkan dengan menggunakan oven
machine “Lloyd” LR 10K, NSK pada suhu 50C selama 6 jam. Endapan
micrometer, texture analyzer (TAXT plus), yang diperoleh dihaluskan dengan
hand refractometer, dan refrigerator. menggunakan blender kering dan diayak
Metode Penelitian menggunakan ayakan 80 mesh. Pati yang
Penelitian Pendahuluan diperoleh selanjutnya dianalisis rendemen,
Penelitian pendahuluan terbagi kadar air, derajat putih (Ghanbarzadeh et al.,
menjadi dua tahap, yaitu pembuatan pati biji 2010), kadar pati (Apriyantono et al., 1989),
durian dan pembuatan edible film dari pati kadar amilosa dan amilopektin (Apriyantono
biji durian. et al., 1989).
Pembuatan Pati Biji Durian Pembuatan Edible Film
Penelitian dilakukan untuk Pati biji durian yang telah diperoleh
menghasilkan ekstrak pati biji durian dan selanjutnya digunakan untuk membuat
membuat edible film. Proses ekstraksi pati edible film dengan penambahan plasticizer
biji durian dilakukan berdasarkan metode yaitu gliserol. Pembuatan edible film
yang digunakan oleh Jufri et al. (2006) dilakukan dengan menggunakan lima
dengan modifikasi Violinta (2015). Proses konsentrasi pati (b/v) yang berbeda yaitu
ekstraksi dimulai dengan memisahkan biji 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Pembuatan
durian dari kulitnya dan merendam biji edible film dilakukan dengan cara
durian tersebut dalam larutan CaCO3 5% melarutkan pati biji durian dengan masing2
(w/v) selama 12 jam. Biji durian kemudian konsentrasi (2% b/v sampai 10% b/v) dan
dibersihkan dari lendir dengan gliserol 3% b/v dengan menggunakan air
menggunakan air bersih. Selanjutnya dengan panas pada suhu 60C. Konsentrasi pati biji
air perbandingan 1:2, biji durian diblender durian terendah yang dipakai adalah 2% b/v,
kemudian disaring dengan kain saring untuk yaitu 2 gram pati biji durian dan konsentrasi
memisahkan pati dari komponen yang tidak gliserol yang digunakan adalah sama untuk
larut air. Filtrat yang diperoleh kemudian semua % pati, yaitu 3% atau 3 gram
53
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
gliserol, yang dilarutkan dalam 100 ml air menit. Buah anggur merah dicelupkan
panas 600C.. Larutan kemudian dipanaskan kembali dalam larutan edible coating selama
dengan menggunakan heater sambil diaduk 3 menit dan dikeringkan selama 60 menit.
pada suhu 80C selama 20 menit. Larutan Buah anggur merah yang telah dilapisi
selanjutnya didinginkan hingga mencapai edible coating disimpan pada suhu ruang
suhu 50C, kemudian dituang ke film dan pada suhu refrigerasi. Selanjutnya
applicator dan dikeringkan dengan dilakukan pengamatan perubahan
menggunakan oven pada suhu 55C selama karakteristik fisik dan kimia buah anggur
15 jam hingga terbentuk film. Film yang merah tersebut, yang disimpan pada suhu
telah terbentuk didinginkan pada suhu ruang ruang yaitu 25C dan pada suhu refrigerasi
selama 30 menit untuk mempermudah yaitu 5C. Sebagai data awal, buah anggur
proses pelapisan. Edible film yang telah merah yang dilapisi dan yang tidak dilapisi
diperoleh selanjutnya dianalisis karakteristik dengan edible coating terlebih dahulu
fisik dan mekanik nya yaitu kuat tarik, dianalisis secara fisik dan kimia sebelum
perpanjangan putus, laju transmisi uap air dilakukan penyimpanan. Analisis
(Mukhopadhaya dan Kumaran, 2007), dan karakteristik fisik dan kimia yang dilakukan
diukur ketebalannya. terhadap buah anggur yaitu penyusutan
Penelitian Utama berat, kekerasan dan total padatan terlarut
Penelitian utama dilakukan dengan (Valverde et al., 2005), pH (Chauhan et al.,
tujuan mengaplikasikan edible coating 2014), total asam tertitrasi (Dadzie dan
dengan formulasi terbaik yang dikaji dari Orchard, 1997; Sadler dan Murphy, 2010).
sifat fisik dan mekaniknya, untuk melapisi Rancangan Percobaan
buah anggur merah. Buah anggur merah Rancangan percobaan untuk
yang digunakan terlebih dahulu disortir penelitian pendahuluan adalah Rancangan
berdasarkan mutu dan ukuran. Buah anggur Acak Lengkap (RAL) faktorial satu faktor
merah harus dalam keadaan segar, berwarna dengan tiga kali pengulangan. Faktor yang
merah, memiliki keadaan yang baik, dan digunakan adalah konsentrasi pati yaitu 2%,
kira-kira memiliki ukuran yang seragam. 4%, 6%, 8%, dan 10%. Sedangkan
Buah anggur merah kemudian dibersihkan rancangan percobaan penelitian utama
dari kotoran yang terdapat pada anggur adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
merah. Buah anggur merah selanjutnya faktorial dengan dua faktor dan tiga kali
dicelupkan dalam larutan edible coating pengulangan. Faktor yang digunakan untuk
selama 3 menit dan dikeringkan selama 30 penyimpanan suhu ruang yaitu waktu
54
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
55
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
Keterangan: Notasi huruf berbeda menunjukkan signifikan (p<0,05) terhadap laju transmisi
adanya perbedaan signifikan (p<0,05)
uap air edible film.
Gambar 1. Nilai kuat tarik edible film Gambar 3 menunjukkan nilai laju
transmisi uap air yang paling rendah adalah
Gambar 1 menunjukkan bahwa pada edible film yang dibuat dengan pati
makin tinggi konsentrasi pati maka nilai 10% dan yang paling tinggi adalah edible
kuat tarik edible film makin tinggi. Hal ini film dengan pati 2%. Menurut Kusumawati
disebabkan oleh konsentrasi pati yang makin dan Putri (2013), % pati yang tinggi akan
tinggi akan menyebabkan matriks yang meningkatkan jumlah polimer pembentuk
terbentuk semakin banyak dan struktur film yang menyebabkan rongga dalam gel
matriks film semakin kokoh sehingga yang terbentuk makin kecil sehingga matriks
meningkatkan kekuatan film (Warkoyo et film akan semakin tebal dan rapat. Matriks
al., 2014). film yang tebal dan rapat akan mengurangi
Perpanjangan Putus laju transmisi uap air.
Hasil analisis statistik perpanjangan
putus terhadap konsentrasi pati
menunjukkan bahwa konsentrasi pati
memiliki perbedaan signifikan (p<0,05)
terhadap perpanjangan putus edible film.
56
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
Gambar 4 menunjukkan makin tinggi anggur yang dilapis dengan edible coating
konsentrasi pati maka edible film yang pati 8% memiliki penampakan fisik yang
dihasilkan semakin tebal. Hal ini disebabkan kurang baik dan memiliki lapisan edible
makin tinggi %pati yang digunakan, maka coating yang kurang rata.
makin tinggi total padatan yang terdapat Edible film dengan pati 6% memiliki
dalam edible film dan makin tinggi nilai kuat tarik dan laju transmisi uap air
viskositas larutan edible film yang yang tidak berbeda signifikan dengan edible
menghasilkan edible film yang semakin film konsentrasi pati 8%, dan memiliki nilai
tebal (Kusumawati dan Putri, 2013). perpanjangan putus yang cukup tinggi serta
memiliki nilai ketebalan yang tidak terlalu
tebal. Buah anggur yang dilapis dengan
edible coating konsentrasi pati 6% memiliki
penampakan fisik yang lebih baik dan
memiliki lapisan edible coating yang lebih
rata. Edible film dengan konsentrasi pati 6%
dipilih sebagai edible film terbaik.
57
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
Keterangan: Notasi huruf berbeda menunjukkan Keterangan: Notasi huruf berbeda menunjukkan
perbedaan nyata (p<0,05) adanya perbedaan signifikan (p<0,05)
Penyusutan Berat Anggur Merah Selama lebih rendah daripada anggur merah tanpa
Penyimpanan Suhu Refrigerasi coating.
58
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
59
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
60
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
61
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
62
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
63
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
Gambar 20. Pengaruh perlakuan coating Keterangan: Notasi huruf berbeda menunjukkan
adanya perbedaan signifikan (p<0,05)
terhadap total padatan terlarut
anggur merah, suhu ruang
Gambar 21. Pengaruh waktu penyimpanan
Gambar 20 menunjukkan bahwa terhadap total padatan terlarut
total padatan terlarut anggur merah yang anggur merah penyimpanan
suhu ruang
disimpan pada suhu ruang dengan perlakuan
coating tidak berbeda signifikan dengan Total Padatan Terlarut Anggur Merah
yang disimpan di Suhu Refrigerasi
anggur merah tanpa perlakuan coating.
Analisis stastistik total padatan
Gambar 21 menunjukkan bahwa
terlarut anggur merah yang disimpan di suhu
semakin lama waktu penyimpanan maka
refrigerasi menunjukkan perlakuan coating
total padatan terlarut pada anggur merah
dan penyimpanan memiliki pengaruh
semakin tinggi. Menurut Asghari et al.
signifikan (p<0,05) terhadap total padatan
(2013), peningkatan gula pada buah selama
terlarut anggur merah yang disimpan pada
penyimpanan disebabkan oleh sintesis
suhu refrigerasi. Namun interaksi antara
sukrosa dari glukosa dan fruktosa yang
perlakuan coating dengan lama
dilakukan oleh enzim sucrose-phosphate
penyimpanan tidak memiliki pengaruh
synthase (SPS). Aktivitas enzim SPS terjadi
signifikan terhadap total padatan terlarut
akibat adanya peningkatan produksi gas
anggur merah.
etilen selama proses pematangan.
64
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
65
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
pati mempengaruhi karakteristik fisik dan of grape (Vitis vinifera L. cv. Gizel
Uzum). International Journal of
mekanik edible film yang dihasilkan. Edible
Agriculture and Crop Sciences 5 (23) :
film terbaik adalah edible film dengan 2890-2898.
konsentrasi pati biji durian 6%. Belitz, H.D., Grosch, W., dan Schieberle, P.
2009. Food Chemistry 4th revised and
Pengaplikasian edible coating terbaik pada extended edition. Berlin : Springer-
anggur merah dapat mempertahankan mutu Verlag Berlin Heidelberg.
fisik dan kimia buah anggur selama Brown, M.J. 1997. Durio : A Bibliographic
Review. International Plant. New
penyimpanan pada suhu ruang dan suhu Delhi: Genetic Resources Institute.
refrigerasi. Pengaplikasian edible coating Chauhan, S., Gupta, K. C., dan Agrawal, M.
terbaik juga dapat memperpanjang umur 2014. Application of biodegradable
Aloe vera gel to control post harvest
simpan buah anggur yang disimpan pada decay and longer the shelf life of
suhu ruang yaitu masih segar di umur grapes. International Journal of Current
Microbiology and Applied Sciences 3
simpan 18 hari dan pada suhu refrigerasi (3) : 632-642.
yaitu 30 hari. Dadzie, B.K. dan Orchard, J.E. 1997.
SARAN Routine Post-harvest Screening of
Banana/plantain Hybrids: Criteria and
Penggunaan bahan dasar pati dalam Methods. Netherlands : International
pembuatan edible coating memiliki Plant Genetic Resources Institute.
kelemahan yaitu memiliki laju transmisi uap Ghanbarzadeh, B., Almasi, H., dan
Entezami, A.A. 2010. Physical
air yang kurang baik karena pati bersifat properties of edible modified
hidrofilik. Penelitian selanjutnya disarankan starch/carboxymethyl cellulose films.
Innovative Food Science and Emerging
untuk melakukan penambahan senyawa Technologies 11 : 697-702.
yang bersifat hidrofobik. Dapat diteliti Jufri, M., Dewi, R., Ridwan, A., dan Firli.
dengan menambahkan plasticizer yang 2006. Studi kemampuan pati biji durian
sebagai bahan pengikat dalam tablet
berbeda jenis dan variasi konsentrasi ketoprofen secara granulasi basah.
plasticizer. Majalah Ilmu Kefarmasian 3 (2) : 78-
86.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, D. H. dan Putri, W. D. R.
Apriyantono, A., Fardiaz, D., Puspitasari, 2013. Karakteristik fisik dan kimia
N.L., Yasni, S., dan Budijanto, S. 1989. edible film pati jagung yang
Analisa pangan. Bogor : Departemen diinkorporasi dengan perasan Temu
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Hitam. Jurnal pangan dan Agroindustri
Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar 1(1) : 90-100.
Universitas Pangan dan Gizi, IPB Press.
McHugh, T.H. dan Krochta, J.M. 1994.
Asghari, M., Ahadi, L., dan Riaie, S. 2013. Water vapour permeability properties of
Effect of salicylic acid and edible edible whey protein-lipid emulsion
coating based Aloe Vera gel treatment films. Journal of the American Oil
on storage life and postharvest quality Chemists’ Society 71(3) : 307-312.
66
FaST - Jurnal Sais dan Teknologi ISSN 2598-9596
Vol. 1 No. 1, November 2017
___________________________________________________________________________________________
67