Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Pangestika et al. LKS Penurunan Tekanan Uap dan Kenaikan Titik Didih ….

|253

LKS PENURUNAN TEKANAN UAP DAN KENAIKAN TITIK DIDIH


BERBASIS MODEL DISCOVERY LEARNING

Ayuda Pangestika*, Nina Kadaritna, Ila Rosilawati


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1

*Corresponding author, tel/fax : 0856-58922830, email:


ayudapangestikaa@gmail.com

Abstract: Student Worksheets of Vapor Pressure Decrease and Increase in


Boiling Point Based Discovery Learning Model’s. This research which aimed to
describe the validity, teachers’ and students’ responses, and feasibility of student
worksheets of vapor pressure depression and boiling point elevation of solution
has been implemented by using R&D method. Developed student worksheets were
declared valid by the judgement in content suitability, construction, and legibility
aspect 97.22%, 100%, and 100%, respectively, with very high criteria. On
preliminary field testing, the result was obtained by teachers’ and students’
responses which value of them were 95.47% dan 95.81%, respectively with very
high criteria. Based on feasibility test, developed student worksheets worthy were
declared by observer 83.36% and students responses in four which each of then
were aspect 91.67%, 75.55%, 100%, and 83.33%, respectively, with high and very
high criteria.

Keywords: boiling point elevation, discovery learning, student worksheets, vapor


pressure depression

Abstrak: LKS Penurunan Tekanan Uap dan Kenaikan Titik Didih Berbasis
Model Discovery Learning. Penelitian ini yang bertujuan untuk mendeskripsikan
tingkat validitas, tanggapan guru dan siswa, serta uji keterlaksanaan LKS pada
materi penuruan tekanan uap dan kenaikan titik didih larutan telah dilaksanakan
dengan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). LKS
dinyatakan valid oleh validator pada aspek kesesuaian isi, konstruksi, dan
keterbacaan berturut-turut 97,22%, 100%, dan 100% dengan kriteria sangat tinggi.
Pada uji coba secara terbatas diperoleh hasil dari responden guru dan siswa
berturut-turut 95,47% dan 95,81% dengan kriteria sangat tinggi. Berdasarkan hasil
uji keterlaksanaan, LKS dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran oleh
observer sebesar 83,36% dan responden siswa dalam empat aspek berturut-turut
91,67%, 75,55%, 100%, dan 83,33% dengan kriteria sangat tinggi dan tinggi.

Kata kunci: discovery learning, kenaikan titik didih larutan, LKS, penurunan
tekanan uap.
254| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 253-265

PENDAHULUAN 2014b). Pembelajaran melalui pende-


Penerapan kurikulum 2013 meru- katan saintifik adalah proses
pakan salah satu upaya nyata peme- pembelajaran yang dirancang sedemi-
rintah dalam memperbaiki mutu pen- kian rupa agar siswa secara aktif
didikan di Indonesia. Kurikulum 2013 mengonstruksi konsep, hukum atau
didesain berdasarkan pada budaya prinsip melalui tahapan-tahapan
dan karakter bangsa, berbasis pera- dalam metode ilmiah, seperti menga-
daban dan berbasis pada kompetensi. mati (untuk mengidentifikasi atau
Kurikulum 2013 dirancang dengan menemukan masalah), merumuskan
karakteristik mengembangkan kese- masalah, mengajukan atau merumus-
imbangan antara pengembangan sikap kan hipotesis, mengumpulkan data
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, dengan berbagai teknik, menganalisis
kreativitas, kerjasama dengan ke- data, menarik kesimpulan dan menu-
mampuan intelektual dan psikomo- lis artikel ilmiah, dan untuk mengem-
torik (Purnama, 2014). Kurikulum bangkan karakter siswa (Machin,
2013 bertujuan untuk mempersiapkan 2014).
manusia Indonesia agar memiliki Hakikat ilmu kimia mencakup
kemampuan hidup sebagai pribadi dua bagian, yaitu kimia sebagai
dan warga negara yang beriman, pro- produk dan kimia sebagai proses.
duktif, kreatif, inovatif, dan afektif Kimia sebagai produk meliputi se-
serta mampu berkontribusi pada kehi- kumpulan pengetahuan yang terdiri
dupan bermasyarakat, berbangsa, ber- atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan
negara, dan peradaban dunia. Proses prinsip-prinsip kimia. Kimia sebagai
pembelajaran pada kurikulum 2013 proses meliputi keterampilan-kete-
untuk semua jenjang dilaksanakan rampilan dan sikap yang dimiliki para
dengan menggunakan pendekatan oleh para ilmuwan untuk memperoleh
saintifik (Tim Penyusun, 2014a). dan mengembangkan produk kimia.
Pendekatan saintifik dapat dikata- Keterampilan-keterampilan tersebut
kan sebagai proses pembelajaran yang merupakan keterampilan proses, se-
memandusiswa untuk memecahkan dangkan sikap yang dimiliki oleh para
masalah melalui kegiatan perencana- ilmuwan dikenal sebagai sikap ilmiah
an yang matang, pengumpulan data (Tim Penyusun, 2006). Pada pem-
yang cermat, dan analisis data yang belajaran kimia siswa tidak hanya
teliti untuk menghasilkan sebuah diberikan produk pengetahuan, tetapi
simpulan (Abidin, 2014). Pembelajar- siswa juga dilatih dalam menemukan
an dengan pendekatan saintifik dapat produk pengetahuan tersebut melalui
mendorong siswa berpikir secara proses dan sikap ilmiah. Proses
kritis, analitis, dan tepat dalam tersebut yakni mengamati, mengiden-
mengidentifikasi, memahami, meme- tifikasi masalah, merumuskan masa-
cahkan masalah, dan mengaplikasikan lah, mengajukan hipotesis, merancang
materi pembelajaran (Hosnan, 2014). dan melakukan eksperimen untuk
Adapun langkah pembelajaran membuktikan hipotesis, menggene-
menggunakan pendekatan saintifik ralisasi, dan mengomunikasikan hasil
dalam kurikulum 2013 ada lima temuannya (Fadiawati, 2014). Hal ini
langkah yang dilakukan siswa, yaitu: membuat pembelajaran kimia di
mengamati, menanya, mengumpulkan sekolah sesuai dengan penerapan
informasi, mengasosiasi, dan meng- kurikulum 2013 yang menggunakan
komunikasikan (Tim Penyusun, pendekatan saintifik dalam proses
Pangestika et al. LKS Penurunan Tekanan Uap dan Kenaikan Titik Didih …. |255

pembelajarannya (Tim Penyusun, Penggunaan LKS dalam proses


2014a). belajar mengajar dapat memberikan
Pendekatan saintifik dalam pem- kesempatan penuh kepada siswa
belajaran perlu diperkuat dengan me- untuk mengembangkan proses ber-
nerapkan model pembelajaran ber- pikirnya. Karakteristik LKS yang
basis penyingkapan atau penelitian, baik diantaranya, yaitu memuat ke-
misalnya discovery learning. Menurut giatan-kegiatan yang harus dilakukan
Sund (dalam Roestiyah, 1998), siswa, memiliki komponen-kompo-
discovery learning adalah proses nen seperti kata pengantar, penda-
mental dimana siswa mampu menga- huluan, daftar isi, sampul dan daftar
similasikan suatu konsep atau prinsip. pustaka (Sungkono, 2009). Berdasar-
Berdasarkan pengertian tersebut maka kan pendapat tersebut, maka idealnya
model ini dapat mengembangkan cara suatu LKS haruslah dapat menjadi
belajar siswa secara mandiri dengan gambaran tahap pembelajaran yang
belajar penemuan atau memecahkan ada di kelas serta menjadi gambaran
masalah secara mandiri. rangkaian kegiatan siswa dalam
Menurut Munandar (Rohim dan proses pembelajaran.
Susanto, 2012), selain berkaitan Berdasarkan observasi terhadap
dengan belajar penemuan, pembe- LKS yang beredar di pasaran, umum-
lajaran dengan discovery juga bisa nya di pasaran beredar LKS yang di
meningkatkan kemampuan berpikir sampul luarnya bertuliskan kalimat
kreatif. Model pembelajaran disco- “disesuaikan dengan kurikulum
very merupakan kegiatan pembelaja- 2013”, namun bagian isi LKS masih
ran yang melibatkan secara maksimal saja sama dengan LKS pada umum-
seluruh kemampuan siswa untuk nya, yaitu berupa ringkasan materi
mencari dan menemukan sesuatu dan soal-soal latihan.
(benda, manusia, atau peristiwa) Hasil observasi pada LKS yang
secara sistematis, kritis, logis, analitis digunakan di 6 SMA negeri dan
sehingga mereka dapat merumuskan swasta di Metro dan Lampung Timur,
sendiri penemuannya dengan penuh menunjukkan bahwa LKS yang digu-
percaya diri nakan disekolah-sekolah tersebut
Agar pembelajaran terarah dan umumnya berisi ringkasan materi dan
sesuai yang didinginkan guru men- disertai oleh soal-soal untuk latihan.
fasilitasi dengan menggunakan media LKS tersebut belum terdapat arahan
pembelajaran. Salah satu media yang untuk melakukan kegiatan pembela-
dapat digunakan adalah lembar kerja jaran yang diharapkan dapat memban-
siswa (LKS). LKS adalah sumber tu siswa menemukan sendiri konsep
belajar penunjang yang dapat mening- yang sedang diajarkan. Pada sampul
katkan pemahaman siswa mengenai LKS tertera bahwa LKS tersebut
materi kimia yang harus mereka sudah sesuai dengan kurikulum 2013,
kuasai (Senam dkk, 2008). LKS me- namun jika dilihat kontennya LKS
muat sekumpulan kegiatan mendasar tersebut masih sama aja dengan LKS
yang harus dilakukan oleh siswa lain yang menyajikan ringkasan
untuk memaksimalkan pemahaman materi dan latihan soal. LKS juga
dalam upaya pembentukan kemampu- belum disusun dengan menggunakan
an dasar sesuai indikator pencapaian pendekatan saintifik atau model pem-
hasil belajar yang harus ditempuh belajaran yang sesuai dengan kuriku-
(Trianto, 2007). lum 2013.
256| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 253-265

Berdasarkan hasil wawancara dan pengisian angket 2 orang guru mata


angket pada guru kimia diperoleh pelajaran kimia dan 24 orang siswa-
informasi bahwa semua guru kimia di siswi kelas XI IPA 1 di SMA Negeri
Metro dan Lampung Timur yang me- 1 Labuhan Maringgai.
nyatakan perlu dilakukan pengem- Menurut Nieveen (2007), aspek
bangan LKS berbasis pendekatan kevalidan dikaitkan dengan dua hal,
saintifik yang menggunakan model yaitu kesesuaian kurikulum dan
discovery learning pada materi penu- model yang dikembangkan sudah di-
runan tekanan uap dan kenaikan titik dasarkan pada pertimbangan teoritis
didih larutan. Untuk menghasilkan yang kuat dan terdapatnya kekon-
produk hasil pengembangan yang sistenan antara komponen yang satu
dalam hal ini adalah LKS yang ber- dengan yang lain. Suatu produk di-
kualitas baik, maka produk yang nyatakan valid apabila memenuhi va-
dikembangkan harus memenuhi kri- lidasi isi dan validasi konstruk. Ke-
teria kevalidan, kepraktisan, dan validan LKS hasil pengembangan
keefektifan (Nieveen, 2007). Berkait- diukur berdasarkan hasil validasi ahli.
an dengan permasalahan tersebut Dalam penelitian ini kepraktisan
maka dalam artikel ini akan dipapar- diukur berdasarkan respon dan peni-
kan mengenai hasil pengembangan laian dari guru dan siswa yang berka-
LKS berbasis pendekatan saintifik tegori tinggi atau sangat tinggi terha-
dengan model discovery learning dap aspek kesesuaian isi, keterbacaan,
pada materi penurunan tekanan uap kemenarikan, serta terhadap pembela-
dan kenaikan titik didih larutan. jaran dengan LKS hasil pengem-
bangan. Kepraktisan juga dapat di-
METODE lihat dari tingkat keterlaksanaan pem-
Metode penelitian ini mengguna- belajaran di kelas sesuai dengan
kan metode Research and Develop- rencana pelaksanaan pembelajaran
ment menurut Sugiyono (2013). (RPP) yang telah dibuat (Nasika,
Langkah dalam penelitian ini 2012).
meliputi: Instrumen yang digunakan pada
studi pendahuluan adalah angket dan
Tahap studi pendahuluan pedoman wawancara untuk analisis
Pada tahap ini dimulai dengan kebutuhan untuk guru dan siswa.
menganalisis potensi dan masalah. Pada saat validasi desain instrumen
Lokasi pada penelitian pendahuluan yang digunakan berupa angket untuk
adalah 6 SMA di Metro dan Lampung mengukur aspek konstruksi, kese-
Timur yang terdiri dari SMA Negeri suaian isi, dan keterbacaan desain.
dan SMA swasta. Tahap uji coba Pada saat uji coba terbatas, instrumen
produk secara terbatas dilakukan di yang digunakan adalah angket untuk
SMA Negeri 1 Labuhan Maringgai. penilaian terhadap aspek kesesuaian
Pada tahap studi pendahuluan, isi, keterbacaan, dan kemenarikan,
yang menjadi sumber data adalah Pada uji keterlaksanaan, instrumen
hasil wawancara dan angket dari 6 yang digunakan adalah lembar obser-
guru mata pelajaran kimia dan 78 vasi keterlaksanaan untuk observer,
siswa-siswi yang mewakili enam dan angket respon siswa terhadap
Sekolah Menengah Atas. Pada tahap pembelajaran dengan LKS.
uji coba produk secara terbatas, yang Data hasil analisis kebutuhan
menjadi sumber data adalah hasil berdasarkan hasil wawancara dan
Pangestika et al. LKS Penurunan Tekanan Uap dan Kenaikan Titik Didih …. |257

angket yang diperoleh dari guru dan responden diolah, dihitung rata-rata
siswa digunakan untuk menyusun persentasenya untuk mengetahui
latar belakang dan mengetahui tingkat tingkat kesesuaian isi, konstruksi,dan
kebutuhan akan pengembangan pro- keterbacaan LKS hasil pengembang-
duk. Data yang didapatkan dari peng- an dan ditafsirkan dengan menggu-
isian angket pada uji coba terbatas nakan tafsiran Arikunto (2010) seperti
dan uji keterlaksanaan digunakan pada Tabel 2.
untuk mengukur kualitas LKS ber-
dasarkan beberapa kriteria. Tabel 1. Penskoran pada Angket
Data hasil wawancara yang Berdasarkan Skala Likert.
diperoleh pada studi pendahuluan di- Pilihan Jawaban Skor
klasifikasi berdasarkan jawaban per- Setuju 3
tanyaan dan dihitung dengan rumus Ragu-Ragu 2
berikut: Tidak Setuju 1
% J in 
J i
100% Tabel 2.Tafsiran Persentase Angket.
N
Persentase (%) Kriteria
Di mana, % J in adalah persentase 80,1-100 Sangat tinggi
pilihan jawaban-i,  J i adalah jum- 60,1-80 Tinggi
40,1-60 Sedang
lah responden yang menjawab jawab-
20,1-40 Rendah
an-i, dan N adalah jumlah seluruh 0,00-20 Sangat rendah
responden (Sudjana, 2005).

Tahap perencanaan produk Tahap uji coba terbatas


Pada tahap ini dirancang desain Tahap uji coba terbatas dilakuk-
LKS berdasarkan storyboard yang an untuk mengetahui tanggapan guru
telah dibuat sebagai penuntun dalam dan siswa terhadap LKS. Pada tahap
pengembangan LKS pada materi ini, instrumen yang disusun berupa
penurunan tekanan uap dan kenaikan angket tanggapan guru yang meliputi
titik didih larutan agar dalam tahap aspek kesesuaian isi, keterbacaan dan
pembuatan produk sesuai yang akan kemenarikan serta angket respon
dicapai. siswa yang meliputi aspek kemena-
rikan dan keterbacaan. Sumber data
Tahap pengembangan produk pada tahap ini terdiri dari 2 orang
Pada tahap ini, dilakukan guru kimia dan 24 siswa-siswi kelas
penyusunan produk LKS berdasar- XI IPA 1 SMA Negeri 1 Labuhan
kan desain, penyusunan instrumen, Maringgai.
dan penilaian validator terhadap Teknik analisis data yang diguna-
produk yang dikembangkan untuk kan pada angket tanggapan guru sama
mengetahui tingkat validitas LKS dengan teknik analisis data pada ang-
hasil pengembangan.Instrumen yang ket validasi, sedangkan teknik anali-
disusun pada penelitian ini berupa sis data tanggapan siswa dilakukan
angket untuk validasi ahli. dengan cara diklasifikasikan, di tabu-
Data yang diperoleh dari lasi berdasarkan klasifikasi yang
validator di skor berdasarkan skala dibuat, diberi skor berdasarkan skala
Likert pada Tabel 1. Skor jawaban Likert pada Tabel 1.
258| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 253-265

Skor jawaban responden yang dilakukan dengan dihitung persentase


diperoleh dihitung persentase dengan jumlah skor per jawaban, ditafsirkan
menggunakan rumus sebagai berikut. persentase jawaban pertanyaan secara
keseluruhan dengan menggunakan
% X in 
 S 100% tafsiran seperti pada Tabel 2.
S maks
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dimana % X in merupakan persentase Studi Pendahuluan
jawaban pernyataan ke-i pada angket, Hasil penelitian pada studi pen-
 S merupakan jumlah skor dahuluan terdiri dari hasil studi pus-
taka dan hasil studi lapangan. Hasil
jawaban total dan S maks merupakan dari studi pustaka diperoleh hasil ana-
skor maksimum yang diharapkan. Se- lisis Kompetensi Inti (KI)-
lanjutnya dihitung rata-rata persen- Kompetensi Dasar (KD), analisis
tase jawaban setiap angket untuk konsep, silabus, dan Rencana Pelak-
mengetahui tingkat kemudahan peng- sanaan Pembelajaran (RPP). Hasil
gunaan LKS hasil pengembangan dari studi pustaka ini digunakan se-
dengan rumus sebagai berikut: bagai acuan dalam penyusunan LKS

%X i 
 %X in
yang dikembangkan.
Hasil yang diperoleh dari studi
n lapangan terdiri dari hasil analisis
LKS yang digunakan oleh guru, LKS
Di mana % X i merupakan rata-rata
yang beredar di pasaran, dan hasil
persentase jawaban pertanyaan pada wawancara dengan guru dan siswa
angket  % X in merupakan jumlah per- saat studi lapangan. Terdapat dua
sentase jawaban pertanyaan total pada LKS yang dianalisis yaitu LKS
angket dan n merupakan jumlah buatan guru dan LKS di pasaran dari
pertanyaan pada angket (Sudjana, penerbit. Penyusunannya masih
2005). menggunakan kurikulum KTSP dan
belum terdapat indikator produk dan
Uji keterlaksanaan proses yang hendak dicapai. Materi
Keterlaksanaan LKS diukur dari yang disajikan dalam LKS ini singkat
hasil penyebaran angket tanggapan dan padat dan belum membimbing
siswa setelah menggunakan LKS siswa untuk membangun konsep yang
hasil pengembangan dan lembar ada dalam materi penurunan tekanan
observasi keterlaksanaan pembelajar- uap dan kenaikan titik didih larutan.
an oleh observer. Data yang diperoleh Materi penurunan tekanan uap dan
yaitu berasal dari hasil tanggapan kenaikan titik didih larutan yang
siswa dan hasil observasi keterlak- dibahas dalam LKS hanya seputar
sanaan pembelajaran oleh observer. penurunan uap dan kenaikan titik
Sumber data pada uji keterlaksanaan didih larutan yang penyajiannya juga
ini terdiri dari tiga orang observer sangat singkat dan tidak terlalu men-
(dua orang guru dan seorang teman detail. LKS ini juga tidak mendu-
sejawat) dan 24 siswa-siswi kelas XI kung untuk suatu pembelajaran yang
IPA 1 SMA Negeri 1 Labuhan menggunakan pendekatan saintifik.
Maringgai. Setelah bagian ringkasan materi,
Teknik analisis data lembar ob- dalam LKS ini terdapat soal-soal
servasi pada uji keterlaksanaan LKS latihan seputar materi.
Pangestika et al. LKS Penurunan Tekanan Uap dan Kenaikan Titik Didih …. |259

LKS kedua yang digunakan di dari segi bahasa maupun dari isi
sekolah merupakan LKS yang dijual (materi, pertanyaan-pertanyaan, dan
di pasaran oleh penerbit. Pada LKS gambar, maupun perpaduan warna
ini terdapat KI-KD, tujuan pem- yang menarik), dan belum berbasis
belajaran, dan dilengkapi dengan peta pendekatan saintifik.
konsep. LKS ini juga berisikan ring- Berdasarkan hasil angket terha-
kasan materi tentang penurunan dap siswa, dapat disimpulkan bahwa
tekanan uap dan kenaikan titik didih sebagian besar siswa menyatakan
larutan. Setelah uraian materi, bagian LKS untuk pembelajaran penurunan
berikutnya pada LKS ini adalah soal- tekanan uap dan kenaikan titik didih
soal latihan. Hal ini membuat LKS larutan yang mereka gunakan kurang
terkesan sebagai buku latihan soal menarik, karena gambarnya hitam
dan bukan sebagai media yang dapat putih, lalu jika dilihat dari segi
membantu membimbing siswa untuk pewarnaannya kurang menarik, dan
menemukan konsep-konsep yang ter- juga bahasa yang digunakan dalam
dapat didalamnya. Dilihat dari segi LKS kurang jelas sehingga siswa
tampilannya, baik LKS buatan guru mengalami kesulitan dalam me-
maupun LKS yang dijual di pasaran mahami materi penurunan tekanan
oleh penerbit ini tidak menggunakan uap dan kenaikan titik didih larutan.
variasi warna dan hanya dominan Berdasarkan hasil wawancara dapat
warna hitam. LKS yang beredar di disimpulkan bahwa LKS yang mereka
pasaran merupakan LKS yang dijual gunakan juga belum berbasis pen-
penerbit dan memiliki karakteristik dekatan saintifik atau menggunakan
yang sama dengan LKS yang dijual model yang sesuai dengan pendekatan
penerbit ke sekolah. saintifik.
Berdasarkan hasil wawancara Seluruh guru maupun siswa di
dan angket terhadap guru bidang SMA di Metro dan Lampung Timur
studi, didapatkan bahwa 83,33% guru menganggap perlu dilakukannya
yang ada di 6 Sekolah Menengah pengembangan LKS berbasis
Atas di Metro dan Lampung Timur pendekatan saintifik yang meng-
menggunakan LKS dalam pembe- gunakan model discovery learning
lajaran penurunan tekanan uap dan pada materi penurunan tekanan uap
kenaikan titik didih larutan, dan ter- dan kenaikan titik didih larutan untuk
nyata hanya 16,67% dari guru yang membantu proses pembelajaran di se-
menggunakan LKS dalam pembe- kolah.
lajaran penurunan tekanan uap dan
kenaikan titik didih larutanyang me- Perencanaan Produk
makai LKS buatannya sendiri dalam Pada tahap ini terdiri dari peran-
pembelajaran materi ini, sedangkan cangan storyboard yang akan menjadi
83,33% lainnya menggunakan LKS penuntun dalam pengembangan LKS
dari penerbit yang menjual LKS-nya pada materi penurunan tekanan uap
ke sekolah. Berdasarkan hasil wawan- dan kenaikan titik didih larutan.
cara dan angket, dapat disimpulkan
bahwa semua guru kimia menyatakan Pengembangan LKS
LKS yang mereka gunakan pada LKS hasil pengembangan disu-
bahasan penurunan tekanan uap dan sun untuk 2 kali pertemuan, pada
kenaikan titik didih larutan masih LKS 1 terdiri dari 2 kegiatan, sedang-
memiliki banyak kekurangan, baik kan LKS 2, 3, dan 4 terdiri dari 1
260| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 253-265

kegiatan. Untuk kegiatan 1 pada LKS dalam uji coba terbatas. Hasil
1 mencakup materi molalitas dan pengembangan produk setelah per-
fraksi mol, lalu pada kegiatan 2 men- baikan disebut draf II.
cakup materi tekanan uap larutan. Berdasarkan kriteria kevalidan
LKS 3 mencakup penurunan tekanan menurut Tim Penyusun (2010) bahwa
uap dan LKS 4 mencakup kenaikan LKS yang memperoleh skor 71%-
titik didih larutan. 90% dapat dikatakan valid, maka
Bagian pendahuluan dari LKS LKS hasil pengembangan dapat di-
yang dikembangkan terdiri dari nyatakan valid.
sampul, lembar KI-KD, lembar indi-
kator, tujuan pembelajaran dan petun- Tabel 3. Hasil Penilaian Validator.
juk penggunaan. LKS yang dikem- Aspek yang Rata-rata Kriteria
bangkan masing-masing terdiri dari dinilai (%)
fase stimulasi, identifikasi masalah, Kesesuaian isi 97,22 Sangat
pengumpulan data, pengolahan data, Tinggi
verifikasi, dan generalisasi. Di bagian Konstruksi 100 Sangat
Tinggi
penutup terdapat daftar pustaka dan
Keterbacaan 100 Sangat
sampul belakang. Hasil pengembang- Tinggi
an produk pada tahap ini disebut draf
I.
Uji Coba Terbatas
Pada uji coba terbatas, diperoleh
Validasi dan Uji Coba Terbatas hasil tanggapan guru terhadap LKS
Setelah draf 1 disusun, LKS diuji
hasil pengembangan yang meliputi
kualitasnya melalui validasi ahli, uji aspek kesesuaian isi, keterbacaan dan
coba terbatas, penilaian keterlak-
kemenarikan serta tanggapan siswa
sanaan oleh observer, hasil belajar yang meliputi aspek kemenarikan dan
siswa dan respon siswa.Untuk meng-
keterbacaan.
ukur kevalidan LKS yang dikem- Tanggapan guru. Hasil tanggap-
bangkan maka dilakukan validasi oleh
an guru terhadap LKS hasil pengem-
ahli atau validator. Hasil penilaian bangan dapat dilihat pada penilaian
validator pada ketiga aspek dapat
guru. Hasil penilaian guru disajikan
dilihat pada Tabel 3. dalam Tabel 5.
Adapun saran dari validator dapat
Meskipun penilaian guru pada
dilihat pada tabel 4. Setelah didapat- ketiga aspek berkategori sangat ting-
kan saran validator, draf LKS
gi, namun guru memberikan saran
diperbaiki sesuai dengan saran
perbaikan, yaitu pada aspek kemena-
validator untuk kemudian digunakan
rikan, guru menyarankan agar gambar

Tabel 4. Saran Validator pada Ketiga Aspek


No. Saran Validator Perbaikan
1. Sampul depan sebaiknya logo kurikulum di Kontras pada logo kurikulum 2013
perbaiki untuk kontrasnya. di sampul depan sudah disesuaikan
dengan latar sampul
2. Pada bagian kata pengantar ada beberapa Susunan kata pada bagian kata
susunan kalimat yang harus diperbaiki pengantar sudah diperbaiki
3. Penggunaan tabel agar di seragamkan dari Semua tabel yang terdapat dalam
tabel pertama hingga tabel terakhir LKS sudah di seragamkan
Pangestika et al. LKS Penurunan Tekanan Uap dan Kenaikan Titik Didih …. |261

pada bagian sampul dalam di- respon siswa setelah kegiatan pembe-
sederhanakan, akan lebih baik jika lajaran dengan LKS yang dikembang-
warna background sampul biru polos kan. Tujuan diberikannya angket res-
saja, dan ditulis model yang diguna- pon siswa ini yaitu untuk mengetahui
kan dalam LKS ini; dan pada aspek respon siswa terhadap pembelajaran
keterbacaan, guru menyarankan agar dengan LKS hasil pengembangan.
warna dan kualitas gambar pada LKS Menurut Prasetyo (2012), respon
1 lebih jelas. siswa dikatakan positif jika ≥ 50 %
dari seluruh butir pernyataan men-
Tabel 5. Hasil Penilaian Guru. dapat jawaban positif dalam kategori
Aspek yang Skor Kriteria tinggi dan sangat tinggi.
dinilai (%) Berdasarkan tabulasi dan persen-
Sangat tase data pada tabel 6 yang didapat-
Kesesuaian isi 95,38
tinggi kan dari penyebaran angket respon
Sangat siswa, dapat diketahui bahwa 93,28%
Keterbacaan 94, 67
tinggi
butir pertanyaan yang mendapat
Sangat
Kemenarikan 96, 36
tinggi
respon positif dengan kategori sangat
tinggi. Berdasarkan kriteria tersebut,
Tanggapan siswa. Hasil tanggap- dapat disimpulkan bahwa respon
an siswa terhadap keterbacaan dan siswa terhadap pembelajaran dengan
kemenarikan. Saran yang diberikan media LKS yang menggunakan
oleh siswa untuk keterbacaan dan ke- model discovery learning pada materi
menarikan LKS serupa dengan saran penurunan tekanan uap dan kenaikan
dari guru dan LKS telah diperbaiki titik didih larutan menunjukkan
sesuai saran yang diberikan. Hasil respon positif.
respon siswa dengan tingkat keterba- Berdasarkan pernyataan hasil pe-
caan sebesar 97,00% dan tingkat nilaian observer terhadap keterlak-
kemenarikan sebesar 94,63% yang sanaan LKS dalam pembelajaran
termasuk dalam kategori sangat yang hasilnya dapat dikategorikan ke
tinggi. dalam kategori sangat tinggi, rata-
rata hasil penilaian guru dan siswa
Uji Keterlaksanaan yang hasilnya dapat dikategorikan
Uji keterlaksanaan LKS dila- sangat tinggi, dan hasil jawaban
kukan melalui observasi. Penilaian angket respon siswa yang menyatak-
keterlaksanaan meliputi sejauh mana an respon positif siswa maka dapat
tahapan kegiatan dalam LKS sudah dikatakan bahwa LKS yang dikem-
terlaksana dalam pembelajaran di bangkan praktis.
kelas dan perilaku ilmiah siswa saat LKS hasil pengembangan telah
pembelajaran menggunakan LKS diuji validitasnya dan hasil dari vali-
hasil pengembangan. ditasnya sangat tinggi, namun belum
Hasil penilaian observer pada uji dapat dikatakan telah mencapai hasil
keterlaksanaan pada pertemuan 1 yang maksimal karena masih ada
rata-ratanya sebesar 81,62% dan pada sedikit saran perbaikan. Berdasarkan
pertemuan 2 rata-ratanya meningkat tanggapan observer dan siswa setelah
menjadi 85,1%. Respon siswa setelah menggunakan LKS hasil pengem-
mengikuti pembelajaran dengan LKS bangan dapat dikatakan bahwa keter-
hasil pengembangan. Respon siswa laksanaan LKS hasil pengembangan
diperoleh dengan memberikan angket
262| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 253-265

Tabel 6. Persentase Rata-Rata Respon Siswa pada Empat Aspek yang Dinilai
Setelah Menggunakan LKS Hasil Pengembangan dalam Pembelajaran.
Persentase
No Aspek yang dinilai siswa Kriteria
(%)
Perasaan senang siswa terhadap kegiatan sangat
1 91,67
pembelajaran dengan LKS yang dikembangkan. tinggi
Pendapat siswa terhadap kebaruan pembelajaran
2 75,55 Tinggi
dengan LKS dan cara belajar.
Minat siswa terhadap pembelajaran dengan sangat
3 100
LKS hasil pengembangan. tinggi
Pemahaman materi dan ketertarikan siswa sangat
4 83,33
terhadap komponen dalam LKS . tinggi

terlaksana dengan baik. konsep yang sedang mereka pelajari,


LKS hasil pengembangan dinya- mereka juga belajar untuk mem-
takan sudah baik berdasarkan respon presentasikan hasil diskusi dari
guru dan siswa terhadap LKS pada kelompok belajarnya.
aspek kesesuaian isi (guru), keterba- Ketertarikan atau minat siswa ter-
caan, dan kemenarikan LKS yang hadap pembelajaran dengan LKS juga
sangat tinggi. Kesesuaian konten berpengaruh terhadap hasil belajar.
LKS dengan kompetensi dasar dan Seperti yang dinyatakan oleh Sardini
juga kesesuaian konten LKS untuk di- (2013) dalam penelitiannya tentang
gunakan siswa SMA kelas XI, lalu isi pengaruh minat belajar terhadap hasil
LKS yang dapat terbaca dengan baik belajar, bahwa kontribusi pengaruh
dan juga menarik akan menunjang minat terhadap hasil belajar yaitu
pembelajaran berjalan dengan baik sebesar 5,1% dan sisanya dipengaruhi
karena waktu pembelajaran tidak oleh variabel lain. Pencapaian ini
akan terpotong oleh pertanyaan siswa menunjukkan bahwa fungsi LKS
yang diakibatkan oleh kurang jelas- menurut pendapat Djamarah dan Zain
nya gambar ataupun kurang jelasnya (2000), yaitu sebagai alat bantu untuk
kalimat dalam LKS. Hal tersebut mewujudkan situasi belajar mengajar
juga berkontribusi pada tingkat keter- yang efektif dan juga melengkapi
laksanaan LKS yang sangat tinggi, proses belajar siswa agar lebih
meskipun dalam penelitian ini, waktu menarik perhatian siswa telah dapat
pembelajaran pada pertemuan ke-2 dicapai oleh LKS hasil pengembang-
terlalu singkat karena waktu yang an.
disediakan oleh pihak sekolah. Selain Kelemahan dalam penelitian ini,
memberikan respon yang sangat baik yang pertama, belum maksimalnya
terhadap LKS hasil pengembangan, kegiatan pengumpulan data pada saat
siswa juga memberikan respon positif keterlaksanaan, lalu yang kedua, jum-
terhadap pembelajaran menggunakan lah siswa yang sangat banyak dan
LKS hasil pengembangan. Siswa ruangan kelas yang kurang lebar.
merasa menemukan suasana yang Ruangan kelas yang digunakan juga
baru dalam pembelajaran, mereka sempit, sehingga sulit untuk menyu-
yang biasanya menggunakan LKS sun meja-meja untuk kelompok dis-
untuk berlatih soal kini belajar kusi. Berdasarkan pertimbangan ter-
dengan LKS yang soal-soalnya sebut akhirnya peneliti membagi
menuntun mereka menemukan siswa dalam 6 kelompok, dengan
Pangestika et al. LKS Penurunan Tekanan Uap dan Kenaikan Titik Didih …. |263

jumlah anggota perkelompok 6-7 angket respon siswa yang menyatakan


orang. Pada saat penelitian peneliti respon positif.
kesulitan untuk dapat bermobilisasi
mengontrol seluruh kelompok dalam DAFTAR RUJUKAN
kelas karena keadaan ruangan demi- Abidin, Y. 2014. Desain Sistem
kian sempit. Kesulitan serupa juga Pembelajaran dalam Konteks
dialami oleh Syafrullah (2013) dalam Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika
penelitiannya, yang menyatakan Aditama.
bahwa model discovery learning ini
sulit untuk diterapkan pada kelompok Arikunto, S.2010. Prosedur
besar atau dengan jumlah anggota Penelitian Suatu Pendekatan Taktik
lebih dari 5 orang karena hal tersebut Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
menyebabkan siswa yang malas cen-
derung mengandalkan teman yang Djamarah, S. dan Zain. 2000.
rajin untuk menyelesaikan tugas. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Kelebihan dari LKS yang di- Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
kembangkan adalah mampu membuat
siswa lebih aktif dalam kegiatan pem- Fadiawati, N. 2014. Ilmu Kimia
belajaran, dapat menjadi media pem- Sebagai Wahana Mengembangkan
belajaran yang dapat memberikan Sikap dan Keterampilan Berpikir.
suasana baru dalam pembelajaran se- Bandar Lampung: Unit Data Base dan
hingga siswa lebih tertarik mengikuti Publikasi Ilmiah Gedung Dekanant
pembelajaran, dan hasil belajar siswa FKIP Unila.
yang baik setelah pembelajaran
Hosnan.(2014). Pendekatan
dengan LKS meskipun belum 100%
Saintifik dan Konstektual dalam
siswa yang tuntas.
Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses
Implementasi Kurikulum 2013.
SIMPULAN
Bogor: Ghalia Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan, dapat disimpulkan Machin, A. 2014. Implementasi
bahwa LKS berbasis pendekatan sain- Pendekatan Saintifik, Penanaman
tifik dengan model pembelajaran Karakter dan Konservasi pada
discovery learning pada materi penu- Pembelajaran Materi Pertumbuhan.
runan tekanan uap dan kenaikan titik Jurnal Pendidikan IPA Indonesia.
didih larutan yang dikembangkan 3(1). 28-35 [Online].
telah valid dan layak digunakan http://journal.unnes.ac.id/nju/index.ph
dalam pembelajaran di sekolah yang p/jpii. Diakses pukul 05.24 pm
ditunjukkan oleh rata-rata hasil peni- tanggal 10 Januari 2016.
laian dari validator dengan kategori
sangat tinggi; LKS yang dikembang- Nasika, F. 2012. Pengembangan
kan dapat dikatakan praktis yang di- Student’s Worksheet Dengan Pene-
tunjukkan dengan hasil penilaian ob- muan Terbimbing Pada Materi Teo-
server terhadap keterlaksanaan LKS rema Pythagoras. Jurnal Math-
dalam pembelajaran yang hasilnya edunesa, 1(1), 1-8.
dapat dikategorikan sangat tinggi,
rata-rata hasil penilaian guru dan Nieveen. 2007. An Introduction
siswa yang hasilnya dapat dikategori- to Educational Design Research.
kan sangat tinggi, dan hasil jawaban Proceedings of the seminar conducted
264| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 253-265

at the East China Normal University. Sugiyono. 2013. MetodePene-


Shanghai (PR China). November 23- litian Kuantitatif Kualitatif dan R &
26, 2007. D. Bandung: Alfabeta.

Prasetyo, W. 2012.Pengem- Sungkono.2009. Pengembangan


bangan Lembar Kegiatan Siswa Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitas
(LKS) Dengan Pendekatan PMR Pada Negeri Yogyakarta.
Materi Lingkaran di Kelas VIII
SMPN 2 Kepohbaru Bojonegoro. Syafrullah, M. 2013. Perban-
Mathedunesa Journal, 1(1), 1-8. dingan Hasil Belajar Siswa Antara
Metode Pembelajaran Inquiry dengan
Purnama, F.F. 2014. Metode Pembelajaran Discovery
Pengembangan LKS Praktikum Learning Pada Mata Pelajaran IPS
Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Terpadu di SMP Negeri 11
Pokok Bahasan Titrasi. Jurnal Palembang. Skripsi. Palembang.(tidak
pendidikan Kimia FPMIPA. diterbitkan)
Universitas Pendidikan Indonesia.
Tim Penyusun. 2006. Panduan
Roestiyah. 1998. Strategi Belajar Penyyusunan Kurikulum Tingkat
Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Rohim, F., dan Susanto, H. E. Jakarta. Badan Standar Nasional
2012. Penerapan Model Discovery Pendidikan.
Terbimbing Pada Pembelajaran Fisika
Untuk Meningkatkan Kemampuan Tim Penyusun. 2010. Panduan
Berpikir Kreatif. Unnes Physics Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Education Jurnal. Semarang: TIK. Jakarta:Direktorat Pembinaan
Universitas Negeri Semarang. 1(1),1- Menengah Atas.
5.
Tim Penyusun. 2014a.
Sardini. 2013. Pengaruh Minat Permendikbud No.160 tahun 2014.
Belajar Terhadap Hasil Belajar Tentang Pemberlakuan Kurikulum
Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI 2006 dan Kurikulum 2013. Jakarta:
IPS MAN Pontianak. Jurnal Pen- Kementerian Pendidikan dan
didikan Dan Pembelajaran, 2(7), 1. Kebudayaan Republik Indonesia.

Senam, Arianingrum, R., Tim Penyusun. 2014b.


Permanasari, L., dan Suharto. 2008. Permendikbud No.59 tahun 2014
Efektivitas Pembelajaran Kimia Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Untuk Siswa SMA Kelas XI dengan Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Menggunakan LKS Berbasis Life Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Skill. Jurnal Pendidikan Pengem- Kebudayaan Republik Indonesia.
bangan Kurikulum dan Teknologi
Pembelajaran, 9(3), 280-290. Trianto. 2007. Mendesain
Model Pembelajaran Inovatif-Pro-
Sudjana, N. 2005. Metode gresif: Konsep, Landasan, dan
Statistika Edisi keenam. Bandung: Implementasinya pada Kurikulum
PT. Tarsito. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pangestika et al. LKS Penurunan Tekanan Uap dan Kenaikan Titik Didih …. |265

Bandung: Kencana Prenada Media


Group.

You might also like