Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

KENAKALAN REMAJA YANG MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS (Studi

Kasus : di Kampung Pasar 60 Nagari Tapan Kabupaten Pesisir Selatan)

JURNAL

Oleh:

RAHMAWATI
NPM 10070141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2014
KENAKALAN REMAJA YANG MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS (Studi
Kasus : di Kampung Pasar 60 Nagari Tapan Kabupaten Pesisir Selatan)

Rahmawati1 Rinel Fitlayeni2 Marleni3

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Dosen Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research because there are teenagers who do mischief like
consuming liquor in a game of billiards in the village of Market 60. Availability of wrought-
place game of billiards that facilitate adolescents to consume liquor in the place of the billiard
game, what else shop owner provides a place for teens to consume liquor. The purpose of this
penelitiaan are: 1) to describe the factors of juvenile delinquency in the village of Nagari
Tapan Market 60 South Coastal District, 2) describe the effects of adolescent alcohol
consumption.
The theory used is Deferential Associaton theory developed by Edwin Sutherland, and
research subjects are taken using the technique of sampling were 18 informants porposive
research. The technique of collecting data through observation, interviews, document study.
The research data analysis techniques using interactive data analysis methods, namely 1)
Data collection, 2) data reduction, 3) Presentation of data, 4) Withdrawal conclusions.
Location of the study was conducted in the village of Nagari Tapan Market 60 South Coastal
District.
Based on the results obtained the following conclusions: faktok adolescent alcohol
consumption: 1) open access to get liquor, 2) Call for Friends sepermaina, 3) Personal
Problems, 4) Disappointed with family, 5) Removing Boredom. The impact of adolescent
drinking, 1) set aside by friends, 2) in putusi by boyfriend.

1
Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Pembimbing I
3
Pembimbing II
PENDAHULUAN (dalam Sudarsono, 2004:13) bahwa dengan

Masa remaja merupakan suatu fase semakin mendekatnya usia kematangan

pertumbuhan dan perkembangan antara yang sah, para remaja menjadi gelisah

masa anak dan masa dewasa. Menurut untuk meninggalkan kebiasaan belasan

Simanjuntak (dalam Mudjiran,1990:13) tahun dan untuk memberikan kesan bahwa

bahwa jika dipandang dari sudut psikologis mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian

masa pra-puberitas sampai pada periode dan bertindak seperti orang dewasa belum

remaja yaitu dari umur 14-21 tahun. cukup, sehingga remaja cendrung tidak bisa

Sedangkan menurut Mappiere masa remaja mengontrol diri dalam berperilaku.

dimulai antara umur 12-21 bagi wanita dan Begitu juga dengan fenomena

13-22 tahun bagi laki-laki (dalam Ali, terjadi pada remaja yang terdapat di

2011:9). Kampung Pasar 60 Nagari Tapan

Keberhasilan tugas perkembangan Kabupaten Pesisir Selatan. Ditemukan

individu akan menimbulkan kebahagiaan remaja yang melakukan kenakalan seperti

dan membawa ke arah keberhasilan dalam mengkonsumsi minuman keras di tempat

kehidupan. Remaja yang sehat dan normal permainan biliar. Hal ini mereka lakukan

akan selalu mempunyai keinginan utuk tanpa melihat waktu, baik siang hari maupu

melakukan tindakan dinamis agar malam hari. Biasanya setelah mereka

keberadaannya diakui dan berarti bagi mabuk mereka menyalakan musik yang

orang lain. Namun pada remaja yang tidak keras dan bergoyang-goyang bersama

memiliki banyak aktivitas umumnya sehingga mengganggu ketentraman

menghabiskan waktunya dengan hal-hal masyarakat sekitar. Selain itu mereka juga

yang menarik perhatian orang lain, melakukan pesta dirumah salah satu teman

misalnya bersama dengan teman-temannya mereka tanpa sepengetahuan orang tua

dan melakukan hal-hal yang mereka mereka.

inginkan. Menurut pendapat Gail Snyder (

Jika remaja tidak memiliki aktivitas dalam Nilil, 2009:3) ketika individu
untuk pekerjaan yang lain,sebagian mereka
mengkonsumsi minuman keras maka akan
menghabiskan waktunya dengan merokok,
minum minuman keras. Mereka mempengaruhi bagian otak, secara tidak

menganggap bahwa perilaku ini akan langsung mempengaruhi ingatan dan emosi
memberikan citra yang mereka inginkan.
yang dapat membuat individu tersebut lebih
Sebagaimana dikemukakan oleh Hurlock
mudah marah, sedih, dan menjadi pendiam.
Dari pendapat Gail Snyder dapat judul yang di angkat dalam penelitian ini
adalah “Kenakalan Remaja Yang
disimpulkan dengan adanya remaja
Mengkonsumsi Minuman Keras (Studi
meminum-minuman keras tersebut remaja
Kasus : di Kampung Pasar 60 Nagari Tapan
akan tumbuh menjadi pribadi yang Kabupaten Pesisir Selatan)”
Berdasarkan latar belakang tersebut
sensitive, sensitive merupakan hal yang
maka peneliti merumuskan masalah dalam
dapat merugikan dan juga dapat
bentuk pertanyaan sebagai berikut:
menguntungkan diri pribadi namun kalaw 1. Apa faktor kenakalan remaja di
Kampung Pasar 60 Nagari Tapan
tidak lihat dari segi perilaku menyimpang,
Kabupaten Pesisir Selatan?
ini merupakan hal yang dapat merugikan
2. Apa dampak remaja mengkonsumsi
diri pribadi khususnya bagi kalangan minuman keras?
BAHAN DAN METODE
remaja yang menkonsumsi minuman keras
Teori yang digunakan adalah teori
mereka akan lebih cepat marah, tidak ingin
Deferential Associaton yang
mengalah, kurang termotivasi dalam hidup dikembangkan oleh Edwin Sutherland, dan
subjek penelitian diambil menggunakan
terutama untuk masa depan. Hal demikian
teknik porposive sampling berjumlah 18
akan mempengaruhi moral remaja tersebut
informan penelitian. Teknik pengumpulan
dalam beradaptasi dengan lingkungan data melalui observasi, wawancara, studi
dokumentasi. Teknik analisis data
keluarga maupun lingkungan masyarakat,
penelitian ini menggunakan metode
seperti dalam keluarga remaja tidak segan-
analisis data interaktif yaitu 1)
segan untuk tidak menghargai orang tua Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3)
Penyajian data, 4) Penarikan kesimpulan.
seperti berperilaku kasar kepada orang tua,
Lokasi penelitian ini dilakukan di
begitupun dengan lingkungan masyarakat.
Kampung Pasar 60 Nagari Tapan
Berdasarkan uraian yang penulis Kabupaten Pesisir Selatan.
pamparkan tentang kenakalan remaja dalam
mengkonsumsi minuman kera, maka
penulis tertarik untuk mengetahui lebih
jauh tentang kenakalan remaja dengan
fokus minum minuman keras. Adapun
HASIL PENELITIAN menjual minuman keras di sekitar
5.1 Profil dan Karakteristik Informan Kampung Pasar 60, sehingga
Informan adalah orang yang mempermudah remaja putri untuk
dianggap paling mengetahui mengkonsumsi minuman keras dan

permasalahan yang di hadapi dan bersedia tersedianya tempat permainan biliar

memberikan informasi yang dibutuhkan. sekaligus tempat bagi remaja untuk

Karakteristik informan perlu mengkonsumsi minuman keras. Karena

diketahui agar peneliti mudah untuk adanya beberapa warung yang menjual

mengklasifikasikan informan yang ada. minuman keras.

5.2 Faktor Remaja Mengkonsumsi 5.2.1 Ajakan Teman Sepermainan

Minuman Keras Berbagai fakta

Realitas di lapangan menunjukkan menggungkapkan bila semakin banyak

bahwa begitu banyak remaja putri yang remaja yang mengkonsumsi minuman

mengkonsumsi minuman keras, remaja keras, maka semakin besar kemungkinan

putri disini dalam mengkonsumsi teman-temannya adalah pekonsumsi

minuman keras tersebut memiliki minuman keras dan demikian sebaliknya.

bermacam alasan dalam mengkonsumsi Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan

minuman keras dan juga di pengaruhi yang terjadi pertaman, remaja

oleh berbagai faktor antara lain sebagai terpengaruh oleh teman-temannya

berikut. bahkan teman-teman remaja tersebut

5.2.1 Akses Yang Terbuka Untuk dipengaruhi oleh remaja tersebut.

Mendapatkannya 5.2.2 Masalah Pribadi

Akses yang tebuka sehingga Mencoba untuk mengkonsumsi minuman

mempermudah remaja untuk keras karena alasan ingin tahu atau ingin

mendapatkan apa yang mereka inginkan melepaskan diri dari rasa sakit dan

seperti ada beberapa warung yang kebosanan. Satu masalah pribadi sehingga
remaja menghilangkan masalahnya dan remaja pun tidak memikirkan prasaan

dengan mengkonsumsi minuman keras, orang tuanya karena melihat anaknya

karena tidak dapat mengatasi perasaan seperti itu, mereka hanya ingin kebebasan

tersebut maka untuk menutupi masalah dan melampiaskan kekesalannya pada diri

dan agar dapat menghilangkan masalah mereka sendiri.

pada dirinya. Maka remaja ini 5.2.4 Melepas Kebosanan

mengkonsumsi minuman keras sehingga Remaja banyak merasa bosan dengan

dapat mengurangi masalah yang ada pada keadaan dirinya yang tidak pernah

dirinya. Emosional, emosi remaja pada berubah, karena remaja merasa dirinya

umunnya masih labil apabila pada masa selalu seperti itu sehingga dia merasa

puberitas, pada masa tersebut biasanya bosan dengan keadaan dirinya sendiri.

ingin lepas dari ikatan aturan-aturan yang Keadaan yang menbuat remaja ini bosan

diberlakukan oleh orang tua untuk kebanyak karena melihat teman mereka

memenuhi kehidupan peribadinya, mempunyai sesuatu yang baru seperti

sehingga hal tersebut menimbulakn motor baru, hp baru, pakaian baru dan

konflik pribadi. Dalam upaya untuk banyak yang lainnya, mereka merasa

melaksanakan konflik pribadi tersebut bosan karena mereka tidak pernah

mereka mencari pelarian dengan mendapatkan itu semua sedangkan

mengkonsumsi minuman keras dengan teman-teman yang lain sudah punya.

tujuan untuk mengurangi masalah dan Sehingga dia mencari ketenangan dengan

aturan yang diberikan oleh orang tua. mengkonsumsi minuman keras

5.2.3 Kecewa dengan Keluarga 5.3 Dampak Remaja Mengkonsumsi


Minumank Keras
Alasan lain remaja sering menjadi lebih
5.3.1 Disisihkan oleh Teman-Teman
suka mengorbankan apa saja demi
Mengkonsumsi minuman keras bisa
hubungan baik dengan teman sebayanya
meninbulkan penyakit bagi remaja yang
mengkonsumsi minum keras tersebut. depan laki-laki, karena laki-laki

Tapi juga bisa membuat mereka di beranggapan wanita yang seperti itu

disisihkan oleh teman-teman karena adalah wanita liar atau cewek murahan

mereka tidak mau berteman dengan orang yang suka keluyuran dan tidak di

yang menkonsumsi minuman keras, perhatikan oleh orang tuanya, lelaki tidak

karena remaja yang mengkonsumsi suka cewek yang seperti itu, mereka

minuman keras tersebut termasuk remaja mencari cewek yang baik, sholeha dan

yang tidak baik, oleh karena itu mereka bisa menjaga dirinya dan perangainya.

disisihkan oleh temannya. 6.1 Kesimpulan

5.3.2 Diputuskan Oleh Pacar Berdasarkan permasalahan diatas,

Remaja yang mengkonsumsi maka dapat diambil kesimpulan tentang

minuman keras sangatlah buruk kenekalan remaja yang mengkonsumsi

pandangan orang kepadanya apalagi minuman keras (studi kasus : di Nagari

kalau remaja putri yang Tapan Kabupaten Pesisir Selatan) sebagai

mengkonsumsinya, akan banyak berikut:

menimbul permasalahan, salah satunya Alasan remaja putri mengkonsumsi

yaitu dia putuhkan oleh pacarnya, karena minuman keras di tempat permainan biliar

dia dianggap wanita yang tidak baik oleh di Kampung Pasar 60 ialah: 1) Akses

pacarnya, ada remaja yang yang terbuka untuk mendapatkannya,

mengkonsumsi minuman keras yang artinya tersedia., 2) Teman sepermainan,

diputuskan pacarnya karena mereka suka sering bergaul denagan remaja yang suka

mengkonsumsi minuman keras. mengkonsumsi minuman keras, 3)

Seharusnya kalau seorang wanita tidak Masalah pribadian, karena ingin

sepantasnya berperilaku sepertin itu, melepaskan diri dari rasa sakit dan

karena bisa menjatuhkan harga dirinya di kebosanan, 4) kecewa dengan kondisi diri
dan keluarga, , 4). Melepas kebosanan,

remaja banyak merasa bosan dengan

keadaan dirinya yang tidak pernah

berubah, 5) Melepas kebosanan. Merasa

bosan dengan keadaan dirinya yang tidak

pernah berubah

Dampak remaja mengkonsumsi

minuman keras, 1) di sisihkan oleh teman-

teman, remaja yang mengkonsumsi

minuman keras akan di sisihkan oleh

teman-temannya, 2) di putuskan pacar,

remaja yang suka mengkonsumsi

minuman keras akan di anggap preman

oleh pasangan mereka masing-masing,

oleh karena itu lah banyak remaja yang di

putuskan pacar karena suka

mengkonsumsi minuman keras.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M dan M Asrori. 2012. Psikologi


Remaja Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudarsono. 2004. Kenakalan Remaja. PT
Rineka Cipta. Jakarta
Nilil khairiyah. 2009. Dampak Psikologi
Minuman Keras pada Remaja.
Skripsi: STKIP PGRI Sumatera
Barat.

You might also like