Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 5
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 249 TAHUN 2018 TENTANG PENUNJUKAN KEPADA PT. BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (PERSERO) UNTUK MELAKSANAKAN SURVEI DAN SERTIFIKASI STATUTORIA PADA KAPAL BERBENDERA INDONESIA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 129 ayat (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Pasal 59 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan, pengakuan dan penunjukan badan klasifikasi dilakukan oleh Menteri Perhubungan; b. bahwa berdasarkan —_pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penunjukan Kepada PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Untuk Melaksanakan Survei dan Sertifikasi Statutoria pada Kapal Berbendera Indonesia; Mengingat —: 1, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pengesahan Maritime Labour Convention, 2006 (Konvensi Ketenagakerjaan Maritim, 2006) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5981); Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4227); Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109); Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 1976 tentang Mengesahkan "international Convention on Load Lines 1966"; Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Mengesahkan "International Convention for The Safety of Life at Sea, 1974", sebagai Hasil Konferensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di Laut 1974, yang telah Ditandatangani oleh Delegasi Pemerintah Republik Indonesia, di London, Pada Tanggal 1 Nopember 1974, yang Merupakan Pengganti "International Convention for The Safety of Life at Sea, 1960", Sebagaimana Terlampir pada Keputusan Presiden ini; Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 1986 tentang Pengesahan International Convention for the Prevention of Pollution from Ships 1973, beserta Protokol; Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2012 tentang Pengesahan Annex III, Annex IV, Annex V, and Annex VI of the International Convention for the Prevention of Pollution from Ships 1973 as Modified by the Protocol of 1978 Relating Thereto (Lampiran II, Lampiran IV, Lampiran V, dan Lampiran VI dari Konvensi Internasional Tahun 1973 tentang Pencegahan Pencemaran dari Kapal Sebagaimana Diubah dengan Protokol Tahun 1978 yang Terkait dari Padanya); 10. 11 12. 13, 14, 15. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2014 tentang Pengesahan International Convention on The Control of Harmful Anti-Fouling System on Ship, 2001 (Konvensi Internasional tentang Pengendalian Sistem-Sistem Anti Teritip Berbahaya pada Kapal-Kapal, 2001) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 149); Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); : Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2015 tentang Pengesahan the International Convention for The Control and Management of Ships Ballast Water and Sediments, 2004 (Konvensi Internasional untuk Pengendalian dan Manajemen Air Ballas dan Sedimen dari Kapal, 2004) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 258); Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2017 tentang Pengesahan Protocol of 1988 Relating to The International Convention for The Safety of Life at Sea 1974 (Protokol 1988 terkait dengan Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut 1974) Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 111); Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 117 Tahun 2017 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1891); Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 Tahun 2013 tentang Kewajiban Klasifikasi Bagi Kapal Menetapkan PERTAMA KEDUA Berbendera Indonesia pada Badan Klasifikasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 282) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 61 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 Tahun 2013 tentang Kewajiban Klasifikasi Bagi Kapal Berbendera Indonesia pada Badan Klasifikasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1818); 16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2014 tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan Maritim (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1115); 17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 65 Tahun 2009 tentang Standar Kapal Non Konvensi (Non Convention Vessel Standard) Berbendera Indonesia; 18. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39 Tahun 2016 tentang Garis Muat Kapal dan Pemuatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 524); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PENUNJUKAN KEPADA PT. BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (PERSERO) UNTUK MELAKSANAKAN SURVEI DAN SERTIFIKASI STATUTORIA PADA KAPAL BERBENDERA INDONESIA. Menunjuk PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) untuk melaksanakan survei dan sertifikasi statutoria atas nama Pemerintah Republik Indonesia pada kapal berbendera Indonesia. Pelaksanaan survei dan sertifikasi statutoria sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, akan dituangkan dalam perjanjian kerjasama antara_Direktorat —_Jenderal Perhubungan Laut dengan PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero). KETIGA : Direktur Jenderal Perhubungan Laut melak: pembinaan dan pengawasan terhadap __pelal Keputusan Menteri ini. KEEMPAT : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada ditetapkan Ditetapkan di Jakarta ssanakan ksanaan tanggal pada tanggal 8 Februari 2018 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. BUDI KARYA SUMADI Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Menteri Keuangan; Menteri Badan Usaha Milik Negara; Menteri Kelautan dan Perikanan; Menteri Ketenagakerjaan; Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; Kepala Staf Angkatan Laut; Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Direktur FRPP eR Pe Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan; 10, Direktur Utama PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero); 11. Ketua Umum DPP INSA. Salinan sesuai dengan aslinya KE) BIRO HUKUM, WAHJU ADJI H., SH, DESS Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19651022 199203 1 001 Jenderal

You might also like