Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN CITRA TUBUH, AKTIVITAS FISIK DAN PENGETAHUAN GIZI


SEIMBANG DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA PUTRI GIZI
LEBIH DI SMA NEGERI 9 KOTA SEMARANG

Meylda Intantiyana, Laksmi Widajanti, M. Zen Rahfiludin


Peminatan Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Semarang
Email : meyldatiyana@gmail.com

ABSTRACT
Adolescent girls are the vulnerable group for nutritional problems. Nutritional
problems in adolescent girls can be caused by a strict diet, poor eating habits,
lifestyle, infectious diseases, self-assessment (body image), physical activity carried
out and knowledge of balanced nutrition. The purpose of this study was to analyze
the correlation between body image, physical activity, and balanced nutrition
knowledge with the incidence of obesity among overweight girls.
This study was an observational study using a cross-sectional design. The subjects
were 67 female students chosen through total sampling. Data were collected through
interviews using structured questionnaires and physical activity 24 hours recall,
weight and height measurements and analyzed using Chi-Square Test. The data
collected were the characteristics of adolescent girls, nutritional status based on z-
score BMI for age, body image, physical activity and student knowledge about
balanced nutrition.
The results showed that most of the subjects were obese (65.7%), had positive body
image (53.7%), had mild physical activity (52.2%), and had good knowledge nutrition
(70,1%). There was a significant correlation between positive body image (p=0.008),
mild physical activity (p=<0.001) with the incidence of obesity. There was no
correlation between balanced nutrition knowledge (p=0.837) with the incidence of
obesity among overweight girls. It is concluded that positive body image and mild
physical activity, were related to obesity incidence..
Keyword : Adolescent Girls, Obesity, Body Image, Physical Activity

PENDAHULUAN kebutuhan energi dan zat gizi,


Terdapat tiga alasan mengapa disamping itu tidak sedikit remaja putri
remaja putri dikategorikan pada yang makan secara berlebihan dan
kelompok yang rentan. Pertama, pada akhirnya mengalami kegemukan.1
remaja pertumbuhan dan Upaya untuk mengatasi hal tersebut,
perkembangan tubuh mengalami remaja putri melakukan hal yang
percepatan, sehingga memerlukan berbeda-beda, misalnya mengatur
energi dan zat gizi yang lebih banyak. pola makan untuk mengurangi berat
Kedua, perubahan gaya hidup dan tubuhnya.
kebiasaan pangan menuntut Remaja pada umumnya sedang
penyesuaian masukan energi dan zat memasuki tahap gambaran pribadi
gizi. Ketiga, keikutsertaan dalam yang menunjukkan kepedulian
berolahraga, kehamilan, kecandauan terhadap bentuk tubuh mereka sesuai
obat dan alkohol, meningkatkan dengan citra tubuh yang

404
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

diinginkan. Citra tubuh adalah perilaku yang seharusnya (dengan kurang


atau tindakan yang mengarah pada melakukan aktivitas fisik) akan
evaluasi penilaian individu tersebut menyebabkan terjadinya penambahan
terhadap penampilan fisiknya, serta berat badan. Perubahan gaya hidup
pengalaman individu yang berupa mengakibatkan terjadinya perubahan
persepsi atau pemikiran terhadap pola makan masyarakat yang merujuk
bentuk dan berat tubuh yang pada makanan-makanan tinggi kalori,
dimilikinya.2 kolesterol dan lemak, serta tidak
Citra tubuh merupakan salah satu diimbangi dengan aktivitas fisik yang
faktor pendukung gizi yang optimal cukup sehingga menimbulkan
adalah penilaian terhadap diri sendiri. masalah gizi lebih.4 Umumnya,
Hal ini terutama terjadi pada remaja seseorang dengan status gemuk
putri. Setiap orang memiliki penilaian ataupun obesitas cenderung kurang
yang berbeda-beda terhadap bentuk dalam melakukan aktivitas fisik
tubuhnya, contohnya ada orang yang dibandingkan seseorang dengan
merasa tubuhnya gemuk padahal status gizi normal.
kenyataannya kurus ataupun Faktor lain penyebab terjadinya
sebaliknya. Persepsi tersebut dinilai masalah gizi pada remaja putri adalah
sangat berpengaruh terhadap kurangnya pengetahuan gizi.
pemilihan konsumsi oleh remaja putri Pengetahuan gizi merupakan
dikarenakan persepsi mereka yang kemampuan seseorang dalam untuk
menganggap bahwa asupan makanan mengingat kembali kandungan gizi
yang masuk ke dalam tubuh akan pada makanan serta fungsi zat gizi
sangat mempengaruhi bentuk dan tersebut dalam tubuh. Pengetahuan
ukuran tubuh mereka nantinya. gizi ini mencakup proses kognitif yang
Penelitian yang dilakukan dibutuhkan untuk menggabungkan
Cholifah dan Mulyati T, kegemukan informasi gizi dengan perilaku makan,
pada remaja putri lebih banyak supaya struktur pengetahuan yang
memiliki citra tubuh negatif, baik mengenai gizi dan kesehatan
dikarenakan jumlah konsumsi dapat dikembangkan.5
makanan yang berlebih dan aktivitas Pengetahuan gizi remaja yang
fisik yang sangat kurang dibanding rendah tercermin dari perilaku
dengan remaja putri yang memiliki kebiasaan memilih makanan yang
berat tubuh normal.3 menyimpang. Amelia menjelaskan
Pada masa remaja ini pula, pada bahwa remaja yang memiliki
umumnya seseorang menjadi lebih pengetahuan gizi yang baik akan lebih
aktif dalam melakukan kegiatan mampu memilih makanan yang sesuai
sehari-hari. Tidak hanya pada remaja dengan kebutuhannya. Pengetahuan
putra, tetapi remaja putri juga banyak tentang gizi dapat menentukan
melakukan aktivitas fisik mulai dari perilaku individu dalam
aktivitas fisik ringan, hingga aktivitas mengkonsumsi makanan. Selain itu,
fisik yang berat. Salah satu aktivitas selera dan keinginan mempengaruhi
fisik umum yang dilakukan oleh para remaja dalam memilih makanan.5
remaja adalah olahraga. Jika asupan
energi yang berlebih dan tidak
diimbangi dengan pengeluaran energi

405
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

METODE Berdasarkan hasil perhitungan


Penelitian ini di desain sebagai sampel, diketahui jumlah sampel
penelitian observasional. Penelitian ini minimal dalam penelitian ini sebanyak
bersifat deskriptif analitik dengan 40 remaja putri gizi lebih.
metode kuantitatif, yang bertujuan
untuk menguji hipotesis tentang HASIL DAN PEMBAHASAN
hubungan antar variabel bebas dan Hasil penelitian menunjukkan
terikat. Data dikumpulkan melalui sebanyak 27 responden berumur 16
wawancara menggunakan kuesioner tahun (40,4%).
terstruktur, lembar recall aktivitas fisik Tabel 1. Distribusi Umur Remaja
24 jam. Pengukuran berat badan Putri
menggunakan timbangan digital dan Umur n (Remaja Putri) Persentase (%)
tinggi badan menggunakan 15 tahun 15 22,4
microtoise, data dianalisis 16 tahun 27 40,3
menggunakan uji chi-square. Data 17 tahun 25 37,3
yang dikumpulkan adalah karakteristik
Total 67 100,0
remaja putri, status gizi berdasarkan
z-score IMT/U, citra tubuh, aktivitas
fisik dan pengetahuan siswi mengenai Tabel 2. Distribusi Status Gizi
gizi seimbang. Remaja Putri
Desain penelitian yang digunakan Status Gizi n (Remaja Persentase
yaitu cross-sectional. Penelitian ini Putri) (%)
bertujuan untuk melihat suatu kejadian Obesitas (>2 SD) 44 65,7
dan penyebabnya secara bersamaan Gemuk (>1 SD- 2 SD) 23 34,3
pada waktu tertentu. Oleh karena itu, Total 67 100,0
pemilihan desain ini sesuai dengan Tabel 2 diketahui sebanyak 44
tujuan penelitian yaitu untuk responden memiliki status gizi
mengetahui proporsi dan variabel- obesitas yaitu sebesar 65,7%.
variabel yang berhubungan dengan
remaja putri gizi lebih di SMA Negeri 9 20
Kota Semarang tahun 2018.
Sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah semua remaja 15
putri gizi lebih di SMA Negeri 9 Kota
Semarang, yaitu sebanyak 67 remaja 10 Obesitas
putri gizi lebih. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah Gemuk
total sampling. Total sampling adalah 5
teknik pengambilan sampel dimana
jumlah sampel sama dengan populasi. 0
Alasan mengambil total sampling Positif Negatif
karena jumlah populasi kurang dari
100 dari seluruh populasi dijadikan Grafik 1. Distribusi Citra Tubuh
sampel penelitian semuanya. Jumlah
sampel minimal dalam penelitian ini Grafik 1 diketahui bahwa
dengan menggunakan rumus Slovin.7 sebanyak 18 remaja putri obesitas

406
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

(50%), dan 18 remaja putri gemuk 35


(50%) memiliki citra tubuh positif.
30
35
25
30 20
Obesitas
15
25 Gemuk
10
20 5
Obesitas
15 0
Gemuk
Kurang Baik
10 Grafik 3. Distribusi Pengetahuan
Gizi Seimbang
5
Grafik 3 diketahui bahwa
0 sebanyak 30 remaja putri obesitas
Ringan Sedang Berat (63,8%), dan 17 remaja putri gemuk
(36,2%) memiliki pengetahuan gizi
Grafik 2. Distribusi Aktivitas Fisik
seimbang yang baik.
Grafik 2 diketahui bahwa
sebanyak 33 remaja putri obesitas
(94,3%), dan 2 remaja putri gemuk
(5,7%) memiliki aktivitas fisik ringan.

Tabel 1. Hubungan Citra Tubuh, Aktivitas Fisik dan Pengetahuan Gizi


Seimbang dengan Remaja Putri Gizi Lebih
No. Variabel p-value Keterangan
1. Citra Tubuh 0,008 Ada Hubungan
2. Aktivitas Fisik <0,001 Ada Hubungan
3. Pengetahuan Gizi Seimbang 0,837 Tidak Ada Hubungan

Hasil uji statistik (Chi-Square) yang baik dengan kejadian obesitas


diperoleh masing-masing nilai pada remaja putri gizi lebih di SMA
p=0,008, dan p=<0,001, sehingga ada Negeri 9 Kota Semarang.
hubungan yang bermakna antara citra Citra tubuh adalah kumpulan
tubuh positif dan aktivitas fisik ringan sikap individu yang disadari dan tidak
dengan kejadian obesitas pada disadari terhadap tubuhnya. Termasuk
remaja putri gizi lebih, sedangkan persepsi serta perasaan masa lalu
untuk pengetahuan gizi seimbang dan sekarang tentang ukuran, fungsi,
diketahui nilai p=0,837 yang artinya penampilan, dan potensi.8 Citra tubuh
tidak ada hubungan yang bermakna dibagi menjadi citra tubuh positif dan
antara pengetahuan gizi seimbang citra tubuh negatif. Seseorang yang

407
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

memiliki citra tubuh positif akan puas putri juga dipengaruhi oleh banyak
terhadap dirinya sendiri, merasa faktor, antara lain faktor sosial
nyaman, dan percaya diri sehingga ekonomi, faktor pengetahuan tentang
tidak sibuk memikirkan bagaimana gizi, dan penyakit-penyakit infeksi
membatasi makanan untuk menjaga yang juga dapat mempengaruhi pola
berat badannya agar tetap ideal. konsumsi seorang remaja putri.13
Seseorang yang memiliki citra tubuh Terdapat perbedaan pemilihan
negatif menganggap tubuhnya tidak makanan pada remaja putri yang
menarik, malu, dan tidak percaya diri memiliki citra tubuh positif dengan
terhadap bentuk tubuhnya sendiri.9 remaja putri yang memiliki citra tubuh
Citra tubuh pada umumnya negatif. Remaja putri dengan citra
dialami oleh mereka yang tubuh positif cenderung tidak
menganggap bahwa penampilan membatasi pola makan, sehingga
adalah faktor yang paling penting pada pemilihan makanan, mereka
dalam kehidupan. Hal ini terutama kurang memperhatikan kandungan
terjadi pada usia remaja. Mereka nilai gizi yang ada pada makanan
beranggapan bahwa tubuh yang kurus yang mereka konsumsi. Pemilihan
dan langsing adalah yang ideal bagi makanan tersebut cenderung
wanita, sedangkan tubuh yang kekar mengarah pada makanan-makanan
dan berotot adalah yang ideal bagi cepat saji, kesukaan terhadap
pria.10 makanan tertentu dan juga mengikuti
Masalah yang sering timbul pada perkembangan produk makanan baru
remaja putri akibat persepsi negatif yang sedang marak di kalangan
mengenai bentuk tubuh adalah masyarakat.
anoreksia nervosa dan bulimia. Upaya Beberapa macam jenis makanan
mendapat bentuk tubuh yang ideal yang menjadi makanan kesukaan
dengan cara yang tidak tepat remaja putri gizi lebih di SMA Negeri 9
mengakibatkan banyak remaja putri Kota Semarang yaitu ayam gepuk
yang menderita anoreksia nervosa yaitu sebanyak 422 kalori untuk sekali
dan bulimia.11 makan, mie goreng dengan nasi yaitu
Hasil uji statistik menunjukkan p- sebanyak 496 kalori untuk sekali
value=0,008 < 0,05 yang artinya makan, dan masih banyak makanan
adalah adanya hubungan yang lainnya dengan jumlah kalori yang
bermakna antara citra tubuh positif cukup tinggi seperti jajanan-jajanan
dengan kejadian obesitas pada ringan yaitu pop mie, beng-beng,
remaja putri gizi lebih. Hal tersebut tango, dan berbagai macam gorengan
menunjukkan bahwa citra tubuh yaitu tahu bakso, ote-ote dan tempe
merupakan salah satu faktor yang mendoan.
mempengaruhi status gizi lebih pada Jumlah uang saku perhari juga
remaja putri di SMA Negeri 9 Kota merupakan salah satu faktor yang
Semarang. Citra tubuh menjadi salah dapat mempengaruhi pemilihan
satu faktor yang mempengaruhi konsumsi yang dilakukan oleh remaja.
pemilihan makanan oleh remaja Dari hasil penelitian diketahui jumlah
putri.12 uang saku per hari remaja putri paling
Pola konsumsi dan pemilihan banyak berkisar ≥Rp15.000. Hasil
makanan yang dilakukan oleh remaja penelitian Imtihani (2012),

408
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

menunjukkan bahwa uang saku Hasil wawancara diketahui bahwa


berhubungan dengan jenis dan jumlah remaja putri lebih banyak
makanan yang mereka konsumsi. menghabiskan waktu untuk
Semakin tinggi jumlah uang saku, melakukan aktivitas ringan
makanan yang dipilih juga akan dibandingkan dengan jenis aktivitas
semakin mengarah ke makanan sedang dan berat. Hal ini dikarenakan
mahal, seperti makanan cepat saji.14 status mereka masih pelajar, sehingga
Semakin tinggi uang saku maka kegiatan utama yang biasa dilakukan
semakin tinggi frekuensi konsumsi dalam kesehariannya adalah belajar di
makanan cepat saji. Mereka memilih sekolah.
makanan cepat saji karena anggapan Remaja putri kurang
lebih praktis dan tertarik untuk memanfaakan ekstrakulikuler yang
mencoba rasanya. ada di sekolah. Berbagai macam jenis
Remaja putri dengan citra tubuh olahraga dalam ekstrakulikuler di SMA
negatif dan memiliki pengetahuan gizi Negeri 9 Kota Semarang yaitu,
yang bagus dinilai lebih baik dalam basket, voli, bulu tangkis, dan dance.
pemilihan makanan yang mereka Berdasarkan hasil wawancara
konsumsi sehingga penilaian negatif diketahui bahwa remaja putri malas
tentang citra tubuhnya akan untuk mengikuti kegiatan
mempengaruhi status gizi menjadi ekstrakulikuler disebabkan oleh
ideal. Citra tubuh negatif yang dimiliki kelelahan yang berarti akibat jam
remaja akan berpengaruh kepada pelajaran yang padat (full day school).
beberapa perubahan perilaku. Mereka lebih memilih untuk bersantai
Perubahan perilaku yang terkait dan beristirahan di rumah.
dengan status gizi adalah perubahan Hasil uji statistik diketahui rata-
porsi makan, perubahan waktu makan rata remaja putri dengan status
dan perubahan jenis makanan yang obesitas memiliki tingkat aktivitas fisik
dikonsumsi.15 yang ringan 94,3% dibandingkan
Menurut WHO (2010), aktivitas dengan remaja putri gemuk yaitu
fisik adalah gerakan tubuh yang sebesar 5,7%. Hasil uji statistik
dihasilkan oleh otot rangka yang diperoleh nilai p-value=0,000 < 0,05.
memerlukan pengeluaran energi.16 Hal ini menunjukkan bahwa ada
Kurangnya aktivitas fisik diidentifikasi hubungan yang bermakna antara
sebagai faktor risiko utama untuk aktivitas fisik yang ringan dengan
keempat kematian di dunia, yaitu kejadian obesitas pada remaja putri
sekitar 6% dari kematian di dunia. gizi lebih.
Aktivitas fisik secara teratur Aktivitas fisik merupakan salah
mengurangi risiko penyakit jantung satu penyebab yang mempengaruhi
koroner dan stroke, diabetes, dengan keadaan gizi seseorang,
hipertensi, kanker usus besar, kanker aktivitas fisik yang ringan dapat
payudara dan depresi.16 menyebabkan status gizi seseorang
Aktivitas fisik remaja atau usia menjadi obesitas atau overweight, hal
sekolah pada umumnya memiliki ini dikarenakan banyaknya energi
aktivitas fisik sedang, sebab kegiatan yang tertumpuk di dalam tubuh
yang sering dilakukan adalah dikarenakan tidak adanya
belajar.17

409
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

pembakaran kalori ditubuh karena implementasi yang sesuai dengan


aktivitasnya yang tidak cukup.18 pengetahuan gizinya maka hal
Gaya hidup yang berubah tersebut tidak akan berpengaruh
menyebabkan terjadinya perubahan terhadap status gizi lebih pada remaja
pula pada pola makan yang tinggi putri.
kalori, lemak dan kolesterol yang Tingkat pengetahuan gizi
sayangnya tidak diimbangi dengan seseorang berpengaruh terhadap
aktivitas fisik sehingga akan sikap dan perilaku dalam pemilihan
menimbulkan masalah gizi lebih. Pola makanan yang pada akhirnya akan
makan dengan tinggi kalori, lemak dan berpengaruh pada keadaan gizi yang
kolesterol tersebut haruslah diimbangi bersangkutan serta berpengaruh
dengan aktivitas fisik agar terjadi pembentukan kebiasaan makan
keseimbangan asupan gizi. Keaktifan seseorang. Pengetahuan gizi yang
remaja dalam melakukan aktivitas fisik tidak memadai, kurangnya pengertian
akan mempengaruhi indeks massa tentang kebiasaan makan yang baik,
tubuhnya sehingga akan berdampak serta pengertian yang kurang tentang
pada kurangnya resiko timbulnya kontribusi gizi dari berbagai jenis
masalah gizi lebih.19 makanan akan menimbulkan masalah
Hasil pada penelitian ini ada kecerdasan dan produktivitas.21
beberapa remaja putri dengan status Hubungan yang nyata antara
obesitas memiliki aktivitas fisik yang pengetahuan gizi dengan pola
berat, hal ini dapat diasumsikan pola konsumsi makan terlihat dari semakin
konsumsinya yang tidak baik atau baik pengetahuan gizi maka semakin
memang dari faktor keturunan, baik pola konsumsi makan dan
sehingga walaupun aktivitas fisiknya sebaliknya. Hal ini berkaitan dengan
berat tetapi status gizinya tergolong teori yang mengatakan bahwa tingkat
lebih. pengetahuan gizi seseorang
Pengetahuan gizi seimbang berpengaruh terhadap sikap dan
merupakan pengetahuan tentang perilaku dalam memilih makanan,
makanan dan zat gizi, sumber-sumber yang menentukan mudah tidaknya
zat gizi pada makanan, makanan yang seseorang memahami manfaat
aman dikonsumsi, serta cara makanan dan kurang cukupnya
20
mengolah makanan yang baik. pengetahuan tentang gizi akan
Hasil uji statistik menunjukkan p- mengakibatkan timbulnya masalah
value=0,837 ≥ 0,05 yang artinya tidak gizi yang akhirnya mempengaruhi
ada hubungan yang bermakna antara status gizi.
pengetahuan gizi seimbang yang baik Status gizi yang baik hanya dapat
dengan kejadian obesitas pada tercapai dengan pola makan yang
remaja putri gizi lebih. Hasil penelitian baik, yaitu pola makan yang
menunjukkan sebagaian besar remaja didasarkan atas prinsip menu
putri memiliki pengetahuan gizi yang seimbang, alami dan sehat.22
baik, sehingga pengetahuan gizi Pengetahuan gizi yang dimiliki
seimbang bukan menjadi sebab dari seseorang dapat memberikan
terbentuknya status gizi berlebih pada informasi yang memadai tentang
remaja putri, pengetahuan gizi yang pilihan makanan yang sesuai dengan
baik namun tidak diimbangi dengan kondisi tubuhnya. Hal itu dapat

410
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

membuat orang tersebut mengubah atau minimal 3-5 hari dalam


jenis makanan yang biasa ia konsumsi seminggu.
dan memperbaiki kebiasaan makan
yang selama ini ia jalani, sehingga DAFTAR PUSTAKA
mampu melakukan diet secara bijak 1. Amelia F. Konsumsi Pangan,
dan hati-hati ketika ia ingin Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik,
menjadikan tubuhnya menjadi ideal.23 dan Status Gizi pada Remaja di
Pengetahuan gizi seimbang Kota Sungai Penuh Kabupaten
meliputi pengetahuan tentang Kerinci Provinsi Jambi. Skripsi.
pemilihan dan konsumsi sehari-hari Bogor: Fakultas Pertanian, Institut
dengan baik dan memberikan semua Pertanian Bogor. 2008.
zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi 2. Cash TF. Cognitive-Behavioral
normal tubuh. Pemilihan dan Perspectives on Body Image.
konsumsi bahan makanan Encyclopedia of Body Image and
berpengaruh terhadap status gizi Human Appearance ;1:187-193.
seseorang. Status gizi baik atau status 2012.
gizi optimal terjadi apabila tubuh 3. Cholifah, Mulyati T. Persepsi
memperoleh cukup zat gizi yang Body Image, Asupan Energi, dan
dibutuhkan tubuh. Status gizi kurang Aktivitas Fisik Pada Remaja
terjadi apabila tubuh mengalami Overweight dan Normal Weight.
kekurangan satu atau lebih zat gizi Artikel Penelitian. Semarang:
essential, sedangkan status gizi lebih Universitas Diponegoro. 2010.
terjadi apabila tubuh memperoleh zat 4. Hidayati. Faktor-Faktor yang
gizi dalam jumlah yang berlebihan, Berhubungan dengan Obesitas
sehingga menimbulkan efek yang pada Siswi SMK Negeri 01
membahayakan.24 Medan Tahun 2010.
http://respositoryhnm.ac.id/handle
KESIMPULAN DAN SARAN /123456789. Diakses pada 10
Terdapat hubungan yang Maret 2018. 2010.
bermakna antara citra tubuh positif 5. Emilia E. Pengetahuan, Sikap dan
(p=0,008), terdapat hubungan yang Praktek Gizi pada Remaja.
bermakna antara aktivitas fisik ringan Skripsi. Bogor: Sekolah Pasca
(p=<0,001) dengan kejadian obesitas Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
pada remaja putri gizi lebih, dan tidak 2008.
terdapat hubungan yang bermakna 6. Soegih dan Wiramihardja. Tren
antara pengetahuan gizi seimbang Obesitas Dulu, Sekarang dan
yang baik (p=0,837) dengan kejadian Yang Akan Datang. Dalam:
obesitas pada remaja putri gizi lebih. Soegih R. Rachmad dan
Disarankan bagi remaja putri gizi Wiramihardja, Kunkun K. (Editor).
lebih untuk memperbaiki pola makan Obesitas Permasalahan dan
dalam kesehariannya dan diimbangi Terpai Praktis. Jakarta: Sagung
dengan aktivitas fisik yang cukup Seto, 1-7. 2009.
aktivitas fisik yang cukup. Aktivitas 7. Slovin M. J. Sampling, Simon and
fisik dikategorikan cukup apabila Schuster Inc. New York. 1960.
seseorang melakukan latihan fisik 8. Stuart G.W. Buku Saku
atau olahraga 30 menit setiap hari Keperawatan Jiwa Edisi

411
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

5. Jakarta : Buku Kedokteran ndex.html. Diakses pada 29 Juli


EGC. 2012. 2018.
9. Prihaningtyas R.A. Diet Tanpa 17. Irianto, Djoko Pekik. Panduan Gizi
Pantangan. Yogyakarta : Media Lengkap Keluarga dan
Presindo. 2013. Olahragawan. Yogyakarta : CV.
10. Germov J, Williams L. A Siciology Andi Offet. 2007.
of Food and Nutrition : The Social 18. Serly, Vicennia. Hubungan Body
Appetite. Victoria : Oxford Image, Asupan Energi dan
University Press. 2005. Aktivitas Fisik dengan Status Gizi
11. Noorkasiani, Heryati dan Ismail, pada Mahasiswa Fakultas
R. Sosiologi Keperawatan. Kedokteran Universitas Riau
Jakarta : EGC. 2007. Angkatan 2014. Jom FK Volume
12. Setyono FS. Hubungan Body 2 No. 2. 2015.
Image dan Tindakan Diet dengan 19. Salbe A. D. et al. Relation
Status Anemia dan Status Gizi Between Physical Activity and
Remaja Putri. Skripsi. Surabaya : Obesity. Am. J. Clin.
Universitas Airlangga. 2010. Nutr. 78, 193–194. 2003.
13. Cheung, CH Patrick et al. A Study 20. Notoatmodjo S. Kesehatan
on Body Weight Perception and Masyarakat Ilmu dan Seni.
Weight Control Behaviours Jakarta : PT Rineka Cipta. 2007.
Among Adolescents in Hongkong. 21. Soekirman. Ilmu Gizi dan
Hongkong Med J; 13:16-21.2007. Aplikasinya Untuk Keluarga dan
14. Imtihani, Titis Rakhma. Hubungan Masyarakat. Jakarta : Direktorat
Pengetahuan, Uang Saku, Jenderal Pendidikan Tinggi
Motivasi, Promosi, dan Peer Departemen Pendidikan Nasional.
Group dengan Frekuensi 2011.
Konsumsi Makanan Cepat Saji 22. Sediaoetama, Achmad Djaeni.
pada Remaja Putri. Tesis. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan
Semarang : Universitas Profesi Jilid 4. Jakarta : Dian
Diponegoro. 2012. Rakyat. 2006.
15. Brown, Judith E. et al. Nutrition 23. Soekirman. Ilmu Gizi Dan
Through the Life Cycle. Aplikasinya. Jakarta : Direktorat
Wadsworth: USA. 2013. Jenderal Pendidikan Tinggi
16. [WHO]. Physical Activity. In Guide Departemen Pendidikan Nasional.
to Community Preventive Service. 2010.
2010. 24. Proverawati M. Nutrition of Adult.
http://www.who.int./whr/2010/en/i Yogyakarta: Medical Book. 2009.

412

You might also like