Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Jurnal Anestesiologi Indonesia

PENELITIAN
Perbedaan Elektrolit Plasma dan Tekanan Darah antara Preload Ringer
Asetat Malat Dibandingkan dengan Ringer Laktat
The Difference in Plasma Electrolyte and Blood Pressure Between Preload
Ringer Acetate Malate Compared to Ringer Lactate
Ifar Irianto Yudhowibowo  *, Doso Sutiyono**, Widya Istanto**
*Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUD Muaro Jambi
**Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang
 Korespondensi / correspondence: ifar.poenya@gmail.com

ABSTRACT
Background: Providing preload to prevent hypotension in spinal anesthesia may
affect the balance of body's fluid.
Objectives: To observe the difference in change of plasma electrolyte concentrations
(Na, K, Cl) and blood pressure after spinal anesthesia between preload 20cc/kgBB
Ringer Acetate Malate (RAM) compared to Ringer's Lactate (RL).
Method: This is an experimental study phase II clinical trial randomized double-blind.
The selection of samples obtained from consecutive random sampling with sample
number 38. Group I (n = 19) received preload 20 cc/kg Ringer Acetate Malate and
group II (n = 19) received preload 20 cc/kg Ringer's Lactate. Before granting preload,
patient blood samples taken for examination electrolyte concentration (Na, K, Cl)
plasma. After preload administration and 30 minutes after the blood samples were
taken for examination electrolyte concentration and blood pressure measured.
Statistical test with paired t-test test.
Result: The difference in Na concentration changes before preload and Na after
preload and Na 30 minutes after preload between the group was significantly different.
While the difference in Natrium concentration changes in preload after preload
compared with Na 30 minutes after preload between the group was not significantly
different. Difference in K concentration changes in K before preload, K after preload
and K 30 minutes after preload between the group were not significantly different.
Difference in Cl concentration changes Cl before 30 minutes after preload between the
group significantly different. While the difference in Cl concentration changes of Cl
before preload and Cl concentrations after 30 minutes post preload between the
group was not significantly different. Systolic pressure significantly different
(p<0.005) between groups preload RAM and RL occurred between the 25th minute
after spinal by the 30th minute after the spinal. As for the variable diastolic preassure
significantly different (p<0.005) between groups preload RAM and RL occurred
between the 15th minute after spinal and 20th minute after spinal
Conclusion: Ringer Acetate Malate rises Na and Cl concentration in spinal
anesthesia patient higher than Ringer Lactate immediately after loading, but no
further electrolyte concentration difference were documented. Blood pressure changes

1 Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014


Jurnal Anestesiologi Indonesia

were not significantly different between groups


Keywords: preload RAM, preload RL, electrolytes (Na, K, Cl), blood pressure
ABSTRAK
Latar belakang: Pemberian preload untuk mencegah hipotensi pada anestesi spinal
dapat mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh.
Tujuan: Untuk melihat perbedaan elektrolit plasma dan tekanan darah antara preload
RAM dibandingkan dengan RL.
Metode: Penelitian eksperimental uji klinis tahap II secara acak tersamar ganda.
Pemilihan sampel secara Consecutive Random Sampling didapat jumlah sampel 38
orang. Kelompok I (n=19) mendapat preload 20 cc/kgBB RAM dan kelompok II
(n=19) mendapat preload 20 cc/kgbb RL. Sebelum preload, diambil sampel darah
untuk pemeriksaan konsentrasi elektrolit plasma. Setelah preload dan 30 menit
setelah itu dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan konsentrasi
elektrolit plasma. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum anestesi spinal dan
segera setelah anestesi spinal tiap 5 menit sampai 30 menit. Uji statistik dengan uji
paired t-test.
Hasil: Selisih Na sebelum preload dan Na setelah preload dengan Na 30 menit setelah
preload antara kelompok yang mendapat preload RAM dan RL berbeda bermakna.
Sedangkan selisih Na setelah preload dengan Na 30 menit setelah preload berbeda
tidak bermakna. Selisih K sebelum preload, K setelah preload dan 30 menit setelah
preload dan K 30 menit setelah preload berbeda tidak bermakna. Selisih Cl sebelum
dan Cl 30 menit setelah preload berbeda bermakna. Selisih Cl sebelum dan Cl setelah
preload dan konsentrasi Cl setelah 30 menit preload berbeda tidak bermakna.
Terdapat perbedaan tekanan sistolik yang bermakna antara kelompok preload RAM
dan RL terjadi antara menit ke-25 sampai menit ke-30 setelah spinal. Sedangkan
untuk variabel tekanan darah diastolik terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok preload RAM dan RL terjadi antara menit ke-15 sampai menit ke-20
setelah spinal.
Simpulan: RAM meningkatkan konsentrasi Na dan Cl lebih tinggi dibanding RL pada
pasien dengan spinal anestesi segera setelah dilakukan loading, tetapi perbedaan
konsentrasi elektrolit lebih jauh tidak ditemukan. Tidak ada perubahan tekanan darah
yang bermakna diantara kedua kelompok.
Kata kunci : preload RAM, preload RL, elektrolit (Na, K, Cl), tekanan darah

PENDAHULUAN

Anestesi lokal semakin berkembang dan sistemik minimal, menghasilkan analgesi


meluas pemakaiannya, mengingat adekuat dan kemampuan mencegah
berbagai keuntungan yang ditawarkan, respon stress secara lebih sempurna.1 Hal
diantaranya relatif murah, pengaruh ini juga sebagai akibat dari

Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014 2


Jurnal Anestesiologi Indonesia

berkembangnya obat-obatan anestesi tubuh.10 Cairan tubuh terdiri dari air


lokal, peralatan dan pendekatan anatomi sebagai pelarut dan substansi terlarut
untuk blok saraf, bersamaan dengan sebagai zat terlarut.11 Di dalam zat
pengetahuan yang semakin berkembang terlarut tersebut mengandung elektrolit,
yang berhubungan dengan dosis, diantaranya: Na, Ca, Mg, Cl, bikarbonat,
konsentrasi dan selanjutnya efek dari fosfat, sulfat, asam oganik dan protein.
obat anestesi lokal yang digunakan.2 Tetapi yang berpengaruh dalam menjaga
keseimbangan cairan tubuh adalah Na,
Pembagian anestesi lokal meliputi blok
K dan Cl, karena elektrolit ini berfungsi
neuroaksial dan blok perifer. Blok
antara lain adalah menjaga tekanan
neuroaksial meliputi spinal, epidural
osmotik tubuh. 12,13,14,15
dan kaudal. Blok neuroaksial
merupakan tindakan yang sering Pemberian cairan dalam jumlah besar
dikerjakan terutama spinal.3 Komplikasi perlu dipilih cairan yang paling sedikit
hemodinamik paling penting yang mempengaruhi osmolaritas plasma.
berhubungan dengan anestesi lokal Oleh karena itu diperlukan cairan
adalah hipotensi dan bradikardi. Insiden isotonis.10 Cairan kristaloid isotonik
hipotensi pada beberapa penelitian yang paling banyak digunakan adalah
berkisar 8 sampai 33%.4 Preload cairan larutan Ringer (laktat atau asetat), RL
adalah tehnik sederhana untuk mempunyai komposisi elektrolit mirip
mengurangi hipotensi yang dipicu oleh dengan cairan ekstraseluler. Larutan
blok neuroaksial.5,6 Pemberian volume RAM adalah larutan elektrolit seimbang
dengan 10-20 cc/kg intravena pada yang isotonis, larutan elektrolit penuh
pasien sehat akan mengkompensasi mengandung 140 mmol/l Na. Selain itu,
sebagian pada venous pooling setelah konsentrasi K, Mg dan Ca dari RAM
dilakukan blok neuroaksial.7 mendekati konsentrasi dalam plasma
Pencegahan hipotensi dapat dilakukan manusia. Berbeda dari larutan RL,
dengan memberikan cairan kristaloid dimana Laktat terutama dimetabolisme
atau koloid (250 sampai 1000 cc) di hati dan sebagian kecil pada ginjal,
sebelum tindakan blok neuroaksial sementara Asetat Malat di metabolisme
atau ada juga yang memberikan cairan pada hampir semua jaringan tubuh
kristaloid 20 cc/kgbb sebelum tindakan terutama di otot. Metabolisme Asetat
blok neuroaksial.6,8 Pemberian Malat juga didapatkan lebih cepat 3-4
kristaloid sering dianjurkan untuk kali dibandingkan Laktat.10,15,16,17
mengembalikan venous return dan
Wacana tersebut menyebabkan
cardiac output selama blok
9 berkembangnya suatu pemikiran apakah
neuroaksial.
menimbulkan perbedaan elektrolit (Na,
Pemberian preload untuk mencegah K, Cl) plasma dan tekanan darah pasca
hipotensi pada anestesi spinal dapat spinal anestesi antara preload 20cc/
mempengaruhi keseimbangan cairan kgBB RAM dibandingkan dengan

3 Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014


Jurnal Anestesiologi Indonesia

preload 20cc/kgBB RL. detik. Penderita diberikan oksigen 3 liter


per menit. Segera setelah obat anestesi
METODE
spinal disuntikkan, di ukur TDS dan
Penelitian ini merupakan penelitian TDD tiap 5 menit sampai 30 menit. Bila
eksperimental acak tersamar ganda, terjadi hipotensi, diterapi dengan injeksi
sampel dipilih dengan “Consecutive efedrin intravena 10 mg dan dapat
Random Sampling” dibagi menjadi dua diulang sampai hipotensi teratasi.
kelompok yaitu kelompok I diberikan Jumlah efedrin dicatat untuk
preload RAM 20 cc/kgbb dan kelompok diperbandingkan pada masing-masing
II diberikan RL 20 cc/kgbb sebagai kelompok.
cairan preload anestesi spinal. Total
Tiga puluh menit setelah pemberian
sampel 38 penderita yang memenuhi
preload dilakukan pengambilan sampel
kriteria inklusi yaitu: jenis kelamin laki
darah untuk pemeriksaan elektrolit
– laki dan perempuan, umur 16 – 59
plasma (Na, K, Cl). Hasil pemeriksaan
tahun, status fisik ASA I-II, menjalani
dibandingkan dengan data dasar.
operasi elektif dengan anestesi spinal,
BMI normal, penderita yang bersedia HASIL
diikutkan dalam penelitian. Dan kriteria
Karakteristik subyek penelitian diuji
eksklusi yaitu penderita yang mendapat
dengan person chi square dan
pemberian cairan preload > 20 cc/kgb,
didapatkan statistik bebeda tidak
dan gangguan fungsi jantung.
bemakna (p>0,05)
Sebelum dilakukan preload, pasien
Pada analisis deskriptif konsentrasi Na
diambil sampel darahnya sebanyak 3 cc
terlihat kedua kelompok pasien
darah vena untuk pemeriksaan
mengalami penurunan konsentrasi Na
konsentrasi elektrolit plasma (Na, K,
setelah diberi preload. Namun kelompok
Cl) sebagai data dasar. Lima belas
pasien yang mendapat preload RL
menit sebelum anestesi spinal,
mengalami penurunan konsentrasi Na
diberikan preload untuk masing-masing
yang lebih banyak daripada kelompok
kelompok perlakuan, setelah dilakukan
pasien yang mendapat preload RAM.
preload pasien diambil sampel darahnya
sebanyak 3 cc darah vena untuk Tabel 1 menunjukkan konsentrasi Na
pemeriksaan konsentrasi elektrolit kelompok RAM sebelum dan setelah 30
plasma (Na, K, Cl), tekanan darah menit preload didapatkan nilai p<0,05
sistolik (TDS) dan tekanan darah sehingga disimpulkan berbeda
diastolik (TDD) diukur sebelum bermakna, sedangkan konsentrasi Na
dilakukan anestesi spinal. Kemudian sebelum preload dengan Na setelah
dilakukan anestesi spinal dengan jarum preload dan konsentrasi Na setelah
spinal 25 G dengan 3 cc Bupivacain preload dengan Na 30 menit setelah
heavy 0,5%, kecepatan injeksi 1 cc/5 preload didapatkan nilai p>0,05

Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014 4


Jurnal Anestesiologi Indonesia

sehingga disimpulkan berbeda tidak kelompok yang mendapat preload RL


bermakna. Pada kelompok RL dan kelompok yang mendapat preload
konsentrasi Na sebelum preload dengan RAM nilai p>0,05 sehingga
Na setelah preload, Na sebelum dengan disimpulkan berbeda tidak bermakna.
Na 30 menit setelah preload dan Na
Pada analisis deskriptif konsentrasi K
setelah preload dengan Na 30 menit
terlihat kedua kelompok pasien
setelah preload didapatkan semua nilai
mengalami penurunan konsentrasi K
p< 0,05 sehingga disimpulkan berbeda
setelah diberi preload. Namun kelompok
bermakna.
pasien yang mendapat preload RAM
Dari tabel 2 menunjukkan selisih mengalami kenaikan konsentrasi K
perubahan konsentrasi Na sebelum kembali 30 menit setelah preload.
dengan Na setelah preload dan Na
Dari tabel 3, pada kelompok RAM
sebelum preload dengan Na 30 menit
konsentrasi K sebelum dengan K setelah
setelah preload antara kelompok yang
preload dan K sebelum dengan K 30
mendapat preload RAM dan kelompok
menit setelah preload didapatkan nilai
yang mendapat preload RL nilai p<0,05
p<0,05 sehingga dapat disimpulkan
sehingga disimpulkan berbeda
berbeda bermakna sedangkan pada
bermakna. Sedangkan selisih perubahan
konsentrasi K setelah preload dengan K
konsentrasi Na setelah preload dengan
30 menit setelah preload didapatkan
Na 30 menit setelah preload antara
nilai p>0,05 sehingga dapat disimpulkan

Tabel 1. Hasil uji beda berpasangan konsentrasi Na

Infus
Variable
RAM (p value) RL (p value)
Na sebelum – setelah preload 0,170¥ 0,000¥
Na sebelum – Na 30 mnt setelah preload 0,017¥ 0,000¥
Na setelah – 30 mnt setelah preload 0,097¥ 0,003¥
Keterangan :
¥
Wilcoxon test

Tabel 2. Hasil uji beda tidak berpasangan selisih konsentrasi Na

Infus
Variable p
RAM RL
Selisih Na sebelum – setelah preload -0,26 ± 1,050 -1,27 ± 0,753 0,001&
Selisih Na sebelum – 30 mnt setelah preload -0,61 ± 1,336 -1,82 ± 0,919 0,002&
Selisih Na setelah – 30 mnt setelah preload -0,35 ± 0,779 -0,54 ± 0,581 0,368#

Keterangan :
&
Mann Whitney Test
#
Independent t test

5 Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014


Jurnal Anestesiologi Indonesia

Tabel 3. Hasil uji beda berpasangan konsentrasi K

Infus
Variable
RAM (p value) RL (p value)
K sebelum preload– setelah preload 0,003‡ 0,153¥
K sebelum preload– 30 mnt setelah preload 0,045¥ 0,117¥
K setelah preload – 30 mnt setelah preload 0,295¥ 0,794¥
Keterangan :

Paired t test
¥
Wilcoxon test

berbeda tidak bermakna. Pada terlihat kedua kelompok pasien


kelompok RL konsentrasi K sebelum mengalami kenaikan konsentrasi Cl
dengan K setelah preload, K sebelum setelah diberi preload. Namun kelompok
dengan K 30 menit setelah preload dan pasien yang mendapat preload RAM
K setelah preload dengan K 30 menit mengalami kenaikan konsentrasi Cl
setelah preload didapatkan nilai p> yang lebih tinggi daripada kelompok
0,05 sehingga dapat disimpulkan pasien yang mendapat preload RL.
berbeda bermakna.
Dari tabel 5 didapatkan pada kelompok
Dari tabel 4 didapatkan selisih RAM pada konsentrasi Cl sebelum
perubahan konsentrasi K sebelum preload dengan Cl setelah preload dan
dengan K setelah preload, K sebelum Cl sebelum dengan Cl 30 setelah menit
dengan K 30 menit setelah preload dan preload didapatkan nilai p<0,05
K setelah dengan K 30 menit setelah sehingga disimpulkan berbeda
preload antara kelompok yang bermakna, sedangkan pada konsentrasi
mendapat preload RL dan kelompok Cl setelah preload dengan Cl 30 menit
yang mendapat preload RAM nilai setelah preload didapatkan nilai p>0,05
p>0,05 sehingga disimpulkan berbeda sehingga disimpulkan berbeda tidak
tidak bermakna. bermakna. Pada kelompok RL
konsentrasi Cl sebelum dengan Cl
Pada analisis deskriptif konsentrasi Cl
setelah preload, Cl sebelum preload

Tabel 4. Hasil uji beda tidak berpasangan selisih konsentrasi K

Infus
Variable p
RAM RL
Selisih K sebelum – K setelah preload -0,27 ± 0,341 -0,10 ± 0,279 0,112#
Selisih K sebelum – K 30 mnt stlh preload -0,17 ± 0,340 -0,12 ± 0,340 0,646#
Selisih K stlh – K 30 mnt stlh preload 0,10 ± 0,353 -0,18 ± 0,214 0,237#
Keterangan :
#
Independent t test

Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014 6


Jurnal Anestesiologi Indonesia

Tabel 5. Hasil uji beda berpasangan konsentrasi Cl

Infus
Variable
RAM (p value) RL (p value)
Cl sebelum – Cl stlh preload 0,000¥ 0,144‡
Cl sebelum – Cl 30 mnt stlh preload 0,000¥ 0,162¥
¥
Cl stlh – Cl 30 mnt stlh preload 0,308 0,452¥
Keterangan :

Paired t test
¥
Wilcoxon test

dengan Cl 30 menit setelah preload dan p>0,05 sehingga disimpulkan berbeda


Cl setelah dengan Cl 30 menit setelah tidak bermakna.
preload didapatkan semua nilai p>0,05
Pada pengamatan tekanan darah
sehingga disimpulkan berbeda tidak
didapatkan perubahan TDS pada setiap
bermakna.
waktu pengukuran antara kelompok
Dari tabel 6 didapatkan selisih RAM dan kelompok RL. Pada kedua
perubahan konsentrasi Cl sebelum Kelompok memperlihatkan penurunan
dengan Cl 30 menit setelah preload TDS setelah menit ke-0 spinal. Namun
antara kelompok yang mendapat pada kelompok RAM terjadi kenaikan
preload RL dan kelompok yang TDS setelah menit ke-20 spinal,
mendapat preload RAM nilai p<0,05 sedangkan pada kelompok RL terjadi
sehingga disimpulkan berbeda kenaikan setelah menit ke-15 spinal.
bermakna. Sedangkan selisih perubahan
Perubahan TDD pada kedua kelompok
konsentrasi Cl sebelum dengan Cl
memperlihatkan penurunan TDD setelah
setelah preload dan konsentrasi Cl
menit ke-0 spinal. Namun setelah itu,
setelah dengan Cl 30 menit setelah
pada kelompok RAM terjadi naik turun
preload antara kelompok yang
TDD, dimana terjadi kenaikan setelah
mendapat preload RL dan kelompok
menit ke-5 dan ke-20 spinal kemudian
yang mendapat preload RAM nilai

Tabel 6. Hasil uji beda tidak berpasangan selisih konsentrasi Cl

Infus
Variable p
RAM RL
Selisih Cl sebelum – Cl stlh preload 0,80 ± 0,734 0,30 ± 0,856 0,061#
Selisih Cl sebelum – Cl 30 mnt stlh preload 0,94 ± 0,926 0,37 ± 0,938 0,040&
Selisih Cl stlh – Cl 30 mnt stlh preload 0,14 ± 0,568 0,07 ± 0,467 0,931&

Keterangan :
#
Independent t test
&
Mann Whitney Test

7 Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014


Jurnal Anestesiologi Indonesia

terjadi penurunan TDD setelah menit ke kelompok RL penurunan konsentrasi Na


-10 dan ke-25 spinal. Pada kelompok sebelum preload dengan Na setelah
RL terjadi kenaikan setelah menit ke-15 preload, Na sebelum preload dengan Na
spinal. 30 menit setelah preload dan Na setelah
preload dengan Na 30 menit setelah
Data yang didapat menunjukan bahwa
preload semuanya didapatkan nilai
pada kelompok RAM hanya TDS menit
p<0,05 sehingga dapat disimpulkan
ke-20 setelah spinal didapatkan nilai p<
berbeda bermakna, sedangkan pada
0,05 sehingga dapat disimpulkan
kelompok RAM penurunan konsentrasi
berbeda bermakna, sedangkan pada
Na sebelum preload dengan Na setelah
menit-menit lainnya didapatkan nilai
preload dan Na setelah preload dengan
p>0,05 sehingga disimpulkan berbeda
Na 30 menit setelah preload didapatkan
tidak bermakna. Pada TDD didapatkan
nilai p>0,05 sehingga dapat disimpulkan
nilai p>0,05 sehingga disimpulkan
berbeda tidak bermakna. Hal ini
berbeda tidak bermakna perubahan
disebabkan karena konsentrasi Na pada
TDD setiap menitnya setelah spinal.
cairan RAM 140 mmol/L lebih besar
Untuk variabel TDS terdapat perbedaan daripada cairan RL 130 mmol/L
yang bermakna (p<0,005) antara sehingga penurunan konsentrasi Na
kelompok preload RAM dan kelompok lebih berbeda bermakna pada kelompok
preload RL terjadi antara menit ke-25 preload RL. Pada kelompok RAM
setelah spinal dengan menit ke-30 penurunan konsentrasi Na sebelum
setelah spinal. Sedangkan untuk preload dengan Na 30 menit setelah
variabel TDD terdapat perbedaan yang preload didapatkan nilai p<0,05
bermakna (p<0,005) antara kelompok sehingga dapat disimpulkan berbeda
preload RAM dan kelompok preload bermakna. Hal ini disebabkan
RL terjadi antara menit ke-15 setelah penurunan konsentrasi Na lebih besar
spinal dengan menit ke-20 setelah pada 30 menit setelah preload
spinal. dibandingkan pada setelah preload
kemungkinan karena sudah mulai terjadi
PEMBAHASAN keseimbangan Na sehingga penurunan
konsentrasi Na sebelum preload dengan
Dari penelitian didapatkan data
Na 30 menit setelah preload didapatkan
perubahan konsentrasi Na pada RAM
berbeda bermakna.
dan RL pada sebelum preload, setelah
preload dan 30 menit setelah preload Data hasil uji beda tidak berpasangan
mengalami penurunan, hal ini selisih Na, didapatkan pada selisih Na
disebabkan karena pemberian preload sebelum dengan Na setelah preload dan
sehingga terjadi pengenceran zat selisih Na sebelum dengan Na 30 menit
terlarut didalam plasma sehingga terjadi setelah preload pada kelompok RAM
penurunan konsentrasi Na. Pada terhadap RL didapatkan nilai p<0,05

Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014 8


Jurnal Anestesiologi Indonesia

sehingga dapat disimpulkan berbeda semuanya didapatkan nilai p>0,05


bermakna, sedangkan selisih sehingga dapat disimpulkan berbeda
konsentrasi Na setelah preload dengan tidak bermakna. Sedangkan pada
Na 30 menit setelah preload pada kelompok RAM penurunan konsentrasi
kelompok infus RAM terhadap RL K sebelum preload dengan K setelah
didapatkan nilai p>0,05 sehingga dapat preload dan K pra preload dengan K 30
disimpulkan berbeda tidak bermakna. menit setelah preload didapatkan nilai
Hal ini disebabkan penurunan p<0,05 sehingga dapat disimpulkan
konsentrasi Na sebelum dengan setelah berbeda bermakna. Hal ini disebabkan
preload dan Na sebelum preload dengan karena konsentrasi K pada cairan RL (5
Na 30 menit setelah preload pada mmol/L) lebih besar daripada cairan
kelompok RL lebih besar daripada RAM (4 mmol/L) sehingga pada
kelompok RAM sehingga selisih Na kelompok RL penurunan konsentrasi K
sebelum dengan setelah preload dan sebelum preload dengan K setelah
selisih Na sebelum preload dengan 30 preload, K sebelum preload dengan K
menit setelah preload didapatkan 30 menit setelah preload dan K setelah
berbeda bermakna. preload dengan K 30 menit setelah
preload lebih sedikit daripada kelompok
Hal ini berbeda dengan penelitian yang
RAM. Pada kelompok RAM konsentrasi
dilakukan oleh Hartanto dkk, dimana
K setelah preload dengan 30 menit
didapatkan kenaikan konsentrasi Na
setelah preload didapatkan nilai p>0,05
baik pada kelompok RAM maupun
sehingga dapat disimpulkan berbeda
kelompok RL, dan kenaikan ini
tidak bermakna. Hal ini disebabkan
didapatkan bermakna secara statistik.
karena konsentrasi K 30 menit setelah
Pada selisih perubahan konsentrasi Na
preload mengalami kenaikan, mungkin
didapatkan tidak berbeda bermakna.10
disebabkan sudah mulai terjadi
Dari tabel 3 dan 4 didapatkan data keseimbangan konsentrasi K dalam
perubahan konsentrasi K pada plasma, sehingga konsentrasi K setelah
kelompok RAM dan RL pada sebelum preload dengan 30 menit setelah
preload, setelah preload dan 30 menit preload didapatkan berbeda tidak
setelah preload mengalami penurunan bermakna.
hal ini disebabkan karena pemberian
Dari data hasil uji beda tidak
preload sehingga terjadi pengenceran
berpasangan selisih K, didapatkan pada
zat terlarut didalam plasma sehingga
selisih K sebelum preload dengan K
terjadi penurunan konsentrasi K. Pada
setelah preload, selisih K sebelum
kelompok RL, konsentrasi K sebelum
preload dengan K 30 menit setelah
preload dengan K setelah preload, K
preload dan selisih K setelah preload
sebelum preload dengan K 30 menit
dengan K 30 menit setelah preload pada
setelah preload dan K setelah preload
kelompok RAM terhadap RL
dengan K 30 menit setelah preload

9 Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014


Jurnal Anestesiologi Indonesia

didapatkan nilai p>0,05 sehingga dapat preload didapatkan berbeda tidak


disimpulkan berbeda tidak bermakna. bermakna, hal ini mungkin disebabkan
Hal ini disebabkan karena konsentrasi sudah mulai terjadi keseimbangan
K pada cairan RAM (4 mmol/L) dan konsentrasi Cl dalam plasma.
RL (5 mmol/L) jumlahnya tidak
Dari data hasil uji beda tidak
berbeda jauh sehingga selisih
berpasangan selisih Cl, didapatkan pada
konsentrasi K didapatkan tidak berbeda
selisih Cl sebelum preload dengan Cl 30
bermakna.
menit setelah preload pada kelompok
Dari data perubahan konsentrasi Cl RAM terhadap RL didapatkan nilai
RAM dan RL didapatkan pada sebelum p<0,05 sehingga dapat disimpulkan
preload, setelah preload dan 30 menit berbeda bermakna. Sedangkan pada
setelah preload mengalami kenaikan, selisih Cl sebelum preload dengan Cl
hal ini disebabkan konsentrasi Cl pada setelah preload dan selisih Cl setelah
cairan RAM dan cairan RL lebih besar preload dengan Cl 30 menit setelah
daripada konsentrasi Cl dalam plasma preload pada kelompok Infus RAM
pada sampel, sehingga baik pada terhadap RL didapatkan nilai p>0,05
kelompok RAM dan kelompok RL sehingga dapat disimpulkan berbeda
sama–sama terjadi kenaikan konsentrasi tidak bermakna. Hal ini disebabkan
Cl. Pada kelompok RAM, konsentrasi konsentrasi Cl pada cairan RAM (127
Cl sebelum preload dengan Cl setelah mmol/L) lebih besar daripada
preload dan Cl sebelum preload dengan konsentrasi Cl pada cairan RL (112
Cl 30 menit preload didapatkan mmol/L), hal ini menyebabkan kenaikan
kenaikan yang berbeda bermakna konsentrasi Cl 30 menit setelah preload
sedangkan pada kelompok RL pada kelompok RAM lebih besar
konsentrasi Cl sebelum preload dengan daripada kelompok RL, sehingga selisih
Cl setelah preload, Cl sebelum preload Cl sebelum dengan 30 menit setelah
dengan Cl 30 menit sebelum preload preload lebih besar daripada selisih Cl
dan Cl setelah preload dengan Cl 30 sebelum dengan setelah preload dan Cl
menit setelah preload semuanya setelah preload dengan 30 menit setelah
didapatkan kenaikan yang berbeda tidak preload. Sehingga selisih Cl sebelum
bermakna. Hal ini disebabkan preload dengan Cl 30 menit setelah
konsentrasi Cl pada cairan RAM (127 preload pada kelompok Infus RAM
mmol/L) lebih besar daripada terhadap RL berbeda bermakna.
konsentrasi Cl pada cairan RL (112
Pada penelitian ini juga dinilai
mmol/L). Sehingga kenaikan
perubahan hemodinamik yang meliputi
konsentrasi Cl pada kelompok RAM
TDS dan TDD pada kelompok pertama
lebih berbeda bermakna. Pada
yang diberikan preload 20 cc/kgBB
kelompok RAM konsentrasi Cl setelah
RAM dan kelompok kedua yang
preload dengan 30 menit setelah
diberikan preload 20 cc/kgBB RL

Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014 10


Jurnal Anestesiologi Indonesia

sebelum anestesi spinal jantung karena pengaruh blok simpatis


saat anestesi spinal sehingga
Secara statistik TDS dan TDD pada
menyebabkan penurunan tekanan darah.
kelompok yang mendapatkan preload
Mulai menit ke–15 terjadi penurunan
20 cc/kgBB RAM tidak mengalami
TDS yang bermakna. Penurunan itu
perubahan yang bermakna setelah
disebabkan karena RL sudah mulai
anestesi spinal. Hal ini disebabkan oleh
berdifusi ke ruang interstitial, sehingga
karena preload RAM memberikan
tidak dapat mempertahankan venous
volume intravaskuler tambahan untuk
return dan curah jantung yang
mempertahankan venous return dan
menyebabkan tekanan darah turun. Hasil
curah jantung, sehingga dapat
penelitian ini tidak sesuai dengan
mempertahankan tekanan darah setelah
penelitian sebelumnya yang dilakukan
anestesi spinal dilakukan. Mulai menit
oleh Sari (2012) yang membandingkan
ke–20 terjadi penurunan TDS yang
perubahan tekanan darah antara
bermakna. Penurunan itu disebabkan
pemberian preload RL dengan tanpa
karena RAM sudah mulai berdifusi ke
preload dimana didapatkan perbedaan
ruang interstitial, sehingga tidak dapat
yang tidak bermakna pada TDS dan
mempertahankan venous return dan
TDD antara sebelum dan sesudah
curah jantung yang menyebabkan
anestesi spinal.19
tekanan darah turun, namun setelahnya
perubahan tekanan darah menjadi stabil Hasil penelitian ini juga menunjukan
kembali karena adanya peran efedrin selisih perubahan/penurunan TDS dan
untuk membantu menstabilkan tekanan TDD antara kelompok yang
darah. Hasil penelitian ini mendukung mendapatkan preload RAM dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan yang mendapatkan preload RL.
oleh Tjokrowinoto yang Perubahan TDS yang bermakna terjadi
membandingkan perubahan tekanan pada menit ke-25 dengan menit ke-30
darah antara pemberian preload RAM setelah spinal. Perubahan TDD yang
dengan tanpa preload dimana bermakna terjadi pada menit ke-15
didapatkan perbedaan yang tidak dengan menit ke-20 setelah spinal. Hal
bermakna pada TDS dan TDD antara ini menunjukkan tidak adanya
sebelum dan sesudah anestesi spinal.18 perbedaan tekanan darah yang bermakna
antara kelompok yang mendapat preload
Secara statistik kelompok yang
RAM dengan kelompok yang mendapat
mendapatkan preload RL, didapatkan
preload RL. Bila dibandingkan dengan
penurunan yang bermakna (p<0,05)
penelitian yang dilakukan oleh
pada TDS setelah spinal sedangkan
Tjokrowinoto yang membandingkan
pada TDD didapatkan penurunan yang
perubahan tekanan darah antara
tidak bermakna (p>0,05) setelah spinal.
pemberian preload RAM dengan tanpa
Hal ini disebabkan oleh menurunnya
preload didapatkan perubahan TDS
resistensi vaskuler sistemik dan curah

11 Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014


Jurnal Anestesiologi Indonesia

yang bermakna terjadi antara sebelum yang bermakna antara pasien yang
preload dengan menit ke-0 setelah mendapat preload 20 cc/kgBB RAM
spinal dan antara menit ke-0 sampai dengan yang mendapat preload 20 cc/
menit ke-3 setelah spinal. Perubahan kgBB RL pasca anestesi spinal.
TDD yang bermakna terjadi pada menit
antara ke-12 dengan menit ke-15 DAFTAR PUSTAKA
setelah spinal.18 Sedangkan pada
1. Marwoto, Primatika A D. Anestesi lokal/
penelitian yang dilakukan oleh Sari regional. Dalam: Soenarjo, Jatmiko H D,
(2012) yang membandingkan editor. Anestesiologi. Semarang: IDSAI
cabang Jawa Tengah;2010.p.309-18.
perubahan tekanan darah antara 2. Aitkenhead A R, Rowbotham D J, Smith
pemberian preload RL dengan tanpa G, editor. Textbook of aneaesthesia: lokal
anaesthetic techniques. 4th ed. Philadel-
preload didapatkan perubahan TDS
phia: Elsevier science limited; 2002. p.
terdapat perbedaan yang bermakna 555.
antara pre preload dengan menit ke-0 3. Latief S A, Suryadi K A, Daclan M R.
Analgesia regional. Dalam: Latief S A,
setelah spinal. Sedangkan untuk Suryadi K A, Daclan M R, editor. Petun-
perubahan TDD tidak terdapat juk praktis anestesiologi. Edisi ke-2. Ja-
19 karta: Bagian anestesiologi dan terapi
perbedaan bermakna. intensif FK UI; 2009. p. 105-7.
4. Liguori G A. Hemodynamic complica-
SIMPULAN tions Dalam: Neal J M, Rathmell J P, edi-
tor. Complications in regional anesthesia
Terdapat perbedaan bermakna and pain medicine. Philadelphia: Elsevier
Inc; 2007. p. 43-4,50.
konsentrasi Na pada selisih Na sebelum 5. Muzlifah K B, Choy Y C. Comparison
preload dengan Na setelah preload dan between preloading with 10 ml/kg and 20
ml/kg of ringer’s lactate in preventing
Na sebelum preload dengan Na 30 hypotension during spinal anaesthesia for
menit setelah preload. Tidak terbukti caesarean section. Med J Malaysia. 2009;
64(2): 114.
terdapat perbedaan bermakna
6. Duke J. Spinal anesthesia. Dalam: Duke J,
konsentrasi Na pada selisih Na setelah editor. Anesthesia secrets. 4th ed. Phila-
preload dengan Na 30 menit setelah delphia: Mosby Inc; 2011. p. 452.
7. Rosenquist Richard, Vrooman Bruce. The
preload. Tidak terbukti terdapat Pain management. Dalam: Morgan G E,
perbedaan bermakna konsentrasi K. Mikhail M S, Murray M J, editor. Clinical
anesthesiology: 4th ed. New York: Mc
Graw-Hill companies; 2006. p. 297-8.
Terbukti terdapat perbedaan bermakna 8. Sapola J A L. Complications of regional
konsentrasi Cl pada selisih Cl sebelum anesthesia. in: Sapola J A L, editor. Anes-
preload dengan Cl 30 menit setelah thesia oral board review. Cambridge:
Cambridge university press; 2010. p. 201.
preload. Tidak terdapat perbedaan 9. Bernards C M. Epidural and spinal anes-
bermakna konsentrasi Cl pada selisih Cl thesia. in: Barash P G, Cullen B F, Stoelt-
ing R K, editor. Clinical anesthesia. 4th
sebelum preload dengan setelah preload ed. Philadelphia: Lippincott williams and
dan Cl setelah preload dengan Cl 30 wilkins publishers; 2001. p. 519-20.
10. Hartanto R V. Perbedaan perubahan kon-
menit setelah preload. sentrasi natrium plasma antara preload 20
cc/kgbb ringer laktat dibandingkan den-
Tidak terdapat perbedaan tekanan darah gan preload 20 cc/kgbb ringer asetat
malat. S.Ked [thesis]. Semarang: Univer-

Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014 12


Jurnal Anestesiologi Indonesia

sitas Diponegoro; 2012. p. 2, 72. p. 5-6, 16-7, 20-1.


11. Horne M M, Swearingen P L. Ikhtisar 16. Prough D S, Svensen C H. Crystalloid
keseimbangan cairan dan elektrolt. solutions. in: Hahn R G, Prough D S,
Dalam: Asih Y, editor. Keseimbangan Svensen C, editor. Perioperative fluid
cairan, elektrolit dan asam basa. Edisi ke therapy. New York: Informa healthcare
-2. Jakarta: EGC; 2000. p. 1-3. USA Inc; 2007. p. 143.
12. Mulyono I, Sunatrio S. Prinsip-prinsip 17. Ringer asetat (asering) mencegah hipoter-
dasar cairan tubuh. Dalam: Harijanto E, mia pesectiorioperatif. Majalah farmacia.
editor. Paduan tatalaksana terapi cairan 2006; 5(9): 34.
perioperatif. Jakarta: PP IDSAI; 2010. p. 18. Tjokrowinoto S. Perbedaan tekanan darah
7,14. pasca anestesi spinal dengan pemberian
13. Irawan M A. Cairan tubuh, elektrolit dan preload dan tanpa pemberian preload
mineral. Sports science brief. 2007;1(1): 20cc/kgbb ringer asetat malat. S.Ked
1-5 [thesis]. Semarang: Universitas Dipone-
14. Zander R. Infusion fluid: why should goro; 2012. p. 44-8.
they be balanced solutions?. EJHP Prac- 19. Sari N K. Perbedaan tekanan darah pasca
tice. 2006; 12(6): 60. anestesi spinal dengan pemberian preload
15. Hartanto W W. Terapi cairan dan elek- dan tanpa pemberian preload 20 cc/kgbb
trolit perioperatif. [tinjauan pustaka]. ringer laktat . S.Ked [thesis]. Semarang:
Bandung: universitas Padjadjaran; 2007. Universitas Diponegoro; 2012. p. 31-43.

13 Volume VI, Nomor 1, Tahun 2014

You might also like