You are on page 1of 10

Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017. Hal.

51-60
PGSD FKIP Universitas Bengkulu

STUDI DESKRIPTIF PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM


MENGEMBANGKAN SIKAP SPIRITUAL DI KELAS III B SD N 09 KOTA
BENGKULU

Ety Ihwana
Universitas Bengkulu

Osa Juarsa
Universitas Bengkulu

Neza Agusdianita
Universitas Bengkulu

Abstract

This study aimed to describe the management of thematic learning in developing


spiritual attitudes related to learning design, implementation and evaluation of learning
spiritual attitude in class III B Elementary school number 09 Bengkulu City. The
method in this research is descriptive qualitative data collection techniques such as
observation, interviews, and documentation. Data analysis was performed by means of
data reduction, data display, and verification. Furthermore, to test the validity of
the data used extension of observation, improve endurance, triangulation techniques,
and check. In this study concluded that 1) Design / thematic lesson planning done
by teachers using the syllabus and lesson plans. 2) Implementation of learning is already
visible management spiritual attitude. Preliminary activities through reading prayers.
Core activities through the implementation of learning that teachers can use to associate
the material in accordance with the management of spiritual attitudes, and
activities such as closing prayer after completion of learning. 3) Evaluation of
management of spiritual attitudes of teachers conducted in a way to make observations
on the spiritual attitude of students daily from early learning to finish. Evaluation of
teachers carried out using observation without special note.

Key words: Management, thematic learning, spiritual attitude

PENDAHULUAN menyatakan bahwa Negara kita berdasarkan atas


Ketuhanan Yang Maha Esa. Intinya adalah
Pendidikan merupakan unsur utama negara kita merupakan negara religius yang
dalam pengmbangan manusia Indonesia menjadikan sila pertama dari Pancasila tersebut
seutuhnya. Oleh karenanya, pendidikan berperan sebagai inti dari keempat sila lainnya. Karakter
penting dalam pembentukan karakter. Sekolah religius merupakan landasan utama dari karakter
sebagai institusi pendidikan formal bukanlah yang lain, seperti yang diungkapkan
sekedar mendidik anak-anak bangsa untuk cerdas Suhammijaya dalam Maesaroh (2015:34) yang
secara intelektual dan terampil dari segi keahlian, mengatakan : “Karakter harus mempunyai
tetapi pada saat yang sama juga harus bersikap landasan yang kokoh dan jelas. Tanpa landasan
kuat dalam kepribadian yang melahirkan sikap yang jelas, sikap tidak berarti apa-apa. Oleh
dan tindakan yang serba utama sebagai manusia karenanya, fundamen atau landasan dari
religius dan berbudaya luhur (Nashir, 2013 :06). pendidikan sikap itu tidak lain haruslah agama.”
Hal ini sejalan dengan landasan negara kita Pengembangan karakter seharusnya menjadi
yaitu Pancasila dimana sila pertama perhatian khusus setiap sekolah demi tercapainya

Hak Cipta@ 2017 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 51


ISSN 1693 8577
Ety Ihwana, Osa Juarsa, & Neza Agusdianita

pendidikan karakter yang optimal. Pendidikan sikap. Guru masih cenderung hanya menguasai
sikap harus diletakkan secara keseluruhan cara mengajar kognitif saja tanpa
dengan pembangunan karakter bangsa (Nation menyeimbangkan dengan unsur afektif.
and character building) dan dalam kaitan Berdasarkan observasi dan wawancara
ini betapa penting fungsi lembaga pendidikan yang peneliti lakukan di SD N 09 Kota
sebagai bagian strategis dari strategi kebudayaan Bengkulu, di sini penegakkan akhlak mulia
dalam membangun bangsa (Nashir, 2013: 07). yang spiritual menjadi perhatian tersendiri untuk
Sebagaimana tercantum dalam tujuan menanamkan nilai-nilai baik pada siswa demi
pendidikan nasional yang bersumber dari nilai terciptanya generasi penerus yang lebih beriman
Pancasila dirumuskan dalam UU Nomor 20 dan berbudaya, sebagai pendidik yang
Tahun 2003 Pasal 3, yang merumuskan bahwa mempunyai tanggung jawab guru harus
pendidikan nasional berfungsi mengelola mempunyai ketegasan dalam menanamkan nilai-
kemampuan dan membentuk watak serta nilai spiritual sebagai bentuk ketakwaan terhadap
peradaban bangsa yang bermartabat dalam Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, kepada sesama. Contohnya adalah adanya
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta kegiatan shalat dhuha setiap hari jumat, dan
didik agar menjadi manusia yang beriman shalat dhuhur berjamaah. Poster-poster tentang
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Asmaul Husna juga terdapat pada bagian
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, luar sekolah, simbol-simbol agamis di dalam
mandiri, dan menjadi warga negara yang kelas juga tak tertinggal. Selain itu, penerapan
demokratis dan bertanggung jawab Kurikulum 2013 di SD N 09 Kota Bengkulu ini
(Fathurrohman, 2013 : 08). Tujuan yang juga tetap diberlakukan hingga sekarang untuk
terkandung dalam pasal I UUD Sisdiknas tahun menciptakan generasi yang lebih inovatif dan
2003 agar peserta didik secara aktif mengelola kreatif. Kurikulum 2013 juga memuat
potensinya yaitu kekuatan spiritual keagamaan, Kompetensi Inti 1 (KI-1) yakni sikap spiritual
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, yang menunjang pengembangan sikap spiritual.
akhlak mulia dan terampil. Peneliti melihat bahwa wali kelas III selalu
Sikap spiritual yang ada dalam menanamkan prinsip beriman kepada Tuhan
kurikulum 2013 tercantum dalam muatan Yang Maha Esa dan menanamkan sikap-sikap
Kompetensi Inti-1 (KI-1) menjadi wadah dalam sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap
mengelola sikap spiritual. Penerapan sikap sesama. Pengelolaan sikap spiritual dapat
spiritual (KI-1) ini termuat dalam proses dikembangkan dalam pembelajaran tematik
pembelajaran dan di luar pembelajaran. sesuai dengan rumusan KI-1 dalam setiap mata
Pembelajaran yang berorientasi sikap spiritual pelajarannya.
diharapkan mampu mengintegrasikan semangat Pengembangan sikap spiritual ini dapat
keagamaan dalam pembelajaran. Pembelajaran termuat dalam desain/perencanaan pembelajaran
yang bermuatan spiritual yang sebenarnya adalah yang dibuat guru berupa silabus dan RPP.
menjawab persoalan bangsa mengenai persoalan Guru di SD N 09 Kota Bengkulu menggunakan
moralitas. Oleh karena itu, terjadi keselarasan silabus dan RPP sebagai pedoman perencanaan
antara kurikulum 2013 yang mengelola sikap pembelajaran. Selain itu, guru juga melaksanakan
spiritual dengan pembelajaran spiritual sebagai pembelajaran di kelas dengan mengelola sikap
upaya mewujudkan generasi yang cerdas dengan mengaitkan setiap materi yang ada. Tak
komprehensif. lupa guru kerap memberikan nasehat seperti
Permasalahan yang terjadi adalah tidak berteman tanpa membedakan agama, karena di
semua guru dapat mengelola sikap spiritual dalam kelas III B juga terdapat siswa
dalam pembelajaran. Padahal rumusan KI-1 beragama non-muslim. Kemudian, menasehati
(Sikap Spiritual) pada kurikulum 2013 untuk selalu bersyukur terhadap nikmat yang
seharusnya diterapkan sebagai wujud pendidikan diberikan Tuhan dan senantiasa memelihara

52 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017.
Hal. 51-60
Studi Deskriptif Pengelolaan Pembelajaran Tematik Dalam Mengembangkan
Sikap Spiritual Di Kelas III B SD N 09 Kota Bengkulu

hubungan baik dengan sesama makhluk ciptaan Energi) dengan mata pelajaran yang termuat
Tuhan Yang Maha Esa. Tahap berikutnya dengan adalah PPKn, Bahasa Indonesia dan Matematika.
evaluasi sikap, maka pengelolaan sikap spiritual 2. Pengelolaan dalam penelitian ini dibatasi
dalam pembelajaran akan lebih optimal. pada aspek desain/perencanaan, pelaksanaan,dan
Didukung dengan kajian empiris yang evaluasi. 3. Desain pembelajaran dibatasi
telah meneliti mengenai sikap spiritual siswa SD. berupa silabus dan RPP. Pada pelaksanaan
Fajiria Hidayatun Marfu’ah, 2014 dalam pembelajaran dibatasi pada kegiatan
penelitiannya yang berjudul “Pembelajaran pendahuluan, inti, dan penutup. Evaluasi sikap
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti spiritual dibatasi pada teknik evaluasi sikap,
Muatan Spiritual dalam Kurikulum 2013 Kelas bentuk instrumen, dan pelaksanaan evaluasi
IV SD Bantul Timur Kabupaten Bantul”. Hasil sikap. 4. Sikap spiritual yang dimaksud dalam
dari penelitian ini adalah pelaksanaan penelitian ini dibatasi pada proses pembelajaran
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti termuat seperti berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sikap spiritual terbagi dalam tiga aspek yaitu sesuatu, selalu menerima penugasan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, hasil sikap terbuka, mengakui kebesaran Tuhan dalam
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti yang menciptakan alam semesta, berserah diri
bermuatan spiritual telah memenuhi indikator (bertawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar
pencapaian sikap spiritual dalam pembelajaran. atau melakukan usaha, berteman tanpa
Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan mengkaji membedakan agama, perilaku menerima
pengelolaan sikap spiritual dalam pembelajaran perbedaan karakteristik sebagai anugrah
pada salah satu tema yakni tema Energi dan Tuhan, mengucapkan syukur ketika berhasil
perubahannya dalam kurikulum 2013 kelas III. mengerjakan sesuatu, dan berdoa ketika pelajaran
Tentu saja, tujuannya adalah selain tidak sama selesai.
persis dengan peneliti terdahulu, juga ingin Tujuan umum yang hendak dicapai dalam
menambah wawasan dan pemahaman kajian penelitian ini adalah : “Mendeskripsikan
tentang sikap spiritual dalam kurikulum 2013. pengelolaan pembelajaran tematik dalam
Berdasarkan hal di atas, maka penelitian mengembangkan sikap spiritual di kelas III B
dalam skripsi ini mengambil judul : Studi SD N 09 Kota Bengkulu” Tujuan khusus dalam
Deskriptif Pengelolaan Pembelajaran Tematik penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan cara
dalam Mengembangkan Sikap Spiritual di guru mendesain pembelajaran tematik untuk
kelas III B SD N 09 Kota Bengkulu. mengembangkan sikap spiritual 2.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Mendeskripsikan cara guru melaksanakan
permasalahan umum penelitian ini adalah pembelajaran tematik yang dilakukan guru dalam
“Bagaimana Pengelolaan Pembelajaran Tematik mengembangkan sikap spiritual. 3.
dalam mengembangkan Sikap Spiritual di kelas Mendeskripsikan cara guru melakukan evaluasi
III B SD N 09 Kota Bengkulu?” Rumusan sikap spiritual dalam pembelajaran di tematik.
khusus permasalahan penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana cara guru mendesain pembelajaran METODE
tematik untuk mengembangkan sikap spiritual? 2.
Bagaimana cara guru melaksanakan Jenis penelitian yang digunakan dalam
pembelajaran tematik yang dilakukan guru dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hal ini
mengembangkan sikap spiritual? 3. Bagaimana sesuai dengan tujuan penelitian bahwa metode
cara guru melakukan evaluasi sikap spiritual deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan
dalam pembelajaran tematik ?. Agar tidak pengelolaan pembelajaran tematik dalam
menyimpang dari permasalahan yang akan dikaji mengembangkan sikap spiritual pada siswa
dan dibahas dalam penelitian ini, maka hanya dalam proses pembelajaran tematik di kelas III
difokuskan pada:1. Pembelajaran tematik Tema B SD N 09 Kota Bengkulu. Menurut Winarni
7 (Energi dan Perubahannya) Subtema 1 (Sumber (2011 : 38) penelitian deskriptif adalah penelitian

Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 53


ISSN 1693 8577
Ety Ihwana, Osa Juarsa, & Neza Agusdianita

yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, dipelajari kembali. Sehingga dari data tersebut,
fakta-fakta, kejadian- kejadian secara sistematis peneliti dapat mengorganisasikan data,
dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau menjabarkan data, menggabungkan data dan
daerah tertentu. menyusun data sehingga mudah dipahami oleh
Metode penelitian ini dinamakan penelitian peneliti maupun orang lain. Dalam penelitian
kualitatif naturalistik. Istilah naturalistik kualitatif ini terdapat empat alur kegiatan untuk
menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini mendapatkan data yang valid, yaitu:
memang terjadi secara alamiah, apa adanya, Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
dalam situasi nomal yang dimanipulasi keadaan dan penarikan kesimpulan.
dan kondisinya, menekan pada deskripsi alami. Humberman dan Miles dalam Sugiyono
Penelitian ini dilaksanakan di SD N 09 Kota (2014:246) melukiskan siklus dari langkah-
Bengkulu yang beralamatkan di Jalan Soekarno langkah analisis yang dilakukan yaitu
Hatta Kelurahan Anggut Atas Kecamatan Ratu pengumpulan data (data collection), reduksi
Samban Kota Bengkulu. Peneliti memilih lokasi data (data reduction), penyajian data (display
ini karena sekolah ini menerapkan kurikulum data), dan penarikan kesimpulan (verifiction
2013 yang menekankan sikap spiritual sebagai data). Kemudian keabsahan data dalam
pendidikan sikap di sekolah. Data yang penelitian ini valid dapat diperoleh dengan
digunakan dalam penelitian ini adalah data melakukan uji kredibilitas terhadap data hasil
primer dan data sekunder, yaitu: penelitian sesuai dengan prosedur uji kredibilitas
(a) Data Primer data dalam penelitian kualitatif. Dalam
Pada penelitian ini data primer diperoleh penelitian ini keabsahan data menggunakan
melalui pedoman observasi untuk mengamati perpanjangan pengamatan, peningkatan
langsung aktivitas guru dan aktivitas siswa di ketekunan, triangulasi dan member check.
kelas III B pada pembelajaran tematik, yaitu cara
guru mendesain pembelajaran, melaksanakan HASIL
pembelajaran dan mengevaluasi sikap spiritual.
(b)Data sekunder Deskripsi Hasil Penelitian
Data sekunder merupakan data yang
sifatnya pendukung data primer berkaitan Penelitian yang berjudul pengelolaan
dengan pembelajaran tematik dalam mengelola pembelajara tematik dalam mengembangkan
sikap spiritual di kelas III B SD N 09 Kota sikap spiritual di kelas III B. Guru yang
Bengkulu. Data sekunder pada penelitian ini menjadi subjek penelitian adalah seorang
berupa data wawancara dengan guru dan kepala guru senior yang dikenal dengan
sekolah, dan dokumentasi (silabus dan RPP) keaktifannya di sekolah. Penelitian ini
yaitu berupa cara guru dalam mengelola dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan di
pembelajaran tematik dalam mengembangkan SD N 09 Kota Bengkulu. Pengembangan sikap
sikap spiritual. Subjek penelitian ini adalah wali spiritual tergambar melalui perencanaan,
kelas III B, siswa kelas III B dan kepala sekolah pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran tematik.
di SD N 09 Kota Bengkulu. Data diperoleh melalui metode observasi,
Teknik pengumpulan data dalam penelitian wawancara, dan dokumentasi dengan
ini melalui observasi, wawancara, dan menggunakan pedoman observasi dan pedoman
dokumentasi. Analisis data adalah proses mencari wawancara. Data yang diperoleh direduksi untuk
dan menyusun data secara sistematis yang mendapatkan data yang dibutuhkan, kemudian
diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dilakukan display (penyajian) data. Hasil
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan penelitian tentang pengelolaan pembelajaran
cara mengumpulkan seluruh data yang didapat tematik dalam mengembangkan sikap spiritual di
dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi Kelas III B SD N 09 Kota Bengkulu, dapat
lalu dibaca kembali, ditelaah kembali dan dideskripsikan peraspek pada deskripsi berikut:

54 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017.
Hal. 51-60
Studi Deskriptif Pengelolaan Pembelajaran Tematik Dalam Mengembangkan
Sikap Spiritual Di Kelas III B SD N 09 Kota Bengkulu

Deskripsi hasil tentang desain/perencanaan 1) Menyiapkan siswa belajar seperti membaca


pembelajaran dalam pengelolaan sikap doa sebelum melaksanakan pembelajaran.
spiritual Guru mencontohkan dan menumbuhkan
perilaku berdoa sebelum dan sesudah
Berdasarkan rumusan masalah pertama melakukan kegiatan
tentang desain/perencanaan pembelajaran 2) Melakukan apersepsi pada
tematik dalam pengelolaan sikap spiritual di keseluruhan siswa yang mengarah pada
kelas III B SD N 09 Kota Bengkulu dapat pengembangan sikap spiritual
dideskripsikan sebagai berikut : 3) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang
Silabus mengarah pada pengembangan sikap
Silabus merupakan acuan dalam mengelola spiritual
RPP yang memuat identitas mata pelajaran 4) Penyampaian materi atau tema sekaligus
seperti KI (Kompetensi Inti), KD (Kompetensi pengelolaan sikap spiritual
Dasar), indikator, materi, kegiatan pembelajaran, b. Kegiatan Inti
evaluasi, alokasi waktu dan sumber belajar. Di 5) Mengarahkan siswa dalam kegiatan
dalam silabus yang dibuat Guru LT terdapat mata mengamati seperti kegiatan membaca,
pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dam mendengar,menyimak, melihat (tanpa atau
Matematika. dengan alat) guru menanamkan perilaku
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selalu menerima penugasan dengan sikap
RPP merupakan Pengelolaan dari silabus terbuka (bersyukur)
yang dibuat untuk dijadikan pedoman dalam 6) Memunculkan minat siswa dalam kegiatan
melaksanakan pembelajaran. Seperti halnya menanya tentang apa yang tidak dipahami
dalam Pengelolaan sikap spiritual Guru LT dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
juga menggunakan RPP sebagai mendapatkan informasi tambahan tentang
panduan/pedoman. Sejalan dengan pernyataan apa yang diamati
Guru LT pada saat wawancara seperti berikut: 7) Melibatkan siswa dalam mencari informasi
“Seperti dalam RPP itu ada pada langkah- yang luas secara bersama-sama tanpa
langkah pembelajaran sebelum belajar membaca membedakan agama (toleransi beragama)
doa terlebih dahulu, begitu pula sesudah belajar 8) Pendekatan, media dan sumber belajar yang
juga membaca doa. Nah pada RPP itu kan di gunakan dalam mendukung pengelolaan
tertulis, jadi sikap spiritual itu tertulis atau tidak sikap spiritual
itu kita terapkan seperti materi tema 7 itu 9) Berinteraksi dengan siswa dan
tentang pelestarian energi, kenapa kita perlu memfasilitasi siswa berinteraksi dengan
melestarikannya? Ya karena energi yang siswa lainnya.tanpa membedakan agama
diciptakan Allah ini terbatas. Setiap pelajaran (toleransi beragama)
itu spiritualnya kita masukkan terus di dalam 10) Membimbing siswa dalam
pembelajaran.” mengumpulkan informasi/eksperimen. Guru
dapat mengelola sikap spiritual seperti
Deskripsi hasil tentang pelaksanaan memelihara hubungan baik dengan
pembelajaran tematik dalam mengelola sikap sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha
spiritual di kelas III B SD N 09 Kota Bengkulu
Esa.
Berdasarkan rumusan masalah kedua 11) Memfasilitasi siswa agar
tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dalam menanggapi, ataupun berpendapat dalam
mengelola sikap spiritual di kelas III B SD N kegiatan belajar
09 Kota Bengkulu dapat dideskripsikan 12) Melibatkan siswa dalam kegiatan
sebagai berikut: musyawarah/mufakat. Guru
a. Kegiatan Pendahuluan menanamkan sikap memelihara hubungan
baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan

Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 55


ISSN 1693 8577
Ety Ihwana, Osa Juarsa, & Neza Agusdianita

13) Guru membimbing siswa dalam mengolah atau belum. Saat melakukan ibadah apakah rajin
informasi yang telah dikumpulkan. guru atau tidak, mengamati siswa dalam berperilaku
menanamkan perilaku selalu menerima bersyukur kepada Tuhan dalam setiap
penugasan dengan sikap terbuka melaksanakan proses pembelajaran setiap
(bersyukur) harinya.
14) Memotivasi siswa agar bersikap spiritual
15) Mengajarkan siswa mengenai sikap PEMBAHASAN
spiritual
16) Siswa melaksanakan doa setelah selesai Desain/perencanaan pembelajaran tematik
pembelajaran dalam mengelola sikap spiritual di kelas III B
SD N 09 Kota Bengkulu

Deskripsi hasil tentang evaluasi sikap Berdasarkan analisis data yang diperoleh
spiritual dalam pembelajaran tematik di kelas dari triangulasi pengumpulan data dokumentasi,
III B SD N 09 Kota Bengkulu wawancara dan observasi yang telah peneliti
lakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Berdasarkan rumusan masalah yang
ketika yakni evaluasi sikap spiritual dalam Silabus
pembelajaran tematik di kelas III B SD N 09
Kota Bengkulu dapat dideskripsikan sebagai Komponen silabus yang dibuat oleh guru
berikut. belum terpenuhi semua karena tidak tercantum
Berdasarkan wawancara, Guru LT KI (Kompetensi Inti) dalam muatan silabus.
mengatakan bahwa teknik evaluasi sikap yang ia Komponen silabus secara lengkap meliputi
gunakan dalam menilai sikap yaitu dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, materi
melakukan pengamatan setiap gerak-gerik siswa pembelajaran, kegiatan pembelajaran, evaluasi,
setiap harinya dalam aspek spiritualnya. alokasi waktu, dan sumber belajar
Berdasarkan observasi Guru melakukan evaluasi (Kemdikbud 2013:12). Secara umum, untuk
sikap dengan pengamatan, tidak terlihat setiap materi pokok pada setiap silabus
Guru LT membawa catatan khusus untuk terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap
mencatat evaluasi sikap yang dilakukan. kepada Tuhan, diri sendiri dan terhadap
Berdasarkan wawancara, Guru LT lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan).
mengungkapkan instrumen evaluasinya bisa Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam
dengan soal-soal dalam buku tema. Dengan soal silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara
siswa mudah mengerti. Tetapi untuk mengamati umum dalam pembelajaran berdasarkan standar
sikap mereka tentunya dengan pengamatan proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan
dengan lembar observasi. Guru LT mengaku rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan
setiap sikap spiritual siswa ia amati dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya,
perhatikan. Berdasarkan observasi, lembar mengumpulkan informasi, mengasosiasi/
observasi yang terdapat di RPP tidak digunakan mengolah informasi, dan mengkomunikasikan.
Guru LT dalam melakukan pengamatan sehari- Silabus yang digunakan guru berdasarkan silabus
hari. yang diberikan oleh pihak sekolah, komponen
Berdasarkan wawancara yang diungkapkan saintifik tidak terlihat dalam kegiatan peserta
Guru LT bahwa ia melakukan pengamatan didik dalam silabus.
sikap setiap hari, tetapi merekapnya dalam
lembar evaluasi dilakukan satu minggu sekali. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Berdasarkan observasi, pengamatan yang
dilakukan Guru LT terlihat setiap hari, seperti Dalam RPP yang dibuat oleh guru
selalu memperhatikan siswa yang sedang berdoa dirumuskan berdasarkan buku guru. Seperti
apakah sudah berdoa dengan sikap yang baik halnya KI yang termuat dalam RPP yakni dari

56 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017.
Hal. 51-60
Studi Deskriptif Pengelolaan Pembelajaran Tematik Dalam Mengembangkan
Sikap Spiritual Di Kelas III B SD N 09 Kota Bengkulu

KI-1 hingga KI-4. KI-1 tentang sikap spiritual, memusatkan perhatian siswa, pada pokok
KI-2 tentang sikap sosial, KI-3 tentang pembicaraan dan mengingatkan kembali pada
pengetahuan, dan KI-4 tentang keterampilan. hasil belajar yang telah dimilkinya yang relevan
Kompetensi Inti merupakan gambaran secara dengan pokok pembicaraan yang dipelajari.
kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang b. Kegiatan Inti
harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang Pada kegiatan inti, banyak kegiatan yang
sekolah, kelas, dan mata pelajaran (Kemdikbud telah dilakukan guru sesuai dengan langkah-
:2013). Karena dalam RPP termuat aspek KI langkah pendekatan Saintifik yakni mengamati,
secara lengkap dari KI-1 hingga KI-4 maka menanya, mengumpulkan informasi, mengolah
dalam RPP guru terdapat aspek sikap spiritual. informasi, dan mengkomunikasikan. Kegiatan
Guru menentukan KD berdasarkan KI- mengamati dilakukan guru dengan mengarahkan
1(sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3 siswa membaca buku teks pada buku guru.
(pengetahuan), KI-4 (keterampilan). Guru Kegiatan mengamati juga dilaksanakan dengan
telah merumuskan KD dari semua KI. Menurut kegiatan melihat gambar dan menyimak teman
Kemdikbud (2013) secara umum untuk setiap membaca teks percakapan. Menurut Kemdikbud
materi pokok terdapat 4 KD sesuai dengan aspek (2013) kegiatan mengamati salah satunya dapat
KI. Guru hendaknya menetukan KD berdasarkan dilakukan dengan menyimak. Menurut Winarni
semua KI, hal ini dikarenakan esensi dari (2012:21) keterampilan mengobservasi
kurikulum 2013 adalah keseimbangan antara (mengamati) merupakan keterampilan yang
sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan dikembangkan dengan segenap indra/panca
keterampilan. Hal ini sesuai dengan langkah- indra dan alat bantu indra untuk memperoleh
langkah menetukan KD menurut Abidin informasi serta mengidentifikasi nama/sikapistik
(2014:299) bahwa baik untuk kompetensi inti dari suatu objek atau kejadian. Pada kegiatan
maupun kompetensi dasar hal yang harus mengamati guru mengelola sikap spiritual dengan
dilakukan adalah menetukan terlebih dahulu KI-3 mengaitkan materi- materi dalam kegiatan
dan KI-4 sebelum menentukan KD-1 dan tersebut seperti membaca teks tentang
KD-2. Guru telah merumuskan KD dari melestarikan sumber energi, siswa diarahkan agar
rumusan KI-1 hingga KI-4 sehingga KD yang menghemat sumber energi yang diciptkan Tuhan
terdapat pada RPP guru termuat aspek sikap sebagai bentuk rasa syukur.
spiritual.
c. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan pembelajaran tematik dalam Berdasarkan hasil penelitian, guru
mengelola sikap spiritual di kelas III B SD melakukan kegiatan penutup melalui beberapa
N 09 Kota Bengkulu tahap yakni menyimpulkan pembelajaran,
melakukan refleksi, menyebutkan rencana
a. Kegiatan Pendahuluan pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang,
Kegiatan pendahuluan yang dilakukan memberi motivasi siswa tentang sikap spiritual
guru diawali dengan menyiapkan peserta didik dan membaca doa setelah selesai pembelajaran.
untuk siap melaksanakan pembelajaran. Hal-hal Kegiatan menyimpulkan pembelajaran
yang dilakukan guru seperti menyapa peserta telah guru laksanakan, hanya saja guru kurang
didik dan memberi salam ketika memasuki terlalu melibatkan siswa dalam menyimpulkan.
kelas, guru selalu menerapkan kegiatan membaca Bahkan beberapa pertemuan guru tidak
doa sbelum kegiatan pembelajaran dimulai. Sikap menyimpulkan pembelajaran. Menurut Anitah
berdoa yang baik juga guru terapkan supaya (2009:4.35) bahwa kegiatan merangkum
siswa lebih serius dalam berdoa. Menurut (menyimpulkan) dan membuat ringkasan
Trianto (2009:48) bahwa kegiatan menyiapkan sebaiknya dilakukan siswa di bawah
siswa bertujuan untuk menarik siswa, bimbingan guru sehingga pada saat siswa

Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 57


ISSN 1693 8577
Ety Ihwana, Osa Juarsa, & Neza Agusdianita

membuat rangkuman atau kesimpulan atau spiritual dalam RPP yakni pada rumusan
ringkasan itu salah atau kurang sempurna, guru KI, KD, Langkah- langkah pembelajaran,
dapat membetulkan atau menyempurnakan dan evaluasi.
rangkman/kesimpulan/ringkasan yang dibuat 2. Pelaksanaan pembelajaran sudah terlihat
siswa. pengelolaan sikap spiritual. Kegiatan
pendahuluan sudah mengelola sikap
Evaluasi sikap spiritual dalam pembelajaran spiritual melalui kegiatan membaca doa.
tematik di kelas III B SD N 09 Kota Bengkulu Kegiatan inti sudah menunjukkan
pengelolaan sikap spiritual melalui
Evaluasi sikap spiritual berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang
evaluasi sikap siswa. Dalam kurikulum 2013 digunakan guru yakni dengan mengaitkan
evaluasi sikap menjadi aspek penting tanpa materi-materi yang sesuai dengan
menyampingkan aspek pengetahuan dan pengelolaan sikap spiritual. Kegiatan
keterampilan. Sikap yang dinilai adalah sikap penutup berupa membaca doa setelah selesai
spiritual dan sikap sosial. Evaluasi sikap dapat pembelajaran.
dilakukan menggunakan teknik observasi, 3. Evaluasi Pengelolaan sikap spiritual yang
evaluasi diri, evaluasi antarteman, dan jurnal dilaksanakan guru dengan cara melakukan
(Kemdikbud A, 2014 : 81). pengamatan pada sikap spiritual siswa
Berdasarkan hasil penelitian, guru sehari-hari dari awal pembelajaran hingga
melaksanakan evaluasi sikap dengan teknik selesai. Evaluasi yang guru laksanakan
observasi saja, terlebih lagi guru tidak hanya menggunakan teknik observasi tanpa
menggunakan catatan khusus saat melakukan catatan khusus.
evaluasi, hanya saat merekapnya guru
menggunakan lembar observasi yang SARAN
instrumennya tertera di RPP. Waktu
melaksanakan evaluasi sikap adalah saat Berdasarkan hasil penelitian tentang
pembelajaran berlangsung dari awal hingga akhir pengelolaan sikap spiritual dalam
pembelajaran. Guru mengamati sikap siswa saat pembelajaran tematik di SD N 09 Kota
melakukan diskusi, presentasi di depan, saat Bengkulu maka, disarankan sebagai berikut:
mengerjakan tugas dan saat berinteraksi 1. Saran untuk guru dalam mengelola sikap
dengan teman dan guru. spiritual meliputi:
a. Desain Pembelajaran, sebaiknya guru
SIMPULAN mencantumkan KI dalam silabus sesuai
dengan ketentuan kurikulum. Kemudian,
Berdasarkan hasil penelitian dan guru hendaknya menganalisis saat
pembahasan tentang Pengelolaan sikap spiritual membuat RPP tidak hanya mengambil
pada siswa dalam pembelajaran tematik di SD N dari buku guru. Pengelolaan sikap
09 Kota Bengkulu maka, dapat disimpulkan spiritual dalam perencanaan sebaiknya
bahwa sudah mulai tampak pengelolaan sikap lebih ditingkatkan terutama dalam
spiritual melalui pembelajaran tematik di kelas kegiatan inti.
III B SD N 09 Kota Bengkulu. b. Pelaksanaan Pembelajaran, setelah
1. Desain/perencanaan pembelajaran membuat perencanaan yang tepat untuk
tematik yang dibuat oleh guru yaitu guru pengelolaan sikap spiritual, disarankan
berupa silabus dan RPP. Tidak tercantum untuk meningkatkan pengelolaan sikap
aspek sikap dalam silabus dan tidak spiritual pada kegiatan pendahuluan,
tercantum KI dalam silabus. Guru inti, dan penutup.
menggunakan RPP yang bersumber dari c. Evaluasi, guru sebaiknya
buku guru. Termuat aspek karaker mengembangkan evaluasi otentik untuk

58 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017.
Hal. 51-60
Studi Deskriptif Pengelolaan Pembelajaran Tematik Dalam Mengembangkan
Sikap Spiritual Di Kelas III B SD N 09 Kota Bengkulu

menilai sikap spiritual. Hal ini akan Implemantasi Kurikulum 2013.Jakarta :


membantu guru untuk mengontrol sikap Kemendikbud
siswa, kecakapan siswa dalam
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan B,
melakukan sesuatu dan menentukan
2014. Panduan Evaluasi Sikap. Jakarta :
tindak lanjut yang tepat terhadap Kemendikbud
sikap tersebut. Evaluasi sikap yang baik
bukan hanya teknik observasi saja, Khasanah, Muhimmatun. Pembentukan Sikap
melainkan adanya evaluasi antarteman, Spiritual Siswa pada Pembelajaran
evaluasi diri dan jurnal dari guru. PAI dan Budi Pekerti di Kelas VII G
SMP N 1 Imogiri Bantul Yogyakarta.
Disarankan untuk melakukan tidak
Skripsi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
lanjut yang berhubungan dengan
pengelolaan sikap spiritual. Komalasari. 2013. Strategi Pembelajaran
2. Saran untuk peneliti selanjutnya Berorienstasi Stadra Proses Pendidikan.
Diharapkan peneliti selanjutnya untuk Jakarta : Kencana Prenada Media Group
dapat meneliti pengelolaan sikap spiritual
Kurniasih A, Imas. 2014. Implementasi
diterapkan pada tema-tema yang lain dan
Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan.
kelas- kelas yang lain. Surabaya : Kata Pena

DAFTAR PUSTAKA Kurniasih B, Imas. 2014. Sukses


Mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Surabaya: Kata Pena
Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
2013. Bandung: PT Refika Aditama. Maesaroh, Chusnul. 2015 Manajemen Kurikulum
Takhasus Untuk Mengembangkan
Amin, Saiffudin. 2013. Tren Spiritual Millenium Karakter Religius Siswa di SD Hj. Isriati
Ketiga. Banten: Ruhama. Baiturrahman 2 Semarang . Skripsi. UIN
Walisongo Semarang.
Anitah, Sri. 2009. Strategi Pembelajaran di SD.
Jakarta : Universitas Terbuka. Nashir,Haedar. 2013. Pendidikan Sikap Berbasis
Agama dan Budaya. Yogyakarta : Multi
Aqib, Zainal. 2015. Pendidikan Sikap di Sekolah Presindo.
Membangun Sikap dan Kepribadian.
Bandung : YRAMA WIDYA Nata, Abbidun. 2003. Pendidikan Spiritual dalam
Tradisi Keislaman. Bandung: Angkasa.
Fathurrohman, Pupuh. 2013. Pengelolaan
Pendidikan Karakter. Bandung : PT Permendikbud, Nomor 81A Tahun 2013
Refika Aditama Lampiran IV tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran
Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Sikap
Konsep dan Implementasi. Bandung : Permendikbud, Undang-undang No 65 Tahun
Alfabeta 2003 tantang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Hernawan, Asep 2006. Pengembangan
Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian
Alfabeta. kualitatif,. Bandung: Alfabeta

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Tim Penyusun. 2015. Panduan Penyusunan
Materi Pelatihan Guru Implemantasi Skripsi. Bengkulu:. FKIP UNIB.
Kurikulum 2013. Jakarta : Kemendikbud
Trianto. 2009b. Mendesain Model Pembelajaran
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan A. Inovatif Progresif. Jakarta :Kencana
2014. Materi Pelatihan Guru Prenada Medi Group

Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 59


ISSN 1693 8577
Ety Ihwana, Osa Juarsa, & Neza Agusdianita

Winarni, EW. 2011. Penelitian pendidikan.


Bengkulu : FKIP UNIB

Winarni, Widi. 2012. Inovasi Dalam


Pembelajaran IPA. Bengkulu : Unit
penerbitan FKIP UNIB.

Sumber lain :

Smith dan ragan. 2010. Desain pembalajaran.


http://ervindasabila.blogspot.com/2010/07/
desain- pembelajaran.html.Diunduh pada
tanggal 18 Januari 2016.

60 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017.
Hal. 51-60

You might also like