PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI
USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGSA KOTA
Diza Fathamira Hamzah
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa email : dizafathamira@gmail.com
ABSTRACT
Exclusively breastfeeding is a best way to achieve an optimal infant growth. In practice,
the exclusively breastfeeding coverage still does not reach the targets. Majority the mothers give the complementary food of breast milk to their babies under 6 month with specific reasons. It certainly affects to the baby nutritional status which can be seen from their weight gain in every month. Methods: The research used an analitic method with case study design which aims to know the affect of exclusively breastfeeding on infants’ weight age 4 to 6 months in Langsa Kota Community health center’s region. The population were 82 babies in October till December 2017 and 68 of them were used as the study sample obtained by simple random sampling. The data were collected by using weighing babies’ weight data from Posyandu and questionnaires. The affect of exclusively breastfeeding on weight of infant age 4 to 6 months analysed by independent T Test with confident level 95%. Result: The result showed that the exclusively breastfeeding significantly affected to the infants’ weight age 4 to 6 month (p value 0,000). Conclusion: It is recommended for all health workers in Langsa Kota Community health center’s region to improve the community awareness about exclusively breastfeeding present for their babies from newborn till 6 months.
Keywords: exclusively breastfeeding, weight gain
PENDAHULUAN makanan tambahan baik yang bersifat semi
Tujuan pembangunan Indonesia padat maupun padat (Kemenkes, 2014). sehat dapat terwujud jika pembangunan Pemberian ASI eksklusif sangat berperan berwawasan kesehatan diaplikasikan di dalam menurunkan angka kesakitan dan segala sektor pembangunan sehingga kematian anak, dikarenakan ASI perilaku hidup sehat dapat diamalkan oleh merupakan makanan terbaik yang setiap individu yang berpengaruh terhadap mangndung nutrisi yang sangat dibutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia oleh bayi pada usia 0-6 bulan. Selain itu, bangsa Indonesia. Penerapan salah satu ASI juga mengandung enzim, hormon, indikator perilaku hidup sehat dapat kandungan imunologik dan anti infeksi dimulai dalam ruang lingkup organisasi (Munir, 2006). yang paling kecil yakni rumah tangga ASI memiliki peranan penting adalah pemberian ASI eksklusif pada bayi dalam menjaga kesehatan dan yang berusia 0-6 bulan. kelangsungan hidup bayi, karena bayi yang UNICEF dan WHO diberi ASI secara eksklusif memiliki daya merekomendasikan pemberian ASI tahan tubuh yang lebih baik dibandingkan eksklusif sampai bayi berusia enam bulan, bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif. diatas usia enam bulan bayi harus diberikan Sehingga bayi jarang menderita penyakit
dan terhindar dari masalah gizi Beberapa faktor penghambat dibandingkan bayi yang tidak. Asupan ASI pemberian ASI eksklusif antara lain adalah: yang kurang mengakibatkan kebutuhan gizi bayi berusia dibawah 6 bulan sudah bayi menjadi tidak seimbang. diberikan makanan ataupun minuman lain Ketidakseimbangan pemenuhan gizi pada yang seharusnya hal tersebut diberikan bayi akan berdampak buruk pada kualitas sebagai makanan pendamping air susu ibu sumber daya manusia yang dapat dilihat (MPASI) pada bayi berusia diatas 6 bulan. dari terhambatnya tumbuh kembang bayi Selain itu juga dipengaruhi oleh: maraknya secara optimal (Bahriyah dkk, 2017). promosi susu formula di berbagai media Untuk mengatasi hal tersebut, dan fasilitas kesehatan, kurangnya WHO dan UNICEF menetapkan Global pengetahuan ibu tentang kandungan nutrisi Strategy for Infant and Young Child ASI, kurangnya pengetahuan ibu tentang Feeding yang ditindaklanjuti oleh kebutuhan gizi bayi berusia 0-6 bulan, pemerintah Indonesia dalam bentuk strategi adanya pengaruh adat istiadat (Suminar Nasional pemberian makanan bayi dan dkk, 2012). anak yang disesuaikan dengan Peraturan Pelaksanaan pemberian air susu ibu Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012. Tujuan (ASI) sangat memerlukan dukungan dari utama Strategi Nasional tersebut antara lain keluarga seperti suami, orang tua, dan adalah pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini mertua. Dukungan dari keluarga memiliki (IMD) yang merupakan pemberian ASI peran yang sangat besar dalam pemberian dalam waktu 30 menit sampai 1 jam setelah ASI eksklusif selama 6 bulan. Dukungan kelahiran, memberikan ASI eksklusif keluarga terdiri dari dukungan selama 6 bulan dan meneruskan pemberian instrumental, dukungan emosional, ASI sampai usia 2 tahun yang diselingi dukungan informasi dan penghargaan dengan pemberian makanan pendamping (Susilaningsih, 2013). (MP) ASI (Munir, 2006). Laporan Gizi Puskesmas di Kota Pada Peraturan Pemerintah Nomor Langsa Provinsi Aceh menunjukkan bahwa 33 Tahun 2012 setiap warga Negara cakupan pemberian ASI eksklusif selama Indonesia dengan kondisi sehat, diwajibkan enam bulan di wilayah kerja Puskesmas untuk memberikan ASI eksklusif kepada Langsa Kota tahun 2017 mencapai 60,51%. bayinya sejak dilahirkan selama enam Hal ini menunjukkan bahwa capaian bulan tanpa menambahkan dan atau pemberian ASI eksklusif selama enam menggantikan dengan makanan dan bulan masih jauh di bawah target standar minuman lain. Namun, pada praktiknya pelayanan minimal (SPM) peraturan pelaksanaan pemberian ASI ekskusif selalu Walikota Langsa tahun 2017 yaitu sebesar mendapat tantangan. 100% (Dinas Kesehatan Langsa, 2017). Profil kesehatan Indonesia Tahun Anak berusia 6 sampai 24 bulan 2016 menunjukkan bahwa persentase bayi tidak lagi hanya diberikan ASI saja tetapi yang telah mendapat ASI eksklusif sampai harus ditambah dengan pemberian berusia enam bulan adalah sebesar 29,5% makanan pendamping air susu ibu (Kemenkes, 2016). Hal ini menunjukkan (MPASI) Hal ini dikarenakan kandungan bahwa pelaksanaan pemberian ASI nutrisi dalam ASI tidak lagi dapat eksklusif masih jauh dari target pemberian memenuhi kebutuhan nutrisi anak pada usia ASI eksklusif yakni sebesar 100%.
6 sampai 24 bulan sehingga harus ditambah TUJUAN PENELITIAN dengan pemberian MPASI. Penelitian ini bertujuan untuk Pada dasarnya, pelaksanaan mengetahui bagaimana pengaruh pemberian ASI eksklusif selama enam pemberian ASI eksklusif terhadap kenaikan bulan dan pemberian MPASI pada bayi berat badan bayi berusia 4 sampai 6 bulan berusia enam sampai 24 bulan bertujuan di wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota. untuk mencapai status gizi balita yang baik. Penialaian status gizi balita yang baik MANFAAT PENELITIAN dilakukan melalui kegiatan penimbangan berat badan anak setiap bulan yang Hasil penelitian ini dapat dijadikan biasanya dilakukan di posyandu maupun sebagai masukan bagi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan lainnya. Jika setiap Puskesmas Langsa Kota untuk bulan anak mengalami peningkatan berat meningkatkan promosi gizi sebagai upaya badan dan tinggi badan sesuai dengan peningkatan status gizi balita di wilayah standar grafik yang tercantum dalam buku kerja Puskesmas Langsa Kota. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dari Penelitian ini juga dapat digunakan Kementerian Kesehatan, maka dapat sebagai bahan referensi dalam penentuan disimpulkan bahwa anak tersebut memiliki kebijakan kesehatan yang tidak hanya status gizi yang baik (Andriany dkk, 2013). melibatkan sektor kesehatan tetapi juga Adapun penilaian status gizi balita sektor lainnya. yang paling baik dilakukan dengan pengukuran berat badan menurut tinggi METODE PENELTIAN badan. Profil kesehatan Indonesia Tahun Rancangan penelitian ini adalah 2016 menunjukkan bahwa sebesar 4,2% penelitian eksperimental yakni dengan anak berusia 0 sampai 23 bulan di Provinsi melakukan intervensi pada dua kelompok Aceh mengalami status gizi sangat kurus kemudian diobservasi variabel dan 10,3% mengalami status gizi kurus dependennya pada kelompok yang telah berdasarkan pengukuran berat badan dilakukan intervensi. menurut tinggi badan (Kemenkes, 2016). Pada penelitian ini, populasi yang Fenomena ini tentunya dipengaruhi oleh digunakan adalah seluruh bayi berusia 4 pelaksanaan pemberian ASI eksklusif dan sampai 6 bulan pada bulan Oktober sampai pemberian MPASI yang bergizi pada anak bulan Desember 2017 yakni sebanyak 82 berusia enam sampai 24 bulan. bayi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bayi berusia 4 PERMASALAHAN sampai 6 bulan yang memenuhi kriteria Melihat masih rendahnya cakupan inklusi. Adapun kriteria sebagai berikut: pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja 1. Bayi berusia 4 sampai 6 bulan Puskesmas Langsa Kota merupakan alasan 2. Ibu bayi mampu berkomunikasi yang tepat bagi peneliti untuk dengan baik dan bersedia melaksanakan penelitian tentang diwawancarai “Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif 3. Bayi sehat tidak sedang mengalami terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi penyakit infeksi. Berusia 4 sampai 6 Bulan”
Sampel ditarik dengan menggunakan Tabel 1 Usia Bayi 4-6 Bulan di Wilayah teknik Simple Random Sampling dengan Kerja Puskesmas Langsa Kota jumlah sebanyak 68 bayi yang terdiri dari Usia n % dua kelompok yakni 34 bayi yang (bulan) 4 25 36,7 dilakukan intervensi dan 34 bayi yang tidak 5 22 32,4 dilakukan intervensi. Teknik pengumpulan 6 21 30,9 data dilakukan secara langsung melalui Jumlah 68 100,0 penilaian status gizi yang diambil dari Berdasarkan hasil penelitian kegiatan pengukuran berat badan bayi di diketahui bahwa sebagian besar bayi pos yandu serta wawancara langsung berusia 4 bulan yaitu sebanyak 25 orang dengan menggunakan kuesioner. Metode (36,7%). analisis data pada penelitian ini terdiri dari b) Jenis Kelamin editing, coding, scoring dan tabulating. Uji analisis data dilakukan dengan Hasil penelitian Jenis Kelamin Bayi menggunakan program SPSS dan diuji dapat dilihat pada tabel berikut. dengan uji statistik T independen, untuk melihat pengaruh pemberian ASI eksklusif Tabel 2 Jenis Kelamin Bayi 4-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas terhadap kenaikan berat badan bayi usia 4 Langsa Kota sampai 6 bulan. Jenis Kelamin N % Laki-Laki 35 51,5 HASIL DAN PEMBAHASAN Perempuan 33 48,5 Berat badan bayi dapat dipengaruhi Jumlah 68 100,0 oleh beberapa karateristik yang disajikan dalam bentuk analisis univariat. Dapat dilihat bahwa mayoritas bayi dalam penelitian ini berjenis kelamin laki- 1. Analisis Univariat laki yakni sebanyak 35 orang (51,5%). a) Usia Bayi c) Pemberian ASI Eksklusif Proses tumbuh kembang bayi sangatlah ditentukan dari usia bayi tersebut. Hasil penelitian tentang pemberian Berat badan bayi merupakan ukuran ASI eksklusif dapat dilihat pada tabel di tumbuh bayi yang terpenting dan paling bawah ini. sering digunakan pada bayi yang baru lahir (Suminar, dkk). Pada penelitian ini usia Tabel 3 Pemberian ASI Eksklusif Bayi 4 bayi dibedakan atas tiga golongann yakni - 6 Bulan di Wilayah Kerja usia 4 bulan, 5 bulan, dan 6 bulan. Hasil Puskesmas Langsa Kota penelitian usia bayi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Pemberian ASI n % Eksklusif ASI Eksklusif 34 50,0 MPASI Dini 34 50,0 Jumlah 68 100,0
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat
bahwa bayi berusia 4 sampai 6 bulan yang diberikan ASI eksklusif memiliki jumlah Jurnal JUMANTIK Vol. 3 No. 2 Juni - Nopember 2018 | 11 yang sama dengan yang tidak yaitu badan dan disesuiakan dengan standar sebanyak 34 orang (50%). Dari data normal berat badan menurut umur. Hasil tersebut, dapat diketahui bahwa tidak penelitian tentang status gizi bayi berusia 4 semua ibu memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan dapat dilihat pada tabel di kepada bayinya. bawah ini. Pemberian ASI eksklusif tentunya dipengaruhi oleh peran tenaga kesehatan Tabel 4 Status Gizi Bayi Berusia 4 melalui kegiatan promosi kesehatan yang sampai 6 Bulan di Wilayah dilakukan oleh tenaga kesehatan Kerja Puskesmas Langsa Kota Puskesmas Langsa Kota kepada Status Gizi N % masyarakat melalui kegiatan posyandu (BB/U) maupun kegiatan promosi kesehatan di Normal 64 94,1 berbagai fasilitas kesehatan. Seorang ibu Gemuk 4 5,9 diyakini dapat memberikan ASI eksklusif Jumlah 68 100,0 kepada bayinya selama 6 bulan, jika ibu tersebut memiliki kondisi kesehatan yang Tabel di atas menunjukkan bahwa baik dan terpenuhinya asupan gizi sebagian besar bayi 4 sampai 6 bulan seimbang selama masa kehamilan. memiliki status gizi yang normal yakni Sebagian besar ibu tidak sebanyak 64 orang (94,1%). memberikan ASI eksklusif kepada bayinya Perbedaan status gizi tersebut sehingga bayi diberikan MPASI dini yang disebabkan oleh jenis makanan yang seharusnya diberikan pada bayi usia 6 berbeda yang dikonsumsi oleh bayi sampai 24 bulan. Hal ini dapat dipengaruhi tersebut. Salah satunya adalah karena oleh berbagai faktor, seperti kondisi pengaruh adat yang masih dianut oleh kesehatan ibu yang kurang baik ketika sebagian besar masyarakat Aceh. Masih pasca melahirkan yang biasa dialami oleh banyaknya ibu yang memberikan nasi ibu yang bersalin melalui proses section pisang pada bayinya yang berusia di bawah caecarian, ibu menderita suatu penyakit, 6 bulan. Nasi pisang memiliki kandungan kurangnya dukungan keluarga, pengaruh karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan adat istiadat, kurangnya pengetahuan ibu ASI sehingga dapat menyebabkan akan manfaat ASI, dan sebagainya kegemukan. (Nadhifah, 2014). Adapun faktor lain yang dapat ASI memiliki manfaat dan menyebabkan kegemukan pada bayi kandungan gizi yang baik bagi kesehatan berusia di bawah 6 bulan, antara lain faktor bayi pada usia 0 sampai 6 bulan. ASI akan genetik dan faktor lingkungan. Faktor cukup memenuhi kebutuhan pertumbuhan genetik merupakan modal dasar dalam dan perkembangan neonatus dan bayi mencapai hasil akhir proses tumbuh normal sampai usia 6 bulan (Kemenkes, kembang anak. Sedangkan faktor 2016). lingkungan adalah gizi ibu selama masa kehamilan, hormon, fungsi metabolisme, d) Status Gizi dan sebagainya (Munir, 2004). Pada penelitian ini, penilaian status gizi dilakukan dengan penimbangan berat
2. Analisis Bivarat Hasil penelitian ini sejalan dengan Analisis bivariat pada penelitian ini penelitian yang dilakukan oleh Nadhifah adalah dengan melihat pengaruh pemberian (2014) dengan judul “Perbedaan Berat ASI eksklusif terhadap kenaikan berat Badan Bayi yang Diberikan ASI Eksklusif badan bayi berusia 4 sampai 6 bulan. dengan Bayi Yang Diberikan Makanan Analisis bivariat dilakukan dengan Pendamping ASI Di Posyandu Wilayah menggunakan aplikasi SPSS 15 dan diuji Desa Ngestiraharjo Bantul” yang dengan uji t independen dengan tingkat menunjukkan bahwa ada perbedaan berat kepercayaan 95%. Jika diperoleh nilai p badan bayi yang diberikan ASI Eksklusif value < 0.05 maka dapat ditarik kesimpulan dengan yang diberikan makanan bahwa pemberian ASI eksklusif memiliki pendamping ASI. Bayi yang diberi ASI pengaruh terhadap kenaikan berat badan Eksklusif memiliki berat badan normal, bayi berusia 4 sampai 6 bulan. Hasil sedangkan sebagian bayi yang diberikan peneltian dapat dilihat pada tabel berikut. makanan pendamping ASI mengalami kegemukan (obesitas). Tabel 5 Pengaruh Pemberian ASI Bayi yang diberikan ASI Eksklusif Eksklusif Terhadap di wilayah kerja puskesmas Langsa kota Kenaikan Berat Badan Bayi 4 secara keseluruhan memiliki status gizi Sampai 6 Bulan yang normal, dalam hal ini berat badannya Makanan Status Gizi p- tergolong normal tidak ada yang Bayi Normal Gemuk value mengalami obesitas maupun kurang gizi. n % n % Sedangkan bayi yang diberi makanan pendamping ASI (MPASI) dini mengalami ASI 34 50,0 0 0 obesitas sebanyak 4 bayi. Hal ini sejalan Eksklusif 0,000 dengan penelitian Munir (2006) yang MPASI 30 44,1 4 5,9 Dini menyebutkan bahwa di Negara maju bayi Jumlah 64 94,1 4 5,9 disusui ASI eksklusif memiliki pertumbuhan yang optimal (normal) Tabel di atas menunjukkan bahwa sedangkan bayi yang diberi makanan bayi yang diberikan MPASI dini pendamping ASI terlalu cepat dapat mengalami kegemukan yakni sebanyak 4 menyebabkan kegemukan (obesitas). orang, sedangkan anak yang diberikan ASI ASI merupakan makanan utama dan eksklusif status gizi nya normal dan tidak terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan ada yang mengalami kegemukan. gizi bayi baru lahir sampai usia 6 bulan. Hasil Uji analisis T independen Kandungan ASI antara lain adalah zat (independent t test) menunjukkan bahwa kekebalan tubuh, anti infeksi, serta semua nilai p value < 0.05 yaitu p value = 0,000. nutrisi yang memang dibutuhkan oleh bayi Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan baru lahir sampai berusia 6 bulan. Bayi berat badan bayi usia 4 sampai 6 bulan di yang diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota erat pasti memiliki tumbuh kembang yang kaitannya dengan pemberian ASI Eksklusif optimal (normal), sehingga kejadian maupun makanan pendamping ASI obesitas pasti dapat dicegah, karena ASI (MPASI) dini. dapat mengontrol berat badan bayi.
Makanan pendamping ASI Puskesmas Langsa Kota memiliki (MPASI) merupakan makanan tambahan persentase yang sama (50%). yang diberikan kepada bayi atau anak 2. Berat badan bayi usia 4 sampai 6 bulan disamping ASI untuk memenuhi kebutuhan di wilayah kerja Puskesmas Langsa nutrisinya. Maka dari itu, pemberian Kota yang diberikan ASI Eksklusif makanan pendamping ASI (MPASI) secara keseluruhan memiliki status gizi sebaiknya diberikan pada anak berusia 6 normal yang dinilai dari penimbangan sampai 24 bulan, dengan pengenalan dan berat badan di posyandu (100%). pemberian yang dilakukan secara bertahap 3. Berat badan bayi usia 4 sampai 6 bulan secara jenis dan jumlah sampai anak di wilayah kerja Puskesmas Langsa tersebut dapat mengonsumsi makanan Kota yang diberikan makanan keluarga. Pemberian makanan pendamping pendamping ASI (MPASI) dini ASI (MPASI) disesuaikan dengan memiliki berat badan normal sebanyak kemampuan mencerna anak sampai usia 24 30 orang (44,1%) dan 4 orang bulan. mengalami kegemukan (5,9%). Adanya perbedaan status gizi dalam 4. Terdapat pengaruh pemberian ASI hal kenaikan berat badan pada bayi yang eksklusif terhadap kenaikan berat diberikan ASI eksklusif dan yang diberikan badan bayi usia 4 smapi 6 bulan di makanan pendamping ASI (MPASI) dini wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota dikarenakan oleh makanan yang yang ditunjukkan dengan nilai dikonsumsi bayi berbeda jenisnya. Dalam signifikansi Uji T Independen yaitu p- konsep pemberian ASI eksklusif, bayi yang value sebesar 0,000 dimana p-value < disusui tanpa dijadwalkan (on demand) 0.05. akan menentukan sendiri kebutuhan gizinya sehingga jumlah kalori yang masuk SARAN sesuai dengan kebutuhannya. Sedangkan 1. Diperlukan peningkatan usaha promosi bayi yang diberikan makanan pendamping kesehatan bagi para tenaga kesehatan ASI (MPASI) dini, misalnya nasi lumat maupun kader posyandu di wilayah campur pisang, bubur, ataupun makanan kerja Puskesmas Langsa Kota agar lumat lainnya hanya akan mendapat banyak dapat meningkatkan kesadaran karbohidrat sehingga zat gizi yang masuk masyarakat tentang pentingnya tidak seimbang dan pada akhirnya dapat pemberian ASI eksklusif sampai bayi menyebabkan kegemukan (Purwanti, berusia 6 bulan. 2004). 2. Diperlukan peningkatan kesadaran akan kesehatan bagi para ibu yang KESIMPULAN memiliki bayi dan balita. Bedasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. DAFTAR PUSTAKA 1. Pemberian ASI eksklusif dan Andriany, E dkk. 2013. Perbedaan pemberian makanan pendamping ASI Pertumbuhan Berat Badan Bayi Asi (MPASI) dini pada bayi berusia 4 Eksklusif Dan Non Eksklusif Di sampai 6 bulan di wilayah kerja Wilayah Kerja Puskesmas Peuka Bada Kabupaten Aceh Besar.
Banda Aceh: Idea Nursing Journal NgestiHarjo Bantul. Skripsi Volume IV No. 2 Tahun 2013: 47- STIKES Aisyiyah. 52. Purwanti. 2004. Konsep Penerapan ASI Bahriyah, F dkk. 2017. Hubungan Eksklusif. Jakarta: EGC. Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi. Riau: Suminar, dkk. 2012. Hubungan Pola Jurnal Endurance Vol 2 Nomor 2 Pemberian ASI Dengan Juni Tahun 2017: 113-118. Peningkatan Berat Badan Bayi dalam http://download.portalgaruda.org/ Dinas Kesehatan Kota Langsa. 2017. article.php?article=183537&val= Laporan Gizi Puskesmas Langsa 6378&title=Hubungan%20Pola% Kota. Langsa, Aceh. 20Pemberian%20ASI%20dengan %20Peningkatan%20Berat%20Ba Kementerian Kesehatan. 2014. Info Datin, dan%20Bayi%20 diakses tanggal Pusat Data dan Informasi dalam 11 Maret 2018 Pukul 15.23 WIB www.depkes.go.id/download.php? Susilaningsih, T.2013. Gambaran file=download/pusdatin/infodatin Pemberian ASI Eksklusif Bayi 0 /infodatinasi.pdf diakses tanggal Sampai 6 Bulan Di Wilayah 10 Maret 2018 Pukul 14.15 Puskesmas Samigaluh II Tahun WIB. 2013 dalam https://media.neliti.com/.../10667 Kementerian Kesehatan. 2016. Profil 8-ID gambaran-pemberian-asi- eksklusif-bayi-0.pdf diakses Kesehatan Indonesia Tahun 2016 tanggal 11 Maret 2018 Pukul dalam www.depkes.go.id/.../profil- 15.30 WIB. kesehatan-indonesia/Profil- Kesehatan-Indonesia-2016.pdf diakses tanggal 10 Maret 2018 Pukul 14.16 WIB.
Munir, M. 2006 Pengaruh Pemberian ASI
Eksklusif Terhadap Berat Badan Bayi Umur 4 Sampai 6 Bulan dalam http://lppm.stikesnu.com/wp- content/uploads/2014/02/1.pdf diakses tanggal 10 Maret 2018 Pukul 14.20 WIB.
Nadhifah, I. 2014. Perbedaan Berat Badan
Yang Diberikan ASI Eksklusif Dengan Bayi Yang DIberikan Makanan Pendamping ASI Di Posyandu Wilayah Desa