Ilmu Dan Derajat Manusia

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 8

‫‪KHOTBAH IDUL FITRI II‬‬

‫‪Ilmu dan Derajat Manusia‬‬

‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬


‫ار أبككببرر‬ ‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬
‫‪ ُ،‬ا‬

‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬


‫ار أبككببرر‬ ‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬
‫‪ ُ،‬ا‬

‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬


‫ار أبككببرر‪ ُ،‬و ل‬
‫ل الحمرد‬ ‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬
‫‪ .‬ا‬

‫صبياَلم‪ ُ،‬بوأببعاَبنبناَ فلكيله بعبلىَ اكلقلبياَلم‪ ُ،‬بوبخبتبمره بلبناَ لببيكومم رهبو لمكن أببجججل ل‬ ‫ل االلذيِ أببتام بلبناَ ب‬
‫شكهبر ال ل‬ ‫ابكلبحكمرد ل ا ل‬
‫شلركيبك بلججره‪ ُ،‬الوالحججرد الببحججرد‪ ُ،‬أبكهججل ر اكلبف ك‬
‫ضججلل بواكللكنبعججاَلم‪ُ،‬‬ ‫شبهرد أبكن لب إللببه إللا ار بوكحبدهر لب ب‬ ‫اكلباياَلم‪ ُ،‬بوبن ك‬
‫سججلابم بوببججاَبربك بعلبكيججله‬ ‫ا إبلىَ بجلمكيلع اكلببناَلم‪ ُ،‬ب‬
‫صالىَ ارجج بو ب‬ ‫سول ر ل‬ ‫شبهرد أبان ب‬
‫سليبدبناَ بوبنلبايبناَ رمبحامددا بر ر‬ ‫بوبن ك‬
‫ساَمن إلبلىَ بيكولم اللدكيلن‪ .‬أباماَ ببكعرد‬
‫صبحاَلبله أبكهلل الاتكوقلكيلر بواكللكحلتبرالم‪ ُ،‬بوبمكن بتلببعرهكم لبإلكح ب‬‫‪.‬بوبعبلىَ آللله بوأب ك‬

‫ا بفبقكد بفاَبز اكلرماتقركوبن‪ .‬بقاَل ب بتبعاَبلىَ‪ :‬بياَ أبييهاَ ب الالذكيبن بءابمرنوا‬


‫يِ لببتكقبوىَ ل‬ ‫س أ ركو ل‬
‫صكيرككم بوإلاياَ ب‬ ‫بياَ أبييبهاَ الاناَ ر‬
‫ا بحاق رتبقاَلتله بولب بترمكورتان إللا بوبأنرتكم يمكسللرمكوبن‪ .‬بياَ أبييبهاَ الالذكيبن بءابمرنوا ااترقوا ب‬
‫ا بوقركولركوا‬ ‫ااترقوا ب‬
‫سكوبلره بفبقكد بفاَبز بفكودزا‬ ‫صللكح بلرككم أبكعبماَبلرككم‪ ُ،‬بوبيكغفلكر بلرككم رذرنكوببرككم‪ ُ،‬بوبمكن ريلطلع ب‬
‫ا بوبر ر‬ ‫بقكولد ب‬
‫سلدكيددا‪ .‬ري ك‬
‫بعلظيدماَ‬

‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬


‫ار أبككببرر‬ ‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬
‫‪ ُ،‬ا‬

‫‪Para jamaah idul fitri yang dimuliakan Allah,‬‬

‫‪Sebelum agama Islam datang, dunia ini diliputi dengan kekerasan dan penindasan yang‬‬
‫‪disebabkan oleh kebodohan. Manusia terbagi menjadi dua kelas sosial, masyarakat kaya dan‬‬
‫‪masyarakat miskin. Masyarakat kaya berisi para raja dan orang-orang yang memiliki hamba‬‬
‫‪sahaya atau budak. Sedangkan masyarakat kelas bawah adalah para budak, petani, dan‬‬
‫‪masyarakat secara umum. Masyarakat kelas atas menindas masyarakat kelas bawah.‬‬
‫‪Kekerasan terjadi secara sistematis, bahkan undang-undang dalam masyarakat yang bias‬‬
‫‪keadilan hanya memihak kepada masyarakat kelas atas yang menindas kaum tak punya.‬‬

‫‪1‬‬
Menghadapi kenyataan yang bengis dan penuh kelaliman itu, sekitar tahun 610 M.
nabi Muhammad Saw menyeru kepada umat manusia untuk menghilangkan penindasan di
muka bumi dengan mengajak umat manusia untuk belajar. Salah satu ayat al-Quran yang
‫( اسققرسأ ذباِسسذم قربَب ق‬Bacalah dengan
pertama kali diturunkan adalah perintah untuk membaca: ‫ك اللذذيِ قخقلقق‬
[menyebut] nama Tuhanmu Yang Menciptakan).

Melalui ayat ini Allah memerintahkan kepada umat manusia supaya membaca, yakni
mendayagunakan akal-pikirnya untuk memahami wahyu yang tertulis, yakni al-Quran dan
wahyu yang tidak tertulis, yaitu alam semesta. Melalui ilmu pengetahuan, nabi Muhammad
mengajak umat manusia untuk berperilaku baik, menjadikan semua lapisan masyarakat
setara di hadapan hukum, dan menghilangkan tindak kezaliman.

Setelah nabi menerima wahyu, yang pertamakali tertarik dan mengimani dakwah nabi,
selain istrinya, Khadijah binti Khuwailid, adalah orang-orang yang pada masa itu digolongkan
sebagai kelompok mustadl’afîn (orang-orang lemah), yaitu hamba sahaya dan masyarakat
yang tak punya. Kepada penganutnya yang rata-rata dari kaum dlu’afâ`, nabi
mengumpulkannya di masjid, lalu nabi mengajarkan ajaran Islam kepada mereka. Taqiyuddîn
al-Maqrîzî dalam kitabnya yang berjudul Imtâ’ al-Asmâ’ menginformasikan, ketika nabi
Muhammad Saw duduk di masjid, maka kaum dlu’afa yang mengikutinya seperti ‘Ammâr,
Khabbâb, Shuhaib, Bilâl, Abû Fukaihah, ‘Âmir bin Fuhairah, dan yang lainnya ikut duduk
bersama nabi.

Sementara itu, kufar Quraisy yang secara ekonomi dan kekuasaan takut dirugikan
oleh dakwah nabi yang membela masyarakat tertindas itu, terus berusaha membendung
dakwah nabi dengan cara melarang masyarakat untuk mengikuti agama Islam, hingga
memerangi serta mengusir nabi dan sahabatnya dari tanah kelahirannya, yakni Makkah.

‫ُ ا‬،‫ار أبككببرر‬
‫ُ و ل‬،‫ار أبككببرر‬
‫ل الحمرد‬ ‫ُ ا‬،‫ار أبككببرر‬
‫ا‬

Jamaah shalat idul fitri yang berbahagia,

Nabi Muhammad memerangi perilaku jahat, kelaliman, dan tindak kekerasan yang terjadi di
dalam kehidupan masyarakat Arab saat itu dengan mengajak dan mendidik umat manusia
supaya memiliki ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan, seseorang akan bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang bermanfaat bagi dirinya dan
orang lain, dan mana yang membahayakan. Karenanya, belajar atau sekolah di dalam Islam
memiliki tempat yang sangat istimewa.

Allah Swt berfirman:

2
‫بيكربفع ا‬
‫ار الالذيبن آبمرنوا لمكنرككم بوالالذيبن رأورتوا اكللعكلبم بدبرجاَ م‬
‫ت‬ ‫ل‬
Artinya: “Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujâdalah 11).

Dalam QS. Ali ‘Imrân 18 Allah berfirman:

‫شلهبد ا‬
‫ار أبانره بل إللببه إلال رهبو بواكلبمبللئبكرة بورأورلو اكللعكللم بقاَلئدماَ لباَكلقلكسط‬ ‫ب‬

Artinya: “Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat
dan orang berilmu yang menegakkan keadilan.”

Kata “ûlûl ‘ilmi” dalam ayat di atas artinya adalah orang yang memiliki ilmu. Allah
menyebutkan “orang berilmu” dalam ayat tersebut pada urutan ketiga setelah penyebutan diri-
Nya dan malaikat. Hal ini menunjukkan bahwa “orang yang berilmu” memiliki tempat yang
sangat istimewa di sisi Allah, dan orang yang berilmu akan menegakkan keadilan.

Sedangkan hadis nabi yang menjelaskan tentang perintah mencari ilmu atau sekolah dan
keutamaannya juga banyak sekali. Antara lain:

‫ضةة بعبلىَ ركل ل رمكسللمم‬


‫ب اكللعكللم بفلركي ب‬
‫بطلب ر‬

Artinya: “Mencari ilmu hukumnya wajib bagi semua orang Islam.”

‫ت بعبلىَ بجكهللله بوبل للكلبعاَلللم أبكن بيكسرك ب‬


‫ت بعبلىَ لعكللمله‬ ‫بل بيكنببلغكي للكلبجاَلهلل أبكن بيكسرك ب‬

Artinya: “Orang bodoh tidak boleh diam atas kebodohannya, dan orang berilmu tidak boleh
diam atas pengetahuan yang dimilikinya.”

Kepada sahabatnya yang bernama Kumail, Ali bin Abi Thalib mengatakan:

‫ُ ابكللعكلرم بخكيةر لمبن اكلبماَلل‬،‫ل‬


‫بياَ ركبمكي ر‬

“Wahai Kumail, ilmu itu lebih baik daripada harta benda.”

‫س اكلبماَل ب‬ ‫سبك بوأبكن ب‬


‫ت بتكحرر ر‬ ‫ابكللعكلرم بيكحرر ر‬

“Ilmu akan menjagamu, sementara engkau akan menjaga harta.”

‫بواكللعكلرم بحاَلكةم بواكلبماَل ر بمكحرككوةم بعبلكيله‬

3
“Ilmu akan menjadi hakim (pemutus), sementara harta akan menjadi sesuatu yang dihakimi
(diputuskan).”

‫صره الانبفبقرة بواكللعكلرم بيكزرككو لباَكللكنبفاَلق‬


‫بواكلبماَل ر بتكنقر ر‬

“Harta akan berkurang sebab digunakan, sementara ilmu akan bertambah bila diberikan atau
diamalkan.”

Lebih jauh Sahabat Ali bin Abi Thalib mendendangkan syair:

‫بعبلىَ اكلرهبدىَ للبملن اكسبتكهبدىَ أبلدالرء‬ # ‫بماَ اكلبفكخرر إلال للبكهلل اكللعكللم إلانرهكم‬

“Tidak ada kebanggaan kecuali bagi orang-orang yang punya ilmu, mereka menjadi petunjuk
bagi orang yang meminta ditunjukkan.”

‫بواكلبجاَلهلركوبن للبكهلل اكللعكللم أبكعبدارء‬ # ‫بوبقكدرر ركل ل اكملرىَمء بماَ بكاَبن ريكحلسرنره‬

“Derajat setiap orang adalah dapat memperbaiki sesuatu, sementara orang-orang bodoh
memusuhi orang-orang yang berilmu.”

‫س بمكوبتىَ بوأبكهل ر اكللعكللم أبكحبياَرء‬


‫بالاناَ ر‬ # ‫ش بحيياَ د لبله أبببداد‬
‫بففركز لبلعكلمم بتلع ك‬

Maka menangkanlah dengan ilmu. Dengan ilmu engkau akan hidup selama-lamanya. Semua
manusia akan mati, sementara orang berilmu akan tetap hidup.

Hadirin, hadirat yang dimuliakan Allah,

Kemiskinan dan mencari ilmu atau belajar kerap kali dipertentangkan. Hanya gara-gara tak
punya biaya kemudian mencari ilmu ditinggalkan. Seharusnya tidak demikian.

Apabila membaca sejarah peradaban Islam, maka akan didapati; betapa banyak para ilmuan-
ilmuan muslim justru lahir dari kalangan orang-orang miskin dan rakyat jelata. Beberapa nama
yang mungkin bisa disebut dalam kesempatan ini, antara lain: Muhammad bin Idris As-Syâfi’î
atau biasa dikenal dengan Imam Syâ’fi’i yang menjadi panutan umat Islam Indonesia dan
negara lainnya dalam bidang hukum Islam (fikih). Imam Syâfi’î lahir pada tahun 150 H di
Ghazzah (Gaza) atau sekarang menjadi salah satu kota di Palestina dan wafat pada tahun
204 H di Mesir. Beliau lahir dari keluarga miskin dan bukan dari keluarga raja atau ulama,
namun ketekunannya dalam belajar dapat mengantarkan Asy-Syafi’i menjadi ilmuan besar
dan punya banyak karya, antara lain; kitab Al-Umm dalam bidang fikih dan Ar-Risâlah yang
menjelaskan tentang ushûl al-fiqh. Namanya harum dan dikenal di belahan dunia, dan terus
dikenang sepanjang masa, serta hasil pemikirannya diikuti oleh banyak umat Islam.

4
Ilmuan muslim lainnya yang juga lahir dari keluarga miskin yaitu Abû Hâmid al-Ghazâli atau
dikenal dengan Imam Ghazâli, lahir pada tahun 450 H di Thûs, Khurasan (sekarang Iran) dan
wafat pada tahun 505 H di tempat yang sama. Beliau lahir dari keluarga tak punya, namun
kemiskinan yang dialami keluarganya tak menghalangi Imam al-Ghazâli menempuh ilmu
hingga kemudian berhasil menjadi orang besar. Karangannya sangat banyak, antara lain:
Faishal at-Tafriqah baina al-Islâm wa az-Zandaqah, Minhâj al-‘Âbidîn, Tahâfut al-Falâsifah,
Misykâtu al-Anwâr, al-Iqtishâd fî al-I’tiqâd, al-Mustashfâ, dan yang paling terkenal yaitu kitab
Ihyâ` ‘Ulûmiddîn.

Nama lainnya yaitu Râbi’ah al-‘Adâwiyah, tokoh tasawuf perempuan yang lahir di Bashrah
pada tahun 105 H dan meninggal pada tahun 185 H. Dalam ilmu tashawuf, nama ini sangat
dikenal. Râbi’ah adalah wali perempuan yang lahir dari keluarga miskin, bahkan saat dirinya
lahir, orangtua Râbi’ah tidak punya uang sepeser pun untuk membeli minyak lampu buat
penerangan persalinan. Namun, penderitaannya dalam perekonomian tidak mengantarkan
Râbi’ah menjadi glandangan, tapi ia giat mencari ilmu hingga menjadi orang sukses, menjadi
kekasih Allah Swt.

‫ُ ا‬،‫ار أبككببرر‬
‫ُ و ل‬،‫ار أبككببرر‬
‫ل الحمرد‬ ‫ُ ا‬،‫ار أبككببرر‬
‫ا‬

Jamaah idul fitri yang berbahagia,

Tidak hanya tiga ilmuan di atas, masih banyak lagi orang-orang besar sejak dahulu hingga
sekarang yang lahir dari kaum dlu’afâ. Bahkan nabi Muhammad Saw sendiri lahir bukan dari
kalangan ningrat, tapi dari rakyat jelata, miskin, dan yatim piatu. Tapi dengan ilmu
pengetahuan, nabi Muhammad, sahabatnya dan para ulama yang memperhatikan ilmu
pengetahuan demi menghilangkan kebodohan telah terbukti dapat membangun masyarakat,
bisa membangun peradaban, hidupnya dapat memberikan manfaat kepada banyak orang.

Mencari ilmu atau berusaha menjadi manusia yang sempurna (al-insân al-kâmil) yang dapat
memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain tidak selamanya berkaitan dengan harta
benda. Tapi kuncinya adalah kemauan. Di sinilah pentingnya orangtua, keluarga, dan
lingkungan untuk turut serta mendidik anak sejak dini supaya mencintai ilmu pengetahuan.

Nabi Muhammad Saw bersabda:

‫ُ أبكو ريبملج ب‬،‫صبرالنله‬


‫ساَلنله‬ ‫ُ بفأ ببببواهر ريبهلوبدالنله أبكو ريبن ل‬،‫بماَ لمكن بمكورلومد إلال ريولبرد بعبلىَ الفلكطبرلة‬

Artinya: “Tidak ada anak yang dilahirkan kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci, atau
bersih. Lalu kedua orangtuanya yang menjadikannya memeluk Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”

5
Hadis ini memberikan pemahaman bahwa anak kecil bagaikan kertas kosong yang bersih dari
coretan apapun. Orangtua dan keluarga sebagai lingkungan pertama yang dihadapi anak
dalam berinteraksi, tentu sangat memberikan pengaruh terhadap watak dasar anak yang
sedang berproses. Oleh karenanya, jika ingin anak itu kelak menjadi orang yang baik, dan ini
menjadi keinginan semua orangtua, maka orangtua harus mendidiknya sejak kecil supaya
anak terbiasa dengan melakukan kebaikan-kebaikan. Bahkan, dalam Islam mendidik anak
harus dimulai sejak masih dalam kandungan, yakni dibacakan al-Quran, dzikir, dan lantunan-
lantunan doa. Itu semua demi masa depan anak, agar menjadi anak yang shâlih yang dapat
menjadi warisan berharga bagi yang meninggalkannya.

Nabi Muhammad Saw bersabda:

‫ُ أبكو‬،‫ُ أبكو لعكلججمم ريكنبتبفججرع لبججله‬،‫صبدبقمة بجاَلربيمة‬


‫ لمكن ب‬:‫ساَرن اكنبقبطبع بعكنره بعبملرره إلال لمكن بثبلبثمة‬ ‫إلبذا بماَ ب‬
‫ت اكللكن ب‬
‫صاَللمح بيكدرعكو بلره‬
‫بوبلمد ب‬

Artinya: “Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal, yaitu:
shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shâlih yang terus mendoakannya.”

Meninggalkan warisan kekayaan melimpah terkadang dapat memicu pertengkaran


dan permusuhan di antara keluarga, tapi meninggalkan 3 hal di atas dapat mengantarkannya
ke sorga dan membahagiakan orang-orang yang ditinggalkannya.

Dengan meneladani para tokoh terdahulu yang lahir dari rakyat jelata dengan ekonomi
yang serba kekurangan, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan bukan penghalang seseorang
mencari ilmu, karena kemiskinan dapat dikalahkan dengan peran keluarga yang menanamkan
kemandirian kepada anak-anaknya.

Jadi, langkah yang harus dilakukan dalam mengatasi benyaknya perilaku kasar, zalim,
keterbelakangan dan kemunduran bangsa, serta berbagai tindakan yang tidak bermoral yang
setiap hari menjadi tontonan adalah dengan mendidik anak dan menyekolahkannya. Masa
depan orangtua ditentukan oleh keturunannya, dan masa depan bangsa ditentukan oleh
generasi mudanya. Pepatah Arab mengatakan: ‫( شباِب اليوم رج اِل الغغد‬Generasi muda sekarang
adalah pemimpin masa depan).

Demikian khutbah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan.
Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin.

‫بتبقابل ب ار لماناَ بولمكنرككم‬

‫ُ بوأبلعكدهر بعبلكيبناَ أبكعبوادماَ بعلدكيبددة‬،َ‫بالالرهام بباَلركك بلبناَ فلكي لعكيلدبنا‬

6
‫سججاَلجددا بوبقاَلئدمججاَ بيكحججبذرر اكللخججبربة‬ ‫شكيبطاَلن الارلجكيلم‪ :‬أبامججكن رهججبو بقججاَلن ة‬
‫ت أبنججاَبء اللاكيججلل ب‬ ‫أبرعكورذ لباَ ل‬
‫ل لمبن ال ا‬
‫بوبيكررجو بركحبمبة برلبله‪ ُ،‬قرلك بهلك بيكسججبتلويِ االججلذيبن بيكعلبرمججوبن بواالججلذيبن بل بيكعلبرمججوبن‪ ُ،‬إلانبمججاَ بيبتججبذاكرر رأولرججو‬
‫ب‪] .‬الزمر‪ [9 :‬بجبعبلبناَ ار بولااياَرككم لمبن كالبعاَلئلدكيبن بوكالبفاَلئلزكيبن بوكالبمكقربكوللكيبن‪ ُ،‬بوابكدبخبلبنججاَ بولاايججاَرككم‬ ‫اكلبكلبباَ ل‬
‫اجج البعلظكيججبم للججي بوبلركججكم بوللبواللججبد ا‬
‫يِ‬ ‫صاَلللحكيبن‪ .‬بوابقرججكول ر بقججكوللىَ بهججبذا‪ ُ،‬بوأكسججبتكغفلرر ب‬ ‫لفىَ رزكمبرلة لعبباَلدله ال ا‬
‫ت‪ ُ،‬بفاَكسبتكغلفروهر لاانره رهبوكالبغفركورر الارلحكيرم‪.‬‬
‫ساَلئلر كالرمكسلللمكيبن بوكالرمكسللبماَ ل‬
‫بولل ب‬

‫=== الرخكطببرة الاثاَنيرة ===‬

‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬


‫ار أبككببرر‬ ‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬
‫‪ ُ،‬ا‬

‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬


‫ار أبككببرر‬ ‫ار أبككببرر‪ ُ،‬ا‬
‫‪ ُ،‬ا‬

‫ل البحكمرد‬
‫‪.‬ار أكبرر‪ ُ،‬و ل‬

‫سكببحاَبنره بعبلىَ‬ ‫ل الارلحيلم الاركحبملن‪ ُ،‬أببمبر لباَلاتبرارحلم بوبجبعلبره لمكن بدلبلئلل الليبماَلن‪ ُ،‬أبكحبمردهر ر‬ ‫اكلبحكمرد ل ا ل‬
‫شبهرد أبان ب‬
‫سليبدبناَ بونلبايبناَ‬ ‫شلريبك لبره‪ ُ،‬بوأب ك‬
‫ار بوكحبدهر لب ب‬ ‫شبهرد أبكن لب لإلبه إللا ا‬ ‫لنبعلمله اكلرمبتبواللبيلة‪ ُ،‬بوأب ك‬
‫سولرره‪ ُ،‬الاركحبمرة اكلرمكهبدارة‪ ُ،‬بواللنكعبمرة اكلرمكسبدارة‪ ُ،‬بوبهاَلديِ اللكن ب‬
‫ساَلنايلة إلبلىَ‬ ‫ا بوبر ر‬ ‫رمبحامددا بعكبرد ا ل‬
‫صكحلبله‬‫سليلدبناَ بونلبليبناَ رمبحاممد بوبعبلىَ آللله و ب‬ ‫سللكم بوبباَلركك بعبلىَ ب‬ ‫الاطلريلق اكلبقلويلم‪ ُ،‬بفاَلالرهام ب‬
‫صل ل بو ب‬
‫‪.‬أبكجبملعيبن‪ ُ،‬بوبعبلىَ بمكن بتلببعرهكم لبإلكح ب‬
‫ساَمن إلبلىَ بيكولم اللديلن‬

‫ا أببمبررككم لبأ بكممر بببدأب فلكيله لببنكفلسله بوبثانىَ‬ ‫ا بوبنكفلسي لببتكقبوىَ ا ل‬


‫ا‪ .‬إان ب‬ ‫صيرككم لعبباَبد ا ل‬ ‫أباماَ ببكعرد‪ :‬بفرأو ل‬
‫صيلوبن بعبلىَ الانلبلي بياَ أبييبهاَ الالذيبن آبمرنوا ب‬
‫صيلوا‬ ‫فلكيله لببمبللئبكلتله‪ ُ،‬فبقاَل ب بتبعاَبلىَ‪ :‬إلان ا ب‬
‫ا بوبمللئبكبتره ري ب‬
‫صالىَ‬‫صلبدة ب‬ ‫صالىَ بعلباي ب‬ ‫سلابم‪ :‬بمكن ب‬ ‫صالىَ ار بعلبكيله بو ب‬
‫ا ب‬ ‫سللرموا بتكسلليدماَ‪ .‬وقاَل ب رسول ر ل‬ ‫بعلبكيله بو ب‬
‫صكحلبله‬‫سليلدبناَ بوبنلبليبناَ رمبحاممد بوبعبلىَ آللله بو ب‬
‫شردا‪ .‬اللارهام صل ل وسللكم وباَلركك عبلىَ ب‬
‫ار بعلبكيله لببهاَ بع ك‬‫ا‬

‫ض الالرهام بعلن اكلرخبلبفاَلء الارالشلدكيبن أبلبي ببككمر بورعبمبر بورعكثبماَبن بوبعلليي‪ ُ،‬وبعكن ب‬
‫ساَلئلر‬ ‫أبكجبملعكيبن‪ ُ،‬بواكر ب‬
‫صبحاَببلة اكلبككبرلمكيبن‪ ُ،‬بوبعلن الاتاَلبلعكيبن بوبمكن بتلببعرهكم لبإلكح ب‬
‫ساَمن إلبلىَ بيكولم اللدكيلن‪ .‬اللرهام اكغفلكر‬ ‫ال ا‬
‫ت اكلبكحيآلء لمكنرهكم بوكالبكمبوا ل‬
‫ت‬ ‫‪.‬للكلرمكؤلملنكيبن بوكالرمكؤلمبناَ ل‬
‫ت بوكالرمكسلللمكيبن بوكالرمكسللبماَ ل‬

‫‪7‬‬
‫ت‬‫س‪ ُ،‬بياَ أبكربحبم الارالحلمكيبن‪ ُ،‬أبكنجج ب‬ ‫ف قراولتناَ‪ ُ،‬بوقللابة لحكيلبلتبناَ‪ ُ،‬بوبهبوابنبناَ بعبلىَ الاناَ ل‬‫ضكع ب‬ ‫شركو ب‬ ‫الالهيم إلبكيبك بن ك‬
‫ت بريببناَ‪ ُ،‬إبلىَ بمكن بتلكرلناَ‪ ُ،‬إبلىَ ببلعيمد بيبتبجاهرمبناَ‪ ُ،‬أبكم إبلىَ بعرديو بملاككبتره أبكمبربنججاَ‪ُ،‬‬‫ضبعلفيبن‪ ُ،‬بوأبكن ب‬‫ب اكلرمكسبت ك‬‫بر ي‬
‫ب بفبل رنبباَللي‪ ُ،‬بوبللكججان بعاَفلبيبتججبك لهججبي أبكو ب‬
‫سججرع بلبنججاَ‪ ُ،‬بنرعججكورذ لبرنججولر بوكجلهججبك‬ ‫ض ة‬‫إلكن بلكم بيرككن لببك بعبلكيبناَ بغ ب‬
‫ضججبببك‪ ُ،‬أبكو‬
‫صلربح بعبلكيله أبكمرر اليدكنبياَ بواكللخبرلة لمججكن أبكن رتكنججلزل ب لبنججاَ بغ ب‬ ‫شبربقكت بلره اليظلربماَ ر‬
‫ت ‪ ُ،‬بو ب‬ ‫االلذيِ أب ك‬
‫ضىَ‪ ُ،‬بوبل بحكول ب بوبل قراوبة إال لببك‪.‬‬
‫سكخرطبك‪ ُ،‬لببك اكلرعكتببىَ بحاتىَ بتكر ب‬
‫بيلحل ا بعلبكيبناَ ر‬

‫سججكوبء كالفلكتبنججلة بوكاللمبحججبن‪ ُ،‬بمججاَ بظبهججبر لمكنبهججاَ‬


‫اللرهام اكدبفكع بعاناَ كالببلببء بوكالبوبباَبء بوالازلبلزل ب بوكاللمبحبن‪ ُ،‬بو ر‬
‫سججاَلئلر كالربكلجبدالن كالرمكسججلللمكيبن عآامججدة بيجاَ بر ا‬
‫ب كالبعججاَلبلمكيبن‪.‬‬ ‫صججدة بو ب‬
‫بوبماَ بببطبن‪ ُ،‬بعكن ببلبلدبناَ لاكنردولنكيلساياَ خآ ا‬
‫ب الاناَلر‪ .‬براببناَ بظلبكمبنججاَ أبكنفر ب‬
‫سججبناَ بولاكن بلججكم‬ ‫سبندة بوقلبناَ بعبذا ب‬
‫سبندة بولفىَ كاللخبرلة بح ب‬ ‫براببناَ آلتناَ ب لفىَ اليدكنبياَ بح ب‬
‫بتكغفلكر لببناَ بوبتكربحكمبناَ لببنرككوبنان لمبن كالبخاَلسلركيبن‪.‬‬

‫ساَلن بوإلكيتآلء لذىَ كالقركرببىَ بوبيكنبهىَ بعلن كالبفكحشآلء بوكالرمكنبكلر‬ ‫ا بيأكرمرر لبكاَلبعكدلل بوكاللكح ب‬
‫ا‪ ُ،‬إلان ب‬ ‫لعبباَبد ل‬
‫ا كالبعلظكيبم بيكذرككررككم‪ ُ،‬بوا ك‬
‫شركرركوهر بعلبىَ لنبعلمله بيلزكدرككم‪ُ،‬‬ ‫بوكالببكغيل بيلعرظرككم لببعلارككم بتبذاكرركوبن‪ ُ،‬بواكذركرروا ب‬
‫ا أبككببكر‬
‫بوبللذككرر ل‬

‫‪8‬‬

You might also like