J AOAC Int.

2012 May-Jun;95(3):786-94 PUBMED

Validation of the Soleris E. coli method for

detection and semi-quantitative
determination of Escherichia coli in foods.
Foti D1, Romano L, Alles S, Mozola MA.

Author information

Abstract

The performance of the Soleris E. coli method was compared with that of the ISO 7251 most
probable number (MPN) and detection reference methods for Escherichia coli. The Soleris E.
coli method is a growth-based, rapid, automated system composed of temperature-controlled
incubation chambers and photodiode-based optical detection devices for measurement of
color changes in a prepared medium vial. A dilution of the test sample homogenate is
inoculated directly into the vial. Products of E. coli metabolism alter the color of the medium
over time, and this change is monitored by the Soleris instrument. The test is used in a dilute-
to-specification or specification monitoring manner in which the result is positive or negative
around a desired cutoff (in CFU/g) determined by the dilution and volume of sample
homogenate added to the vial. Alternatively, the test is used for zero tolerance determinations
(e.g., absence in 25 g) by performing an off-line pre-enrichment step followed by transfer of a
portion of the pre-enrichment culture to the Soleris vial. Six E. coli strains originating from
food sources were inoculated individually into six food commodities: frozen green beans,
Echinacea powder, cocoa powder, sweetened condensed milk, pasteurized liquid egg, and
shredded mozzarella cheese. Uninoculated samples were included in each trial. The results
obtained by the ISO 7251 detection method and the Soleris E. coli method were shown to be
in agreement by Chi-square analysis when the presence of E. coli was determined in 25 g of
sample. Results from the Soleris E. coli dilute-to-specification method and the ISO 7251
MPN method were found to be in agreement by probability of detection statistical analysis. In
inclusivity testing, 52 of 53 E. coli strains were detected within 24 h. Only a non-thermoduric
strain of serotype O157:H43 was not detected. In exclusivity testing, all 31 strains tested
produced negative results. Results of ruggedness experiments show that accurate results can
be obtained even when the operating temperature of the Soleris instrument is set beyond
normal tolerances. The internal and independent laboratory studies demonstrated that the
Soleris E. coli method could be successfully utilized as an alternative to the reference
methods, with a significant time savings of 2 to 3 days.
Validasi metode Soleris E. coli untuk deteksi dan penentuan semi-kuantitatif Escherichia coli dalam
makanan.

Foti D1, Romano L, Alles S, Mozola MA.

Informasi penulis

Abstrak

Kinerja metode Soleris E. coli dibandingkan dengan metode nomor 7251 yang paling memungkinkan
(MPN) dan metode referensi deteksi untuk Escherichia coli. Metode Soleris E. coli adalah sistem
berbasis pertumbuhan, cepat, otomatis yang terdiri dari ruang inkubasi yang dikontrol suhu dan
perangkat deteksi optik berbasis fotodioda untuk pengukuran perubahan warna dalam botol
medium yang disiapkan. Pengenceran sampel uji homogenat diinokulasi langsung ke dalam botol.
Produk metabolisme E. coli mengubah warna medium dari waktu ke waktu, dan perubahan ini
dipantau oleh instrumen Soleris. Pengujian digunakan dengan cara pemantauan encer-ke-spesifikasi
atau spesifikasi di mana hasilnya positif atau negatif di sekitar batas yang diinginkan (dalam CFU / g)
ditentukan oleh pengenceran dan volume sampel homogenat yang ditambahkan ke dalam botol.
Atau, tes ini digunakan untuk penentuan toleransi nol (mis., Tidak ada dalam 25 g) dengan
melakukan langkah pra-pengayaan off-line diikuti dengan transfer sebagian dari budaya pra-
pengayaan ke botol Soleris. Enam galur E. coli yang berasal dari sumber makanan diinokulasi secara
individu menjadi enam komoditas pangan: kacang hijau beku, bubuk Echinacea, bubuk kakao, susu
kental manis, telur cair yang dipasteurisasi, dan keju mozzarella yang dicacah. Sampel yang tidak
diinokulasi dimasukkan dalam setiap percobaan. Hasil yang diperoleh dengan metode deteksi ISO
7251 dan metode Soleris E. coli terbukti sesuai dengan analisis Chi-square ketika keberadaan E. coli
ditentukan dalam 25 g sampel. Hasil dari metode encer-ke-spesifikasi Soleris E. coli dan metode ISO
7251 MPN ditemukan sesuai dengan probabilitas analisis statistik deteksi. Dalam pengujian
inklusivitas, 52 dari 53 galur E. coli terdeteksi dalam waktu 24 jam. Hanya galur serotipe O157: H43
non-termodurik yang tidak terdeteksi. Dalam pengujian eksklusivitas, semua 31 strain yang diuji
menghasilkan hasil negatif. Hasil eksperimen kasar menunjukkan bahwa hasil yang akurat dapat
diperoleh bahkan ketika suhu operasi instrumen Soleris diatur melampaui toleransi normal. Studi
laboratorium internal dan independen menunjukkan bahwa metode Soleris E. coli dapat berhasil
digunakan sebagai alternatif dari metode referensi, dengan penghematan waktu yang signifikan 2
hingga 3 hari.