Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PENGARUH MODEL WORD SQUAREDISERTAIMEDIA

FLIPBOOKTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


PADA SUBMATERI BRYOPHYTA SMA
Andini Rika Yunita1, Kurnia Ningsih2, Eko Sri Wahyuni2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan
2
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan
E-mail: andinirikayunita27@gmail.com

Abstract
This research aim to determine the effects of word square model with flipbook media on
student learning outcomes in the sub material of moss (Bryophyte) in the Tenth Grade of
SMAN 1 Pontianak. The form of research is a quasi-experimental design with a non-
equivalent control group design. The samples in this research was the Tenth Grade of MIPA
2 as the experimental class an the Tenth Grade of MIPA 1 as the control class. The
instrument used was in the form of multiple choice test with 20 questions. The average
student learning outcomes in the experimental class was 17.09 while the average student
learning outcomes in the control class was 12.88. based on the analysis of U-Mann-Whitney
test with α = 5% Zcount< Ztable (-5.37<-1.96) which indicated that there was a difference
between learning outcomes of students who were taught using a word square model with
flipbook media compared to those taught using conventional learning model (discovery
learning). The Effect Size value obtained was 1.47 with a hight category and contributed to
42.92% which means that the word square model with flipbook media had an effect on the
student learning outcomes.

Keywords: Effect, Word Square Model, Flipbook Media, Bryophyte

Belajar dapat memberikan suatu penting dalam proses pembelajaran


perubahan tingkah laku yang bersifat yang berpengaruh terhadap hasil yang
ke arah kemajuan bagi seseorang akan dicapai dari proses pembelajaran
untuk menjadi lebih baik dari tersebut. Olehkarenaitu, seorang guru
sebelumnya. Hal diharapkandapatmenciptakansuasanab
tersebutsesuaidenganpendapat Skinner elajar yang
(dalamWalgito, 2010: menyenangkandanbermaknabagipeser
184)yaituLearning is a process of tadidik.Sejalandenganpendapat
progressive behavior adaption, yaitu Trianto (2009: 8) bahwadalam proses
belajar merupakan suatu proses pembelajaran seorang guru harus
adaptasi perilaku yang bersifat bijaksana dalam menentukan suatu
progresif. model yang sesuai sehingga dapat
Prosespembelajaranmerupakan menciptakan situasi dan kondisi kelas
interaksi antara guru dan peserta didik yang kondusif agar proses belajar
dalam penyampaian suatu materi atau mengajar dapat berlangsung sesuai
ilmu. Guru memegang peranan dengan tujuan yang diharapkan.

1
2

Apabila suatu model belajar mengajar dantumbuhantingkattinggi


yang diterapkan tepat maka hal (Spermatophyta).
tersebut akan berdampak pada Padapenelitianinipenelitiinginmeneliti
peningkatan prestasi belajar siswa, sub materilumut (Bryophyta). Namun,
meningkatkan semangat dan motivasi untuk data nilai sub
terhadap suatu pelajaran. materilumutbelumtersediakarenaulang
Berdasarkandata nilaisiswakelas anhariantidakdiberikansetiap sub
X tahunpelajaran 2014/2015 materitetapisatubabyaitu Plantae.
menunjukkanbahwa data nilaimateri Dengandemikian,
Plantae untukmendukungpenelitianinidilakuka
merupakanpersentasenilaiterendahdan nprarisetuntukmateri Plantae di kelas
belummencapai KKM 80.Materi XIpadatanggal 12 April
Plantae terdiridaribeberapa sub 2016.Hasilprarisetdapatdilihatpadatab
materiyaitu sub materilumut el 1 berikut:
(Bryophyta), paku (Pterydophyta)

Tabel1. Daftar Nilai Rata-rata danPersentaseKetuntasanPengujianSoalMateri


Plantae kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 1 Pontianak
Materi Plantae
Nilai Lumut Paku Tumbuhan Tingkat Tinggi
(Bryophyta) (Pterydophyta) (Spermatophyta)

Rata-rata 48,12 61,25 78,12


Ketuntasan (%) 12,50% 34,37% 71,87%

Berdasarkantabel 1 dalam menyampaikan


diketahuibahwa sub materi lumut suatumateriadalahmodel
(Bryophyta) adalah sub materi pembelajaranDiscovery
terendah dengan nilai rata-rata 48,12 Learningdenganbantuanpower
dan persentase ketuntasan 12,50% point.Model pembelajaranDiscovery
daripada sub materi paku Learningmerupakansalahsatu model
(Pterydophyta) dan pembelajaran yang
tumbuhantingkattinggi disarankandalamkurikulum 2013.
(Spermatophyta). Model pembelajaran Discovery
Hal Learning ini sudah cukup baik untuk
tersebutjugadidukungolehhasilwawan menyampaikan suatu materi. Namun,
caradengan guru matapelajaranbiologi saat melakukan observasi dalam
SMA tanggal 25 Agustus 2015, pelaksanaannya ada beberapa tahap
diperolehinformasibahwamodelpembe (sintak) yang belum muncul, seperti
lajaran yang sering digunakan guru data collection (pengumpulan data)
3

dan data processing (pengolahan (Susilana danRiyana, 2007: 87).Media


data). Sehingga dalam pelaksanaan Flipbook yang digunakan dalam
pembelajaran beberapa siswa tidak penelitian ini diharapkan dapat
aktif dan tidak serius dalam mengikuti membantu siswa mengingat dan
pembelajaran.Hal tersebut didukung memahami sub materi lumut
oleh pendapat dari Widiadnyana, (Bryophyta).
Sadia dan Suastra (2014: 8) bahwa Penggunaan model
rasa ingin tahu berkembang ketika pembelajaranWord Squareini
siswa melakukan eksperimen. Rasa sesuaiuntuk pembelajaran sub materi
ingin tahu siswa juga muncul karena lumut (Bryophyta), karenapada sub
motivasi siswa untuk menemukan materilumutsiswadiharapkan dapat
jawaban. memahami konsep-konsep penting
Untuk mengatasi rendahnya yang saling
hasil belajar biologi siswa, peneliti berkaitandanterdapatistilahilmiah
ingin menerapkan suatu model yang harusdipahami. Model
pembelajaran yaitu model pembelajaranWord
pembelajaran Word Square. Model Squaredapatmeningkatkanhasilbelajar
pembelajaran WordSquare adalah siswakarenapada model
salah satu model pembelajaran pembelajaraniniterdapatpertanyaan
kooperatif yang terdiri dari huruf- yang disediakandanjawaban yang
huruf sehingga membentuk suatu kata tersediadidalamkotak-kotakWord
yang bermakna. Mirip seperti mengisi Square. MenurutpendapatSudiani,
teka-teki silang tetapi bedanya DantesdanKusmariyatni (2014: 4)
jawabannya sudah ada namun Model pembelajaran Word
disamarkan dengan menambahkan Squaremerupakan model yang
kotak tambahan dengan sembarang memadukan kemampuan menjawab
huruf penyamar atau pengecoh. pertanyaan pada kotak jawaban yang
Tujuan huruf pengecoh bukan untuk berisikan kumpulan huruf acak yang
mempersulit siswa namun untuk akan membentuk kata yang dapat
melatih sikap teliti dan kritis. dibaca secara mendatar dan menurun
Untuk menambah kemampuan dengan ketelitian dan kejelian.
pemahaman siswa tentang konsep Untukmencarijawabantersebutdiperlu
pada sub materi lumut dan dapat kanwaktu,
menyimpan pemahaman lebih lama dimanadalamwaktutersebutsiswaakan
serta dapat terus mengingat konsep mengingatpertanyaandanmencarijawa
yang telah dipelajari, penggunaan banberbantuan media
model pembelajaranWord Square Flipbook.Sehinggapenggunaan model
dapat disertai dengan Media pembelajaranWord
Flipbook.Flipbook merupakan Squarediharapkandapatmeningkatkan
lembaran-lembaran kertas menyerupai hasilbelajarsiswapada sub materilumut
album atau kalender berukuran 21 x (Bryophyta).
28 cm yang disusun dalam urutan Berdasarkanhasilpenelitian oleh
yang diikat pada bagian atasnya Sartika, GusmawetidanHendri (2012:
4

7)tentangpengaruh model Keterangan:


pembelajarankooperatifdenganword O1dan O3 Pre-test kelas eksperimen
square pada materi biologi yang = dan kelas kontrol
dilihat dari persentase nilai kognitif, O2 dan Post-testkelas
afektif dan psikomotor. O4 = eksperimendankelaskontrol
Penggunaanmodelpembelajaran Word XE Perlakuan penerapanmodel
Square menunjukkan hasil yang lebih pembelajaran
= WordSquaredisertaiMedia
baik (rata-rata 76,05) pada kelas
Flipbook
eksperimen dari pada hasil belajar XK= Perlakuan penerapan
dengan konvensional (rata-rata 66,94) pembelajaran konvensional
pada kelas kontrol. Hasil penilaian (Sugiyono, 2013: 116)
afektif pada kelas eksperimen yaitu
(rata-rata 69,26%) juga lebih tinggi Populasi dalam penelitian ini
daripada kelas kontrol (rata-rata adalah siswa kelas X yang terdiri dari
55,67%). Hasil penilaian psikomotor tiga kelas yaitu X MIPA 1, X MIPA 2,
kelas eksperimen (rata-rata 79,94%) dan X MIPA 3 SMAN 1 Pontianak.
juga lebih tinggi dibandingkan dengan Penentuan dua kelas yang akan
kelas kontrol (rata-rata 41,95%). Hasil dijadikan sampel berdasarkan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa skor pre-test yang memiliki rata-rata
model pembelajaran Word Square dan standar deviasi hampir sama dari
dapat meningkatkan hasil belajar ketiga kelas yang diberikan pre-test.
siswa. Seluruh siswa dalam kelas dijadikan
Berdasarkan uraian di atas sampel penelitian dengan menerapkan
peneliti tertarik melihat pengaruh teknik intact group. Kelas yang
model pembelajaran Word Square memiliki rata-rata skor pre-test dan
disertai Media Flipbook terhadap hasil standar deviasi yang hampir sama
belajar siswa pada sub materi lumut adalah kelas X MIPA 1 dan X MIPA
(Bryophyta) kelas X SMA. 2. Selanjutnya dilakukan pengundian
untuk menentukan kelas eksperimen
METODE dan kelas kontrol dimana kelas X
Metodepenelitian yang MIPA 2 sebagai kelas eksperimen
digunakandalampenelitianiniadalahbe dengan jumlah siswa 34 orang dan
ntukpenelitianeksperimensemu kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol
(Quasy Experimental Design), dengan jumlah siswa 33 orang.
denganrancanganpenelitiannon Prosedur penelitian ini terdiri
equivalent control group dari tiga tahap: 1) tahap persiapan, 2)
design.Rancangan Nonequivalent tahap pelaksanaan, 3) tahap akhir.
control group design adalah sebagai Tahap Persiapan: dengan
berikut: langkah yang dilakukan antara lain:
(a)meminta surat perijinan ke Dinas
O1 XE O2 Pendidikan Kota Pontianak untuk
melakukan prariset di SMA Negeri 1
O3 XK O4
5

Pontianak; (b) melakukan observasi menggunakan model konvensional


ke sekolah; (c) melakukan studi yang biasa digunakan yaitu model
pendahuluan berupa pra riset di SMA Discovery Learningpada kelas kontrol
Negeri 1 Pontianak untuk mendukung (X MIPA 1); f) memberikan tes akhir
latar belakang permasalahan dalam (post-test) pada kelas eksperimen dan
penelitian;(d) menyusun instrumen kelas kontrol untuk mengetahui hasil
penelitian yang meliputi RPP belajar siswa pada sub materi lumut
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), (Bryophyta).
LKS (Lembar Kerja Siswa), media Tahap Akhir: dengan langkah
Flipbook dan soal test berupa multiple yang dilakukan antara lain: a)
choice; (e) menvalidasi instrumen; (f) menganalisis data hasil post-test
melakukan uji coba soal tes; (g) menggunakanuji prasyarat yaitu uji
menganalisis hasil uji coba soal tes; normalitas dan hasil uji tersebut
(h) mengukur reliabilitas terhadap menyatakan bahwa kedua kelas
data hasil uji coba instrumen soal tidak berdistribusi normal;b)
tes.Berdasarkan hasil perhitungan dilanjutkan dengan uji U Mann
reliabilitas soal tes dengan rumus KR- Whitney, yang menunjukkan bahwa
20 menunjukkan bahwa koefisien terdapat perbedaan pada hasil belajar
reliabilitas r11 sebesar 0,72 yang siswa setelah diberi perlakuan antara
tergolong tinggi sehingga memenuhi kelas eksperimen dan kontrol; c)
syarat untuk digunakan dalam menghitung nilai effect sizeuntuk
penelitian. mengetahui seberapa besar pengaruh
Tahap Pelaksanaan: dengan model pembelajaran word
langkah yang dilakukan antara lain: a) squaredisertai Media flipbook
pembuatan media flipbook; b) terhadap hasil belajar siswa pada sub
memberikan pre-test yang sama pada materi Lumut (Bryophyta).
ke tiga kelas yakni X MIPA 1, X
MIPA 2, dan X MIPA 3untuk HASIL PENELITIAN DAN
memperoleh gambaran pengetahuan PEMBAHASAN
awal siswa dalam menentukan
kelompok eksperimen dan kelompok Hasil Penelitian
kontrol dengan melihat rata-rata skor Hasil belajar siswa pada
dan standar deviasi yang hampir sama; penelitian ini diperoleh dari nilai pre-
c) menganalisis data pre-test test dan post-test baik pada kelas
berdasarkan uji prasyarat yaitu uji eksperimen yang diajarkan dengan
normalitas; d)karena kedua data model word square disertai media
berdistribusi normal dilanjutkan flipbook maupun pada kelas kontrol
denganuji homogenitas; e) yang diajar dengan menggunakan
memberikan perlakuan dengan model konvensional (discovery
menerapkan model pembelajaran yang learning).
digunakan adalah Word Square Hasil pre-test dan post-test siswa
disertai Media Flipbook pada kelas pada sub materi lumut (Bryophyta)
ekperimen (X MIPA 2) dan dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
6

disimpulkan varian kedua kelas


Tabel 2. Rata-Rata Skor Pre-testdan homogen. Kedua data tersebut
Post-test Siswa pada Sub berdistribusi normal dan homogen
materi Lumut maka dilanjutkan dengan uji statistik
(Bryophyta) parametrik yaitu Uji-t. Berdasarkan
hasil dari uji t diperoleh t hitung< t tabel
Kelas
Eksperimen
Kelas Kontrol yaitu 0,44 < 1,67. Dengan demikian
Skor % % dapat disimpulkan bahwa tidak
Ketuntas Ketuntas terdapat perbedaan antara
an an
Pre-
kemampuan awal siswa pada kelas
4,62 0 4,91 0 eksperimen dan kelas kontrol,
test
Post-
17,09 82,35 12,88 30,30 sehingga siswa di kelas eksperimen
test
maupun kontrol dianggap memiliki
Keterangan : kemampuan awal yang sama.
̅ : rata-rata skor siswa Data hasil post-test berupa skor,
SD :standar deviasi dianalisis terlebih dahulu dengan uji
%Ketuntasan : Persentase Ketuntasan prasyarat yaitu uji normalitas.
Belajar (KKM ≥ 80) Berdasarkan uji normalitas hasil post-
test kelas eksperimen diperoleh harga
Data hasil pre-test berupa skor,
dianalisis terlebih dahulu dengan uji  2 hitung>  2 tabelyaitu 23,52>7,81 dan
kelas kontrol diperoleh harga 
2
prasyarat yaitu uji normalitas. hitung>
Berdasarkan uji normalitas hasil pre-  10,44>7,81. Harga 
2 2
tabelyaitu
test kelas eksperimen diperoleh harga
hitungkelas eksperimen lebih besar dari
 2 hitung<  2 tabelyaitu 5,95< 7,81 dan
harga  tabelmaka data post-test tidak
2

kelas kontrol diperoleh harga 


2
hitung< berdistribusi normal. Pada kelas
 2
4,81< 7,81. Harga  hitung
tabelyaitu
2
kontrol diperoleh harga  hitung> 
2 2

kelas eksperimenlebih kecil dari harga tabel, maka data hasil post-test tidak
 2 tabel maka data pre-test kelas berdistribusi normal.Karena kedua
eksperimen berdistribusi normal. Pada data tidak berdistribusi normal, maka
analisis data dilanjutkan dengan uji U
kelas kontrol diperoleh harga  hitung<
2
Mann Whitney. Berdasarkan Uji U
 2 tabel, maka data hasil pre-test kelas Mann Whitney diperoleh Zhitung< -Ztabel
kontrol berdistribusi normal. yaitu -5,37 < -1,96, yang
Analisis data selanjutnya yaitu menunjukkan bahwa terdapat
dengan menguji homogenitas perbedaan hasil belajar siswa setelah
variannya karena data hasil pre-test diberi perlakuan antara kelas
kelas eksperimen dan kelas control eksperimen dan kelas kontrol.
berdistribusi normal. Berdasarkan Uji Untuk mengetahui pengaruh
homogenitas diperoleh F hitung< F tabel pembelajaran dengan
yaitu 1,003 < 1,838, sehingga dapat modelpembelajaranWord Square
7

disertai MediaFlipbook pada sub siswa juga menjadi lebih aktif dalam
materi Lumutterhadap hasil belajar pembelajaran dengan bantuan media
siswa kelas X SMA Negeri 1 flipbook dalam proses pembelajaran.
Pontianak, maka dihitung Penggunaan media flipbook pada
menggunakan effect size. Dari kelas eksperimen juga membantu
perhitungan, diperoleh harga Effect siswa dalam menemukan konsep-
size sebesar 1,47 yang tergolong konsep penting, karena media ini
tinggi. Jika nilai Effect size= 1,14 mampu menyajikan pesan
dikonversikan ke dalam tabel kurva pembelajaran secara ringkas dan
normal dari tabel O-Z, maka diperoleh praktis (Susilana dan Riyana, 2007:
luas daerah sebesar 42,92. Hal ini 88). Sedangkan pada kelas kontrol
menunjukan pembelajaran dengan menggunakan model discovery
modelpembelajaranWord Square learningberbantuan media power
disertai media Flipbook memberikan point. Walaupun siswa diarahkan
kontribusi 42,92 % terhadap hasil untuk menemukan konsep sendiri,
belajar siswa pada sub materi Lumut namun siswa masih mengalami
(Bryophyta) di kelas X SMA Negeri 1 kesulitan dalam memahami konsep
Pontianak. karena konsep materi tersebut belum
disajikan dalam suatu media
Pembahasan pembelajaran.
Pembelajaran pada kelas Word square merupakan salah
eksperimen dilakukan dengan model satu pembelajaran kooperatif yang
Word Square disertai media Flipbook sangat membantu siswa dalam
dan pembelajaran pada kelas kontrol membangun pemahaman. Siswa
dilakukan dengan model Discovery dirangsang untuk berpikir secara
Learning. Hasil belajar berupa rata- efektif dan menemukan jawaban dari
rata post-test(tabel 2) kelas konsep berbasis pertanyaan yang
eksperimen sebesar 17,09 dengan diberikan oleh peneliti. Setelah
persentase ketuntasan sebesar 82,35% menemukan jawabannya, siswa
dimana 28 dari 34 siswa tuntas, diminta untuk menjelaskan
sedangkan rata-rata post-test kelas pemahaman mereka tentang jawaban
kontrol sebesar 12,88 dengan yang didapatkan. Dengan demikian
persentase ketuntasan sebesar 30,30% dapat disimpulkan bahwadengan
dimana hanya 10 dari 33 siswa yang memahami materi siswa dapat
tuntas. Kriteria Ketuntasan Minimal meningkatkan hasil pembelajaran
(KKM) untuk mata pelajaran biologi mereka.Selain itu, untuk menambah
di SMA Negeri 1 Pontianak yaitu 80. kemampuan pemahaman siswa
Hal ini disebabkan karena pada tentang konsep pada sub materi lumut
kelas eksperimen dilaksanakan (Bryophyta) dan dapat menyimpan
pembelajaran dengan model word pemahaman lebih lama serta dapat
square disertai media flipbook dimana terus mengingat konsep yang telah
siswa dilatih berpikir kritis saat dipelajari, penggunaan model
mengisi kotak word square. Selain itu, pembelajaranword square dapat
8

disertai media flipbook. Criticos mencapai tujuan-tujuan pembelajaran


(dalam Daryanto, 2010: 4) dan pada umumnya tujuan
menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran mengikuti klasifikasi
dalam proses pembelajaran dapat taksonomi pembelajaran (Taksonomi
menunjang sistem pembelajaran Bloom). Berdasarkan hal tersebut
karena media merupakan suatu alat tingkat kemampuan kognitif tujuan
komunikasi dalam proses pembelajaran mempengaruhi
pembelajaran. kemampuan siswa dalam menjawab
Keberhasilan hasil belajar siswa konsep yang termuat dalam soal post-
secara khusus dapat dilihat test yang diberikan.Persentase
berdasarkan ketuntasan siswa dalam ketuntasan hasil belajar siswa kelas
menjawab soal post-test per tujuan eksperimen dan kelas kontrol per-
pembelajaran. Menurut Jihad dan tujuan pembelajaran dapat dilihat pada
Haris (2012: 14) siswa yang berhasil tabel 3 berikut:
dalam belajar adalah yang berhasil

Tabel 3. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa di Kelas Eksperimen


danKelas Kontrol Per Tujuan Pembelajaran
Rata-rata Persentase
Jawaban Benar Per TP
No Tujuan pembelajaran (TP)
(%)
Eksperimen Kontrol
1 Siswa dapat mengidentifikasikan ciri-ciri
88,97 57,58
tumbuhan lumut
2 Siswa dapat menjelaskan carareproduksi
84,56 72,73
tumbuhan lumut (Bryophyta)
3 Siswa dapat menyebutkan dasar klasifikasi
91,18 84,85
tumbuhan lumut
4 Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari lumut
89,21 53,53
tanduk (Anthocerotopsida)
5 Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari lumut
89,21 53,53
tanduk (Anthocerotopsida)
6 Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari lumut
94,12 89,39
daun (Bryopsida)
7 Siswadapatmenjelaskanperanan dari lumut 69,61 44,44
Rata-rata 86,13 67,46

Berdasarkan tabel 3 test per tujuan pembelajaran. Rata-rata


menggambarkan hasil belajar siswa keberhasilan siswa menjawab benar
pada sub materi lumut(Bryophyta) soal post-test per-tujuan pembelajaran,
yang dilihat berdasarkan persentase pada kelas eksperimen terdapat
siswa yang menjawab benar soal post- 86,13% siswa yang telah menguasai
9

konsep dan pada kelas kontrol rata- yaitu nomor 1, 6, 8, 9, 12, 15, 17, 19,
rata keberhasilan siswa menjawab dan 20 memiliki perbandingan
benar soal post-test per-tujuan persentase yang cukup jauh antara
pembelajaran sebesar 67,46%. kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Namun, jika dilihat dari Hal ini dapat disebabkan proses
persentase ketuntasan per indikator pembelajaran pada kelas eksperimen
soal post-test terlihat persentase yang menggunakan model
ketuntasan pada kelas eksperimen pembelajaran Word Square disertai
lebih rendah pada 1 soal dan lebih media Flipbook lebih membuat siswa
tinggi pada 19 soal dari 20 soal yang aktif dalam proses pembelajaran
ada. Hal ini dapat dilihat dari analisis dimulai dari menemukan sendiri
persentase ketuntasan per indikator konsep-konsep yang akan dipelajari
soal post-test kelas eksperimen dan melalui kata yang ditemukan pada
kontrol pada grafik1 berikut: LKS word square. Proses
20 32,35
55,88
pembelajaran word square ini
19 47,06
85,29
membuat belajar siswa lebih
18 88,24
91,18 bermakna karena pembelajaran
17 20,59
91,18 dengan model pembelajaran word
I 16 91,18
94,12 square mendorong pemahaman siswa
n
15 23,53
70,59 terhadap materi pelajaran. Hal tersebut
d
14 88,24
91,18 didukung oleh pendapat Widiyanti,
i
k 13
91,18
88,24 Purwantoro dan Irsadi (2013) bahwa
a 12
14,71
67,65
Word Square dapat membantu siswa
t 11 79,41
88,24
membiasakan diri membaca buku
o 10 82,35
88,24
r 9 44,12 pelajaran biologi untuk memahami
73,53
8 55,88 dan mengingat konsep agar bisa
85,29
S 7 82,35
91,18
menemukan kata pada word square
o 6 14,71
94,12
serta memotivasi belajar siswa yang
a pada akhirnya dapat meningkatkan
5 58,82
73,53
l
4 82,35
94,12 hasil.
3 88,24
91,18 Tujuan pembelajaran pertama
2 82,35
94,12 adalah mengidentifikasi ciri-ciri
1 82,35
100,00 tumbuhan lumut dengan 4 indikator
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00soal. Rata-rata persentase jawaban
Persentase Jawaban Benar benar per tujuan pembelajaran pada
Kontrol Eksperimen
kelas eksperimen (88,97%) lebih
tinggi dibanding kelas kontrol (57,58)
Grafik 1.Persentase Jawaban Benar dengan persentase jawaban benar
Siswa PerIndikator siswa per indikator soal post-test
Soal nomor 2 (94,12%), 4 (94,12%), 6
Berdasarkangambar 1, terlihat (94,12%), dan 9 (73,53%) pada kelas
bahwa persentase jawaban benar 9soal eksperimen, sedangkan pada kelas
kontrol yaitu 2 (84,85%), 4 (84,85%),
10

6 (15,15%), dan 9 (45,45%). Dari eksperimen, siswa dipermudah


keempat soal post-test, siswa kelas dengan penggunaan media flipbook
eksperimen memiliki persentase yang menyajikan materi dengan
jawaban benar lebih tinggi daripada ringkas. Sedangkan pada kelas kontrol
kelas kontrol. Hal ini dikarenakan siswa harus mencari sendiri dalam
penggunaan media flipbook dapat buku sehingga materi belum disajikan
memperjelas materi sehingga secara ringkas. Selain itu, siswa kelas
langsung mengarah pada tujuan eksperimen dapat berpikir secara
pembelajaran yang harus di capai kreatif sesuai pemahamannya dan
siswa. Selain itu, model pembelajaran membuat rangkuman materisehingga
word square juga memperkuat ingatan membuat siswa dapat mengingat
siswa, karena pada model ini siswa materi yang didapatkannya karena
dirangsang untuk berpikir secara materi tersebut ditemukan sendiri
efektif untuk menemukan jawaban bersama teman sekelompoknya.
dari pertanyaan berbasis konsep yang Sejalan dengan pendapat Trianto
diberikan oleh peneliti.Hal tersebut (2009: 7) bahwa berusaha sendiri
sejalan dengan pendapat Rizka dan untuk mencari pemecahan masalah
Manurung (2014: 6), bahwa model serta pengetahuan yang menyertainya,
word square mendorong siswa menghasilkan pengetahuan yang
berpikir secara efektif untuk benar-benar bermakna.
menemukan jawaban dari pertanyaan Tujuan pembelajaran ketiga
berbasis konsep yang diberikan. adalah menyebutkan dasar klasifikasi
Selain itu salah satu kelebihan model tumbuhan lumut, dengan rata-rata
word square yaitu dapat merangsang persentase jawaban benar siswa per
siswa untuk berpikir efektif tujuan pembelajaran pada kelas
(Kurniasih dan Sani, 2015: 97-98). eksperimen lebih tinggi (91,18%)
Pada tujuan pembelajaran kedua dibanding kelas kontrol (84,85%)
yaitu menjelaskan cara reproduksi dengan persentase jawaban benar
tumbuhan lumut (bryophyta), rata-rata siswa per indikator soal post-test
persentase jawaban benar per-tujuan nomor 7, pada kelas eksperimen yaitu
pembelajaran pada kelas eksperimen 91,18%, sedangkan pada kelas kontrol
(84,56%) lebih tinggi dibanding kelas yaitu 84,85%. Pada tujuan
kontrol (72,73%). Persentase jawaban pembelajaran ketiga ini, siswa kelas
benar siswa per-indikator soal post- eksperimen memiliki persentase
test kelas ekperimen nomor 3 jawaban benar lebih tinggi dibanding
(91,18%), 5 (73,53%), 8 (85,29%), kelas kontrol. Hal ini disebabkan pada
dan 11 (88,24%) sedangkan pada LKS kelas eksperimen, siswa
kelas kontrol nomor 3 (90,91%), 5 mengamati secara langsung contoh
(60,61%), 8 (57,58%), dan 11 gambar ketiga kelas lumut sehingga
(81,82%). Siswa kelas eksperimen siswa menemukan sendiri konsep
memiliki persentase jawaban benar yang harus dikuasai dan membuat
lebih tinggi daripada kelas kontrol. materi mudah pahami.Hal tersebut
Hal ini juga disebabkan pada kelas didukung oleh pendapat Kurniasih dan
11

Sani (2015: 97) yaitu instrumen utama Tujuan pembelajaran kelima


dalam model pembelajaran word adalah menjelaskan ciri-ciri dari lumut
square adalah lembar kegiatan atau hati (Anthoceropsida) dengan rata-rata
kalimat yang perlu dicari jawabannya persentase jawaban benar per-tujuan
dalam kotak huruf yang disusun pembelajaran pada kelas ekpserimen
secara acak yang bertujuan untuk (89,21%) lebih tinggi daripada kelas
melatih sikap teliti dan kritis bukan kontrol (53,53%) dengan persentase
untuk mempersulit siswa. Berbeda jawaban benar per indikator soal post-
halnya dengan kelas eksperimen, test nomor 17 (91,18%), 18 (91,18%)
pada kelas kontrol siswa menggambar dan 19 (85,29%), sedangkan pada
terlebih dahulu ketiga kelas lumut kelas kontrol 17 (21,21%), 18
pada LKS kemudian mengamati ciri- (90,91%) dan 19 (48,48%). Ketiga
cirinya. soal post-test pada kelas eksperimen
Tujuan pembelajaran keempat memiliki persentase jawaban benar
adalah menjelaskan ciri-ciri dari lumut per-indikator lebih tinggi dari kelas
hati (Hepaticopsida) dengan rata-rata kontrol. Hal ini disebabkan pada kelas
persentase jawaban benar per-tujuan kontrol siswa mendapatkan jawaban
pembelajaran pada kelas eksperimen dari buku untuk menjawab pertanyaan
(85,29%) lebih tinggi daripada kelas pada lembar kerja siswa, sedangkan
kontrol (69,7 %) dengan persentase pada kelas eksperimen siswa didorong
jawaban benar per indikator soal post- untuk mengaitkan dan menemukan
test nomor 14 (91,18%), 15 (70,58%) konsep dari kata yang dicari pada
dan 16 (94,12%), sedangkan pada lembar kerja siswa sehingga siswa
kelas kontrol 14 (90,91%), 15 lebih teliti dalam memahami konsep.
(24,24%) dan 16 (93,94%). Dari tiga Sejalan dengan pendapat Muriana,
soal pada tujuan pembelajaran Murda dan Mahadewi (2014: 8)
keempat, kelas eksperimen bahwa
memilikipersentase jawaban benar pembelajarandenganmenggunakan
lebih tinggi dibanding kelas kontrol. model word
Hal ini dikarenakan pembelajaran squaremenekankanaktivitasbelajarsis
dengan word square pada kelas wamelaluitahappencarian kata
eksperimen mendorong siswa untuk padakotakword square. Selainitu,
menggalidan menghubungkan materi- penerapan model word
materi yang didapatkannya melalui squaredapatmelatihketelitiandanketep
pembelajaran word square sehingga atandalammenjawabdanmencarijawab
pemahaman siswa tentang materi ciri- andalamlembarkerja.
ciri dari lumut hati Tujuan pembelajaran keenam
(hepaticopsida)dapat dipahami dengan adalah menjelaskan ciri-ciri dari lumut
baik. Selain itu materi tersebut sudah daun (Bryoppsida) dengan rata-rata
disajikan dalam media flipbook dan persentase jawaban benar per-tujuan
dipersentasikan saat diskusi pembelajaran pada kelas ekpserimen
kelompok. (94,12%) lebih tinggi daripada kelas
kontrol (89,39%) dengan persentase
12

jawaban benar per indikator soal post- kelas kontrol 10 (84,85%), 12


test nomor 1 (100%) dan 13 (88,24%), (15,15%) dan 20 (33,33%). Dari tiga
sedangkan pada kelas kontrol 1 soal post-test tersebut, ketiga soal
(84,85%) dan 13(93,94%). Dari dua memiliki rata-rata persentase jawaban
soal pada tujuan pembelajaran benar yang lebih tinggi daripada kelas
keenam, satu soal yaitu nomor 1 pada kontrol. Hal ini disebabkan pada kelas
kelas eksperimen memiliki persentase ekperimen materi disajikan pada
jawaban benar lebih tinggi dibanding media flipbook dalam bentuk gambar.
kelas kontrol. Hal ini dikarenakan Penyajian gambar pada media
gambar tersebut disajikan pada media flipbook dapat membuat konsep yang
flipbook dan dijelaskan dengan slide abstrak menjadi konkret sehingga
power point sehingga siswa dapat dengan melihat gambar yang sama
dengan mudah menjawabnya. siswa juga memiliki persepsi yang
Penggunaan media dalam proses sama pada materi yang diberikan.
pembelajaran dapat memperjelas Flipbook merupakan salah satu dari
materi dan tidak bersifat verbalistis. media grafis sehingga sejalan dengan
Selain itu, pada LKS word square pendapat Sadiman, Rahardjo, Anung
sudah disajikan gambar dan bagan dan Rahardjito (2011 : 7-9) bahwa
yang harus disi siswa untuk media grafis berfungsi untuk menarik
memudahkan penyampaian materi. perhatian, memperjelas sajian ide,
Hal tersebut didukung oleh pendapat mengilustrasikan fakta yang mungkin
Sadiman, Rahardjo, Anung dan akan cepat dilupakan atau diabaikan
Rahardjito (2011: 7-9) bahwa media bila tidak digrafiskan sehingga
pendidikan dapat memperjelas menimbulkan persepsi yang sama.
penyajian pesan agar tidak terlalu Hasil perhitungan Effect
verbalistis (dalam bentuk kata-kata sizesebesar1,47 yang tergolong dalam
tertulis atau lisan) dan dapat kategori tinggi (Lampiran B-14). Jika
mengatasi sikap pasif anak dikonversikan ke dalam tabel kurva
didik.Sedangkan pada kelas kontrol normal dari tabel O-Z, maka diperoleh
materi yang didapatkan belum luas daerah sebesar 42,92 (Lampiran
disajikan dalam bentuk media flipbook F-9). Hal ini menunjukan bahwa
dan gambar yang disajikan kurang perlakuan model word square disertai
menarik. mediaflipbook memberikan kefektifan
Tujuan pembelajaran ketujuh sebesar 42,92% dalam meningkatkan
adalah siswa dapat menjelaskan penguasaan konsep siswa pada sub
peranan dari lumut dengan rata-rata materi Lumut di kelas X SMA Negeri
persentase jawaban benar per-tujuan 1 Pontianak. Hal tersebut menunjukan
pembelajaran pada kelas eksperimen bahwa model Word Square disertai
(69,61%) lebih tinggi daripada kelas Media Flipbook yang diterapkan
kontrol (44,44%) dengan persentase peneliti berpengaruh positif dalam
jawaban benar per indikator soal post- meningkatkan hasil belajar siswa pada
test nomor 10 (88,24%), 12 (67,65%) sub materi Lumut (Bryophyta).
dan 20 (52,94%), sedangkan pada
13

SIMPULAN DAN SARAN peneliti yang ingin menerapkan


Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan model pembelajaran word
maka dapat ditarik kesimpulan square disertai media flipbook dalam
sebagai berikut: (1) rata-rata skor hasil proses pembelajaran sebaiknya
belajar siswa pada sub materi lumut memberikan petunjuk secara detail
yang diajarkan dengan model word mengenai konsep-konsep penting apa
square disertai media flipbook adalah saja yang perlu dimasukkan dalam
sebesar 17,09; (2) rata-rata skor hasil media flipbook.
belajar siswa pada sub materi lumut
yang diajarkan dengan pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
konvensional adalah sebesar 12,88;
(3) terdapat perbedaan hasil belajar Daryanto.(2010). Media
siswa kelas X SMA Negeri 1 Pembelajaran Peranannya
Pontianak, antara siswa yang Sangat Penting Dalam
diajarkan dengan model word square Mencapai Tujuan
disertai flipbook dan siswa yang Pembelajaran. Yogyakarta :
diajarkan dengan pembelajaran Gava Media.
konvensional. Dengan perhitungan
statistik uji U-Mann Whitney pada Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012).
taraf nyata 5% diperoleh Zhitung< -Ztabel Evaluasi Pembelajaran.
yaitu -5,37 < -1,96; (4) perhitungan Yogyakarta: Multi Pressindo.
Effect Size diperoleh harga sebesar
1,47 dan tergolong tinggi sehingga Kurniasih, Imas dan Berlin Sani.
bila dilihat dengan menggunakan tabel (2015). Ragam Pengembangan
distribusi normal diperoleh luas Model Pembelajaran untuk
daerah sebesar 42,92. Pembelajaran Peningkatan Profesionalitas
yang menggunakan model word Guru. Jakarta: Kata Pena.
square disertai media flipbook
memberikan kontribusi sebesar Muriana, Dwa Gd Alit, I Nyoman
42,92% terhadap hasil belajar siswa Murda, dan Luh Putu Putrini
kelas X SMA Negeri 1 Pontianak. Mahadewi. 2014. Pengaruh
Adapun saran-saran yang dapat Model Pembelajaran Word
peneliti sampaikan adalah: (1) Square Terhadap Hasil Belajar
disarankan untuk dilakukan penelitian IPA Siswa Kelas IV SD Desa
lebih lanjut dengan menggunakan Tista Tahun Pelajaran 2013/2014.
model word square disertai media Jurnal Mimbar PGSD, Volume
flipbook pada materi yang berbeda; (2) 2, Nomor 1, hal1-10.
kepada Peneliti yang ingin melakukan (Dewa.deta@ymail.com, diakses
penelitian penggunaan model word tanggal 20 Oktober 2016).
square disertai media flipbook, dalam
proses pembelajaran sangatlah perlu Rizka Chairany dan Binari Manurung.
melihat kesesuaian materi dengan (2014). Comparison Of Students’
model yang akan digunakan; (3) Learning Outcome Andactivity In
14

Excretory System Topic dengan Metode R&D. Bandung


Usingmake A Match And Word : Alfabeta.
Square Modelfor Grade XI SMA Susilana, Rudidan Cepi Riyana.
SWASTA Al-Ulumacademic (2007). Media Pembelajaran.
Year 2013/2014. Prosiding Bandung: CV. Wacana Prima.
Seminar Nasional Biologi dan Trianto. (2009). Mendesain Model
Pembelajarannya, hal 508-517. Pembelajaran Inovatif-
(rizkachairany@gmail.com, Progresif. Jakarta : Kencana
diakses tanggal 20 Februari Prenada Media Group.
2016).
Walgito, Bimo. (2010). Pengantar
Sadiman, Arief S., R. Rahardjo, Psikolog Umum. Yogyakarta:
Anung Haryono., dan Rahardjito. Andi Offset.
(2011). Media Pendidikan.
Jakarta: RajaGrafindo Persada. Widiadnyana, I.W., Sadia I.W., dan
Suastra I.W. (2014). Pengaruh
Sartika, Lola., Gusmaweti., dan Wince Model Discovery Learning
Hendri. (2012). Pengaruh Model Terhadap Pemahaman Konsep
Pembelajaran Kooperatif Dengan IPA dan Sikap Ilmiah Siswa
Word Square Yang Diawali SMP. e-Journal Program
Tugas Rumah Berupa Ringkasan Pascasarjana Universitas
Terhadap Hasil Belajar Biologi Pendidikan Ganesha Program
Siswa Kelas VII SMPN 1 IX Studi IPA, Volume 4, hal 1-13.
Koto Sungai Lasi Kab. Solok. (http://pasca.undiksha.ac.id/e-
Artikel Pendidikan, hal 1-10. journal/index, diakses tanggal 25
(sartikalola@ymail.com, diakses Agustus 2016).
tanggal 26 Agustus 2015).
Widiyanti, Fenny., Eling Purwantoro
Sudiani, Ni Luh., Nyoman Dantes., dan Andin Irsadi. (2013).
dan Nyoman Kusmariyatni. Efektivitas Metode Observasi
(2014). Pengaruh Model Dengan LKS Word Square
Pembelajaran Word Square Terhadap Aktivitas dan Hasil
Terhadap Hasil Belajar Ipa Belajar Siswa. Lembaran Ilmu
Dengan Kovariabel Kemampuan Kependidikan. Volume 42.
Berpikir Kritis. e-Journal Nomor 2. September 2013, hal
MIMBAR PGSD Universitas 84-92.
Pendidikan Ganesha Jurusan (http://journal.unnes.ac.id/nju/in
PGSD Volume 2, Nomor 1, hal dex.php/LIK, diakses tanggal 4
1-11. (luh.sudiani@yahoo.com, Februari 2016).
diakses tanggal 12 Mei 2016).

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian


Administrasi Dilengkapi

You might also like