Artikel Ilmiah KKN

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Pegembangan Potensi wisata melalui Optimalisasi Pokdarwis

Desa Arjangka
Immy Suci Rohyani1, Isnan Nursalim2, Nur Suci Armini3
1
,Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram
2
,Program Studi Sosiologi, Universitas Mataram
3
,Fakultas Pertanian, Universitas Mataram
Email :immysuci@yahoo.co.id

ABSTRACT
The development of Tourism in West Nusa Tenggara is currently showing a
significant increase. Currently the West Nusa Tenggara Provincial government through
the Tourism Office is also developing 99 priority Tourism Villages in West Nusa
Tenggara. The rapid development of Tourism in West Nusa Tenggara is also supported
by several villages in West Nusa Tenggara which have the potential in the tourism sector.
Tourism is a priority development sector to become an economic driver in West Nusa
Tenggara, especially Lombok Island. One of them is Arjangka Village, Pringgarata
District, Central Lombok Regency.
Arjangka Village has several landscapes that make up the beautiful countryside
and community activities that can be used as tourism activities by selling them into
attractive tourism packages. Furthermore, the Thematic KKN Team of Arjangka Village
conducted a socialization by bringing speakers from the Masmas Tourism Village,
Habibburohman as the activator of the Masmas Tourism Village to share their
experiences in building the Masmas tourism village. The socialization taken by 25
Participants ranging from the government of Arjangka Village, Youth to Community
leaders gave new inspiration to Arjangka Village to build a Tourism Village by utilizing
the existing potential.
Keywords: Village Profile Vidio, Tourism Potential Optimization, Pokdarwis

ABSTRAK
Perkembangan Pariwisata di Nusa Tenggara Barat saat ini menunjukan
peningkatan yang signifikan.Saat ini pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui
Dinas Pariwisata juga tengah focus mengembangkan 99 Desa Wisata prioritas yang ada
di Nusa Tenggara Barat.Pesatnya perkembangan Pariwisata yang ada di Nusa Tenggara
Barat juga didukung oleh beberapa Desa yang ada di Nusa Tenggara Barat yang memiliki
potensi disektor pariwisata.Pariwisata menjadi sektor prioritas pembangunan untuk
menjadi mesin penggerak ekonomi di Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau
Lombok.Salah satunya yaitu Desa Arjangka, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok
Tengah.
Desa Arjangka memiliki beberapa landscape berupa alam pedesaan yang indah
serta kegiatan masyarakat yang bisa dijadikan sebagai aktivitas wisata dengan
menjualnya menjadi paket-paket wisata yag menarik. Selanjutnya tim KKN Tematik
Desa Arjangka melakukan Sosialisasi dengan mendatangkan pemateri dari Desa Wisata
Masmas yaitu Habibburohman selaku penggerak Desa Wisata Masmas untuk berbagi
pengalamannya dalam membangun desa wisata Masmas. Sosialisasi yang diikuti oleh 25
Peserta mulai dari unsur pemerintah Desa Arjangka, Pemuda hingga tokoh Masyarakat
ini memberikan inspirasi baru bagi Desa Arjangka untuk membangun Desa Wisata
dengan memanfaatkan potensi yang sudah ada.
Kata Kunci : Vidio Profil Desa, Optimalisasi Potensi Wisata, Pokdarwis

1. PENDAHULUAN alam yang indah dengan latar belakang


area persawahan yang juga potensial
Desa Arjangka merupakan salah untuk dikelola sebagai bagian dari
satu dari 11 desa yang berada di aktifitas wisata. Desa Arjangka memiliki
Kecamatan Pringgarata, Kabupaten potensi agrowisata berupa persawahan
Lombok Tengah, Provinsi Nusa dan jamur tiram.Masyarakat Desa
Tenggara Barat. Kecamatan Pringgarata Arjangka sangat ramah, aktifitas
memiliki beberapa destinasi wisata yang masyarakat selain sebagai petani juga
sudah berkembang diantanya yaitu desa sebagai pengerajin pisau
Pringgarata yang memiliki destinasi tradisional.Bentang alam yang indah dan
berupa River Tubing, Pasar Pancingan aktifitas keseharian masyarakat yang
di Bilebante, dan Pesona Alam desa cukup unik jika dikemas dengan baik
wisata Sepakek.Lokasi desa Arjangka dapat menjadi salah satu atraksi wisata
yang berdekatan dengan destinasi wisata untuk mengembangakan desa Arjangka
yang sudah ada bisa dikembangkan sebagai desa wisata yang hasilnya dapat
menjadi destinasi wisata baru sebagai meningkatkan perekonomian dan
lokasi pariwisata alternatif bagi kesejahteraan masyarakat setempat.
wisatawan yang berkunjung ke
Pada saat ini, potensi wisata
Pringgarata.
yang dimiliki Desa Arjangka masih
Desa Arjangka merupakan desa belum dioptimalkan, baik dari segi
hasil pemekaran dari Desa Pringgarata kesadaran masyarakat akan potensi
untuk mempercepat optimalisasi tersebut, maupun fasilitas pendukung
pelayanan kepada masyarakat sehingga dari pemerintah desa setempat.
segala kebutuhan masyarakat dapat Kesadaran masyarakat dan dukungan
diakomodir dengan baik. Setelah dari pihak desa sangat berperan penting
terjadinya pemekaran, Desa Arjangka untuk mengoptimalkan potensi wisata
terdiri dari 10 wilayah dusun, yang dimiliki Desa Arjangka, dan
Puspalaya, Puspalaya Timur, Dasan keduanya harus berjalan beriringan.
Suman, Arjangka Utara, Dasan Lauk,
Upaya optimalisasi potensi Desa
Arjangka Selatan, Kubur Jaran Arjangka dalam pengembangan sektor
Utara, Kubur Jaran Selatan, Jabon pariwisata, perlu dilakukan langkah-
Utara, dan Jabon Tengah langkah kongkret seperti
mengidentifikasi potensi-potensi
Potensi terbesar yang dimiliki
strategis dan pengembangan wisata desa
oleh Desa Arjangka terdapat pada sektor
Arjangka, memberikan pemahaman
pertanian, dengan luas lahan persawahan
terhadap masyarakat setempat akan
sekitar 1000 Ha membuat mayoritas
adanya potensi dalam sektor pariwisata
penduduk setempat berpofesi sebagai
yang dimiliki Desa Arjangka dan
petani. Desa Arjangka memiliki bentang
manfaatnya untuk masyarakat setempat. Gambar 1. Panorama Persawahan Desa
Selain itu juga perlunya kerjasama Arjangka
antara pihak pemerintah desa dengan 2. METODE KEGIATAN
masyarakat untuk memfasilitasi
keperluan pendukung guna Berangkat dari permasalahan
mengembangkan potensi wisata di Desa yang ada di Desa Arjangka, kami
Arjangka. mencoba mengembangkan potensi yang
dimiliki Desa Arjangka dengan
Permasalahan utama yang mengoptimalkan Pokdarwis (Kelompok
dihadapi oleh desa Arjangka adalah Sadar Wisata). Pokdarwis yang ada di
pemuda yang tergabung dalam Desa Arjangka belum berjalan secara
kelompok sadar wisata (Pokdarwis) optimal untuk menjadi motor penggerak
belum aktif dalam mengembangkan dalam menggerakan aktivitas wisata di
potensi wisata yang ada. Selain itu Desa Arjangka. Sehingga perlu
Pokdarwis juga kurang mendapatkan dioptimalkan dan diaktifkan untuk
dukungan dari pemerintahan desa memunculkan Desa Wisata yang
unggul.
sehingga potensi yang ada tidak bisa
dimanfaatkan dengan baik. Sehingga Selanjutnya untuk memberikan
permasalahan ini sangat urgent untuk pemahaman dan pengetahuan dalam
diberikan solusi sehingga mampu mengembangkan desa wisata, Kelompok
menciptakan desa wisata yang KKN Tematik Desa Arjangka
mampu mensejahterakan masyarakat mengadakan Sosialisasi mengenai
Optimalisasi potensi wisata di Desa
Arjangka.Berkenaan dengan situasi
Arjangka yang disampaikan oleh
tersebut diatas maka perlu dilakukan
Habibburohman salah seorang
optimalisasi Pokdarwis yang belum
penggerak wisata di Desa Masmas untuk
berjalan secara maksimal sehingga dapat
berbagi pengalamannya dalam
mengembangkan potensi yang ada
membangun desa wisata Masmas.
sebagai destinasi wisata yang unggul.
Sosialisasi yang diikuti oleh 25 Peserta
mulai dari unsur pemerintah Desa
Arjangka, Pemuda hingga tokoh
Masyarakat ini memberikan inspirasi
baru bagi Desa Arjangka untuk
membangun Desa Wisata dengan
memanfaatkan potensi yang sudah ada.

Setelah masyarakat memiliki mahasiswa KKN Tematik Universitas


pengetahuan mengenai cara Mataram mengajak Masyarakat Desa
mengembangkan potensi wisata yang Arjangka Untuk Studi Banding ke Desa
sudah ada. Maka langkah selanjutnya Wisata Masmas.Pemilhan Desa wisata
yaitu masyarakat harus melihat secara Masmas sebagai lokasi tujuan Study
langsung aktivitas wisata supaya Studi Banding atas dasar hasil survey
memiliki gambaran dalam membangun yang dilakukan oleh kelompok KKN
Desa Wisata.Oleh karena itu maka
Tematik Desa Arjangka ke beberapa
Desa wisata yang ada di Pulau Lombok.

Study Banding ke Desa Wisata


Masmas diikuti oleh lima masyarakat
dari Desa Arjangka. Pemilihan
limamasyarakat yang mengikuti study
banding ke Desa Wisata Masmas ini
berdasarkan kontribusi dan peran
mereka selama ini.Sehingga setelah Gambar 2. Brosur Wisata Desa
mereka mengikuti Study Banding ini Arjangka
selanjutnya dapat menerapkanapa yang
sudah didapatkan dan berbagi Untuk memulai aktivitas
pengalamannya ke masyarakat di Desa pariwisata di Desa Arjangka maka
Arjangka. kelompok KKN Tematik Universitas
Mataram Desa Arjangka mendatangkan
Selanjutnya Tim KKN Tematik
wisatawan mancanegara dan wisatwan
Desa Arjangka membuat Vidio Profil
lokal untuk mencoba segala jenis
Desa, Brosur dan Media Sosial yang
aktivitas masyarakat yang dikemas
digunakan untuk memperkenalkan
menjadi paket-paket wisata yang
wisata di Desa Arjangka ke Masyarakat
menarik.Wisatawan yang datang ke
luas.Selain untuk memperkenalkan Desa
Desa Arjangka dipandu oleh Mahasiswa
Arjangka pembuatan Vidio Profil,
KKN Tematik Desa Arjangka serta
Media Sosial dan Brosur juga bertujuan
Masyarakat Desa Arjangka.
sebagai media Promosi. Terlebih di era
seperti saat ini tentu sangat berdampak 3. PEMBAHASAN
untuk menyebarluaskan panorama
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini
wisata Desa Arjangka melalui media
dilakukan selama 45 hari yang
massa.
dilaksankaan di Desa Arjangka,
Proses pembuatan Vidio Profil Kecamatan Pringgarata, Kabupaten
Desa, Brosur dan Media Sosial Lombok Tengah.Kegiatan Kuliah Kerja
sepenuhnya dibuat oleh mahasiswa Nyata ini dimulai dengan melakukan
KKN Tematik Desa Arjangka dan Survei lokasi KKN untuk mengetahui
dibantu oleh remaja Desa Arjangka. potensi unggulan dan permasalahan
Proses pembuatan Vidio Profil Desa, yang ada di Desa Arjangka.
Brosur Wisata dan Media Sosial dimulai
Setelah mengetahui potensi dan
dari Survei lokasi dan diskusi bersama
permasaalahan yan ada maka diperlukan
masyarakat untuk membuat paket-paket
optimalisasi potensi wisata yang ada di
wisata yang akan dijual. Selain itu
Desa Arjangka untuk menjalankan
kelompok KKN Tematik Desa Arjangka
aktivitas wisata di Desa
juga melakukan pengambilan Vidio dan
Arjangka.Optmalisasi potensi wisata ini
Foto yang akan digunakan sebagai
kami melibatkan Pokdarwis (Kelompok
bahan untuk membuat Vidio Profil Desa
Sadar Wisata), Masyarakat Desa
dan Brosur paket wisata.
Arjangka dan Pemerintahan Desa
Arjangka. Salah satu terobosan yang dari suatu tempatke tempat lain dan
Mahasiswa KKN Tematik Universitas perkembangannya sesuai dengan
Mataram bersama Pokdarwis (kelompok sosial budaya masyarakat itu
Sadar Wisata) lakukan yaitu dengan sendiri.Semenjak itu pula ada
menjual panorama alam pedesaan
kebutuhan-kebutuhan manusia yang
Arjangka yang masih asri dan aktivitas
harus dipenuhi selamaperjalanannya,
keseharian masyarakat Desa Arjangka
menjadi paket-paket wisata yang
di samping juga adanya motivasi
menarik. yang mendorong manusia
untukmemenuhi kebutuhan
Selain itu kelompok Mahasiswa hidupnya.Dengan meningkatnya
KKN Universitas Mataram bersama
peradaban manusia, doronganuntuk
Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata)
melakukan perjalanan semakin kuat
Desa Arjangka juga berhasil
mendatangkan wisatawan dari
dan kebutuhan yang harus dipenuhi
mancanegara dan wisatawan lokal untuk semakinkompleks.
merasakan sensasi liburan di Desa Menurut beberapa ahli,
Arjangka. Pertama wisatawan diajak
pariwisata telah dimulai sejak
untuk melihat dan belajar pembuatan tas
dimulainya peradabanmanusia itu
dari bahan kain tenun. Selanjutnya
wisatawan berjalan menuju pembuatan
sendiri dengan ditandai oleh adanya
pisau khas Arjangka yang masih dibuat pergerakan penduduk yang
secara manual untuk melihat secara melakukanziarah dan perjalanan
langsung proses pembuatannya agama lainnya, disamping juga
sekaligus belajar membuat pisau. digerakkan oleh perasaan lapar,
Selanjutnya wisatawan juga diajak untuk haus,perasaan ingin tahu, perasaan
belajar sekaligus merasakan sensasi takut, gila kehormatan, dan
pembuatan Tas Ketak (Tas tradisional kekuasaan.
yang dibuat dari kain rotan)
Dewasa ini pariwisata telah
Selepas melihat dan belajar
menjadi salah satu industri andalan
beraneka ragam aktivitas keseharian
utama dalam menghasilkan devisa di
masyarakat selanjutnya wisatawan
menikmati panorama alam pesawahan
berbagai negara seperti Thailand,
desa Arjangka.Bukan hanya menikmati Singapura, Filipina, Fiji,termasuk
panorama alam pedesaan Arjangka saja Indonesia (Godfrey, 1993, Hitchcock
melainkan wisatwan yang beragama et al, 1993). Dengan pentingnya
Muslim juga melakukan Sholat di perananpariwisata
tengah sawah.Selepas itu wisatwan dalampembangunan ekonomi
merasakan masakan khas Arjangka berbagai negara, pariwisata sering
sekaligus menikmati panorama disebutsebagai “passport to
persawahan desa Arjangka. development”, “new kind of sugar”,
Gejala pariwisata telah ada tool for
semenjak adanya perjalanan manusia regionaldevelopment,”invisibleexpor
t”, non-polluting industry” dan Turisme II di Tretes,
sebagainya (Pitana, 2002). JawaTimur.Istilah ini dipakai sebagai
Pariwisata adalah alat pengganti kata Turisme sebelum kata
pembangunan yang inklusif.Artinya pariwisata diambildari bahasa
pariwisata memungkinkan seluruh Sansekerta.
kelompok masyarakat untuk Pertumbuhan pariwisata sebagai
berkontribusi dalam menciptakan industri belakangan ini
peluang, manfaat, dan partisipasi dalam menunjukkangrafik yang sangat
pengambilan keputusan.(I Gede Ardika, meningkat dan bahkan mampu
2018). Meningkatkan kesejahteraan mendongkrakpertumbuhan ekonomi
masyarakat desa melalui pariwisata Indonesia semakin baik. Menurut
menjadi peluang yang sangat definisi yangluas pariwisata adalah
menjanjikan terlebih Desa Arjangka perjalanan dari satu tempat ke tempat
memiliki potensi Alam persawahan yang lain,bersifat sementara, dilakukan
masih asri, aktivitas masyarakatnya perorangan maupun kelompok,
yang unik, keramahtamahan sebagaiusaha mencari keseimbangan
masyarakatnya hingga tradisi atau keserasian dan kebahagiaan
masyarakat yang masih terjaga sampai denganlingkungan hidup dalam dimensi
saat ini. Jika dikelola dengan baik maka sosial, budaya, alam dan ilmu.
dapat mendatangkan manfaat yang besar Jadi dapat di katakan pada
baik bagi pendapatan desa, pelaku dasarnya pariwisata itu motif
wisata maupun masyarakat Desa kegiatannyaadalah untuk mengisi waktu
Arjangka luang, untuk bersenang-senang,
MenurutHunziger dan Krapf bersantai, studi, kegiatan Agama, dan
dari Swiss dalam Grundriss Der mungkin untuk kegiatan olahraga.
AllgemeinenFemderverkehrslehre, Selain itu semua kegiatan tersebut dapat
menyatakan pariwisata adalah memberi keuntungan bagi pelakunya
keseluruhanjaringan dan gejala-gejala baiksecara fisik maupun psikis baik
yang berkaitan dengan tinggalnya orang sementara maupun dalam jangka
asingdisuatu tempat dengan syarat orang waktulama.
tersebut tidak melakukan suatupekerjaan Kepariwisataan dipandang
yang penting (Major Activity) yang sebagai sesuatu yang abstrak ,
memberi keuntungan yangbersifat misalnyasaja sebagai suatu gejala yang
permanent maupun sementara. melukiskan kepergian orang-orang
(Hunziger, 2008). didalamnegaranya sendiri (pariwisata
Dalam kamus besar bahasa domestik) atau penyeberangan orang-
orangpada tapal batas suatu negara
Indonesia dikemukakan bahwa
(pariwisata internasional).Pembangunan
pariwisata adalah suatu kegiatan
pariwisata daerah secara regional akan
yang berhubungan dengan perjalanan lebih mudahdilakukan melalui
rekreasi. Istilah pariwisata pertama pengembangan pariwisatanya, terutama
kalidigunakan pada tahun 1959 dalammenghadapi terjadinya gejala
dalam Musyawarah Nasional urbanisasi sebagai akibat
semakinpadatnya penduduk pada suatu yangdiperuntukkan pada para wisatawan
kotayang sering menimbulkan agarterpenuhi kesenangannyadalam
masalahsosial dan ekonomi. Yang berwisata.
diharapkandengan perkembangan Perencanaan pariwisata pada
pariwisatamemberikan kenikmatan dan dasarnya ditujukan untuk
kepuasan pada wisatawan dan memberikanmanfaat sebesar besarnya
kemakmuranserta kesejahteraan bagi bagi daerah tujuan wisata
masyarakatlingkungannya. sekaligusmeminimalisir dampak negatif
Industri pariwisata adalah dari proses dan hasil
kumpulan usaha pariwisata yang saling pengembanganpariwisata di daerah
terkait dalam rangka menghasilkan tersebut. Disisi lain pengembangan
barang dan/atau jasa bagi pemenuhan pariwisatayang harusberkesinambungan
kebutuhan wisatawan dan terus memberikan
dalampenyelenggaraan sumbanganbagikesejahteraan dan
pariwisata(UndangUndangPariwisatano kemaslahatanpenduduk,serta
10tahun2009). seterusnyameningkatkan kualitas
Dalam menjalankan perannya, lingkungan serta melestarikan budaya
industri pariwisata harus setempat.(Djoko Soedibyo, 2005)
menerapkankonsep dan peraturan serta Disamping daya tarik wisata,
panduan yang berlaku dalam wisatawan dalam melakukan
pengembanganpariwisata agar kegiatanwisata juga
mampumempertahankan dan membutuhkanadanya fasilitas yang
meningkatkan jumlahkunjungan menunjang perjalanantersebut.Untuk
wisatawan yang nantinya bermuara pada memenuhi kebutuhan perjalanan
pemberian manfaatekonomi bagi tersebut, perludisediakan bermacam-
industri pariwisata dan masyarakat macam fasilitas, mulai dari pemenuhan
lokal. Industri-industripariwisata yang kebutuhansejak berangkat dari tempat
sangat berperan dalam pengembangan tinggal wisatawan, selama berada di
pariwisata adalah:biro perjalanan wisata, destinasipariwisata dan kembali ke
hotel dan restoran. Selain itu juga tempat semula.
didukung olehindustri-industri
pendukung pariwisata lainnya. 4. KESIMPULAN DAN
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
SARAN
industri dengan industri
pariwisatasangat berbeda sekali, industri Kegiatan Kuliah Kerja Nyata
merupkan pengolahan barang dengan Program optimalisasi potensi
yangbelum jadi menjadi barang yang wisata di Desa Arjangka selama 45 hari
sudah jadi dan siap untuk ini berjalan baik dan lancar. Dengan
digunakan.Sedangkan, industri mengoptimalisasikan potensi wisata
pariwisata sangat berbeda sekali yang ada di Desa Arjangka diharapkan
pengertiannyadengan industri.Industri masyarakat khususnya Pokdarwis
Pariwisata merupakan suatu industri (Kelompok Sadar Wisata Desa
dariserangkaian perusahan yang Arjangka) dapat menjalankan aktivitas
menghasilkan barang dan jasa pariwisata di Desa Arjangka.Panorama
alam pedesaan yang masih asri, aktivitas
masyarakt yang unik, keramahtamahan
masyarakatnya hingga tradisi
masyarakat yang masih terjaga sampai
saat ini menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan yang ingin merasakan
pengalaman liburan yang
berbeda.Namun untuk menjadi Desa
Wisata yang unggul, penataan lokasi dan
penyediaan fasilitas yang dapat
menunjang kemajuan disektor
pariwisata harus diperbaiki bersama.

UCAPAN TERIMAKASIH
Segenap Anggota KKN (Kuliah
Kerja Nyata) Tematik Universitas
Mataram dengan ini mengucapkan
terimakasih banyak kepada LPPM
Universitas Mataram yang telah
memberikan kami kesempatan untuk
melakukan Kuliah Kerja Nyata
ini.Ucapan Terimakasih kepada Kepala
Desa dan Masyarakat Desa Arjangka
atas dukungan dan kerja samanya dalam
menjalankan program Optimalisasi
potensi wisata di Desa Arjangka.
Selanjutnya ucapan terimakasih juga
kami ucapkan kepada Dr. Immy Suci R
SP M.Si selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang selalu memberikan kami
masukan dan saran untuk kelancaran
kegiatan kami.
Isdarmanto. 2017. Dasar-Dasar
Kepariwisataan dan Pengelolaan
Destinasi Wisata.Yogyakarta:STP
Ambarrukmo

Mukhsin, Dadan. 2016. Strategi


Pengembangan Kawasan
Pariwisata Gunung Gallanggung.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Perencanaan Wilayah dan
Kota. Vol 14 No.1 : 1-11
Adityaji, Rizki. 2018. Formulasi Pitana, I Gede dan Gayatri, G Putu.
strategi 2005. Sosiologi Pariwisata.
pengembangandestinasi Yogyakarta: Andi Offset
pariwisata Profil Desa Arjangka tahun 2015
denganmenggunakan metode
analisis swot: studi kasus Resnawaty, Risna. 2016. Strategi
kawasanpecinankapasan community practice dalam
Surabaya. Jurnal Pariwisata pengembanganPariwisata
Pesona. Volume 03 No 1: hal. berbasis masyarakat. Social
19-32 work jurnal.Volume: 6 (1).
Halaman: 1 – 153
Ardika, I Gede. 2018. Kepariwisataan
Berkelanjutan : Rintis Jalan Lewat Sabon, Victoria Lelu, dkk.2018
Komunitas. Jakarta: PT Kompas Strategi Peningkatan Kinerja
Media Nusantara Sektor Pariwisata
IndonesiaPada Asean
Bahiyah,Choridotul, Wahyu Hidayat Economic Community. Jurnal
R, dan Sudarti. 2018. Strategi Bisnis dan Manajemen.Volume
pengembangan potensi 8 (2), Halaman 163 – 176
pariwisata di pantai duta.
Suwena, I Ketut dan I Gusti Ngurah
Kabupaten probolinggo.Jurnal
Widyatmaja. 2017. Pengetahuan
ilmuekonomi.Vol 2 (1): hal. 95 Dasar Ilmu Pariwisata
– 103

Devy, Helln Angga dan R.B.


Soemanto.2017.Pengembangan
obyek dan daya tarik wisata alam
sebagai daerah tujuan wisata di
kabupaten Karanganyar. Jurnal
Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No.
1 : 34-44

You might also like