Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN STRATEGI


KOPING PADA ANGGOTA KELUARGA DENGAN
RIWAYAT PERILAKU KEKERASAN DI WILAYAH
SURAKARTA

Dwi Ariani Sulistyowati1)


1,
-XUXVDQ.HSHUDZDWDQ3ROLWHNQLN.HVHKDWDQ6XUDNDUWD

ABSTRAK

5XPDK VDNLW PHUXSDNDQ RUJDQLVDVL \DQJ PHPEHULNDQ SHOD\DQDQ MDVD NHSDGD RUDQJ GHQJDQ NRQGLVL
VDNLW .RPXQLNDVL SHUDZDW \DQJ NXUDQJ EDLN PHQMDGLNDQ SDVLHQ NHFHZD GDQ PXGDK PHQFHULWDNDQ
SHQJDODPDQQ\D NHSDGD RUDQJ ODLQ 3HOD\DQDQ NHSHUDZDWDQ \DQJ EHUNXDOLWDV GLGXNXQJ ROHK
NRPXQLNDVL SHUDZDW VHEDJDL VDUDQD SHPDVDUDQ LQWHUDNWLI \DQJ WHUGLUL LQGLNDWRU DWWHQGLQJ VNLOO
UHVSHFW UHVSRQVLYHQHVV HPSDWK\ 3HQHOLWLDQ LQL EHUWXMXDQ PHQJLGHQWL¿NDVL UHVSRQVLYHQHVV SHUDZDW
VHUWDOR\DOLWDVSDVLHQ0HQJDQDOLVLVKXEXQJDQYDULDEHOLQGHSHQGHQWUHVSRQVLYHQHVVGHQJDQOR\DOLWDV
SDVLHQ3HQHOLWLDQNXDQWLWDWLIPHQJJXQDNDQVDPSHOVHMXPODKUHVSRQGHQGHQJDQWHNQLNSXUSRVLYH
VDPSOLQJ GL 568' .DEXSDWHQ 6XNRKDUMR 'DWD GLNXPSXONDQ GHQJDQ FDUD PHQ\HEDUNDQ NXHVLRQHU
$QDOLVDGDWDPHQJJXQDNDQSURGXFWPRPHQW$QDOLVDXQLYDULDWGLSHUROHKKDVLOUHVSRQVLYHQHVVWHUJRORQJ
EDLN GDQ SDVLHQ PHQXQMXNNDQ OR\DO $QDOLVD ELYDULDW GHQJDQ VWXGL NRUHODVL SURGXFW PRPHQW +DVLO
DQDOLVLVELYDULDWPHQXQMXNNDQDGDKXEXQJDQDQWDUDYDULDEHOUHVSRQVLYHQHVVWHUKDGDSOR\DOLWDVSDVLHQ
SYDOXH 5HVSRQVLYHQHVVPHUXSDNDQVDODKVDWXLQGLFDWRUNRPXQLNDVLSHUDZDWVHEDJDLVDUDQD
SHPDVDUDQLQWHUDNWLIEHUKXEXQJDQGHQJDQOR\DOLWDVSDVLHQNDUHQDSHPDVDUDQLQWHUDNWLIPHQMDGLVDODK
VDWXSLODUPDQDMHPHQSHPDVDUDQMDVDGLUXPDKVDNLW0DQDMHPHQUXPDKVDNLWVHEDLNQ\DPHODNXNDQ
HYDOXDVL NHSXDVDQ SDVLHQ SHPLOLKDQ SHUDZDW WHODGDQ SHODNVDQDDQ VWDQGDU RSHUDVLRQDO SURVHGXU
SHQDQJDQDQSDVLHQVHFDUDFHSDWGDQWHSDWDJDUNHOXKDQSDVLHQGDSDWGLNXUDQJL
Kata kunci:OR\DOLWDVUHVSRQVLYHQHVVSDVLHQSHUDZDW

ABSTRACT
7KHKRVSLWDOLVDQRUJDQL]DWLRQWKDWSURYLGHVVHUYLFHVWRSHRSOHZLWKSDLQFRQGLWLRQV&RPPXQLFDWLRQ
SRRUQXUVHPDNHVWKHSDWLHQWGLVDSSRLQWHGDQGHDVLO\VKDUHGKLVH[SHULHQFHZLWKRWKHUV4XDOLW\QXUVLQJ
VHUYLFHVVXSSRUWHGE\QXUVHFRPPXQLFDWLRQDVDPHDQVRILQWHUDFWLYHPDUNHWLQJZKLFKFRQVLVWVLQGLFDWRUV
DWWHQGLQJ VNLOOV UHVSHFW UHVSRQVLYHQHVV HPSDWK\ 7KLV VWXG\ DLPV WR LGHQWLI\ WKH UHVSRQVLYHQHVV RI
QXUVHVDQGSDWLHQWOR\DOW\$QDO\]LQJWKHUHODWLRQVKLSLQGHSHQGHQWYDULDEOHUHVSRQVLYHQHVVWRSDWLHQW
OR\DOW\4XDQWLWDWLYHUHVHDUFKXVLQJDVDPSOHRIUHVSRQGHQWVZLWKDSXUSRVLYHVDPSOLQJWHFKQLTXH
LQKRVSLWDOV6XNRKDUMR'DWDZHUHFROOHFWHGE\GLVWULEXWLQJTXHVWLRQQDLUHV'DWDZHUHDQDO\]HGXVLQJ
SURGXFW PRPHQW 8QLYDULDWH DQDO\VLV RI WKH UHVXOWV REWDLQHG UHODWLYHO\ JRRG UHVSRQVLYHQHVV DQG
SDWLHQWVVKRZHGOR\DO%LYDULDWHDQDO\VLVZLWKSURGXFWPRPHQWFRUUHODWLRQVWXGLHV7KHUHVXOWVRIWKH
ELYDULDWHDQDO\VLVVKRZHGQRUHODWLRQVKLSEHWZHHQWKHYDULDEOHUHVSRQVLYHQHVVWRWKHOR\DOW\RISDWLHQWV
SYDOXH  5HVSRQVLYHQHVVLVRQHLQGLFDWRUQXUVHFRPPXQLFDWLRQDVDPHDQVRILQWHUDFWLYH
PDUNHWLQJDVVRFLDWHGZLWKSDWLHQWOR\DOW\DVDQLQWHUDFWLYHPDUNHWLQJLQWRRQHRIWKHSLOODUVRIPDUNHWLQJ
PDQDJHPHQW VHUYLFHV DW WKH KRVSLWDO +RVSLWDO PDQDJHPHQW VKRXOG HYDOXDWH SDWLHQW VDWLVIDFWLRQ

90
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

H[HPSODU\QXUVHHOHFWLRQVWKHLPSOHPHQWDWLRQRIVWDQGDUGRSHUDWLQJSURFHGXUHVIRUKDQGOLQJSDWLHQW
TXLFNO\DQGDFFXUDWHO\VRWKDWWKHFRPSODLQWVRISDWLHQWVFDQEHUHGXFHG
Keywords:OR\DOW\UHVSRQVLYHQHVVSDWLHQWQXUVH

1. PENDAHULUAN ma pasien schizofrenia dibawa ke rumah sakit.


Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
tahun 1992 bahwa pembangunan kesehatan ber- seseorang melakukan tindakan yang dapat mem-
tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, EDKD\DNDQVHFDUD¿VLNEDLNWHUKDGDSGLULVHQGLUL
dan kemempuan hidup sehat bagi setiap orang orang lain, maupun lingkungan. Hal tersebut di-
agar terwujud derajad kesehatan ynag optimal. lakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal
Untuk itu diselenggarakan upaya kesehatan yang atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan
salah satunya dilaksanakan melalui kegiatan ke- Sundeen, 2006).
sehatan keluarga yang dalam pelaksanaannya Perilaku kekerasan dianggap sebagai suatu
melalui penyediaan sarana dan prasarana atau akibat yang ekstrim dari rasa marah atau ketakut-
dengan kegiatan yang menunjang peningkatan an yang mal adaptif (panik). Perilaku agresif dan
kesehatan keluarga. perilaku kekerasan itu sendiri sering dipandang
Dalam sebuah unit keluarga, penyakit yang sebagai suatu dimana agresif verbal di suatu sisi
diderita salah satu anggota keluarga akan mem- dan perilaku kekerasan (violence) di sisi yang
pengaruhi satu atau lebih anggota keluarga dan lain. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan
dalam hal tertentu, sering kali akan mempe- di mana seseorang melakukan tindakan yang
ngaruhi anggota keluarga yang lain (Friedman, GDSDW PHPEDKD\DNDQ VHFDUD ¿VLN EDLN NHSDGD
1998). Bila salah satu individu dalam keluarga diri sendiri maupun orang lain, sering disebut
meempunyai riwayat perilaku kekerasan dan juga gaduh gelisah atau amuk dimana seseorang
memerlukan tindakan keperwatan, maka hal ini marah berespon terhadap suatu stressor dengan
tidak hanya menimbulkan stress pada dirinya gerakan motorik yang tidak terkontrol (Stuart dan
sendiri tetapi juga pada keluarganya. Laraia, 2005), sedangkan kemarahan adalah per-
asaan jengkel yang muncul sebagai respon terha-
Di seluruh Asia, diperkirakan 2-10 dari se-
dap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman
tiap 1000 penduduk mengalami schizofrenia, dan
(Keliat, 1996).
10% diantaranya perlu diobati dan dirawat inten-
sif karena telah sampai pada taraf yang mengkha- Kecemasan adalah sensasi yang mem-
watirkan. bingungkan dari kejadian yang akan datang yang
muncul tanpa alasan. Kecemasan dicetuskan
Prevalensi penderita schizofrenia di Indone-
oleh sesuatu yang tidak diketahui dan muncul
sia adalah 0,3 – 1 %. Apabila penduduk Indonesia
sebelum ada pengalaman baru, yang mengan-
sekitar 200 juta jiwa, maka diperkirakan sekitar
cam identitas dan harga diri seseorang (Taylor,
2 juta jiwa menderita schizofrenia. Schizofrenia
1997). Kecemasan akan muncul pada keluarga
adalah gangguan mental yang sangat luas dialami
yang salah satu anggota keluarganya sedang sakit
di Indonesia, dimana sekitar 99% Rumah Sakit
dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Bila
Jiwa di Indonesia adalah penderita schizofrenia
salah satu anggota keluarga sakit maka hal terse-
(Sosrosumihardjo, 2007). Permasalahan utama
but akan menyebabkan terjadinya krisis pada ke-
yang sering terjadi pada pasien schizofrenia
luarga. Untuk menghadapi keadaan yang penuh
adalah perilaku kekerasan. Hal ini sesuai de-
stress tersebut keluarga perlu mengembangkan
ngan diagnosa keperawatan NANDA yang biasa
koping yang efektif. Strategi dan proses koping
ditegakkan berdasarkan pengkajian gejala psiko-
keluarga berfungsi serbagai proses dan meka-
tik atau tanda positif. Kondisi ini harus segera
nisme yang vital dimana melalui proses dan me-
ditangani karena perilaku kekerasan yang terjadi
kanisme tersebut fungsi-fungsi keluarga menjadi
akan membahayakan diri pasien, orang lain, dan
nyata. Tanpa koping yang efektif, fungsi afektif,
lingkungan. Hal inilah yang menjadi alasan uta-

91
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

F
5HVSRQGHQ
ekonomi, sosialisasi, perawatan keluarga tidak Distribusi jenis kelamin responden yang
dapat dicapai secara adekuat (Friedman, 1998). mengalami kecemasan dengan strategi koping
Oleh sebab itu proses koping keluarga meru- pada keluarga dengan riwayat perilaku kekerasan
pakan proses penting yang membuat keluarga di wilayah Surakarta dapat dilihat pada gambar1.
mampu mencapai fungsi-fungsi keluarganya se-
cara optimal.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubung-
an antara tingkat kecemasan dengan strategi ko-
ping pada keluarga dengan anggota keluarga ri-
wayat perilaku kekerasan di wilayah Surakarta.
2. PELAKSANAAN
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan
Maret tahun 2013 di wilayah Surakarta. E 'LVWULEXVL)UHNXHQVL8PXU5HVSRQGHQ
b. Populasi dan sampel penelitian EE E'LVWULEXVL)UHNXHQVL8PXU5HVSRQGHQ
'LVWULEXVL)UHNXHQVL8PXU5HVSRQGHQ
'LVWULEXVL)UHNXHQVL8PXU5HVSRQGHQ
Dari 45 responden di Wilayah Surakarta me-
menuhi syarat untuk dijadikan responden
sejumlah 30 pasien. Teknik sampling yang
digunakan dalam penentuan sampel adalah
proporsionalUDQGRPVDPSOLQJ.
VDPSOLQJ
VDPSOLQJ
Metode pengumpulan data tentang ting-
VDPSOLQJ
kat kecemasan dengan strategi koping pada
keluarga dengan anggota keluarga perilaku
kekerasan dengan menggunakan angket. Dari 30 responden yang mengalami ke-
cemasan dengan strategi koping pada keluarga
3. METODE PENELITIAN dengan riwayat perilaku kekerasan di wilayah
Jenis penelitian yang digunakan adalah dis- Surakarta sebagian besar usia dewasa yaitu 13
kripsi analitik dengan cross sectional atau studi orang (43,3%), usia remaja sejumlah 9 orang
potong lintang, bahwa penelitian ini serentak (30%), dan usia tua sejumlah 8 orang (26,7%).
pada saat dan periode yang sama Distribusi frekuensi umur responden yang
4. HASIL DAN PEMBAHASAN mengalami kecemasan dengan strategi koping
pada keluarga dengan riwayat perilaku kekerasan
4.1 Diskripsi Karakteristik Responden
D di wilayah Surakarta tersebut dibuat dalam ben-
DD D'LVWULEXVL)UHNXHQVL-HQLV.HODPLQ5HVSRQ-
5HVSRQGHQ WXNJUD¿NVHEDJDLEHULNXW
den5HVSRQGHQ
5HVSRQGHQ
Dari tabel 1 menunjukkan bahwa dari 30
responden yang mengalami kecemasan dengan
strategi koping pada keluarga dengan riwayat
perilaku kekerasan di wilayah Surakarta adalah
perempuan yaitu 10 orang (33,3 %) dan laki-laki
sebesar 20 orang (66,7 %).

F
F 5HVSRQGHQ
5HVSRQGHQ
F
92 5HVSRQGHQ
I
5HVSRQ

Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

F F'LVWULEXVL)UHNXHQVL7LQJNDW3HQGLGLNDQ5H- Distribusi frekuensi tabulasi perilaku re-


VSRQGHQ
5HVSRQGHQ VSRQGHQ WHUVHEXW GLEXDW GDODP EHQWXN JUD¿N
maka akan tampak seperti gambar berikut ini.

H
Dari 30 responden yang yang mengalami 5HVSRQGHQ
kecemasan dengan strategi koping pada keluar- H
ga dengan riwayat perilaku kekerasan di wila- H 5HVSRQGHQ
H 'LVWULEXVL )UHNXHQVL 7DEXODVL 9HUEDO 5H-
yah Surakarta yang mempunyai tingkat pendi- VSRQGHQ
5HVSRQGHQ
dikan Sekolah Dasar (SD) adalah sebesar 12 Dari 30 responden yang diteliti sebagian
orang (40%), Sekolah Menengah Pertama sebe- H
besar mengalami penurunan frekuensi setelah
sar 1 orang (3,3%), Sekolah Menengah Atas 9 5HVSRQGHQ
dilakukan tindakan intervensi (pemasangan re-
orang (30%), Perguruan Tinggi sebesar 5 orang strain). Distribusi frekuensi tabulasi verbal re-
(16,7%), dan tidak bersekolah sebesar 3 orang sponden lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5
(10%). sebagai berikut:
Distribusi frekuensi tingkat pendidikan re-
VSRQGHQWHUVHEXWGLEXDWGDODPEHQWXNJUD¿NVH-
bagai berikut:

Distribusi frekuensi tabulasi verbal respon-


GHQ WHUVHEXW GLEXDW GDODP EHQWXN JUD¿N PDND
G
G 'LVWULEXVL )UHNXHQVL 7DEXODVL 3HULODNX 5H- akan tampak seperti gambar berikut.
5HVSRQGHQ
VSRQGHQ
G
G5HVSRQGHQ
Dari 30 responden yang diteliti sebagian
5HVSRQGHQ
besar mengalami penurunan frekuensi setelah
G
dilakukan tindakan intervensi (pemasangan re-
5HVSRQGHQ
strain). Distribusi frekuensi tabulasi perilaku re-
sponden lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4
sebagai berikut:

I
I'LVWULEXVL )UHNXHQVL 7DEXODVL (PRVL 5H-
I 5HVSRQGHQ
I VSRQGHQ
5HVSRQGHQ
I 5HVSRQGHQ
Dari 30 responden yang diteliti sebagian
5HVSRQGHQ
besar mengalami penurunan frekuensi setelah

93
I
5HVSRQGHQ
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

dilakukan tindakan intervensi (pemasangan res-


train). Distribusi frekuensi tabulasi emosi respon-
den lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel seba-
gai berikut:

4.2 Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasar-


kan Karakteristik responden
D
D 'LVWULEXVL )UHNXHQVL 7LQJNDW .HFHPDVDQ
Distribusi frekuensi tabulasi emosi respon-
Berdasarkan Jenis Kelamin
GHQ WHUVHEXW GLEXDW GDODP EHQWXN JUD¿N PDND D
akan tampak seperti gambar berikut ini. D Dari 30 responden yang diteliti secara kese-
luruhan mengalami kecemasan dengan strategi
koping pada keluarga dengan riwayat perilaku
kekerasan di wilayah Surakarta dalah jenis kela-
min laki-laki sebesar 20 orang (66,7%) dan pe-
rempuan 10 orang (33,3%). Distribusi frekuensi
kecemasan berat berdasarkan jenis kelamin lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 8 sebagai ber-
ikut:

J
5HVSRQGHQ
J J 'LVWULEXVL)UHNXHQVL7DEXODVL)LVLN5HVSRQ-
J den 5HVSRQGHQ
5HVSRQGHQ
Dari 30 responden sebagian besar meng-
alami penurunan frekuensi setelah dilakukan
tindakan intervensi (pemasangan restrain). Dis-
WULEXVL IUHNXHQVL WDEXODVL ¿VLN UHVSRQGHQ OHELK
E 'LVWULEXVL )UHNXHQVL .HFHPDVDQ %HUGDVDU-
jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
E NDQ8PXU5HVSRQGHQ
%HUGDVDUNDQ8PXU5HVSRQGHQ
Dari 30 responden yang diteliti mengalami
E
kecemasan dengan strategi koping pada keluar-
%HUGDVDUNDQ8PXU5HVSRQGHQ
ga dengan riwayat perilaku kekerasan di wila-
yahESurakarta sebagian besar usia dewasa yaitu
%HUGDVDUNDQ8PXU5HVSRQGHQ
13 orang (43,3%), usia remaja sejumlah 9 orang
(30%), dan usia tua sejumlah 8 orang (26,7%).
Distribusi frekuensi kecemasan berat berdasar-
kan umur lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
'LVWULEXVLIUHNXHQVLWDEXODVL¿VLNUHVSRQGHQ
WHUVHEXW GLEXDW GDODP EHQWXN JUD¿N PDND DNDQ
tampak seperti gambar berikut ini.

94
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

Dari hasil data tentang distribusi tingkat


kecemasan berat dengan anggota keluarga pen-
derita gangguan jiwa riwayat perilaku kekerasan
di wilayah Surakarta; hal ini dapat disebabkan
karena pasien baik laki-laki maupun perempuan
menghadapi lingkungan yang baru yang belum
diketahui. Hal ini sesuai dengan teori yang dike-
mukakan oleh Johnson dan Shoen, (1997) yang
menyatakan bahwa perubahan lingkungan meru-
F pakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
kecemasan. Penyebab yang lain adalah semakin
pasien maupun keluarga mengetahui hal-hal yang
F 'LVWULEXVL )UHNXHQVL .HFHPDVDQ %HUGDVDU- harus dilakukan sesuai prosedur di rumah sakit
kan Pendidikan semakin mengalami kecemasan. Hal ini sesuai
Dari 30 responden yang mengalami dengan teori yang disampaikan White Ruth dan 8ML
kecemasan dengan strategi koping pada keluar- 6SHDUPDQ¶V
Christine Ewan, (1991)UKRyang menyatakan bahwa
ga dengan riwayat perilaku kekerasan di wila- pengalaman dirumah sakit yang kompleks akan
yah Surakarta yang mempunyai tingkat pendi- menimbulkan kecemasan.
dikan Sekolah Dasar (SD) adalah sebesar 12
orang (40%), Sekolah Menengah Pertama sebe- 4.3 Analisis Bivariat
F
sar 1 orang (3,3%), Sekolah Menengah Atas 9 Berdasarkan perhitungan menggunakan 8ML
orang (30%), Perguruan Tinggi sebesar 5 orang 6SHDUPDQ¶V UKR dengan bantuan program kom-
(16,7%), dan tidak bersekolah sebesar 3 orang 8ML
puter aplikasi statistik SPSS for Windows versi
6SHDUPDQ¶V UKR
(10%). Distribusi frekuensi kecemasan berat ber- 10.0 diperoleh hasil seperti pada tabel sebagai
dasarkan tingkat pendidikan lebih jelasnya dapat berikut:
dilihat pada tabel berikut

Berdasarkan table di atas diperoleh per-


bandingan nilai probabilitas tingkat kecemasan
= 0,003 < 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.
Dengan demikian nilai probabilitas lebih kecil
dari 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima atau
DGDKXEXQJDQ\DQJSRVLWLIGDQVLJQL¿NDQDQWDUD
tingkat kecemasan dengan strategi koping pada
Manifestasi klinis kecemasan berat adalah
keluarga dengan riwayat perilaku kekerasan di
ditandai dengan persepsi sangat berkurang, ber-
wilayah Surakarta.
fokus pada hal-hal detail. Kecemasan berat ini
terjadi disebabkan oleh karena kecemasan be- Kecemasan sangat berkaitan dengan perasa-
rat disebabkan oleh karena kondisi rumah sakit an tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi
merupakan pengalaman pertama kali bagi pasien LQL WLGDN PHPLOLNL REMHN \DQJ VSHVL¿N .RQGLVL
maupun keluarga pasien dan harus beradaptasi dialami secara subyektif dan dikomunikasikan
dengan lingkungan yang baru dirumah sakit, di- dalam hubungan interpersonal. Pada tingkat ke-
mana harus berhadapan dengan prosedur – prose- cemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi
dur yang sebelumnya tidak diketahui. seseorang. Seseorang cenderung untuk memu-
6SHDUPDQ¶V UKR
VDWNDQSDGDVHVXDWX\DQJWHULQFLGDQVSHVL¿NGDQ

95
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

WLGDN GDSDW EHU¿NLU WHQWDQJ KDO ODLQ 6HPXD SH- dah terutama mudah mengalami perkembangan
rilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. kecemasan yang berat.
Dengan demikian kecemasan mempunyai kon- Keterbatasan dalam penelitian ini adalah
tribusi dalam pemilihan strategi koping keluarga. penelitian ini hanya mengamati sekali saja pada
Berdasarkan hasil uji statistik variabel kece- saat pengambilan data dan tidak diamati dalam
masan diperoleh nilai r 6SHDUPDQ¶V UKR sebesar jangka panjang. Sampel dalam penelitian ini ha-
0,412 artinya setiap kenaikan 5% variabel kece- nya di Wilayah Surakarta, sehingga belum dapat
masan dengan menganggap variabel lain selain mencerminkan hubungan kecemasan dengan
kecemasan dikendalikan, maka akan diikuti ke- strategi koping pada keluarga dengan riwayat
naikan pemilihan strategi koping sebesar 4,12%. perilaku kekerasan yang digunakan keluarga di
Faktor kecemasan dalam penelitian ini ter- semua jasa pelayanan kesehatan, dan masih ba-
bukti mampu memberikan kontribusi yang posi- nyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
WLI GDQ VLJQL¿NDQ KXEXQJDQQ\D GHQJDQ VWUDWHJL strategi koping. Penelitian ini hanya menganali-
koping keluarga dengan anggota keluarga pen- sis hubungan variable tingkat kecemasan dengan
derita gangguan jiwa riwayat perilaku kekerasan strategi koping pada keluarga dengan riwayat
di wilayah Surakarta. Hal ini dibuktikan hasil perilaku kekerasan. Selain itu, ancaman terhadap
Uji Stattistik 5DQN 6SHDUPDQ¶V diperoleh per- sistem diri, gangguan fungsi sistem keluarga, dan
bandingan nilai probabilitas tingkat kecemas- NRQÀLN HPRVLRQDO WLGDN GLWHOLWL GHQJDQ SHUWLP-
an = 0,003 < 0,05 dengan tingkat kepercayaan bangan waktu dan biaya penelitian yang terbatas.
95%. Dengan demikian nilai probabilitas lebih
kecil dari nilai tabel kritis, sehingga Ho ditolak
5. KESIMPULAN
dan Ha diterima atau ada hubungan yang positif a. Tingkat kecemasan keluarga dengan anggota
GDQVLJQL¿NDQDQWDUDWLQJNDWNHFHPDVDQGHQJDQ keluarga penderita gangguan jiwa riwayat
strategi koping dengan anggota keluarga pende- perilaku kekerasan di Wilayah Surakarta se-
rita gangguan jiwa riwayat perilaku kekerasan di cara keseluruhan mengalami kecemasan be-
wilayah Surakarta rat yaitu 50 orang (100%).
b. Strategi koping yang digunakan keluarga
Penderita dengan penyakit jantung dapat
dengan anggota keluarga penderita gang-
mengalami stress, kecemasan, dan gelisah karena
guan jiwa riwayat perilaku kekerasan di
sulit bernafas (Smeltzer 2001). Dalam penelitian
Wilayah Surakarta yang mempunyai strate-
keperawatan tentang keluarga, bahwa dengan
gi koping kurang efektif sebesar 12 orang
adanya penyakit jantung iskemik (Tapp 1995 da-
(24%), strategi koping cukup efektif sebesar
lam Friedman 1998), keluarga mengalami stress
13 orang (26%), dan strategi koping baik
yang berhubungan dengan kebutuhan untuk pe-
sebesar 25 orang (50%).
ran keluarga tambahan dan tanggung jawab un-
c. Hasil hipotesa8ML5DQN6SHDUPDQ¶V menun-
tuk memonitor kesehatan. Reaksi seseorang ter-
jukkan ada hubungan yang positif dan sig-
hadap adanya penyakit berbeda-beda tergantung
QL¿NDQ DQWDUD WLQJNDW NHFHPDVDQ GHQJDQ
dari keseriusan penyakit tersebut. Penyakit yang
anggota keluarga penderita gangguan jiwa
parah dan mengancam dapat menyebabkan per-
riwayat perilaku kekerasan dengan strategi
ubahan emosional dan perilaku pada individu ter-
koping di Wilayah Surakarta.
sebut dan bagi keluarganya. Perubahan yang ter-
jadi seperti kecemasan, syok, penolakan, marah,
SARAN
dan menarik diri ( Potter & Pery 1995 ). Menurut
pandangan interpersonal kecemasan timbul ter- Peningkatan pengetahuan pasien dan ke-
hadap tidak adanya penerimaan dan penolakan luarga tentang prosedur dan pengelolaan gang-
interpersonal. Selain itu kecemasan juga berhu- guan jiwa riwayat perilaku kekerasan yang dapat
bungan dengan perkembangan trauma, seperti dilakukan dengan mengikuti penyuluhan ke-
perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan sehatan, membaca buku - buku tentang riwayat
NHOHPDKDQVSHVL¿N2UDQJGHQJDQKDUJDGLULUHQ- perilaku kekerasan khususnya pencegahan dan

96
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

pengelolaan gangguan jiwa riwayat perilaku ke- Marlindawati, J. 2009. Penggunaan Restrain Pada
NHUDVDQGHQJDQPHPDQIDDWNDQOHDÀHW\DQJGLVH- 3DVLHQ$PXN3HULODNX.HNHUDVDQ'LWLQMDX
diakan oleh Puskesmas dan kontrol secara teratur GDUL6XGXW3DQGDQJ(WLNKWWSZZZOLEUDU\
dan konsultasi pada petugas kesehatan di Puskes- XSQYM DFLGSGIVNHSHUDZDWDQ, diunduh
mas Mojosongo Surakarta. tanggal 26 Juni 2012.
Di harapkan bagi tenaga kesehatan khusus- NANDA, 2010. 'LDJQRVD.HSHUDZDDQ'H¿QLVL
nya perawat serta profesi kesehatan lain untuk GDQ.ODVL¿NDVL. Editor T.Heather
lebih intensif mengkaji dan menangani masalah- Herdman, alih bahasa Made Sumarwati, dkk.
masalah kecemasan baik pasien maupun keluarga Editor Monica Ester, Jakarta: EGC.
yang terkait dengan anggota keluarga penderita Notoatmodjo, S. , 2005. Pengantar Pendidikan
gangguan jiwa riwayat perilaku kekerasan juga GDQ ,OPX 3HULODNX .HVHKDWDQ Jakarta: PT
faktor – faktor yang lain yang bisa menyebabkan Rineka Cipta.
kecemasan seperti lingkungan rumah sakit yang
Nurjanah, I., 20043HGRPDQ3HQDQJDQDQSDGD
asing.
*DQJJXDQ-LZD0DQDMHPHQ3URVHV.HSHU-
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut ten- DZDWDQ GDQ +XEXQJDQ 7HUDSHXWLN 3HUDZDW
tang faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ±.OLHQ Yogyakarta: Moco Media.
tingkat kecemasan dan strategi koping, selain
Nursalam, 2009. .RQVHS GDQ 3HQHUDSDQ 0HW-
faktor yang sudah diteliti.
RGRORJL3HQHOLWLDQ,OPX.HSHUDZDWDQ3HGR-
6. REFERENSI PDQ6NULSVL7HVLVGDQ,QVWUXPHQ3HQHOLWLDQ
.HSHUDZDWDQ edisi 2. Jakarta: Salemba Me-
Doengoes, Marlyn E, 2006. Rencana Asuhan
dika.
.HSHUZDWDQ 3VLNLDWUL Alih bahasa Laila
Mahmudah et al. Editor Monica Ester Ed. 3. Riwidikdo, H., 2010. Statistik Untuk Penelitian
Jakarta: EGC. .HVHKDWDQGHQJDQ$SOLNDVL3URJUDP5GDQ
SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rima.
Isaac Ann, 2006. 3DQGXDQ%HODMDU.HSHUDZDWDQ
.HVHKDWDQ-LZDGDQ3VLNLDWULNAlih bahasa Sugiyono, 2010. 6WDWLVWLN 8QWXN 3HQHOLWLDQ
D.P. Rahayuningsih, Editor Sari Kurnianing- Bandung: Alfabeta.
sih Jakarta: EGC. Sulisetyowati E.C, 2009. 3HQJDUXK7HUDSL0XVLN
Keliat B.A. dan Akemat, 1996. 3URVHV .HSHU- 7HUKDGDS 3HUXEDKDQ 3HULODNX SDGD .OLHQ
DZDWDQ-LZD Jakarta: EGC. 6FKL]RIUHQLDGHQJDQ3HULODNX.HNHUDVDQGL
5XPDK6DNLW-LZD'DHUDK6XUDNDUWD
Keliat B.A dan Akemat, 1998. Marah Akibat Pe-
Q\DNLW\DQJGLGHULWD Jakarta: EGC. Stuart, G.W., 20006. %XNX 6DNX .HSHUDZDWDQ
-LZD Alih bahasa Achir Yani S.H., Editor
Kristanty, P, 2009. $VXKDQ.HSHUDZDWDQ*DZDW
Yasmin Asih, Jakarta EGC.
'DUXUDW Jakarta: Trans Info Media.
Stuart and Sundeen, 2006. .HSHUDZDWDQ -LZD,
Machfoeds, I. 2007. Metodologi Penelitian Yog-
Jakarta: EGC.
yakarta: Fitramaya.
Townsen, M.C., 2009. %XNX 6DNX .HSHUDZDWDQ
Mancini, Mary E., 2004. Pedoman Praktis Prose-
3DGD .HSHUDZDWDQ 3VLNLDWUL 8QWXN 3HP-
GXU.HSHUDZDWDQ'DUXUDW 3RFNHW0DQXDO
EXDWDQ5HQFDQD.HSHUDZDWDQAlih bahasa
of Emergency Nursing 3URFHGXUHV Alih ba-
Novi Helena C.D., editor Monica Ester, Ed.3
hasa / editor Ni Luh Gde Yasmin Asih, Ja-
Jakarata: EGC.
karta: EGC.
Videbeck, S.L., 2008. %XNX $MDU .HSHUDZDWDQ
Maramis, W.F., 2005. Catatan Ilmu Kedokteran
-LZD Alih bahasa Renata K., Afrina H. Edi-
-LZD Surabaya: Airlangga University Press.
tor Pamilih E.K. Jakarta: EGC.

-oo0oo-

97

You might also like