Professional Documents
Culture Documents
Cerpen Jepang
Cerpen Jepang
Kodai ni wa, sono jiten de, shika to iu dōbutsu ga sunde ita de ussō to shita shinrin wa,
tenki wa haredatta shika wa hijō ni nemuku nattemasu soyokaze o okutta. Saigo ni,
shika wa sonohi wa mudade wa nakatta mori no naka o sanpo suru to, shika wa mō
nemukunai yō suru tame no inishiachibu o motte iru.
Tōji wa shika ga kare no mune ga dete fukurande mori no naka o aruki hajime,
saishūtekini kare wa oka ni kite, sonogo, shika o saken. `Mori no O no jūmin ni, watashi
wa, interijentodearu dōbutsu, sumāto, soshite kashikoi shita tokoro, dōbutsu wa watashi
no chisei, watashi no chisei to watashi no chisei o itchi sa seru koto wa dekimasen
Oka o, sono tabi o tsudzukeru tame ni futatabi oka no ue ni shika o saken deta nochi ni,
saishūtekini wa shika wa kawa ni sōgū. Kawazoe iya katatsumuri ya kaiwa ga shika ya
namekuji no ma ni hassei suru yō ni shika ga sōgū, sono jiten de saishūtekini wa shika,
suragu ni mukae shika:
Katatsumuri: " Anata wa shika o ōen shite imasu ka? Watashi wa anata ga" oka no ue
ni sakende shirimashita ka.
(Shika no henshin)
Usagi: " Anata wa watashi to watashi o setangkas to onaji kurai sumāto kamo shirenai
a... Katatsumuri o oite mo yoi, wazukana karada, yukkuri anata no hōhō,.."
Katatsumuri: `Asunoasa, watashi wa rēsu jikkō suru ni wa anata ni chōsen sate shika..
Nani ga"
Egao de shika wa itta kashō hyōka
Usagi: `E ... U ̄ n... Watashi wa asunoasa, watashi wa anata to no rēsu de rainichi shi,
jikkō suru koto ni narudeshou, anata no chōsen no katatsumuri o ukeireru'
Yoru, katatsumuri ya yūjin kara no hi ga settei sa rete iru to, rēsutorakku ni sotte
narande hi hyōji, dōjini mata, shika saito e no kōshinYoru no beddo to hinansho o
sagasu tame ni junbi o shi, yoru ga watasa remashita
Hare: `Kon'nichiwa katatsumuri. ... Anata wa watashitoisshoni rēsu o jikkō suru junbi ga
dekite imasu ka? "
Katatsumuri wa, " anata wa shika o oikosu koto ga dekinai baai ni kite, watashi wa
anata no me no mae ni ita?'
To kotae sakenda.Sonogo, shika wa, atode yori hayaku jikkō sa re, katatsumuri o
oikosu to, Shika ga zenmen ni kanjite kita nochi ni, bakku shika namekuji de sakebu: "
Anata wa ima doko ni katatsumuri ni tasshite iru?"
Katatsumuri wa, " anata wa shika o oikosu koto ga dekinai baai ni kite, watashi wa
anata no me no mae ni ita?' To kotae sakenda.Sonogo, shika wa, atode yori hayaku
jikkō sa re, katatsumuri o oikosu to, Shika ga zenmen ni kanjite kita nochi ni, bakku
shika namekuji de sakebu: " Anata wa ima doko ni katatsumuri ni tasshite
iru?"Katatsumuri wa,`watashi wa shika no mae ni atta.. "
Sonogo, shika wa shika namekuji de sakebu bakku, shika ga zenmen ni kanji rarete kita
nochi de, sonogo kōsoku de jikkō shi, katatsumuri o oikosu to, tōji no `anata wa ima
doko Katatsumuri? Watashi wa shika no mae ni atta `katatsumuri ga modo~tsu
sakenda"
Suragu ga zenmen ni hyōji sa rete iru koto o mite, odoroite, soshite shika wa hashiri,
futatabi supīdo abi sakende, shibaraku-go ni shika" anata wa katatsumuri doko
nyampeda?"Sore wa shika ni suragu wa shika ga shōshada to omoi kancilpun saigo ni,
shitsumon ni kotaenakattadeshita.
kutsu ka no shunkan-go ni shika ga guttari shi hajime, hijō ni kōsoku ni jikkō suru koto ni
yori, shōmō shita nochi ni, sono toki no hotondo finisshurain ni chokumen sikancil
totemo shiawase shikadatta Shika ga katatsumuri ni oto no kotae o uketamawatte
orimasen'node, ichido saigo no ryokōde wa, mausu no shika wa, kare ga rēsu no
shōshada to kanjimashita.
Pada zaman dahulu kala disebuah hutan yang lebat tinggal se ekor hewan bernama
kancil, pada saat itu cuaca sangat cerah dan bertiuplah angin sepoi-sepoi yang
membuat si kancil menjadi sangat mengantuk. Akhirnya si kancil mempunyai inisiatif
untuk berjalan-jalan di hutan agar harinya tidak sia-sia dan agar si kancil tidak merasa
ngantuk lagi.
Pada saat itu kancil mulai berjalan-jalan dengan membusungkan dada menyusuri hutan
dan akhirnya dia sampai di sebuah bukit, lalu berteriaklah sang kancil "wahai penghuni
hutan, aku adalah hewan yang cerdas, cerdik, dan pintar. Tidak ada hewan yang bisa
menandingi kecerdasanku, kecerdikanku dan kepintaranku".
Setelah berteriak diatas bukit sikancil melanjutkan perjalannya lagi turun bukit dan pada
akhirnya si kancil menjumpai sebuah sungai, akhirnya si kancil menyusuri suangai
tersebut dan pada saat itu si kancil menjumpai se ekor siput dan terjadi percakapan
diantara kancil dan siput, kancil disapa oleh si siput :
Siput : "Apakah kamu sedang bergembira si kancil?, tadi aku mendengar kamu ber
teriak-teriak di atas bukit".
Si siput marah dan tidak terima dengan si kancil dan akhirnya si Siput menantang
lomba lari kepada si kancil untuk membuktikan bahwa si siput adalah hewan yang
paling cerdas dan pintar. dan bicaralah si siput :
Siput : "Baiklah kancil.... bagaimana kalau besok pagi aku tantang kamu untuk
berlomba lari"
Akhirnya terjadilah kesepakatan atara si kancil dan si siput untuk berlomba lari. Saat itu,
hari mulai sore dan akhirnya si kancil pergi meninggalkan siput, dan pada saat itu pula
siput lalu mempersiapkan strategi dan meminta tolong kepada teman-temannya untuk
memenangkan pertandingan besok pagi melawan si kancil, siput meminta agar
temannya bersembunyi berjajar di sepanjang jalur lomba lari. Dan tidak lupa si siput
memberitahukan kepada teman-temannya agar dia muncul di depan kancil ketika kancil
ber teriak.
Hari mulai petang, siput dan teman-temannya berjalan berbaris menuju lokasi yang
telah di tentukan dan bersembunyi berjajar sepanjang lintasan lomba lari, dan pada
waktu yang bersamaan pula si kancil mempersiapkan diri untuk mencari tempat tidur
dan berlindung dari malam, dan malam pun dilalui
Pagi yag cerah... mataharipun terlihat sinarnya begitu indah, suara burung berkicau dan
hewan-hewan lain mulai bergemuruh, terbangunlah si kancil dengan perlahan-lahan
membuka matanya dan segera bergegas menuju tempat si siput. Setelah sampai di
tempat siput, kancil langsung memanggil dengan suara yang keras.
Kancil : "Hai Siput.... Apakah aku sudah siap berlomba lari denganku?"
Selanjutnya siput mempersilahkan kancil untuk berlari lebih dulu dan berlarilah kanci
dengan sangat kencang dan kancil beranggapan siput tidak akan bisa mengejar si
kancil. Setelah beberapa saat kemudian sikancil berteriak kepada siput : "Kamu sudah
sampai mana siput?", Siput langsung berteriak menjawab "Aku ada di depanmu, ayo
apakah kamu tidak bisa berlari lebih cepat kancil?".
Kemudian kancil berlari lebih kencang dan menyalip si siput, dan pada saat kemudian
setelah kancil telah merasa ada di depan, kancil kembali berteriak pada siput : "Kamu
Sekarang sudah sampai di mana siput?" kembali berteriak si Siput "Aku ada di
depanmu kancil.."
Dengan terheran dengan melihat bahwa siput ada di depan, maka kancil langsung
berlari dan menambah kecepatannya lagi, dan pada beberapa saat kemudian si kancil
berteriak lagi "Kamu sudah nyampai mana siput?" Ternyata si siput di tidak menjawab
pertanyaan kancil, akhirnya kancilpun berfikir bahwa kancil berteriak lagi "Kamu sudah
nyampai mana siput?" Ternyata si siput di tidak menjawab pertanyaan kancil, akhirnya
kakncilpun berfikir bahwa kancil adalah pemenangnya.
Setelah beberapa saat kemudian kancil sudah mulai lemas dan kehabisan tenaga
karena berlari dengan sangat kencang dan pada saat itu pula sikancil hampir sampai
garis finis wajah kancil sangat gembira sekali karena di perjalanan terakhir kancil tidak
mendengar suara jawaban dari si Siput, Kancil merasa bahwa dirinya adalah pemenang
dari perlombaan itu.
Tinggal beberapa langkah lagi kancil sudah sampai garis finis, dan sebelum sampai
garis finish kancil terkejut karena di garis finish ada si Siput sudah duduk di atas batu,
dan ber teriaklah siput kepada kancil : "Hai kancil... kenapa kamu lama sekali? aku
sudah ada disini sejak tadi"
Akhirnya si Kancil berjalan dengan menundukkan kepala menuju siput untuk mengakui
kekalahannya, dan berkata siput : "Makanya jangan sombong kamu kancil, kamu
memang hewan yang cerdik dan pintar, tapi belum tentu kamu adalah yang paling
cerdik dan pintar", kancil menjawab : "iya kamu benar siput, aku minta maaf dan aku
tidak akan sombong lagi".