Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Khasanah Ilmu Vol. 9 No.

1 Maret 2018

Sistem Kerja Storage Dan Purchasing Department Terhadap Kelangsungan Operasional


Di Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta

Indri Kholifatun1, Jati Nurcahyo2


Akademi Pariwisata BSI Yogyakarta
E-mail : Indri_kholifatun@gmail.com1, r.jno@bsi.ac.id2

Abstrack: In fulfilling the operational needs at Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta certainly
needs equipment, equipment and materials for both material and ready to use operations. The
existence of Purchasing Department authorized to make purchases of all hotel goods will facilitate the
operational process. With the purchase of goods, the hotel provides a warehouse as a place to store
all hotel items held by Storage Department. Storage Department especially receiver in charge of
receiving goods orders from Purchasing, while store keeper who organize and serve the demand of
goods from other Departments in Hotel Jambuluwuk Malioboro.Faktor Slow Storage Department in the
process of receiving goods from suppliers who come kehotel usually not as easy as seen. Of the
many goods that come, there is usually a mistake of the supplier and mistakes, Storage and
Purchasing Department working system at Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta has one
department other than other hotels, namely the Department of Materials Management in which the
Management Materials in it a combination of Storage and Purchasing Section . Workspaces are
combined into one between Storage and Purchasing facilitate the work process when encountering an
obstacle. In the process of work there are several paths that are the responsibility of Storage and
Purchasing. The following workflow ranging from the procurement of goods from the branch, the
demand for goods for the user (department request), purchase of goods, until the receipt of goods
from Purchasing. This methodology uses descriptive qualitative method of describing events / events
experienced by reality. Working system Storage and Purchasing Department ranging from
procurement of goods from the branch, the demand for goods for the user, the purchase of goods,
until the acceptance of goods from suppliers. All of these processes certainly have some obstacles
that delayed the work. Interconnection during operation between Storage and Purchasing Department
will minimize the constraints that will occur, so that the professionalism of work will be established for
the achievement of satisfaction for guests

Keywords: Storage Department, Purchasing Department, Operational

Abstrak: Dalam memenuhi kebutuhan operasional di Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta tentu
membutuhkan peralatan, perlengkapan dan bahan-bahan untuk operasional baik material maupun
siap pakai. Adanya Purchasing Department yang berwenang melakukan pembelian segala barang-
barang keperluan hotel akan memudahkan proses operasional. Dengan adanya pembelian barang,
hotel menyediakan gudang sebagai tempat menyimpan semua barang hotel yang dipegang oleh
Storage Department. Storage Department khususnya receiver bertugas menerima barang pesanan
dari Purchasing, sedangkan store keeper yang menata dan melayani permintaan barang dari
Department lain di Hotel Jambuluwuk Malioboro. Faktor yang Memperlambat Storage Department
dalam Proses penerimaan barang dari supplier yang datang kehotel biasanya tidak semudah yang
dilihat. Dari sekian banyak barang yang datang, biasanya terdapat kesalahan dari supplier dan
kesalahan, Sistem kerja Storage dan Purchasing Department di Hotel Jambuluwuk Malioboro
Yogyakarta memiliki satu departemen yang lain dari hotel lainnya, yaitu departemen Material
Manajemen yang mana Material Manajemen didalamnya gabungan dari Storage dan Purchasing
Section. Ruang kerja yang digabung menjadi satu antara Storage dan Purchasing memudahkan
proses kerja apabila menemui suatu hambatan. Dalam proses kerjanya ada beberapa alur yang
menjadi tanggung jawab Storage dan Purchasing. Berikut alur kerja mulai dari pengadaan barang dari
cabang, permintaan barang untuk user (departemen yang meminta), pembelian barang, sampai
penerimaan barangdari Purchasing. Metodelogi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu
mendeskripsikan kejadian/peristiwa yang dialami sesuai kenyataannya. Sistem kerja Storage dan
Purchasing Department mulai dari pengadaan barang dari cabang, permintaan barang untuk user,

39 ISSN : 2087-0086
Sistem Kerja Storage Dan Purchasing Department Terhadap Kelangsungan Operasional
Di Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta

pembelian barang, sampai penerimaan barang dari supplier. Semua proses tersebut tentu mengalami
beberapa kendala yang membuat tertundanya pekerjaan. Kerterkaitan selama operasional antara
Storage dan Purchasing Department akan meminimalisir kendala yang akan terjadi, sehingga
profesionalisme kerja akan terjalin demi tercapainya kepuasan bagi tamu.

Kata Kunci: Storage Department, Purchasing Department, Operasional

1.1. Latar Belakang harga, quantity, dan fisik sama dengan


Dunia pariwisata untuk saat ini sangatlah purchase order yang telah dibuat oleh
pesat perkembangannya, terutama kota purchasing. Setelah barang diterima lalu dicap
Yogyakarta. Selain kota pelajar dan budaya, dan receiver membuat receiving report atas
Jogja juga menjadi kota yang terkenal banyak barang tersebut.
objek wisata yang menjadi pusat perhatian baik
dalam maupun luar negri. Demi menunjang 2.1. Tinjauan Pustaka
fasilitas untuk para wisatawan, tentunya banyak 2.1.1. Pengertian Hotel
yang memanfaatkan kesempatan ini untuk Menurut Komar (2014:2) Hotel
dijadikan penghasilan. Sudah banyak bangunan merupakan organisasi yang kompleks dengan
di Yogyakarta yang menawarkan fasilitas beberapa bagian yang mungkin tidak akan
dengan promosi harga yang murah dan terlihat oleh masyarakat biasa pada umumnya.
berkualitas, salah satunya adalah hotel Sedangkan menurut Sulastiyono (2011:5) Hotel
berbintang. adalah Perusahaan yang dikelola oleh
Dari semua fasilitas hotel yang pemiliknya dengan menyediakan pelayanan
disediakan pasti memerlukan peralatan, makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk
perlengkapan, bahan-bahan untuk operasional istirahat kepada orang-orang yang sedang
mulai dari yang material maupun bahan yang melakukan perjalanan dan mampu membayar
siap pakai. Semua itu berjalan dengan adanya dengan jumlah yang wajar sesuai dengan
Purchasing Department. Purchasing pelayanan yang ditentukan tanpa ada perjanjian
berhubungan dengan semua department yang khusus.
ada di hotel, karena semua yang hotel Menurut Rumekso (2009:1) sesuai
butuhkan menjadi tanggung jawab purchasing. dengan SK Menparpostel Nomor KM 34. NK
Purchasing bertugas membeli barang 103/MPPT 87 definisi hotel adalah suatu jenis
permintaan user atau department terkait untuk akomodasi yang menggunakan sebagian atau
membeli barang yang dibutuhkan untuk seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
operasional. Purchasing sebelum membeli pelayanan/penginapan, makan, minum serta
barang untuk hotel, harus terlebih dahulu jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara
mempertimbangkan dengan cost control komersial.
terhadap item, harga, dan kualitas produk. Jika Dari beberapa pengertian diatas, dapat
cost control telah menyetujui pertimbangan disimpulkan bahwa hotel adalah usaha yang
tersebut, purchasing baru bisa memesan menyediakan jasa penginapan, makanan dan
barang tersebut kepada supplier/toko. minuman serta penunjang lainya dengan
Faktor yang memperlambat storage memperhitungkan untung atau ruginya, serta
department dalam proses penerimaan barang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
biasanya dalam pembuatan Purchase order (PO) berupa uang sebagai tolak ukurnya.
terjadi kesalahan, baik kesalahan lupa 2.1.2. Pengertian Sistem
memasukan PPN maupun keslahan Menurut Sumarsan (2013:2) Sistem
memasukan harga, keterlambatan approve dari adalah kumpulan kesatuan dan perangkat
manager, dan ada juga supplier mengantarkan hubungan satu sama lain. Pendapat lain juga
barang tidak sesuai dengan Purchase Order dikemukakan oleh Helmawati dalam Saefullah
dari Purchasing. Ada kendala lain purchasing (2015:14) Sistem berasal dari bahasa Yunani
ketika memesan barang kepada supplier yang yaitu System yang berarti: (1) keseluruhan yang
sering terjadi di Hotel Jambuluwuk yakni tersusun dari sekian banyak bagian; (2)
mengenai penunggakan pembayaran kepada hubungan yang berlangsung di antara satuan-
supplier dan jika terjadi fluktuatif harga yang satuan atau komponen secara teratur. Dengan
tidak stabil. Selanjutnya adalah tugas receiving demikian, kata system berarti himpunan bagian
atau Storage Department yang terbagi menjadi atau komponen yang saling berhubungan
storekeeper dan receiving. Receiver yang akan secara teratur yang merupakan satu
menerima barang yang telah dipesan oleh keseluruhan, sehinga pada suatu sistem
purchasing. Sebelum barang diterima, Receiver terdapat beberapa sistem kecil (secondary
harus memastikan antara barang yang dipesan, system, subsystem).
ISSN : 2087-0086 40
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. 9 No. 1 Maret 2018

Secara terminologi, Helmawati dalam produk, jasa dan manusia dari sumber produksi
Saefullah (2015:14) menguraikan pengertian ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan
sistem dapat diartikan sebagai sesuatu yang penggunaan modal”.
lebih tinggi daripada hanya merupakan cara, Sedangkan Nyoman Suarsana (2007b:76)
tata, rencana, skema, prosedur, atau metode. mengatakan bahwa “Gudang atau ruangan
Sistem adalah suatu cara yang mekanismenya gudang adalah sebagai tempat menyimpan
sering bersifat otomatis. barang-barang persediaan keperluan
2.1.3. Purchasing Department operasional perusahaan atau hotel”. Barang
Pada perusahaan yang bergerak dalam persediaan ini disimpan dan dirawat sedemikian
bidang jasa seperti usaha hotel dan restoran, rupa sehingga dapat dipertanggung jawabkan
bagian pembelian sangat penting dan keutuhannya oleh staf bagian gudang yang
diperlukan keberadaannya. Sangat penting menjaganya.
karena peran bagian ini cukup dominan dalam
pelaksanaan proses dan prosedur pembelian, 3.1. Metode Penelitian
baik pembelian barang untuk persediaan/stok Penelitian dilakukan dengan
digudang maupun pembelian barang yang menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian
dipakai langsung untuk keperluan operasional yang berusaha untuk mendeskriptifkan atau
hotel itu sendiri. Pada industri perhotelan atau mengambarkan fenomena yang diteliti secara
pada perusahaan umum lainnya, bagian ini sistematis factual dan akurat (kusmayadi, 2000).
dikenal dengan istilah Purchasing Department. Metode pengumpulan data dengan
2.1.4. Pengertian Purchasing menggunakan : 1) Studi pustaka/ literature yang
Menurut Kho (2016) Kata Purchasing terkait dengan objek penelitian. 2) Observasi
berasal dari bahasa Inggris dan sering yaitu dengan mengamati dan meneliti kejadian
digunakan dalam industri-industri luar maupun secara langsung. 3) Wawancara, yaitu dengan
dalam negeri. Jika diterjemahkan langsung, bertanya langsung kepada nara sumber.
maka purchasing dapat diartikan sebagai
Pembelian dalam bahasa Indonesia. Jadi pada 4.1. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
dasarnya, purchasing adalah suatu proses PT.ARCS HOUSE memperkenalkan
pencarian sumber dan pemesanan barang atau pengembangan Hotel Jambuluwuk Malioboro
jasa untuk kegiatan produksi. Department yang Yogyakarta pada tahun 2011 Desember
menangani proses purchasing tersebut Jambuluwuk Malioboro Hotel soft opening.
biasanya disebut dengan Purchasing Untuk Jambuluwuk villanya sendiri fasilitas yang
Department. diberikan adalah penyewaan villa, ruang
Sedangkan menurut Suarsana (2007b:2) pertemuan (banquet), untuk meeting, sporthall,
Purchasing berasal dari beberapa suku kata restaurant, outbond, swimming pool, club house,
dalam bahasa Inggris yaitu: “purchase” tepatnya hot and cold water, cable tv with tv chanel, living
“to purchase” yang diartikan “membeli” atau room, dinning room, kitchen set, privat yard.
melakukan pembelian. 1. Sistem kerja Storage dan Purchasing
Dilihat dari asal katanya, sebutan atau Department di Hotel Jambuluwuk Malioboro
istilah “purchasing department” dapat diartikan Yogyakarta
sebagai “salah satu departemen atau sub Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta
bagian dari Departemen Akunting, yang memiliki satu departemen yang lain dari
mendapat otoritas dari manajemen atau pemilik hotel lainnya, yaitu departemen Material
hotel, untuk melakukan pembelian semua jenis Manajemen yang mana Material Manajemen
barang keperluan operasional perusahaan atau didalamnya gabungan dari Storage dan
hotel”. Purchasing Section. Ruang kerja yang
2.1.5. Storage Department digabung menjadi satu antara Storage dan
Untuk menjaga kontinyuitas operasional, Purchasing memudahkan proses kerja
pada sebuah perusahaan atau hotel, sudah apabila menemui suatu hambatan. Dalam
barang tentu memerlukan sarana dan fasilitas. proses kerjanya ada beberapa alur yang
Salah satu fasilitas penting yang harus menjadi tanggung jawab Storage dan
disediakan oleh perusahaan yang bergerak Purchasing. Berikut alur kerja mulai dari
dibidang perhotelan adalah sebuah gudang pengadaan barang dari cabang, permintaan
atau lebih dikenal dalam bahasa asing dengan barang untuk user (departemen yang
sebutan “Store-Room”. meminta), pembelian barang, sampai
Menurut Riadi dalam Gunawan (2014:7) penerimaan barang
“Logistik merupakan seni dan ilmu yang a. Permintaan/pengadaan barang dari
mengatur dan mengontrol arus barang, energi, cabang (persetujuan pusat)
informasi dan sumber daya lainnya, seperti

41 ISSN : 2087-0086
Sistem Kerja Storage Dan Purchasing Department Terhadap Kelangsungan Operasional
Di Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta

Gambar 1. Proses permintaan/pengadaan barang dari cabang


Keterangan proses permintaaan/ mengecek harga barang ke toko
pengadaan barang dari cabang atau supplier (meminta penawaran
(persetujuan pusat) tersebut adalah: harga) dengan limit waktu.
1. User (departemen yang meminta) 4. Proses dicabang terus berlanjut, bila
cabang membuat pengajuan harga sudah ada dan telah disetujui
pengadaan kepada Financial oleh pusat, maka diterbitkan
Accounting cabang (Cost Control) Purchase Request (PR) oleh storage
dengan memberikan penjelasan dan Purchase Order (PO) oleh
mengapa perlu ada pengadaan purchasing di cabang.
tersebut berikut perkiraan biaya yang 5. Jika proses pembeliannya adalah
dikeluarkan dan kapan barang dicabang, maka purchasing cabang
tersebut harus ada. yang langsung mengorderkan ke
2. Apabila pusat tidak menyetujui, supplier. Jika proses pembelian
pengadaan barang tersebut adalah dipusat maka purchasing
pending/tidak diproses. Namun cabang mengirimkan Purchae Order
apabila kantor pusat menyetujui, (PO) untuk purchasing pusat agar
akan dilanjutkan oleh Cost Control. bisa diorder
3. Selanjutnya Cost Control akan b. Pembelian Barang (Purchasing)
meminta Purchasing cabang untuk

Gambar : 2 Proses Pembelian Barang (Purchasing)


ISSN : 2087-0086 42
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. 9 No. 1 Maret 2018

Proses Purchasing yakni : jumlah tidak terlalu banyak, istilah


1. Proses pembelian barang setelah lainnya kas kecil (petty cash).
dokumen Purchase Request Pembelian menggunakan kas kecil
(PR)/Market List (ML) menjadi biasanya dilakukan di
Purchase Order (PO) oleh Purchasing toko/supermarket yang dekat dengan
dan telah disetujui oleh pihak yang lokasi hotel. Meminta uang kas kecil
bersangkutan, pembelian barang untuk keperluan mendadak tersebut
sudah bisa diorder kepada supplier harus melalui dokumen Bon
2. Purchasing membeli barang dengan Sementara. Dokumen ini berlaku
sistem kontrak dan kontan. Sistem hanya untuk pembelian cash saja.
kontrak antara hotel dengan supplier 4. Purchase Order (PO) pending apabila
diakukan dengan surat perjanjian. tidak disetujui oleh Cost Control.
Setelah perjanjian disetujui dan 5. Pembelian dilakukan oleh Purchasing,
supplier yang bersangkutan receiver menerima dan mengecek
dinyatakan menjadi supplier tetap, barang dengan nota. Apabila barang
purchasing menyimpan data supplier sesuai dengan Purchase Order, maka
untuk dijadikan acuan. receiver membuat receiving report
3. Adapun sistem kontan dilakukan atas barang tersebut.
khusus untuk pembelian barang- 6. Selanjutnya Store keeper menata
barang dapur yang stoknya sudah barang datang dan mencatat ke dalam
habis dan akan segera Bin Card untuk distok.
dipakai/mendadak. Pihak hotel c. Penerimaan Barang (Receiving)
tentunya menyediakan uang dengan

Gambar : 3 Proses Penerimaan Barang (Receiving)

Penjelasan mengenai receiving yakni : kepada supplier. Sedangkan apabila


1. Penerimaan barang dilakukan oleh barang yang datang sesuai Purchase
receiver setelah barang pesanan dari Order (PO), maka barang tersebut
Purchasing diterima, receiver diterima dan ditandatangani oleh
mengecek barang tersebut receiver serta ditulis tanggal diterima
berdasarkan kuantitas, kualitas, harga, barang tersebut dan dicap
dan delivery barang tersebut dengan “RECEIVING”.
menyesuaikan Purchase Order (PO) 3. Selanjutnya receiver menerbitkan
dan nota. receiving report rangkap 3 (tiga) yang
2. Apabila ada perbedaan antara barang telah ditandatangani dan disatukan
yang dikirim dengan Purchase Order dengan faktur, Purchase Order, dan
(PO), maka receiver berhak Purchase Request atau Market List.
mengembalikan barang tersebut
43 ISSN : 2087-0086
Sistem Kerja Storage Dan Purchasing Department Terhadap Kelangsungan Operasional
Di Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta

4. Setelah receiving report tersebut Purchase Order (PO) bayangan agar


lengkap ditandatangani oleh user, barang tersebut dapat diterima. Apabila
storage dan cost control, kemudian Purchase Order (PO) masih bayangan,
receiving report tersebut dibagi maka Receiver belum bisa membuat
berdasarkan masing-masing rangkap. receiving report atas barang tersebut.
Receiving report yang sudah dibagi Receiver harus menunggu Purchase
tersebut yang asli diserahkan ke Order (PO) asli dari Purchasing setelah
bagian Account Payable (AP) untuk Purchase Order (PO) tersebut telah
bukti pengakuan hutang usaha. disetujui.
5. Store keeper menata barang datang c. Supplier mengantarkan barang tidak
menggunakan sistem LIFO (Last In sesuai dengan PO dari Purchasing.
First Out). Barang datang tersebut Biasanya supplier mengantarkan
diinput kedalam system dan Bin Card barang bisa kurang atau lebih dari
sesuai nama dan jumlah barang. jumlah yang diminta. Ketika supplier
Barang yang distok bukan barang mengantarkan barang tetapi kurang dari
yang urgent, namun barang yang jumlah di Purchase Order (PO), maka
pengambilannya sewaktu-waktu ketika Purchase Order (PO) tersebut dipartial
dibutuhkan pada saat itu. oleh Receiver. Maksudnya adalah
2. Faktor yang Memperlambat Storage barang yang didatangkan oleh supplier
Department dalam Proses Penerimaan tetap diterima namun supplier harus
Barang mengantarkan kembali kekurangan
Penerimaan barang dari supplier yang barang pada esok harinya. Purchase
datang kehotel biasanya tidak semudah Order (PO) asli dari barang tersebut
yang dilihat. Dari sekian banyak barang tetap dibuat receiving report
yang datang, biasanya terdapat kesalahan berdasarkan jumlah barang yang
dari supplier dan kesalahan dari Purchasing. diterima. Namun sebelumnya Purchase
Berikut ini beberapa faktor yang Order (PO) asli dan Purchase Request
memperlambat pekerjaan Storage (PR) di fotocopy masing-masing 2
khususnya Receiver dalam proses lembar untuk kelengkapan kekurangan
penerimaan barang, yaitu: barang yang akan diantar oleh supplier
a. Kesalahan dari Purchasing dalam pada hari berikutnya. Dari semua
membuat Purchase Order (PO). kekeliruan baik dari Purchasing maupun
Purchasing dalam memasukan harga dari supplier, pihak storage bekerja
barang terdapat selisih dengan nota sesuai dengan ketentuan dan SOP
dari supplier. Kesalahan seperti itu yang berlaku di Hotel Jambuluwuk
terjadi karena Purchasing lupa tidak Malioboro Yogyakarta.
memasukan PPn atau salah 3. Kendala Purchasing dalam Pemesanan
memasukan harga. Ketika Receiver Barang kepada Supplier
mengecek Purchase Order (PO) dan Memesan barang kepada supplier adalah
nota dari supplier ternyata ada tanggung jawab yang pasti untuk Purchasing
kesalahan dan perbedaan, Receiver Section. Purchasing harus bisa memenuhi
boleh tidak menerima barang tersebut permintaan dari user untuk barang-barang
karena Purchase Order (PO) masih yang dibutuhkan dari semua department di
harus diganti dengan harga yang sesuai hotel. Karena banyaknya kebutuhan hotel
dengan surat penawaran dari supplier. yang harus terpenuhi, purchasing harus
Hal ini akan memperlambat Receiver pintar memilih supplier dan membandingkan
dalam memproses receiving report. supplier mana yang cocok untuk dijadikan
Purchase Order (PO) yang seharusnya acuan dalam pemesanan barang.
sudah bisa direceiving tetapi karena Purchasing dalam memesan barang kepada
kesalahan tersebut, Purchase Order supplier terkadang tidak mudah dan butuh
(PO) harus pending terlebih dahulu. mental yang kuat. Kendala Purchasing ketika
b. Keterlambatan approve dari General memesan barang kepada supplier yang
Manager . sering terjadi di Hotel Jambuluwuk Malioboro
Supplier sudah mengantarkan barang Yogyakarta yaitu:
namun Purchase Order (PO) belum a. Penunggakan pembayaran kepada
siap karena belum mendapat approve supplier .
dari General Manager, biasanya untuk Purchasing ketika order barang kepada
Purchase Order (PO) barang-barang supplier terutama melalui telephone,
Market List (ML) seperti buah dan salah satu supplier biasanya ada yang
sayur . Maka dari Purchasing membuat tidak bersedia mengantarkan barangnya
ISSN : 2087-0086 44
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. 9 No. 1 Maret 2018

dikarenakan penunggakan pembayaran pembelian yang dilakukan oleh Purchasing


yang sudah jatuh tempo. Dalam keadaan untuk barang yang sudah menipis stoknya
yang seperti ini, purchasing yang tidak dan permintaan dari user menggunakan
ada hubungannya dengan pembayaran dokumen Purchase Request (PR) dan
harus menanggung pertanyaan dari diproses menjadi Purchase Order (PO), dan
pihak supplier kapan pembayaran akan penerimaan barang oleh Receiver dengan
dilakukan. Purchasing hanya mampu mengecek barang, jumlah, dan kualitas
memberikan jawaban bahwa dari pihak barang dengan Purchase Order (PO) dan
Purchasing akan membantu nota dari supplier. Dengan adanya
membicarakan hal pembayaran dengan kerjasama tim yang baik dalam proses
Account Payable. Alasan supplier ketika tersebut akan menciptakan hasil kerja yang
tidak bersedia mengantarkan barang memuaskan dan saling mendukung.
karena tunggakan pembayaran, 2. Adanya kesalahan maupun kekeliruan dari
biasanya supplier mengatakan kepada Purchasing dan dari pihak Supplier yang
Purchasing bahwa barang yang dipesan membuat lambatnya pekerjaan Receiver
kosong/belum tersedia. Ketika hal ini dalam menerima barang, menunjukan
terjadi, Purchasing harus pintar mencari masih ada kekurangan dalam kinerja
supplier pengganti yang bersedia karyawan hotel maupun dari supplier.
mengantarkan barang ke hotel. Jika 3. Usaha Purchasing ketika supplier tidak
barang yang dibutuhkan jumlahnya bersedia mengantarkan barang karena
sedikit dan bisa dibeli di penunggakan pembayaran dan perubahan
toko/supermarket terdekat, purchasing harga yang secara tiba-tiba, Purchasing
memilih untuk membeli barang tersebut bekerja sesuai ketentuan yang berlaku di
secara cash. Untuk proses pembayaran hotel. Masalah pembayaran kepada
supplier, dari pihak purchasing meminta supplier, Account Payable berusaha untuk
kepada Accounting terutama Account menutup kekurangan tersebut dengan
Payable yaitu bagian hutang usaha membicarakan bersama General Manager
untuk segera di Follow Up demi dan pusat demi kelancaran pemesanan
kelancaran pemesanan barang dan barang dan hubungan yang baik antara
hubungan yang baik dengan supplier hotel dengan supplier.
tetap terjaga. 4. Kerjasama yang baik antara Storage dan
b. Harga yang fluktuatif. Purchasing Department menciptakan hasil
Perubahan harga yang fluktuatif kerja yang memuaskan bagi tamu maupun
memang menjadi kendala tersendiri bagi bagi hotel demi kelancaran operasional.
Purchasing Department di Hotel
Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta.
Daftar Pustaka
Ketika Purchasing sudah memesan
barang namun secara tiba-tiba terjadi [1] Helmawati. 2015. Sistem Informasi
perubahan harga naik maupun turun Manajemen Pendidikan Agama Islam.
oleh pihak supplier, Purchasing harus Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
revisi Purchase Order (PO) dengan [2] Kho, Budi. 2016. Pengertian Purchasing &
harga yang baru namun harus dengan Prosedur Dalam Proses Purchasing.
persetujuan dari Accounting Department Diambil dari:
terlebih dahulu. http://www.ilmumanajemenindustri.com/pen
gertian-purchasing-prosedur- dalam-
5.1. Kesimpulan proses-purchasing/ (28 April 2017).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan [3] Komar, Richard. 2014. Hotel Management
di Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta (Manajemen Perhotelan). Jakarta: PT
mengenai sistematika antara Storage dan Grasindo
Purchasing Department dalam mengupayakan [4] Kusmayadi dan Sugiarto, E, 2000.
tanggung jawab, maka dapat diambil Metodologi Penelitian Dalam Bidang
kesimpulan dan saran untuk meningkatkan Pariwisata, Jakarta, PT.Gramedia.
kualitas pelayanan di hotel. [5] Riadi, Muchlisin. 2016. Pengertian Dan
1. Storage dan Purchasing Department dalam Ativitas Logistik. Diambil dari
memenuhi tanggung jawab di Hotel http://www.kajianpustaka.com/2016/04/peng
Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta mulai ertian-dan-aktivitas-logistik.html (28 April
dari permintaan pengadaan barang dari 2017).
cabang dan harus disetujui pusat terlebih [6] Rumekso. 2009. Housekeeping Hotel Floor
dahulu, permintaan dari user kepada Store Section. Yogyakarta: ANDI.
Keeper untuk barang yang dibutuhkan,
45 ISSN : 2087-0086
Sistem Kerja Storage Dan Purchasing Department Terhadap Kelangsungan Operasional
Di Hotel Jambuluwuk Malioboro Yogyakarta

[7] Suarsana, Nyoman. 2007. Pengendalian [9] Sulastiyono, Agoes. 2011. Management
Biaya Departemen F&B di Perhotelan. Penyelenggaraan Hotel. BandungAlfabeta.
Yogyakarta: Graha Ilmu. [10] Sumarsan, Thomas. 2013. Sistem
[8] Suarsana, Nyoman. 2007. Siklus Pengendalian Manajemen. Jakarta: PT
Pengadaan Barang Aplikasi di Perhotelan Indeks.
dan Restoran. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

ISSN : 2087-0086 46

You might also like