Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 91

PENGETAHUAN

BAHAN KIMIA

10.10.2018 Seite 1
Kontrak perkuliahan PBK 2018
MATERI :
1. Pengenalan Label
2. Bahan Kimia Beracun
3. Bahan Kimia Korosif
4. Bahan Kimia Mudah Terbakar
5. Bahan Kimia Mudah Meledak
6. Bahan Kimia Oksidator

10.10.2018 Seite 2
Kontrak perkuliahan PBK 2018-2019
Penilaian :
Nilai : kuis + presentasi
A ≥ 80
B : 70 – 79,9
C : 55 – 69,9
D : 45 – 54,5
E : < 45

10.10.2018 Seite 3
Modul 1

10.10.2018 Seite 4
PENGENALAN LABEL

10.10.2018 Page 55
Seite
Lot-Number
Expired date Quantitas satu kemasan
R/S-Phrases

Order Number

Item Name
Rumus Kimia Data Transport
Karakteristik Bahaya
10.10.2018 Page 66
Seite
Pengenalan
Simbol Bahaya

10.10.2018 Page 77
Seite
Standar Europa - Merk

Standar PBB – United Nation

10.10.2018 Seite 8
Explosive - mudah meleda
Bahan yang mudah meledak.

Oxidizing – oksidator
Bahan tersebut mengakibatkan kebakaran saat
bertemu dengan api atau bahan lain yang
mengandung api (flammable).

Highly Flammable – sangat mudah terbakar


Cairan dengan titik nyala “flash point” dibawah 0 °C
dan titik didih -boiling point maks. 35 °C,
dalam bentuk gas yang jenuh memiliki titik nyala pada
tekanan udara normal.

10.10.2018 Seite 9
Corrosive - korosif
Mengakibatkan terjadi kerusakan peralatan
laboratorium apabila terkontaminasi bahan tersebut.

Irritant – mengakibatkan iritasi


Mengakibatkan iritasi pada kulit, mata atau organ
lain dalam tubuh.

Damaging to Environment – berbahaya bagi lingkungan


Mengakibatkan kerusakan pada lingkungan.

10.10.2018 Seite 10
Class 1
Class 2.1

Class 2.2
Bahan mudah meledak

Class 3
Class 2.3

Gas bertekanan
tidak mudah terbakar

Cairan Mudah
Terbakar Gas Beracun

10.10.2018 Seite 11
Class 4.1 Class 4.3
Class 4.2

Padatan
yang mudah terbakar Bahan membentuk
Bahan mudah terbakar
secara spontan gas-gas mudah terbakar
jika kontak dengan air

Class 5.1 Class 5.2

10.10.2018 Seite 12
Class 6.1 Class 6.1 Class 6.2

Bahan Beracun
Bahan berbahaya Bahan yang menyebabkan infeksi
Class 7
Class 8 Class 9 Class 9

10.10.2018 Seite 13
Tinjau dan pelajari
Material Safety Data Sheet
(MSDS) / Lembar Data
Keselamatan Bahan (LDKB)
untuk bahan kimia yang
dikerjakan.

Pakai Alat Pelindung Diri (APD)

Label botol bahan kimia

R dan S phrase

10.10.2018 Seite 14
R-phrase
memberikan informasi tambahan tentang tingkat
bahaya yang dinyatakan dengan
„hazardous symbol“.

Contoh: Benzoyl Peroxide

10.10.2018 Seite 15
R-phrase-kode:
R 2-7-36-43

R2= Mengakibatkan ledakan hebat apabila dikocok,


bergesekan dengan api atau sumber nyala lainnya

R7= Mengakibatkan nyala api

R 36 = Iritasi pada mata

R 43 = Sensitif saat bersentuhan dengan kulit

10.10.2018 Seite 16
S-phrase
memberikan beberapa informasi untuk mencegah bahaya
yang ditimbulkan oleh bahan tersebut.

S-phrase-kode:
S 3/7-14-36/37/39

S 3/7 = Jaga kemasan tertutup rapat dan disimpan ditempat yang dingin.

S 14 = Jauhkan dari bahan organik yang mudah terbakar

36/37/39 = Gunakan alat pelindung diri


(sarung tangan, kaca mata atau pelindung muka).

10.10.2018 Seite 17
Modul 2

10.10.2018 Page 18
Seite 18
Very toxic / Sangat beracun
= LD50 dibawah 25mg/kg

Toxic
= LD50 lebih besar dari 25 mg/kg tetapi
kurang dari 200 mg/kg

Harmful
= LD50 lebih dari 200 mg/kg tetapi kurang
dari 2000 mg/kg

10.10.2018 Seite 19
UKURAN TOKSISITAS

 LD50 = Letal dosis (Lethal dose)


Dosis zat tersebut yang dapat membunuh 50 % populasi
makhluk hidup!

 LC50 = Letal konsentrasi (Lethal Concentration)


Konsentrasi gas dalam udara yang dapat membunuh 50 %
populasi makhluk hidup pada keterpaan (exposure)
selama 6 jam!

10.10.2018 Seite 20
 Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

 Bekerja di dalam lemari asam yang berventilasi baik

 Pelajari bahaya untuk bahan kimia ini

Karsinogenik (contoh: Benzene, Arsenic)

Mutagenik (contoh: Acetaldehyde)


Teratogenik (contoh: Dimetylmercury)

 Gunakan pippete filler, jangan pakai mulut

10.10.2018 Seite 21
Bentuk-bentuk Penyerapan :
Bahan kimia dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3 cara:

- Penghirupan

- Tertelan

- Penyerapan lewat kulit dan mata

10.10.2018 Seite 22
Penghirupan

Paling sering,
kontaminasi yang
diterima tubuh
melalui
penghirupan

10.10.2018 Seite 23
Faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya racun :

1. Daya racun dengan satuan LD50, LC50


2. Cara masuk dalam tubuh
3. Konsentrasi dan lama pemaparan
4. Sifat kimia dari bahan
5. Kerentanan calon korban

10.10.2018 Seite 24
 Efek Akut :
Pengaruh sejumlah dosis tertentu yang akibatnya dapat
dilihat / dirasakan dalam waktu pendek

Contoh : - keracunan fenol dapat menyebabkan diare


- keracunan gas CO dapat menyebabkan hilang
kesadaran / kematian dalam waktu pendek

 Efek Kronis :

Pengaruh sejumlah dosis kecil tetapi terus menerus yang


efeknya baru dapat dirasakan dalam jangka panjang

Contoh : menghirup kloroform, karbon tetra klorida dalam


kadar rendah tapi terus menerus akan menimbulkan
panyakit hati setelah beberapa tahun

10.10.2018 Seite 25
Kategori toksisitas akut (konsentrasi dalam satuan ppm :

1. Super toxic (<1)


2. Extremely toxic (1 - 5)
3. Highly toxic ( 5 - 50)
4. Moderately toxic ( 50 - 500)
5. Slightly toxic ( 500 - 5000)
6. Practically toxic ( 5000 - 15000)

10.10.2018 Seite 26
Kategori toksisitas kronis dinyatakan sebagai batas
keterpaan :
Batas konsentrasi suatu gas, uap atau aerosol dalam
udara kerja, dimana pekerja dapat terpapar tanpa
menimbulkan gangguan kesehatan

Istilah batas keterpaan :


1. MAC : maximum allowable concentration (jerman,
Uni Soviet, Belanda)
2. TLVs : Threshold Limit Values (Amerika)
3. Limit Control (Inggris)
4. NAB : nilai ambang batas (Indonesia)

10.10.2018 Seite 27
Kategori Nilai ambang batas :

1. TLV – TWA (Time Weighted Average)


Konsentrasi polutan yang dihirup pekerja setara 8 jam
(TLV-TWA < NAB = kondisi aman)

2. C (Ceiling)
Batas konsentrasi zat dari udara yang tidak oleh
dilampaui

3. STEL (Short Time Exposure Limit)


Batas konsentrasi maksimum zat yang boleh dihirup
dalam jangka pendek

10.10.2018 Seite 28
Contoh Soal :
Diketahui :
NAB-TLV-TWA : 10 ppm H2S
Pekerja bekerja 8 jam /hari

Pertanyaan :
Apakah pekerja aman bekerja tiap hari bila pekerja
tersebut menghiru konsentrasi berbeda tiap waktu
yaitu : 15 ppm selama 2 jam; 10 ppm selama 1 jam;
12ppm selama 2 jam

Jawab : (15 x 2) + (10 x 1) + (12 x 2) = 12,8 ppm


5
Dalam 8 jam = 5/8 x 12,8 = 8 ppm (aman)

10.10.2018 Seite 29
NAB Campuran :
efeknya merupakan efek kombinasi, bila tidak ada
informasi berarti efknya aditif C1 + C2 +Cn <1(aman)
NAB1 NAB2 NABn
Diketahui :
Ruang lab mengandung :
400 ppm aseton (NAB = 750 ppm)
150 ppm butil asetat sekunder (NAB = 200 ppm)
100 ppm metil etil keton (NAB = 200 ppm)
Pertanyaan :
Apakah pekerja aman bekerja tiap hari di lab
tersebut ?
Jawab : 400 + 150 + 100 = 0,553 + 0,75 + 0,50 = 1,78
750 200 200 (Tidak aman)

10.10.2018 Seite 30
Manfaat Nilai ambang batas bahan kimia :

1. Sebagai kadar standar untuk perbandingan


2. Pedoman untuk perencanaan proses produksi dan
perencanaan teknologi pengendalian
3. Substitusi bahan dengan kurang beracun
4. Membantu menentukan gangguan kesehatan,
timbulnya penyakit dan hambatan effisiensi kerjja
akibatt faktor kimia

10.10.2018 Seite 31
Modul 3

10.10.2018 Seite 32
10.10.2018 Page 33
Seite 33
10.10.2018 Page 34
Seite 34
BAHAN KIMIA KOROSIF

Didefinisikan sebagai bahan yang menimbulkan kerusakan


berupa rangsangan atau iritasi dan peradangan kulit

 Efek yang ditimbulkan :


Efek setempat (primer)
Efek Sistemik (sekunder)

10.10.2018 Seite 35
10.10.2018 Page 36
Seite 36
BAHAN KIMIA KOROSIF

Asam Kuat (Contoh: H2SO4, HNO3,HF)


bahan kimia yang berbahaya, bersifat korosif maupun
iritasi. (Luka bakar yg sembuhnya lama)

Basa Kuat (Contoh: NH4OH, NaOH, KOH)


 NaOH dan KOH sangat berbahaya bagi kulit (akan
terbakar) dan mata (buta).

10.10.2018 Seite 37
10.10.2018 Page 38
Seite 38
BAHAN KIMIA KOROSIF
Akibat terkena HF (luka bakar karena korosif)

setelah kontak
sekitar 4 cm dengan 25-50%
HF.

“Tapi hanya
terbakar ringan!“

Semakin besar bentuk pohon Palem dapat berdampak fatal.

10.10.2018 Seite 39
10.10.2018 Page 40
Seite 40
BAHAN KIMIA KOROSIF
Bahan Menyebabkan Iritasi
Beriritasi pada mata (contoh: Benzyl bromide)
 Bisa memicu kepada kebutaan.
 Asam Osmic (OsO4) menyebabkan mata berair  rasa
terbakar  kebutaan

Beriritasi pada kulit (contoh: Toluena, Etanol)


 Memicu kerusakan kulit seperti terbakar, kulit
kering, kulit kasar.

10.10.2018 Seite 41
BAHAN KIMIA KOROSIF
Prosedur Penanganan Bahan Kimia yang Korosif

 Gunakan APD yang sesuai


 Bekerja di dalam lemari asam dengan ventilasi
baik
 Antisipasi tumpahan bahan kimia (absorben
Chemizorb®,(Si(OH)4 amorf)
 Siapkan peralatan keselamatan (contoh:
emergency shower, eye wash). Lepas semua
pakaian dan sepatu yang terkontaminasi
 Cuci sarung tangan yang telah dipakai sebelum
bekerja dengan bahan kimia yang lain atau
berikutnya

10.10.2018 Seite 42
BAHAN KIMIA KOROSIF
Prosedur Penanganan Bahan Kimia yang Korosif
Gunakan Sarung Tangan !

10.10.2018 Seite 43
Modul 4

10.10.2018 Seite 44
10.10.2018 Page 45
Seite 45
BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR

Jenis bahan kimia Mudah Terbakar

Padat : belerang, logam alkali (Na,Li)


Cair : eter, metanol, alkohol, n-heksana
Gas : hidrogen, asetilen

10.10.2018 Seite 46
10.10.2018 Page 47
Seite 47
BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR
Bahan Mudah Terbakar

 Bahan mudah terbakar secara spontan


Contoh: Aluminium alkil, Fosfor
Pencegahan: Hindarkan kontak dengan udara!

 Gas mudah terbakar


Contoh: Butana, Propana
Pencegahan: Hindarkan terbentuknya
campuran gas ini di udara!!! Jauhkan dari
sumber api!!!

10.10.2018 Seite 48
10.10.2018 Page 49
Seite 49
BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR

 Cairan mudah terbakar


Cairan dengan titik nyala “flash point“ dibawah 21°C
(Contoh: Aseton, Benzena)
Pencegahan: Jauhkan dari sumber api terbuka!

 Bahan kimia mudah terbakar saat bereaksi dengan air


(Contoh: Lithium aluminium hidrida(LiAlH 4), Sodium,
Kalsium oksida)
Pencegahan: Hindari kontak dengan air dan simpan
ditempat yang kering/tidak lembab!

10.10.2018 Seite 50
10.10.2018 Page 51
Seite 51
BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR
Bahan Mudah Terbakar

10.10.2018 Seite 52
BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR

Titik Nyala / Flash Point


Adalah suhu dimana suatu cairan menghasilkan
uap yang dapat bereaksi dengan udara sehingga
dapat dibakar pada permukaan cairan

Kemampuan suatu cairan kimia terbakar


tergantung pada titik nyala / flash point

10.10.2018 Seite 53
Prinsip Terjadinya
Api

10.10.2018 Seite 54
Prinsip Dasar Timbulnya Api

10.10.2018 Seite 55
Sumber Api

10.10.2018 Seite 56
10.10.2018 Page 57
Seite 57
10.10.2018 Page 58
Seite 58
10.10.2018 Page 59
Seite 59
BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR
Prinsip terjadinya Api
Bagaimana prinsip terjadinya Api?

Oxygen
(O2)

+
+

Energi
Bahan Kimia
mudah terbakar 
+
HILANGKAN satu – api tidak terjadi!

10.10.2018 Seite 60
Penggolongan Jenis Kebakaran

Class A : Kebakaran karena bahan solid,


material organik (kayu, kertas dsb)

Class B : Kebakaran karena cairan (alkohol,


minyak, parafin dsb)

Class C : Kebakaran karena gas


(hidrogen, metana, asetilen, dsb)

Class D : Kebakaran karena logam


(aluminium, sodium, potasium, dsb)

10.10.2018 Seite 61
Alat pemadam kebakaran

NaHCO3 (NH4)3 CHBrClF


PO4

10.10.2018 Seite 62
10.10.2018 Page 63
Seite 63
BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR
Prosedur Penanganan Bahan Kimia Mudah Terbakar
 Dapat berupa cairan, padatan dan gas
 Bekerja di dalam lemari asam yang
ventilasinya bekerja dengan baik
 Hindari bekerja dekat dengan sumber api
 Baju anti static, sepatu anti static,
grounding,bonding
 Kebocoran gas dapat memicu kebakaran dan
ledakan
 Perhatikan flash point bahan kimia
 Jangan buang solvents ke saluran bak cuci

10.10.2018 Seite 64
10.10.2018 Page 65
Seite 65
Modul 5

10.10.2018 Seite 66
Bahan kimia reaktif atau tidak stabil yang bersifat mudah

meledak atau eksplosif yang menghasilkan panas dan gas

dalam jumlah besar !!!!!

10.10.2018 Seite 67
Aspek Penyebab Eksplosif

 Reaksi Kesetimbangan dengan Oksigen


Selisih antara jumlah oksigen dalam sistem
dengan jumlah oksigen yang diperlukan
untuk mengoksidasi secara sempurna
menjadi CO2 dan H2O

10.10.2018 Seite 68
3 kemungkinan yang terjadi :

 Kesetimbangan negatif, yaitu reaksi terjadi karena


adanya oksigen

 Kesetimbangan positif, yaitu reaksi yang


cenderung melepaskan oksigen

 Kesetimbangan nol, yaitu jumlah oksigen pereksi


dan hasil reaksi adalah sama

10.10.2018 Seite 69
Aspek Penyebab Eksplosif

 Struktur Molekul
Struktur molekul yang tidak stabil seperti :
C≡C, CN2, C-NO, C-NO2, C=N-O,
N-NO / NO2, O-O, N3, dll

10.10.2018 Seite 70
Faktor Penyebab Eksplosif

 Suhu penyimpanan
 Benturan, gesekan mekanik
 Kelembaban
 Listrik
 Pengaruh bahan kimia lain

10.10.2018 Seite 71
Prosedur Penanganan Bahan Kimia Mudah Meledak

 Bekerja di dalam lemari asam yang


ventilasinya bekerja dengan baik
 Hindari sumber api (e.g. peralatan
elektrik, api terbuka, elektrik statis,
korek api, dan permukaan yang
panas)
 Kebocoran gas (contoh: acetylene,
ammonia) dapat memicu kebakaran
dan ledakan

10.10.2018 Seite 72
Modul 6

10.10.2018 Seite 73
 Bahan kimia yang dapat menghasilkan oksigen dalam

penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain.

 Kebakaran akibat bahan oksidator sukar dipadamkan karena

mampu menghasilkan oksigen sendiri

10.10.2018 Seite 74
Prinsip terjadinya Api
Bagaimana prinsip terjadinya Api?

Oxygen
(O2)

+
+

Energi
Bahan Kimia
mudah terbakar 
+
HILANGKAN satu – api tidak terjadi!

10.10.2018 Seite 75
10.10.2018 Seite 76
Prosedur Penanganan Bahan Kimia Oksidator

 Hindari sumber api (Contoh:


peralatan elektrik, api terbuka,
elektrik statis, korek api, dan
permukaan yang panas)
 Hindari kontak dengan bahan
organik
 Hindari kontak dengan bahan
kimia yang dapat terbakar dan
meledak

10.10.2018 Seite 77
Modul 7

10.10.2018 Seite 78
 Bahan kimia reaktif terhadap air adalah bahan kimia yang
mudah bereaksi dengan air menghasilkan panas dan atau
gas yang mudah terbakar
Contoh : 2 Na + H2O 2 NaOH + H2 + kalori

 Bahan kimia reaktif terhadap asam adalah bahan kimia yang


mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas, gas
mudah terbakar, dan atau gas beracun
Contoh : NaCN + HCl NaCl + HCN

10.10.2018 Seite 79
 Bahan kimia sensitif terhadap uap lembab
Contoh: Hidroksida metal alkali, Lithium Aluminium
hydride, dll
 Bahan kimia dapat beroksidasi
Contoh: Anilines, Phenol dll
 Bahan kimia sensitif terhadap udara laboratorium
Contoh: Silica gel, dll
 Bahan kimia dapat berpolimerisasi
Contoh: Acrylates, Methacrylates, Formaldehyde
solution, dll

10.10.2018 Seite 80
 Bahan kimia sensitif terhadap temperatur
Contoh: Produk biologis dll
 Bahan kimia dengan titik didih rendah
Contoh: Benzene, Phenol, Asam Bromoasetat dll
 Bahan kimia sensitif terhadap uap, asap
Contoh: Asam-asam kosentrasi tinggi, (Asam Nitrat,
Asam Klorida), Bromina

10.10.2018 Seite 81
Prosedur Penanganan Bahan Kimia Oksidator

 Hindari sumber api (Contoh: peralatan elektrik, api


terbuka, elektrik statis, korek api, dan permukaan
yang panas)
 Hindari kontak dengan air dan asam
 Hindari kontak dengan bahan kimia yang dapat
terbakar dan meledak

10.10.2018 Seite 82
 Bahan kimia incompatible adalah bahan kimia yang tidak

boleh dicampur dalam penyimpanannya.

Contoh :

asam dengan bahan yang beracun,

bahan mudah terbakar dengan bahan oksidator.

10.10.2018 Seite 83
Senyawa Tidak boleh campur dengan Eksplosif atau Menghasilkan gas
menghasilkan toksik, atau tidak
panas, gas atau stabil atau
substansi yang substansi
mudah menyala berbahaya

Asam asetat Alkohol, asam kromat, etilen glikol,asam X


nitrat, asam perklorat, peroksida,
permanganat

Asetat anhidrat Asam kromat, etilen glikol, asam nitrat, X


asam perklorat, peroksida, permanganat.
alkohol, air : senyawa yang mengandung
hidroksil

Aseton Campuran asam nitrat / asam sulfat pekat X

Asetilen halogen, tembaga dan alloy nya, silver X


and mercury, garam logam berat

Logam alkali Air, asam, alkohol, halogen, asam halida, X


oksigen udara,garam, hidrokarbon
terhalogenasi, seluruh oksidator, karbon
dioksida

10.10.2018 Seite 84
Senyawa Tidak boleh campur dengan Eksplosif atau Menghasilkan gas
menghasilkan toksik, atau tidak
panas, gas atau stabil atau
substansi yang substansi
mudah menyala berbahaya

Alkil aluminium Air, udara,alkohol X

Aluminium klorida Air, alkohol, hidrida X

Bubuk aluminium Semua agen oksidator, asam, alkali, X


hidrokarbon halogenasi, peroksida

Amoniak dan halogen, bubuk logam, asam, X


alkil amina yang merkuri (dari termometer),
lebih rendah kalsium hipoklorit, asam fluorida

Ammonium nitrat Asam, bubuk logam, cairan mudah X


menyala, klorat, nitrat, sulfur,
senyawa organik bercabang atau
material mudah menyala

Senyawa arsenik Senyawa pereduksi X

10.10.2018 Seite 85
Kelas Penyimpanan

10.10.2018 Page 86
Seite 86
Kelas Penyimpanan (LGK)

1 Bahan mudah meledak


2A Gas bertekanan, cair dan terlarut
2B Wadah gas kecil bertekanan (kaleng-kaleng
Aerosol)
3A Cairan yang mudah terbakar (titik nyala dibawah
55°C)
3B Cairan yang mudah terbakar (VbF A III)
4.1 Padatan yang mudah terbakar
4.2 Padatan yang mudah terbakar secara spontan

10.10.2018 Seite 87
Kelas Penyimpanan (LGK)

4.3 Bahan yang membentuk gas-gas yang mudah


terbakar jika kontak dengan air
5.1 Bahan pengoksidasi (TRGS 515/511)
5.2 Peroksida Organik
6.1 Bahan Beracun
6.2 Bahan yang menyebabkan infeksi
7 Bahan Radioaktif
8 Bahan Korosif
9 Bahan Berbahaya

10.10.2018 Seite 88
Kelas Penyimpanan (LGK)

10 Cairan yang mudah terbakar jika tidak termasuk di


dalam kelas 3A atau 3B

11 Padatan yang mudah terbakar

12 Cairan yang tidak mudah terbakar di dalam


kemasan yang tidak mudah terbakar

13 Padatan yang tidak mudah terbakar di dalam


kemasan yang tidak mudah terbakar

10.10.2018 Seite 89
Kelas Penyimpanan (LGK)
AI Cairan dengan titik nyala dibawah 21°C
Contoh : n-Hexane, Diethylether

AII Cairan dengan titik nyala antara 21 dan 55°C


Contoh : Cyclohexane

AIII Cairan dengan titik nyala antara 55 dan 100°C


Contoh : 1-Octanol

B Cairan dengan titik nyala dibawah 21°C


larut dalam air pada 15°C
Contoh : Acetone

10.10.2018 Seite 90
Kelas Penyimpanan (LGK)

10.10.2018 Seite 91

You might also like