Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 34

Prof. Ir. M.

Sigit Darmawan, MEngSc, PhD,


IPM (PII), AM (HAKI), ASEAN Eng

1
Kode Etik
INSINYUR
Indonesia

IPP
IPM
IPU

2
KODE ETIK INSINYUR INDONESIA 
KODE ETIK: adalah merupakan suatu bentuk aturan tertulis yang
secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral
yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan dapat difungsikan
sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara
logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode
etik.
INSINYUR: adalah seseorang yang mempunyai gelar profesi di bidang
keinsinyuran
KEINSINYURAN: adalah kegiatan teknik dengan menggunakan kepakaran dan 
keahlian berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan
memperhatikan keselamatan, kesehatan, kemaslahatan serta kesejahteraan
masyarakat dan kelestarian lingkungan. 
PRAKTIK KEINSINYURAN: adalah penyelenggaraan kegiatan di bidang
keinsinyuran

3
4
5
MKI/KEII/07'11 6
7
8
MKI/KEII/07'11 9
The Code of Hammurabi was one of the earliest and most
complete written legal codes and was proclaimed by the
Babylonian king Hammurabi, who reigned from 1792 to 1750 B.C.

The Hammurabi code of laws, a collection of 282 rules, established


standards for commercial interactions and set fines and punishments to meet
the requirements of justice. Hammurabi’s Code was carved onto a massive,
finger-shaped black stone stele (pillar) that was looted by invaders and finally
rediscovered in 1901.

Did you know? The Code of Hammurabi includes many harsh punishments,
sometimes demanding the removal of the guilty party’s tongue, hands,
breasts, eye or ear. But the code is also one of the earliest examples of an
accused person being considered innocent until proven guilty.

MKI/KEII/07'11 10
Several of the laws pertained to the built environment:

229 If a builder builds a house for someone, and does not construct it
properly, and the house which he built falls in and kills its owner, then that
builder shall be put to death.

230 If it kills the son of the owner, the son of that builder shall be put to
death.

231 If it kills a slave of the owner, then he shall pay, slave for slave, to the
owner of the house.

232 If it ruins goods, he shall make compensation for all that has been
ruined, and inasmuch as he did not construct properly this house which he
built and it fell, he shall re-erect the house from his own means.

233 If a builder builds a house for someone, even though he has not yet
completed it; if then the walls seem toppling, the builder must make the walls
solid from his own means.

MKI/KEII/07'11 11
MKI/KEII/07'11 12
MKI/KEII/07'11 13
Kode Etik Insinyur Indonesia
“ Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia “

CATUR KARSA - Prinsip Dasar :


• Mengutamakan keluhuran budi
• Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya
untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia
• Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan
masyarakat, sesuai dengan tugas & tanggung-jawabnya
• Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan
keahlian profesi keinsinyuran

MKI/KEII/07'11 14
Kode Etik Insinyur Indonesia
“ Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia “

SAPTA DHARMA - Tujuh Tuntunan Sikap dan Perilaku


Insinyur Indonesia senantiasa:
• mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat
• bekerja sesuai dengan kompetensinya
• hanya menyatakan pendapat yg dpt dipertanggung-jawabkan
• menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung jawab tugasnya
• membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan
masing-masing
• memegang teguh kehormatan, integritas & martabat profesi
• mengembangkan kemampuan profesionalnya

MKI/KEII/07'11 15
MUKADIMAH
Bahwa berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa ilmu pengetahuan dan teknologi telah
menjadi bagian penting dalam proses mensejahterakan kehidupan umat manusia pada umumnya
dan khususnya suatu bangsa, yang akan dikembangkan terus-menerus baik secara perorangan
dan kelompok maupun kerjasama antar disiplin ilmu, profesi dan atau antar bangsa.
Bahwa sesungguhnya hakikat serta esensi Pembangunan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah upaya gotong-royong seluruh komponen
bangsa berbasis kompetensi untuk bersinerji membangun kapasitas keswadayaan, kecerdasan
serta daya-saing masyarakat sehingga handal dalam memberdayakan dan meningkatkan nilai
tambah sumber daya sebagai aset nasional dalam mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan
sejahtera yang berkelanjutan.
Bahwa Insinyur Indonesia sebagai Patriot Pembangunan pemicu dan pemimpin
Pembangunan Nasional berkelanjutan menyadari bahwa pola pikir, sikap, perilaku serta hasil
karyanya akan memacu peningkatan mutu serta martabat perikehidupan bermasyarakat,
berprofesi, berbangsa dan bernegara. Dalam menjalankan peranan dan tanggungjawabnya
tersebut, Insinyur Indonesia senantiasa berusaha keras, jujur dan adil untuk sepenuh hati
mendarmabaktikan kemampuan terbaiknya bagi rakyat, bangsa dan negara sesuai kaidah
keilmuan dan keprofesian. Oleh karena itu Insinyur Indonesia senantiasa akan teguh mentaati,
mematuhi dan mengejawantahkan Kode Etik Insinyur Indonesia.
MKI/KEII/07'11 16
Catur Karsa - Prinsip Dasar (1)
1. Mengutamakan keluhuran budi.
Jujur, terbuka dan tulus mendedikasikan kemampuan terbaiknya dalam upaya
mewujudkan cita-cita kemerdekaan serta menegakkan kehormatan Profesi
Keinsinyuran untuk peningkatan keswadayaan, kecerdasan dan daya saing
Bangsa Indonesia yang bersendikan penguasaan serta penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi oleh masyarakat;
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
Jujur, tulus dan adil berkarya dalam kerangka peningkatan kapasitas dan daya-
saing sumber daya manusia lokal dan nasional yang mampu mengoptimalkan
manfaat serta nilai tambah dari sumber daya alam nasional secara
berkesinambungan, demi kehandalan keswadayaan masyarakat untuk
mensejahterakan kehidupan rakyat, bangsa & umat manusia yg berkelanjutan.

MKI/KEII/07'11 17
Catur Karsa - Prinsip Dasar (2)
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Menjamin kehandalan setiap hasil karyanya sesuai kaidah
profesionalisme dan mengutamakan kepentingan serta kemaslahatan
bagi masyarakat, bangsa, negara serta umat manusia dengan
mempertimbangkan perlindungan eko-sistem yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian
profesional keinsinyuran.
Senantiasa meningkatkan kapasitas & daya-saing profesional melalui
pemutakhiran kompetensi pribadi & tim kerja untuk mendayagunakan
kreatifitas, invensi dan inovasi dengan melakukan pelatihan dan
kaderisasi keprofesian sebagai modal dasar peningkatan kapasitas
keswadayaan masyarakat berdaya-saing internasional.
MKI/KEII/07'11 18
Sapta Dharma -
Tujuh Tuntunan Sikap dan Perilaku
1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
a. Profesional, taat dan patuh melaksanakan ketentuan serta prosedur Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lindung Eko-sistem (K3LEs) yg berlaku & sesuai dengan standardisasi acuan yang disepakati Para Pihak;
b. Mengutamakan manfaat dan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat dalam setiap karyanya;
c. Mencermati & mengevaluasi keterkaitan, keakuratan serta keabsahan setiap data & informasi yg digunakan;
d. Menjaga kerahasiaan setiap data dan informasi serta tidak menggunakannya untuk kepentingan pekerjaan
lain tanpa seizin Para Pihak atau semua pihak yang terkait;
e. Membuat Panduan Standar Pelaksanaan dan Pengoperasian serta penjaminan atas resiko yang dapat
membahayakan atau merugikan kepentingan pengguna, masyarakat dan lingkungan hidup saat ini hingga
masa mendatang;
f. Secara pribadi atau tim berani memprakarsai penyampaian penjelasan tertulis kepada Para Pihak dan
semua pihak terkait, bilamana menemukan indikasi atau potensi permasalahan yang dapat membahayakan
atau merugikan berikut saran mengatasinya;
g. Bekerjasama hanya dengan perorangan atau institusi yang diyakininya tidak pernah melakukan praktek
kecurangan atau tidak jujur;
h. Untuk mendapatkan layanan advokasi dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), maka secepatnya membuat
pengaduan tertulis lengkap dengan data serta informasi yang akurat dan memadai, bilamana mengetahui
adanya indikasi atau potensi pelanggaran Kode Etik Insinyur Indonesia.

MKI/KEII/07'11 19
2. Bekerja sesuai dengan kompetensinya.
a. Hanya melaksanakan pekerjaan keinsinyuran atau mengevaluasi hasil pekerjaan
keinsinyuran yang sesuai dengan kompetensi pribadi dan kompetensi Tim Kerja;
b. Apabila dipandang perlu dalam melaksanakan pekerjaan pada butir a. diatas, dapat
bekerjasama dengan pihak lain berdasarkan ketentuan yang berlaku dan disepakati oleh
Para Pihak;
c. Menjamin kehandalan setiap karyanya sampai batas umur desain atau sesuai batas
rentang waktu jaminan yang disepakati bersama;
d. Jujur, obyektif dan teliti mengevaluasi keterkaitan, keakurasian, kewajaran serta
keabsahan setiap data dan informasi dalam berkas dokumen sebelum memaraf dan
atau menandatanganinya;
e. Bertanggungjawab atas semua aspek yang terkait dengan tugasnya dan materi berkas
dokumen yang diparaf dan atau ditandatanganinya;
f. Secara pribadi dan tim berani memprakarsai penyampaian pendapat, testimoni atau
saran profesional yang terkait dengan Pekerjaan untuk bahan pertimbangan bagi Para
Pihak dan semua pihak terkait.

MKI/KEII/07'11 20
3. Hanya menyatakan pendapat yg dapat dipertanggungjawabkan.
a. Jujur, obyektif dan adil dalam memberikan pendapat,
testimoni, laporan atau pernyataan;
b. Menyatakan pendapat hanya berdasarkan kompetensi dan
kaidah keilmuannya yang didukung kelengkapan,
keakuratan serta keabsahan data dan informasi;
c. Secara pribadi atau tim memprakarsai penyampaian
pendapat, testimoni dan saran profesional tentang hal-hal
yang berindikasikan kecurangan atau penyimpangan, yang
berpotensi dapat membahayakan dan merugikan;
d. Bertanggungjawab atas segala konsekuensi yang mungkin
timbul akibat dari pendapat, testimoni, laporan atau
pernyataannya.

MKI/KEII/07'11 21
4. Menghindari pertentangan kepentingan dalam tanggungjawab tugasnya
a. Satunya kata dengan perbuatan dan konsekuen untuk bertanggungjawab;
b. Jujur, obyektif dan adil dalam mengupayakan kesepahaman bersama atas berbagai
perbedaan kepentingan demi kelancaran pelaksanaan tugas dan pencapaian mutu
pekerjaan sesuai dengan yang telah disepakati bersama;
c. Terbuka dan tulus menerima perbedaan serta pendapat orang dan pihak lain;
d. Menolak imbalan atau kompensasi dalam bentuk apapun dari pihak ketiga, yang terkait
dengan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab serta kewenangannya;
e. Melarang dirinya turut serta dalam proses pengambilan keputusan atau mempengaruhi
proses pengambilan keputusan atas suatu pekerjaan di mana sanak –saudara atau
kerabatnya turut atau bermaksud turut serta dalam pekerjaan tersebut;
f. Jujur, obyektif dan profesional dalam mengevaluasi pelaksanaan serta hasil Pekerjaan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan penjaminan mutu berdasarkan standar yang
berlaku atau yang telah disepakati bersama;
g. Secara pribadi atau tim berani memprakarsai penyampaian pendapat dan testimoni
serta saran profesional sebagai bahan pertimbangan bagi Para Pihak untuk
penyelesaian konflik kepentingan, walaupun dengan konsekuensi yang dapat
merugikannya.

MKI/KEII/07'11 22
5. Membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing‐masing.
a. Jujur menyajikan biodata sesuai dengan kebutuhan;
b. Meningkatkan kerjasama, integritas dan kehandalan tim karya, baik
lintas disiplin, maupun multi disiplin dan multi bangsa;
c. Menjamin kehandalan serta keunggulan mutu, biaya dan waktu
penyerahan hasil dari setiap Pekerjaan dan karyanya;
d. Memprakarsai pembrantasan praktek-praktek kecurangan dan penipuan;
e. Tidak menawarkan, memberi, meminta atau menerima segala macam
bentuk perlakuan yang menyalahi ketentuan dan prosedur yang berlaku,
baik dalam rangka mendapatkan kontrak atau untuk mempengaruhi
proses evaluasi penyelesaian pekerjaan;
f. Memprakarsai pembinaan dan pengembangan kompetensi,
keswadayaan dan daya saing Anak Bangsa berbasis pemberdayaan
potensi unggulan lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh
masyarakat.

MKI/KEII/07'11 23
6. Memegang teguh kehormatan dan martabat profesi.
a. Tulus mengejawantahkan Kode Etik dengan menghormati keberadaan serta peranan masing-
masing Para Pihak;
b. Profesional, bebas dan adil dalam berkarya serta tidak mengutamakan besarnya imbalan atau
kompensasi yang bakal diterimanya;
c. Profesional, adil dan beretiket dalam menyatakan pendapat, bersikap menentang serta bertindak
terhadap berbagai hal yang berindikasi kecurangan dan penyimpangan yang berpotensi dapat
membahayakan dan merugikan, walau memiliki konsekuensi pemutusan hubungan kerja;
d. Jujur serta tulus mengakui bila ternyata berbuat kesalahan dan dengan penuh tanggungjawab
untuk segera memperbaikinya;
e. Profesional, adil dan tulus dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sebagai
upaya pengejawantahan komitmen keberpihakan serta kepedulian pada kepentingan masyarakat
dan pembangunan nasional;
f. Tidak bersedia menerima pekerjaan diluar kompetensi pribadi dan Tim Kerjanya atau melebihi
batas kapasitasnya;
g. Mengutamakan kepentingan bersama dan masyarakat bersendikan integritas keprofesian dengan
mengesampingkan kepentingan pribadi atau golongan;
h. Tidak memaraf atau menandatangani setiap dokumen Pekerjaan yang diyakini menyimpang dari
standardisasi serta peraturan perundang-undangan dan yang berpotensi dapat membahayakan
dan merugikan kepentingan jangka panjang Para Pihak atau diluar batas kepantasan dan
kepatutan kondisi masyarakat.

MKI/KEII/07'11 24
7. Mengembangkan kemampuan professional.
a. Berbagi kemampuan & pengalaman profesional dalam kegiatan kaderisasi profesi serta
pemberdayaan keswadayaan & daya-saing bersendikan kreatifitas, invensi atau inovasi
di manapun tempat berkarya baik dlm pendidikan formal atau non-formal ;
b. Melakukan inovasi peningkatan nilai tambah sumber daya nasional untuk memicu atau
memacu tumbuh-kembangnya keswadayaan serta keunggulan lokal berdaya-saing
internasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta perlindungan eko-
sistem berkelanjutan;
c. Berbagi kemampuan serta pengalaman profesionalnya dalam berbagai forum lokal,
nasional, regional & internasional serta lintas disiplin ilmu, multi disiplin, lintas profesi dan
bidang usaha;
d. Tekun menggalang pemahaman dan ketaatan semua pihak untuk bersama-sama
mematuhi prinsip pembangunan berkelanjutan dengan mengoptimalkan manfaat bernilai
tambah setiap sumber daya alam nasional sekaligus sebagai upaya peningkatan
kapasitas dan daya-saing sumber daya manusia lokal serta perlindungan eko-sistem
demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan;
e. Memprakarsai upaya berbagi kemampuan serta pengalaman dengan cara memberi
pembelajaran dan saran profesional terkait dengan permasalahan aktual yang sedang
atau akan timbul dalam kegiatan berprofesi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

MKI/KEII/07'11 25
Case of Engineering Malpractices

26
 Lion Air accident: October 29, 2018
 Boeing menuduh Lion Air jelek perawatannya
 Ethiopian Airlines accident: March 10, 2019
 First grounding: March 10, 2019 by Ethiopian Airlines
 Effectively a worldwide grounding: March 13, 2019 by
the Federal Aviation Administration (FAA) till now

MKI/KEII/07'11 27
MKI/KEII/07'11 28
Gedung Sekolah Dasar di Pasuruan
Ambruk, 1 Guru, dan 1 Murid Tewas

MKI/KEII/07'11 29
MKI/KEII/07'11 30
MKI/KEII/07'11 31
Evaluasi: Kode Etik dan Etika Profesi 
a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

b. Ruang lingkup dan kedalaman dan pembahasan (30%)

c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi (30%)

d. Kelengkapan unsur dan kualitas artikel (30%)

Total = (100%)

MKI/KEII/07'11 32
081331457141
Email: msigitd@gmail.com

MKI/KEII/07'11 33
EE/Paradigma/tbM/'04

You might also like