Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Volume 10, Nomor 1, Mei 2018, pp 1-16 Copyright © 2017 Jurnal Akuntansi Maranatha,

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.


ISSN 2085-8698 | e-ISSN 2598-4977. http://journal.maranatha.edu

Peranan Use-casemodeling Dalam Menilai


Tingkat Efektivitas Siklus Pengeluaran
(Studi Kasus CV Makmur Abadi)

Ivan Senjaya
Fakultas Ekonomi Program Studi Magister Manajemen
Universitas Katolik Parahyangan
(Jln. Merdeka No. 30, Bandung)
Ivansenjaya32@gmail.com

Abstract
The change of time, technology, and competition influence indirectly to company’s
environment. This makes company should to review the aspects that exist within
the company, one of which is the effectiveness of the company cycle. One main function of
accounting information system is processing the data into useful information for decision
makers to make the cycle to be effective so that corporate goals can be achieved. Use-case
modeling is one of the documentation tools in the accounting information system that can
also generate information about the effectiveness of a cycle. This research used analytical
descriptive method as research method with data collection techniques by interview,
observation, and library research. Object of this case study of research is CV Makmur
Abadi, a company in textile industry. After the research process is done, it can be concluded
that the role of use-case modeling in assessing effectiveness is as a supporting role by
providing guidance. Use-case can provide guidance on assessing the effectiveness of cycle
especially by components in use-case such as use-case narratives and use-case
dependencies diagrams. With these guidance, the process assessment of effectiveness
becomes more systematic to present accurate and useful information.

Keywords: Use-case Modeling, Assessment of Effectiveness Level, & Expenditure Cycle.

Pendahuluan tahun 2012) dari seluruh sektor industri


sedang besar di Indonesia periode tahun
Sektor industri di Indonesia terdiri dari 2010 sampai dengan 2015. Industri tekstil
beberapa subsektor, salah satunya adalah juga memiliki perusahaan sekitar 9%
industri tekstil. Industri tekstil di Indonesia sampai 10% dari total kurang lebih 24.000
merupakan industri yang memiliki prospek industri pada sektor sedang besar industri di
yang cukup menjanjikan. Industri tekstil Indonesia untuk periode tahun 2010 sampai
merupakan industri dengan jumlah dengan 2015. Akan tetapi secara index
karyawan terbanyak kedua (ketiga pada produksi, industri tekstil mengalami
penurunan selama periode tahun 2010
1
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 Nomor 1, Mei 2018 : 1 - 16

sampai dengan 2015. Tabel 1 menunjukkan lengkap kebutuhan pengguna (user) dan
statistik jumlah perusahaan dan indeks stakeholder terkait. Dari penggambaran
produksi rata-rata industri tekstil ukuran use-case akan menunjukkan aktivitas-
sedang dan besar pada tahun 2010 hingga aktivitas yang ada di dalam sebuah siklus
2015. dan informasi lainnya terkait efektivitas
siklus. Informasi yang dihasilkan dari
Tabel 1 penggunaan use-case bermanfaat bagi pihak
Statistik Jumlah Perusahaan dan Indeks yang berkepentingan dalam membuat
Produksi Rata-rata Industri Tekstil keputusan.
Sedang dan Besar Efektivitas adalah suatu keadaan yang
2010 2011 2012 2013 2014 2015 menekankan akan pencapaian hasil atau
Jumlah Perusahaan (unit) 2,333 2,251 2,246 2,287 2,555 2,612 tujuan yang telah ditetapkan. Informasi
Index Produksi rata-rata yang didapatkan dari penggunaan use-case
100.00 92.29 84.64 77.32 73.09 71.63
(2010=100.0)
dapat diolah untuk menilai tingkat
efektivitas sebuah siklus. Informasi tingkat
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia efektivitas dari suatu siklus kemudian
2017 (www.bps.go.id) dipertimbangkan oleh manajer. Manajer
membuat keputusan mengenai langkah
CV Makmur Abadi adalah salah satu yang akan dilakukan. Manajer akan
perusahaan pada subsektor industri tekstil. memilih memperbaharui atau memperbaiki
CV Makmur Abadi merupakan perusahaan siklus tersebut apabila siklus tersebut
yang menghasilkan kain corak untuk dijual kurang efektif.
ke perusahaan pengolah kain atau garmen. Pembaharuan atau perbaikan pada
Penurunan indeks produksi dan siklus ini akan membuat siklus menjadi
meningkatnya jumlah perusahaan pada efektif sehingga tujuan siklus akan tercapai.
industri tekstil menunjukkan adanya Tercapainya tujuan siklus juga akan
peningkatan persaingan dalam industri mendukung pencapaian tujuan perusahaan
tersebut. CV Makmur Abadi harus
membuat siklus pengeluaran menjadi
efektif agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain. Kerangka Teoritis
Sistem informasi akuntansi, yang
merupakan salah satu cabang dari ilmu 1. Sistem Informasi Akuntansi
akuntansi, merupakan sebuah ilmu yang Accounting information system adalah
mempelajari cara mengolah data menjadi sistem yang mengumpulkan, mencatat,
informasi yang berguna bagi pembuat dan mengolah data mengenai transaksi
keputusan dalam perusahaan. Aktivitas financial dan nonfinancial menjadi
utama yang ada di dalam perusahaan informasi yang akan digunakan untuk
terbagi menjadi beberapa siklus, salah membuat keputusan bagi perusahaan
satunya adalah siklus pengeluaran. Sistem (Romney dan Steinbart, 2009 dan Hall,
informasi merupakan aktivitas pendukung 2008).
dalam menambah nilai dalam perusahaan Peran Sistem Informasi Akuntansi
sehingga aktivitas utama akan berjalan Sebagai aktivitas pendukung, sistem
dengan efektif. informasi akuntansi dapat memberi
Use-case merupakan salah satu alat informasi yang akurat dan tepat
dokumentasi pada sistem informasi sehingga dapat menghasilkan tambahan
akuntansi. Penggunaan use-case dalam nilai (value). Hal ini dapat membuat
menggambar sebuah siklus dapat sistem informasi akuntansi
bermanfaat karena dapat mengetahui secara menghasilkan berbagai macam

2
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 No. 1, Mei 2018 : 1 - 16

keuntungan, yaitu (Romney dan modeling dapat memberi informasi


Steinbart, 2009): mengenai kebutuhan yang diperlukan
1. Meningkatkan kualitas dan pada suatu sistem berdasarkan sudut
mengurangi biaya produksi dari pandang user dan stakeholder (Bentley
produk dan jasa. dan Whitten, 2007).
2. Meningkatkan efisiensi kegiatan
operasi. Komponen use-case modeling
3. Membagi pengetahuan. Terdapat dua komponen utama dalam
4. Meningkatkan efektivitas dan use-case modeling yaitu (Bentley dan
efisiensi dari supply chain. Whitten, 2007):
5. Meningkatkan internal control 1. Use-case diagram
perusahaan. Use-case diagram adalah sebuah
6. Meningkatkan proses membuat bagan yang menggambarkan
keputusan. hubungan antara sistem dengan user,
2. Use-case yaitu pihak yang akan menggunakan
Dalam mengembangkan suatu sistem, sistem dan interaksi yang timbul.
kadang-kadang timbul berbagai macam Terdapat empat alat pada use-case
kendala ketika proses tersebut sedang diagram yaitu:
berjalan ataupun ketika sistem tersebut a. Use cases
selesai dikembangkan. Kebutuhan akan Use case adalah suatu
suatu sistem seharusnya disebutkan penggambaran dari tujuan yang
secara terperinci dan jelas sebelum hendak dicapai dengan sebuah
proses pengembangan itu dilakukan. tugas. Penggambarannya
Kebutuhan ini harus didiskusikan berbentuk elips dengan nama
bersama pengguna (user) agar tugas di dalamnya. Penggunaan
mendapatkan hasil yang tepat sesuai use-case dapat memberi
dengan yang diinginkan oleh user, hal informasi mengenai
ini mencakup permasalahan kebutuhan, permasalahan dalam bisnis dan
waktu, dan juga biaya. User-centered fungsi dari pengembangan sistem
development adalah konsep untuk yang diusulkan (Bentley dan
mengatasi permasalahan di atas, yaitu Whitten, 2007).
sebuah konsep pengembangan sistem b. Actors
dimana kebutuhan stakeholder dan Actor adalah pemicu atau pihak
alasan pengembangan sistem dianalisis yang memulai menjalankan tugas
dan dimengerti terlebih dahulu. Salah yang ada di dalam use-case. Yang
satu cara pendekatan user-centered termasuk ke dalam actor adalah
development yang dapat digunakan manusia, benda mati, maupun
adalah use-casemodeling. Penggunaan suatu konsep (contoh: waktu).
use-casemodeling ini lebih diunggulkan Actor yang merupakan pemicu
dibandingkan dengan pendekatan utama dari use-case, terbagi
lainnya sebab use-casemodeling lebih menjadi empat jenis (Bentley dan
mudah dipahami oleh orang awam Whitten, 2007):
(Bentley dan Whitten, 2007). i. Primary business actor
Use-casemodeling adalah proses Primary business actor
yang menjelaskan kegiatan bisnis adalah stakeholder yang
mengenai siapa yang menjalankan bisnis mendapatkan keuntungan
dan bagaimana tanggapan dari sistem atau value dari pelaksanaan
atas kegiatan bisnis tersebut dalam use-case. Actor ini bisa
bentuk gambar atau model. Use-case berperan sebagai pelaksana

3
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 Nomor 1, Mei 2018 : 1 - 16

dari use-case maupun hanya tanda panah dan garis dengan


sebagai penerima keuntungan tanda panah. Garis tanpa tanda
saja. panah menunjukkan adanya
ii. Primary system actor interaksi antara dua komponen
Primary system actor adalah tersebut. Garis dengan tanda
stakeholder yang menjadi panah menunjukkan salah satu
pemicu utama dari actor atau use-case yang
pelaksanaan use-case. Actor mempengaruhi actor atau use-
ini menjalankan tugas case lainnya.
sebagai pelaksana yang b) Extends
berhubungan dengan primary Extends relationship adalah
business actor. Kadang- hubungan antara use-case
kadang primary business dengan use-case yang lainnya
actor dan primary system dimana akan memperluas
actor bisa dilakukan oleh sebuah use-case. Perluasan ini
orang yang sama, contoh: dilakukan sebab use-case
orang yang memesan tiket yang diperluas cenderung
pesawat terbang melalui berisi sebuah tugas yang
website. cukup sulit dimengerti dengan
iii. External server actor menggunakan sebuah use-case
External server actor adalah sehingga akan memunculkan
stakeholder yang extensionuse-case.
menanggapi semua Penggunaan extensionuse-
permohonan yang timbul dari case tidak menambah jenis
use-case. tugas yang harus dibuat, sebab
iv. External receiver actor extensionuse-case memiliki
External receiver actor fungsi dasar yang sama
adalah stakeholder selain dengan use-case semula yang
dari primary business actor diperluas tersebut. Perluasan
yang mendapat output dari juga akan mempermudah
use-case. memahami use-case yang
c. Relationship kompleks tersebut.
Relationship menunjukkan c) Includes
hubungan antara actor dengan Includes relationship adalah
use-case maupun use-case hubungan antara use-case
dengan use-case lainnya. dengan use-case yang lain
Relationship ini terbagi menjadi dimana hubungan ini timbul
beberapa macam sesuai dengan oleh dua atau lebih use-case
hubungan yang timbul, yang memiliki fungsi yang
yaitu(Bentley dan Whitten, serupa sehingga membentuk
2007): abstractuse-case. Hubungan
a) Association use-case dengan abstractuse-
Association relationship case itulah yang disebut
merupakan sebuah garis yang includes relationship.
menunjukkan hubungan antara Penggunaan relationship ini
actor dengan use-case dapat menghilangkan
maupun use-case dengan use- duplikasi pekerjaan yang sama
case lainnya. Terbagi menjadi dari beberapa use-case
dua jenis, yaitu: garis tanpa sehingga ditampung dalam

4
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 No. 1, Mei 2018 : 1 - 16

sebuah use-case, yaitu di System Boundaries


dalam abstractuse-case.
d) Depends On
Depends on relationship Use case relationship
symbol symbol
adalah hubungan antara use-
case dengan use-case yang
Actor Symbol
lain dimana sebuah use-case
tidak dapat dijalankan tanpa
ada dan dijalankannya use- Gambar 1
case lain terlebih dahulu. Contoh simbol dalam use-
Relationship ini menunjukkan casediagram
use-case yang menjadi kunci Sumber: Bentley dan Whitten,
dalam sebuah sistem apabila 2007 dan Dennis et al., 2005
use-case itu menjadi sumber (diadaptasi)
utama dari dependency.
e) Inheritance 2. Use-case narrative
Inheritance relationship Use-case narrative adalah penjelasan
adalah sebuah hubungan antar tertulis tentang suatu kegiatan bisnis
actor dengan actor lain mengenai interaksi atau hubungan
dimana hubungan ini akan antara user dengan sistem.
membentuk abstract actor. Use-case narrative berisi berbagai
Abstract actor ini muncul dari macam komponen yang terbagi
adanya hubungan dua actor menjadi dua komponen utama yaitu
terhadap satu use-case yang (Bentley dan Whitten, 2007; Dennis
sama dimana abstract actor et al., 2005; George dan Batra,
ini menjadi actor utama 2004):
ataupun yang sebenarnya akan a. Primary
mempengaruhi atau  Use case ID: nomor use case.
menjalankan use-case  Use case Name: nama use case.
tersebut.  Use case Type: tipe use case.
d. System boundaries  Primary Actor: actor utama
System boundaries adalah sebuah yang mempengaruhi atau
kotak yang terdiri dari dua atau menjalankan use case.
lebih use-case yang memiliki  Stakeholders and interest:
hubungan yang sama dalam pihak-pihak lain yang tertarik
sebuah sistem atau subsistem. pada aktivitas use case beserta
System boundaries, yang menjadi tindakannya.
sekat pembatas antara sistem atau  Trigger: yang menjadi pemicu
subsistem yang ada, diberi nama timbulnya use-case, bisa use
sesuai dengan sistem atau case, dokumen, stakeholder,
subsistem tersebut (Dennis et al., atau benda mati (waktu).
2005).  Description: penjelasan singkat
Gambar 1 menunjukkan contoh mengenai aktivitas use case
simbol yang umumnya dipakai dan tujuannya
dalam use-case diagram.  Course of event: langkah-
langkah kegiatan yang
dilakukan dalam use case
secara terperinci.

5
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 Nomor 1, Mei 2018 : 1 - 16

 Alternate course: langkah- 2. Mudah pelaksanaannya tetapi


langkah alternatif yang timbul memiliki pengaruh penting.
untuk langkah utama bila ada 3. Termasuk fungsi yang beresiko,
kejadian-kejadian di luar kompleks, dan mempergunakan
langkah utama muncul. waktu yang banyak.
b. Expanded 4. Melibatkan penelitian, resiko,
 Priority: prioritas dari use case atau penggunaan teknologi baru.
tersebut, use-case ranking and 5. Termasuk fungsi bisnis utama.
priority matrix dapat 6. Berpengaruh dalam
membantu mengisi priority. meningkatkan laba atau
 Precondition: syarat utama mengurangi biaya.
sebelum use-case dapat Total score adalah total nilai yang
dijalankan. didapat dari ranking criteria. Priority
 Postcondition: hasil (output) adalah tingkat prioritas dari suatu
dari hasil aktivitas use case. use-case yang dapat dilihat dari total
 Businessrules: peraturan yang score, biasanya berisi high, medium,
berlaku berkaitan dengan use atau low. Build cycle adalah angka
case. yang menentukan pembuatan use-
 Assumption: asumsi yang ada case tersebut dalam bisnis, angka 1
dalam use case. menunjukkan pembentukan use-case
yang pertama (Bentley dan Whitten,
 Otheractor: actors lain yang
2007).
muncul dalam use case.
b. Identifying Use-cases Dependencies
Alat yang dapat digunakan untuk
Fungsi Penilaian Use-case
mengidentifikasi use-case
Setelah use-case modeling selesai
dependencies adalah use-case
dibuat, use-case yang ada di dalamnya
dependency diagram, yaitu suatu
dapat dinilai untuk mengetahui use case
diagram yang menunjukkan
yang menjadi prioritas utama dan use
hubungan ketergantungan antara use-
case yang dapat ditunda terlebih dahulu.
case dengan use-case yang lain.
Terdapat dua cara untuk menilai, yaitu:
Penggunaan diagram ini akan
a. Ranking and Evaluating Use-cases
memberi beberapa keuntungan,
Alat yang digunakan untuk
yaitu:
membandingkan dan evaluasi use-
1. Menggambarkan sistem dan
case adalah dengan menggunakan
kedudukan use-case sehingga
use-case ranking and priority matrix,
memberi pengertian akan fungsi
yaitu tabel yang menunjukkan
sistem secara keseluruhan.
tingkat prioritas dari use-case yang
2. Membantu menemukan use-case
ada. Row atau record berisi semua
yang seharusnya ada.
use-case yang ada. Column berisi
3. Menunjukkan use-case yang
ranking criteria, total score, priority,
menjadi prioritas utama, dilihat
dan build cycle. Ranking criteria
dari ketergantungan yang paling
berisi nilai masing-masing kriteria
tinggi (Bentley dan Whitten,
dari 1 sampai 5. Ranking criteria
2007).
untuk menilai setiap use case terdiri
dari enam kriteria, yaitu use-case
tersebut akan: 3. Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran adalah sekumpulan
1. Memberi pengaruh pada
aktivitas dan informasi yang diperlukan
rancangan arsitektur.
untuk proses pengolahan berhubungan

6
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 No. 1, Mei 2018 : 1 - 16

dengan pembelian dan pembayaran Metode Penelitian


barang dan jasa. Tujuan utama dari
siklus pengeluaran adalah untuk Metode penelitian yang digunakan dalam
mengurangi biaya untuk mendapatkan penelitian ini adalah metode deskriptif
barang atau jasa dan menjaga hubungan analitis. Data yang telah dikumpulkan
dengan pihak yang berkepentingan agar dicatat dan dianalisis berdasarkan teori-
siklus berjalan dengan baik (Romney teori yang berkaitan dengan masalah
dan Steinbart, 2009). dalam penelitian. Hasil penelitian
digunakan sebagai dasar untuk membuat
Fungsi Sistem Informasi Akuntansi kesimpulan dan memberi saran.
dalam Siklus Pengeluaran Variabel penelitian yang digunakan
Salah satu fungsi dari sistem informasi dalam penelitian terdiri dari tiga, yaitu
akuntansi adalah menyediakan independent variable yang dalam
pengendalian yang tepat agar dapat penelitian ini adalah penerapan use-case,
mencapai tujuan utama, yaitu (Romney mediating variable yang dalam penelitian
dan Steinbart, 2009): ini adalah informasi, dan dependent
1. Semua transaksi telah diotorisasi. variable yang dalam penelitian ini adalah
2. Semua transaksi yang telah dicatat proses penilaian tingkat efektivitas siklus
sah. pengeluaran. Gambar 2 menunjukkan
3. Semua transaksi yang sah dan telah hubungan variabel-variabel yang ada
diotorisasi dicatat. dalam penelitian.
4. Semua transaksi dicatat dengan Untuk mendapat data yang akurat,
akurat. penelitian ini menggunakan beberapa
5. Melindungi dan menjaga aset teknik pengumpulan data, yaitu:
perusahaan. wawancara yang terbagi menjadi dua
6. Aktivitas bisnis dilaksanakan secara jenis, yaitu terstruktur dan tidak
efektif dan efisien. terstruktur; observasi untuk membuktikan
Fungsi lain dari sistem informasi data wawancara; dan penelitian
akuntansi adalah menyediakan informasi kepustakaan untuk memiliki landasan
yang berguna. Informasi yang dihasilkan teori.
sistem informasi akuntansi dalam siklus
pengeluaran akan berguna untuk Independent variable Mediating variable Dependent variable

melaksanakan aktivitas (Romney dan Proses penilaian tingkat


Steinbart, 2009): Penerapan Use Case Informasi efektifitas siklus
pengeluaran

a. Menentukan waktu dan jumlah


persediaan yang harus dipesan. Gambar 2
b. Menentukan pemasok yang tepat.
c. Memeriksa supplier invoice dengan Variabel Penelitian
akurat. Sumber bentuk lambang variabel:
d. Menentukan pengambilan diskon Sekaran dan Bougie, 2010
pembelian.
e. Memantau arus kas yang dibutuhkan
untuk membayar obligasi yang
belum dibayar.

7
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 Nomor 1, Mei 2018 : 1 - 16

Depends on
Hasil Penelitian dan Pembahasan Penerimaan
pesanan
Depends on
Perencanaan
produksi
Depends on
Pemeriksaan
Persediaan
Permintaan
pembelian
persediaan

Depends on
CV Makmur Abadi adalah perusahaan Depends on Depends on Depends on
tekstil yang mengolah benang menjadi Melakukan stock
opname
persediaan
Membuat laporan
persediaan
bulanan
Pemesanan
persediaan
Negosiasi dan
pendaftaran
pemasok

kain corak yang objek penelitian ini. Use-


case modeling akan digunakan untuk Depends on

Penerimaan,
menilai efektivitas siklus pengeluaran CV pemeriksaan dan
otorisasi Kontrak
Pembelian
Depends on
Makmur abadi. Sebelum menilai tingkat Depends on

Depends on
efektivitas, langkah yang harus dilakukan Depends on Penerimaan,

adalah membuat use-case modeling untuk Penerimaan dan


penyimpanan
persediaan
Membuat laporan
pembelian
bulanan
otorisasi dan
pembayaran
Faktur Pembelian

menggambarkan siklus pengeluaran CV Keterangan:


Depends on
Makmur Abadi sesuai dengan langkah- =
Hubungan antar use-case
(depends on)
Depends on Depends on

langkah berikut ini, yaitu (Bentley dan =


Hubungan antar use-case
yang terputus (seharusnya
ada hubungan)
Membuat laporan
penerimaan
persediaan
Membuat laporan
pembayaran
Faktur Pembelian
bulanan
Whitten, 2007):
1. Identify business actors.
2. Identify business requirements use-
Gambar 3
cases. Use-case Dependencies Diagram Siklus
3. Construct use-case model diagram.
Pengeluaran CV Makmur Abadi
4. Document business requirement use- Sumber: CV Makmur Abadi
case narratives.
Langkah-langkah tersebut dilakukan Tabel 2
untuk menggambarkan siklus Use-case Ranking and Priority Matrix
pengeluaran di CV Makmur Abadi Siklus Pengeluaran CV Makmur Abadi
hingga terbentuk use-case modeling Ranking Criteria
Total
No Use case Name (1 to 5) Priority
beserta komponen-komponen di 1 2 3 4 5 6
Score

dalamnya. Lampiran 1. menunjukkan 1 Penerimaan pesanan 5 5 5 4 5 5 29 High

secara terperinci langkah-langkah 2 Perencanaan produksi 5 5 5 4 5 5 29 High


3 Pemeriksaan persediaan 4 3 3 3 4 2 19 Medium
pembuatan use-case modeling dalam 4 Permintaan pembelian persediaan 3 4 4 2 4 4 21 High
penelitian pada siklus pengeluaran CV 5 Melakukan stock opname persediaan 3 3 5 2 4 3 20 Medium
6 Membuat laporan persediaan bulanan 4 5 3 3 4 2 21 High
Makmur Abadi. 7 Pemesanan persediaan 5 5 5 3 5 5 28 High
Setelah proses pembuatan use-case 8 Melihat daftar pemasok 4 5 4 3 4 4 24 High
9 Menerima dan melihat dokumen pendukung 4 5 4 3 4 3 23 High
modeling akan siklus pengeluaran selesai 10 Negosiasi dan pendaftaran pemasok 4 4 5 1 3 3 20 Medium
dibuat, use-case modeling tersebut akan 11 Mencari rekanan pemasok 3 3 5 1 3 3 18 Medium
Penerimaan, pemeriksaan dan otorisasi
dinilai lebih lanjut menggunakan use- 12
Kontrak Pembelian
5 5 5 3 5 5 28 High

case ranking and priority matrix dan use- 13 Membuat laporan pembelian bulanan 4 4 3 3 4 2 20 Medium
14 Penerimaan dan penyimpanan persediaan 4 5 4 3 5 3 24 High
case dependencies untuk menghasilkan 15 Membuat laporan penerimaan persediaan 4 4 3 3 4 2 20 Medium
informasi tambahan. Gambar 3. 16
Penerimaan, otorisasi, dan pembayaran
Faktur Pembelian
4 5 5 3 5 5 27 High
menunjukkan diagram use-case 17
Membuat laporan pembayaran Faktur
4 4 3 3 4 2 20 Medium
Pembelian
dependencies siklus pengeluaran CV
Makmur Abadi. Tabel 2 menunjukkan Sumber: CV Makmur Abadi
tabel use-case ranking and priority
matrix siklus pengeluaran di CV Makmur
Abadi. Informasi yang dihasilkan dari pembuatan
use-case modeling antara lain:
 Adanya pembatasan yang jelas
subsistem yang ada di suatu siklus
perusahaan melalui system boundaries
yang berguna untuk menilai kinerja

8
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 No. 1, Mei 2018 : 1 - 16

sesuai dengan subsistem yang ada di score tertinggi (29 angka) adalah
perusahaan dan mempermudah Penerimaan Pesanan dan Perencanaan
pembaharuan sesuai dengan subsistem Produksi.
yang jelas.  Berdasarkan Use case dependencies
 Penjelasan yang lengkap dalam use- diagram, didapatkan informasi
case narrative mencakup pembahasan berikut:
stakeholders and interest dan post 1. Use case Penerimaan Pesanan
condition dapat membantu untuk menjadi sumber utama use case
mempermudah mengetahui faktor- lainnya sehingga perusahaan harus
faktor penting dalam penilaian menjaga agar use case tersebut
efektivitas CV Makmur Abadi. dapat berjalan secara
 Masalah yang ada di siklus berkelanjutan.
pengeluaran perusahaan, yaitu 2. Tidak adanya hubungan antara use
1. Tidak ada dokumen Purchase case Pemesanan Persediaan
Order dan proses otorisasi. dengan use case Penerimaan,
2. Tidak ada informasi dari bagian Pemeriksaan dan Otorisasi
pembelian ke bagian gudang atas Kontrak Pembelian dan use case
pembelian yang dilakukan. Penerimaan, Pemeriksaan dengan
3. Beberapa persediaan tidak Otorisasi Kontrak Pembelian
memiliki kartu stok. dengan use case Penerimaan dan
4. Kepala Bagian Gudang merangkap Penyimpanan Persediaan. Hal ini
fungsi authorization dan recording menunjukkan adanya arus
dalam penerimaan barang. informasi yang tidak berjalan
5. Rangkap fungsi recording dan dengan baik pada siklus
custody pada jabatan Kepala pengeluaran CV Makmur Abadi.
Bagian Keuangan. Akan tetapi
Kepala Bagian Keuangan dipegang Tujuan utama dari siklus pengeluaran
oleh orang kepercayaan CV Makmur Abadi melalui hasil
perusahaan. wawancara adalah agar siklus
 Use case yang mendapat prioritas pengeluaran dapat memenuhi persediaan
tinggi perlu dikelola dan dikendalikan yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi
oleh perusahaan dengan baik. perusahaan dengan kualitas dan waktu
Berdasarkan prioritasnya, terdapat yang tepat. Berdasarkan kajian literatur,
sepuluh use case yang mendapat diketahui juga faktor-faktor yang
pertingkat High (scoreuse case lebih diperlukan dalam menilai tingkat
tinggi dari 20 angka), yaitu: efektivitas siklus pengeluaran. Dan secara
Penerimaan pesanan, Perencanaan khusus untuk penggambaran use-case
produksi, Pemesanan persediaan, modeling pada penelitian ini, faktor-
Penerimaan, pemeriksaan dan faktor yang penting dalam penilaian
otorisasi Kontrak Pembelian, efektivitas siklus pengeluaran CV
Penerimaan, otorisasi, dan Makmur Abadi adalah:
pembayaran Faktur Pembelian, 1. Hasil (output) atau tujuan siklus
Melihat daftar pemasok, Penerimaan pengeluaran yang ditetapkan dan hasil
dan penyimpanan persediaan, yang sebenarnya.
Menerima dan melihat dokumen 2. Hubungan perusahaan dengan pihak
pendukung, Permintaan pembelian yang berkepentingan dan hubungan use
persediaan, dan Membuat laporan case dengan stakeholders.
persediaan bulanan. Lebih lanjut lagi,
terdapat dua use case yang mendapat
9
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 Nomor 1, Mei 2018 : 1 - 16

Secara khusus komponen yang Simpulan dan Saran


berperan dalam menilai tingkat efektivitas
siklus pengeluaran adalah: Simpulan
a. Use-case dependencies diagram yang Peranan use-case dalam menilai tingkat
menunjukkan hubungan efektivitas siklus pengeluaran adalah
ketergantungan antar use-case dalam sebagai peran pembantu dalam melakukan
siklus pengeluaran. Jika ada hubungan penilaian tersebut. Selain memberi
yang terputus menunjukkan siklus gambaran secara visual, use-case juga dapat
tersebut belum berjalan secara efektif memberi arahan mengenai penilaian
dalam mencapai tujuan perusahaan. efektivitas. Arahan ini didapatkan dari
b. Use-case narrative yaitu dengan komponen-komponen yang ada di dalam
menggunakan komponen post use-case seperti use-case narrative dan use-
condition. Post condition bisa memberi case dependencies diagram. Dengan adanya
ketentuan hasil (output) yang arahan tersebut, proses penilaian efektivitas
diharapkan atau yang telah ditetapkan menjadi lebih sistematis dan akurat
oleh perusahaan untuk setiap use case sehingga dapat menyajikan informasi yang
yang ada. Komponen ini akan berguna bagi para pengambil keputusan.
dibandingkan dengan hasil (output) Jadi para pengambil keputusan bisa
yang sebenarnya. Hasil penelitian pada melakukan perbaikan atau pembaharuan
siklus pengeluaran CV Makmur Abadi siklus pada area atau sektor dengan tepat
ditemukan bahwa Use case Melakukan sehingga siklus menjadi efektif dan tujuan
stock opname persediaan, Penerimaan, siklus tercapai.
pemeriksaan dan otorisasi Kontrak
Pembelian dan Penerimaan, otorisasi, Saran
dan pembayaran Faktur Pembelian Untuk Perusahaan
memiliki hasil sebenarnya sesuai 1. Penambahan peraturan pada use case
dengan post condition akan tetapi Penerimaan Pesanan yaitu hanya
dalam pelaksanaannya untuk mencapai menerima pesanan sesuai dengan
hasil tersebut sering kali membutuhkan jenis benang yang sudah memiliki
waktu dan tenaga lebih dari yang rekanan pemasoknya untuk
seharusnya. mengatasi masalah belum
c. Use-case narrative yaitu dengan tersedianya rekanan pemasok yang
menggunakan komponen stakeholders menyediakan persediaan benang
and interest. Stakeholders and interest tertentu.
dapat memberi informasi mengenai 2. Menggunakan dokumen Purchase
pihak-pihak intern dan ekstern yang Order untuk mengatasi terputusnya
menjadi perhatian CV Makmur Abadi hubungan use case dalam siklus.
agar siklus pengeluaran tetap berjalan Purchase Order dapat memberikan
dengan baik. Hasil penelitian pada manfaat sebagai otorisasi dan sebagai
siklus pengeluaran CV Makmur Abadi media notifikasi untuk bagian
ditemukan bahwa Use case gudang dan penerimaan yang
Perencanaan produksi, Pemesanan diberikan dalam bentuk blind copy.
persediaan, dan Penerimaan, 3. Evaluasi kinerja Kepala Bagian
pemeriksaan dan otorisasi Kontrak Gudang dan Staf Gudang untuk
Pembelian belum terbentuk hubungan melengkapi semua jenis persediaan
yang baik dengan para stakeholder yang belum memiliki kartu stok.
dalam use-case itu. Selain itu, juga pembaharuan
peraturan mengenai pembuatan kartu
stok yang dilakukan oleh Staf
10
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 No. 1, Mei 2018 : 1 - 16

Gudang Benang diubah menjadi Daftar Pustaka


dibuat oleh Kepala Bagian Gudang.
4. Pemisahan fungsi authorization dan Badan Pusat Statistik Indonesia. (2017).
recording pada Kepala Bagian Statistik Indonesia 2017.
Gudang untuk membagi tanggung https://www.bps.go.id/linkTabel
jawab dan fungsi dalam menyimpan Statis/view/id/1057 dan
dan menjaga persediaan. https://www.bps.go.id/linkTable
5. Meskipun Kepala Bagian Keuangan Dinamis/view/id/896 diakses
yang merangkap fungsi recording tanggal 8November 2017 pukul
dan custody dipegang oleh orang 18.58 WIB.
kepercayaan, perusahaan disarankan Bentley, Lonnie D. dan Jeffrey L.
untuk mulai memisahkan rangkap Whitten. (2007). Edisi 7. System
jabatan tersebut. Hal ini untuk Analysis and Design for The
mengantisipasi kalau karyawan Global Enterprise. New York:
kepercayaan tersebut berhalangan McGraw-Hill International
hadir atau tidak dapat bekerja Edition.
kembali. Dennis, Alan, Barbara Haley Wixom,
David Tegarden. (2005). Edisi 2.
Untuk Peneliti Berikutnya System Analysis and Design
Penggunaan use-case modeling yang With UML Version 2.0: An
masih sangat jarang dalam penggambaran Object-Oriented Approach. New
suatu siklus membuat penelitian ini Jersey: Wiley International.
menjadi salah satu dari sedikit penelitan George, Joey F. dan Dinesh Batra.
yang meneliti peran use-case modeling (2004). Object-Oriented System
dalam menilai tingkat efektivitas siklus Analysis and Design. New
pengeluaran. Peneliti memberi saran Jersey : Prentice Hall
untuk penelitian berikutnya, agar International.
melakukan penelitan pada siklus Gelinas, Ulirc J. dan Richard B. Dull.
pengeluaran pada studi kasus perusahaan (2008). Edisi 7. Accounting
lainnya untuk memberikan gambaran Information System. Mason:
yang lebih umum akan peran use-case Thomson South-Western.
modeling dalam menilai tingkat Hall, James. (2008). Edisi 7. Accounting
efektivitas siklus pengeluaran. Peneliti information system. Mason:
juga memberi saran, agar melakukan Thomson South-Western.
penelitian pada siklus-siklus lainnya Romney, Marshall B. dan Paul John
untuk memberikan gambaran yang lebih Steinbart. (2009). Edisi 11.
umum akan peran use-case modeling Accounting Information System.
dalam menilai tingkat efektivitas siklus- New Jersey: Prentice-Hall
siklus tersebut. International, Inc.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. (2010).
Ucapan Terimakasih
Edisi 5. Research Metods For
Bapak Michael Iskandar, Drs., M.T. yang
Business: A Skill Building
telah meluangkan waktu, tenaga, dan
Approach. New Jersey: John
pikiran untuk memberikan masukan dan
Wiley & Sons Ltd.
pengetahuan mengenai penyusunan jurnal
Shelly, Garry B., Thomas J. Cashman,
maupun di luar pembahasan jurnal ini.
dan Harry J. Rosenblatt. (1998).
Edisi 3. System Analysis and
Design. Boston: Cashman
International Series.
11
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 Nomor 1, Mei 2018 : 1 - 16

Wulandari, Dinda dan Roberto Purba 2. Menentukan use case yang


Bisnis Indonesia. (2012, 02 April dibutuhkan untuk menjalankan
| 17:14 WIB). “UKM GARMEN bisnis.
keluhkan harga bahan baku – Tahap kedua membuat use-case
Bisnis.com.” modeling adalah menentukan seluruh
http://www.bisnis.com/articles/u use case yang terdapat dalam siklus
km-garmen-keluhkan-harga- pengeluaran. Penentuan use-case yang
bahan-baku diakses tanggal 21 ada di siklus pengeluaran didapat
September 2012 pukul 21:02 setelah melakukan penelitian di CV
WIB Makmur Abadi. Use-case yang
diidentifikasi adalah jenis overview
use-case. Tabel 7.2. menunjukkan use
Lampiran case yang ada dalam siklus
pengeluaran beserta penjelasannya
Terdapat beberapa langkah untuk pada CV Makmur Abadi. Tabel use-
menggambar menggunakan use-case case glossary juga berisi daftar actor
modeling dengan benar. Bentley dan yang terlibat untuk setiap use-case.
Whitten menyebutkan empat langkah dalam
melakukan use-case modeling. Berikut
adalah langkah dan contoh penerapan 3. Membuat use-casemodel diagram.
penggambaran use-casemodeling pada Tahap ketiga melakukan use-case
siklus pengeluaran CV Makmur Abadi: modeling adalah membuat use-case
model diagram. Use-case model
1. Menentukan business actors diagram dapat menunjukkan actors,
Tahap pertama membuat use-case modeling relationships dan system boundaries
adalah menentukan actor yang ada di dalam secara visual dengan jelas. System
siklus. Penentuan actors dapat membantu boundaries yang ada dalam siklus
proses penggambaran berikutnya dan juga pengeluaran terdiri dari subsistem
mempermudah penentuan system persediaan, pemesanan barang,
boundaries dari sistem. Tabel 1 pendaftaran pemasok, penerimaan
menunjukkan actor yang ada dalam siklus barang dan pembayaran. Subsistem
pengeluaran pada CV Makmur Abadi. penjualan dan produksi tidak termasuk
dalam siklus pengeluaran tetapi
disertakan dalam pembahasan karena
subsistem tersebut terkait dengan siklus
pengeluaran secara tidak langsung.
Gambar 7.1. menunjukkan use-case
model diagram siklus pengeluaran CV
Makmur Abadi. Dalam gambar ini
actor Pemasok digambar dua kali.
Actor Pemasok tersebut merupakan
satu kesatuan Pemasok seperti yang
dijelaskan dalam di Tabel 7.1., bukan
dua Pemasok yang berbeda. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah
penggambaran relationshipactor
dengan use case.

12
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 No. 1, Mei 2018 : 1 - 16

4. Membuat use-case narrative yang


dibutuhkan untuk menjalankan
bisnis.
Komponen use case type, priority dan
assumption tidak dimasukkan ke dalam
tabel use-case narrative. Use case type
dalam pembahasan semuanya termasuk
ke dalam overview use case. Priority
dibahas di tabel use-case ranking and
priority matrix. Assumption tidak
sertakan dalam pembahasan sebab
dalam pembahasan menggunakan fakta
atau keadaan yang sebenarnya yang
ada di lapangan. Beberapa use case
tidak memiliki semua komponen dan
dikosongkan dalam tabel use-case
narrative. Tabel 7.3. sampai dengan
7.19. merupakan use-casenarrative
yang ada dalam siklus pengeluaran CV
Makmur Abadi.

13
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 Nomor 1, Mei 2018 : 1 - 16

14
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 No. 1, Mei 2018 : 1 - 16

15
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 10 Nomor 1, Mei 2018 : 1 - 16

16

You might also like