Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 22
| KEPOLISIAN wenn REPUBLIK INDONESIA —______MARKAS BESAR PENGGELARAN KEKUATAN PERSONEL DAN PERALATAN POLRI KePuTUsaN KEPALA KEPOLSIN NEGARA REPUBLIC NOONESIA NOMOR: KEP/S63/V1/2015 TANGGAL 30 JUNI ‘2018 POLISIAN NI IEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR + KEPUTUS) EPALA KEPO! IN NEC PUBLIK INDONESIA Ne lomor. Kep/ 653 (W2015 tentang. PENGGELARAN KEKUATAN PERSONEL DAN PERALATAN POLR! nimbang sngingat KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA + bahwa dalam cangka pelaksanaan tugas operasional kepolisian maka disusun Penggelaran Kekuatan Persone! dan Peralatan Polri sesual dengan tuo3 fungsi dan peran Polti, dipandang perlu menetapkan isan. © 4, ‘Undang-Undang .Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negera Republik indonesia; 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi. dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; 3. Peraturan Kepata Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahurr-2009 tentang Sistem Operasional Polti; 4, Peraturan Kepata Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2011 tentang Manajemen Operasi Kepolisian; 5. Peraturan Asisten Kapolti bidang Operasi Nomor 4 Tahun 2014 tentang Mekanisme Penyelenggaraan Operasi Kepofisian smperhatikan: 1. Quick Wins Pemerintah untuk Polti; 2. Commander Wish Kapolri; . 3, saran dan pertimbangan Staf Operasi Polri dan staf Fungsi Operasional Mabes Polri. MEMUTUSKAN ..... t i | | 7 ee KEPUTUSAN_ KAPOLRI |OM' LKEP/ $52 Ni2015 TANGGAL: 30 JUNI 201 MEMUTUSKAN lenetapkan : KEPUTUSAN KEPALA _KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGGELARAN KEKUATAN PERSONEL DAN PERALATAN POLRI. 4. Penggelaran Kekuatag‘Personel dan Peralatan Polri dimaksud, agar dapat menjadi pedomanidasar bagi fungsi operasional, dan pengemban fungsi operasi dalam pelaksanaan/implementasi penjabaran program prioritas Polri; 2. _hal-hat yang berhubuggan dengan perkembangan keadaan dan memeriukan pengatutan tebih lanjut akan ditetapkan tersenditi, 3. _keputusan ini Miulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Belesai. é Ditetapkan di: Jakarta pada tanggal: 30 Juni 2015 REPUBLIK INDONESIA epada Yth.: . Para Kaba Poli. Para Kakor Poli ‘Kadensus 88 AT Pott. . Para Kapolda. embusan: . Wakapolti. « lewasum Poti. “Para Asisten Kapolti, * esi ances AARNE DOESN WA 2OLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI MARKAS BESAR NOMOR_: KEP/' 1 TANGGAL: 30 JUNI 2015 PENGGELARAN KEKUATAN PERSONEL DAN PERALATAN POLRI PENDAHULUAN Umum Kepolisian Negara. Republik Indonesia (Polr) sebagai alat negara pemelinara kamtibmas, penegak hukum, pefindung pengayom dan pelayan masyarakat senantiasa dihadapkan pada berbagai bentuk ancaman yang terus berkembang; dalam meleksanakan tugas dan fungsinya, Polri dituntut_untuk mefakukan penataan dan pengembangan tugas operasional baik kegiatan kepolisian maupun operasi Kepolisian yang terarah guna mewujudkan Harkamlibmas dan menjamin tegaknya hukum dalam rangka menanggulangi gangguan Kamtlibmas balk dalam bentuk Potensi Gangguan (PG), Ambang Gangguan (AG) dan Gangguan Nyata (GN); guna mengantisipasi berbagai bentuk gangguan Kamtibmas yang dihadapi saat ini, maka Poiri telah menetapkan program Prioritas penggelaran kekuatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga dipandang perlu menyusun Penggelaran Kekuatan Personel dan Peralatan Polri. : Dasar Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang ‘Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009 tentang Sistem Operasional Polri, Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2011 tentang Manajemen Operasi Kepolisian; e, Peraturan ..... 2 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI TANGGAL: 30 JUNI 2015 e. — Peraturan Asisten Kapolti bidang Operasi Nomor 1 Tahun 2014 tentang Mekanisme Penyelenggaraan Operasi Kepolisian; f Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/522/Vi/2014 tanggal 30 Juni 2014 tentang Rencana Kerja Kepolisian Negara Republik indonesia Tahun Anggaran 2015; g. _ Sebetas Program Prioritas. Kapolri Tahun 2015; dan hb. Commander Wish Kapolri- Maksud dan Tujuan. a Maksud Penggelaran Kekuatan Personel dan Peralatan Polri ini dibuat dengan maksud sebagai pedoman bagi seluruh kesatuan- Polri dalam penggelaren personel dan peralatan Polri: b. Tujuan Penggelaran Kekuatan Personel dan Peralatan Polri ini dibuat dengan tujuan agar dalam pergelaran persone! dan peralatan dalam operasional Polri diperoleh kesamaan persepsi dan kesatuan tindakan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.. Ruang Lingkup Ruang lingkup penggelaran kekuatan persone! dan peralatan Polti meliputi konsolidasi fungsional, penentuan sasaran, penyusunan rencana, sosialisasi, implementasi penggelaran, pengendatian dan pelaporan. Tata Urut. Tata urut penulisan dalam Penggelaran Kekuatan Personel dan Peralatan Polri ini yaitu sebagai berikut: 1. PENDAHULUAN ~ Umum Dasar Maksud dan Tyjuan Ruang Lingkup PAROns WV. 3 AMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR_: KEP/ 953 fvif201S JUNI 2015 PELAKSANAAN PENGGELARAN KEKUATAN Konsolidasi Fungsional Penentuan Sasaran Penyusunan Rencana Sosialisasi + Impiementasi Pengendalian dan Pelaporan Ogeenn INSTRUKSI DAN KOORBINASI af 1. Instruksi 2. Koordinasi PENUTUP Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Poli adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertivan masyatakat, menegakkan hukum serta memberikan periindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat yang selanjutnya disingkat Kamtibmas adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh ferjaminnya keamanan, ketertiban, dan -tegaknya hukum, serta terbinanya ketenteraman yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum, dan bentuk-bentuk gangguan fainnya yang dapat meresahkan masyarakat. * : a Penggelaran adalah kegiatan gelar kekuatan operasional dalam rangka mengecek kesiapan dan kemampuan seluruh persone! dan peralatan dari masing-masing satuan fungsi operasional. 4. Operasional..... 4 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRi NOMOR_: KEP/553_(VU2015 TANGGAL: 3° JUNI 2015 Operasional Polri adalah semua aktivitas atau pekerjaan kedinasan yang dilaksanakan oleh anggota Polri baik dalam bentuk kegiatan kepolisian maupun operasi kepolisian. Fungsi Operasional Polri adalah bagian dari fungsi kepolisian yang bertugas/menangani seluruh ganggunan baik datam bentuk Potensi Gangguan (PG), Ancaman Gangguan (AG) maupun Gangguan Nyata (GN) dalam rangka menciptakan situasifkondisi Karntibmas yang mantap dan dinarhis serta pelayanan tethadap masyarakat sesuai tugas Polti. Kegiatan Fungsi Operasional adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh fungsi operasional secara rutin setiap hari dan sepanjang tahun dalam rangka menjaga dan memelihara situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.*‘ Kegiatan Fungsi Oj nal Terpadu adalah kegiatan kepolisian yang diselenggarafan oleh gabungan 2 (dua) atau lebih fungsi operasional berkaitan dengan kegiatan masyarakat dan/atau pemerintah yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas dan penanggulangan permasalahan Kamtibmas yang menonjol. Operasi Kepolisian adalah serangkaian kegiatan Polri datam rangka pencegahan, penanggulangan dan penindakan terhadap gangguan keamanan dan keteriban masyarakat (Kamtibmas) . yang diselenggarakan dalam kurun waktu, sasaran, Cara Bertindak (CB), pelibatan kekuatan dan dukungan sumber daya tertentu oleh beberapa fungsi kepolisian dalam bentuk Satuan Tugas (Satgas). Siaga adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi suatu keadaan atau peristiwa yang memeriukan kesiapsiagaan personel. Persone! adalah sumber daya manusia yang dimiliki Polri, terdir dart anggota Polri dan Pegawal Negeri Sipil. Peraltan adalah sarana yang dimiliki Polri, terdiri dari Alat Utama (Alut) dan Alat Khusus (Alsus) kepolisian. Program Prioritas Kapolrl yang selanjutnya disingkat P2K adalah program Polri yang diprioritaskan pelaksanaannya, terdiri dari 11 program dan dibagi dalam 8 (delapan) program bidang dperasional dan 3 (tiga) program pembinaan. m, Penggiat ..... Bc el 5 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLR! NOMO! pL DSS INU2015 TANGGAL: 30 JUNU is i m. _ Penggiat Program Prioritas Kapolri yang selanjutnya disingkat P3K adalah personel Tingket Polda dan Mabes Polri yang ditunjuk berdasarkan surat perintah untuk melakukan evaluasi, asistensi dan sient termasuk memberikan penitaian terhadap pelaksanaan > P2K. : n. Penguatan Penggiat Program Prioritas Kapolri yang selanjutnya disingkat P4K adalah persgnel tingkat_ mabes Polri yang ditunjuk i berdasarkan surat perintatf untuk memberikan penguatan terhadap “ pelaksanaan p2K di Satuan Wilayah serta menunjuk Polda yang ijadikan pilot project pelaksanan 2K. 0. Monitoring Pelaporan Pragram Prioritas Kapolii yang setanjutnya disingkat_ MP3K adalah /,personel Mabes Polri yang ditunjuk berdasarkan surat:‘perintah ‘untuk melakukan pemantauan dan pelaporan pelaksanaan P2K, 3K dan PAK, L PELAKSANAAN 1. Konsotidasi Fungsional a. Masing-masing fungst operasional Poli mutai dari fingkat Mabes sampai dengan tingkat Polsek, melakukan: 4) menginventarisasi_secara keseluuuhan peralatan dan kesiapan Alsus/Almatsus: I 2) mengevaiuasi pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan perannye q untuk dilakukan- perbaikan sesuai ketentuan yang berlaku dan | tantangan tugas yang dihadapt, mefiputi: a) Intelijen Keamanan {Intelkam), mengevaluast taktis _ gan teknis pelaksanaan Penyelidikan, ‘Pengamanan dan Penggalangan (Lidikpamgal), | b) Reserse Kriminal (Reskrim), mengevaluasi taktis dan teknis pelaksanaan penyelidikan dan. penyidikan, pelayanan prima reserse, serta penanganan barang bukti kasus; ¥ ‘ cc) Pembinaan Masyarakat (Binmas), mengevaluasi . taktis dan teknis pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat, penyetenggaraan ‘olisian masyarakat, serta koordinasi, pengawasan Ban pembinaan terhadap Polsus: d) Samapta ..... I 1 6 —_LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR_: KEP/ 553 /VU/2015 TANGGAL: 30 JUNI 2015 4) Samapta Bhayangkara (Sabhara), mengevaluasi i taktis dan teknis pelaksanaan Pengaturan, Penjagaan, i Pengawatan dan Patroli (Turjawali), Tindakan Pertama i pada Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), bantuan pencarian dan penyelamatan atau Search and Rescue (SAR) secara terbatas, penegakan hukum terbatas atau Tindak Pidana Ringan (Tipiring), pam unjuk rasa, dan pelayanan pama Sabhara; ) Polisi Perairan (Polair), mengevaluasi taktis dan teknis pelaksanaan penegakan hukum (penyelidikan dan penyidikan); pengawalan dan patroli di perairan, SAR terhadap korban bencana daft kecelakaan di perairan, pembinaan:! masyarakat pantai dan __perairan, pelakSanaan transportasi kepolisian di perairan; f) Pengamanan Objek Vital (Pamobvit), mengevaluast taktis dan teknis pelaksanaan Pengamanan kawasan fertentu, pengamanan VIP dan VIP, serta pengamanan pariwisata: 9) Polisi Satwa (Polsatwa), mengevaluasi taktis dan teknis pelaksanaan kegiatan penjagaan, pengawatan, patrofi, SAR terbatas, Dalmas dengan satwa (Anjing dan Kuda) dan pelacakan; h) Polisi Udara (Potudara), mengevaluasi taktis dan teknis pelaksanaan transportasi udara dan patroli udara termasuk kegiatan pencarian dan pengejaran pelaku | i | findak pidana dengan mobilitas tinggi serta kegiatan SAR; __ Lalu Lintas (Lantas), mengevaluasi taktis dan teknis * pelaksanaan pemeliharaan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibar Lantas), serta pelayanan prima Lantas; teknis pelaksanaan penanganan gangguan Kamfitias berkadar tinggi utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisir, bersenjata api, bom, bahan kimia biologi dan radio ati, k) Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT), mengevaluasi taktis dan teknis _ pelaksanaan pencegahan, penyelidikan, penyidikan, penindakan tindak pidana terorisme dan deradikalisasi. ho Darantat i i . j) Brigade Mobile (Brimob) mengevaluasi taktis dan 7 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR _: KEP/ 552 WVUl2015 TANGGAL; JUNI 2015 Perangkat staf operasional yang terdiri dari Asops Kapoli, Karoops dan Kabagops mengevaluasi bidang tugasnya untuk dilakukan perbaikan sesuai ketentuan yang berlaku serta tantangan yang dihadapi metiputi: 1) sistem operasionat Polri yang terdiri dari: a) Kegiatan Kepofisian antara lain implementasi rencana kegiatan fungsi dan rencana kegiatan fungsi terpadu; b) —_ Operasi Kepolisian, antara lain implementasi Peraturan Kapolri Nomor,.9 Tahun 2011 tentang Manajemen Operasi Kepolisian dan Peraturan Asops Kapolri Nomor 4 Tahun 2014 tentang Mekanisme Penyelenggaraan Operasi Kepolisian; 2) Implementasi dari kerja sama (MoU) dengan instansi lain; perangkat fungsi pendukung, yang terdiri dari Asrena Kapott, As SDM Kapoli, Assarpras Kapolti, Kadivhumas Polri, Kapuskeu Poli, dan Kapusdokkes Polti (tingkat Mabes Pol), Karorena, Karo SDM Polda, Karosarpras Polda, Kabidhumas Polda, Kabidkeu Polda, dan Kabid Dokkes Polda (tingkat Polda), Bagsumda Polres dan Kasikeu (tingkat Polres), mengevaluasi bidang tugasnya dalam rangka memberikan dukungan kepada fungsi operasional. 2. Menentukan Sasaran a Masing-masing fungsi operasional_menelaah P2K, untuk selanjutnya menentukan sasaran berdasarkan perkiraan kerawanan daerah dan ditindaklanjuti sesuai dengan tugas pokok fungsi dari peranannya, meliputi: 4)” penataan Kelembagaan dan peningkatan budaya anti korupsi, 2) _ peningkatan profesionalisme Poli; 3) __peningkatan perfindungan tethadap warga negara; 4) membangun partisipasi_ publik dalam —_pengawasan fingkungan. - . 5) mengintensitkan sinergi polisional kementerianvlembaga: 6) _penegakan hukum yang profesional; . 7) mempersiapkan pengamanan Pikada serentak dan kontinjensi, 8) _ implementasi quick wins pemerintah untuk dilaksanakan Polti yaitu: 2) penertiban dan_penegakan hukum bagi organisasi adikal dan anti Pancasita; 2 Rm ee meme 8 LAMPIRAN KEPUI IN KAPOLRI NOMOR = KEP/ $33 /vi/2015 TANGGAL: 30 JUNI 2015 b) _ penanggutangan terorisme terutama Jaringan Santoso, ©) pembersihan premanisme; d) _ pembentukan dan pengaktifan Satgasops kontra radikal dan radikalisasi (StS); fe) pemberlakukan rekrutmen terbuka untuk jabatan di fingkungan Poli; f) Polisi sebagaf‘penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik; 9) pembentukan tim internal anti korupsi, h) crash progédm pelayanan masyarakat antara lain: i pelayanan bétsih dari percaloan; Hy b. dalam menentukansasaran sebagaimana tercantum pada angka 2 hurufa di alas, adalah sasaran terukur di bidang preemtif, preventif, represif, kuratif dan Yehabilitasi yang kemudian ditanggutangi balk Oleh salu fungsi maupun gabungan beberapa fungsi operasionat dengan target waklu yang ditentukan yaitu: ae 4) sasaran fungsi operasional a) Intelijen: (1) tergalangnya atau tereliminasinya _kelompok \ tadikal, anti. pancasila, kelompok _kejahatan bersenjata (separalis), mantan narapidana teroris, dan Narkoba; @) tergelamya pengamanan kegiatan Keagamaan, knususnya kelompok minoritas agama; (3) terdeteksinyd aksi kejahatan dan jaringan pelaku: korupsi, premanisme, Mlegal fishing, Curanmor, Curas (begal, jambret, perampokan, dil), perjudian, prakik percaloan, dan kasus-kasus yang menjadt perhatian masyarakat, (4). terdeteksinya potensi ganaguan penyelenggaraan Pilkada serentak; (5) terdeteksinya paham radikal dan potensi konflik ‘sosial, ___ AE nenaecscemnmamemecte 2 St Se URE TE b) ° 3 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR_: KEP? £53 11/2015 TANGGAL: — 30 JUNI 2015 Reserse Kriminal (Resktim): (1) terselenggaranya penyelidikan dan_penyidikan yang transparan dan akuntabel, (2) terungkapnya tindak pidana korupsi, premanisine, Curanmor, Curas (begal, jambret, perampokan, dll), perjudian, praktik percaloan, dan kasus-kasus yang menjadi perhatian masyarakat, (3) terungkapnya tindak pidana yang _berkaitan dengan penyelenggaraan Pilkada serentak; (4) terunijkapnya findak pidana yang terkait dengan _fistribtsi barang-barang bersubsidi (6) tertangkapnya jaringan pelaku teror, Narkoba, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), illegal fishing dan kasus menonjol lainnya; (6) terungkapnya pelaku (provokator) yang memicu terjadinya konflik sosial; Pembinaan Masyarakat (Binmas): (1) tergelamya kekuatan personel dan peralatan Binmas yang, maksimal di lapangan dalam pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat; (2) terlaksananya pembinaan dan penyuluhan secara khusus tethadap kelompok radikal antara lain: Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Mujahidin Indonesia Barat (MiB), TAUHID WAL JIHAD, Jamaah Istamiah (J1), LASKAR JUNOULLAH, Islamic State Of Iraq and syria (ISIS), Hizbut Tahrir Indonesia (HT!), Negara Islam Indonesia (NII), [khwanul Muslimin (IM) & EX-YAMAN dan kefompok yang anti pancasila; (3) terlaksananya pembinaan «dan pengawasan tethadap potensi masyarakal, terutama: {a) Satuan Pengamanan (Satpam), Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP), Asosiasi Manager Security Indonesia (AMSI), Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (Abujapi), Asosiasi Pengusaha Jasa Angkutan Uang Tunai indonesia (Apjatin): {b) Kepolisian ..... Alt AT LA SLSR TORTBe AR TRESS AMR has ns 4) e) 10 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR > KEP/ $3 V2015 Us Ls JUNI 2015 (b) Kepotisian Khusus. (Polsus) pada instansi_ Pemerintah/Lembaga/ BUMN; (©) Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM), Sistem Keamanan Lingkungan (Siskarniing) dan pranata sosial tainnya; (4) teflaksananya pembinaan terhadap masyarakat daerah rawan terjadinya kebakaran hutan; (5) terlaksananya pembinaan tethadap tokoh agama, tokoh masyarakat,tokoh adat dan pranata sosial datam mencegah lerjadinya konfiik sosial; ‘Samapta Bhayangkara (Sabhara): (1) tergetamya personel dan peralatan Sabhara Polti yang maksimal di lapangan guna mencegah dan mengantisipasi setiap bentuk —_ gangguan Kamtibmas; (2) terlaksananya patroti daerah rawan terjadinya konflik sosial, pembakaran fhutan, kejahatan menonjol antara tain: Curas (begal, jambret, perampokan, dil), Curanmor, _ premanisme, perudian, percaloan dan _kejahatan_jalanan lainnya, baik siang hari maupun malam hari; terlaksananya patroli dialogis di tempat-tempat yang diduga berkembangnya paham radikat dan anti Pancasila; 3) (4) terwujudnya perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyerakat terutama terhadap pelaku unjuk rasa massal, dan tidak metakukan penganiayaan terhadap pengunjuk rasa yang sudah diamankan; Polisi Perairan (Polair): “(1) tergetamya kekuatan personel dan peralatan Polair datam mencegah segala bentuk gangguan Kamtiomas di wilayah perairan; (2) terungkap dan tertangkapnya jaringan pelaku iegal fishing, (8) _tertaksananya Binmas perairan dan pengamanan pulau terluar berpenghuni: (4) tercegahnya ..... 11 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR_ = KEP/ SS2 11/2015 u , 30 JU 1915 (4) _tercegahnya praktik percaloan dalam penanganan kasus illegal fishing; (6) _{erlaksananya pengamanan hotspot dalam rangka ‘mencegah pencurian dan perompakan pada kapal- kapal yang berlabuh jangkar maupun melintas; (6) _terselenggaranya patroli perairan perbatasan; ¥ ) Pengamanan Objek Vital (Pamobvit): (4) _tergetamya personel dan peralatan Pamobvit yang maksimét ‘dalam mengamankan objek Vital Nasionat; VVIPMIP (pejabatkepala negara, pejabat #ferwakilan negara asing, diplomat dan tarflu negara) setta kawasan wisala; (2) tersefenggaranya _—_pengamanan event-event nasional maupun internasional, (3) teflaksananya audit sistem pengamanan terhadap obvit maupun obvitnas; g) Polisi Udara (Poludara): (1) tergelamya personel dan peralatan Poludara secara maksimal dalam mendukung operasionel pole, (2) tertaksananya patroli udara ditempat-tempat (alu fintas barang dan orang; h) Polisi Satwa (Polsatwa): (1) _tergelamya personel dan peralatan Potsatwa yang maksimal dalam mendukung operasional Poli; (2) terlaksananya kesiapan dukungan K-9 dan turangga untuk mendukung operasional kepolisian terutama patroi dengan satwa —Turangga di tempat-tempat yang rawan gangguan yang tidak terjangkau oleh kendaraan bermotor, i) Lalu Lintas (Lantas): (1) tergetarnya jumlah personel dan peralatan yang maksimal dalam — menciptakan Keamanan Keselamatan Ketertiban Kelancaran (Kamseltibcar) Lalu Lintas; FOX tndabeananvs h 12 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR.KEP/ 553 1vi/2015 TANGGAL: 20 JUNI 2015 (2) terlaksananya penertiban persyaratan teknis dan laik kendaraan; (3) terlaksananya penertiban, pengawalan dan penggunaan lampu isyarat dan sirine yang tidak sesuai ketentuan; (4) terlaksananya rekayasa lalu lintas (termasuk ruas dan penggal jalan) yang berorientasi pada kelancara’t dan keselamatan pengguna jalan: (6) tertaksananya penegakan hukum (atu lintas yang transparan, cepat dan akuntabel, (6) terselenggaranya pelayanan SIM, STNK dan BPKE yang transparan dan akuntabel dalam rarigka meningkatkan pelayanan prima; (7) tercegahnya praktik percaloan dalam pelayanan ‘SIM, STNK dan BPKB; Brigade Mobile {Brimob): (1) tergetamnya personel Brimob Polri yang profesional dalam rangka penanganan bom, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), teror, insurjensi, huru-hara, SAR, dan konflik sosial; 2) terselenggaranya_pengamanan perbatasan dan pulau-pulau terluar berpenghuri, bersama dengan "TNI dan instansi terkait tainnya; (3) terselenggaranya _kesiapsiagaan Brimob Potti dalam mendukung operasional kepolisian; Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Derisus 88 AT): (1) tertengkapnya DPO Jaringan pelaku teror antara jain, Jaringan Santoso, Jaringan — Mujahidin Indonesia Timur dan Mujahidin Indonesia Barat, dan jaringan fainnya; . (2) terlaksananya proses penyidikan tindak pidata terorisme sesual prosedur hukum yang berlaku dengan menjunjung tinggi HAM; (3) tetlaksananya proses deradikalisasi terhadap para ‘Napi, mantan Napi terorisme dan keluarganya. 3. Pembuatan ..... 3. 3 PIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR_: KEP/ S53 /Vi/20i5 TANGGAL, 30 JUNI 2015 Pembuatan Rencana a. Setelah menentukan sasaran sebagaimana dimaksud pada angka 2 Giatas, selanjutnya membuat rencana penanggulangannya sebagai berikut: 0 2) 3) masing-masing fungsi operasional tingkat Polda dan tingkat Poles menyusun Rencana Kegiafan Fungsi (RKF) menanggulangi sasaraft yang telah ditetapkan, Karoops Polda dan kabagops Polres menyusun Rencana Kegialan Fungsi Terpadu (RKFT) dan/atau Rencana Operasi (RO) apabila diperlukan; RKF, RKFT dan/atau RO dibuat dengan ketentuan: a) mempedomani Perkap Nomor 3 Tahun 2009, Perkap Nomor 9 Tahun 2011 dan Peraturan Asops Kapolri Nomor 1 Tahun 2014; b) dilaksanakan sesuai target waktu yang telah ditentukan yaitu: Tahap 1, TMT 20 April s.d. 31 Juli 2015 (100 Hari), Tahap Il, TMT 1 Juli s.d. 34 Desember 2015 (6 bulan) = 6 Bulan Terhitung Bulan Juli sampai dengan Desember 3015 dan Tahap Ill, TMT 1 Januari s.d. 34 Juli 2016 (6 bulan); ¢) melibatkan kekuatan personel yang maksimal terutama_ yang berseragam d) mengikutsertakan kekuatan_ pemangku kepentingan terutama Satuan Polisi Pamong Praja, Satuan Pengamanan dan potensi masyarakat lainnya; ) mengguniakan anggaran yang ada dalam DIPA masing masing dan anggaran lainnya sesual peraluran perundang-undangan yang berlaku, RKF, RKFT dan/stau RO di laporkan kepada pimpinan secare berjenjang, dengan ketentuan: 1) 2 3) Kapotsek menyampaikan RKF kepada Kasatfung Polres dan RKFT kepada Kabagops Polres; Kasatfung Polres menyampaikan RKF Polsel/Polres kepada Kasatfung Polde, Kabagops Polres menyampaikan RKFT danvatau RO tingkat Polres kepada Karoops Polda; a 4) 5) 8) 14 LAMPIRAN KEPI N. LR NOMOR_; KEP/ $33_/V1/2015 TANGGAL: 20 JUNI 2015 Kasatfung Polda menyampaikan RKF tingkat Poida kepada Kapolda; Karoops Polda menghimpun RKF, RKFT da/atau RO kepada Kapolda; Kapolda menyampaikan RKF, RKFT danfatau RO tingkat Polda kepada Kapolri RKF, RKFT dandatau RO akan dilakukan penilaian oleh Tim penggerak program prioritas secara berjenjang. Sosialisasi Pergelaran RKF, RKFT dan/atau RO yang {¢lah ditetapkan, selanjutnya disampaikan secara detail kepada seluifuh personel terutama yang dilibatkan tangsung dalam kegiatan, baik tingkat Polda maupun tingkat Polres, untuk dimengertt dan dipahami. < Implementasi a. RKF, RKFT dan/atau RO dilaksanakan sesuai tahapan dan target waktu yang ditentukan, dengan menggelar kekuatan personel dan peralatan yang maksimat. Dalam petaksanaannya agar mempeshatikan hal-hal sebagai berikut: 1) sikap: a) b) ° 4) senantiasa setia, patuh dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia; menaati segata peraturan perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai angola Poli dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab; senantiasa menjunjung tinggi harkat dan martabat dan kehormatan ‘negara maupun lembaga fungsi kepolisian serta senantiasa mengutamakan — kepentingan masyarakat, bangsa dan negara daripada kepentingan pribadiigolongan; ‘senantiasa bekerja jujur, tertib, cermat dan bersemangat serta tidak akan menerima pemberian berupa hadiah danfatau janji-janji baik langsung maupun tidak langsung dalam melaksanakan tugas; 2) terpufi - 15 MPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR_: KEP/ 953 [VI/2015 TANGGAL: | 2015 fe) terpuji, memiliki elika moral yang terpuji yang tercermin dalam prilaku; dan 1) patuh hukum, memiiki pengetahuan, pemahaman dan penghayatan’ serta mampu melaksanakan ketentuan hukum yang bertaku; 2) performance (tampang/penampilan): a) —_berwibawd, yaitu mempunyai wibawa sehingga disegani dan dipatuhi; b) tapi yaitu.baik, teratur, bersih dan apik; dan ©) percaya dir yaitu menyakinkan pada kemampuan dan penilaian di sendir dalam melaksanakan tugas; 3) perlengkapan: a) pakaien, pakaian yang dipergunakan dalam penyelenggaraan operasional Polri pakaian_harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan tidak menambahi atribut yang tidak sesuai dan memodifikasi pakaian yang tidak perlu; dan b) _ persenjataan, sarana Senpi yang dipergunakan dalam menjalankan tugas disesuaikan dengan resiko yang dihadapi dan pengguna/user memenuhi syarat sesual ketentuan yang berlaku; Pimpinan dan Perwira di tingkat Polsek, Polres dan Polda turun ke lapangan untuk menumbuhkan semangat dan ‘kepercayaan diti anggotanya, sekaligus melaksanakan kegiatan asistensi dan pengawasan. 4. Manfaatkan Media Sosial/android personel untuk merekam dan meng- upload kegiatan yang positif. c. _ Melibatkan Media Massa (cetak, elektronik, media sosial) ‘Pengendalian dan Pelaporah a RKF, RKFT dan/atau RO sehari-hari dikendalikan, dievaiuasi dan dilaporkan setiap minggu, dengan cara: 4) Kapolsek mengendafikan, ‘mengevaluasi, dan melapotiat pelaksanaan RKF kepada Kasatfung Poles dan RKFT kepada Kabagops Polres, 2) Kasatfung .... 16 PIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR_: KEP/ 2015 TANGGAL: 30 JUNI 2015 2) Kasatfung Polres mengendalikan, -mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan RKF Polsek/Poles dan hasilnya dilaporkan kepada Kasatfung Polda; 3) Kabagops Polres_mengendalikan, mengevaluasi_ dan melaporkan petaksanaan RKFT danfatau RO tingkat Potres kepada Kapolda melalui Karoops Polda; 4) Kasatfung Polda mengendatikan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan RKF tingkat Polda kepada Kapolda dengan tembusan Karoops Polda, 5) Karoops Pola mengendalikan, —mengevaluasi | dan melaporkan pelaksanaan RKFT danfatau RO tingkat Polda, menerima RKF Kasalfung iPolda untuk dilaporkan kepada Kapolda dan Asops Kapolti; Kapolres membentuk tim P3K fingkat Polres, mengendalikan dan bertanggung jawab pelaksanaan RKF, RKFT dan/atau RO kepada Kapolda, Kapolda membentuk tim P3K tingkat Polda, mengendalikan dan bertanggung jawab pelaksanaan RKF, RKFT dan/atau RO serta melaporkan kepada Kapolri melalui Asops Kapolri Kapolri membentuk dan menetapkan: 4) tim P3K tingkat Mabes Polri dipimpin Inwasum Pol mengevaluasi, mengawasi dan memberikan penilaian pelaksanaan RKF, RKFT danfatau RO di masing-masing wilayah; 2) tim P4K dipimpin Kabeharkam Polri memberikan penguatan pelaksanaan RKF, RKFT danfatau RO di kewilayahan, 3) tim MP3K dipimpin Asops Kapold melakukan monitoring dan menerima laporan pelaksanaan RKF, RKFT danfatau RO di kewilayahan, 4) menetapkan daerah yang akan dijadikan pilot project, dalam hal pelaksanaan RKF, RKFT dan/atau RO, memerlukan bantuan (backup) dai satuan atas, maka Mabes Poli menyelenggarakan tugas dan tanggung jawab administrasi dan foknis, sedangkan Salwil menyelenggarakan tugas dan tanggung jawab ‘administrasi dan taktis, sebagai berikut: 4) tugas =. 17 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR _ KEP/ S53 _1VU2015 TANGGAL: 30 JUNI 2015 1) tugas dan tanggung jawab administrasi berada pada Satker yang memberi backup dan Satker/ Satwil yang menerima backup; 2) tugas dan tanggung jawab teknis berada pada Satuan Kerja/ Fungsi Operasional yang memberi backup berdasarkan situasi di lapangan; 3) tugas dan tanggungjawab taktis berada pada Satker/ Satwil yang menerima backup berdasarkan situasi di lapangan. i, INSTRUKSI DAN KOORDINASI 1. Instruksi persiapkan personel, sarana dan prasarana serta Alins/Alongins yang akan digunakanidilbatkan dalam setiap kegiatan/operasi Kepolisian dilaksanakan dengan sebaik-baiknya; perhatikan keamanan personel, materiil, kegiatan, pemberitaan dan kerahasiaan; pedomani setiap direktif Kapolri dalam setiap penyelenggaraan RKF, RKFT dan operasi kepolisian; dalam penyelenggaran RKF, RKFT danfatau RO pedomani ketentuan Siaga (sesuai Peraturan Asops Kapolri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Mekanisme Penyelenggaraan Operasi Kepolisian), sebagai berikut: 4) Siaga 1: a) merupakan kesiapsiagakan Polri dalam tugas kepolisian dimana 2/3 kekuatan dikerahkan untuk melaksanakan tugas khusus, dan sisanya 1/3 kekuatan dikerahkan untuk melaksanakan tugas rutin {pelayanan kepofisian); b) 13 kekuatan dikerahkan untuk melaksanakan tugas rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi menjadi 3 (tiga) kekuatan yeitu untuk melaksanakan dinas, istirahat dan cadangan, dimana masing-masing memperoleh 4/9 kekuatan; c) _ syatat diberlakukannya Siaga 1 meliputi adanya situasi Kamtibmas yang berdasarkan perkiraan intelijen akan teradi danvatau sudah terjadi_ Gangguan Nyata (GN) yang dampaknya akan meluas dan dapat mengganggu stabillas keamanan dalam negeri; a) b) °) ner a) b) TT ©) 18 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR _: KEP/ 553 /vu2015 TAN UNI 207 2) Siaga 2: metupakan kesiapsiagakan Polri dalam tugas kepolisian dimana 1/2 kekuatan dikerahkan untuk melaksanakan fugas khusus, dan sisanya 1/2 kekuatan dikerahkan untuk melaksanakan tugas rutin {pelayanan kepolisian); 1/2 kekuatan dikerahkan untuk melaksanakan tugas ruin sébagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi ‘menjadi 3 (tiga)_kekuatan yaitu untuk melaksanakan ‘dinas, istirahat dan cadangan, dimana masing-masing memperoleh 4/6 kekuatan; iberlakukannya Staga 2, meliputi adanya stuasi' ‘Kamtibmas yang berdasarkan _perkiraan intelijen akan terjadi Gangguan Nyala (GN) yang berdampak luas dan mengganggu stabiltas keamanan dalam negeri, namun masih dalam batas Ambang Gangguan (AG); 3) Siaga 3: merupakan kesiapsiagakan Polri_ dalam tugas kepolisian dimana 1/3 kekuatan yang dikerahkan untuk melaksanakan tugas khusus, dan sisanya 2/3 kekuatan dikerahkan untuk melaksanakan tugas rutin (pelayanan kepolisian); 2/3 kekuatan, dikerahkan untuk melaksanakan tugas rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi menjadi 3 (liga) kekuatan yaitu untuk melaksanakan dinas, istirahat dan cadangan, dimana masing-masing memperoleh 2/9 kekuatan; syaral diberlakukannya Siaga 3, meliputi adanya situasi Kamtibmas yang berdasarkan _perkiraan intelijen akan teradi Gangguan Nyata (GN) yang berdampak meluas dan mengganggu stabiltas keamanan dalam negeri, namun masih dalam batas _ Potensi Gangguan (PG); ©) —_Siaga dapat ditetapkan oleh: 1) Kapolri untuk tingkat pusat, berlaku untuk Mabes Polti sampai kewilayahan Polda, Polres dan Polsek; 2) Kapolda untuk fingkat daerah, berfaku untuk Mapolda dan kewilayahan Polres serta Polsek; dan s 3) Kapolres_untuk tingkat Kota/Kabupaten, berlaku untuk . Mapolres dan Polsek. 19 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAP: NOMOR : KEP/ SS3 /vi/2015, 1 30 JUNI 2015 RL 2. Koordinasi Mengadakan koordinasi antara unsur-unsur yang diukutsertakan dan unsur tetkait lainnya dalam penyelenggaraan RKF, RKFT danvatau RO guna mencapai keberhasilan penggelaran kekuatan Polri. PENUTUP Demikian Penggelaran Kekuatan Persone! dan Peralatan Polti ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan program prioritas Polri. Ditetapkan di: . Jakarta ‘ pada tanggal: aro Suni 2018 KEPALA KEPOCISI SEP =f

You might also like