Safari - 2 Mar 2020 at 10:05 PM PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 1

Isuzu Manual Training (Engine Part 1)

Uploaded by Stevanus Rengga Hermawan


1 ·
1 102 views 135 pages ·
Document Information
diesel engine training manual (part 1) by Isuzu
Date uploaded
Aug 23, 2018
Download
Copyright
© © All Rights Reserved

Available Formats
PDF, TXT or read online from Scribd
SERVICE TRAINING

Share this document

Facebook Twitter

Training Manual
Email
Isuzu Engine Group Course

• Diesel Engine
• Injection Pump - VE Type
• Injection Pump INLINE Type
• Injection Pump VP44 Type
• 4J
Is this content inappropriate? Engine
Report this Document
• 4H Engine
• 6H Engine
• 6SD1-TC Engine
• 6WF1-TC Engine

Pub. No: ISZ-TM/EG-1

Improve Your Experience


Rating will help us to suggest even better
related documents to all of our readers!

Useful

Not Useful

SERVICE TRAINING

Module 1

• Diesel Engine

Pub. No: ISZ-TM/EG-1

DAFTAR ISI

MESIN DIESEL
1. MENGONTROL OUTPUT MESIN DIESEL................................................................................................... 1
2. MENGONTROL OUTPUT MESIN BENSIN................................................................................................... 2
3. BAGIAN TERPENTING SAAT PEMELIHARAAN ......................................................................................... 2

SIKLUS PEMBAK ARAN


1. PERBANDINGAN KOMPRESI DAN TEMPERATUR.................................................................................... 3
2. MUDAH TERBAKARNYA MINYAK DIESEL.................................................................................................. 3
3. PROSES PEMBAKARAN MINYAK DIESEL.................................................................................................. 4

KNOCKING PADA DIESEL


PERBANDINGAN ANTARA KNOCKING DIESEL DAN BENSIN........................................................................ 5
CARA UNTUK MENCEGAH KNOCKING…………………………………………………………………………….... 6

METODA PENGERASAN BA UT PLASTIC REGION………………………………………… 6


MEKANISME KATUP.............................................................................................................. 7
FAN CLUTCH .………………………………………………………………………………………. 8

SISTEM BAHAN BA KAR


INJECTION NOZZLE
1. KEBUTUHAN UNTUK MENYETEL TEKANAN INJEKSI……………………………………………………… 9
2. TWO STAGE INJECTION NOZZLE……………………………………………………………………………… 10

TURBOCHARGER
KONSTRUKSI………………………………………………………………………………………………………. 13
WASTE GATE VALVE……………………………………………………………………………………………. 14
SAFETY VALVE…………………………………………………………………………………………………… 15
PENGGUNAAN TURBOCHARGER……………………………………………………………………………. 15

INTERCOOLER
KONSTRUKSI …………………………………………………………………………………………………….. 16

EMISSION CONTROL SYSTEM


GAS BUANG………………………………………………………………………………………………………… 18
ATMOSFIR………………………… ……………… ……………………… ……………… ……………… ………… 18
ZAT PENGHASIL POLUSI UDARA………………………………………………………………………………. 19
ZAT PENCEMAR YANG DIHASILKAN MOBIL………………………………………………………………… 19
1. UAP BAHAN BAKAR.................................................................................................................. 21
2. BLOW BY-GAS........................................................................................................................... 21

SISTEM KONTROL EMISI


SISTEM TURBOCHARGER………………………………………………………………………………………. 22
SISTEM PCV (Positive Crankcase Ventilation)……………………………………………………………… 22
1. URAIAN…………………………………………………………………………………………………………. 22
2. CARA KERJA……………………………………………………………………………………………… ….. 22
SISTEM EGR (Exhaust Gas Recirculation )……………………………………………………… 23

Engine

MESIN DIESEL
MENGONTROL OUTPUT MESIN DIESEL

1. MENGONTROL OUTPUT MESIN DIESEL

Dalam mesin diesel, bahan bakar


diinjeksikan ke dalam udara yang telah
dipanaskan untuk menaikan temperatur
udara disebabkan besarnya kompresi. Ini
menyebabkannya bahan bakar menyala dan
terbakar.
Untuk memperoleh tekanan kompresi yang
tinggi saat putaran mesin rendah, banyaknya
udara yang masuk ke dalam silinder harus
besar, tanpa menggunakan throttle valve
untuk membatasi aliran dari udara yang
dihisap.
Dengan demikan dalam sebuah mesin diesel
output mesinnya dikontrol oleh pengontrol
OHP 1
banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan.

Metoda perbandingan yang digunakan untuk


pengatur output dalam mesin bensin dan
mesin diesel.

Mesin Bensin Dikontrol oleh pengontrolan banyaknya campuran udara dan bahan bakar
yang disuplai ke silinder dengan menggunakan throttle valve.

Mesin Diesel Dikontrol oleh pengontrolan banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan
(Banyaknya udara yang masuk ke silinder tidak diatur).

Engine
2. MENGONTROL OUTPUT MESIN BENSIN

Output mesin bensin dikontrol oleh membuka


dan menutupnya throttle valve dengan cara
mengontrol banyaknya campuran udara dan
bahan bakar yang masuk.

OHP 1

BA GIAN TERPENTING SAA T PEMELIHA-


RAAN

Saat pemeliharaan mesin bensin, bagian-


bagian yang perlu perhatian khususnya
adalah perbandingan udara dan bahan bakar
dari campuran udara dan bahan bakar,
besarnya campuran yang masuk, apakah
telah memadai kompresinya, apakah ada atau
tidak kemampuan pengapiannya dan juga
apakah saat pengapiannya tepat.
Tapi dalam mesin diesel kompresi adalah
bagian yang paling penting dalam
pemeliharaan. Selain pentingnya dalam mesin
bensin, dan mesin diesel, maka pengaruhnya
tidak hanya pada output mesin saja, juga
akan mempengaruhi pembakaran bahan
bakar, sebab proses pembakaran ini
tergantung pada sempurna tidaknya yang
dilakukan kompresi terhadap udara.

Engine
SIKLUS PEMBAKARAN

1. PERBANDINGAN KOMPRESI DAN


TEMPERATUR

Udara dalam silinder dikompresikan oleh


adanya gerakan naiknya piston,
menyebabkan temperatur meningkat. Grafik
di bawah memperlihatkan hubungan secara
teori antara perbandingan kompresi, tekanan
kompresi dan temperatur dengan ketentuan
tidak terdapat kebocoran udara antara piston
dan silinder serta tidak ada panas yang
hilang. Sebagai contoh, bila perbandingan
kompressi 16, pada grafik diperlihatkan
bahwa tekanan kompresi dan temperatur
terlihat tinggi seperti 50 kg/cm dan 560°C.
Dalam mesin diesel banyaknya udara yang
masuk ke silinder pengaruhnya besar
terhadap terjadinya pemba-karan sendiri
(self-ignition) yang dapat menentukan output.
Efisiensi pengisapan adalah suatu hal yang
penting.

MUDAH TERBAKARNYA MINYAK yang umumnya digunakan sekurang-


DIESEL kurangnya 40 - 45.
• Untuk bahan bakar mes in diesel
menggunakan minyak diesel (solar). AN GK A CETAN E
Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang Prosedur untuk menghasilkan angka cetane
bakar, dan dapat terbakar secara spon- adalah hampir sama seperti pada angka
tanitas oleh adanya temperatur udara octane. Angka cetane adalah persentase dari
yang tinggi (rendahnya temperatur saat cetane.dalam bahan bakar standar yang
bahan bakar terbakar secara spontanitas diberikan dengan kemampuan pengapian
tidak adanya api yang keluar disebut (pembakaran) yang sama seperti dengan
autogeneous ignition temperatur dari ba- bahan bakar yang sedang ditest. Bahan bakar
han bakar). Tingginya temperature udara standar menggunakan campuran dari cetane
yang dikompresikan dapat mempermudah dan bahan bakar lainnya, umumnya
bahan bakar untuk terbakar secara alphamethylnaphthalene atau heptamethylno-
spontanitas. nane yang mempunyai kelambatan
• Dalam mesin diesel penggunaan pembakaran yang sangat besar.
perbandingan kompresi yang tinggi atau Nilai cetane terdiri dari komponen-komponen :
bahan bakar dengan titik bakar (ignition Cetane : 100
point) yang rendah akan memperbaiki Alp ham eth yln aphthale ne : 0
kemampuan terbakarnya bahan bakar. Heptamethylnona ne : 15
• Nilai kemampuan bahan bakar diesel Angka cet ane unt uk bahan bak ar yan g
untuk cepat terbakar adalah angka cetane mengandung alpha methylnaphthalene,
(cetane number). Untuk mesin diesel yang sebagai contoh memperoleh formula dari :
berkecepatan tinggi yang digunakan pada
kendaraan truk dan mobil-mobil angka cetane

Engine
PROSES PEMBAKA RAN MINYAK DIESEL

Proses pembakaran yang terjadi dalam mesin dan waktu dalam grafik di bawah ini dan
diesel diperlihatkan dalam hubungan tekanan dapat dibagi ke dalam 4 proses (phase).

OHP 2

a. Tahap pertama : Saat t ertu ndany a c. Phase ket iga : Saat pembakaran
pembakaran (ignition delay) (A-B) langsung (Direct Combustio n) (C-D)
Tahap ini adalah persiapan pembakaran Pembakaran Iangsung dari bahan bakar
dimana partikel-partikel yang sempurna yang sedang diinjeksikan dalam suatu
dari bahan bakar yang diinjeksikan tempat selama phase ini sesuai dengan
bercampur dengan udara dalam silinder terbakarnya bahan bakar dengan adanya
untuk dibentuk menjadi campuran yang api dalam silinder. Pembakaran dapat
mudah terbakar. Peningkatan tekanan se- dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang
cara konstan terjadi sesuai dengan sudut diinjeksikan dalam phase ini, dan ini
poros engkol. disebut sebagai pengontrolan periode
pembakaran.
b. Phase kedua : Saat perambatan api
(Flame pr opagation (B-C) d. Phase keempat : Pembakaran lanjut
Dengan berakhirnya phase pertama, (After b urnin g) (D-E)
campuran yang mudah terbakar telah Akh ir pen gin jeksian pad a tit ik D, tet api
dibentuk dalam bermacam-macam bagian sebagian bahan bakar masih ada dalam
dalam silinder, dengan awal pembakaran ruang bakar untuk dibakar secara
dalam beberapa tempat. Api ini akan kontinyu. Apabila phase ini terlalu
merambat pada kecepatan yang sangat panjang, maka suhu gas buang bekas
tinggi sehingga campuran terbakar secara akan naik yang akan menyebabkan
explosive (letupan) dan menyebabkan efisiensi menurun.
tekanan dalam silinder naik dengan cepat.
Saat ini disebut phase pembakaran REFERENSI
explosive (letupan). • Dengan tertundanya proses pembakaran me-
Naiknya tekanan dalam phase ini lalui perambatan api ini sebagai phase persiap-
merupakan persiapan untuk membentuk an untuk phase pembakaran langsung.
banyaknya campuran yang mudah • Tekanan yang terjadi selama phase
terbakar dalam phase ke tiga. perambatan api harus dipertahankan ke
efisiensi maximum phase pembakaran
langsung ini adalah ciri khas dari mesin
diesel.

Engine

KNOCKING PADA DIESEL

Apa bila pem bak ara n ter tun da dip erp anj ang Metoda berikut ini adalah cara mengatasinya
atau terlalu banyak bahan bakar yang a. Gunakan bahan bakar dengan nilai cetane
diinjeksikan selama periode pembakaran yang tinggi.
tertunda, maka banyaknya campuran yang b. Menaikkan temperatur udara dan
sedang terbakar akan berlebihan, terlalu tekanannya saat mulai injeksi.
lamanya phase kedua ini (perambatan api), c. Mengurangi volume injeksi saat mulai
akan menyebabkan terlalu cepat naiknya menginjeksian bahan bakar.
tekanan dalam silinder, sehingga akan d. Menaikkan temperatur ruang bakar.
menimbulkan getaran dan bunyi. Ini disebut (Pada ruang dimana bahan bakar
diesel knock. Untuk mencegah diesel knock, diinjeksikan)
maka perlu dihindari meningkatnya tekanan Untuk mengurangi knock diesel, terjadinya
secara tiba-tiba dengan adanya terbentuknya pengapian spontanitas dibuat Iebih awal.
campuran yang mudah terbakar saat (Dalam mesin bensin sebaliknya untuk
temperatur rendah. Dengan pembakaran mencegah pengapian yang spontanitas).
diperpendek atau mengurangi bahan bakar Perbedaan cara mencegah knock seperti
yang diinjeksikan selama pembakaran tertera dalam tabel di bawah.
tertunda.

PERBANDINGAN A NTARA K NOCKING DIESEL DAN B ENSIN

Secara phisik, knocking diesel dan bensin


pada dasarnya terjadinya sama, masing-
masing dise-babkan naiknya tekanan yang
tinggi disebabkan terlalu cepatnya bahan
bakar terbakar. Agar Iebih jelasnya dalam
pemeriksaan disini akan diperlihatkan tipe
dari perbedaan knocking seper-ti yang
diperlihatkan dalam gambar. Perbedaan
utama adalah diesel knocking terjadi saat
awal pembakaran, sebaliknya knocking pada
mesin bensin terjadi pada saat akhir
pembakaran.

Engine

CARA UNTUK MENCEGAH KNOCKING

ITEM MESIN DIESEL MESIN BENSIN


Perbandingan kompresi dinaikan diturunkan
Temperatur udara yang disuplai dinaikan diturunkan
Tekanan kompresi dinaikan diturunkan
Temperatur silinder dinaikan diturunkan
Titik pembakaran bahan bakar diturunkan dinaikan
Saat tertundanya pembakaran (Ignition delay) diperpendek diperpanjang

METODA PENGERASAN BAUT PLASTIC REGION

Ada dua car a pen ger asa n bau t. Met ode


pertama baut dikeraskan bagian yang elastis
(elastic region). Ini metode convensional.
Metode lainnya adalah pengerasan baut
plastic region. Pada beberapa mesin, baut
kepala silinder dan cap bearing connecting
rod dikeraskan dengan cara pengerasan
plastic region.
Cara ini pertama baut dikeraskan pada tahap
sesuai momen, kemudian diputar lebih lanjut
besarnya sesuai dengan yang disarankan.
Tipe baut ini menggunakan tegangan axial
Umumnya baut dikeraskan melalui bagian dalam plastic region.
yang elastis (diperlihatkan di bawah) dimana
momen pengerasan bertambah sesuai PENTING !
dengan perputar-an sudut dari baut. Ketika Plastic region adalah baut khusus, biasanya
baut dikeraskan sampai bagian elastisnya baut yang tidak dikeraskan dengan cara Inl
(elastic region) berak-hir, hanya baut yang akan rusak. Baut plastic region harus di-
mempunyai perubahan sudut putar tapi sisa keraskan sesuai dengan metode pengerasan
momennya sama. Masing-masing area baut plastic region, dan bila tidak dilakukan
disebut plastic region. akan tidak diperoleh momen spesifikasl.

Engine

MEKANISME KATUP

Pada camshaft mesin bensin dan mesin harus diperiksa ketika timing belt diganti atau
diesel digerakkan oleh poros engkol melalui saat mesin di overhaul. Saat itu pompa injeksi
timing belt atau timing gear. Dalam sebuah yang digerakkan oleh puli juga harus disetel
mesin diesel pompa injeksi juga pada posisi yang ditentukan. Setelah katup
menggerakkan untuk mengirim bahan bakar timing diperiksa saat penginjeksian pada
yang bertekanan rendah ke nosel injeksi pada pompa injeksi harus disetel.
saat yang telah ditentukan. Katup timing

OHP 5

REFERENSI
Timing belt dari mesin diesel harus diganti
setiap 100.000 km yang merupakan bagian
pemeriksa-an berkala.
Beberapa kendaraan diesel dilengkapi
dengan lampu peringatan penggantian timing
belt. Lampu ini akan menyala pada setiap
100.000 km untuk memberitahukan bahwa
timing belt harus segera diganti.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million


titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Engine

FAN CLUTCH

OHP 6

SISTEM BAHAN BAKAR


INJECTION NOZZLE

1. KEBUTUHAN UNTUK MENYETEL T


OHP 6

Tekanan membukanya nosel injeksi berbed


tergantung pada mesin, dan disetel untu
menjamin bahwa bahan bakar diinjeksi ole
nosel injeksi dan akan bercampur denga
udara dalam silinder dan terbakar dalam

Engine

2. TWO STAGE INJECTION NOZZLE

Beberapa mesin diesel dewasa ini,


menggunakan dua tahap nosel injeksi (two-

Tekanan pembukaan Sangat rendah


stage injection nozzle) yang menyebabkan
volume injeksi bertambah sesuai naiknya
Sa
tekanan bahan bakar. Kami akan men-
Saat injeksi Maju
jelask an seb aga i con toh nos el injeks i dua M
tahap ini digunakan dalam mesin 4JH1.
Volume injeksi Penggunaan nosel Sangat besar
injeksi dua tahap Te
bertujuan untuk menurunkan tekanan
membukanya katup, dengan cara
memperbaiki stabilitas injeksi dalam daerah
beban yang rendah dan juga memperbaiki
stabilitas idling. Juga dengan menurunkan
volume injeksi awal, knocking mesin diesel
berkurang dan akan menyempurnakan
kenyamanan berkendaraan.

KONSTRUKSI
Dua tekanan pegas (No.1 dan No.2) dan dua
pin tekanan (No.1 dan No.2) dipasangkan di
dalam body penahan nosel. Sebuah celah
diberikan antara lift piece dan spring seat
second spring untuk injeksi bahan bakar

dalam dua tahap. Celah ini disebut "pre lift".


Pre lift, daya dari tegangan pegas No. 1
(tahap pertama tekanan bahan bakar) dan
tegangan dari pegas No. 2 (tahap kedua
tekanan bahan bakar) disetel dengan
mengganti masing-masing adjusting shim.

10

CARA KERJA

Cara Kerja Pada Tahap Pertama


Naiknya tekanan bahan bakar sesuai denga
kerjanya pompa injeksi dan mencapai 19
2
kg/cm , tegangan yang berlebihan da
tegangan pegas no.1 menyebabkan jarum
nosel terdorong ke atas dan bahan baka
mulai diinjeksikan.
Setelah liff piece menyentuh dengan sprin
seat second spring besarnya pengangkata
jar um bel um ber ubah hin gga tek ana n bah a
2
bakar naik ± 260 kg/cm .

Engine
Cara Kerja Pada Phase Kedua
Bila tekanan bahan bakar mencapai 26
2
kg/cm , tegangan akan berlebihan da
TURBOCHARGER
Pada mesin natural aspirated, kira-kira 40%
energi panas yang dihasilkan ole
pembakaran terbuang ke atmosfir sebag
gas buang. Turbocharger adalah sebuah ala
yang memanfaatkan energi gas buang mes
untuk memasukkan udara tambahan ke dalam
silinder, sehingga turbocharger dapa
memanfaatkan sebagian dari energi yan

KONSTRUKSI

Compressor impeller terbuat dari alloy ringan


dan terpasang pada ujung shaft dengan mur
pengunci.
Journal bearing adalah tipe full floating yang
dilumasi dengan oli mesin dan mengambang
12
penuh ditopang pada oil film saat
Engine
turbocharger berputar pada putaran tinggi.
Bearing diputar oleh aksi dari oli yang diteka
WASTE GATE VALVE
ke dalam celah antara lingkar dalam dan luar
Pada mesin dengan turbocharger, untuk mengontrol boost pressure dengan mem-
mendapatkan efek supercharging bahkan saat bypass gas buang. Sistem ini terdiri dari
putaran mesin rendah adalah faktor yang waste gate valve yang ada pada turbine
harus dipertimbangkan saat memilih housing, dan actuator yang which drives the
turbocharger. Saat mesin berputar pada valve.
kecepatan rendah dan tidak menghasilkan Turbine housing memiliki lubang bypass gas
gas buang yang banyak, boost pressure buang, yang ditutup oleh katup yang
rendah, dan tidak terdapat masalah pada mencegah keluarnya gas buang melalui
mesin. Saat jumlah gas buang bertambah bypass. Boost pressure dialirkan dari
untuk menaikkan putaran turbine dan boost compressor housing ke bagian atas actuator.
pressure, akan tetapi, tekanan pembakaran Saat boost pressure mencapai nilai tertentu,
maksimum dapat melebihi limit dan dapat valve berfungsi untuk mem-bypass gas buang
merugikan mesin. Sistem waste gate sehingga tidak seluruhnya melewati turbine.

* Jika boost pressure di bawah nilai tertentu


2
(umumnya 0,68 kg/cm ), waste gate valve
tertu-tup penuh sehingga semua energi gas
buang akan digunakan untuk memutarkan
turbine.

OHP 44

* Jika boost pressure di ats nilai tertentu,


boost pressure akan melawan tegangan
pegas dari actuator untuk mendorong
diaphragm dan link, dan kemudian membuka
waste gate valve sehingga sebagian gas
buang tidak melewati turbine.
Ini akan mengurangi jumlah gas buang yang
memutarkan turbine untuk mengurangi
putaran turbine sehingga mempertahankan
boost pressu-re pada nilai tertentu.

OHP 44

CATATAN perbaikan, karena actuator rod dilas pada


Boost pressure tidak dapat distel ulang saat valve lever setelah penyetelan.

14

Engine

Pada mesin 4JA1-L yang digunakan pada


kendaraan Isuzu Panther, waste gate valve
digerakkan oleh tekanan gas buang.
Selama exhaust gas pressure di dalam
2
exhaust manifold di bawah 0,8 kgf/cm
actuator tidak bekerja dan waste gate valve
tetap menutup. Semua gas buang melalui
turbine housing.

OHP 44

Saat pedal akselerasi ditekan (sehingga


volume penginjeksian bahan bakar
bertambah), tekanan gas buang (exhaust gas
pressure) bertambah.
Ketika exhaust gas pressure mencapai 0,8
2
kgf/cm waste gate valve terbuka oleh
actuator (karena adanya tekanan gas buang
pada waste gate valve) sehingga sebagian
dari gas bekas dialihkan dari turbin wheel.
Dengan demikian kecepatan turbin dijaga
OHP 44 pada tingkat optimal untuk mencegah naiknya
boost pressure (tekanan pada intake
manifold) yang berlebihan.

SAFETY VALVE

Safety valve terpasang pada sisi intake


manifold. Jika waste gate valve rusak, mesin
akan meng-alami kerusakan karena tekanan
pembakaran yang berlebihan.
Oleh karena itu, safety valve dipasang untuk
mencegah boost pressure yang berlebihan.
Tekanan menekan safety valve ke atas, dan
membebaskannya ke atmosfir.

15

Engine

INTERCOOLER

Terdapat dua cara untuk menaikkan output yang digunakan untuk mendinginkan
mesin dengan volume silinder yang sama; temperatur udara yang tinggi dalam proses
pertama adalah menaikkan putaran mesin, dan pengiriman ke dalam silinder dengan kondisi
yang lainnya adalah menaikkan jumlah udara bertekanan. Saat pada tekanan yang sama,
dan bahan bakar yang masuk ke dalam kerapatan udara menjdi lebih tinggi dan jumlah
silinder. Untuk mesin dengan turbocharger, oksigen pada udara menjadi lebih besar
udara yang masuk lebih banyak dibanding sedangkan temperatur udara menjadi turun.
mesin normal. Dan bahan bakar dapat Oleh karena itu, sangatlah mungkin untuk
diinjeksikan sesuai dengan jumlah udara yang mendapatkan output mesin yang lebih tinggi
masuk, dengan demikian menghasilkan output dan menghemat bahan bakar dengan
mesin yang lebih besar dengan volume silinder mendinginkan udara untuk mendapatkan
yang sama. Akan tetapi, temperatur dari udara kerapatan yang lebih t inggi, dan mengirimkan
yang ditekan dan dikirimkan oleh turbocharger juml ah udar a yang lebih bany ak ke dala m
menjadi tinggi dan kerapatannya rendah. silinder.
Gambar di bawah memperlihatkan intercooler

OHP 45

Meskipun kerapatan udara akan menjadi lebih Sehingga, penghematan bahan bakar menjadi
tinggi hanya dengan udara bertekanan, akan lebih baik dengan cara menurunkan
menjadi lebih tinggi saat didinginkan. Udara kehilangan gesek, karena output mesin dapat
yang mencapai temperatur 140°C karena dinaikkan tanpa mengganti mesin dengan
dikompresikan oleh turbocharger didinginkan mesin yang lebih besar. Saat temperatur
menjadi 50°C dengan mengirimkannya ke udara masuk turun, beban thermal akan
intercooler, dan kerapatan udara menjadi menjadi lebih ringan dan menaikkan
lebih tinggi 30%. Bahan bakar yang durabilitas cylinder head, piston dan valves.
diinjeksikan dalam kondisi ini akan Selanjutnya, terdapat keuntungan lain yaitu
menghasilkan pembakaran yang lebih baik, menurunnya kadar NOx yang dihasilkan
dan sangatlah mungkin untuk menginjeksikan dengan tidak terjadinya kenaikan yang tiba-
jum lah bah an bak ar yang leb ih besar unt uk tiba pada temperatur pembakaran.
menghasilkan output mesin yang lebih besar.

16

Engine

Untuk memaksimumkan umur turbocharger, lakukan perhatian berikut:

[PERHATIAN] [ALASAN MENGAPA)

1. Jangan mengoperasikan mesin di atas putar- Setelah mesin hidup, tekanan oli tidak dapat
an idle setidaknya 5 detik setelah mesin naik dengan cepat. Bekerjanya turbocharger
hidup. tanpa suplai oli yang cukup untuk beberapa
detik dapat menyebabkan kerusakan bearing.

2. Jangan mengg-gas mesin sebelum suhu air Mengoperasikan mesin saat kondisi dingin
pendingin mecapai suhu kerjanya. dapat menyebabkan kerusakan bearing karena
oil film dapat terpotongdengan mudah.

3. Operasikan mesin pada putaran idle speed Turbocharger masih terus berputar untuk
selama beberapa menit untuk membiarkan beberapa detik setelah mesin mati. Dan juga
turbocharger dingin sebelum mematikan me- panas dihasilkan. Sehingga temperatur harus
sin, khususnya setelah pengendaraan dalam turun serendah mungkin sebelum mesin mati.
kecepatan tinggi. Dan jangan mematikan Pada temperatur tinggi dan tanpa tekanan oli
mesin pada putaran tinggi. dapat menyebabkan kerusakan bearing.

4. Start mesin sampai tekanan oli normal Selama mesin tidak beroperasi dalam jangka
tercapai setelah mesin disimpan dalam waktu yang lama, oli mesin dapat mengental.
waktu yang lama (lebih dari 3 bulan). Mengoperasikan mesin pada kondisi ini dapat
menyebabkan kerusakan bearing.

5. Setelah penggantian oli mesin atau perbaik- Saat menjalankan mesin dengan tekanan oli
an yang melibatkan pengurasan oli, start yang kurang, bearing mudah sekali rusak.
mesin, kemudian operasikan pada putaran Sedikit saja bearing tergores, bearing akan
idle untuk beberapa menit. rusak dengan cepat karena putaran yang
sangat tinggi.

Seperti disebutkan di atas, pelumasan untuk harus memilih oli berkualitas tinggi (CD atau
turbocharger sangatlah penting dan anda SF direkomendasikan).

Mesin diesel menghasilkan tenaga yang lebih


besar jika jumlah udara masuk bertambah
tanpa merubah volume silindernya. Prinsip ini
diguna-kan oleh turbocharger. Akan tetapi,
udara masuk yang dikompresikan menjadi
panas sampai 140°C dan kerapatannya
menurun saat volume udara mengembang.
Intercooler mencegah penu-runan kerapatan
udara dan membantu mesin bekerja secara
efisien tanpa kehilangan udara masuk sedikit
pun. Ini menjamin performa dinamis yang
sangat baik dan menghemat bahan bakar.

17

Improve Your Experience


Rating will help us to suggest even better
related documents to all of our readers!

Useful

Not Useful

Engine

KONSTRUKSI

Konstruksi intercooler, sama seperti radiator,


terdiri dari bagian cooling core, upper tank
dan lower tank (atau side tank), dan
semuanya terbuat dari aluminum. Konstruksi
dari core didesain sehingga efisiensi
pendinginan yang lebih tinggi dapat
dihasilkan dengan mengurangi tahanan
internal. Untuk pemasangan ke mesin, selang
spesial yang digunakan tahan terhadap
temperatur tinggi. Upper hose, khususnya,
terbuat dari karet tahan panas karena bagian
ini menjadi sangat panas.
Untuk mesin diesel ukuran besar, intercooler
biasanya terpasang pada bagian depan
radiator, dan didinginkan oleh cooling fan

EMISSION CONTROL SYSTEM


GAS BUANG

ATMO SFIR

Atm osf ir bum i yang bia sa dis ebut "ud ara


terutama terdiri atas dua gas: Oksigen (O2 )
yang menempati 21% volume atmosfir, dan
Nitrogen (N2 ) yang menempati 78% volume
atmosfir. Sisanya yang 1% ditempati oleh
berbagai macam gas, termasuk argon (Ar)
yang berjumlah 0,94% dari sisa 1% dan
carbon dioksid (CO 2 ).

Referensi
Banyaknya gas dalam satuan volume,
berbeda banyak bila dibandingkan dalam
ukuran beratnya.
Sebagai contoh, dinyatakan volume oksigen
21%. Dalam satuan berat kira-kira 23% dari
atmosfir.

18

Engine

ZAT PENGHASIL POLUSI UDARA

Disamping argon dan carbon dioksid, masih


banyak lagi zat yang dihasilkan manusia,
seperti (CO), Gas hidro carbon (HC), oksid
Nitrogen (NOx), sulfur dioksida (SO2) dan
lain-lain.
Zat yang tidak diinginkan ini disebut "Air
pollutant" atau "pencemar udara". Seperti
terlihat pada gambar di bawah, polusi udara
bukan hanya karena mobil : sumber polusi
lain misalnya pabrik, thermo electric power
plant, heater bangunan, tempat pembakaran
sampah, kapal terbang dan kapal laut.

Pada pedoman training ini hanya diuraikan


zat polusi yang dihasilkan oleh mobil.

Referensi
Di samping gas-gas tersebut di atas, di dalam
atmosfir terdapat zat padat, seperti debu
partikel carbon dan lain-lain. Di dalam buku
pedoman training ini hanya diuraikan zat
dalam bentuk gas.

ZAT PENCEMAR YA NG DIHASILKAN


MOBIL

Zat pencemar dari hasil pembakaran atau uap dibagi menjadi lima macam, yaitu CO, HC
bahan bakar (bensin atau solar) : ini dapat Nox, SO2 dan PM. Gas-gas ini mengganggu
pernapasan, dan bahkan berbahaya terhadap
manusia, binatang atau tanaman
.

1. GAS BUANG

Bila bensin terbakar, maka akan terjadi reaksi


dengan oksigen membentuk carbon dioksid
(CO 2 ) dan air (H2 0). Reaksi ini dinyatakan
sebagai berikut

19

Engine

Persamaan kimia di atas dengan anggapan


bahwa pembakaran sempurna yang
sebenarnya jarang terjadi.
Produk sampingan seperti disebutkan di
bawah juga ada walaupun sedikit.

Carbon Monoksida (CO) oksigen di dalam campuran, yang bergabung


Carbon Monoksida adalah gas berbahaya bila temperatur ruang bakar naik di atas
yang tidak berwarna dan tidak berbau. CO 1800°C. Ada beberapa campuran molekul
menghalangi paru-paru mendapatkan yang terdiri atas Nitrogen (N2 )I dan oksigen
oksigen. CO dihasilkan oleh pembakaran (0 2 ) yaitu : NO, NO2 , N2 O, N2 0 3 , dan lain-lain.
bahan bakar yang tidak sempur-na akibat Yang disebut "oksid nitrogen", dan agar lebih
pembakaran kurang oksigen dan merupakan mudah disebut NOx".
komponen utama polusi udara. Mesin diesel Yang diatur dalam regulasi emisi adalah
menghasilkan CO yang jauh lebih rendah nitric oxide (NO) yang tidak berwarna, dan
dibandingkan mesin bensin. nitrogen dioxide (NO 2 ) yang berwarna coklat
kemerahan yang sangat berbahaya dan
Hidrocarbon (HC) reaktif. Nitrogen oxides yang lain, seperti
HC ialah bensin mentah yang belum terbakar, nitrous oxide N 2O (anestetik “gas tertawa”),
yang berasal dari : tidak termasuk emisi yang diatur.
Gas mentah yang keluar akibat

overlap katup masuk dan katup buang. * Photo chemical smog. Bila HC dan NOx di
Gas sisa dekat dinding silinder dan
• atmosfir terkena sinar matahari, akan terjadi
terbuang saat langkah buang. reaksi photo kimia (cahaya + kimia) dan
Gas belum terbakaryan g tertinggal di
• menghasilkan berbagai campuran Oksigen
belakang ruang bakar setelah (khususnya 03 ) dan mengakibatkan gejala
misfiring ketika jalan menurun atau yang disebut "smog". Photochemical smog
ketika engine brake. menghalangi pandangan, menyakitkan
Gas mentah akibat pembakaran tidak
• mata, menimbulkan kanker dan
sempurna karena pembakaran terlalu menyebabkan kerusakan hutan.
singkat atau campuran gemuk.
Sulfur Dioksi da (SO2 )
Nitrogen Oxides (NOx) Zat ini terbentuk ketika sulfur bubuk bewarna
Beberapa gas polusi udara tersusun dari kuning keemasan yang terdapat di batubara
nitrogen dan oksigen yang memainkan dan minyak terbakar. Sulfur dioksida adalah
peranan penting dalam pembentukan gas tak terlihat yang berbau amat tajam dan
photochemical smog*. Nitrogen oxides biasa menyerang sistem pernafasan manusia, serta
disebut juga dengan “NOx”, dimana “x” dapat membunuh penderita asma. Setelah
menggambarkan perubahan proporsi oksigen berjam-jam atau berhari-hari tercampur di
terhadap nitrogen. Mesin pembakaran dalam udara, sulfur dioksida ini membentuk partikel
merupakan penghasil utama emisi nitrogen amat halus yang disebut sulfat, yang dapat
oxide. NOx dihasilkan oleh nitrogen dan menembus bagian terdalam dari paru-paru.

20

Engine

Sulfat kemudian bereaksi dengan air di awan benda padat ini adalah partikel-partikel
atau di dalam paru-paru untuk membentuk amat kecil dan halus yang dapat
asam belerang, yang sering disebut hujan menembus ke dalam paru-paru yang hanya
asam. dilindungi oleh dinding tipis setebal
molekul. Sering disebut sebagai PM 10
Particulate Matter (PM) karena benda partikulat tersebut lebih
Partikel yang terbentuk karena kecil daripada 10 mikron, kebanyakan
pembakaran yang tidak sempurna. Mesin partikel halus itu berasal dari senyawa
diesel diesel menghasil-kan emisi PM yang sulfur dan nitrogen yang dalam selang
j au h leb ih b es ar diban ding mes in ben si n. waktu beberapa jam atau beberapa hari
Asap dan jel ag a di seb ut ben d a par t ikul at , berubah dari gas m enjadi padat.
tetapi bentuk yang paling berbahaya dari

2. UAP BAHAN BAK AR

Hidrocarbon mentah (HC) ini berasal dari uap


bahan bakar dari tangki dan karburator yang
bebas ke atmosfir.

3. BLOW BY-GAS

Blow by gas yaitu gas yang sudah dan belum


terbakar yang keluar melalui celah piston
silinder selama kompresi dan pembakaran.
Blow-by gas keluar bebas ke atmosfir melalui
crankcase.

You might also like