Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

PERAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DALAM

PENGANGKATAN DUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA SETELAH AMANDEMEN

UUD 1945

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Hukum

ARTIKEL

Oleh:
BIMA ARIANDA
1210012111295

Bagian Hukum Tata Negara

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG

2016

REG.NO.06/SKRIPSI/HTN/FH/VI/2016

1
2
THE ROLE OF THE HOUSE OF REPRESENTATIVES OF THE REPUBLIC OF
INDONESIA IN THE APPOINTMENT OF AMBASSADOR OF THE REPUBLIC OF
INDONESIA AFTER THE AMENDMENT TO THE CONSTITUTION 1945

Bima Arianda1 Boy Yendra Tamin, SH., MH1Dr. Sanidjar Pebrihariati, R, SH., MH.1
Study Program of Legal Studies University of Bung Hatta
Email: bimaarianda@ymail.com

ABSTRACT
The Organization of the powers that be done through an amendment to the Constitution, is an
effort to cover a variety of flaws that are contained in the Constitution before the amendment.
One of this Constitution changes seen on the appointment of ambassadors.As for the formulation
of the problem (1) how does the mechanism of appointing Ambassador RI before and after the
amendment to the Constitution? (2) how is the role of PARLIAMENT in the appointment of
Ambassador RI after the amendment to the Constitution? (3) how is the legal implications if
PARLIAMENT does not give approval against the prospective Ambassador RI? Research
methods used in this thesis is the normative legal research with this type of research is descriptive
using secondary data sources that consist of primary, secondary law materials, and tertiary. The
results of such research are (1) the mechanism of appointing Ambassador before the amendment
is the prerogative of a President while after amending the Constitution should pay attention to the
consideration of the HOUSE of REPRESENTATIVES to eliminate the authoritarian nature of
power. (2) the role of the PARLIAMENT in the appointment of Ambassadors that is giving
consideration, but will not have a binding force, so that the President can heed or ignore such
considerations. (3) the Legal Implications if Ambassadors are appointed without regard to the
consideration of the HOUSE of REPRESENTATIVES made a mistake, then the HOUSE can ask
interplasi rights or the right to pose questions to the President on policies that have already been
taken.

Keywords: Role, House of Representatives, Ambassador

A. Latar Belakang Era reformasi dimulai pada Tahun


1999, dan membawa perubahan-perubahan
Perubahan Undang-Undang Dasar yang mendasar dalam sistem pemerintahan
Tahun 1945 terjadi akibat tuntutan dan ketatanegaraan Republik Indonesia
perubahan yang sangat kuat pada awal sebagaimana nampak pada perubahan yang
reformasi, antara lain tuntutan atas hampir menyeluruh atas Undang-Undang
kehidupan berbangsa, bernegara, Dasar Tahun 1945.
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih Adapun tujuan perubahan tersebut antara
demokratis, penegakan hukum yang lebih lain:
baik, penghormatan atas hak-hak asasi 1. Menyempurnakan aturan dasar
manusia dan berbagai tuntutan perubahan mengenai tatanan negara dalam
lainnya. mencapai tujuan nasional yang

13
tertuang dalam pembukaan UUD eksistensi negara dan perjuangan
1945 dan memperkokoh NKRI; negara mewujudkan demokrasi,
2. Menyempurnakan aturan dasar seperti pengaturan wilayah negara
mengenai jaminan dan dan pemilihan umum;
pelaksanaan kedaulatan rakyat 7. Menyempurnakan aturan dasar
serta memperluas partisipasi mengenai kehidupan bernegara
rakyat agar sesuai dengan dan berbangsa sesuai dengan
perkembangan paham Demokrasi; perkembangan aspirasi,
3. Menyempurnakan aturan kebutuhan, serta kepentingan
mengenai jaminan dan bangsa dan negara Indonesia
perlindungan terhadap Hak Asasi dewasa ini sekaligus
Manusia (HAM) agar sesuai mengakomodasi kecendrungannya
dengan perkembangan paham untuk kurun waktu yang akan
HAM dan peradaban umat datang.1
manusia yang sekaligus Pasca Amandemen UUD 1945
merupakan syarat bagi suatu suasana perpolitikan nasional dianggap
negara hukum dicita-citakan oleh sebagai masa kebebasan dan berekspresi.
UUD 1945; Keadaan ini semakin bertambah seiring
4. Menyempurnakan aturan dasar dengan dilakukannya perubahan terhadap
penyelenggaraan negara secara UUD 1945 yang di anggap melindungi
demokratis dan modern, antara kekuasaan otoriter dari pemerintah pada
lain melalui pembagian kekuasaan rezim orde baru Suharto.
yang lebih tegas, sistem saling Hal itu juga dapat terlihat pada
mengawasi dan saling mekanisme pengangkatan Duta Besar RI,
mengimbangi (Checks and mekanisme pengangkatan seorang Duta
Balances) yang lebih ketat dan Besar terlihat pada perubahan UUD 1945
transparan, dan pembentukan pada Pasal 13 ayat (2) yang menyatakan
lembaga-lembaga negara yang Dalam pengangkatan Duta Besar, Presiden
baru untuk mengakomodasi terlebih dahulu mendengarkan pertimbangan
perkembangan kebutuhan bangsa DPR.2 Berdasarkan ketentuan tersebut
dan tantangan zaman; pengangkatan Duta Besar tidak lagi menjadi
5. Menyempurnakan aturan dasar hak prerogatif Presiden, namun juga
mengenai jaminan konstitusional berdasarkan pertimbangan dari DPR, hal ini
dan kewajiban negara merupakan salah satu bentuk implementasi
mewudjudkan kesejahtraan sosial, dari salah satu fungsi pengawasan DPR
mencerdaskan kehidupan bangsa, terhadap Presiden, walapun dalam hal ini
menegakkan etika, moral, dan DPR hanya memberikan pertimbangan
solidaritas dalam kehidupan dalam pengangkatan Duta Besar.
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan dalam
1
perjuangan mewudjudkan negara Panduan Pemasyarakatan Undang-
sejahtera; Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
6. Melengkapi aturan dasar yang 1945 Dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia, 2015, Jakarta, hlm. 12.
sangat penting dalam 2
UUD 1945 Hasil Amandemen & Proses
penyelenggaraan negara bagi Amandemen UUD 1945 Secara Lengkap, 2015, Sinar
Grafika, Jakarta, hlm. 10.

24
Duta Besar adalah pejabat 1. Bagaimanakah mekanisme
Diplomatik yang ditugaskan ke pengangkatan Duta Besar RI
pemerintahan asing berdaulat, atau sebuah sebelum dan sesudah
organisasi internasional, untuk bekerja Amandemen UUD 1945?
sebagai pejabat yang mewakili negara dalam 2. Bagaimanakah Peran DPR dalam
hubungan diplomatik dengan negara lain. pengangkatan Duta Besar RI
setelah Amandemen UUD 1945?
Menurut Pasal 3 Ayat (1) Konvensi 3. Bagaimanakah Implikasi Hukum
Wina Tahun 1961 tugas dan fungsi pejabat apabila DPR tidak memberikan
diplomatik yaitu: persetujuan terhadap Calon Duta
Besar RI?
1. Mewakili negara pengirim di
negara penerima;
C. Metode Penelitian
2. Melindungi kepentingan negara
Metode penelitian yang digunakan
pengirim dan kepentingan warga
dalam penelitian ini yaitu:
negaranya di negara penerima
dalam batas-batas yang 1. Jenis Penelitian
diperbolehkan oleh hukum
internasional; Jenis penelitian yang digunakan
3. Melakukan perundingan dengan adalah penelitian hukum normatif yang juga
pemerintah negara penerima; disebut sebagai penelitian perpustakaan atau
4. Memperoleh kepastian dengan studi dokumen. Penelitian hukum doktriner,
semua cara yang sah tentang adalah penelitian yang dilakukan atau
keadaan dan perkemangan negara ditujukan hanya pada peraturan-peraturan
penerima dan melaporkannya yang tertulis atau bahan-bahan hukum yang
kepada pemerintah negara lain. Dikatakan sebagai penelitian
pengirim; perpustakaan ataupun studi dokumen
5. Meningkatkan hubungan disebabkan penelitian ini lebih banyak
persahabatan antara negara dilakukan terhadap data yang bersifat
pengirim dan negara penerima sekunder yang ada di
serta megembangkan hubungan perpustakaan.Penelitian perpustakaan
ekonomi, kebudayaan dan ilmu demikian dapat dikatakan sebagai lawan dari
pengetahuan. penelitian empiris (penelitian lapangan).3
Berdasarkan uraian di atas penulis 2. Sumber Data
tertarik untuk meneliti mengenai “PERAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Dalam Penelitian ini penulis
REPUBLIK INDONESIA DALAM menggunakan sumber data Sekunder sebagai
PENGANGKATAN DUTA BESAR berikut:
REPUBLIK INDONESIA SETELAH a. Bahan Hukum Primer
AMANDEMEN UUD 1945”. Bahan Hukum Primer adalah bahan
B. Rumusan Masalah hukum yang mempunyai otoritas
(autoritatif).Otoritas atau (autoritatif)
Dari uraian latar belakang masalah di yaitu dokumen yang mengikat dan
atas, penulis merumuskan beberapa
permasalahan dalam penelitian ini yang 3
Suratman dan Philips Dillah, 2014, Metode
selanjutnya dirumuskan sebagai berikut: Penelitian Hukum, Afabeta, Bandung, hlm.5 .

35
ditetapkan oleh pihak yang berwenang. 4 1. Untuk mengetahui mekanisme
Dalam tulisan ini diantaranya ialah: pegengkatan Duta Besar RI sebelum
1) Undang-Undang Dasar Negara dan sesudah Amandemen Undang-
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Republik Indonesia
(Pasca Amandemen); Tahun 1945.
2) Undang-Undang No. 37 Tahun Sebelum Amandemen Undang-
1999 Tentang Hubungan Luar Undang Dasar Tahun 1945,
Negeri; pemilihan Duta Besar langsung
3) Undang-Undang No 17 Tahun ditunjuk oleh Presiden selaku kepala
2014 Tentang Majelis negara dan kepala pemerintahan
Permusyawaratan Rakyat, Dewan yang mempunyai hak untuk memilih
Perwakilan Rakyat, Dewan perwakilan Negara Indonesia diluar
Perwakilan Daerah, dan Dewan negeri. Sedangkan berdasarkan Pasal
Perwakilan Rakyat Daerah; 13 Ayat (2) UUD 1945 Setelah
4) Keputusan Presiden Nomor 108 Amandemen menyatakan “Dalam
tahun 2003 Tentang Organisasi pengangkatan duta, Presiden
Perwakilan Republik Indonesia Di memperhatikan pertimbangan
Luar Negeri. Dewan Perwakilan Rakyat” dengan
demikian kekuasaan untuk
b. Bahan Hukum Sekunder mengangkat Duta Besar tidak lagi
semata-mata hak prerogatif Presiden.
Bahan-bahan yang memberikan 2. Untuk mengetahui peran DPR dalam
penjelasan tentang bahan hukum pengangkatan Duta Besar setelah
primer, antara lain adalah tulisan Amandemen.
mengenai pendapat para pakar hukum, Sesuai dengan ketentuan konstitusi
buku-buku dan jurnal hukum. peran DPR dalam pengangkatan
Duta Besar adalah memberikan
c. Bahan Hukum Tersier
pertimbangan, yang diawali dengan
Yaitu bahan yang memberikan bahan-
pemanggilan calon Duta Besar yang
bahan yang memberikan informasi lebih
telah direkomendasikan oleh
lanjut terhadap bahan hukum primer
Presiden untuk dilakukan dengar
dan bahan hukum skunder antara lain
pendapat atau Clarification Hearing
kamus besar bahasa indonesia, kamus
di Komisi I guna memberikan saran
hukum, majalah, artikel, koran dan
atau masukan terhadap prioritas yang
lainnya.5
harus dikerjakan apabila calon Duta
Besar itu terpilih dan dilantik.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kemudian hasil dari penilaian
Adapun hasil dari penelitian dan terhadap calon Duta Besar
pembahasan ini antara lain: disampaikan kepada Presiden secara
rahasia namun hasil dari
pertimbangan tersebut tidak bersifat
mengikat. Dengan demikian Presiden
4
dapat memperhatikan atau
Zainuddin Ali, 2013, Metode Penelitian mengabaikan pertimbangan tersebut.
Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 47.
5
Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji,1995, 3. Untuk mengetahui implikasi hukum
Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, apabila DPR tidak memberikan
Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 33.

46
persetujuan terhadap calon Duta Kewenangan yang diberikan kepada DPR
Besar RI. untuk menjalankan fungsi pengawasannya
Mengingat pertimbangan tersebut dengan membatasi beberapa hak Prerogatif
tidak bersifat mengikat. Namun Presiden, salah satunya dapat terlihat dalam
sebaiknya Presiden tetap hal pengangkatan Duta Besar Republik
memperhatikan pertimbangan DPR, Indonesia yang akan di tempatkan dinegara
karena jika Duta Besar dilantik tanpa sahabat sebagai perwakilan negara. Pada
mendapat persetujuan DPR Pasal 13 Ayat (2) UUD 1945 setelah
melakukan kesalahan atau tindakan perubahan menyebutkan “dalam hal
yang dapat merugikan negara, maka pengangkatan duta, Presiden memperhatikan
DPR dapat menggunakan hak pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat”.
interplasi kepada Presiden. Dari ketentuan inilah yang menjadi dasar
bagi DPR untuk berperan dalam
Penutup pengangkatan Duta Besar dengan
memberikan pertimbangan kepada Presiden.
A. Simpulan Kemudian DPR melalui Pimpinan Dewan
melimpahkan kewenangan kepada Komisi I
1. Mekanisme pengangkatan Duta Besar yang membidangi Hubungan Luar Negeri.
sebelum dan sesudah Amandemen UUD Selanjutnya Komisi I memanggil calon Duta
1945, Pergeseran executive heavy menjadi Besar yang direkomendasikan Presiden
legislative heavy ini jelas berdampak pada untuk dilakukan clarification hearing atau
kekuasaan dan peran DPR. Salah satunya dengar pendapat pada pembahasan bersama
terlihat pada fungsi pengawasan terhadap dengan melakukan Rapat Dengar Pendapat
pengangkatan Duta Besar RI yang Umum (RDPU) bersama setiap calon dubes
memerlukan pertimbangan dari DPR. yang diajukan oleh Presiden. Setelah itu
Mekanisme pengangkatan seorang Duta Komisi I melakukan rapat internal untuk
Besar berdasarkan Keputusan Rapat Badan melakukan penilaian dan pertimbangan
Musyawarah (BAMUS) DPR RI tanggal 23 terhadap para calon Duta Besar dan
Mei & 29 Agustus 2002 yaitu: kemudian hasil dari keputusan tersebut
a. Surat mengenai pencalonan Duta diberikan kepada Presiden sebelum akhirnya
Besar Republik Indonesia untuk keputusan untuk mengangkat calon Duta
negara-negara sahabat di Besar Tersebut kembali ketangan Presiden.
sampaikan oleh Presiden, dengan 3. Implikasi Hukum apabila DPR tidak
kata lain Presiden memberikan persetujuan terhadap calon
Merekomendasikan langsung para Duta Besar, adalah pada peran DPR yang
calon Duta Besar. hanya sebatas memberikan pertimbangan-
b. Setelah diterima oleh pimpinan pertimbangan yang mungkin akan menjadi
dewan akan langsung diumumkan masukan untuk Presiden, sehingga
dalam rapat paripurna. pertimbangan yang diberikan oleh DPR
c. Hasil pembahasan Komisi I akan tidak mempunyai kekuatan hukum yang
dilaporkan kepada pimpinan mengikat dalam pengangkatan seorang Duta
dewan untuk selanjutnya Besar, dengan demikian apapun hasil dari
disampaikan kepada Presiden pembahasan DPR terkait pencalonan Duta
secara rahasia. Besar yang di usulkan, Presiden dapat saja
2. Peran DPR dalam pengangkatan Duta Besar memperhatikan atau tidak memperhatikan
RI setelah Amandemen UUD 1945 adalah. pertimbangan yang diberikan oleh DPR,

57
sehingga pada akhirnya keputusan tetap terus menjaga hubungan baik antar
berada ditangan Presiden. negara yang selama ini telah terjalin.

B. Saran
Ucapan Terima Kasih
Berdasarkan pada kesimpulan di atas,
Assalamu’alaikum Wr. Wb
penulis kemudian merumuskan saran
sebagai berikut:
Alhamdulillahirabbil’alamin puji
1. Pengangkatan Duta Besar harus
syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah
melalui pertimbangan Dewan
SWT yang telah memberikan nikmat
Perwakilan Rakyat guna
kesehatan dan nikmat kesempatan sehingga
meningkatkan profesionalisme,
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
kualitas diplomasi, peningkatan
salawat dan salam Penulis doakan agar
kinerja, dan mampu membawa
disampaikan kepada Rasulullah Muhammad
kepentingan masyarakat Indonesia di
SAW yang telah membawa umat manusia
kancah internasional.
dari alam jahiliyah ke alam yang penuh
2. Pertimbangan dari Dewan
pengetahuan seperti yang Penulis rasakan
Perwakilan Rakyat memang tidak
saat ini, dalam hal ini Penulis memberi judul
bersifat mengikat, namun Presiden
skripsi “PERAN DEWAN
harus tetap memperhatikan
PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK
pertimbangan-pertimbangan tersebut
INDONESIA DALAM
guna menjadikan Duta Besar terpilih
PENGANGKATAN DUTA BESAR
memanglah seorang yang dapat
REPUBLIK INDONESIA SETELAH
membawa kepentingan nasional
AMANDEMEN UUD 1945”
dimata dunia menjadi lebih baik lagi.
Selain itu pertimbangan tersebut
Penulis menyadari bahwa dalam
merupakan, implementasi dari fungsi
proses penulisan skripsi ini banyak
pengawasan yang diperoleh legislatif
mengalami kendala, namun berkat usaha,
terhadap kebijakan eksekutif
bantuan, dan bimbingan serta doa dari
sehingga dengan demikian dapat
orang tua, keluarga dan doa-doa berbagai
meningkatkan hubungan antara
pihak dan berkat rahmat Allah SWT
eksekutif dan legislatif dengan baik
sehingga kendala-kendala tersebut dapat
melalui mekanisme checks and
teratasi. Untuk itu Penulis menyampaikan
balances untuk tetap mengawasi,
ucapan terima kasih kepada Bapak Boy
mengkoreksi kinerja guna
Yendra Tamin, S.H.,M.H. selaku
meningkatkan kualitas negara lebih
Pembimbing I dan Ibu Dr. Sanidjar
baik.
Pebrihariati R, S.H.,M.H selaku
3. Efesiensi waktu pemilihan Duta
Pembimbing II yang telah meluangkan
Besar tersebut harus tetap di
waktunya membimbing saya dengan tulus
perhatikan, mengingat perlu adanya
dan ikhlas dalam membimbing,
seorang Duta Besar sebagai
mengarahkan dan memotivasi saya selama
perwakilan negara yang memberikan
penyusunan skripsi ini mudah-mudahan
pelayanan serta pelindung bagi
beliau selalu dalam lindungan Allah SWT.
Warga Negara Indonesia (WNI)
yang berada diluar negeri serta dapat
Selanjutnya ucapan terima kasih Penulis
ucapkan pula kepada:

8
6
1. Ibu Dwi Astuti Palupi, S.H.,M.H. 10. Bang Adi Suhendra Ritonga, S.H,
selaku Dekan Fakultas Hukum Bang Yudhy Rahman, S.H, atas
Universitas Bung Hatta. motivasi dan arahannya serta
2. Ibu Nurbeti, S.H., M.H. selaku semangat yang diberikan dan rekan-
Wakil Dekan Fakultas Hukum rekan perintis FASIH.
Universitas Bung Hatta sekaligus 11. Rekan-Rekan 90th Squad Project,
sebagai Penguji Bang Firman Agung,T.O.P.,W.O.W
3. Bapak Suamperi, S.H., M.H. selaku (Suhu), Aulia Ramadheny. W.O.W,
Ketua Bagian Hukum Tata Negara Bang Dio Nugraha, Ihsan Maulana,
sekaligus sebagai Pengujia dan Ibu Ulva Ridha, Bang Ab, Bang
Resma Bintani G, S.H,. M.H. selaku Budiarto Ramli Bakar yang telah
Penguji mendukung dan membuat penulis
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas berkreatifitas selama menempuh
Hukum Universitas Bung Hatta yang Gelar S1.
selama ini memberikan ilmu dan 12. Rekan-rekan Angkatan 2012 yang
pengetahuan kepada Penulis. merupakan angkatan “Rajawali”,
5. Panitia Pendidikan Khusus Profesi terkhusus Muammar Fahri, Faldo
Advokat (PKPA) Universitas Bung Oktavianus, Raja Harry Triadi
Hatta Ibu Deswita Rosra,S.H.,M.H, Setiawan, Rahmad Akbar Nasution,
Bapak Sahrul, Pakde, Bang Danu Aryadi, Dilon Scandiva
Zon,Ahmad Iffan, dan Bang Reza Ramadi, Redy Putra Mayoan,
Novandi yang telah bersemangat Zulpaizar Lubis, Hendra Mustika,
bersama-sama guna mensukseskan serta semuanya yang tidak dapat
PKPA. penulis sebutkan satu persatu. May
6. Badan Eksekutif Masyarakat Allah bless us!
Mahasiswa (BEMMU) Universitas 13. Rekan- rekan seperjuangan Program
Bung Hatta periode 2015-2016 Khususan Hukum Tata Negara.
7. Ayahanda Parno Adianto dan Ibunda Terakhir kepada semua pihak yang
Emy Suriani Efdi sebagai orangtua tidak dapat Penulis sebutkan
yang penulis sayangi dan hormati, namanya satu per satu.Terima kasih
terima kasih yang tak terhingga atas atas segala bantuan dan
kasih sayang, doa, bimbingan, serta sumbangsihnya, baik moril maupun
nasihat dan juga skripsi ini penulis materil dalam penulisan dan
persembahkan untuk Ayah dan Ibu.” penyusunan skripsi ini.Dengan
Tiada kata terbaik selain Bersyukur”. segala keterbatasan Penulis hanyalah
8. Wisnu Suganda dan Dewi Arini manusia biasa yang tak luput dari
Sebagai Abang dan Adik dari penulis khilaf dan lupa, semoga Allah SWT
yang selama ini selalu memberikan senantiasa membalas kebaikan kalian
dukungan serta semangat, juga kasih dengan yang lebih baik.Amin ya
sayang kalian kepada penulis. rabbal’alamin.
9. TIM PKM “Gerobak Sampah di
Batuhampar” , Novalia Putri Skripsi ini tentunya masih jauh dari
Hasibuan dan Yunita Amri yang kata sempurna. Untuk itu, mungkin akan
selalu memberikan motivasi kepada ditemui beberapa kekurangan dalam skripsi
penulis dan mereka adalah junior - ini mengingat Penulis sendiri memiliki
junior yang haus akan prestasi. banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala
masukan, kritik dan saran konstruktif dari

97
segenap pembaca sangat diharapkan untuk PSHK, 2000, Semua HarusTerwakili; Studi
mengisi kekurangan yang dijumpai dalam Mengenai Reposisi MPR, DPR, dan
skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini Lembaga Kepresidenan di
dapat bermanfaat bagi kita semua, Indonesia, PHSK, Jakarta.
khususnya bagi Penulis sendiri. Amin yaa Suratman dan Philips Dillah, 2014, Metode
rabbal’alamin. Penelitian Hukum, Afabeta,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Bandung.
Soerjono Soekanto, 2012, Penelitian Hukum
Normatif Suatu Tinjauan Singkat,
Daftar Pustaka Rajawali Pers, Jakarta.
Sri Soemantri, 1993,Tentang Lembaga-
Buku-Buku lembaga Negara Menurut UUD
1945, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Abdy Yuhana, 2013, Sistem Ketatanegaraan
UUD 1945 Hasil Amandemen & Proses
Indonesia Pasca Perubahan UUD
Amandemen UUD 1945 Secara
1945, Fokusmedia, Bandung.
Lengkap,2015, Sinar Grafika,
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2010,
Jakarta.
Pengantar Metode Penelitian
Zainuddin Ali, 2013, Metode Penelitian
Hukum, Rajawali Pers, Jakarta.
Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.
Bambang Sunggono, 2013 , Metodologi
Penelitian Hukum, Rajawali Pers,
Peraturan Perundang-Undangan
Jakarta.
Bintan R Saragih, 1988, Lembaga
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Perwakilan dan Pemilihan Umum
Indonesia Tahun 1945 (Pasca
di Indonesia, Gaya Media Pratama,
Amandemen).
Jakarta.
Undang-Undang No. 37 Tahun 1999
Dahlan Thaib, 2000, DPR dalam Sistem
Tentang Hubungan Luar Negeri.
Ketatanegaraan Indonesia,
Undang-Undang No. 17 Tahun 2014
Yogyakarta Liberty, Yogyakarta.
Tentang Majelis Permusyawaratan
Ismail Suny, 1977, Pergeseran Kekuasaan
Rakyat ,Dewan Perwakilan Rakyat,
Eksekutif, Aksara Baru, Jakarta.
Dewan Perwakilan Daerah, dan
Lexy J, Moleong, 2006, Metedologi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Penelitian Kualitatif, PT. Remaja TAP MPR No. IV/MPR/1999 Tentang
Rosdakarya, Bandung. Garis-garis Besar Haluan Negara
GBHN Tahun 1999-2004.
Mahyuddin Salim, 1989, Capita Selecta Keputusan Presiden Nomor 108 tahun 2003
Hukum Internasional, Fakultas Tentang Organisasi Perwakilan
Hukum UNAND. Republik Indonesia Di Luar Negeri.
Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Sumber Lain
Tahun 1945 Dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Duta Besar,
Indonesia,2015, Jakarta. https://id.wikipedia.org/wiki/Dutab
Patrialis Akbar, 2013, Lembaga-Lembaga esar, diakses 10 Februari 2016
Negara Menurut UUD NRI Tahun pukul 19.33 WIB.
1945, Sinar Grafika, Jakarta. FungsiPerwakilan Diplomatik,
http://kiteklik.blogspot.co.id/2011/0

10
8
4/fungsi-perwakilan-diplomatik- 33 Nama Calon Dubes, DPR Serahkan
indonesia.html, diakses 10 Februari Kepada Pemerintah,
2016 pukul 22.30 WIB. http://news.detik.com/berita/29868
Pengertian Dewan Perwakilan Rakyat 50/33-nama-calon-dubes-dpr-
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewa serahkan-kepada-pemerintah,
n_Perwakilan_Rakyat_Republik_In diakses 6 Juni 2016 pukul 20.00
donesia, diakses 9 Februari 2016 WIB.
pukul 23.05 WIB. Hukum Diplomatik (Kasus Pecalonan
Sejarah Reformasi di Letjen. Herman Bernhard Leopold
Indonesiahttp://Suandi- Mantiri, ex-Calon Dubes RI untuk
sejarah.blogspot.co.id/2012/11/refo Australia),
rmasi-indonesia, diakses tanggal 6 http://mahadewisaraswati.blogspot.
Februari 2016 pada pukul 15.25 co.id/2008/08/hukum-diplomatik-
WIB. kasus-pencalonan.html, diakses
Tugas Dan Wewenang Dewan Perwakilan pada 6 Juni 2016 Pukul 22.30 WIB.
Rakyat http://www.dpr.go.id,
diakses 10 Februari 2016 pukul
17.35 WIB.
9 Bulan Kosong, KBRI Harap Kursi Dubes
RI di Malaysia Segera Terisi,
http://www.yiela.com/view/236045
2/9-bulan-kosong-kbri-harap-kursi-
dubes-ri-di-malaysia-segera-terisi,
diakses 10 Februari 2016 pukul
19.15 WIB.
20 KBRI Tanpa Duta Besar,
http://www.kompas.com/20KBRIT
anpaDutaBesar, Diakses 28
Februari 2016 Pukul 21.00 WIB.
Satya Arinanto, DPR Seharusnya Hanya
Beri Pertimbangan, Kompas, 19
Juni 2002
Sistem Perwakilan Rakyat di Indonesia,
http://hamdanzoelfa.wordpress.com
/2008/04/28/sitem-perwakilan-
rakyat-di-indonesia, diakses pada
tanggal 27 April 2016 pukul 22.10
WIB.
Ini 10 Dubes Baru yang Dilantik Presiden
Jokowi,
http://nasional.republika.co.id/berit
a/nasional/politik/16/02/25/o33eb6
354-ini-10-dubes-baru-yang-
dilantik-presiden-jokowi, diakses 6
Juni 2016 Pukul 22.15 WIB.

11
9

You might also like