Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 57

PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA

PENGGUNA KB SUNTIK 3 BULAN


DI DESA NGUMPUL KECAMATAN JOGOROTO
KABUPATEN JOMBANG

KARYA TULIS ILMIAH

DINA HAFIDATUL LAILA S


16.131.0012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2019

1
2

PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA


PENGGUNA KB SUNTIK 3 BULAN
DI DESA NGUMPUL KECAMATAN JOGOROTO
KABUPATEN JOMBANG

Karya Tulis Ilmiah


Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Studi di Program
Diploma III Analis Kesehatan

Dina Hafidatul Laila S


16.131.0012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2019
3
4
5

Inspection cholesterol quantity KB 3 month village


jogoroto district jombang regency

By:

Dina Hafidatul Laila S

ABSTRACT

3 month KB injection influence the fat metabolisme especially lipoprotein. The


changes of metabolisme of fat occur because of progesteron hormone influences that can
decress the HDL quantity and also can decress the LDL quantity so it can make the total
of cholesterol quality increase too. The changes begin appear in the several week after the
injection. KB injection also make the increase of weight of body because the porgesteron
hormone cause in natural appetite is increase and acrease the physic activity. The
purpose of this observation is to know the total of cholesterol quantity in the people who
use of three months KB injection in Village NgumpulJogoroto District Jombang
Regency.
The observation design that used is descriptive. Population in the whole of KB
injection use observation in Ngumpul village jogoroto district jombangregency
.theammount of the sample are 12 pople with the Accidental Sampling technique. This
observation variable is the total cholesterol quantity in the three month KB injection. The
inspection use the CHOD-PAP methode. The data analyze get from the editing, coding
and tabulating then analyze with accounting presentase.

The result of the observation was gotten that respondent have the normal total
cholesterol quantity are 4 respondent (33,33%), the limit of high risk total cholesterol
quantity are 5 respondent (41,67%) and the total cholesterol quantity of high risk are 3
respondent (25%).

Based on the result of the observation it can be concluide that almost the user of 3
monts KB injection in Ngumpul village Jogoroto district Jombang regency have the total
cholesterol quantity the normal that is in the category og the limit of the high risk and
high risk.

Keywords : Cholesterol total, 3 months KB


6

PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PENGGUNA KB


SUNTIK 3 BULAN DI DESA NGUMPUL KECAMATAN JOGOROTO
KABUPATEN JOMBANG

Oleh :

Dina HafidatulLaila S

ABSTRAK

KB suntik 3 bulan mempengaruhi metabolisme lemak, khususnya lipoprotein.


Perubahan metabolisme lemak terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang
dapat merendahkan kadar HDL serta meninggikan kadar LDL sehingga menimbulkan
kadar kolesterol total meningkat. Perubahan ini mulai tampak dalam beberapa minggu
setelah penyuntikan. KB suntik juga mengakibatkan kenaikan berat badan karena hormon
progesteron menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar kolesterol total pada pengguna KB suntik 3
bulan di DesaNgumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.

Desain penelitian yang digunakan Deskriptif. Populasi dalam penelitian seluruh


pengguna KB suntik 3 bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
Jumlah sampel 12 orang dengan teknik Accidental Sampling. Variabel penelitian ini
kadar kolesterol total pada pengguna KB suntik 3 bulan. Teknik pemeriksaan
menggunakan metode CHOD-PAP. Analisa data diperoleh dari editing, coding dan
tabulating kemudian di analisa dengan perhitungan presentase.

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa respon den memiliki kadar kolesterol total
normal sebanyak 4 responden (33,33%), kadar kolesterol total batas risiko tinggi
sebanyak 5 responden (41,67%) dan kadar kolesterol total risiko tinggi sebanyak 3
responden (25%).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penggua


KB suntik 3 bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang memiliki
kadar kolesterol total di atas normal yaitu dalam kategori batas risiko tinggi dan risiko
tinggi.

Kata Kunci :Kolesterol total, KB suntik 3 bulan


7
8
9

Riwayat Hidup

Penulis dilahirkan di Sumenep, 16 September 1998 dari pasangan yang

bernama bapak Salamet dan ibu Alm Muslimawati. Penulis merupakan putri

ketiga dari tiga bersaudara.

Tahun 2010 peneulis lulus dari SDN Batang Batang Daya I, tahun 2013

penulis lulus dari SMPN 1 Batang Batang, tahun 2016 penulis lulus dari SMAN 1

Gapura. Pada tahun 2016 penulisl ulus seleksi masuk STIKES Insan Cendekia

Medika Jombang melalui jalur PMDK. Penulis memilih Program Studi DIII

Analis Kesehatan dari lima pilihan program studi yang ada di STIKES Insan

Cendekia Medika Jombang.

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya


10

MOTTO

“MAN JADDA WA JADDA”

(Siapa yang bersungguhsungguhakanberhasil)


11

PERSEMBAHAN

Sujud syukur saya kepada Allah SWT karena-Nya Karya Tulis Ilmiah ini

dapat terselesaikan, serta saya haturkan sholawat dan salam kepadaNabi besar

Muhammad SAW. Dengan penuh kecintaan dan keikhlasannya saya

persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini untuk berterimakasih kepada :

1. Kedua orang tua saya Bapak Salamet S.Pdi dan Alm ibu Muslimawati

tercinta dan 2 saudara saya Yayuk Mustika Yanti dan DiniRofiqatul Laili

S yang selalu menyayang isaya, yang selalu mencurahkan butiran doa

untuk saya dalam sujud sholatnya

2. Untuk Alm nenek saya yang turut mendo’akan saya di setiap langkah saya.

3. Sahabat sahabat saya tercinta (Mamluatul Verawatil Hikmah, Vanessa

Hapsari Javara, Vira Widi Astuti, Harvina Agustiana, Siti Nurindah

Rahmawati, Desty Rambu Bita Emu, Marlina Dwi Agustin, Anis

Setyowati Dan Aindi Putri Diaz) yang telah mendukung saya dan memberi

do’a kepada saya.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis hingga terselesaikannya pembuatan karya tulisi lmiah

ini.
12

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa, karena

atas perkenanan dan cinta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis ilmiah dengan judul “Pemeriksaan kadar kolesterol total pada pengguna KB

suntik 3 bulan di DesaNgumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang”. Karya

tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program

Diploma III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang.

Rasa hormat, terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

orang tua saya bapak Salamet dan Alm Ibu Muslimawati tercinta atas doa tulus

dan semua motivasi, dukungan, bantuan materi serta cinta kasih yang tulus.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada H. Imam

Fathoni, S.KM., M.M selaku KetuaSTIKes ICMe Jombang, Sri Sayekti, S.Si.,

M.Ked selaku Kaprodi D-III Analis Kesehatan serta Ibu Evi Puspita Sari, S.ST.,

M.Imun dan Ibu Nining Mustika Ningrum, S.ST., M.Kes yang sudah

membimbing saya dari awal pembuatan karya tulisi lmiah ini dapat terselesaikan,

serta teman-teman seperjuanganku yang selalu memberikan dukungannya.

Karya tulis ilmiah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kritik dan

saran yang dapat mengembangkan karya tulis ilmiah ini sangat penulis harapkan

guna menambah pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu kesehatan.


13

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN SAMPUL....................................................................................i

HALAMAN JUDUL DALAM.......................................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN.........................................................................iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI.............................................................iv

ABSTRACK....................................................................................................v

ABSTRAK......................................................................................................vi

LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH................................vii

PENGESAHAN PENGUJI............................................................................viii

SURAT PERNYATAAN................................................................................ix

RIWAYAT HIDUP.........................................................................................x

MOTTO...........................................................................................................xi

PERSEMBAHAN..........................................................................................xii

KATA PENGANTAR...................................................................................xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Lipid......................................................................................................5
1.2 Kolesterol..............................................................................................8
1.3 KB Suntik.............................................................................................15
14

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual..........................................................................19

3.2 Keterangan Gambar.............................................................................20

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian.................................................................................21

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................21

4.3 Populasi, Sampeldan Sampling ..........................................................21

4.4 Kerangka Kerja....................................................................................22

4.5 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional...................................23

4.6 Instrumen Penelitian dan Prosedur Penelitian.....................................24

4.7 Tekhnik pengolahan dan Analisa Data................................................27

4.8 Etika Penelitian....................................................................................29

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran lokasi penelitian..................................................................30


5.2 Hasil Penelitian.....................................................................................31
5.3 Pembahasan..........................................................................................34
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan..........................................................................................37

6.2 Saran....................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
15

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi operasional variabel


..................................................................................................................................
23

Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan umur


..................................................................................................................................
31

Tabel 5.2 Karakteristik responden berdasarkan lama memakai KB suntik 3

bulan
.................................................................................................................
31

Tabel 5.3 Karakteristik responden berdasarkan gejala yang ditimbulkan


..................................................................................................................................
32

Tabel 5.4 Karakteristik responden berdasarkan kurangnya berolahraga


..................................................................................................................................
33

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kadar kolesterol total pada pengguna

KB sunttik 3 bulan
.................................................................................................................
33

DAFTAR GAMBAR
16

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual..................................................................19

Gambar 4.1Kerangka Kerja Penelitian............................................................22


17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat izin penelitian dari STIKes ICMe Jombang

Lampiran 2 Surat izin penelitian dari DINKES Jombang

Lampiran 3 Surat Pengecekan Judul

Lampiran 4 Informend Consent

Lampiran 5 Lembar Kuesioner

Lampiran 6 Lembar Observasi

Lampiran 7 Jadwal Penelitian

Lampiran 8 Uji Etik

Lampiran 9 BebasPlagiasi

Lampiran 10 Lembar Konsultasi

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian


18

DAFTAR SINGKATAN

Mg/dl =Mili gram per deciliter

°C = DerajatCelcius

LDL = Low Density Lipoprotein

HDL = High Density Lipoprotein

VLDL = Very Low Density Lipoprotein

IDL = Intermediate Density Lipoprotein

SR-A = Seavenger-A

LCAT =Lesitin Cholesterol Acyltrasferase

DMPA = DepoMedroxyprogesterone Acetate

FSH = Folikel Stimulating Hormone

LH = Luteinizing Hormone
19

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk

berada pada posisi ke empat di dunia dengan laju pertumbuhan penduduk

yang masih relatif tinggi. Salah satu upaya mengatasi masalah penduduk

adalah program keluarga berencana (KB) oleh karena itu KB merupakan

faktor penting dalam kehidupan seorang wanita dipandang konteks seksual

dan kesehatan reproduksi. Salah satu jenis KB yang paling di minati

penduduk adalah KB suntik karena pemakaian yang aman, kerjanya sangat

aktif, harganya murah, dapat di pakai oleh semua perempuan dalam usia

reproduksi dan cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI.

Efek samping dari KB suntik antara lain gangguan haid seperti (siklus

memendek atau memanjang, perdarahan, tidak haid sama sekali),

penambahan berat badan, begitu juga pada penggunaan jangka panjang terjadi

perubahan pada metabolisme lemak, mual, gangguan emosi, sakit kepala,

jerawat dan dapat menimbulkan kekeringan pada vagina (Irianto, 2014).

Berdasarkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

(BBKBN) pada tahun 2014 diketahui bahwa di Indonesia yang menggunakan

kontrasepsi suntik sebanyak 58,25%, pil sebanyak 24,37%, Intra Uterine

Devices (IUD) sebanyak 7,23% dan implant 4,16%. Dari berbagai macam alat

kontrasepsi yang memiliki presentase paling tinggi adalah kontrasepsi suntik


20

karena sifatnya praktis,sederhana,murah,cepat dalam mendapatkan pelayanan

dan jaringan pelayanan juga tersedia sampai ke tingkat desa atau kelurahan

baik melalui pemerintah ataupun swasta (Dinkes, 2013). Cara ini mulai di

sukai masyarakat dan diperkirakan 695.296 peserta yang memakai

kontrasepsi suntik untuk mencegah kehamilan namun demikian KB suntik

mempunyai banyak efek samping seperti amenorhea (30%), spotting (bercak

atau darah), sakit kepala (<1-17%), mual (7-9%) dan perubahan berat badan

(90%) (Data BBKBN, 2011).

KB suntik merupakan metode kontrasepsi bagi wanita yang di lakukan

melalui penyuntikan cairan yang mengandung hormon progesteron dan

estrogen. Hormon ini bersifat mengentalkan lendir di mulut rahim sehingga

menghalangi sel sperma masuk ke rahim, suntikan ini dapat mencegah

kehamilan yang di berikan selama jangka waktu tertentu. KB suntik menjadi

pilihan masyarakat karena memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah keha

milan, setiap kali suntikan dengan dosis 150 mg yang mengandung Depo

Provera yang merupakan suspensi cairan yang terdapat pada

Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) (Ningsih, 2017).

KB suntik 3 bulan mempengaruhi metabolisme lemak, khususnya

lipoprotein. Perubahan metabolisme lemak yang terjadi karena adanya

pengaruh hormonal sehingga menyebabkan gangguan keseimbangan profil

lemak dalam tubuh dan dislipidemia, perubahan ini mulai tampak dalam

beberapa minggu setelah penyuntikan. KB suntik juga dapat mengakibatkan

kenaikan berat badan karena hormon progesteron mempermudah perubahan

karbohidrat dan gula menjadi lemak sehingga lemak di bawah kulit


21

bertambah selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan

bertambah dan menurunkan aktivitas fisik (Sari, 2015).

Dalam upaya untuk mencegah terjadinya efek samping maka pengguna

KB di anjurkan untuk melakukan konseling dengan bidan atau melakukan

pemeriksaan profil lipid secara rutin terhadap pengguna KB dalam jangka

panjang serta melakukan perubahan gaya hidup dengan berolahraga dan

menjaga pola makan sehat agar tidak terjadi peningkatan pada kolesterol

(Agustiyanti, 2017).

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian tentang Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total pada

pengguna KB suntik 3 bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto

Kabupaten Jombang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu masalah yaitu

“Bagaimana Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total pada Pengguna KB Suntik

3 Bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang?”

1.3 Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi Kadar Kolesterol Total Pada Pengguna KB Suntik 3

Bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang


22

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi dan pengetahuan dengan efek samping KB suntik

3 bulan pada peningkatan kolesterol sehingga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi ilmu pengetahuan den referensi tambahan

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Pengguna KB Suntik 3 Bulan

Di harapkan pengguna KB dapat mengubah perilaku dengan

memperhatikan pola makan dan melakukan olahraga teratur untuk

menghindari efek samping yang terjadi

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Meningkatkan upaya untuk memberikan penyuluhan tentang efek

samping dan mengantisipasi peningkatan kolesterol total pada pengguna

KB suntik 3 bulan

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk peneliti selanjutnya sebagai

referensi penelitian tentang kolesterol total pada pengguna KB suntik 3

bulan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lipid

2.1.1 Definisi Lipid

Lipid adalah sekelompok senyawa non heterogen yang meliputi asam

lemak dan turunannya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid dan sterol. Sifat

umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non

polar (Feryandi, 2014).

2.1.2 Jenis-jenis Lipid

Berdasarkan hidrolisisnya lipid di golongkan menjadi lipid sederhana,

lipid majemuk dan sterol.

1. Lipid sederhana

Lipid sederhana merupakan lipid yang terdiri atas trigliserida

campuran dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Lemak tersimpan dis

eluruh tubuh tetapi jumlahnya paling banyak terdapat pada jaringan adipose.

Secara kimiawi lemak disebut sebagai trigliserida yaitu senyawa yang

terbentuk dari gliserol dan asam lemak.

2. Lipid majemuk

Hasil hidrolisis dari lipid majemuk adalah gliserol, asam lemak dan zat

lain. Lipid kompleks di kelompokkan menjadi dua yaitu fosfolipida dan

glikolipida. Fosfolipid merupakan senyawa yang akan menghasilkan

gliserol, asam lemak, asam fosfat dan senyawa nitrogen apabila di hidrolisis

sedangkan glikolipida merupakan senyawa lipid yang mengandung

karbohidrat.

23
24

3. Sterol

Sterol merupakan senyawa yang dapat di pisahkan dari lemak setelah di

lakukan penyabunan. Sterol yang terdapat dalam minyak terdiri dari

kolesterol dan fitosterol, kolesterol berfungsi untuk pembentukan hormon

seks steroid, vitamin D serta membantu proses absorbanse asam lemak pada

usus. Kelebihan kolesterol dalam tubuh dapat berisiko menderita penyakit

jantung koroner (Feryandi, 2014).

2.1.3 Pemeriksaan Profil Lipid

1. Kolesterol total

Kolesterol total adalah keseluruhan jumlah kolesterol yang di

temukan dalam darah, terdiri dari koleterol LDL, kolesterol HDL dan

trigliserida. Nilai normal kolesterol total < 200 mg/dl

2. Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)

Kolesterol LDL disebut kolesterol jahat karena menyebabkan

penimbunan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit

jantung dan stroke. Nilai normal kolesterol LDL < 100 mg/dl

3. Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein)

Kolesterol HDL disebut kolesterol baik karena membantu

melindungi pembuluh darah dari penimbunan lemak. Nilai normal

kolesterol HDL ≤ 40 mg/dl

4. Trigliserida

Trigliserida adalah jenis lemak lain yang ada dalam tubuh, fungsinya

untuk menyimpan kelebihan energi dan dapat di gunakan sebagai energi

cadangan. Nilai normal trigliserida < 149 mg/dl (Syafitri, et al., 2015).
25

2.1.4. Metabolisme Lipid

1. Metabolisme eksogen

Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserida dan

kolesterol. Selain kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus juga

terdapat kolesterol dari hati yang di ekskresi bersama empedu ke usus halus,

lemak di usus halus berasal dari makanan maupun dari hati disebut lemak

eksogen. Trigliserida dan kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam

enterosit mukosa usus halus, di dalam usus halus asam lemak bebas akan

diubah lagi menjadi trigliserida sedangkan kolesterol akan di esterifikasi

menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama dengan fosfolipid dan

apoliprotein akan membentuk lipoprotein.

Kilomikron akan masuk melalui saluran limfe dan akhirnya melalui

ductus toraticus akan masuk ke aliran darah. Trigliserida dalam kilomikron

akan terhidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel

menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas dapat di simpan sebagai

triglierida kembali ke jaringan tubuh (Adiposa) apabila dalam jumlah

banyak sebagian akan diambil oleh hati sebagai bahan untuk pembentukan

trgliserida hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian trigliserida

akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester dan

akan di bawah ke hati (Adam, 2014).

2. Metabolisme endogen

Trigliserida dan kolesterol yang di sintesis di hati dan di eskresi ke

dalam sirkulasi sebagai lipoprotein Very Low Density Lipoprotein (VLDL).

Dalam sirkulasi, trigliserida dalam VLDL akan di hidrolisis oleh enzim


26

lipoprotein lipase dan VLDL akan berubah menjadi Intermediate Density

Lipoprotein (IDL) yang juga akan mengalami hidrolisis menjadi Low

Density Lipid (LDL). Sebagian dari VLDL, IDL dan LDL akan mengangkut

kolesterol ester kembali ke hati. Sebagian kolesterol yang ada di LDL akan

di bawa ke hati dan jaringan steriogenik lainnya seperti kelenjar adrenal,

testis dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol-LDL,

sebagian kolesterol-LDL akan mengalami oksidasi dan di tangkap oleh

reseptor Seavenger A (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel busa.

Semakin banyak kolesterol-LDL dalam plasma semakin banyak mengalami

oksidasi dan di tangkap oleh makrofag, jumlah kolesterol yang akan

teroksidasi tergantung dari kolesterol yang ada di LDL (Adam, 2014).

2.2. Kolesterol

Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah berwarna

kekuningan yang diproduksi oleh hati dan sangat di perlukan oleh tubuh.

Kolesterol sering dijumpai pada tubuh seseorang yang merokok, makan

makanan berlemak, malas melakukan aktivitas fisik (Agustiyanti, 2017).

Kolesterol terdapat hampir di seluruh sel pada hewan dan manusia, pada

tubuh manusia kolesterol terdapat dalam darah, empedu, hati kelenjar adrenal

bagian luar dan jaringan syaraf. Salah satu contoh kolesterol pada empedu

apabila terdapat kolesterol yang berkonsentrasi tinggi pada empedu,

kolesterol akan mengkristal dalam bentuk krista yang tidak berwarna, tidak

berasa dan tidak berbau dan mempunyai titik lembur 150-151°C sedangkan

endapan kolesterol yang terjadi di dalam pembuluh darah, maka dapat


27

menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah

menjadi makin tebal dan mengakibatkan berkurangnya elastisitas dan

kelunturan pembuluh darah (Poedjadi, 2017).

2.2.1 Struktur Kimia Kolesterol

Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroid ialah lipid

yang memiliki struktur kimia khusus yang terdiri 4 cincin atom karbon

seperti pada gambar dibawah menyatakan kolesterol tersebar luas dalam

semua sel tubuh, tetapi khususnya dalam jaringan syaraf. Ia adalah senyawa

induk steroid yang di sintesis oleh tubuh (Poedjadi, 2017).

Gambar 2.1 Struktur Kimia Kolesterol (Poedjadi, 2017)

2.2.2 Jenis jenis Kolesterol

Ada beberapa jenis kolesterol sebagai berikut :

a. Low Density Lipoprotein (LDL)

Low Density Lipoprotein (LDL) atau yang biasanya dikenal dengan

kolesterol jahat merupakan jenis kolesterol yang memiliki dampak yang

cukup buruk bagi tubuh jika kadarnya terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan

LDL memiliki sifat aterogenik (mudah melekat pada dinding sebelah dalam

pembluh darah dan mengurangi pembentukan reseptor LDL (Anggraeni,

2016).
28

b. High Density Lipoprotein (HDL)

High Density Lipoprotein (HDL) sering disebut kolesterol baik karena

merupakan lipoprotein yang mengangkut lipid dari perifer menuju ke hepar.

Molekul HDL yang relatif kecil dibanding lipoprotein lain, HDL dapat

melewati sel endotel vaskular yang masuk ke dalam intima untuk

mengangkut kembali kolesterol yang terkumpul dalam makrofag, disamping

itu HDL juga mempunyai sifat antioksidan sehingga dapat mencegah

terjadinya oksidasi LDL (Anggraeni, 2016).

2.2.3 Fungsi Kolesterol

Kolesterol memiliki peranan penting dalam tubuh, fungsinya sebagai

berikut :

1. Produksi hormon

Kolesterol berperan dalam meproduksi hormon seperti estrogen,

progesteron, testosteron, aldosteron dan kortison

2. Produksi Vitamin D

Vitamin D di produksi ketika sinar ultraviolet matahari mencapai

permukaan kulit manusia

3. Produksi empedu

Kolesterol menghasilkan asam empedu yang membantu dalam

pencernaan dan penyerapan vitamin (Kusuma, 2011).

2.2.4 Metabolisme Kolesterol

Di dalam hati, kolesterol yang asli berasal dari makanan yang kita

konsumsi bergabung dengan kolesterol yang di sintesis oleh hati dan dalam

bentuk ester kolesterol selain itu trigliserida juga di bentuk di dalam hati.
29

Lalu ester kolesterol dan trigliserida membentuk VLDL (Very Low Density

Lipoprotein) karena kolesterol dan trigliserida sendiri tidak dapat memasuki

plasma kecuali dengan membentuk VLDL.

Di dalam plasma trigliserida yang berada di dalam VLDL di keluarkan

dengan bantuan enzim lipoprotein lipase, dengan dikeluarkannya trigliserida

dan VLDL mengakibatkan kandungan trigliserida dalam partikel berkurang

sehingga VLDL yang kekurangan trigliserida akan menjadi partikel

kolesterol HDL. Kemudian kolesterol LDL dikirim ke jaringan yang

memiliki ikatan ikatan dengan reseptor LDL. Di dalam jaringan perifer,

terjadi sintesis kolesterol LDL menjadi kolesterol bebas. Untuk jaringan

lainnya bergantung pada akseptor pada daerah ekstraseluler , pada akseptor

ada tiga proses yaitu ABCA1, ABG1, SR-B1 yang dapat mengurangi

kolesterol sel. Adapun LCAT (Lesitin Cholesterol Acyltransferase)

kemudian kolesterol dipindahkan ke HDL lalu dikirim ke hati melibatkan

proses pengikatan HDL oleh SR-B1 dan kolesterol akan diambil ke hati dan

di daur ulang menjadi VLDL (Ridho & Ibnu, 2015).

2.2.5 Pemeriksaan Kolesterol

Pemeriksaan kolesterol adalah untuk mendeteksi kadar kolesterol dalam

tubuh. Cara pemeriksaan kadar kolesterol terdapat 3 metode yaitu metode

kolorimetri, metode enzimatik dan metode kromatografi

a. Secara kolorimetri

Metode Lieberman Burchard

Metode Lieberman Burchard merupakan metode yang di gunakan

dalam tes kolorimetri untuk mendeteksi kolesterol yang memberikan


30

warna hijau tua. Warna ini di sebabka n oleh gugus hidroksil kolessterol

yang bereaksi dengan pereaksi dan meningkatkan konjugasi pada cincin

leburan yang berdekatan karena metode ini menggunakan pereaksi

anhidrida asetat dan asam sulfat.

Prinsip pemeriksaan ini adalah kolesterol membentuk senyawa yang

berwarna kecoklatan yang dcampur dengan asam asetat anhidrat dan

asam sulfat pekat pada suhu kamar atau ruang (Maulia, 2013).

b. Secara enzimatik

Metode CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase Diaminase Peroksidase

Aminoantipyrin)

Metode CHOD-PAP adalah metode yang sering digunakan di klinik

maupun untuk kepentingan studi karena metode ini yang di syaratkan

sesuai standart WHO/IFCC juga untuk mengukur kolesterol total

langsung dalam plasma atau serum melalui suatu reaksi dimana ester

kolesterol di hidrolisis. (McPherson & Pincus, 2011).

Prinsip pemeriksaan ini adalah penentuan kolesterol setelah enzimatik

hidrolisis dan oksidasi, indikator kolorimetri adalah quimoneimine yang

dihasilkan dari 4-ammoantypirine dan fenol oleh hidrogen peroksida

dibawah aksi katalik peroksidase.


31

Cholesteryl
Cholesteryl + H2O Cholesterol + Fre

Esterase
Cholesterol
Cholesterol + O2 Cholest-4-en-3-one + H2O2

Oxidase

Peroxidase
2H2O2 + Phenol + 4-aminoantypirine Quinoneimine

c. Secara kromatografi

Metode CHOD-IOD (Cholesterol Oxidase Diaminase Iodium)

Metode CHOD-IOD adalah penyabunan kolesterol teresterifikasi

dengan hidrolisa alkali kemudian kolesterol yang tidak teresterifikasi di

ekstrasi dalam media organik dan di lihat dengan standart internal

(Suwandi, 2015).

2.2.6 Nilai Normal Kolesterol

Kolesterol dalam darah adalah salah satu faktor yang memberikan tanda

tanda paling jelas akan timbulnya penyakit jantung. Semakin tinggi

koleterol dalam darah semakin besar pula risiko kematian sebagai akibat

pengerasan pembuluh darah koroner. Nilai normal kolesterol total adalah

<200 mg/dl, risiko sedang 200-240 mg/dl dan risiko tinggi >240 mg/dl

(Widada, et.al., 2016).

2.2.7 Faktor faktor yang mempengaruhi Kolesterol

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi total kolesterol dalam

darah sebagai berikut :


32

a. Makanan

Kolesterol pada umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging

kambing, meskipun tidak sedikit pula yang berasal dari lemak nabati seperti

santan dan minyak kelapa. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh

menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. Menurut penelitian yang di

lakukan oleh restyani (2015) menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi

makanan tinggi lemak jenuhnya dapat meningkatkan kadar kolesterol total

b. Kurang pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kadar kolesterol, hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang

dilakukan oleh Winda, Rooije & tinny (2016) bahwa pengetahuan memiliki

hubungan yang signifikan terhadap kadar kolesterol seseorang dan

mempengaruhi tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dalam

mengendalikan kadar kolesterol.

c. Kepatuhan

Kepatuhan berpengaruh besar terhadap kolesterol dalam darah, hal

tersebut telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Din (2015)

yang didapatkan hasil bahwa faktor faktor yang dapat mengakibatkan

terjadinya peningkatan kolesterol yaitu seperti diet kaya lemak, kurangnya

olahraga, stress serta faktor ketidakpatuhan pasien dalam mengontrol

kolestrolnya. Dan hal tersebut didukung penelitian yang dilakukan oleh

Putri (2016) bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan diet

dengan kadar kolesterol dalam darah. Faktor faktor tersebut mempengaruhi


33

kolesterol dalam darah yang mengalami suatu proses dalam tubuh manusia

(Utami, et.al., 2015).

2.3 KB Suntik

2.3.1 Definisi KB Suntik

Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikan ke dalam

tubuh tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam

pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk

mencegah timbulnya kehamilan (Faiqah, 2014).

2.3.2 Jenis jenis KB Suntik

a. KB suntik 3 bulan

KB suntik 3 bulan merupakan jenis KB suntik yang mengandung Depo

Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) atau hormon progesteron. KB

suntik ini bekerja efektif mencegah kehamilan dalam waktu 13 minggu, oleh

karena itu KB suntik ini diberikan setiap 3 bulan sekali

b. KB suntik 1 bulan

KB suntik 1 bulan merupakan jenis KB suntik yang mengandung

kombinasi Medroxyprogesterone Acetate (progesteron) dan Estradiol

Cypionate (estrogen). KB suntik ini bekerja secara efektif mencegah

kehamilan selama 30 hari oleh karena itu KB suntik diberikan setiap 1 bulan

sekali (Hartono, 2010).


34

2.3.2 Faktor faktor yang mempengaruhi alat kontrasepsi suntik

1. Umur

Umur merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan perilaku

seseorang termasuk dalam penggunaan alat kontrasepsi. Mereka yang

berumur tua mempunyai peluang kecil untuk menggunakan alat kontrasepsi

dibandingkan dengan yang muda.

2. Pendidikan

Pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak

dan mencari solusi dalam hidupnya. Dengan pengetahuan yang cukup,

seseorang akan lebih banyak memperoleh informasi yang di butuhkan

karena mereka dapat memlih serta menentukan alternatif yang terbaik untuk

kepentingan keluarganya.

3. Pekerjaan

Status pekerjaan dapat berpengaruh terhadap keikutsertaan dalam KB

karena adanya faktor pengaruh lingkungan pekerjaan yang mendorong

seseorang untuk ikut dalam KB, sehingga akan mempengaruhi dalam

pemakaian kontrasepsi.

4. Jumlah anak

Seseorang mungkin menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai

jumlah anak tertentu dan jumlah anak yang masih kecil (Septianingrum,

et.al., 2018).

2.3.3 Efek Samping KB Suntik

Efek samping pada KB suntik hampir sama dengan kontrasepsi pil yaitu

gangguan haid (siklus memendek atau memnajnag, perdarahan, tidak haid


35

sama sekali), berat badan yang bertambah, sakit kepala, nyeri payudara,

mual dan muntah (Hartono, 2010).

2.3.4 Mekanisme Kerja KB Suntik

1. Primer : Mencegah ovulasi

Kadar Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone

(LH) menurun serta tidak terjadi lonjakan LH. Pada pemakaian DMPA,

endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar kelenjar yang

tidak aktif. Dengan pemakaian jangka lama endometrium bisa menjadi

semakin sedikit sehingga hampir tidak di dapatkan jaringan bila di

lakukan biopsi, tetapi perubahan tersebut akan kembali normal dalam

waktu 90 hari setelah setelah suntikan berakhir (Hartono, 2010).

2. Sekunder :

Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, membuat endometrium

menjadi kurang baik atau layak untuk implantasi dari ovum yang telah

dibuahi, mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba vallopi

(Hartono, 2010).

2.3.5 Kontra Indikasi Suntik

WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan KB suntik pada :

a. Kehamilan

b. Memiliki atau berisiko mengalami kanker

c. Mengalami perdarahan

d. Memiliki riwayat diabetes militus

e. Wanita berusia lebih dari 35 tahun


36

2.4 Pengaruh KB Suntik terhadap kenaikan kolesterol

KB suntik adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon estrogen

dan progesteron, dengan KB suntik wanita dapat mencegah kehamilan. Di

indonesia terdapat dua jenis KB suntik yaitu KB suntik 1 bulan mengandung

kombinasi hormon progesteron dan estrogen sedangkan KB suntik 3 bulan

hanya mengandung hormon progesteron. Hormon ini mempunyai efek yang

nyata yaitu perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak serta

menyebabkan peningkatan kadar normal kortikosteroid, meningkatkan asam

bebas lemak dalam plasma dengan menambah kecepatan lipolisis

triagliserol yang di simpan dan mempercepat pengeluaran asam lemak

bebas dari jaringan adiposa. Asam lemak bebas akan menyebabkan naiknya

sekresi VLDL (Very Low Density Lipoprotein) oleh hati, menyertakan

pengeluaran triasilgliserol dan kolesteroll ekstra ke dalam sirkulasi. Kadar

kolesterol meningkat sebanding dengan hipertriasilgliserolemia pada

kelainan metabolisme lemak. KB suntik mempengaruhi metabolisme lemak,

khususnya lipoprotein. Perubahan metabolisme lemak yang terjadi karena

adanya pengaruh hormonal sehingga menyebabkan gangguan kesembangan

profil lemak dalam tubuh. hormon yang terdapat pada kontrasepsi berupa

hormon progesteron akan merendahkan kadar HDL kolesterol dan akan

mengakibatkan tinggi nya kadar LDL kolesterol sehingga menambah

besarnya risiko aterosklorosis.


BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk kerangka berfikir yang

dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah (Sugiyono,

2014).
Pengguna KB

Pil KB IUD (Intra Uterine KB suntik Implant


Device)

KB Suntik 3 KB Suntik 1
bulan bulan

Menghambat hormon
progesteron

Perubahan
metabolisme lemak

Profil Lipid

Trigliserida Kolesterol Total Kolesterol HDL Kolesterol LDL

Normal < 200 Batas Risiko Risiko Tinggi


mg/dl 200-240 mg/dl > 240 mg/dl

: Variabel yang tidak teliti

: Variabel yang di teliti

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Kolesterol Total pada Pengguna KB


Suntik 3 Bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang

37
38

Keterangan gambar :

Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk

mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Ada 4 macam jenis

kontrasepsi yaitu pil KB, IUD (Intra Uterine Device), KB suntik dan implant

masing masing dari kontrasepsi teresebut memiliki efek samping yang

berbeda. Objek penelitian ini adalah kadar kolesterol total pada pengguna KB

suntik 3 bulan yang dapat menghambat hormon progesteron sehingga terjadi

perubahan pada metabolisme lemak dan disarankan untuk melakukan

pemeriksaan profil lipid, pemeriksaan profil lipid ada 4 parameter yaitu

trigliserida, kolesterol total, kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Dalam

penelitian ini hanya melakukan pemeriksaan kolesterol total pada pengguna

Kb suntik 3 bulan.
BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut

Sugiyono (2014). Deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisa suatu hasil penelitian tetapi tidak

digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Dalam penelitian ini

hanya menggambarkan kadar kolesterol total pada pengguna KB suntik 3

bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.

4.2 Waktu dan penelitian

4.2.1 Waktu penelitian

Penelitian ini di lakukan mulai pembuatan proposal penelitian sampai

dengan ujian akhir yaitu bulan Mei sampai Agustus 2019.

4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.KM., M.Kes di

Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Pemeriksaan

kolesterol total di lakukan di Laboratorium STIkes IcMe Jombang

4.3. Populasi, sampel dan sampling

4.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan di

teliti (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini adalah seluruh pengguna KB

suntik 3 bulan di Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.KM., M.Kes di Desa

Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Populasi berjumlah

143 orang.

39
40

4.3.2 Sampling

Sampling adalah pengumpulan data dengan mengambil sebagian elemen

populasi atau karakteristik tertentu yang ada di dalam populasi. Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Accidental Sampling.

4.3.3 Sampel

Pada penelitian ini sampel yang di ambil adalah sebagian pengguna KB

suntik 3 bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.

4.4. Kerangka kerja (Frame Work)

Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

penelitian yang berbentuk kerangka hingga analisis datanya (Hidayat, 2010).


Penyusunan Proposal

Identifikasi Masalah

Desain Penelitian
Deskriptif

Populasi
Seluruh pengguna KB suntik 3 bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Jombang

Sampling
Accidental Sampling

Sampel
Sebagian pengguna KB suntik 3 bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Jombang

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisa Data


Editing, Coding, Tabulating

Penyajian Data
41

Penyusunan Laporan Akhir

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian tentang Gambaran Kadar Kolesterol Total pada
Pengguna KB suntik 3 bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Jombang

4.5 Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Variabel

Variabel adalah seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu

orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Sugiyono,

2015). Variabel pada penelitian ini adalah kadar kolesterol total pada

pengguna KB suntik 3 bulan

4.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu definisi yang di berikan pada

sebuah variabel dengan cara memberikan atau menspesialisasikan kegiatan

yang di perlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nazir, 2011).

Tabel 4.2 Definisi Operaasional Variabel

Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Data Kategori


Operasional
Kadar Konsentrasi Kadar Fotometer Ordinal Normal
kolesterol kolesterol kolesterol <200 mg/dl
total pada yang di total Lembar
pengguna hasilkan Observasi Sedang
KB suntik metabolisme 200-239
3 bulan lemak pada mg/dl
seseorang
yang Tinggi
menggunakan >240 mg/dl
KB suntik
tiap 3 bulan (Widada,
sekali 2016)

4.6 Instrumen Penelitian dan Prosedur Penelitian

4.6.1 Instrumen penelitian


42

Instrumen penelitian yaitu alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen yang akan digunakan harus valid yaitu

instrumen yang benar-benar mengukur apa yang harus diukur dan instrumen

juga harus reliable artinya instrumen yang memperoleh hasil ukur yang

konsisten atau tetap (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini instrumen

yang digunakan adalah :

a. Alat

1. Spuit

2. Tourniquet

3. Mikropipet 50 µl dan 1000 µl

4. Blue tip dan Yellow tip

5. Tabung serologi

6. Centrifuge

7. Fotometer

b. Bahan

1. Serum Darah Vena

2. Kapas

3. Alkohol 70%
c. Reagensia Kolesterol Total

Reagen 1 : 4 x 100 ml Reagen Enzim

Buffer fosfat pH 6,5 100 mmol/L

4-aminophenazone 0,25 mmol/L

Fenol 5 mmol/L

Peroksida > 5 KU/I


43

Kolesterol esterasi > 150 U/I

Kolesterol oksidasi > 100 U/I

Natrium azid 0,05%

Reagen 2 : 3 ml standart

Kolesterol 200 mg atau 5.17

4.6.2 Prosedur Pemeriksaan Laboratorium

1. Pengambilan darah vena

a) Mepersiapkan alat dan bahan yang digunakan.

b) Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan

pasiensenyaman mungkin.

c) Memverifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau mengkonsumsi obat.

Mencatat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dan sebagainya.

d) Meminta pasien meluruskan lengannya, memilih lengan yang banyak

melakukan aktivitas dan memasang ikatan pembendung (tourniquet)

Memilih bagian vena median cubital atau chepalic. Lakukan perabaan

(palpasi) untuk memastikan posisi vena.

e) Membersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol

70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah di bersihkan jangan di pegang

lagi.

f) Menusuk vena pelan pelan sampai ujung jarum masuk ke lumen vena,

dengan lubang jarum menghadap ke atas.

g) Melepas atau merenggangkan pembendungan dengan pelan pelan di tarik

penghisap spuit sampai mendapatkan jumlah darah yang akan di ambil.


44

h) Meminta pasien untuk menekan tempat tusukan tadi selama beberapa

menit dengan kapas atau plester.

i) Mengangkat jarum dan memindahkan darah yang ada pada spuit ke dalam

tabung yang tersedia melalui dinding tabung.

2. Cara memperoleh serum

a) Menyediakan tabung centrifuge yang bersih dan kering.

b) Masukkan darah lewat dinding tabung sebanyak 3 ml, kemudian di

biarkan selama 20 menit agar membeku sampai sempurna kemudian

dimasukkan dalam centrifuge dan memutar tabung yang berisi darah

dalam centrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm.

c) Tabung dikeluarkan dari centrifuge, cairan kuning yang terdapat di bagian

atas yang digunakan sebagai bahan pemeriksaan.

3. Prosedur Pemeriksaan Kolesterol Total

a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.

b. Membuat monoreagen terlebuh dahulu dengan menambahkan R1 ditambah

R2 dengan perbandingan

c. Memastikan fotometer micro lab 300 dalam kondisi ready dengan panjang

gelombang 546 nm dan suhu 370 C, kemudian memilih program

pemeriksaan kolesterol total

d. Memipet reagen kolesterol sebanyak 1000 µl dan menambah 10µl serum

lalu dicampur hingga merata

e. Membaca kadar absorbansi pada alat fotometer dengan panjang

gelombang 546 nm.


45

Nilai rujukan : (Widada, 2016)

a. Normal : < 200 mg/dl

b. Sedang : 200-240 mg/dl

c. Tinggi : > 240 mg/dl

4.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

4.7.1 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting untuk

memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang

baik (Sugiyono, 2015). Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan

data melalui tahapan Editing, Coding dan Tabulating.

a. Editing

Editing merupakan suatu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner (Notoatmodjo, 2010).

b. Coding

Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2010).

c. Tabulating

Tabulasi yaitu membuat tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini

penyajian data dalam bentuk presentase yang menggambarkan kadar

kolesterol normal dan abnormal.


46

4.7.2 Analisa data

Analisis data merupakan proses pemilihan dari beberapa sumber maupun

permasalahan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo,

2012). Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan,dilanjutkan

dengan rumus sebagai berikut :

f
P= x 100 %
N

Keterangan :

P = Persentase

f = Frekuensi sampel yang memiliki kadar kolesterol total lebih dari normal

N = Jumlah sampel yang diteliti

Setelah diketahui persentase perhitungan, kemudian ditafsirkan dengan

kriteria sebagai berikut :

100% : Seluruh responden

76-99% : Hampir seluruh responden

51-75% : Sebagian besar responden

50% : Setengah responden

26-49% : Hampir setengah responden

1-25 % : Sebagian kecil responden

0% : Tidak ada satupun responden


47

4.8 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan pedoman etika yang berlaku untuk setiap

kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti dengan pihak yang

diteliti dan juga masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2010). Hal –hal yang perlu diperhatikan antara lain:

4.8.1 Informed Consent (Lembar persetujuan)

Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada subjek

penelitian dengan memberitahukan tentang maksud dan tujuan penelitian,

jika subjek bersedia responden menandatangani lembar persetujuan.

4.8.2 Anonimity (Tanpa nama)

Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data cukup menulis nomor responden atau inisial untuk

menjamin kerahasiaan identitas.

4.8.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden akan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, penyajian data atau hasil penelitian hanya

ditampilkan pada forum akademis.


48

BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

Pada bab ini akan di uraikan hasil penelitian yang di laksanakan di Praktik

Mandiri Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes di Desa Ngumpul kecamatan Jogoroto

Kabupaten Jombang dengan jumlah responden sebanyak 12 orang. Hasil

penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu menggunakan data umum dan data

khusus. Dalam data umum memuat data data tentang umur, lama memakai KB

suntik 3 bulan, gejala yang ditimbulkan pada pengguna dan kurangnya aktivitas

berolahraga sedangkan data khusus yaitu kadar kolesterol total pada pengguna KB

suntik 3 bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang

5.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes di

Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Pemeriksaan kolesterol

total di laksanakan di Laboratorium STIkes IcMe Jombang

5.1.2 Data Umum

Data umum penelitian pada pengguna KB suntik 3 bulan di Praktik Mandiri

Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten

Jombang dapat diketahui sebagai berikut :


49

a. Karakteristik responden berdasarkan umur

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan memakai Kb

suntik 3 bulan di Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes yang di

uraikan dalam tabel 5.1 :

Tabel 5.1 karakteristik responden berdasarkan umur di Praktik Mandiri Bidan

Ruliati, S.ST., M.Kes Agustus 2019

No. Umur Jumlah Prsentase (%)


1 23-31 tahun 4 33,33
2 32-39 tahun 5 41,67
3 40-48 tahun 3 25
Jumlah 12 100
Sumber : Data Primer, 2019
BerdBerdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden yang memilki

umur 23-31 tahun sebanyak 4 responden (33,33%) dan pada umur 32-39

tahun sebanyak 5 responden (41,67%) sedangkan pada umur 40-48 tahun

sebanyak 3 responden (25%)

b. Karakteristik responden berdasarkan lama memakai KB suntik 3 bulan

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan lama memakai

Kb suntik 3 bulan di Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes yang di

uraikan dalam tabel 5.2 :

Tabel 5.2 karakteristik responden berdasarkan lama memakai kb suntik 3 bulan di

Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes Agustus 2019

No. Lama memakai KB suntik 3 bulan Jumlah Presentase (%)


1 1 tahun 2 16,67
2 5 tahun 3 25
3 ≥ 5 tahun 7 58,33
Jumlah 12 100
Sumber : Data Primer, 2019
50

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden yang memakai KB

suntik selama 1 tahun sebanyak 2 responden (16,67%) dan pada KB suntik

selama 5 tahun sebanyak 3 responden (25%) sedangkan pada ≥ 5 tahun

sebanyak 7 responden (25%)

c. Karakteristik responden berdasarkan gejala yang ditimbulkan

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan gejala yang di

timbulkan di Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes yang di uraikan

dalam tabel 5.3

Tabel 5.3 Karakteristik responden berdasarkan gejala yang di timbulkan di

Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes Agustus 2019

No. Gejala yang di timbulkan Jumlah Presentase (%)


1 Gangguan haid 4 33,33
2 Keputihan 2 16,67
3 Berat badan bertambah 6 50
Jumlah 12 100
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden yang menimbulkan

gejala gangguan haid sebanyak 4 responden (33,33%) dan keputihan

sebanyak 2 responden (16,67%) sedangkan responden yang memilki

keluhan berat badan bertambah sebanyak 6 responden (50%).

d. Karakteristik responden berdasarkan kurangnya aktivitas berolahraga

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan kurangnya

aktivitas berolahraga di Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes yang

di uraikan dalam tabel 5.4


51

Tabel 5.4 Karakteristik responden berdasarkan kurangnya aktivitas berolahraga di

Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes Agustus 2019

No. Aktivitas Jumlah Presentase (%)


olahraga
1 Rutin 5 41,67
2 Tidak rutin 7 58,33
Jumlah 12 100
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan hampir setengah responden yang tidak

rutin melakukan aktivitas olahraga sebanyak 7 responden (58,33%) dan yang

rutin melakukan aktivitas olahraga sebanyak 5 responden (41,67%)

5.1.3 Data Khusus

Kadar kolesterol total pada pengguna KB suntik 3 bulan di Praktik Mandiri

Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten

Jombang dapat di lihat di tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kadar kolesterol total pada pengguna kb suntik 3

bulan di Praktik Mandiri Bidan Ruliati, S.ST., M.Kes Agustus 2019

Kadar kolesterol total Frekuensi Presentase (%)


Normal 4 33,33
Batas risiko 5 41,67
Risiko tinggi 3 25
Jumlah 12 100
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan hampir setengah responden yang

memiliki kadar kolesterol total pada batas risiko yaitu sebanyak 5 responden

(41,67%).
52

5.3 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemeriksaan kadar kolesterol total

pada pengguna KB suntik 3 bulan di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto

Kabupaten Jombang. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 12

responden.

Berdasarkan pada Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kadar kolesterol total di Desa

Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang Agustus 2019 menunjukkan

bahwa sebagian kecil responden memiliki kadar kolesterol total normal yaitu

sebanyak 4 responden (33,33%), responden dengan kadar kolestrol pada batas

risiko tinggi sebanyak 5 responden (41,67%) dan responden dengan kadar

kolestrol pada risiko tinggi sebanyak 3 responden (25%).

Menurut peneliti hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan KB suntik 3

bulan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total dalam darah pengguna KB

suntik 3 bulan di praktik mandiri Bidan Ruliati. Perbedaan kadar kolestrol pada

responden dalam penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain lama

penggunaan, peningkatan berat badan dan kurangnya aktivitas berolahraga.

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini menggunaan KB suntuik 3 bulan lebih dari 5 tahun yaitu sebanyak 7

orang (58,33%). Menurut peneliti, semakin lama memakai KB suntik 3 bulan

akan meningkatkan kadar kolesterol total karena pada KB suntik 3 bulan ini

terdapat hormon progesteron yang dapat mempengaruhi metabolisme lemak.

Agustiyanti, et.al.,2017 mengungkapkan apabila menggunakan KB suntik 3 bulan

semakin lama akan menimbulkan beberapa efek samping dikarenakan pada alat

ini mengandung hormon progesteron yang dapat merendahkan kadar HDL


53

kolesterol (kolesterol baik) serta meninggikan kadar LDL kolesterol (kolesterol

jahat) dalam darah sehingga menimbulkan kadar kolesterol meningkat.Menurut

Rahayu et.al 2015 mengungkapkan bahwa KB suntik 3 bulan memiliki pengaruh

terhadap metabolisme lemak, khususnya lipoprotein. Perubahan metabolisme

lemak yang terjadi karena adanya pengaruh hormonal sehingga menyebabkan

gangguan keseimbangan profil lipid dalam tubuh.

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa separuh responden mengalami

kenaikan berat badan yaitu sebanyak 6 orang (50%). Menurut peneliti, gejala yang

dtimbulkan pada KB suntik 3 bulan yaitu peningkatan berat badan terjadi

semakin lama menggunakan KB suntik 3 bulan maka semakin besar risiko

obesitas yang bisa menyebabkan kadar kolesterol yang tidak normal. KB suntik

mengakibatkan kenaikan berat badan karena hormon progesteron mempermudah

perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak sehingga lemak dibawah kulit

bertambah selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan

bertambah dan menurunkan aktivitas fisik (Sari, 2015). Hiperkolestrolemia pada

obesitas disebabkan oleh tingginya kadar asam lemak bebas pada orang yang

memiliki jaringan adiposa yang lebih tebal sehingga meningkatkan kadar produksi

trigliserida akibat aliran asam lemak bebas yang meningkat, dimana trigliserida

akan memicu pembentukan VLDL yang berlebihan yang dapat menyebabkan

tingginya jumlah LDL di aliran darah sehingga dapat meningkatkan kadar

kolesterol secara keseluruhan (Soleha, 2012).

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

responden jarang berolahraga yaitu sebanyak 7 responden (58,33%). Menurut

peneliti, tingginya kadar kolesterol total pada pengguna KB suntik 3 bulan dapat
54

disebabkan oleh kurangnya aktivitas berolahraga. Aktivitas olahraga berpengaruh

terhadap kadar kolesterol dalam darah, karena aktivitas olahraga yang rendah akan

mendorong keseimbangan energi dan penambahan berat badan akibatnya akan

berpengaruh terhadap peningkatan kadar kolesterol darah, olahraga bermanfaat

untuk kesehatan jasmani dan rohani. Manfaat olahraga di antaranya melancarkan

sirkulasi darah, meperkuat otot, mencegah pengeroposan tulang, menurunkan

tekanan darah, menurunkan LDL dan menaikkan HDL, olahraga juga bermanfaat

untuk membakar kalori (Pontoh, pangemanan dan wingouw, 2013). Melakukan

olahraga yang rutin dan teratur dapat meningkatkan HDL, jika kadar HDL

mengalami peningkatan itu sangat baik bagi tubuh karena HDL dapat

menghindari penyakit kardiovaskuler. Kolesterol HDL dikenal sebagai kolesterol

baik yang terbentuk di dalam hati dan usus kecil, yang kemudian dilepaskan ke

dalam aliran darah.


55

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar pengguna KB suntik 3 bulan di Desa Ngumpul Kecamatan

Jogoroto Kabupaten Jombang memiliki kadar kolesterol total diatas normal yaitu

dalam kategori batas resiko tinggi dan resiko tinggi.

6.2 Saran

1. Bagi Pengguna KB Suntik 3 Bulan

Di harapkan pengguna KB dapat mengubah perilaku dengan

memperhatikan pola makan dan melakukan olahraga teratur untuk

menghindari efek samping yang terjadi

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Meningkatkan upaya untuk memberikan penyuluhan kepada para

pengguna KB tentang efek samping KB serta bagaimana meminimalisir

terjadinya efek dari penggunaan KB.

3. Bagi Peneliti

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap efek yang kemungkinan

terjadi pada pengguna KB suntik 3 bulan


56

DAFTAR PUSTAKA

Adam, 2014. Pemeriksaan Profil Lipid. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Agustiyanti, Dkk. Hubungan Asupan Makanan, Aktivitas Fisik dan Penggunaan


Kontrasepsi Hormonal dengan Kadar Kolesterol Darah.
Universitas Diponegoro. 2017

Agustiyanti, N. Fatimah, S & Aruben, R. 2017. Hubungan Asupan Makanan


Aktivitas Fisik dan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan
Kadar Kolesterol darah (Studi Pada Wanita Keluarga Nelayan
usia 30-40 tahun Di Tambak Lorok Semarang tahun 2017

BKKBN. 2011. Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.

Dr.Hartono, 2010. Kontrasepsi Hormonal

Faiqah, S. Agustus 2014. Perbedaan Berat Badan dan Tekanan Darah Systole
Ibu Sebelum dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3
bulan DMPA di Puskesmas Gerung Lombok Barat. Media Bina
Ilmiah

Firdaus, 2017. Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total pada Wanita Menopause.


Karya Tulis Ilmiah. Stikes IcMe Jombang

Irianto, 2014. Keluarga berencana dan Kontrasepsi. Cetakan pertama. Bandung

Kusuma wardani, Ayu. 2011. Gambaran Kadar Kolesterol Pada Wanita Pemakai
Kontrasepsi Suntik Cyclofem. Karya Tulis Ilmiah. Universitas
Muhammadiyah Semarang

Ningsih, 2017. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor KB Suntik 3


Bulan DMPA pada Ny.S Umur 36 Tahun Dengan Amenorea.
STIKes Kusuma Husada Surakarta

Notoadmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta : Rineka Cipta


57

Putri, 2018. Gambaran Kolesterol Total Perokok Aktif di RT 1 dusun bulolowo


desa puri kecamatan plandaan kabupaten jombang. Karya Tulis
Ilmiah. STIkes IcMe Jombang

Ridho, Ibnu. 2015. Gambaran Kadar LDL Kolesterol pada Wanita Pemakai
Suntik Kontrasepsi 3 Bulan. Karya Tulis Ilmiah.Universitas
Muhammadiyah Semarang

Sari, 2015. Kontrasepsi Hormonal Suntik DMPA Sebagai Salah Satu Penyebab
Kenaikan Berat Badan. Fakultas kedokteran Universitas Lampung

Septianingrum et.al 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya akseptor


KB suntik 3 bulan. Fakultas Keperawatan dan Kebidanan.UNUSA

Sugiyono, 2014. Kerangka Konseptual.pdf

Susila, I & Oktaviani, T. 2015. Hubungan Kontrasepsi Suntik dengan


Peningkatan Berat Badan Akseptor (Studi di BPS Dwenti K. R.
Desa Sumberejo Kabupaten Lamongan. Jurnal Kebidanan
Universitas Islam Lamongan.

Syafitri, et.al 2015. Gambaran profil Lipid PaSIEN Perlemakan Hati Non-
Alkoholik. Artikel penelitian

Utami. W, Herawati. T & Suragih. L. Maret 2015. Lama Pemakaian Alat


Kontrasepsi Hormonal Suntik DMPA dan Gangguan
Kardiovaskuler. Jurnal Keperawtan Terapan

Widada, M, Carolina, et.al., 2016. Gambaran Perbedaan Kadar Kolesterol Total


Metode CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase-
PeroxidaseAminoantypirin) Sampel Serum dan Sampel Plasma
EDTA. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

You might also like