 Home Home

 About Tentang
 Branches Cabang
o Aeronautical Aeronautical
o Civil Sipil
o Computer Science Ilmu Komputer
o Electrical & Electronics Listrik & Elektronik
o Electronics & Communication Elektronik & Komunikasi
o Information Technology Teknologi Informasi
o Mechanical Mekanis
 Comments Komentar
 Help Desk Help Desk
 QUESTION PAPERS PERTANYAAN PAPERS
o MG UNIVERSITY MG UNIVERSITAS
 COMPUTER SCIENCE ILMU KOMPUTER
 Universities Universitas
o Calicut University Calicut University
o CUSAT CUSAT
o Kannur University Kannur Universitas
o Kerala University Kerala Universitas
o Mahatma Gandhi University Mahatma Gandhi University
 de stuffz de stuffz

Engineeringstuffz Engineeringstuffz
Everything you are searching about B. Tech Segala sesuatu yang Anda sedang mencari
tentang B. Tech
Stay updated via RSS Tetap diperbarui melalui RSS

search this site

 Recent Posts Recent Posts

o MG, cusat, kerala University b tech timetable NOV/DEC 2010 MG, cusat,
Kerala Universitas b tech jadwal November / Desember 2010
o Kerala University S1 n S2 results 2010 Kerala S2 Universitas hasil n S1
2010
o MGU S1s2 – S4 Results MGU S1s2 - S4 Hasil
o Question Papers:MGU S1 n S2 Pertanyaan Makalah: MGU S1 n S2
o How to face and take a seminar? Bagaimana menghadapi dan mengambil
sebuah seminar?
o 10 tips to take a seminar 10 tips untuk mengambil seminar
 o How to Prerare a PROJECT REPORT ? Bagaimana sebuah Prerare
LAPORAN PROYEK?
 Categories Kategori
o Branches (13) Cabang (13)
 CSE (8) CSE (8)
 EC (3) EC (3)
 EEE (5) EEE (5)
 IT (6) IT (6)
o CompuwiZ (4) CompuwiZ (4)
o Downloadz (3) Downloadz (3)
o IES (2) IES (2)
o Resluts (3) Resluts (3)
o Study Materialz (58) Studi Materialz (58)
 Ebookz n tutorialz (5) Ebookz n tutorialz (5)
 Syllabus (52) Silabus (52)
 Regulations (2) Peraturan (2)
 S1S2 (4) S1S2 (4)
 S3 (8) S3 (8)
 S4 (7) S4 (7)
 S5 (7) S5 (7)
 S6 (7) S6 (7)
 S7 (8) S7 (8)
 S8 (7) S8 (7)
o Tech Videos (2) Tech Video (2)
o Tips n Tricks.. (7) Tips n Trik .. (7)
o Uncategorized (4) Uncategorized (4)
o Universities (53) Universitas (53)
 CUSAT (8) CUSAT (8)
 Kerala (4) Kerala (4)
 MGU (43) MGU (43)


The Evolution Of Management Theory Evolusi Teori

Manajemen
Posted: July 25, 2010 by engineeringstuffz in CSE , IT Dikirim: 25 Juli 2010 oleh engineeringstuffz di
CSE , IT
Tags: contributions of gantt , Evolution Of Management Theory , Management Theory , The Evolution Of
Management Theory Tags: kontribusi gantt , Evolusi Teori Manajemen , Manajemen Teori , Evolusi Dari
Teori Manajemen
00
 
 
3 Votes
THE EVOLUTION OF MANAGEMENT THEORY EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

Management and organizations are products of their historical and social times and
places. Manajemen dan organisasi adalah produk dari mereka kali sejarah dan sosial dan
tempat. Thus, we can understand the evolution of management theory in terms of how
people have wrestled with matters of relationships at particular times in history. Dengan
demikian, kita dapat memahami evolusi teori manajemen dalam hal bagaimana orang
bergumul dengan masalah-masalah hubungan pada waktu tertentu dalam sejarah. One of
the central lessons of this chapter, and of this book as a whole, is that we can learn from
the trials and tribulations of those who have preceded us in steering the fortunes of formal
organizations. Salah satu pelajaran utama dari bab ini, dan buku ini secara keseluruhan,
adalah bahwa kita bisa belajar dari cobaan dan penderitaan dari mereka yang telah
mendahului kita dalam kemudi nasib organisasi formal.

The Scientific Management School Sekolah Ilmiah Manajemen

Scientific Management theory arose in part from the need to increase productivity. Teori
manajemen ilmiah muncul di bagian dari kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas.
In the United States especially, skilled labor was in short supply at the beginning of the
twentieth century. Di Amerika Serikat khususnya, tenaga kerja terampil pasokan pendek
pada awal abad kedua puluh. The only way to expand productivity was to raise  the
efficiency of workers. Satu-satunya cara untuk memperluas produktivitas adalah untuk
meningkatkan efisiensi pekerja. Therefore, Frederick W. Taylor, Henry L. Gantt, and
Frank and Lillian Gilbert devised the body of principles known as scientific management
theory. Oleh karena itu, Frederick W. Taylor, Henry L. Gantt, dan Frank dan Lillian
Gilbert dirancang tubuh prinsip yang dikenal sebagai teori manajemen ilmiah.

Frederick W. Taylor. Frederick W. Taylor. Frederick W. Taylor (1856-1915) rested his

philosophy on four basic principles: Frederick W. Taylor (1856-1915) menyandarkan
filsafatnya pada empat prinsip dasar:
• The development of a true science of management, so that the best method for
performing • Pengembangan ilmu sejati manajemen, sehingga metode terbaik untuk
melakukan
each task could be determined. setiap tugas dapat ditentukan.
• The scientific selection of workers, so that each worker would be given responsibility
for the task for which he or she was best suited. • Pemilihan ilmiah dari para pekerja,
sehingga setiap pekerja akan diberikan tanggung jawab untuk tugas yang dia telah paling
cocok.
• The scientific education and development of the worker. • Pendidikan ilmiah dan
pengembangan pekerja.
• Intimate, friendly cooperation between management and labor. • Intim, kerjasama
bersahabat antara manajemen dan tenaga kerja.

Taylor contended that the success of these principles required “a complete mental
revolution” on the part of management and labor. Taylor berpendapat bahwa keberhasilan
prinsip-prinsip yang diperlukan "sebuah revolusi mental yang lengkap" pada bagian dari
manajemen dan tenaga kerja. Rather than quarrel over profits, both sides should try to
increase production; by so doing, he believed, profits would rise to such an extent that
labor and management would no longer have to fight over them. Daripada bertengkar
keuntungan, kedua belah pihak harus mencoba untuk meningkatkan produksi, dengan
demikian, dia yakin, keuntungan akan meningkat sedemikian rupa sehingga tenaga kerja
dan manajemen tidak lagi harus berjuang atas mereka. In short, Taylor believed that
management and labor had a common interest in increasing productivity. Singkatnya,
Taylor percaya bahwa manajemen dan tenaga kerja memiliki kepentingan bersama dalam
meningkatkan produktivitas.

Taylor based his management system on production-line time studies. Taylor berdasarkan
sistem manajemen tentang studi waktu produksi-line. Instead of relying on traditional
work methods, he analyzed and timed steel workers' movements on a series of jobs.
Daripada mengandalkan metode kerja tradisional, ia menganalisis dan waktunya baja
gerakan buruh pada serangkaian pekerjaan. Using time study as his base, he broke each
job down into its components and designed the quickest and best methods of performing
each component. Menggunakan waktu belajar sebagai dasar, ia mematahkan setiap
pekerjaan ke dalam komponen dan merancang metode tercepat dan terbaik dari
melakukan setiap komponen. In this way he established how much workers should be
able to do with the equipment and materials at hand. Dengan cara ini ia mendirikan
berapa banyak pekerja harus dapat dilakukan dengan peralatan dan bahan-bahan di
tangan. He also encouraged employers to pay more productive workers at a higher rate
than others, using a “scientifically correct” rate that would benefit both company and
worker. Dia juga mendorong pengusaha untuk membayar pekerja yang lebih produktif
pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang lain, menggunakan "ilmiah yang benar"
tingkat yang menguntungkan baik perusahaan dan pekerja. Thus, workers were urged to
surpass their previous performance standards to earn more pay. Dengan demikian,
pekerja didorong untuk melampaui standar kinerja mereka sebelumnya untuk
mendapatkan membayar lebih. Taylor called his plan the differential rate system. Taylor
disebut rencananya sistem nilai diferensial.

Henry L. Gantt. Henry L. Gantt. Henry L. Gantt (1861-1919) worked with Taylor on
several projects. Henry L. Gantt (1861-1919) bekerja dengan Taylor di beberapa proyek.
But when he went out on his own as a consulting industrial engineer, Gantt began to
reconsider Taylor's incentive system. Tetapi ketika ia pergi sendiri sebagai konsultan
teknik industri, Gantt mulai mempertimbangkan kembali sistem insentif Taylor.

Abandoning the differential rate system as having too little motivational impact, Gantt
came up with a new idea. Meninggalkan sistem diferensial tingkat sebagai memiliki
dampak motivasi terlalu sedikit, Gantt datang dengan ide baru. Every worker who
finished a day's assigned workload would win a 50-cent bonus. Setiap pekerja yang jadi
beban kerja sehari ditetapkan akan memenangkan bonus 50 sen. Then he added a second
motivation. Lalu ia menambahkan motivasi kedua. The supervisor would earn a bonus for
each worker who reached the daily standard, plus an extra bonus if all the workers
reached it. Penyelia akan mendapatkan bonus untuk setiap pekerja yang mencapai standar
harian, plus bonus tambahan jika semua pekerja mencapai itu. This, Gantt reasoned,
would spur supervisor's tQ train their workers to do a better job. Ini, Gantt beralasan,
akan memacu tQ atasan melatih pekerja mereka untuk melakukan pekerjaan yang lebih
baik.

Every worker's progress was rated publicly and recorded on individual bar charts — n
black on days the worker made the standard, in red when he or she fell below it. Setiap
kemajuan pekerja dinilai publik dan dibukukan di bar chart individu - n hitam pada hari
pekerja yang dibuat standar, dengan warna merah ketika ia jatuh di bawahnya. Going
beyond this, Gantt originated a charting system for production scheduling; the “Gantt
chart” is still in use today. Di luar ini, Gantt berasal sistem charting untuk penjadwalan
produksi; yang "bagan Gantt" masih digunakan sampai sekarang.
The Gilbreths. The Gilbreths. Frank B. and Lillian M. Gilbreth (1868-1924 and 1878-
1972) made their contribution to the scientific management movement as a husband-and-
wife team. Frank B. dan Lillian M. Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972) membuat
kontribusi mereka terhadap gerakan manajemen ilmiah sebagai tim suami-istri. Lillian
and Frank collaborated on fatigue and motion studies and focused on ways of promoting
the individual worker's welfare. Lillian dan Frank berkolaborasi pada studi kelelahan dan
gerakan dan terfokus pada cara-cara mempromosikan kesejahteraan pekerja individu. To
them, the ultimate aim of scientific management was to help workers reach their full
potential as human beings. Bagi mereka, tujuan akhir dari manajemen ilmiah adalah
membantu pekerja mencapai potensi penuh mereka sebagai manusia.

In their conception, motion and fatigue were intertwined — every motion that was
eliminated reduced fatigue. Dalam konsepsi mereka, gerak dan kelelahan yang terjalin -
setiap gerak yang telah dieliminasi kelelahan berkurang. Using motion picture cameras,
they tried to find the most economical motions for each task in order to upgrade
performance and reduce fatigue. Menggunakan kamera film, mereka mencoba mencari
gerakan yang paling ekonomis untuk setiap tugas dalam rangka untuk meningkatkan
kinerja dan mengurangi kelelahan. The Gilbreths argued that motion study would raise
worker morale because of its obvious physical benefits and because it demonstrated
management's concern for the worker. Para Gilbreths berpendapat bahwa studi gerak
akan meningkatkan moral pekerja karena manfaat jelas fisik dan karena itu menunjukkan
kepedulian manajemen untuk pekerja.

Classical Organization Theory School Teori Klasik Organisasi Sekolah

Scientific management was concerned with increasing the productivity of the shop and
the individual worker. Manajemen ilmiah prihatin dengan meningkatnya produktivitas
toko dan pekerja individu. Classical organization theory grew out of the need to find
guidelines for managing such complex organizations as factories. teori organisasi klasik
tumbuh dari kebutuhan untuk menemukan pedoman untuk mengelola organisasi yang
kompleks seperti pabrik.

Henri Fayol. Henri Fayol. Henri Fayol (1841-1925) is generally hailed as the founder of
the classical management school — not because he was the first to investigate managerial
behavior, but because he was the first to systematize it. Henri Fayol (1841-1925)
umumnya dianggap sebagai pendiri sekolah manajemen klasik - bukan karena ia adalah
orang pertama untuk menyelidiki perilaku manajerial, tetapi karena ia adalah orang
pertama yang sistematisasi itu. Fayol believed that sound management practice falls into
certain patterns that can be identified and analyzed. Fayol percaya bahwa praktek
manajemen yang sehat jatuh ke dalam pola-pola tertentu yang dapat diidentifikasi dan
dianalisis. From this basic insight, he drew up a blueprint for a cohesive doctrine of
management, one that retains much of its force to this day. Dari wawasan dasar, ia
menyusun cetak biru untuk sebuah doktrin manajemen kohesif, yang mempertahankan
banyak kekuatan untuk hari ini.

With his faith in scientific methods, Fayol was like Taylor, his contemporary. Dengan
imannya dalam metode ilmiah, Fayol seperti Taylor, kontemporer-nya. While Taylor was
basically concerned with organizational functions, however, Fayol was interested in the
total organization and focused on management, which he felt had been the most neglected
of business operations. Sementara Taylor pada dasarnya berkaitan dengan fungsi
organisasi, bagaimanapun, Fayol tertarik dalam organisasi total dan fokus pada
manajemen, yang ia merasa telah paling diabaikan operasi bisnis.

 Share this: Berbagi ini:

 StumbleUpon StumbleUpon
 Digg Digg
 Reddit Reddit



Leave a Reply Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.
Required fields are marked * Bidang yang harus diisi ditandai *

Name * Nama *

Email * Email *

Website Website

Comment Komentar
You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr
title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code>
<pre> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong> Anda dapat
menggunakan tag HTML dan atribut: <a href="" title=""> <abbr title="">
<acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <pre> <del
datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Kirim Komentar

Notify me of follow-up comments via email. Beritahu saya tentang tindak lanjut
komentar melalui email.

Notify me of site updates Beritahu saya tentang perbaruan situs

Dual Power Supply Dual Power Supply

COMMAND LINE COMMAND LINE

 Email Subscription Email Berlangganan

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new
posts by email. Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan blog ini dan
menerima pemberitahuan posting baru melalui email.

Daftarkan saya!

Blog at WordPress.com . Blog pada WordPress.com . | Theme: Greyzed by The Forge

Web Creations . | Tema: Greyzed oleh Web Creations Forge .