Professional Documents
Culture Documents
Stunting
Stunting
Annif Munjidah
Abstrak: Efektifitas pijat Tui Na dalam mengatasi kesulitan makan pada balita di
RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya. Pertumbuhan dan perkembangan anak
sangat bergantung pada pemenuhan nutrisi. Beberapa masalah yang sering terjadi dalam
pemenuhan nutrisi yakni kesulitan makan pada balita yang dapat menyebabkan terjadinya
gangguan tumbuh kembang atau stunting. Penyebab umum kesulitan makan pada bayi
dibedakan dalam 3 faktor, diantaranya adalah hilangnya nafsu makan, gangguan fungsi
saluran cerna, dan gangguan proses makan atau gangguan oral motor. Upaya untuk
mengatasi kesulitan makan dapat dilakukan dengan cara farmakologi maupun non
farmakologi. Upaya dengan farmakologi antara lain dengan pemberian miltivitamin, dan
micronutrien lainnya. Sedangkan non farmakologi antara lain melalui minuman herbal /
jamu, pijat, akupresur, dan akupunktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektifitas pijat Tui Na dalam mengatasi kesulitan makan pada balita. Penelitian analitik
observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah semua
ibu dan balita yang ada di RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya sebesar 27 orang dan
sampel yang digunakan adalah sebagian ibu dan balita yang ada di RW 02 Kelurahan
Wonokromo Surabaya. Besar sampel 23 orang. Menggunakan simple random sampling.
Analisis data melalui uji Chi Square dengan nilai kemaknaan alpha 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan nilai p 0,009 < α 0,05. Pijat Tui Na efektif dalam mengatasi kesulitan
193
Munjidah: Efektifitas Pijat Tui Na Dalam Mengatasi Kesulitan Makan Pada Balita Di 194
RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya
194
195 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 2, Agustus 2015, hal 193-199
gangguan-gangguan tersebut. Hal ini bisa untuk mengatasi kesulitan makan pada
dilihat dengan timbulnya permasalahan balita dengan cara memperlancar
kesulitan makan. (Rita Yulia, 2012). peredaran darah pada limpa dan
Beberapa indikator tanda kesulitan makan pencernaan, melalui modifikasi dari
pada balita yakni: kesulitan mengunyah, akupunktur tanpa jarum, teknik ini
menghisap, menelan, memuntahkan atau menggunakan penekanan pada titik
menyemburkan makanan yang sudah meridian tubuh atau garis aliran energi
masuk di mulut, memainkan makanan sehingga relatif lebih mudah dilakukan
atau makan berlama-lama, sama sekali dibandingkan akupuntur (Sukanta, 2010).
tidak mau memasukkan makanan kedalam Akupresur memiliki sistem dan titik
mulut atau menutup rapat mulut, terapi yang cukup banyak, sehingga jika
memuntahkan atau menumpahkan akupresur harus dilakukan di keseluruhan
makanan, menepis suapan, tidak titik maka metode ini akan cukup sulit
menyukai banyak variasi makanan, dan dilaksanakan oleh bidan ataupun keluarga
kebiasaan makan yang tidak biasa. (Joko pasien sebagai asuhan rutin pada anak
Widodo. 2012) balita, padahal pada dasarnya setiap titik
Upaya untuk mengatasi kesulitan pada metode akupresur memiliki fungsi
makan dapat dilakukan dengan cara tertentu sesuai kebutuhan fisik klien,
farmakologi maupun non farmakologi. sehingga akupresur dapat menjadi sangat
Upaya dengan farmakologi antara lain mudah untuk dilakukan jika terpusat pada
dengan pemberian miltivitamin, dan titik terkait yang sesuai dengan kebutuhan
micronutrien lainnya. Sedangkan non saja, misalnya pada Pijat Tui Na ini yang
farmakologi antara lain melalui minuman terbatas pada titik meridian tangan, kaki,
herbal / jamu, pijat, akupresur, dan perut dan pungung. Ketentuan pijat ini
akupunktur (Wong, 2011). Pijat dan yakni 1 set terapi sama dengan1 x
akupresur merupakan metode yang sudah protokol terapi per hari, selama 6 hari
lama ada, namun sangat jarang dilakukan berturut-turut, bila perlu mengulang terapi
dalam memberikan asuhan pada balita, di beri jeda 1-2 hari dan pijat salah satu sisi
masyarakat anak hanya mendapatkan pijat tangan saja, tidak perlu kedua sisi, jangan
saat baru lahir sampai usia 40 hari atau paksa anak makan karena akan
jika ada masalah otot lainnya. (Shoim, menimbulkan trauma psikologis. berikan
2006) asupan makanan yang sehat, bergizi dan
Saat ini kebanyakan orang tua bervariasi (dr. Tiwi dan Reza, 2013)
mengatasi kesulitan makan anak sebatas Hasil penelitian Zhen Huan Liu dan Li
pemberian multivitamin tanpa ting Cen di Guangzhou tahun 2009
memperhatikan penyebab. Hal tersebut menyebutkan bahwa pijat Tui na
akan berdampak negatif jika diberikan berpengaruh positif terhadap
dalam jangka waktu yang lama. Dewasa perkembangan syaraf dan peredaran darah
ini telah dikembangkan dari tehnik pijat pada bayi. Penelitian serupa juga
bayi, yakni pijat Tui Na. Pijat ini dilakukan oleh Mehta (2002) didapatkan
dilakukan dengan tehnik pemijatan bahwa akupresur pada titik meridian
meluncur (Effleurage atau Tui), memijat tertentu dapat memperlancar aliran darah
(Petrissage atau Nie), mengetuk ke pencernaan
(tapotement atau Da), gesekan, menarik, Berdasarkan hal tersebut peneliti perlu
memutar, menggoyang, dan menggetarkan mengkaji lebih lanjut efektifitas pijat Tui
titik tertentu sehingga akan Na dalam mengatasi kesulitan makan
mempengaruhi aliran energi tubuh dengan pada balita, dengan tetap mengedepankan
memegang dan menekan tubuh pada keamanan dan asuhan sayang anak.
bagian tubuh tertentu. Pijat Tui Na ini
merupakan tehnik pijat yang lebih spesifik
Munjidah: Efektifitas Pijat Tui Na Dalam Mengatasi Kesulitan Makan Pada Balita Di 196
RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya
196
197 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 2, Agustus 2015, hal 193-199
198
199 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 2, Agustus 2015, hal 193-199
Jakarta
Widodo, Joko. 2012. Edukasi dan
konsultasi sulit makan dan
gangguan kenaikan berat badan.
Jakarta: Picky Eaters And Grow Up
Clinik. http:// pickyeatersclinik.com
akses 27 Mei 2015 jam 11.00
Wong, M. Fery. 2011. Panduan Lengkap
Pijat. Jakarta: Penebar plus
Yulia, Rita. 2012. Lebih sehat dengan
akupresur dan pijat bayi. Jakarta:
Salemba Medika
Zhen Huan Liu., Li-ting Cen. 2011. Effect
Tui Na On Neurodevelopment in
Premature Infant. Journal of
Acupuncture and Tuina Science.
Vol. 11, Issue 1, pp7-12.
Shanghai Research Institute of
Acupuncture and Mer