Professional Documents
Culture Documents
Samsung
Samsung
1. Economic forces
4. Technological forces
5. Competitive forces
1. Economic forces
Faktor ekonomi memiliki dampak langsung pada potensi daya tarik berbagai strategi.
Misalnya, ketika suku bunga naik, dana yang dibutuhkan untuk ekspansi modal menjadi lebih
mahal. Juga, ketika suku bunga naik, pendapatan diskresioner menurun, dan permintaan
barang diskresioner turun. Ketika harga saham meningkat, keinginan ekuitas sebagai sumber
modal untuk pengembangan pasar meningkat. Juga, ketika pasar naik, kekayaan konsumen
dan bisnis meluas.
Untuk industri dan perusahaan yang sangat bergantung pada kontrak atau subsidi
pemerintah, prakiraan politik atau political forecast dapat menjadi bagian terpenting dari
audit eksternal. Perubahan undang-undang paten, undang-undang antimonopoli, tarif pajak,
dan aktivitas lobi dapat memengaruhi perusahaan secara signifikan. Meningkatnya saling
ketergantungan global di antara ekonomi, pasar, pemerintah, dan organisasi membuatnya
penting bahwa perusahaan mempertimbangkan dampak yang mungkin dari variabel politik
pada perumusan dan implementasi strategi kompetitif.
Beberapa Variabel dalam Political, Governmental, and Legal Forces :
4. Technological Forces
Technological Forces merupakan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan
dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi dapat memengaruhi produk, layanan,
pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses pembuatan, praktik pemasaran, dan
posisi kompetitif organisasi secara drastis. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar
baru, menghasilkan produk baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya kompetitif relatif
dalam suatu industri, dan membuat produk dan layanan yang ada menjadi usang. Perubahan
teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan biaya antara bisnis, dan
membuat alur produksi menjadi lebih pendek.
5. Competitive Forces
Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang kompetitor sangat penting untuk
perumusan strategi yang baik. Mengidentifikasi kompetitor utama tidak selalu mudah
karena banyak perusahaan memiliki divisi yang bersaing di industri yang berbeda. Banyak
perusahaan multidivisional tidak memberikan informasi penjualan dan laba berdasarkan
divisi untuk alasan kompetitif. Juga, perusahaan swasta tidak mempublikasikan informasi
keuangan atau pemasaran. Dalam menganalisis daya saing (Competitive Analysis) antara dua
atau di antara beberapa perusahaan competitor kita dapat menggunakan Porter’s Five-
Forces Model. Serta dalam menganalisis dari sisi Industri dapat menggunakan External
Factor Evaluation (EFE) Matrix dan Competitive Profile Matrix (CPM).
Porter’s Five-Forces Model
Terdiri dari 5 hal berikut:
1. Rivalry among competing firms
2. Potential entry of new competitors
3. Potential development of substitute products
4. Bargaining power of suppliers
5. Bargaining power of consumers
External Factor Evaluation (EFE) Matrix
Merupakan strategi untuk meringkas dan mengevaluasi ekonomi, sosial, budaya,
demografis, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, informasi teknologi, dan
infromasi kompetitif dengan membuat Key External Factors
Competitive Profile Matrix (CPM)
Merupakan metode untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan dan Strength
dan Weakness khususnya dalam kaitannya dengan posisi strategisnya. Hal yang
membedakan CPM dengan EFE yaitu dalam CPM faktor keberhasilan dalam CPM
mencakup masalah internal dan eksternal. Faktor penentu keberhasilan dalam CPM
tidak
dikelompokkan menjadi Opportunity dan Threats karena mereka berada dalam EFE.