Professional Documents
Culture Documents
523 1811 2 PB PDF
523 1811 2 PB PDF
e-ISSN: 2598-1226
“BIMBINGAN IPTEK DAN PELATIHAN PROSES
PERKECAMBAHAN BIJI TANAMAN ANDALIMAN (Zanthoxylum
acanthopodium DC.)” DI DESA SITARATOIT
Melvariani Syari Batubara1), Nurmaini Ginting1), Rizky Ariaji2)
1)
Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
2)
Pendidikan Kimia FKIP, Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
melvarianisyari@um-tapsel.ac.id
DOI : 10.31604/j.martabe.v1i3.133-141
Abstract
This community service activity is Science and Technology Guidance and Training of
Andaliman Plant Seed Germination Process (Zanthoxylum acanthopodium DC.) In
Sitaratoit Village. Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Is a wild plant found
in North Sumatra, Indonesia, the Rutaceae family. The Batak people use the fruit as a
spice in their traditional cuisine. Specific objectives achieved were the provision of
science and technology about breaking the seed dormancy period of andaliman plants to
the people of Sitaratoit Village, Guidance to the Sitaratoit villagers about the seed
germination process of andaliman plants, and the training of Sitaratoit villagers to
cultivate andaliman plants. The methods used in achieving the objectives of this activity
are Village Potential Survey, Conducting dialogues through FGD program activities
(Focus Group Disscussion.), And Science and Technology based guidance and training.
The stages of this activity are the Breaking of the Dormancy Period of the Seeds of
Andaliman Plants, the Making of Planting Media for the Sprouts of Andaliman Plants,
and the Making of the Andaliman Plant Shade. The results of this community service
activity are the provision of science and technology about breaking the seed dormancy
period of andaliman plants for two days to 18 people of Sitaratoit Village, three people
from the village administration, and three students from private universities who are
carrying out street vendors activities. The Sitaratoit Village community guidance about
the process of seed germination of andaliman plants for one day the following day was
also actively followed by the Sitaratoit Village community. Moreover, the training of
the Sitaratoit Village community to cultivate andaliman plants for one day after 40 days
later has also been carried out well and actively followed by the Sitaratoit Village
community.
Abstrak
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Bimbingan IPTEK dan Pelatihan
Proses Perkecambahan Biji Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) di
Desa Sitaratoit. Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) adalah tanaman liar
yang dijumpai di Sumatera Utara, Indonesia, famili Rutaceae. Orang Batak
menggunakan buahnya sebagai bumbu dalam masakan tradisionalnya. Tujuan khusus
yang dicapai adalah Pemberian ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pematahan
masa dormansi biji tanaman andaliman kepada masyarakat Desa Sitaratoit, Bimbingan
134
Melvariani Syari Batubara, dkk. “Bimbingan IPTEK Dan Pelatihan Proses …
bagi industri pangan dan industri pigmen yang digunakan oleh tumbuhan
farmasi (Wijaya, 2003). untuk menyerap (mendeteksi) cahaya.
Tanaman andaliman liar di Sebagai sensor, fitokrom terangsang
kawasan Desa Sitaratoit belum oleh cahaya merah dan infra merah.
memberikan keuntungan ekonomis bagi Aspek fisiologi adaptasi yang lainnya
masyarakat. Padahal harga jual biji adalah vernalisasi, sebenarnya
tanaman andaliman di pasaran sangat diperlukan oleh biji-biji tumbuhan
tinggi mencapai Rp. 200.000,-/kg. tertentu sebelum perkecambahan,
Potensi tanaman andaliman ini contohnya biji tanaman andaliman.
seharusnya cukup besar kontribusinya Vernalisasi merupakan induksi
terhadap pendapatan masyarakat, akan pendinginan yang diperlukan oleh
tetapi pengelolaan dan budidayanya tumbuhan sebelum mulai
masih kurang diperhatikan masyarakat perkecambahan. Biji yang telah
setempat (Zega, 2011). Permasalahan mengalami imbibisi mudah
lainnya adalah kurangnya ketersediaan divernalisasi. Biji yang sedang
pasokan dan kualitas biji tanaman berkembang pada tanaman induk dapat
andaliman yang rendah, serta dan seringkali sudah tervernalisasi
ketidaktahuan masyarakat bagaimana apabila tepat pada waktu suhu dingin
cara budidaya tanaman andaliman yang berlangsung sebelum biji menjadi
benar dan anggapan bahwa biji tanaman kering (Harahap, 2012).
andaliman sulit berkecambah, sehingga Tipe perkecambahan biji
biji tanaman andaliman tidak bisa tanaman andaliman ialah epigea.
secara maksimal meningkatkan Perkecambahan di atas tanah terjadi
ekonomi masyarakat Desa Sitaratoit. karena pembentangan ruas batang di
Perkecambahan biji tanaman bawah daun lembaga sehingga daun
andaliman dilakukan sebaiknya pada lembaganya terangkat ke atas tanah.
ketinggian 32 m di atas permukaan laut. Daya kecambah biji tanaman andaliman
Biji yang terlebih dahulu direndam rendah (14%) dan umur berkecambah
dengan air selama 24 jam, biji tanaman andaliman lama dan
dikecambahkan dalam kantong plastik bervariasi, yaitu dari 24 hari hingga 100
dengan media campuran tanah dan pasir hari setelah semai. Biji yang dihasilkan
1 : 1 (Pawana, 2012). Media tanam setiap tanaman berjumlah banyak
ditempatkan di bawah naungan beratap (Siregar, 2013).
rumbia berukuran tinggi sisi menghadap Perkecambahannya yang rendah
Timur 1,0 m dan sisi menghadap Barat dan umur berkecambah yang relatif
0,9 m. Media tanam merupakan substrat lama disebabkan oleh struktur kulit biji
pertumbuhan tanaman yang yang keras. Struktur ini dapat
mengandung semua nutrisi yang menghalangi imbibisi air dan
dibutuhkan dalam proporsi yang pertukaran gas dalam proses
sebanding (Batubara, 2017). perkecambahan. Komponen volatil,
Tumbuhan menggunakan berupa senyawa terpenoid yang terdapat
fitokrom untuk mengatur beberapa pada tanaman andaliman, diketahui
aspek fisiologi adaptasi terhadap merupakan senyawa penghambat
lingkungan seperti perkecambahan, perkecambahan. Usaha memecahkan
pemanjangan dan pertumbuhan dormansi biji tanaman andaliman
kecambah khususnya pada dikotil, karena kulit biji dan senyawa
contohnya pada tanaman andaliman. penghambatnya belum menunjukkan
Fitokrom adalah reseptor cahaya, suatu hasil yang konsisten. Tanaman yang
135
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 Tahun 2018 Hal 133-141
tumbuh alami berasal dari biji yang setempat, dan (4) Rendahnya persentase
disebarkan oleh burung setelah perkecambahan biji tanaman andaliman.
memakan buah tanaman andaliman. Rencana Pengusul dan Mitra
Petani juga memperoleh bibit secara Rencana pengusul bersama mitra
tidak sengaja dari lokasi bekas dalam menentukan persoalan prioritas
pembakaran gulma di daerah tanaman yang disepakati untuk diselesaikan
yang sudah tua (Wijaya, 2003). Pada selama program pengabdian ini adalah :
biji beberapa jenis tumbuhan ditemukan (1) Memberikan ilmu pengetahuan dan
sekaligus dormansi kulit biji dan teknologi tentang pematahan masa
dormansi embrio. Keadaan ini mungkin dormansi biji tanaman andaliman
juga dialami oleh biji tanaman kepada masyarakat Desa Sitaratoit, (2)
andaliman. Membimbing masyarakat Desa
Dormansi adalah suatu keadaan Sitaratoit tentang proses perkecambahan
berhenti tumbuh yang dialami biji tanaman andaliman, dan (3) Melatih
organisme hidup atau bagiannya masyarakat Desa Sitaratoit untuk
sebagai tanggapan atas suatu keadaan membudidayakan tanaman andaliman.
yang tidak mendukung pertumbuhan
normal. Dengan demikian, dormansi METODE PELAKSANAAN
merupakan suatu reaksi atas keadaan
fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu Metode Pendekatan
dormansi dapat bersifat mekanis, Metode pendekatan yang
keadaan fisik lingkungan, atau kimiawi. ditawarkan untuk menyelesaikan
Pematahan masa dormansi biji adalah persoalan yang telah disepakati bersama
perlakuan awal pada biji ditujukan adalah : (1) Survey Potensi Desa.
untuk memulai proses Survey dilakukan untuk mengetahui
perkecambahannya, upaya ini dapat daerah mana yang mempunyai potensi
berupa pemberian perlakuan secara untuk dilaksanakannya kegiatan ini, (2)
fisik, mekanis, maupun kimiawi. Mengadakan dialog melalui kegiatan
Perkecambahan merupakan proses program FGD (Focuss Group
pertumbuhan dan perkembangan dari Disscussion). FGD dilaksanakan oleh
embrio yang mengalami perubahan tim pelaksana kegiatan dengan mitra
dimana plumula tumbuh dan serta pihak-pihak lainnya yang terkait,
berkembang menjadi batang dan antara lain pihak pemerintahan desa.
radikula menjadi akar (Harahap, 2012). Tujuan kegiatan FGD adalah untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan
Permasalahan Mitra kegiatan, penggalian potensi
Mengacu kepada analisis situasi keterlibatan mitra serta pihak
di atas, permasalahan mitra adalah hal- pendukung lainnya untuk mengatasi
hal berikut ini : (1) Masyarakat Desa permasalahan yang ada, serta evaluasi
Sitaratoit belum menerapkan kegiatan setiap tahapan pelaksanaan kegiatan,
budidaya tanaman andaliman yang dan (3) Pemberian bimbingan dan
masih tumbuh secara liar, (2) Tanaman pelatihan berbasis IPTEK. Bimbingan
andaliman di kawasan Desa Sitaratoit dan pelatihan ini adalah sebagian
belum memberikan keuntungan kegiatan yang membuat produk,
ekonomis bagi masyarakat, (3) menyamakan persepsi bagi para petani
Pengelolaan dan budidaya tanaman sehingga hasil yang dihasilkan oleh para
andaliman masih kurang diperhatikan petani baik, dan peningkatan produksi.
dan diketahui oleh masyarakat
136
Melvariani Syari Batubara, dkk. “Bimbingan IPTEK Dan Pelatihan Proses …
137
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 Tahun 2018 Hal 133-141
138
Melvariani Syari Batubara, dkk. “Bimbingan IPTEK Dan Pelatihan Proses …
139
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 Tahun 2018 Hal 133-141
141