Perilaku Kesehatan

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 18

Analisis Perilaku Kesehatan Dan Faktor Resiko Kejadian

Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di Poliklinik Obstetri Gynekologi


Rsud Kabupaten Kediri

Fitri Yuniarti1), Wahyu Wijayati2), Dintya Ivantarina3)


1
Prodi D3 Kebidanan, STIKES Karya Husada Kediri
email: fitri.mkk@gmail.com, Tlp.0856 360 3610
2
Prodi D3 Kebidanan, STIKES Karya Husada Kediri
email: wahyuwawan04@ymail.com
3
Prodi D3 Kebidanan, STIKES Karya Husada Kediri
email: divantabelle25@gmail.com

ABSTRACT
Preeclampsia is associated with significant pathological changes in maternal and fetal
blood vessels and placenta. The purpose of this study to determine the health behavior
and risk factors that affect the incidence of preeclampsia in pregnant women in
Obstetric Gynecology Polyclinic Kediri District Hospital. The research design is
descriptive analytic with cross sectional approach. This research was conducted on
June-August 2017 at Gynekologi Obstetric Policlinic of Kediri District Hospital. The
population in this study were all mothers who came to check their pregnancy in
Obstetric Gynecology Polyclinic Kediri District Hospital with the number of samples
obtained is 181 pregnant women in random sampling. Data were analyzed univariate,
bivariate with chi square and multivariate test with multiple logistic regression test. The
results showed that there was relationship of weight gain (p = 0,005) and medical
history (p = 0,022) to preeclampsia event. The result of multivariate analysis showed
that the most dominant factor to the incidence of preeclampsia was weight gain (p =
0,007). Health behaviors and risk factors that affect the incidence of preeclampsia in
pregnant women is the increase in maternal weight during pregnancy and medical
history suffered by the mother before pregnancy.

Key words: Health Behavior, Risk Factors, Preeclampsia


ABSTRAK
Preeklampsia berhubungan dengan perubahan patologis yang signifikan dari
pembuluh darah ibu dan janin serta plasenta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perilaku kesehatan dan faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kejadian preeklampsia
pada ibu hamil di Poliklinik Obstetri Gynekologi RSUD Kabupaten Kediri. Desain
penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2017 di Poliklinik Obstetri Gynekologi
RSUD Kabupaten Kediri. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang datang
memeriksakan kehamilannya di Poliklinik Obstetri Gynekologi RSUD Kabupaten Kediri
dengan jumlah sampel yang didapat yaitu 181 ibu hamil secara random sampling. Data
dianalisis secara univariate, bivariate dengan uji chi kuadrat dan multivariate dengan uji
regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kenaikan berat
badan (p=0,005) dan riwayat medis (p=0,022) terhadap kejadian preeklampsia. Hasil
analisis multivariat menunjukkan faktor paling dominan terhadap kejadian
preeklampsia adalah kenaikan berat badan (p=0,007). Perilaku kesehatan dan faktor
resiko yang mempengaruhi terhadap kejadian preeklampsia pada ibu hamil yaitu
kenaikan berat badan ibu selama hamil dan riwayat medis yang diderita oleh ibu
sebelum hamil.

Kata Kunci: Perilaku Kesehatan, Faktor Resiko, Preeklampsia

Korespondensi : Fitri Yuniarti Surel : fitri.mkk@gmail.com


PENDAHULUAN Data Dinkes Propinsi Jawa
Status kesehatan maternal Timur Tahun 2015 AKI berjumlah
merupakan salah satu indikator 121, penyebab langsung AKI yaitu
untuk melihat derajat kesehatan perdarahan 21,81%, eklampsia/
perempuan. Angka kesakitan dan preeklampsia 36,29%, jantung
kematian ibu merupakan indikator 12,93%, infeksi 22,90% dan
yang penting dalam penyebab lain 6,07%. Sedangkan
menggambarkan status kesehatan AKB di Propinsi Jawa Timur Tahun
maternal. Kesehatan ibu dan Anak 2015 sebesar 154 kematian bayi. 2
(KIA) merupakan salah satu target Angka kematian ibu (AKI) di
yang ditentukan dalam tujuan Kabupaten Kediri Tahun 2016
pembangunan millennium sejumlah 16 jiwa atau 65,73 per
(Millenium Development Goals) 100.000 kelahiran hidup. Penyebab
yang ke- 5 yaitu meningkatkan kematian ibu di Kabupaten Kediri
kesehatan ibu.1 Meskipun antara lain perdarahan sebesar 7
kesehatan ibu dan Anak (KIA) jiwa (43,75%), preeklampsia
merupakan salah satu target yang sebesar 6 jiwa (37,5%), penyakit
ditentukan dalam tujuan lainnya 3 jiwa (18,75%). Angka
pembangunan millennium kematian bayi di Kabupaten Kediri
(Millenium Development Goals) Tahun 2016 sebanyak 142 kematian
namun angka kematian ibu, bayi bayi. Adapun penyebab AKB adalah
dan balita di Indonesia masih gangguan atau kelainan pernapasan
tergolong tinggi dan merupakan (asfiksia) 44 (30,98%), prematuritas
salah satu masalah utama atau BBLR 60 (42,25%), infeksi 8
kesehatan. (5,63%), kelainan bawaan 19
(13,38%) dan gangguan lainnya 11
(7,74%).3 RSUD Kabupaten Kediri ibu preeklampsia dapat
merupakan rumah sakit rujukan menyebabkan terjadinya eklampsia
terbesar di tingkat Kabupaten Kediri. (kejang kehamilan) yang berujung
Menurut data yang didapatkan dari pada kematian.6
Rekam Medis RSUD Kabupaten Untuk menurunkan angka
Kediri pada Tahun 2015 penderita kesakitan dan kematian ibu dan bayi
preeklampsia yang dirawat di maka diperlukan deteksi dini tanda
instalasi rawat inap obstetri dan dan bahaya dalam kehamilan.
poliklinik obstetri gynekologi Melalui tanda-tanda klinis pada saat
5
sebanyak 124 ibu hamil. perawatan antenatal dengan
Salah satu penyebab AKI dan pemantauan kenaikan tekanan
penyebab tidak langsung dari AKB darah, proteinuria, kenaikan berat
adalah preeklampsia. Preeklampsia badan selama hamil dan status gizi
adalah sindrom hipertensi serta menghindari faktor-faktor yang
kehamilan tertentu dengan kondisi beresiko untuk terjadinya
multisistem dengan multifaktorial preeklampsia dalam kehamilan.
penyebab, unik untuk manusia, Pedoman terbaru dari the National
yang berhubungan secara signifikan Institute for Health and Clinical
terhadap angka kematian dan Excellence (NICE)
kesakitan maternal dan perinatal. 6,7 merekomendasikan skrining rutin
Kondisi yang kompleks ini faktor risiko spesifik untuk pre-
berhubungan dengan perubahan eklampsia (nulliparity, usia yang
patologis yang signifikan dari lebih tua, indeks massa tubuh,
pembuluh darah ibu dan janin serta riwayat keluarga preeklampsia,
plasenta, termasuk arteriolopathy riwayat penyakit ginjal atau
desidua, infark, perubahan iskemik hipertensi kronis, kehamilan ganda,
dan abruption. Oleh karena itu, tidak interval kehamilan lebih dari 10
mengherankan bahwa hasil tahun, dan riwayat preeklampsia
perinatal dipengaruhi oleh sindrom pada kehamilan sebelumnya).9
ini, khususnya dalam konteks Sehingga para ibu bisa melakukan
penyakit berat. Selain itu, pemeriksaan kehamilan secara rutin
preeklamsia umumnya terkait ke tenaga kesehatan dan jika
dengan lesi plasenta. Manifestasi dideteksi adanya tanda bahaya atau
vaskular yang mendasari, dan komplikasi yang menyertai
adanya stres oksidatif dan kehamilan maka petugas kesehatan
kerusakan endotel, mempengaruhi bisa melakukan deteksi dini
sirkulasi uteroplasenta dan dapat kegawatdaruratan maternal dan
menyebabkan hambatan neonatal, melakukan pemantauan
pertumbuhan janin dengan hipoksia secara intensif kesejahteraan ibu
yang mendasari dan asidosis yang dan janin, melakukan rujukan dini
bisa menyebabkan terjadinya terencana apabila dibutuhkan
IUFD.8,9 Pada bayi akan sehingga mengurangi komplikasi ke
menyebabkan kelahiran ibu dan janin.10
prematuritas yang memberikan Oleh karena itu peneliti tertarik
dampak terjadinya asfiksia, berat untuk meneliti lebih lanjut perilaku
badan lahir rendah, serta kesehatan dan faktor-faktor yang
komplikasi-komplikasi lain yang mempengaruhi kejadian
berakibat kematian sedangkan pada preeklampsia pada ibu hamil di
Poliklinik Obstetri Gynekologi RSUD Juni-Agustus 2017 di Poliklinik
Kabupaten Kediri. Obstetri Gynekologi RSUD
Tujuan penelitian ini untuk Kabupaten Kediri dengan
mengetahui gambaran tentang sebelumnya dinyatakan laik etik
kejadian preeklampsia pada ibu oleh Komisi Etik Lembaga Penelitian
hamil serta perilaku kesehatan dan dan Pengabdian Masyarakat
faktor-faktor resiko yang STIKES Karya Husada Kediri.
mempengaruhi preeklampsia di Kemudian data diolah dan dianalisis
Poliklinik Obstetri Gynekologi RSUD secara univariate, bivariate dengan
Kabupaten Kediri. uji statistik chi kuadrat (x2) derajat
kepercayaan 95% dan tingkat
METODE PENELITIAN kemaknaan (alpha) 0,05 dan
Desain penelitian yang multivariate dengan uji statistik
digunakan adalah deskriptif analitik. regresi logistik berganda.
Adapun populasi dalam penelitian
ini adalah semua ibu yang datang HASIL PENELITIAN
memeriksakan kehamilannya di Pada tabel 1 berdasarkan
Poliklinik Obstetri Gynekologi di distribusi frekuensi perilaku
RSUD Kabupaten Kediri. Teknik kesehatan pada ibu hamil di
sampling yang digunakan yaitu poliklinik obstetri gynekologi RSUD
random sampling. Sampel yang Kabupaten Kediri dapat diketahui
digunakan adalah ibu yang datang bahwa sebagian besar responden
memeriksakan kehamilannya di memiliki tingkat pendidikan SD/SMP
Poliklinik Obstetri Gynekologi di (56,4%), pendapatan keluarga > Rp
RSUD Kabupaten Kediri yang 1.456.000 (57,5%), jangkauan
memenuhi kriteria inklusi sejumlah pelayanan kesehatan dengan jarak
181 ibu hamil. Variabel dalam tempuh >2 km (93,3%), kendaraan
penelitian ini terdiri dari variabel yang digunakan menuju tempat
independen yaitu perilaku pemeriksaan kehamilan dengan
kesehatan dan faktor resiko motor/mobil pribadi (94,5%), status
preeklampsia, variabel dependen gizi ibu dengan kondisi lila >23,5 cm
yaitu kejadian preeklampsia pada (81,2%), kenaikan berat badan
ibu hamil. Pengumpulan data <11,5 kg (81,2%), jumlah kunjungan
menggunakan lembar kuesioner pemeriksaan ANC >4x (76,8%) dan
dengan teknik wawancara memiliki buku KIA yang pernah
terstruktur dan rekam medik. dibaca untuk mengetahui isi dan
Penelitian ini dilakukan pada bulan kegunaan buku tersebut (98,9%).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Perilaku Kesehatan Pada Ibu Hamil di Poliklinik
Obstetri Gynekologi RSUD Kabupaten Kediri Bulan Juni-Agustus 2017
Variabel f (n=181) %
Pendidikan
SD/SMP 102 56,4
SMA 62 34,2
PT 17 9,4
Pendapatan Keluarga
< Rp 1.456.000 77 42,5
> Rp 1.456.000 104 57,5
Jangkauan Pelayanan
< 1 km 1 0,6
≥ 1 km 11 6,1
> 2 km 169 93,3
Transportasi
Jalan Kaki 1 0,6
Angkot 9 4,9
Motor/Mobil Pribadi 171 94,5
Status Gizi Ibu
Lila < 23,5 cm 29 16
Lila 23,5 cm 5 2,8
Lila > 23,5 cm 147 81,2
Kenaikan Berat Badan
< 11,5 kg 147 81,2
11,5-16 kg 23 12,7
> 16 kg 11 6,1
Pemeriksaan ANC
1-3x 24 13,3
4x 18 9,9
> 4x 139 76,8
Kepemilikan Buku KIA
Tidak ada 2 1,1
Ada, dibaca 179 98,9

Pada tabel 2 berdasarkan riwayat preeklampsia (93,9%),


distribusi frekuensi faktor resiko obesitas termasuk dalam kategori
preeklampsia pada ibu hamil di normal (45,9%), kehamilan tunggal
poliklinik obstetri gynekologi RSUD (99,4%), interval kehamilan ≤ 5
Kabupaten Kediri dapat diketahui (53,6%), tidak ada yang menderita
bahwa sebagian besar responden diabetes gestasional (100%) dan
berusia 20-34 tahun (59,1%), paritas tidak ada yang memiliki riwayat
sebanyak 2-4x (64,1%), tidak ada medis atau penyakit yang diderita
dalam keluarga yang memiliki sebelum hamil (81,2%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Faktor Resiko Preeklampsia Pada Ibu Hamil di
Poliklinik Obstetri Gynekologi RSUD Kabupaten Kediri Bulan Juni-
Agustus 2017
Variabel f (n=181) %
Usia Ibu
< 20 tahun 12 6,6
20-34 tahun 107 59,1
≥ 35 tahun 62 34,3
Paritas
1x 56 30,9
2-4x 116 64,1
> 4x 9 5
Riwayat Keluarga
Preeklampsia 170 93,9
Tidak ada 11 6,1
Ada
Obesitas
Kurus 20 11
Normal 83 45,9
Gemuk 78 43,1
Kehamilan Kembar
Tunggal 180 99,4
Ganda 1 0,6
Interval Kehamilan
≤ 5 tahun 97 53,6
> 5 tahun 84 46,4
Diabetes Gestasional
Tidak ada 181 100
Riwayat Medis
Tidak ada 147 81,2
Diabetes Melitus 3 1,7
Hipertensi 31 17,1

Pada tabel 3 berdasarkan bahwa ibu hamil yang mengalami


distribusi frekuensi kejadian preeklampsia sejumlah 18,8% dan
preeklampsia pada ibu hamil di yang tidak mengalami preeklampsia
Poliklinik Obstetri Gynekologi RSUD sejumlah 81,2%.
Kabupaten Kediri menunjukkan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil di Polikl inik
Obstetri Gynekologi RSUD Kabupaten Kediri Bulan Juni-Agustus 2017
Variabel f (n=181) %
Preeklampsia
Ya 34 18,8
Tidak 147 81,2

Tabel 4. Hubungan Perilaku Kesehatan terhadap Kejadian Preeklampsia Pada


Ibu Hamil di Poliklinik Obstetri Gynekolog i RSUD Kabupaten Kediri Bulan Juni-Agustus
2017
Preeklampsia
Variabel Ya Tidak Total P
n % N % n %
Pendapatan Keluarga
< Rp 1.456.000 17 9,4 60 33, 77 42,5 0,329
> Rp 1.456.000 17 9,4 87 1 104 57,5
48,
1
Jangkauan Pelayanan
< 1 km 0 0 1 0,6 1 0,6 0,276
≥ 1 km 4 2,2 7 3,9 11 6,1
> 2 km 30 16,6 139 76, 169 93,4
8
Transportasi
Jalan Kaki 0 0 1 0,6 1 0,6 0,738
Angkot 1 0,6 8 4,4 9 5
Motor/Mobil Pribadi 33 18,2 138 76, 171 94,5
2
Status Gizi
Lila < 23,5 cm 3 1,7 26 14, 29 16 0,446
Lila 23,5 cm 1 0,6 4 4 5 2,8
Lila > 23,5 cm 30 16,6 117 2,2 147 81,2
64,
6
Kenaikan Berat Badan
< 11,5 kg 21 11,6 126 69, 147 81,2 0,005
11,5-16 kg 9 5 14 6 23 12,7
> 16 kg 4 2,2 7 7,7 11 6,1
3,9
Pemeriksaan ANC
1-3x 3 1,7 21 11, 24 13,3 0,656
4x 3 1,7 15 6 18 9,9
> 4x 28 15,5 111 8,3 139 76,8
61,
3
Kepemilikan Buku KIA
Tidak ada 0 0 2 1,1 2 1,1 0,494
Ada, Dibaca 34 18,8 145 80, 179 98,9
1
Pendidikan
SD/SMP 18 9,9 84 46, 102 56,4 0,209
SMA 15 8,3 47 4 62 34,3
PT 1 0,6 16 26 17 9,4
8,8

Berdasarkan tabel 4 diketahui distribusi frekuensi perilaku kesehatan pada


kejadian preeklampsia yaitu tingkat pendidikan SD/SMP (52,9%), pendapatan
keluarga < Rp 1.456.000 dan > Rp 1.456.000 (50%), jangkauan pelayanan
kesehatan dengan jarak tempuh > 2 km (88,2%), kendaraan yang digunakan
menuju tempat pemeriksaan kehamilan dengan motor/mobil pribadi (97,1%),
status gizi ibu dengan kondisi lila > 23,5 cm (88,2%), kenaikan berat badan <
11,5 kg (81,8%), jumlah kunjungan pemeriksaan ANC > 4x (82,4%) dan
memiliki buku KIA yang pernah dibaca untuk mengetahui isi dan kegunaan
buku tersebut (100%).
Sedangkan responden yang dalam keluarga yang memiliki
tidak mengalami preeklampsia riwayat preeklampsia (77,5%),
sebagian besar memiliki tingkat obesitas termasuk dalam kategori
pendidikan SD/SMP (57,1%), gemuk (55,9%), kehamilan tunggal
pendapatan keluarga > Rp (99,4%), interval kehamilan ≤ 5
1.456.000 (59,2%), jangkauan (55,9%), tidak ada yang menderita
pelayanan kesehatan dengan jarak diabetes gestasional (100%) dan
tempuh > 2 km (94,6%), kendaraan tidak ada yang memiliki riwayat
yang digunakan menuju tempat medis atau penyakit yang diderita
pemeriksaan kehamilan dengan sebelum hamil (67,6%).
motor/mobil pribadi (93,9%), status Sedangkan responden yang
gizi ibu dengan kondisi lila > 23,5 tidak mengalami preeklampsia
cm (79,6%), kenaikan berat badan < sebagian besar berusia 20-34 tahun
11,5 kg (85,7%), jumlah kunjungan (59,9%), paritas sebanyak 2-4x
pemeriksaan ANC > 4x (75,5%) dan (65,3%), tidak ada dalam keluarga
memiliki buku KIA yang pernah yang memiliki riwayat preeklampsia
dibaca untuk mengetahui isi dan (94,6%), obesitas termasuk dalam
kegunaan buku tersebut (100%). kategori normal (47,6%), kehamilan
Selain itu terdapat hubungan tunggal (99,3%), interval kehamilan
yang signifikan antara kenaikan ≤ 5 (53,1%), tidak ada yang
berat badan dengan kejadian menderita diabetes gestasional
preeklampsia (P=0,005). (100%) dan tidak ada yang memiliki
Sedangkan tingkat pendidikan, riwayat medis atau penyakit yang
pendapatan keluarga, jangkauan diderita sebelum hamil (84,4%).
pelayanan, transportasi, status gizi, Selain itu terdapat hubungan
pemeriksaan ANC, kepemilikan yang signifikan antara riwayat medis
buku KIA terdapat hubungan yang dengan kejadian preeklampsia
tidak signifikan terhadap kejadian (P=0,022). Sedangkan usia ibu,
preeklampsia. paritas, riwayat keluarga
Berdasarkan tabel 5 diketahui preeklampsia, obesitas, kehamilan
distribusi frekuensi faktor resiko kembar, interval kehamilan dan
kejadian preeklampsia yaitu berusia diabetes gestasional terdapat
20-34 tahun (55,9%), paritas hubungan yang tidak signifikan
sebanyak 2-4x (58,8%), tidak ada terhadap kejadian preeklampsia.
Tabel 5. Faktor-Faktor Resiko Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil di
Poliklinik Obstetri Gynekologi RSUD Kabupaten Kediri Bulan Juni-
Agustus 2017
Preeklampsia
Variabel Ya Tidak Total P
n % N % n %
Usia Ibu
< 20 tahun 2 1,1 10 5,5 12 6,6 0,859
20-34 tahun 19 10,5 88 48, 107 59,1
≥ 35 tahun 13 7,2 49 6 62 34,3
27,
1
Paritas
1x 12 6,6 44 24, 56 30,9 0,776
2-4x 20 11 96 3 116 64,1
> 4x 2 1.1 7 53 9 5
3,9
Riwayat Keluarga Preeklampsia
Tidak ada 31 17,1 139 76, 170 93,9 0,457
Ada 3 1,7 8 8 11 6,1
4,4
Obesitas
Kurus 2 1,1 18 9,9 20 11 0,209
Normal 13 7,2 70 38, 83 45,9
Gemuk 19 10,5 59 7 78 43,1
32,
6
Kehamilan Kembar
Tunggal 34 18,8 146 80, 180 99,4 0,630
Ganda 0 0 1 7 1 0,6
0,6
Interval Kehamilan
≤ 5 tahun 19 10,5 78 43, 97 53,6 0,766
> 5 tahun 15 8,3 69 1 84 46,4
38,
1
Diabetes Gestasional
Tidak ada 34 18,8 147 81, 181 100 181
2
Riwayat Medis
Tidak Ada 23 12,7 124 68, 147 81,2 0,022
Diabetes Melitus 2 1,1 1 5 3 1,7
Hipertensi 9 5 22 0,6 31 17,1
12,
2

Tabel 6. Variabel Dominan yang


Berhubungan dengan Kejadian Tabel 6 kenaikan berat badan
Preeklampsia Pada Ibu Hamil di merupakan faktor paling dominan
Poliklinik Obstetri Gynekologi yang berhubungan dengan kejadian
RSUD Kabupaten Kediri Bulan preeklampsia pada ibu hamil di
Juni-Agustus 2017 Poliklinik Obstetri Gynekologi RSUD
Variabel P value Kabupaten Kediri.
Kenaikan Berat Badan 0,007
Riwayat Medis 0,029
PEMBAHASAN buku KIA dengan kejadian
Analisis Perilaku Kesehatan preeklampsia. Hal ini diduga karena
terhadap Kejadian Preeklampsia sebagian besar responden memiliki
Untuk variabel perilaku pendapatan keluarga > Rp
kesehatan, penelitian ini 1.456.000 yang termasuk di atas
menunjukkan bahwa terdapat UMR Kabupaten Kediri, sehingga
hubungan yang signifikan antara meskipun jangkauan pelayanan
kenaikan berat badan dengan kesehatan dengan jarak tempuh > 2
kejadian preeklampsia dan kenaikan km masih dapat ditempuh dengan
berat badan merupakan faktor kendaraan motor/mobil pribadi.
paling dominan yang berhubungan Selain itu penghasilan yang di atas
dengan kejadian preeklampsia. UMR akan mempengaruhi perilaku
Beberapa penelitian menunjukkan kesehatan ibu dalam hal
bahwa kenaikan berat badan ibu pemenuhan status gizi ibu yang
yang berlebihan dikaitkan dengan ditandai dengan kondisi lila > 23,5
risiko preeklampsia, meskipun ini cm, jumlah kunjungan pemeriksaan
mungkin dikacaukan oleh ANC > 4x dan memiliki buku KIA
peningkatan retensi cairan pada yang pernah dibaca untuk
preeklamsia yang berkontribusi mengetahui isi dan kegunaan buku
terhadap berat badan yang lebih tersebut meskipun dari tingkat
tinggi.11 Wanita dengan kenaikan pendidikan sebagian besar
berat badan gestasional yang responden memiliki pendidikan
berlebihan memiliki peningkatan SD/SMP.
risiko gangguan hipertensif Temuan ini didukung beberapa
kehamilan sebesar 3 kali lipat (95% penelitian sebelumnya mengenai
CI, 1,1-7,2) dan risiko preeklampsia pendidikan sebagai faktor risiko
4 kali lipat (95% CI, 1,2-14,5), yang tidak signifikan. Pendidikan
dibandingkan wanita dengan rendah di sisi lain, mungkin saja
kenaikan berat badan gestasional secara tidak langsung mewakili
normal.12 status sosial ekonomi rendah dan
Sedangkan hasil variabel faktor penentu sosio ekonomi
perilaku kesehatan yang lain, terkait, yang dapat berkontribusi
menunjukkan ada hubungan yang perkembangan pre-eklampsia.
tidak signifikan antara tingkat Ketidakpatuhan terhadap perawatan
pendidikan, pendapatan keluarga, antenatal dapat meningkatkan
jangkauan pelayanan, transportasi resiko preeklampsia yang
menuju tempat pemeriksaan disebabkan karena tingkat
kehamilan, status gizi, jumlah pendidikan yang menengah.
pemeriksaan ANC dan kepemilikan Kurangnya akses terhadap
perawatan, misalnya, dapat antara riwayat hipertensi dengan
menyebabkan manajemen prenatal kejadian hipertensi pada ibu hamil
yang tidak memadai dan pada (p=0,002).15 Hipertensi yang sudah
akhirnya terjadi ada sebelumnya, diabetes, dan
preeklamsia/eklampsia. Mikronutrien gangguan vaskular (penyakit ginjal,
dan kekurangan antioksidan juga kondisi autoimun) dikaitkan dengan
berkontribusi terhadap preeklampsia. Wanita dengan
perkembangan preeklampsia.3 hipertensi kronis memiliki risiko 10-
Sosio-ekonomi juga memegang 25% mengalami preeklampsia
peranan penting dalam kerentanan dibandingkan dengan populasi
perempuan untuk mengalami umum. Risiko ini meningkat menjadi
preeklampsia. Wanita dengan 31% pada wanita dengan durasi
penghasilan lebih rendah memiliki hipertensi yang lebih lama minimal
lebih banyak kesulitan dalam akses empat tahun atau lebih dengan
terhadap perawatan medis, kondisi hipertensi berat. Diabetes
mendapatkan diagnosis sejak dini, pre-gestasional memiliki resiko 21%
skreening deteksi dini dan terapi terjadi preeklampsia. Resiko
yang tepat, dan mereka seringkali meningkat menjadi 36 sampai 54%
tidak mendapatkan nutrisi yang diantara wanita dengan diabetes
sesuai.13 Hasil ini sejalan dengan yang lebih lama terkait dengan
penelitian yang dilakukan pada penyakit mikrovaskular. Untuk
masyarakat Brasil bagian timur laut penyakit ginjal ringan (kreatinin
menunjukkan bahwa lima kluster di serum kurang dari 1.5mg/dL), risiko
Natal dan distrik lain di Brasil yang preeklampsia diperkirakan 20
memiliki kepadatan penduduk tinggi sampai 25% tetapi lebih besar dari
serta rendahnya sosial ekonomi 50% untuk wanita hamil dengan
memiliki pengaruh terhadap perilaku penyakit ginjal berat. Preeklampsia
kesehatan ditandai dengan juga terjadi lebih sering diantara ibu
tingginya angka preeklampsia pada hamil dengan kondisi autoimun
ibu hamil. Ibu hamil yang kurang seperti lupus eritematosus sistemik
terlayani dalam hal perawatan dan sindrom antibodi antifosfolipid.11
kesehatan memiliki frekuensi Hasil penelitian ini menunjukkan
preeklampsia lebih tinggi yang ada hubungan yang tidak signifikan
sering terjadi pada populasi ini.14 antara usia ibu dengan kejadian
preeklampsia. Hasil penelitian ini
Analisis Faktor Resiko terhadap tidak sejalan dengan penelitian di
Kejadian Preeklampsia RSUP DR. M. Djamil Padang
Pada variabel faktor resiko yang menunjukkan bahwa terdapat
mempengaruhi kejadian hubungan yang bermakna antara
preeklampsia, hasil penelitian usia ibu (p=0,006, OR=4,886) yang
menunjukkan bahwa ada hubungan berarti ibu hamil yang berumur < 20
yang bermakna antara riwayat tahun dan > 35 tahun beresiko
medis ibu hamil dengan kejadian 4,886 kali beresiko untuk terkena
preeklampsia. Hasil penelitian ini preeklampsia dibandingkan dengan
sejalan dengan penelitian yang ibu hamil yang berumur antara 20-
dilakukan di Poliklinik Obs-Gin RSJ 35 tahun.16 Menurut teori yang ada
Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Kota preeklampsia lebih sering
Manado dengan hasil ada hubungan didapatkan pada masa awal dan
akhir usia reproduktif yaitu usia dari preeklampsia.19 Tidak adanya
remaja atau diatas 35 tahun. Ibu hubungan antara paritas dengan
hamil <20 tahun mudah mengalami kejadian preeklampsia pada
kenaikan tekanan darah dan lebih penelitian ini disebabkan sebagian
cepat menimbulkan kejang. besar responden dengan paritas 2-4
Sedangkan umur lebih 35 tahun yang tergolong persalinan yang
seiring bertambahnya usia rentan aman dari preeklampsia.
untuk terjadinya peningkatan Hasil penelitian ini menunjukkan
tekanan darah.17 ada hubungan yang tidak signifikan
Adanya hubungan yang tidak antara riwayat keluarga menderita
signifikan antara usia ibu dengan preeklampsia dengan kejadian
kejadian preeklampsia diduga preeklampsia. Riwayat keluarga
sebagian besar responden berusia preeklampsia berkontribusi
20-35 tahun yang tergolong dalam terjadinya preeklampsia (OR 2,3-
usia bukan resiko tinggi. Hasil 2,6) artinya riwayat keluarga
penelitian ini sejalan dengan preeklampsia mempunyai resiko
penelitian yang dilakukan di RS mengalami preeklampsia 2,3-2,6
Roemani Muhammadiyah kali dibandingkan dengan ibu hamil
Semarang bahwa tidak ada yang tidak memiliki riwayat keluarga
hubungan yang signifikan faktor dengan preeklampsia.20
umur dengan kejadian preeklampsia Preeklampsia memiliki komponen
(p=0,768, OR=1,190) artinya ibu genetik yang jelas. Dalam sebuah
hamil umur resiko tinggi mempunyai studi antargenerasi tentang
peluang 1,190 kali mengalami kontribusi ayah dan ibu terhadap
kejadian preeklampsia dibandingkan preeklampsia, wanita yang ibunya
dengan ibu hamil usia reproduksi. 27 memiliki preeklampsia lebih
Hasil penelitian ini menunjukkan mungkin untuk mengalami
ada hubungan yang tidak signifikan preeklampsia pada kehamilannya.
antara paritas dengan kejadian Pria yang dilahirkan karena
preeklampsia. Hasil penelitian ini preeklampsia cenderung menjadi
tidak sejalan dengan penelitian di ayah dengan preeklampsia. Baik
RSU Bahteramas Sulawesi wanita maupun pria, yang memiliki
Tenggara menunjukkan bahwa riwayat keluarga dengan
paritas merupakan faktor resiko preeklamsia dikaitkan dengan
kejadian preeklampsia dengan OR preeklampsia yang lebih parah pada
2,881 yang berarti ibu hamil dengan indeks kehamilan.21 Hasil
paritas 1x atau primigravida pemindaian genom keluarga
mempunyai resiko mengalami Icelandic, yang mencakup 124
preeklampsia 2,881 kali silsilah dari 343 wanita yang terkena
dibandingkan dengan ibu hamil dampak preeklamsia, diterbitkan
dengan status paritas multigravida.18 oleh Arngr'ımsson et al
Resiko preeklampsia pada mengungkapkan lokus kerentanan
kehamilan pertama sebesar 4,1% ibu untuk preeklampsia terdapat
dibandingkan dengan kehamilan pada kromosom 2p13. Hubungan
kedua sebesar 1,7% dan kehamilan genetik dengan kromosom 2q, 5q,
ketiga 1,8%. Hal ini membuktikan dan 13q ditunjukkan di kelompok
bahwa persalinan kedua dan ketiga preeklampsia Australian.22 Adanya
merupakan persalinan yang aman hubungan yang tidak signifikan
antara riwayat keluarga telah dikaitkan dengan peningkatan
preeklampsia dengan kejadian risiko pengembangan
preeklampsia pada hasil penelitian preeklampsia.24
ini disebabkan karena sebagian Adanya hasil yang berbeda ini,
besar responden tidak ada yang kemungkinan disebabkan karena
memiliki riwayat keluarga dengan sebagian besar responden
preeklampsia. Sehingga tidak tergolong dalam kategori tidak
memberikan resiko terhadap obesitas (kurus dan normal). Wanita
kejadian preeklampsia. dengan indeks massa tubuh lebih
Hasil penelitian ini menunjukkan rendah (IMT) memiliki risiko
ada hubungan yang tidak signifikan preeklampsia lebih rendah
antara obesitas dengan kejadian dibandingkan wanita dengan IMT
preeklampsia. Hasil ini tidak sejalan lebih tinggi.25 Pada wanita dengan
dengan penelitian yang dilakukan di berat badan normal, peningkatan
RSUP DR. M. Djamil Padang kadar adiponektin dapat menekan
menunjukkan bahwa terdapat ekspresi molekul adhesi pada sel
hubungan yang signifikan antara endhotelial vaskular dan sitokin.
obesitas dengan kejadian Produksi dari makrofag untuk
preeklampsia (p=0,031, OR=4,060) meminimalkan proses inflamasi
yang berarti ibu hamil yang obesitas yang terkait dengan kejadian
beresiko 4,060 kali untuk terkena preeklampsia.24 Hal ini sejalan
preeklampsia dengan ibu hamil dengan penelitian yang dilakukan di
yang tidak mengalami obesitas.16 RSH Makassar yang menunjukkan
Obesitas adalah faktor risiko untuk bahwa obesitas bukan merupakan
preeklampsia, kondisi ini mungkin faktor resiko dari kejadian
terkait dengan adanya stres preeklampsia (p=0,417,
oksidatif, peradangan dan fungsi OR=2,375).26
vaskular yang berubah. Infiltrasi Hasil penelitian ini menunjukkan
vaskular neutrofil dan peradangan ada hubungan yang tidak signifikan
vaskular yang ekstensif telah antara kehamilan kembar dengan
dilaporkan pada ibu hamil kejadian preeklampsia. Hal ini
preeklampsia dan wanita gemuk.23 disebabkan sebagian besar
Kegemukan dikaitkan dengan responden dengan kondisi
peradangan tingkat rendah dan kehamilan tunggal. Hasil ini sejalan
peningkatan sirkulasi inflamasi. dengan penelitian yang dilakukan di
Kadar protein C-reaktif plasma, RS Roemani Muhammadiyah
TNF-α, IL-6 dan IL-8 meningkat Semarang bahwa tidak ada
pada subyek obesitas, dan lemak hubungan yang signifikan kehamilan
tubuh adalah sumber yang mungkin ganda dengan kejadian
dari penanda inflamasi ini. Penanda preeklampsia (p=1).27 Kehamilan
peradangan adalah meningkatnya ganda merupakan faktor resiko
pembuluh darah wanita gemuk dan terjadinya preeklampsia (OR 3,5)
ini dapat menyebabkan target artinya kehamilan ganda
vaskuler dalam perubahan vaskular mempunyai resiko mengalami
yang berhubungan dengan preeklampsia 3,5 kali dibandingkan
preeklampsia. Obesitas juga terkait dengan ibu hamil dengan kehamilan
dengan peningkatan sirkulasi tingkat tunggal.20
leptin, dan polimorfisme gen leptin
Hasil penelitian ini menunjukkan negara di Amerika Latin
ada hubungan yang tidak signifikan menunjukkan bahwa interval
antara interval kehamilan dengan kelahiran yang lebih lama
kejadian preeklampsia. Adanya meningkatkan kemungkinan
hubungan yang tidak signifikan preeklampsia.29
antara interval kehamilan dengan Hasil penelitian ini menunjukkan
kejadian preeklampsia disebabkan ada hubungan yang tidak signifikan
karena sebagian besar responden antara diabetes gestasional dengan
memiliki jarak kehamilan < 5 tahun. kejadian preeklampsia. Hal ini
Hasil meta analisis semua penelitian disebabkan karena 100%
dari data kohort retrospektif di responden tidak mengalami
negara berpenghasilan tinggi diabetes gestasional sehingga tidak
ditemukan bahwa hanya dua dari memiliki pengaruh terhadap
empat dataset yang bisa dianalisis kejadian preeklampsia pada ibu
secara meta bahwa saat hamil. Selama kehamilan normal,
membandingkan interval antar wanita mengalami resistansi insulin
kehamilan dibawah 2 tahun dengan singkat dan glikemia setelah makan.
interval 2-4 tahun, tidak ada Peningkatan konsumsi gula pada
peningkatan risiko yang signifikan wanita hamil dapat menyebabkan
aOR=1,01 (95% CI 0,95-1.07). Di hiperglikemia, yang pada gilirannya
sisi lain, saat membandingkan menghambat vasorelaksinasi
interval lebih dari 4 tahun dengan endotelium. Diabetes gestational
interval 2-4 tahun, ditemukan terkait dengan IMT tinggi dan
kenaikan kecil yang signifikan, aOR peningkatan risiko preeklampsia.24
= 1,10 (95% CI 1,02-1,19]. Terjadinya peningkatan resistensi
Sehingga disimpulkan tidak adanya insulin atau pembengkakan telah
heterogenitas interval persalinan dikaitkan dengan disfungsi
dengan kejadian preeklampsia.28 endothelial, dan peningkatan sekresi
Jarak kehamilan >2 tahun endotelin 1 (vasokonstriktor kuat).
merupakan rekomendasi yang tepat Resistensi insulin dapat mengurangi
bagi wanita untuk hamil lagi. Interval oksida nitrat, meningkatkan
antar kehamilan pendek (<18 bulan) risikonya hipertensi dan penyakit
berhubungan dengan hasil kardiovaskular.23
kehamilan yang merugikan karena KESIMPULAN
penipisan Perilaku kesehatan dan faktor
nutrisi ibu dan kegagalan untuk resiko yang mempengaruhi
mengobati morbiditas. Sedangkan terhadap kejadian preeklampsia
interval antar-kehamilan yang terlalu pada ibu hamil yaitu kenaikan berat
lama memungkinkan pemulihan badan ibu selama hamil (p=0,005)
alat-alat reproduksi ibu secara dan riwayat medis yang diderita
sempurna tetapi hal ini terkait oleh ibu sebelum hamil (p=0,022).
dengan berkurangnya kesuburan, Sedangkan pendapatan keluarga,
usia tua, gangguan maternal dan jangkauan pelayanan, transportasi,
perubahan pasangan yang juga status gizi, pemeriksaan ANC,
terkait dengan risiko pre-eklampsia kepemilikan buku KIA, pendidikan,
yang lebih tinggi. Analisis terbaru usia ibu, paritas, riwayat keluarga
dari 894.476 wanita dengan preeklampsia, obesitas, kehamilan
kehamilan berturut-turut dalam 18 kembar, interval kehamilan dan
diabetes gestasional terdapat Pemilihan Pertolongan
hubungan yang tidak signifikan. Persalinan pada Ibu Hamil di
Hasil analisis multivariat Kelurahan Margawati Wilayah
menunjukkan faktor paling dominan Kerja Puskesmas Pasundan
terhadap kejadian preeklampsia Kabupaten Garut. Jurnal
adalah kenaikan berat badan Kesmasdaska 2015.
(p=0,007). 2. Dinkes Propinsi. 2015. Tentang
AKI dan AKB. Jawa Timur.
REKOMENDASI 3. Fortner, RT; Pekow, P;
Untuk membantu mengenali Solomon, CG; Markenson, G;
dan mencegah resiko terjadinya Chasan-Taber, L. Prepregnancy
preeklampsia, petugas kesehatan Body Mass Index, Gestational
dapat meningkatkan kualitas Weight Gain, and Risk of
pemeriksaan ANC dengan cara Hypertensive Pregnancy among
melakukan skreening deteksi dini Latina Women. Am J Obstet
preeklampsia dengan Gynecol. Feb; 2009 200(2):167
memperhatikan perilaku kesehatan e161–167. [PubMed:
yaitu kenaikan berat badan pada ibu 19070831].
hamil dan faktor resiko kejadian 4. Dinkes Kabupaten. 2017. Profil
preeklampsia yaitu riwayat medis Kesehatan Ibu dan Anak Tahun
yang diderita ibu sebelum hamil. 2016. Kediri.
Serta memberikan penyuluhan dan 5. RSUD Kabupaten Kediri. 2016.
sosialisasi mengenai idealnya Rekam Medik Kejadian
kenaikan berat badan selama hamil Preeklampsia Pada Ibu Hamil.
dan penyakit yang diderita ibu Kediri.
sebelum hamil (riwayat medis) yang 6. Lin, Saunders et al. 2015. Pre-
beresiko terjadinya preeklampsia eclampsia has an Adverse
pada kehamilan. Untuk peneliti Impact on Maternal and Fetal
selanjutnya disarankan melakukan Death. Elsevier Inc.
penelitian dengan menggunakan 7. Saadat, Mandana; Nejad,
skreening deteksi dini preeklampsia Soheila Marzoughian; Habibi,
dengan menggunakan metode yang Gholamreza; Sheikhvatan,
berbeda, tidak berdasarkan pada Mehrdad. 2007. Maternal and
perilaku kesehatan dan faktor resiko Neonatal Outcomes in Women
kejadian preeklampsia. with Preeclampsia. Taiwan J
Obstet Gynecol: Vol 46, No 3.
UCAPAN TERIMAKASIH 8. Gruslin, Andree; Lemyre,
Penelitian ini dibiayai oleh DIPA Brigitte. 2011. Pre-eclampsia:
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Fetal Assesment and Neonatal
dengan Skim Penelitian Dosen Outcomes. Best Practice &
Pemula Tahun Anggaran 2017. Research Clinical Obstetrics
and Gynaecology 25: 491–507
DAFTAR PUSTAKA Elsevier Inc.
9. North, Robyn A; McCowan; L M
1. Windyastuti, Erlina; Sheizi P S; E; Dekker, Gustaaf A; Poston,
Mamat Lukman dan Ahmad Lucilla; Chan, Eliza H Y; Stewart
Yamin. 2015. Faktor-faktor yang A W; Black, M A; Taylor, R S;
Berhubungan dengan Rencana Walker, J J; Baker, P N; Kenny,
Louise C. 2011. Clinical Risk 14. Dantas, Edailna Maria de Melo;
Prediction for Pre-eclampsia in Pereira, F V Marinho; Queiroz, J
Nulliparous Women: Wilton; Dantas, Diogo Luis de
Development of Model in Melo; Monteiro, G R Gois;
International Prospective Duggal, Priya; Azevedo, Maria
Cohort. Pubmed. de Fatima; Jeronimo, S M
10. Kementerian Kesehatan RI. Bezerra; Araujo, A C P
2010. Rencana Strategis Fernandes. 2013. Preeclampsia
Kementerian Kesehatan Tahun is Associated with Increased
2010-2014. Jakarta. Maternal Body Weight in a
11. Jeyabalan, Arun. 2013. Northeastern Brazilia
Epidemiology of Preeclampsia: Population. BMC Pregnancy
Impact of Obesity. Nutr Rev. and Childbirth 2013, 13:159,
Author manuscript; available in http://www.biomedcentral.com/1
PMC 2014 October 01. 471-2393/13/159.
12. Bilano, Ver Luanni; Ota, Erika; 15. Radjamuda, Nelawati dan
Ganchimeg, Togoobaatar; Mori, Montolalu, Agnes. 2014. Faktor-
Rintaro; Souza, J Paulo. 2014. Faktor Resiko yang
Risk Factors of Pre- Berhubungan dengan Kejadian
eclampsia/Eclampsia and Its Hipertensi pada Ibu Hamil di
Adverse Outcomes in Low and Poli Klinik Obs-Gin RSJ Prof.
Middle Income Countries: A Dr. V. L. Ratumbuysang Kota
WHO Secondary Analysis. Manado. Jurnal Ilmiah Bidan
PLOS ONE.www.plosone.org. ISSN: 2339-1731 Volume 2
March 2014.Volume 9.Issue 3. Nomor 1 Januari-Juni 2014.
E91198. 16. Nursal, Dien Gusta Anggraini;
13. Delahaije, Denise HJ; van Kuijk, Tamela, Pratiwi; Fitrayeni. 2015.
Sander MJ; Dirksen, Carmen D; Faktor Resiko Kejadian
Sep, Simon JS; Peeters, Louis Preeklampsia pada Ibu Hamil di
L; Spaanderman, Marc E; RSUP DR. M. Djamil Padang
Bruinse, Hein W; Zuurendonk, Tahun 2014. Jurnal Kesehatan
Laura D de Wit; van der Post, Masyarakat Andalas, p-ISSN
Joris AM; Duvekot, Johannes J; 1978-3833, e-ISSN 2442-6725.
van Eyck, Jim; van Pampus, M 10(1)38-44 @ 2016 JKMA.
G; van der Hoeven, Mark http://jurnal.fkm.unand.ac.id/ind
ABHM; Smits, Luc J. 2010. ex.php/jkma/
Cost-Effectiveness of 17. Djannah, S. 2010. Gambaran
Reccurence Risk Guided Care Epidemiologi Kejadian
Versus Care as Usual in Preeklampsia/Eklampsia di
Women Who Suffered from RSU PKU Muhammadiyah
Early-Onset Preeclampsia Yogyakarta Tahun 2007-2009.
including HELLP Syndrome in Yogyakarta:Universitas Ahmad
Their Previous Pregnancy (the Dahlan.
PreCare Study). BMC 18. Afridasari, Sitti Nur; Saimin,
Pregnancy and Childbirth 2010, Juminten; Sulastrianah. 2013.
10:60, Analisis Faktor Resiko Kejadian
http://www.biomedcentral.com/1 Preeklampsia. FK UHO.
471-2393/10/60.
19. Diaz, Sonia H; Toh, Sengwee; 25. Belogolovkin, V; Eddleman, KA;
Cnattingius, Sven. 2009. Risk of Malone, FD; Sullivan, L; Ball,
Pre-eclampsia in First and RH; Nyberg, DA. 2007. The
Subsequent Pregnancies: Effect of Low Body Mass Index
Prospective Cohort Study. BMJ on the Development of
2009:338:b2255.doi:10.1136/b Gestational Hypertension and
mj.b2255. Preeclampsia. J Matern Fetal
20. Uzan, Jennifer; Carbonnel; Neonatal Med 2007, 20:509–
Marie; Piconne, Olivier; Asmar, 513.
Roland; Ayoubi, Jean-Marc. 26. Langelo, Wahyuny; Arsin,
2011. Pre-eclampsia: A.Arsunan; Russeng, Syamsiar.
Pathophysiology, Diagnosis, 2012. Faktor Resiko Kejadian
and Management. Vascular Preeklampsia di RSKD Ibu dan
Health and Risk Management Anak Siti Fatimah Makassar
2011:7 467-474. Tahun 2011-2012. Makassar:
21. Bushnell, Cheryl and Chireau, FKM Universitas Hasanuddin.
Monique. 2011. Review Article: 27. Sutrimah; Mifbakhuddin;
Preeclampsia and Stroke Risks Wahyuni, Dwi. 2014. Faktor-
During and After Pregnancy. Faktor yang Berhubungan
SAGE-Hindawi Acces to dengan Kejadian Preeklampsia
Research Stroke Research and pada Ibu Hamil di RS Roemani
Treatment Volume 2011, Article Muhammadiyah Semarang.
ID 858134, 9 pages Semarang: Universitas
doi:10.4061/2011/858134. Muhammadiyah.
22. Haram, Kjell; Mortensen, Jan 28. Cormick, Gabriela; Betran, Ana
Helge; Nagy, B. 2014. Review Pilar; Ciapponi, Agustin; Hall,
Article: Genetic Aspects of David R; Hofmeyr, G.Justus.
Preeclampsia and the HELPP 2016. Inter-pregnancy Interval
Syndrome. Hindawi Publishing and Risk of Reccurent
Corporation Journal of Preeclampsia: Systematic
Pregnancy Volume 2014, Article Review and Meta-analysis.
ID 910751, 13 pages Reproductive Health (2016)
http://dx.doi.org/10.1155/2014/9 13:83 DOI 10.1186/s12978-016-
10751. 0197-x.
23. Walsh, SW. 2007. Obesity: a 29. Mignini, LE; Carroli, G; Betrán,
Risk Factor for Preeclampsia. AP; Fescina, R; Cuesta, C;
Trends Endocrinol Metab 2007, Campodinico, L; De Muncio B,
18:365–370. Khan KS. Interpregnancy
24. Reslan, Ossama M and A. Interval and Maternal and
Khalil, Raouf. 2010. Molecular Perinatal Outcome in 894,476
and Vascular Targets in the Women: A Multicountry Study.
BJOG. 2015 Sep 24.doi:
Pathogenesis and Management
10.1111/1471 0528.13625.
of the Hypertension Associated
with Preeclampsia. Cardiovasc
Hematol Agents Med Chem.
2010 October 1; 8(4):204-226.

You might also like