Professional Documents
Culture Documents
ID Evaluation of Early Warning Alert and Re
ID Evaluation of Early Warning Alert and Re
ABSTRACT
Background: Early Warning Alert and Response System (EWARS) is one of the surveillance tools to
determine early the presence warning signals of infectious disease, outbreaks potential. Based on weekly
reports in 2012 at Tulang Bawang Health Office, it was showed that the accuracy and completeness of
EWARS reports had been the lowest rates among 13 offices in Lampung. In the other hand, it hand not reach
the Ministry of Health standard.
Method: This research was qualitative research by using evaluating approach. Information was collected
through indepth interview to 20 interviewees, observations and documents review. The data analysis was
content analysis. Validity test used was sources triangulation, methods and data.
Result: EWARS policy had been socialized to all health sub offices. Allocation of fund source was from office
budget as limited vouchers. The availability of officers, facilities, infrastructures and technology had not
reached standard. Program plan had not been wholly realized. Officers had been trained, but at level of
hospitals and clinics had not actively done disease surveillance yet. Data reports were often delayed. Data
validation and monitoring had not been optimal. Officers did not complete weekly reports in 2012. Weekly
formats were collected every month.
Conclusion: The implementation of Early Warning Alert and Response System (EWARS) at Tulang Bawang
Health Office Lampung Province was not optimal. Thus, it was recommended to increase the motivation and
commitment of officers in reporting data every week.
Keyword: Evaluation, EWARS, weekly reports
ABSTRAK
Latar Belakang: Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons atau Early Warning Alert and Response System
(EWARS) merupakan perangkat dalam surveilans untuk mengetahui secara dini adanya sinyal peringatan
penyakit menular potensial KLB. Berdasarkan data Buletin Mingguan tahun 2012 di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tulang Bawang, menunjukkan bahwa ketepatan dan kelengkapan laporan paling rendah dari ke-
13 kabupaten/ kota lainnya dan belum mencapai standar Kemenkes RI.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan evaluasi. Informasi dikumpulkan
melalui wawancara mendalam terhadap 20 informan, serta dilakukan observasi dan telaah dokumen. Analisis
data yang digunakan adalah content analysis. Uji Validitas melalui triangulasi sumber, metode dan data.
Hasil Penelitian: Kebijakan program EWARS sudah disosialisasikan ke seluruh Puskesmas, Pustu dan
Bidan Desa. Alokasi dana bersumber dari APBD kabupaten, namun dalam jumlah terbatas. Ketersediaan
SDM, sarana, prasarana dan teknologi belum mencapai standar. Selain itu, perencanaan program juga belum
sepenuhnya dapat terealisasi. Seluruh petugas sudah mengikuti pelatihan EWARS. Akan tetapi, di tingkat
RSUD dan klinik swasta belum sepenuhnya melaksanakan surveilans penyakit. Sehingga, pengiriman data
EWARS masih sering mengalami keterlambatan. Upaya validasi data dan monitoring belum berjalan
maksimal. Selain itu, petugas kabupaten juga tidak melengkapi pembuatan Buletin Mingguan tahun 2012.
Namun, form W2 dikumpulkan setiap akhir bulan.
Kesimpulan: Bahwa pelaksanaan program sistem kewaspadaan dini dan respons di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tulang Bawang belum berjalan dengan maksimal. Sehingga, disarankan untuk meningkatkan
kembali motivasi dan komitmen petugas dalam melakukan aktivitas pelaporan data setiap minggunya.
Kata Kunci: Evaluasi, EWARS, Laporan Mingguan
134
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Saleh, Budi, Purba, Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Kewaspadaan Dini ● 136
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Saleh, Budi, Purba, Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Kewaspadaan Dini ● 138
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
masih menggunakan handphone pribadi untuk Puskesmas di tingkat pustu dan bidan desa
mengirimkan laporannya. serta RSUD, RS swasta dan klinik swasta.
Hal ini membuat sebagian petugas Agar pelaksanaan program EWARS
mengeluhkan belum tersedianya handphone dapat berjalan dengan baik, diperlukan
dan voucher pulsa bagi petugas pustu dan pelatihan Off Job bagi petugas untuk
bidan desa, sedangkan pelaporan data pengentrian, pengolahan dan analisis data
EWARS dilakukan setiap minggu. Di Dinas berdasarkan format mingguan.3 Penelitian
Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang belum yang dilakukan oleh Pratiwi (2013) bahwa
mencapai standar pengadaan sarana, prasarana pelatihan telah dilakukan. Adapun penelitian
dan teknologi untuk melaksanakan program yang dilakukan oleh Rizky (2012) bahwa
EWARS. sebagian besar (88%) petugas surveilans telah
mengikuti pelatihan.
Perencanaan Pelaksanaan pelatihan petugas EWARS
Upaya yang dilakukan yaitu dengan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
melakukan perencanaan untuk mendukung Tulang Bawang sudah sesuai dengan standar
terlaksananya program EWARS. Pendanaan yang ada. Seluruh petugas di tingkat
bersumber dari APBD kabupaten. puskesmas mengikuti pelatihan yang
Pengembangan SDM melalui pelatihan dan diselenggarakan kabupaten. Program EWARS
sosialisasi EWARS. juga telah disosialisasikan ke RSUD, RS
Pengadaan sarana yang sudah terealisasi swasta dan klinik swasta. Pelatihan di tingkat
berupa modem dan komputer di tingkat puskesmas dilakukan secara manual
kabupaten. Prasarana berupa software dikarenakan terbatasnya dana APBD
EWARS di tingkat kabupaten, voucher pulsa kabupaten untuk komputerisasi.
di tingkat kabupaten dan puskesmas,
pencetakan modul. Adapun pengadaan Surveilans Penyakit
teknologi yang ada saat ini berupa jaringan Seluruh pustu, bidan desa dan
internet dari modem di kabupaten. Hal ini puskesmas telah bekerja sama dengan RSUD,
digunakan untuk aktivitas pelaporan data ke RS swasta dan klinik swasta lainnya untuk
tingkat Provinsi melalui email setiap melakukan surveilans penyakit. Pada tahun
minggunya. 2009-2012 baru terdapat 19 pengkodean
Perencanaan di Dinas Kesehatan penyakit yang berpotensi KLB. Namun, pada
Kabupaten Tulang Bawang belum sepenuhnya tahun 2013 terdapat penambahan 4
dapat terealisasi, dikarenakan keterbatasan pengkodean penyakit, sehingga berjumlah 23
dana APBD kabupaten. kode penyakit potensi KLB yang dapat
disuspek oleh aplikasi EWARS.
Pelatihan Petugas Berdasarkan data laporan tahunan
Seluruh petugas sudah mengikuti Bidang P2P Dinkes Kota Pekalongan Tahun
pelatihan off job, baik yang diadakan di 2009, bahwa surveilans penyakit potensial
tingkat provinsi, kabupaten maupun wabah di puskesmas dan rumah sakit masih
puskesmas. Pelatihan diikuti oleh 17 rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky
puskesmas sebelum adanya pemekaran (2012) menyebutkan bahwa belum semua
Puskesmas Gedung Rejo Sakti pada tahun petugas surveilans mengetahui penyakit kasus
2012. baru pada program EWARS.
Sosialisasi dan pelatihan cara kerja Pelaksanaan surveilans penyakit
program EWARS juga dilaksanakan oleh terhadap 23 kasus yang diamati berdasarkan
program EWARS di wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang sudah
Saleh, Budi, Purba, Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Kewaspadaan Dini ● 140
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
oleh Pratiwi (2013) bahwa monitoring dalam EWARS masih terdapat petugas yang sering
bentuk mengingatkan melalui sms/telepon. terlambat dalam melakukan pengiriman
Bimbingan teknis terhadap pelaksanaan laporan mingguan melalui sms. Padahal
program EWARS di wilayah kerja Dinas semakin tinggi ketepatan laporan maka
Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang belum semakin cepat sinyal peringatan dini
mencapai standar yang ada. Hal ini terdeteksi dan semakin tinggi kelengkapan
dikarenakan, bimbingan teknis yang laporan maka semakin luas sinyal peringatan
dilakukan di tingkat puskesmas pedesaan dini terdeteksi.
hanya dilakukan sekali dalam setahun yaitu
menjelang akhir tahun. Monitoring oleh Buletin Mingguan
petugas provinsi maupun kabupaten juga lebih Petugas EWARS di Dinas Kesehatan
sering dilakukan di puskesmas perkotaan Kabupaten Tulang Bawang tidak melengkapi
dikarenakan jarak puskesmas pedesaan yang pembuatan Buletin Mingguan tahun 2012 dan
cukup jauh dari pusat kota. 2013. Hasil observasi juga tidak
ditemukannya hasil print out Buletin
Kelengkapan dan Ketepatan Laporan
Mingguan sebagai arsip laporan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Berdasarkan Pedoman Sistem
Bawang pada tahun 2012 rata-rata Kewaspadaan Dini dan Respon (2011), seksi
kelengkapan laporan sebesar 72% dan surveilans kabupaten/kota akan membuat
ketepatan laporan sebesar 63%. Hal ini ringkasan laporan mingguan (Buletin
menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan 3
Mingguan). Hasil penelitian yang dilakukan
Kabupaten Tulang Bawang merupakan oleh Rizky (2012), bahwa belum semua
kabupaten dengan kondisi kelengkapan dan petugas surveilans pernah mendapatkan
ketepatan laporan paling rendah bila Buletin epidemologi. Sedangkan penelitian
dibandingkan dengan ke-13 kabupaten/ kota yang dilakukan oleh Pratiwi (2013),
lainnya di Provinsi Lampung. menunjukkan bahwa buletin perminggu belum
Kelengkapan dan ketepatan laporan berjalan.
dibutuhkan untuk menyelenggarakan deteksi Pembuatan Buletin Mingguan di Dinas
dini KLB dan meminimalkan Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang belum
kesakitan/kematian. Standar keberhasilan mencapai standar. Hal ini dikarenakan,
program EWARS yaitu ketepatan dan petugas tidak melengkapi pembuatan Buletin
kelengkapan laporan harus mencapai 100%.3 Mingguan sampai minggu ke-52 dan tidak
Berdasarkan penelitian Siyam (2013), membuat Buletin Epidemiologi di tahun 2012.
bahwa kelengkapan dan ketepatan laporan W2 Selain itu, petugas juga belum membuat
masih di bawah standar. Kelengkapan laporan Buletin Mingguan pada tahun 2013.
juga bermasalah. Hasil penelitian Rizky Banyaknya beban tugas yang dirasakan oleh
(2012), bahwa ketepatan laporan masih berada petugas di tingkat kabupaten menjadi
dibawah standar. Adapun penelitian yang pengaruh dalam pembuatan Buletin
dilakukan oleh Pratiwi (2013) bahwa masih Mingguan.
ada juga puskesmas dengan kelengkapan
laporan 0%. Format Mingguan (W2)
Kelengkapan dan ketepatan laporan di Format mingguan (W2) dikumpulkan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang setiap akhir bulan bersamaan dengan
Provinsi Lampung belum mencapai standar pengumpulan data LB1 SP2TP dan juga
dan indikator keberhasilan dari Dinas terkadang dikumpulkan setiap awal bulan
Kesehatan Provinsi Lampung maupun bersamaan dengan pengambilan gaji di
Kemenkes RI. Pada pelaksanaan program
Saleh, Budi, Purba, Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Kewaspadaan Dini ● 142
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. KLB’. Jurnal Sarjana ITB Bidang Teknik
008/MENKES/SK/I/2012 Tentang Elektro dan Informatika. Vol.1, no.1, pp.
Alokasi Anggaran Dana Dekonsentrasi 241- 245.
dan Tugas Pembantuan Pelaksanaan 15. Fauziah. 2012. Rancangan Otomasi
Program Pembangunan Kesehatan di Laporan Wabah Mingguan di Rumah
Provinsi dan Kabupaten/ Kota Tahun Sakit Bhakti Yudha Tahun 2011,
Anggaran 2012. pp. 4. [Skripsi]. FKM Universitas Indonesia,
14. Retanto, Yudi. 2012. ‘Pengembangan Depok. pp. 53.
Sistem Surveilans Penyakit Berpotensi
Saleh, Budi, Purba, Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Kewaspadaan Dini ● 144