Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

JURNAL PRAKTIKUM

APLIKASI BIOKIMIA DAN FISIOLOGI PASCA PANEN

PEMBUATAN LARUTAN BUFFER

NAMA : AHMAD LUTHFI RIDWAN


NIM : G031181329
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN : NINA KURNIA DEWI

LABORATORIUM KIMIA ANALISA DAN PENGAWASAN MUTU PANGAN


PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
PEMBUATAN LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

AL Ridwan1), NK Dewi 2)
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Hasanuddin
2)
Asisten Mata Kuliah Aplikasi Biokimia dan Perubahan Pasca Panen, Program Studi Ilmu dan
Teknologi Pangan, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Larutan buffer dikenal juga sebagai larutan penyangga merupakan suatu larutan yang
bersifat asam atau basa. Larutan buffer dapat mempertahankan pH-nya apabila
ditambahkan dengan sedikit asam, basa, maupun dilakukan pengenceran dengan air.
Tujuan dilakukannya yaitu agar mengetahui prosedur pembuatan larutan buffer asam
dan basa. Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu pembuatan buffer asetat
dan buffer karbonat dengan mengukur pH-nya dengan menggunakan kertas pH dan pH
meter. Prinsip larutan buffer yaitu mengikat asam atau basa lemah menggunakan basa
atau asam konjugasinya. Hasil yang diperoleh dari praktikum Pembuatan larutan
buffer yaitu pada pengukuran pH buffer asetat dengan mencampurkan asam asetat
dengan natrium asetat dengan menggunakan pH meter yaitu sebesar 4,33, 4,52, 4,90,
5,10, dan 5,47. Hasil pengukuran pH menggunakan kertas pH yaitu 4, 4,5, 5, 5, dan
5,5. Pengukuran pH buffer karbonat dengan mencampurkan birokarbonat dengan
natrium karbonat menggunakan pH meter yaitu sebesar 10,22, 10,22, 9,81, dan 9,43.
Hasil pengukuran menggunakan kertas pH yaitu sebesar 11, 10, 10, dan 10. Semakin
banyak asam (CH3COONa) yang ditambahkan kedalam (CH3COOH) maka pH yang di
peroleh semakin asam. Semakin tinggi penambahan basa (NaH2CO3) yang
ditambahkan kedalam asam karbonat (Na2CO3) maka pH yang diperoleh semakin basa.
Kata kunci: asam, basa, buffer.

I. PENDAHULUAN dibedakan atas larutan penyangga asam


dan larutan penyangga basa. Larutan
a. Latar Belakang
penyangga asam mempertahankan pH
Larutan sangat penting dalam pada daerah asam (pH < 7), sedangkan
kehidupan sehari-hari untuk dipelajari. larutan buffer basa mempertahankan
Larutan merupakan campuran homogen basa pada daerah basa (pH > 7).
yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Larutan penyangga dapat digunakan
Contohnya yaitu larutan penyangga. dalam kehidupan sehari-hari, contohnya
Larutan penyangga (buffer) adalah yaitu pada bidang pangan.
larutan yang dapat mempertahankan pH Pengaplikasiannya yaitu industri
pada kisarannya. Jika pada suatu larutan pengalengan buah-buahan yang
penyangga ditambah sedikit asam atau dimasukkan ke dalam kaleng perlu
ditambahkan sedikit basa atau dibubuhi asam sitrat dan natrium sitrat
diencerkan, maka pH larutan tidak untuk menjaga pH agar tidak mudah
berubah. Larutan penyangga (buffer) rusak oleh mikroba. Kegunaan dari
digunakan untuk berbagai keperluan buffer ini adalah untuk mempertahankan
yang membutuhkan kondisi pH yang pH dari minuman tersebut sehingga
stabil. Larutan penyangga dapat lebih tahan lama.
b. Rumusan Masalah c. Prosedur Praktikum
Mempertahankan pH suatu lautan 1. Pembuatan Buffer Asetat 0,2 M
sangat penting dilakukan agar tidak Langkah pertama yang dilakukan
menimbulkan reaksi yang tidak yaitu menyiapkan alat dan bahan.
diinginkan. Namun, adanya larutan Setelah itu dilakukan perhitungan
penyangga dapat mempertahankan pH padatan CH3COOH dan CH3COONa.
tersebut dari gangguan yang dapat CH3COOH ditimbang sebanyak 4,75 gr
menyebabkan perubahan pH. Oleh sedangkan CH3COONa ditimbang
karena itu praktikum ini dilakukan sebanyak 6,56 gr. Kemudian asam
untuk memahami bagaiamana prosedur asetat (CH3COOH) 0,2 M dipipet
dari pembuatan larutan penyangga. sebanyak 92 ml, 83 ml, 66 ml, 43 ml,
dan 22 ml, setelah itu ditambahakan
c. Tujuan Praktikum
dengan natrium karbonat (CH3COONa)
Tujuan dilakukannya praktikum yang dipipet sebanyak 8 ml, 17 ml, 34
pembuatan larutan buffer yaitu: ml, 57 ml, dan 78 ml, setelah itu larutan
1. Untuk mengetahui prosedur dihomogenkan. Larutan yang telah
pembuatan larutan buffer asam. homogen, kemudian diukur pHnya
2. Untuk mengetahui prosedur menggunakan pH meter dan kertas pH.
pembuatan larutan buffer basa. Rumus:
gr 1000
M= x
mr v
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
a. Waktu dan Tempat Praktikum V1.M1 = V2. M2
Praktikum Pembuatan Larutan Keterangan :
Penyangga (buffer) dilakukan pada M : Molaritas (mol)
Kamis, 20 Februari 2020, pada pukul M1 : Konsentrasi awal
08.00-13.00 WITA di Laboratorium M2 : Konsentrasi yang akan dibuat
Kimia Analisa dan Pengawasan Mutu gr : Massa (gr)
Pangan, Program Studi Ilmu dan Mr : Massa molekul relatif (g/mol)
Teknologi Pangan, Departemen V : Volume (ml)
Teknologi Pertanian, Fakultas V1 : Volume yang dibutuhkan
Pertanian, Universitas Hasanuddin, V2 : Volume yang akan dibuat
Makassar. 2. Pembuatan Buffer Karbonat 0,1 M
b. Alat dan Bahan Langkah pertama yang dilakukan
yaitu menyiapkan alat dan bahan.
Alat yang digunakan dalam Setelah itu dilakukan perhitungan
praktikum ini adalah bulp (D&N), gelas padatan NaHCO3 dan Na2CO3. NaHCO3
beker (pyrex), pH meter (Oakton), dan ditimbang sebanyak 3,36 gr sedangkan
pipet volume (pyrex). Na2CO ditimbang sebanyak 4,24 gr.
Bahan yang digunakan dalam Langkah selanjutnya sampel dilarutkan
praktikum ini adalah alummnium foil, dalam 400ml aquades. Natrium
aquades, asam asetat (CH3COOH), karbonat (Na2CO3) 0,1 M dipipet
birokarbonat (NaHCO3), natrium asetat sebanyak 93 ml, 82 ml, 61 ml, dan 62
(CH3COONa), natrium karbonat ml, setelah itu, ditambahkan dengan
(Na2CO3), dan pH universe birokarbonat (Na3HCO3). Setelah
(MColorpHast). ditambahkan dengan birokarbonat
larutan kemudian dihomogenkan.
Larutan yang telah homogen, kemudian
diukur pHnya menggunakan pH meter
dan kertas pH. b. Pembahasan
Rumus: Larutan penyangga adalah larutan
gr 1000 yang pHnya tidak berubah meskipun
M= x
mr v ditambahkan sedikit asam, basa, atau
diencerkan. Jika sedikit asam kuat
V1.M1 = V2. M2 ditambahkan ke buffer asam, ion H+ dari
asam kuat akan dinetralkan dengan ion
Keterangan :
konjugat, sehingga tidak ada perubahan
M : Molaritas (mol)
pH. Jika sedikit basa kuat ditambah
M1 : Konsentrasi awal
buffer asam, ion OH- dari basa kuat
M2 : Konsentrasi yang akan dibuat
akan bergabung dengan ion H+ untuk
gr : Massa (gr)
membentuk H2O, sehingga tidak akan
Mr : Massa molekul relatif (g/mol)
mengubah pH. Hal ini sesuai dengan
V : Volume (ml)
pernyataan Kusumaningrum (2017),
V1 : Volume yang dibutuhkan
bahwa jika sejumlah kecil asam kuat
V2 : Volume yang akan dibuat
ditambahkan ke buffer asam, ion H+
dari asam kuat akan dinetralkan dengan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ion konjugat sehingga tidak akan ada
perubahan pH. Di sisi lain, jika
a. Hasil sejumlah kecil basa kuat menambah
Hasil yang diperoleh dari praktikum buffer asam, ion OH- dari basa kuat
Pembuatan Larutan Buffer dapat dilihat akan bergabung dengan ion H+ untuk
dari tabel berikut: membentuk H2O, sehingga tidak akan
Tabel 01. Hasil Pengukuran pH Buffer mengubah pH.
Asetat Prinsip kerja dari larutan buffer
X ml 92 85 66 43 22
yaitu pengaruh penambahan sedikit
asam dan basa terhadap penyangga.
pH
referensi
3,6 4,0 4,4 4,8 5,2 Apabila ditambahkan sedikit asam
pH meter 4,33 4,52 4,90 5,10 5,47 kedalam larutan buffer tersebut maka
Kertas
4 4,5 5 5 5,5 asam tersebut akan bereaksi dengan zat
pH yang bersifat basa yang ada di dalam
Sumber: Data Primer Hasil Praktikum larutan tersebut. Begitu pula sebaliknya,
Aplikasi Biokimia Dan apabila suatu larutan buffer
Fisiologi Pasca Panen, 2020. ditambahkan sedikit basa, maka basa
Tabel 02. Hasil Pengukuran pH Buffer tersebut akan bereaksi dengan zat
Fosfat bersifat asam. Hal tersebut dikarenakan
larutan penyangga mengandung
X ml 93 82 61 38
komponen asam dan basa dengan asam
pH
referensi
9,0 9,4 9,8 10,42 dan basa konjugasinya, sehingga dapat
pH mengikat baik ion H+ maupun ion OH–.
10,72 10,2 9,81 9,43
meter Sehingga penambahan sedikit asam kuat
Kertas
pH
11 10 10 10 atau basa kuat tidak mengubah pH-nya
Sumber: Data Primer Hasil Praktikum secara signifikan. Penambahan asam
Aplikasi Biokimia Dan (H+), akan dinetralisir oleh komponen
Fisiologi Pasca Panen, 2020. basa. Kemudian terjadi proses
penetralan yaitu penurunan konsentrasi
basa dan kenaikan konsentrasi garam. mempertahankan larutan pada kondisi
Kemudian, penambahan basa (OH-), pH<7.
akan dinetralisir oleh komponen asam. Buffer karbonat merupakan larutan
Penurunan konsentrasi asam dan penyangga yang bersifat basa. Buffer
kenaikan konsentrasi garam merupakan karbonat terbentuk dari campuran asam
suatu proses penetralan yang akan karbonat H2CO3, dengan basa konjugasi
terjadi. Hal ini sesuai dengan Chozim biokarbonat HCO3. Buffer karbonat
dkk (2018) yang menyatakan bahwa memiliki pH>7 dan bersifat
larutan buffer basa yang ditambahkan mempertahankan pHnya. Buffer
asam akan bereaksi dengan zat yang karbonat berfungsi sebagai penyangga
bersifat basa dalam larutan tersebut. yang terdapat dalam darah. Dalam
Larutan buffer (penyangga) terbagi industri pengalengan buah-buahan,
atas dua jenis berdasarkan sifatnya, larutan penyangga digunakan untuk
yaitu larutan penyangga bersifat asam menjaga pH agar tetap stabil agar tidak
dan larutan penyangga bersifat basa. mudah rusak oleh mikroba. Hal ini
Larutan penyangga bersifat asam adalah sesuai dengan pernyataan
larutan yang mengandung asam lemah Wahyuningsih (2010), yang
dan basa konjugasinya. Larutan menyatakan bahwa buffer karbonat
penyangga asam akan mempertahankan adalah buffer basa yang dapat
pHnya pada kondisi asam yaitu pH < 7. mempertahankan larutan pada kondisi
Larutan penyangga bersifat basa adalah pH>7.
larutan yang mengandung basa lemah Hasil yang diperoleh dari praktikum
dan asam konjugasinya. Larutan pembuatan larutan buffer asetat dengan
penyangga basa akan mempertahankan menggunakan larutan buffer asetat
pHnya pada kondisi basa, yaitu pH > 7. sebanyak 92 ml, 83 ml, 66 ml, 43 ml,
Hal ini sesuai dengan pernyataan dan 2 ml dengan menggunakan alat
Kusumaningrum (2017), bahwa larutan ukur yang berupa pH referensi, pH
penyangga asam dapat mempertahankan meter dan kertas pH. Hasil pengukuran
pH pada suasana asam (pH < 7) dengan menggunakan pH referensi
sedangkan larutan penyangga (buffer) yaitu, 3.6, 4.0, 4.4, 4.8 dan 5.2, adapun
basa dapat mempertahankan pH pada hasil yang diperoleh dengan pH meter
suasana basa (pH > 7). yaitu, 4.33, 4.52, 4.90, 5.10 dan 5.47.
Buffer Asetat merupakan lauratn Sedangkan hasil yang diperoleh dengan
penyangga yang bersifat asam. Larutan menggunakan alat ukur kertas pH yaitu,
ini dibuat dengan mencampurkan 4, 4.5, 5, 5 dan 5.5. Adanya perbedaan
larutan asam asetat dengan larutan hasil yang diperoleh menggunakan pH
natrium asetat. Kedua bahan yang universal dan pH meter dikarena tingkat
digunakan untuk membuat larutan ketelitian yang berbeda, dimana
penyaangga ini, asam asetat merupakan menggunakan pH meter lebih akurat
asam lemah sedangkan natrium asetat karena tingkat ketelitian yang tinggi
merupakan basa konjugasinya. Buffer dibanding dengan menggunakan pH
asetat memiliki pH < 7 dan akan universal yang hanya melakukan
mempertahankan pHnya apabila perbandingan warna secara manual, dan
ditambahkan dengan sedikit asam atau juga berbeda dengan pH referensi
basa maupun dilakukan pengenceran. disebabkan oleh pengaruh mold an
Hal ini sesuai dengan Wahyuningsih kepekaan dalam membaca nilai pH.
(2010) yang menyatakan bahwa buffer Dari hasil yang diperoleh dengan
asetat adalah buffer asam yang dapat menggunakan alat ukur yang berbeda
maka dapat disimpulkan bahwa larutan pernyataan Sulistryarti (2017) bahwa
tersebut merupakan larutan penyangga larutan buffer bersifat basa terdiri atas
yang bersifat asam meskipun komponen yang mampu
ditambahkan basa kuat yang dibuktikan mempertahankan pH pada suasana basa.
dengan beberapa pengenceran yang
hasilnya tidak jauh berbeda dan dengan
menggunakan alat ukur pH yang IV. PENUTUP
berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan a. Kesimpulan
pernyataan Husein (2016), yang
menyatakan bahwa buffer asetat Kesimpulan yang dapat diperoleh
merupakan larutan buffer yang bersifat dari praktikum Pembuatan Larutan
asam. Buffer yaitu:
Hasil yang diperoleh dari praktikum 1. Pembuatan larutan buffer asam
pembuatan larutan buffer karbonat dilakukan dengan mencampurkan
dengan menggunakan larutan buffer asam lemah dengan basa kuat dengan
karbonat sebanyak 93 ml, 82 ml, 66 ml syarat mol asam lemah lebih besar
dan 62 ml dengan menggunakan alat dibandingkan dengan basa kuat.
ukur yang berupa pH referensi, pH 2. Pembuatan larutan buffer basa
meter dan kertas pH. Hasil pengukuran dilakukan dengan mencampurkan
dengan menggunakan pH referensi basa lemah dengan asam kuat dengan
yaitu, 9.0, 9.4, 9.8 dan 10.42, adapun syarat mol basa lemah harus lebih
hasil perhitungan yang diperoleh besar dibandingkan dengan asam
dengan menggunakan pH meter yaitu, kuat.
10.72, 10.22, 9.81 dan 9.43. Sedangkan
hasil yang diperoleh dengan b. Saran
menggunakan alat ukur kertas pH yaitu, Saran untuk praktikum selanjutnya
11, 10, 10 dan 10. Adanya perbedaan yaitu sebaiknya pengukuran pH
hasil yang diperoleh menggunakan pH dilakukan dengan teliti agar tidak
universal dan pH meter dikarena tingkat tercampur dengan larutan lain.
ketelitian yang berbeda, dimana
menggunakan pH meter lebih akurat
karena tingkat ketelitian yang tinggi DAFTAR PUSTAKA
dibanding dengan menggunakan pH
universal yang hanya melakukan Chozim A. M. Qurbaniah, dan Hairida,
perbandingan warna secara manual, dan 2018, Analisis Miskonsepsi
juga berbeda dengan pH referensi materi Larutan Penyangga Siswa
disebabkan oleh pengaruh mol dan kelas XI IPA MA Swasta Darul
kepekaan dalam membaca nilai pH. Ulum Kubu Raya, Al-Razi Jurnal
Dari hasil yang diperoleh dengan Kimia, Vol 6(2), Hal 27-32.
menggunakan alat ukur yang berbeda Kusumaningrum, I., A. Ashadi., dan N.
maka dapat disimpulkan bahwa larutan Indriyanti. 2017. Scientific
tersebut merupakan larutan penyangga Approach And Inquiry Learning
yang bersifat basa meskipun Model In The Topic of Buffer
ditambahkan asam kuat yang dibuktikan Solution: A Content Analysis.
dengan beberapa pengenceran yang Journal of Physics 859: 1-6.
hasilnya tidak jauh berbeda dan dengan
menggunakan alat ukur pH yang M. Husein. 2016. Degradasi
berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan Diklorometana dalam Air dengan
Metode Advance Oxidation LAMPIRAN
Treatment. Skripsi. Universitas Lampiran 01. Diagram Alir Praktikum
Airlangga. Surabaya. Pembuatan Larutan Buffer
Parasuti, W. I., Suharti, dan Suhadi, I.,
2016. Miskonsepsi Siswa pada a. Pembuatan Larutan Penyangga
Materi Lautan Buffer. Jurnal Asetat
Teori, Penelitian dan CH3COONa ditimbang sebanyak 6,65 gram CH3COOH dipipet sebanyak 4,57 ml

Pengembangan. Vol. 1 No. 12


Halaman 2307-2313
Dilarutkan aquades hingga volume 400 ml Dilarutkan aquades hingga volume 400 ml

Sulistyarti, H. 2017. Kimia Analisis


Dasar Untuk Analisis Kualitatif.
UB Media. Universitas Brawijaya. CH3COONa (100-x) CH3COOH (x)

Malang.
Wahyuningsih A., Sunarya Y., Aisyah Dipipet
S. 2010. Metanamina sebagai
Inhibitor Korosi Baja dalam
Lingkungan sesuai Kondisi Dihomogenkan

Pertambangan MInyak Bumi.


Jurnal Sains dan Teknologi Buffer Asetat

Kimia. Vol 1 Hal 17-29.


Universitas Pendidikan Indonesia: Diukur pH larutan dengan kertas
Bandung. pH dan Ph meter

Widyastuti, U., Blondine, dan R.A.


Yuniarti. 2008. Pengaruh pH Larutan buffer asetat

Larutan Buffer Dan Suhu b. Pembuatan penyangga karbonat


Penyimpanan Terhadap Aktivitas
Larvasida Bacillus sphaericus NaH2CO3 ditimbang sebanyak 4,24 gram Na2CO3 ditimbang sebanyak 4,24 gram

2362. J. Bul. Pal. Kesehatan.


36(1): 33-47.
Dilarutkan aquades hingga volume 400 ml Dilarutkan aquades hingga volume 400 ml

NaH2CO3 (100-x) Na2CO3 (x)

Dipipet

Dihomogenkan

Buffer Karbonat

Diukur pH larutan dengan kertas


pH dan Ph meter

Larutan buffer karbonat


Lampiran 02. Perhitungan Praktikum
Pembuatan Larutan Buffer Lampiran 03. Hasil Gambar Praktikum
Pembuatan Larutan Buffer
a. Penyangga asetat
CH3COONa 0,2 M 400 ml
gr 1000
M= x
Mr V
gr 1000
M= x
82 400
gr 1000
0,2= x
82 400
gr = 6,56 gram
Gambar 01. Na2CO3 dtimbang
CH3COOH 0,2 M 400ml

% x bj x 1000
M=
Mr
100 % x 1,05 x 1000
M=
60
M = 17,5 M
Gambar 02. NaHCO3 ditimbang
V1 x M1 =V2 x M2
V1 x 17,5 = 400 x 0,2
V1 = 4,57 ml
b. Penyangga karbonat
NaH2CO3 0,1 M 400 ml
gr 1000
M= x
Mr V
gr 1000
M= x
84 400
gr 1000
0,1= x Gambar 03. Pencampuran basa lemah
84 400
gr = 3,36 gram dan garamnya

Na2CO3 0,1 M 400 ml


gr 1000
M= x
Mr V
gr 1000
M= x
106 400
gr 1000
0,1= x
106 400
gr = 4,24 gram
Gambar 04. Proses Homogenisasi
Gambar 05. Larutan buffer karbonat 0,1
M

Gambar 06. Proses pemipetan

Gambar 07. Pengukuran pH dengan


kertas pH

You might also like