Professional Documents
Culture Documents
Regulasi Aliran Darah Cerebral Dan Aneurisma Cerebral
Regulasi Aliran Darah Cerebral Dan Aneurisma Cerebral
TINJAUAN PUSTAKA
ABSTRACT
Change in the cerebral blood flow having the regulations vidual considering so great role
of the brain for the life . Factors that might affect the regulation of the flow of blood to the
brain one of them was the actions and anesthetic drugs during anesthesia . To avoid gord
bad that might happen need to learn about auto regulation cerebral blood well . The use of
medicinal also need to consider . Operation to head takes time relative long operasi than
the others .
The brain of a distinctive have the ability to regulate the flow of blood against :
1. The activity of functional and metabolic ( flow metabolism coupling and metabolic
regulation )
2. The change in pressure perfusi perssure autoregulation.
3. Oxygen saturation is change or carbon dioxide of the arteries
Besides the bloodstream the brain can change through a direct influence of relations
between the special centers in the brain and the blood vessels ( neurogenic regulation )
Changes in the flow of blood to the brain having the risk of fatal in determining the
prognosis . Death caused by the most aneurisma from arteri breakage in the brain and
hurt the head caused by a traffic accident . A diagnosis aneurisma difficult or too late to be
known . A doctor well ektra to the heart of hearts anesthetic in patients with the monitor
hemodynamic and maintaining hemodynamic not experienced that the high risk to avoid
the rupture of aneurysm.
ABSTRAK
Perubahan aliran darah ke otak memiliki regulasi tersendiri mengingat begitu besar
peranan otak bagi kehidupan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi regulasi aliran
darah ke otak salah satunya adalah tindakan dan obat anestesi selama pembiusan. Untuk
menghindari akibat buruk yang mungkin terjadi perlu dipelajari tentang auto regulasi
darah serebral dengan baik. Penggunaan obat juga perlu dipertimbangkan. Operasi
dibagian kepala membutuhkan waktu relative lama dibandingkan operasi yang lainnya.
Otak mempunyai kemampuan yang khas untuk mengatur aliran darah terhadap :
1. Aktivitas fungsional dan metabolic (flow metabolism coupling and metabolic
regulation).
2. Perubahan pada tekanan perfusi (perssure autoregulation)
3. Perubahan kandungan oksigen atau karbondioksida dari arteri.
Selain itu aliran darah otak dapat berubah melalui pengaruh langsung dari hubungan
antara pusat-pusat khusus di otak dan pembuluh darah (Neurogenic Regulation).
Perubahan aliran darah ke otak memiliki resiko yang fatal dalam menentukan prognosis.
Kejadian kematian paling banyak disebabkan aneurisma dari arteri yang pecah didalam
otak serta cidera kepala yang disebabkan suatu kecelakaan lalu lintas. Diagnosis
Aneurisma sulit dilakukan atau terlambat untuk diketahui. Seorang dokter anestesi dituntut
ektra hati hati dalam membius pasien dengan cara memantau hemodinamik dan menjaga
hemodinamik tidak mengalami gejolak yang tinggi untuk menghindari resiko pecahnya
aneurisma.
Defisiensi Sirkulasi Cerebral dunia, berkisar dari 1.1 sampai 92.3 per
100.000 orang. Insidens terendah pada
a. Aneurisma Arteri (1,3,7,,8) Timur pertengahan dan tertinggi pada
Pembuluh darah intracranial bersandar Jepang, Australia dan Scandinavia
dalam ruang subarachnoid, memberikan terutama Finlandia, dimana insiden
perforasi kecil pembuluh darah. sebanyak tiga kali di seluruh dunia.
Perdarahan dari pembuluh darah ini atau Tingkat spesifik usia untuk SAH
dari suatu aneurisma yang diasosiasikan tampaknya lebih tinggi pada mereka yang
terjadi secara primer kedalam ruang ini, berasal dari ras Afro karibian dibanding
berakibat SAH. Aneurisma cerebral Kaukasia. Tampaknya ada
adalah penyebab tersering Sub Arachnoid kecenderungan pada wanita dengan
Hemorarge (SAH) spontaneus, dengan laporan rasio laki-laki dibanding wanita
malformasi arterivenous perkiraan sekitar sekitar 1 : 1,8.(8)
6%, walaupun penyebab lain termasuk
trauma dan tumor. Aneurisma adalah pelebaran atau
menggelembungnya dinding pembuluh
Kejadian SAH aneurisma mempunyai darah, yang didasarkan atas hilangnya
insiden tahunan 10-20 per 100.000, dua lapisan dinding pembuluh darah,
meningkat secara konsisten dengan usia yaitu tunika media dan tunika intima,
sampai decade 60, dengan insiden sehingga menyerupai tonjolan/ balon.
tertinggi 55-60 tahun. Terdapat variasa Dinding pembuluh darah pada aneurisma
bermakna dalam insiden SAH di seluruh
ini biasanya menjadi lebih tipis dan hepatitis dan sirosis hati atau
mudah pecah. Sebenarnya aneurisma emfisema paru.
dapat terjadi di pembuluh darah mana Malformasi arteri venous (AVM)
saja di tubuh kita. Apabila aneurisma ini suatu hubungan abnormal antara
terjadi pada pembuluh darah otak, arteri dan vena
gejalanya dapat berupa sakit kepala yang Koarktasio aorta atau penyempitan
hebat, bersifat berdenyut, dapat disertai aorta (arteri utama keluar dari
atau tidak disertai dengan muntah. jantung)
Komplikasi dari aneurisma dapat Sindrom Ehlers Danlos-gangguan
menyebabkan terjadinya pecahnya jaringan penghubung (umumnya
pembuluh darah di otak, yang juga jarang)
dikenal dengan stroke. Riwayat keluarga dengan aneurisma
Sebagian besar kejadian aneurisma aorta Wanita
adalah kongenital dan ditemukan pada Displasia fibromuskular-penyakit
dasar otak biasanya pada sirkulus wilisi, arterial, penyebab tidak diketahui,
aneurisma biasanya asimptomatik sampai yang paling sering sering
menjadi besar dan melibatkan banyak mempengaruhi arteri medium dan
jaringan disekitarnya seperti menekan besar pada wanita muda sampai usia
kiasma optikus dan biasanya ditandai pertengahan.
dengan nyeri kepala hebat. Teleangiectasia hemorrhagic
herediter, gangguan genetik
Tanda-tanda terjadinya aneurisma adalah pembuluh darah cenderung
peningkatan tekanan intrakranial yang membentuk pembuluh darah yang
cepat dengan tanda khas adalah sakit kurang kapiler suatu arteri dan vena.
kepala, mual,muntah, kekakuan dileher Sindrom Klinefelter, suatu kondisi
serta kesadaran yang berkabut. genetik pada pria dimana ekstra
kromosom X.
Aneurisma intrakranial sering ditemukan Sindrom Noonan, gangguan genetik
ketika terjadi ruptur yang dapat yang menyebabkan perkembangan
menyebabkan perdarahan dalam otak atau abnormal banyak bagian dan sistem
pada ruang subarahnoid, sehingga dari tubuh.
menyebabkan perdarahan subarahnoid.
PCD-Polycystic Kidney Disease,
Perdarahan subarahnoid dari suatu ruptur
gangguan genetik dengan
atau aneurisma otak dapat menyebabkan
karakteristik pertumbuhan banyak
terjadinya stroke hemoragik, kerusakan
kistik berisi cairan dari ginjal, PCKD
dan kematian otak(3).
adalah penyakit medis paling umum
Faktor risiko turunan diasosiasikan diasosiasikan dengan aneurisma
dengan formasi aneurisam dapat sakular.
termasuk, tapi tidak terbatas, meliputi : Sclerosis Tuberous, tipe sindrom
neurokutaneus yang dapat
Defisiensi alfa glukosidase- defisiensi menyebabkan tmor tumbuh dalam
parsial atau lengkap enzim lisosomal, otak, sumsum tulang belakang, organ
alfa glukosidase. Enzim ini penting dan tulang.
untuk memecah glikogen dan
mengubahnya menjadi glukosa. Faktor risiko didapat diasosiasikan
Defisiensi alfa 1 antitripsin, suatu dengan pembentukan aneurisma
penyakit herediter yang menuju pada termasuk, tapi tidak terbatas, meliputi:
KLASIFIKASI
Pembagian aneurisma adalah sebagai
berikut :
1. Kongenital (aneurisma sakuler) 4.9%
2. Aneurisma mikotik (septik) 2,6%
3. Aneurisma arteriosklerotik
4. Aneurisma traumatik 50-76,8%