Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

SOP PEMERIKSAAN LEOPOLD

OLEH:

NAMA:-BAYU SATRIA

-DEVI WAHYUNI GINTING

-RUTH YORA ROLIN MANURUNG

KELAS:II-A

AKPER KESDAM I/BB PEMATANGSIANTAR

T.A 2019/2020
PEMERIKSAAN LEOPOLD

KONSEP TEORI

1. Pengertian
Pemeriksaan Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu
hamil dengan cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat
pada perut ibu hamil menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi
tertentu, atau memindahkan bagian-bagian tersebut dengan cara-cara
tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu.
2. Tujuan
a. Menentukan tinggi Fundus uteri dan Usia Kehamilan
b. Mentukan letak punggung dan bagian – bagian terkecil dari janin
c. Menentukan letak janin didalam rahim
d. Menentukan bagian terendah janin dan menilai apakah sudah
masuk dalam rongga panggul.
e. Mengetahui lebih awal adanya kelainan serta rujukan tepat
waktu
3. Indikasi
a. Ibu hamil UK 24 minggu
b. Pemeriksaan kandunhan rutin ditrisemester tiga kehamilan
c. Saat kontraksi sebelum persalinan.
4. Komplikasi
Pemeriksaan Leopold hamper tidak pernah menimnulkan
komplikasi atau efek samping apapun.Prosedur ini relative aman untuk
dilakukan.Namun perlu diingat bahwa pemeriksaan ini hanya boleh
dilakukan oleh tenaga kesehatan professional yang sudah dilatih.
5. PENDIDIKAN KESEHATAN
a. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
1).Tambahan gizi yang diperlukan ibu
seperti:protein,energi/kalor,vitamin
2).Jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi ibu
hamil.
b. Istirahat yang cukup
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau
mengurangi aktivitas otot.
c. Kebutuhan pakaian
1) Nyaman
2) Longgar
3) Tidak tebal
4) Menyerap keringat
d. Senam Ibu hamil
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
PEMERIKSAAAN LEOPOLD
NO.DOKUMEN:- NO.REVISI:- HALAMAN:-
TANGGAL TERBIT: -

DITETAPKAN
PROTAB

Pengertian Suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan
yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil
menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau
memindahkan bagian-bagian tersebut dengan cara-cara tertentu
menggunakan tingkat tekanan tertentu. Teori ini dikembangkan
oleh Christian Gerhard Leopold.
Tujuan a.Menentukan tinggi Fundus uteri dan Usia Kehamilan
b.Mentukan letak punggung dan bagian – bagian terkecil dari janin
c.Menentukan letak janin didalam rahim
d.Menentukan bagian terendah janin dan menilai apakah sudah
masuk dalam rongga panggul.
e.Mengetahui lebih awal adanya kelainan serta rujukan tepat
waktu
Indikasi a.Ibu hamil UK 24 minggu
b.Pemeriksaan kandunhan rutin ditrisemester tiga kehamilan
c.Saat kontraksi sebelum persalinan.

Prosedur Persiapaan Klien:


a) Jelaskan prosedur pemeriksaan ini kepada Ibu
b) Jelaskan tujuan atau hasil yang diharapkan dari
pemeriksaan ini
c) Jelaskan pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulkan
rasa kuatir atau tidak enak tetapi tidak akan
membahayakan bayi yang ada dalam kandungan
d) Bila Ibu mengerti apa yang disampaikan mintalah
persetujuan lisan tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan.
Persiapaan Alat:
e) Tempat Tidur
f) Selimut/kain penutup
g) Pita centimeter/ Metline
h) Alat tulis
i) Status Ibu Hamil dan Buku KIA
j) Buku register / kohort Ibu
k) Sarana cuci tangan
Lingkungan: ruangan yang nyaman, penerangan yang cukup,
tutup skeren atau kain layar/pintu
Tahap pra interaksi:
a. Menyapa Ibu dan mempersilahkan Ibu duduk
b. Memberitahukan Ibu tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
c. Mencuci tangan 7 langkah
d. Mengatur posisi ibu berbaring dan menekuk lutut
e. Menyisihkan pakaian ibu sampai seluruh bagian perut ibu
terlihat  jelas
f. Menutup paha dan kaki ibu dengan selimut
Tahap Kerja:
1.Melakukan Palpasi Leopold I:
Untuk menentukan Tinggi Fundus Uteri dan bagian janin yang
terdapat di fundus uteri.
a) Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan melihat ke arah
muka ibu
b) Kaki ibu ditekuk
c) Rahim dibawah ke tengah
d) Tentukkan TFU dengan menggunakan jari
e) Tentukan TFU dengan menggunakan pita CM, letakkan pita
CM secara terbalik dari fundus uteri sampai ke tepi atas
simfisis, ditandai batasnya, lalu baca hasilnya kemudian
didokumentasikan
f) Gerakkan jari kedua tangan yang berada di fundus uteri
untuk meraba bagian teratas janin
g) Tentukan bagian janin yang ada dalam fundus uteri
h) Catat hasil :
- Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang
akan teraba adalah keras,bundar dan melenting
(seperti mudah digerakkan)
- Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang
akan terasa adalah lunak, kurang bundar, dan kurang
melenting
- Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada
Fundus teraba kosong.
Menentukkan Usia Kehamilan:
1) Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat
teraba 1-2  jari di atas simpisis
2) Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat
teraba di antara simpisis dan pusat
3) Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat
teraba 3 jari di bawah pusat
4) Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat
teraba tepat di pusat
5) Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat
teraba 3 jari di atas pusat
6) Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat
teraba di pertengahan antara Prosesus Xipoideus
dan pusat
7) Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat
teraba 3 jari di bawah Prosesus Xipoideus
8) Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat
teraba di pertengahan antara Prosesus Xipoideus
dan pusat. (Lakukan konfirmasi dengan teknik
wawancara dengan pasien untuk membedakan
dengan usia kehamilan 32 minggu).

2.Melakukan Palpasi Leopold II:


a) Kedua tangan pindah ke samping kiri dan kanan perut
ibu
b) Raba sisi rahim dengan menggunakan kedua telapak
tangan
c) Dorong rahim ke satu sisi sambil raba secara lembut dan
perlahan dan raba bagian janin yang berada di sisi
tersebut
d) Lakukan ke sisi yang lain dengan cara yang sama
e) Tentukan letak punggung janin
f) Catat Hasil:
- Bagian punggung: akan teraba tahanan yang keras,
rata dan memanjang, dan tidak dapat digerakkan
- Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba
kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol,
kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif
maupun pasif.

3.Melakukan Palpasi Leopold III:


a) Letakkan tangan kanan di atas simpisis dengan ibu jari di
sebelah kanan pasien dan empat jari lainnya di sebelah
kiri pasien
b) Goyang bagian bawah janin ke kiri dan ke kanan secara
lembut dan perlahan, jangan sampai pasien merasa
kesakitan
c) Tentukan letak bagian bawah janin
d) Catat hasil:
- Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah
kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang
simetris adalah bokong
- Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP,
maka saat bagian bawah digoyang, sudah tidak bisa
(seperti ada tahanan)

4.Melakukan Palpasi Leopold IV:

a) Posisi membelakangi pasien


b) Raba bagian janin yang terletak di sebelah bawah
dengan kedua telapak tangan dan seberapa jauh bagian
tersebut telah masuk ke dalam pintu atas panggul
c) Tentukan bagian janin yang berada di bawah
d) Perkirakan apakah ada disproporsi kepala janin dengan
panggul
e) Tentukan seberapa jauh bagian bawah janin tersebut
telah masuk pintu atas panggul.
f) Catat hasil :
- Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu
(konvergen) berarti bagian terendah janin belum
memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila
kedua tangan pemeriksa membentuk jarak atau tidak
bertemu (divergen) mka bagian terendah janin sudah
memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
- Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (kepala masih
dapat di raba dengan lima jari di atas simphysis dan
mudah digerakkan), 4/5 (sebagian besar kepala janin
belum masuk PAP dan sulit digerakkan), 3/5 (bagian
terbesar janin belum masuk panggul), 2/5 (hampir
seluruh kepala sudah masuk panggul dan tidak dapat
digerakkan), 1/5 (sebagian kecil kepala dapat diraba
dan sudah di dasar panggul), 0/5 (kepala  janin tidak
teraba dari luar dan sudah di perineum).

Tahap Terminasi:

g. Mempersilahkan ibu untuk bangun dan duduk.


h. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
i. Membereskan alat-alat
j. Mencuci tangan 7 langkah
Dokumentasi Mendokumentasikan hasil Pemeriksaan pada Buku KIA, Kartu Ibu
(Rekam medik), Register kunjungan, Kohor Ibu.
Sikap 1.Hati-hati
2.Teliti
3.Sabar
Referensi Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri; Obstetri Fisiologi-
Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
Rachmawati, I.N., Budiati, T., & Rahmawati, C. 2008. Panduan
Praktikum Prosedur Pemeriksaan Fisik Antenatal. Depok: UI.

You might also like