Professional Documents
Culture Documents
104 141 1 PB PDF
104 141 1 PB PDF
104 141 1 PB PDF
Abstract—Polymer is now developed as the material semakin meningkat sehingga mempercepat terbentuknya luas
replacement of the porcelain isolator and glass insulators. kerusakan permukaan.
However, tropical climates and high rainfall can cause problems
Kata Kunci— Sinar UV, Sudut Kontak, Luas Kerusakan
to its. Ultraviolet radiation will continuously accelerate to the
surface of the polymer insulator material. As a result, the surface Permukaan, silane,pasir silika.
of the insulating material becomes easier letting electric current
flow and a fast formation of extensive damage to the surface of
the insulator material. Materials used in this study were made I. PENDAHULUAN
from epoxy resin diglycidyl ether of bisphenol-A (DGEBA) as the
base material, metaphenylen diamine (MPDA) as the A. Latar Belakang
reinforcement material and silica sand. DGEBA and MPDA
Salah satu isolator yang banyak digunakan pada saat ini
composition was 30% silica sand filler 30%, 25%, 20%, 15%, 10%
and 10% silicone rubber was 15%, 20%, 25%, 30%. The size of
adalah isolator gelas dan isolator keramik. Isolator jenis ini
the test material was 120 mm x 50 mm x 5 mm. The study was mempunyai rapat massa tinggi sehingga dalam
conducted in the laboratory according to standard IEC 587: 1984. penggunaannya akan membebani menara transmisi karena
This study was conducted to determine the effect of ultraviolet berat isolator dan memerlukan suhu pembuatan yang tinggi
radiation on hydrophobic contact angle and surface damage on sehingga memerlukan energi yang besar untuk
the broad value of insulation material epoxy resin silanes. The pembuatannya.[1]
results showed that the length of exposure time to UV light Kinerja suatu isolator seperti yang telah disebutkan di atas
tended to increase the value of the contact angle. This was due tosangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat isolator
exposure to artificial UV rays which would accelerate the terpasang. Adanya perubahan suhu, kelembaban, tekanan dan
degradation process. The longer the level of ultraviolet radiation
on the sample accelerating the degradation off silane epoxy resin
tingkat polusi di tempat isolator dipasang sangat berpengaruh
insulators in addition, it caused greater leakage current on terhadap kinerja bahan isolator ini. Lapisan polutan yang
extensive damage to the surface of the insulating material. melekat pada isolator dalam kondisi kering mempunyai
resistansi tinggi, tetapi pada kondisi basah zat pengotor ini
Intisari— Material polimer saat ini dikembangkan sebagai akan menurunkan kuat dielektrik permukaan isolator.
pengganti material isolator porselin dan gelas. Tetapi Keadaan ini menyebabkan garam yang terkandung dalam
pemasangan di daerah beriklim tropis dan bercurah hujan tinggi
dapat menimbulkan permasalahan. Radiasi sinar ultraviolet
polutan membentuk larutan elektrolit yang dapat
secara terus menerus akan mempercepat terjadinya proses menghantarkan arus listrik[2], [3]. Adanya polutan di udara
degradasi. Akibatnya permukaan bahan isolasi menjadi lebih yang dapat menempel pada permukaan material dan dapat
mudah mengalirkan arus listrik dan cepat terbentuknya luas mengendap sehingga dapat mempengaruhi atau menambah
kerusakan permukaan pada bahan isolator. Bahan yang kekasaran permukaan material isolator. Saat terjadi hujan
digunakan pada penelitian ini adalah resin epoksi yang terbuat larutan polutan dapat membentuk jalur konduktif yang dapat
dari diglycidyl ether of bisphenol-A (DGEBA) sebagai bahan menyebabkan arus bocor yang mengalir pada permukaan
dasar, metaphenylen diamine (MPDA) sebagai bahan pengeras isolator. Adanya arus bocor tersebut dapat mengakibatkan
dan diberi bahan pengisi sealant dan pasir silika. Komposisi degradasi permukaan isolator. Dengan adanya jalur yang
bahan DGEBA dan MPDA dibuat sama yaitu masing-masing 30%
sedangkan bahan pengisi pasir silika 30%, 25%, 20%, 15%, 10%
mengalirkan arus, maka permukaan isolator akan timbul panas
dan silicone rubber 10%, 15%, 20%, 25%, 30%. Ukuran bahan yang justru akan mengeringkan polutan pada permukaan
uji adalah 120 mm x 50 mm x 5 mm. Penelitian dilakukan di isolator. Dari peristiwa tersebut muncullah daerah yang
laboraturium menurut standar IEC 587 : 1984. Penelitian ini disebut pita kering (dryband) atau luas kerusakan permukaan
dilakukan untuk mengetahui pengaruh radiasi sinar ultraviolet pada bahan isolasi. Adanya dryband memicu terjadinya
terhadap sudut kontak hidropobik dan nilai luas kerusakan pelepasan muatan ke udara karena distribusi medan listrik
permukaan pada bahan isolasi resin epoksi silane. Hasil pada dryband lebih tinggi dibanding daerah lainnya. Jika
penelitian menunjukkan bahwa lamanya waktu pemaparan dryband semakin meningkat, maka semakin lama akan
sinar UV cenderung membuat nilai sudut kontak suatu bahan menyebabkan terjadinya flashover yang merupakan kegagalan
semakin kecil dan arus bocor pada permukaan bahan akan
suatu isolator[4].
Selain akibat polutan yang menempel pada permukaan
1
Mahasiswi Pasca Sarjana Jurusan Teknik Elektro Fakultas isolator, radiasi sinar UV juga akan mempercepat terjadinya
Teknik, Universitas Gadjah Mada Jln.Grafika No.2 Kampus UGM proses degradasi yang dapat dilihat dengan terjadinya
Yogyakarta 55281 INDONESIA (tlp: 0274-552 305; fax: 0274- perubahan warna dan munculnya pengapuran pada permukaan
510983; e-mail: yanolanda_msee11@mail.ugm.ac.id ) isolasi polimer[6]. Untuk mengatasi kelemahan pada isolator
2
Dosen Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Jalan polimer, ditambahkan bahan silane atau sillicone rubber yang
Grafika no.2 Yogyakarta, 55281, INDONESIA memiliki sifat hidrofobik yang tinggi, bahkan mampu
memulihkan sifat hidrofobiknya sehingga pada kondisi
Elektroda
Semua elektroda, dan element rakit seperti screw harus
Gbr. 1 Pengukuram Sudut Kontak terbuat dari stainless steel. Perakitan elektroda dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
Para peneliti telah berhasil mengklasifikasikan sudut
kontak dalam tiga kelompok yaitu untuk sudut lebih kecil dari
30° maka bahan tersebut bersifat basah (hidrofilik), sudut
kontak antara 30° - 89° disebut basah sebagian (partially
wetted), dan sudut kontak lebih dari 90° disebut hidrofobik
atau bersifat menolak air. Cairan yang digunakan untuk
mengukur sudut kontak adalah air.
Kontaminan
1) Spesifikasi yang digunakan adalah 0.1 ± 0.002% kualitas
a. Basah Sebagian b. Tidak basah c. Basah Keseluruan analitik massa NH4CL (ammonium chloride) dan 0.02 ±
Gbr. 2 Klasifikasi Sudut Kontak [7] 0.002% massa iso octyphenoxypolyethoxyethanol atau
sudut kontak pada sisi kanan dan sisi kiri sampel uji yang 86,99 80,7 83,845 58,17 69,59 63,88
diukur. Contoh perhitungan sudut kontak hidrofobik di bawah 20 20 75,82 82,97 79,395 65,05 62,31 63,68
ini. 83,29 76,72 80,005 73,73 67,17 70,45
Berdasarkan Gbr. 9 tersebut dapat diukur dan dihitung
79,15 83,87 81,51 63,97 61,08 62,525
sudut kontak rata-rata sebagai berikut :
15 25 81,44 76,54 78,99 49,76 34,63 42,195
90 Gbr. 11 Gbr. 12
Kode Sampel RTV21 Kode Sampel RTV21 yang sudah
80
dihaluskan
70
Dari Gbr. 12 diatas dapat dihitung luas kerusakan
Sudut Kontak (θ°)
60 Sudut Kontak yang permukaan bahan dengan menggunakan kertas milimeter blok.
50 Terbaik UV 0 Jam Contoh perhitungan luas kerusakan permukaan bahan isolasi
Sudut Kontak yang resin epoksi silane.
40
Terbaik UV 24 Jam
30 Sudut Kontak yang
20 Terbaik UV 36 Jam
Kode Sampel
(detik)
5000
4000 kesimpulan sebagai berikut :
3000
1) Lamanya waktu ktu pemaparan sinar UV membuat nilai
2000
sudut kontak
ntak suatu bahan semakin kecil.
kecil Nilai sudut
1000
kontak yang paling kecilcil sebesar 53,19°
53,19 yang dipapari
0 sinar UV selama 48 Jam. Hal ini disebabkan oleh
RTV2 RTV2 RTV2 RTV2 RTV2 pemaparan sinar UV buatan yang mempercepat
1 2 3 4 5 terjadinya proses degradasi.
UV 0 Jam 5820 1440 4740 1620 780 2) Semakin besar sudut
udut kontak permukaan bahan semakin
UV 24 Jam 1620 2460 1380 660 900 hidrofobik, yang menyebabkan waktu pembentukan luas
UV 36 Jam 6900 3840 300 2220 360 kerusakan permukaan semakin lama. Sampel dengan
UV 36 Jam 540 780 300 360 360 sudut kontak terbesar yaitu resin epoksi silane 30 %
dengan perlakuan 0 jam UV pada kode sampel RTV25
Gbr. 15 Grafik HubunganWaktu Luas Kerusakan Permukaan Bahan Isolasi
yang memiliki sifat hidrofobik yang besar yaitu 87,38°.
Terhadap Sinar UV 3) Semakin lama penyinaran sinar ultraviolet terhadap
bahan uji sampel isolator resin epoksi silane, maka arus
bocor pada permukaan bahan akan semakin naik dan
Berdasarkan pengamatan pada grafik (Gbr. 14 dan Gbr. 15) mempercepat terbentuknya luas kerusakan permukaan
diatas dapat disimpulkan bahwa waktu dan nilai kerusakan bahan isolasi. Luas kerusakan permukaan bahan isolasi
permukaan bahan isolasi tergantung pada durasi sinar UV. yang terbesar bernilai 29,8 mm²
mm dengan kondisi dipapari
Jika bahan isolasi tidak dipapari sinar UV maka akan lama sinar UV selama 48 jam.
terbentuknya luas kerusakan bahan isolasi. Hal ini karena 4) Penyinaran
enyinaran sinar ultraviolet terhadap bahan uji sampel
tidak adanya proses pemanasan dan oksidasi yang akan isolator resin epoksi silane dapat mempercepat proses
menyebabkan terjadinya reaksi kimia pada isolator, sehingga terbentuknya luas kerusakan permukaan bahan isolasi
permukaan isolator akan mengalamii perlambatan degradasi. dibandingkan bahan
han yang tidak diberi penyinaran
pe sinar
Dari gambar grafik 14 dan 15 diatas juga terlihat bahwa ultraviolet.
dengan diberikan pemaparan sinar UV akan mempercepat 5) Komposisi bahan resin epoksi silane dengan pengisi
waktu pembentukan luas kerusakan permukaan bahan isolasi. pasir silika cukup berpengaruh pada proses waktu
Hal
al ini terjadi karena saat isolator menyerap sinar ultraviolet pembentukan luas kerusakan permukaan. Waktu
maka akan terjadi proses pemanasan dan oksidasi yang akan terbentuknya luas kerusakan permukaan bahan isolasi
menyebabkan terjadi reaksi kimia pada isolator yang tentunya yang paling lama terjadi pada sampel dengan persentase
persenta
akan berpengaruh pada besarnya arus bocor. Energi foton pasir silikanya 30 % dengan perlakuan 0 jam UV dan
yang diserap oleh permukaan isolator akan mengubah kode sampel RTV21.
karakteristik permukaan bahan uji secara kimia sehingga
permukaan isolator akan mengalami degradasi resistivitas B. Saran
permukaan akibat melemahnya ikatan-ikatan ikatan gugus fungsional Penelitian yang telah dilakukan penulis masih banyak
maupun akibat terputusnya ikatan gugu-gugus gugus fungsional
fungsio [6]. kekurangan, untuk itu ada beberapa hal yang perlu
Hal ini mengakibatkan semakin turunnya sifat menolak air ditindaklanjuti untuk penelitian--penelitian berikutnya :
(hydrophobic) di dalam permukaan bahan ahan isolator tersebut. 1) Perlu dilakukan penelitian pengaruh arus bocor terhadap
Hal ini menyebabkan sifat gaya tarik menarik antara molekul- molekul bahan uji sampel berbahan keramik dengan metode dan
molekul di permukaan bahan isolator dengan kontaminan jenis polutan yang sama standar IEC 587:1984 supaya
polutan semakin tinggi.
nggi. Semakin tinggi sifat adhesivitas pada bisa dibandingkan besarnya luas kerusakan permukaan
molekul-molekul
molekul kedua bahan akan menyebabkan kontaminan bahan antara kedua jenis sampel ini sehingga tingkat
polutan semakin mudah untuk mengalir dari elektroda keandalan masing-masing
masing isolator dapat diketahui.
bertegangan tinggi sampai elektroda pentanahan dan akan 2) Diperlukan penelitian selanjutnya tentang penambahan
cepat ter-absorbsi ke dalam permukaan bahan isolator. Ini suatu bahan anti ultraviolet pada campuran bahan uji
semua menyebabkan resistansi permukaan bahan isolasi sampel resin epoksi agar bahan isolator ini dapat
semakin turun, sehingga semakin lama penyinaran sinar UV, dipasang dalam isolator pasangan luar dalam waktu yang
memungkinkan terjadinya kenaikan arus bocor dan cepat lama.
terbentuknya luas kerusakan pada permukaan bahan isolasi. 3) Perlu dicari agar proses pembuatan bahan uji terbebas
dari void dan campurannya benar-benar
benar homogen.