Professional Documents
Culture Documents
The Phenomenon of Phenomenal Leadership: Fenomena Kepemimpinan Fenomenal
The Phenomenon of Phenomenal Leadership: Fenomena Kepemimpinan Fenomenal
The Phenomenon of Phenomenal Leadership: Fenomena Kepemimpinan Fenomenal
Abstract
Joko Widodo, Tri Rismaharini and Ridwan Kamil are three people whose names
are shown frequently in mass media for their leaderships on their cities, Solo,
Surabaya, and Bandung. Besides for showing that their leaderships has become the
main factor in a positive change that exist in their regions, this study also want to
give a portrait of how the change approach and leadership style that is applied in
each cities. This study apply qualitative method through descriptive approach.
Data was compiled from literature studies taken from books, journals, research,
newspaper, bulletin, and others. The results of the study show that Jokowi and Emil
have the same approach which is the combination of Rasional-Empiric and
Normative-Reeducativeapproach. On the other hand, Risma uses Normative-
Reeducative and Environmental-Adaptive approach. In the aspect of Leadership
style, three of them have applied transformational approach, but Emil combined it
with Charismatic style. Although with litte difference, their approaches model and
leadership styles havemade them a successfull leader with the highest
achievements, who are ableto transform their cities to a better place to live in, that
has many positive improvements by times within the framework ofthe embodiment
ofbureaucratic reform.
Keywords :leadership, change approach, phenomenal, leadership
Abstrak
Joko Widodo, Tri Rismaharini dan Ridwan Kamil adalahtiga nama yang beberapa
tahun belakangan ini namanya sering muncul dan menghiasi media berkat
keberhasilan kepemimpinannya di Solo, Surabaya dan Bandung.Studi ini selain
bertujuan untuk mengungkapkan bahwa faktor kepemimpinan mereka menjadi
faktor utama dalam perubahan positif yang terjadi di daerah masing-masing, juga
ingin memotret seperti apa pendekatan perubahan serta gaya kepemimpinan yang
mereka gunakan di masing-masing daerah tersebut. Studi ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui
pendekatan studi kepustakaan dengan mengumpulkan berbagai bahan dari buku,
jurnal, hasil penelitian, koran, bulletin, serta data dan informasi lainnya. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Jokowi dan Emil mempunyai model
pendekatan yang sama yaitu gabungan antara pendekatan Rasional-Empiris dan
Normatif-Reedukatif, sedangkan Risma menggunakan model pendekatan
Normatif-Reedukatif dan Lingkungan-Adaptif. Untuk model kepemimpinan,
ketiganya menganut gaya kepemimpinan transformasional, tetapi Emil
memadukannya dengan gaya kepemimpinan karismatik. Meski ada sedikit
perbedaan, namun model pendekatan dan gaya kepemimpinan tersebut
1 Naskah diterima pada 9 September 2015, revisi pertama pada 14 November 2015, disetujui pada 1 Desember 2015
tersebut, Jokowi juga seringkali ke-54 dimana para PKL hadir, dan
mengkampanyekan gerakan anti korupsi disaat itulah Jokowi menyampaikan
pada rakyat Solo. Di bawah kepada mereka tentang niatnya untuk
kepemimpinannya, Jokowi menerapkan melakukan relokasi PKL. Di luar
motto “The Spirit of Java” di Solo dan dugaan para pedagang tersebut
membuat banyak terobosan dan gebrakan menyetujui keinginan Jokowi dengan
yang membuat Solo menjadi lebih baik. catatan mereka tetap mendapatkan
Dari tahun ke tahun kepemimpinan tempat yang baru untuk berdagang.
Jokowi membuat kota Solo mengalami Pada saat relokasi dilakukan, Jokowi
perkembangan yang sangat pesat melalui juga menggelar arak-arakan sepanjang
beberapa prestasi pada berbagai sektor jalan dengan iringan musik khas Solo,
pembangunan. Berikut merupakan serta dikawal oleh Prajurit Keraton
beberapa perubahan yang berhasil dibawa yang membuat timbul kebanggaan
Jokowi pada masa kepemimpinannya. tersendiri bagi para PKL. Dalam proses
relokasi ini, tidak ada sedikit pun
1. Relokasi PKL timbul gesekan, keributan ataupun
Pada awal masa kepemimpinannya, kekerasan yang terjadi.Padahal tiga
Jokowi membentuk sebuah tim kecil walikota sebelumnya tidak mampu
untuk melakukan survei kepada melakukan aksi ini, bahkan muncul
masyarakat Solo terkait dengan ancaman akan membakar kantor
keinginan mereka dalam mewujudkan walikota apabila ada penggusuran.
kota Solo menjadi lebih baik. Dari hasil Ancaman seperti ini di Solo bukanlah
survei tersebut, sebagian besar ancaman yang main-main karena sejak
masyarakat Solo menginginkan agar dibangun, terhitung kantor walikota
kota Solo bersih dari pedagang kaki telah dua kali dihanguskan oleh massa.
lima yang selama ini berjualan Melalui aksi relokasi PKL tanpa
sembarangan di pinggir-pinggir jalan keributan ini, nama Jokowi semakin
dan taman-taman yang berada di pusat dikenal di masyarakat luas sebagai
kota. Bahkan salah satu tempat pemimpin yang berhasil merengkuh
keramaian seperti Monumen 45 yang hati rakyat.
notabene adalah sebuah taman dengan 2. Pembangunan City Walk
tugu yang didirikan untuk Salah satu keinginan Jokowi untuk
memperingati Serangan 5 Hari Solo, mendongkrak sektor pariwisata di Solo
keberadaannya juga dimanfaatkan oleh adalah dengan membangun City Walk
banyaknya pedagang kaki lima yang seperti kawasan Orchard di Singapore.
menjajakan berbagai macam Pembangunan City Walk ini mengubah
dagangannya. Atas dasar itulah Jokowi jalur lambat di sisi selatan Jalan
ingin mewujudkan keinginan Selamet Riyadi menjadi trotoar lebar
masyarakat Solo untuk melakukan yang teduh, dipenuhi taman dan
penggusuran kepada para PKL pohon-pohon besar dan dihiasi motif
tersebut.Dalam melakukan relokasi batik, yang bebas dilalui para pejalan
PKL ini, Jokowi bertindak dengan cara kaki untuk menikmati keindahan kota
yang elegan dengan mengundang para Solo. City Walk ini melewati lokasi-
koordinator paguyuban dari 11 lokasi yang strategis seperti Keraton
paguyuban yang didalamnya terdapat Kasunanan, Museum batik Danar
989 pedagang, untuk makan bersama H a d i , Ta m a n S r i w e d a r i , L o j i
di rumah dinas Walikota. Makan Gandrung, Stasiun Purwosari, dan
bersama seperti ini terus berlanjut lain-lain.
hingga sampai pada pertemuan yang
saat ada permasalahan saja, sehari- untuk warga. Salah satu contoh taman
harinya Risma juga sering “keluyuran” di tersebut adalah Taman Skate dan BMX
berbagai tempat di Surabaya untuk yang tadinya tidak terurus sekarang
sekedar memungut sampah di sepanjang menjadi area anak-anak muda untuk
jalan, bergabung bersama anak-anak menyalurkan ekspresi mereka. Taman
kampung yang bermain bola sambil terkenal lainnya adalah Taman
mengingatkan untuk rajin belajar, Bungkul yang dulunya gersang penuh
memarahi anak-anak remaja di bawah dengan batu-batuan serta pohon-pohon
umur yang masih nongkrong di jam liar yang tidak terurus, sekarang
malam, mengatur arus lalu lintas yang menjadi taman rekreasi yang asri yang
macet, dan masih banyak lagi aksi lainnya dilengkapi dengan fasilitas skateboard,
yang dilakukan Risma yang tidak biasa BMX, jalur khusus penyandang cacat
dilakukan oleh Walikota lain pada serta fasilitas internet nirkabel gratis.
umumnya.Berikut ini merupakan sederet 5. Jalur Sepeda
keberhasilan Risma dalam perkembangan Saat ini Surabaya telah menggunakan
kemajuan kota Surabaya. CCTV di berbagai penjuru kota
1. Pasukan Kebersihan sebagai bentuk pengawasan
Setelah menjabat sebagai Walikota pelanggaran lalu lintas dan pelayanan
Surabaya, Risma membentuk pasukan publik. Risma membuat sebuah jalur di
kebersihan, pasukan pematusan jalan raya khusus untuk pengguna
(pembersih drainase) dan beberapa sepeda yang tidak boleh digunakan
pasukan lainnya untuk membereskan oleh pengguna kendaraan lain yang
persoalan sampah dan saluran air. dinamakan dengan jalur sepeda dan
Hasilnya, saat ini gorong-gorong, disediakan khusus di jalanann
sungai dan kawasan yang sebelumnya protokol.
dipenuhi oleh sampah menjadi bersih. 6. Pemulangan PSK
2. Kampung Hijau Puluhan PSK dari bebragai lokalisasi
Risma membuat sejumlah kampung di Surabaya dipulangkan oleh Risma
kumuh di Surabaya menjadi hijau dan ke kampung halamannya masing-
asri dengan menanamkan kesadaran masing. Sebelum pelaksanaan
pada masyarakatnya tentang pemulangan, Risma memberikan
p e n t i n g n y a k e b e r s i h a n . Wa rg a banyak nasihat kepada mereka untuk
diberikan pengetahuan tentang cara selalu berbuat baik dan memulai hidup
pengelolaan sampah, limbah dan yang baru, serta memotivasi mereka
penanaman pohon. untuk mencapai keberhasilan dengan
3. Bank Sampah jalur yang benar.
Risma menciptakan bank sampah 7. M e n i a d a k a n p e n g e m i s d a n
dengan mengajarkan kepada warganya pengamen
untuk memilah sampah mulai dari Risma beranggapan bahwa Indonesia
rumah masing-masing untuk adalah negara besar dan harus menjaga
kemudian didaur ulang dan kehormatan dengan meniadakan
dikumpulkan ke bank sampah untuk pengemis yang ada di Surabaya,
dijual. Manfaat lainnya dari program kemudian memberikan mereka
bank sampah ini adalah bisa pelatihan sebagai bekal untuk mencari
menambah penghasilan warga. penghasilan lain. Sedangkan untuk
4. Taman pengamen dijadikan Risma sebagai
Saat ini puluhan taman di Surabaya musisi jalanan dengan gaji Rp. 2,5 juta
menjadi lebih menarik karena menjadi sebulan dengan catatan hanya
teduh dan asri, lengkap dengan fasilitas mengamen pada satu titik atau tempat
terlepas juga kritikan yang datang, yang hanya cukup untuk satu orang (single),
selalu ditanggapinya dengan bijak dan fasilitas Wifi serta sarana bermain
santun. Emil juga terkenal sebagai papan skateboard. Selain itu taman ini
seorang yang humoris dan kerap juga terlindung dari hujan yang
menyelipkan gurauan didalam komentar sewaktu-waktu bisa datang.
sertapostingannya. Berikut ini merupakan 3. Bandung Bebas Asap Rokok
beberapa program-program Emil untuk Setiap hari Selasa, Emil membuat
kota Bandung yang berhasil membuat aturan agar seluruh warga kota
kepemimpinannya yang inovatif tidak Bandung tidak ada yang menghisap
hanya diakui oleh seluruh warga rokok. Program ini dinamakan dengan
Bandung, tetapi juga oleh masyarakat di Selasa Tanpa Rokok. Pada awalnya
daerah lainnya. Emil tidak melakukan paksaan dengan
1. Mengadakan Bus Sekolah Gratis pemberian sanksi terhadap warga yang
Emil melalui Pemkot Bandung kedapatan melanggar aturan ini. Ia
mengadakan bus sekolah tanpa tarif ingin agar warganya menerapkan
alias gratis untuk anak-anak yang pergi aturan ini dengan kesadaran sendiri
ke sekolah. Bus ini berkapasitas 70 dalam menjaga kesehatan pribadi dan
penumpang dengan jumlah 10 armada lingkungan sekitarnya. Program ini
bus yang beroperasi. Pengadaan bus kemudian membawa Emil
sekolah gratis ini bertujuan untuk mendapatkan penghargaan dari
mengurangi volume kendaraan pribadi Komnas Pengendalian Tembakau
yang dibawa pelajar ke sekolah, karena telah melakukan terobosan ini
sehingga juga dapat mengurangi sebagai upaya melindungi warga
kemacetan. Sampai dengan saat ini Bandung dari bahaya rokok. Emil
Dinas Perhubungan Kota Bandung berencana jika animo masyarakat
telah menambah 26 armada bus Bandung tinggi akan program ini,
sekolah sehingga total jumlah bus maka Pemkot Bandung akan
sekolah yang beroperasi ada 36 bus menuangkan aturan ini dalam bentuk
dari target 100 bus yang ditetapkan. Peraturan Daerah Kota Bandung.
2. Membuat Taman Tematik 4. Parkir Modern Sistem Pra Bayar
Emil membuat gebrakan dengan Untuk mengatasi parkir liar yang kian
membangun taman-taman baru yang merajalela, Emil membuat sistem
modern, inovatif dan edukatif yang parkir prabayar dengan menyediakan
bertujuan untuk mengimbangi udara alat / box serupa kotak pos yang telah
sejuk yang ada di Bandung. Taman- dirancang sedemikian rupa sehingga
taman tersebut ditanami dengan bisa mengeluarkan karcis parkir. Cara
bermacam-macam spesies bunga kerjanya juga sangat mudah, yaitu
dengan jumlah yang sangat banyak. setelah para pengendara memarkirkan
Sejauh ini telah ada beberapa taman kendaraan sesuai dnegan marka parkir,
yang telah direalisasikan seperti mereka tinggal memasukkan nomor
Taman Lansia, Taman Musik Centrum, kendaraan mereka pada box parkir tadi
Taman Fotografi, Taman Film, Taman dengan memencet tombol yang ada,
Persib. Selain itu, ada salah satu taman memasukkan uang pecahan koin
yang sempat membuat banyak orang Rp.500,- atau Rp.1000,- sesuai dengan
terheran-heran karena taman ini tarif waktu parkir yang telah
dinamakan dengan Taman Jomblo. diperkirakan, kemudian karcis parkir
Sesuai dengan namanya, taman ini akan keluar dengan sendirinya dari box
didedikasikan khusus untuk para tersebut. Pada karcis tersebut tertera
jomblo dengan settingan kursi yang jam masuk dan karcis tersebut harus
agar dapat menjaga kelestarian bahasa mulai 1 Desember 2014 lalu telah
adat tersebut. Setiap hari Kamis, Emil diberlakukan denda bagi yang
menghimbau warganya untuk membuang sampah sembarangan
menggunakan bahasa Inggris sebagai mulai dari Rp.250.000 - Rp.50 juta
bahasa internasional dunia. Program sesuai dengan Perda K3.
pada hari Kamis ini dikenal dengan
sebutan “Kamis Inggris”. Hari Jumat Sebagai bukti keberhasilan kota
dikenal dengan program “Jumat Bandung di bawah kepemimpinannya,
Bersepeda” yang artinya himbauan Emil kerap mendapatkan penghargaan
kepada warga Bandung untuk yang membuat nama kota Bandung
menggunakan sepeda sebagai alat semakin harum. Berikut merupakan
transportasi utama. Setiap harinya beberapa penghargaan yang telah berhasil
melalui akun media sosial pribadinya, diraihnya selama menjadi walikota
Emil selalu mengingatkan warganya Bandung.
melalui postingan-postingan gambar 1. Penghargaan dari KPK (Komisi
yang menarik sesuai dengan tema hari Pemberantasan Korupsi) untuk
masing-masing. kategori Unit Pengendalian
9. Penanganan Kebersihan Gratifikasi(UPG) terbaik, jumlah
Untuk masalah kebersihan yang laporan gratifikasi terbanyak, dan
menjadi masalah umum setiap daerah, laporan gratifikasi tepat waktu pada
Emil mengeluarkan beberapa program tahun 2014.
yang sampai saat ini terus 2. Anugerah Parahita Ekparaya (APE)
dikembangkan. Misalnya saja dengan tahun 2013 dengan kategori Madya,
menggulirkan program 1500 mesin yang diberikan oleh Kementerian
pencacah sampah di setiap kelurahan Pemberdayaan Perempuan dan
di Bandung.Program lainnya adalah Perlindungan Anak karena telah dinilai
padabulan April 2015 lalu Emil berhasil dalam memberikan
menghadirkan 18 unit mobil penyapu perlindungan terhadap anak dan
jalan dengan kapasitas tangki sedang kesetaraan gender.
dan besar yang digunakan untuk 3. Penghargaan Inovasi Pemimpin Muda
membersihkan sampah di jalanan. B e b a s Te m b a k a u d a r i K o m n a s
Inovasi ini menuai banyakpujian dan Pengendalian Tembakau karena upaya
apresiasi dari netizen yang mereka i n o v a t i f n y a m e l i n d u n g i w a rg a
ungkapkan di akun media sosial Bandung dari epidemi tembakau
pribadi milik Emil. Selain itu, Emil melalui porgram “Selasa Tanpa
mempunyai program “Gerakan Pungut Rokok”, konsep “Rumah Tanpa Asap
Sampah” yang dilaksanakan setiap hari Rokok” dan adanya larangan iklan
Senin, Rabu dan Jum'at dan rokok di Bandung.
dilaunching pada saat peringatan Hari 4. Penghargaan “Best IT Innovation
Lingkungan Hiduppada tahun 2014 Mayor” dari Media Group Obsession
lalu. Program ini diluncurkan sebagai News pada tahun 2015 karena telah
upaya menanamkan kesadaran kepada berhasil melakukan inovasi untuk
warga Bandung agar dapat mencintai memajukan Bandung melalui
kebersihan lingkungan sekitarnya, teknologi informasi.
dengan cara meluangkan waktu 10 5. Penghargaan “Government Award”
sampai dengan 30 menit untuk dari Sindo Weekly pada tahun 2014 dan
memungut sampah di lingkungan 2015 karena telah berhasil melakukan
sekitar. Khusus untuk prorgram ini, inovasi lingkungan di kota Bandung.
segudang prestasi, sehingga dapat kota Solo sama dengan jenis perubahan
menumbuhkan rasa bangga dalam diri yang dilakukan Risma di kota Surabaya,
masyarakat menjadi warga Bandung. yaitu perubahan yang bersifat
Perilaku kedua yaitu inspirational strategis/radikal dimana perubahan
motivation, dimana Emil selalu tersebut mencakup transformasi dan
memberikan motivasi inspirasi kepada perubahan visi, misi, sistem kerja sampai
seluruh warga Bandung untuk berperan pada restrukturisasi. Sedangkan jenis
serta dalam mewujudkan tujuan masa perubahan yang dilakukan Emil di kota
depan kota Bandung. Perilaku ketiga Bandung tergolong perubahan
adalahintellectual stimulation, dimana o p e r a s i o n a l / i n c re m e n t a l , d i m a n a
Emil selalu memberikan stimulasi atau perubahan tersebut dilakukan secara terus
rangsangan agar warganya dapat menerus/berkesinambungan, termasuk
berfikir inovatif dan kreatif terkait peremajaan teknologi. Baik Jokowi,
kemajuan kota Bandung. Sedangkan Risma, maupun Emil tergolong pemimpin
perilaku terakhir yaitu individualized dengan gaya/model kepemimpinan
consideration or individualized transformasional (transformational
attention dimana Emil selalu leadership) dengan masing-masing
mendengarkan dan memperhatikan perilaku yang dihadirkan. Tetapi khusus
masukan-masukan dari warganya dan Emil memadukan gaya kepemimpinan
ia juga kerap melakukan “blusukan” transformasionalnya dengan gaya
seperti yang dilakukan oleh Jokowi dan kepemimpinan karismatik (charismatic
Risma. Dari seluruh keberhasilan Emil leadership). Untuk tingkat keberhasilan,
dalam memimpin kota Bandung, ia ketiga walikota ini sama-sama
dapat dikategorikan telah berhasil dikategorikan mencapai tingkat
dengan tingkat keberhasilan kelima keberhasilan yang paling tinggi, yaitu
yang merupakan tingkat keberhasilan tingkat kelima, dimana keberhasilan yang
paling tinggi, dimana keberhasilan didapat ditempuh melalui dedikasi yang
yang didapatnya ditempuh melalui tinggi serta kerja keras, sehingga
dedikasi yang tinggi serta kerja keras menimbulkan rasa hormat, cinta dan
yang sungguh-sungguh, sehingga bangga dari warga masing-masing.
berdampak pada rasa hormat, cinta dan Disamping itu, sebagai seorang
bangga warga Bandung karena telah pemimpin, ketiganya juga telah memiliki
memiliki sosok seperti Emil sebagai keenam kualitas yang dipersyaratkan
seorang pemimpin. harus dimiliki dalam diri seorang
pemimpin oleh Pat Williams dengan
E. PENUTUP keunggulan mereka masing-masing.
Kesimpulan
Model pendekatan yang dilakukan Saran
oleh Jokowi di kota Solo sama dengan 1. Salah satu faktor penyebab Jokowi,
model pendekatan yang dilakukan oleh Risma dan Emil menjadi banyak
Emil di kota Bandung, yaitu gabungan dikenal orang dengan keberhasilan
antara pendekatan Rasional-Empiris dan kepemimpinannya di daerah masing-
Normatif-Reedukatif. Sedangkan model masing adalah karena terekspose oleh
pendekatan yang dilakukan Risma di kota media. Selain itu, Emil khususnya juga
Surabaya adalah gabungan antara model sangat memanfaatkan media sosial
pendekatan Normatif-Reedukatif dan untuk mengekspose kegiatan dan
Lingkungan-Adaptif.Sedangkan jenis prestasi kota Bandung. Hal ini
perubahan yang dilakukan oleh Jokowi di seharusnya menjadi pelajaran untuk