Professional Documents
Culture Documents
Perawatan Saluran Akar Pada Gigi Permanen Anak Dengan Bahan Gutta Percha
Perawatan Saluran Akar Pada Gigi Permanen Anak Dengan Bahan Gutta Percha
Korespondensi (correspondence): Zulfi Amalia Bachtiar, Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera
Utara. Jl. Alumni No. 2 Kampus USU Medan, Indonesia. E-mail: zulfi.amalia@gmail.com
ABSTRACT
Background: The planning of a root canal treatment on children is done based on the diagnosis of root development. The first
permanent teeth eruption in children is at the age of 6-7, which is the first molar, followed by lower central incisors. By the
time a child is 9-10 of age their apical foramen will have perfect closure. In root canal treatments, canals are cleaned before the
filling procedure. Filling the canal with gutta percha is proposed for permanent teeth because it provides satisfying treatment
results. Purpose: The aim of this report is to describe root canal treatment on permanent teeth in children using gutta percha
filling material. Gutta percha is a favorable material in most cases of root canal treatment. Review: This material is easily
sterilized before use, and doesn't increase bacteria growth, it also doesn't cause coloring in tooth structures and is radiopaque.
Gutta percha is the least toxic material and creates less irritation on periapical tissues compared to other root filling materials.
Conclusion: Root Canal Treatment has been shown to have long-term prognosis is good even fot young patiens, Root canal
treatment of permanent tooth for children is done as such in root canal treatments for adults. The difference in child patients is
the need of psychological approach and good communication.
ABSTRAK
Latar belakang: Rencana perawatan saluran akar pada anak dilakukan berdasarkan diagnosis pada perkembangan akar gigi. Gigi
permanen pada anak pertama kali erupsi pada usia 6-7 tahun yaitu gigi molar satu permanen dan diikuti erupsi gigi insisivus satu
bawah sehingga ketika anak berusia sekitar 9-10 tahun sudah memiliki gigi permanen dimana pembentukan foramen apikalnya sudah
tertutup sempurna. Pada perawatan saluran akar dilakukan pembersihan saluran akar sebelum diisi dengan bahan pengisi saluran
akar. Pengisian saluran akar dengan gutta percha disarankan uuntuk gigi permanen karena hasil perawatannya cukup memuaskan.
Tujuan: Tujuan dari penulisan ini adalah mendeskripsikan perawatan saluran akar pada gigi permanen anak dengan bahan pengisi
gutta percha. Tinjauan pustaka: Gutta percha adalah material pilihan bagi sebagian besar kasus. Bahan tersebut mudah disterilkan
sebelum dimasukkan dan tidak mendorong pertumbuhaan bekteri. Gutta percha tidak mewarnai struktur gigi dan radiopak. Gutta
percha merupakan bahan yang paling kurang toksik dan paling sedikit mengiritasi jaringan periapikal dari semua bahan pengisi
saluran akar. Simpulan: Perawatan saluran akar telah terbukti memiliki prognosis jangka panjang yang baik bahkan pada pasien
berusia muda. Perawatan saluran akar untuk gigi permanen anak dilakukan seperti perawatan saluran akar untuk gigi orang dewasa.
Namun yang membedakan pada penatalaksanaannya yaitu perlu pendekatan psikologis dan komunikasi
Bachtiar: Perawatan saluran akar pada gigi permanen anak dengan bahan gutta percha 61
Jurnal PDGI 65 (2) Hal. 60-67 © 2016
yang melewati kamar pulpa, baik pada gigi vital, sehingga sisa-sisa iritan itu akan terisolasi di
nekrosis sebagian maupun gigi sudah nonvital; 17,18
dalam saluran akar.
3) kelainan jaringan periapeks pada gambaran
radiografi kurang dari sepertiga apeks; 4) mahkota Preparasi saluran akar
gigi masih bisa direstorasi dan berguna untuk Preparasi saluran akar yang ideal meliputi 4
keperluan prostetik (untuk pilar restorasi jembatan); tahap, yaitu: menentukan arah saluran akar,
5) gigi tidak goyang dan periodonsium normal; membersihkan saluran akar (cleaning),
6) foto ronsen menunjukan resorpsi akar tidak membentuk saluran akar ( shaping), preparasi
lebih dari sepertiga apikal, tidak ada granuloma; daerah apikal. Selama proses preparasi saluran
akar dilakukan irigasi untuk membersihkan sisa
7) kondisi pasien baik; 8) pasien ingin giginya
jaringan pulpa, jaringan nekrotik dan serbuk
dipertahankan dan bersedia untuk memelihara 6
kesehatan gigi dan mulutnya; 9) keadaan ekonomi dentin. Tujuan irigasi saluran akar yaitu: 1)
pasien memungkinkan. mengeluarkan debris; 2) melarutkan jaringan
smear layer; 3) antibakteri; 4) sebagai pelumas.
Kontraindikasi perawatan saluran akar Terdapat beberapa teknik preparasi saluran akar,
Secara umum, kontraindikasi perawatan saluran diantaranya teknik standar, teknik crown down, dan
14-16
akar, yaitu: 1) fraktur akar gigi yang vertical; teknik step back. Teknik preparasi standar awalnya
2) tidak dapat lagi dilakukan restorasi; 3) digambarkan sebagai metode yang paling baik untuk
kerusakan jaringan periapikal melibatkan lebih membersihkan dan membentuk saluran akar. Tujuan
dari sepertiga panjang akar gigi; 4) resorbsi tulang teknik ini adalah terciptanya preparasi yang memiliki
alveolar melibatkan setengah dari permukaan ukuran, bentuk, kekonusan yang sama dengan
akar gigi; 5) kondisi sistemik pasien, seperti instrumen standar. Namun pada saluran akar yang
diabetes melitus yang tidak terkontrol. bengkok sulit dicapai pembentukan saluran akar
seperti itu. Teknik standar diindikasikan untuk
Tahap Perawatan Saluran Akar obturasi dengan bahan pengisi kon perak.
17
13
beberapa keuntungan, yaitu: 1) kemungkinan dengan bahan pengisi yang lain karena gutta percha
terjadinya trauma periapikal lebih kecil; dapat beradaptasi terhadap ketidakteraturan
2) memudahkan pengambilan lebih banyak saluran akar yang telah dipreparasi, relatif mudah
debris; 3) instrumen yang menghasilkan bentuk dimanipulasi meskipun teknik obturasinya cukup
corong yang baik akan memudahkan penempatan kompleks, mudah dikeluarkan dari saluran akar,
kon gutta perchabaik dengan metode kondensasi baik sebagian ketika akan mempreparasi pasak
lateral maupun kondensasi vertikal. maupun seluruhnya ketika akan melakukan
perawatan ulang, toksisitasnya relatif ringan karena
Pengisian Saluran Akar hampir tidak berubah selama berkontak dengan
Tujuan pengisian adalah untuk menutup jaringan ikat. Keuntungan lain gutta percha adalah
saluran akar secara tiga dimensi dengan bahan kecendrungan untuk bersifat swa-sterilisasi, yakni
yang kompatibel dari kamar pulpa sampai ke tidak memfasilitasi pertumbuhan bakteri. Jika
19 diduga telah terkontaminasi, gutta percha dapat
apeks. Bahan pengisi saluran akar terdiri atas
material obturasi inti yang akan mengisi ruang disterilkan dengan cara mencelupkannya ke dalam
17
saluran akar dan ditambah dengan siler saluran NaOCl 1% selama satu menit.
akar. Material obturasi inti biasanya berupa Pada evaluasi terhadap hampir 300 akar yang
material solid dan semisolid (bentuk pasta atau dirawat secara endodontik oleh Nelson setelah 2
bentuk yang lunak). Material solid lebih banyak sampai 30 tahun, ditemukan bahwa diagnosis awal
keuntungannya dibandingkan dengan material
dan perawatan sebelum lesi periapikal berkembang
semisolid (pasta). Keunggulan utama material
berhubungan dengan derajat keberhasilan yang
solid adalah material ini dapat dikendalikan
panjangnya, mempunyai kemampuan beradaptasi lebih besar, adaptasi dan kondensasi bahan pengisi
pada ketidakteraturan saluran akar dan gutta percha yang memadai juga mendukung
17 keberhasilan. Swartz dkk melaporkan angka
menciptakan kerapatan yang adekuat.
keberhasilan 89,6% pada 1000 gigi yang dirawat di
Kriteria bahan pengisi saluran akar yang baik 20
adalah mudah dimanipulasi, bertahan lama dalam bagian endodontik Universitas West Virginia.
saluran akar dan mudah pula dikeluarkan jika Mineral Trioxide Aggregate (MTA)
diperlukan, misalnya saat menyesuaikan panjang Mineral trioxide aggregate (MTA) telah berhasil
kerja atau saat perawatan ulang saluran akar. Secara digunakan pada perawatan endodontik sejak awal
19
detail dapat dikatakan: 1) mudah dimasukkan ke tahun 1990. Kandungannya yaitu trikalsium silikat,
dalam saluran akar; 2) bahan cair atau pasta yang dikalsium silikat, trikalsium aluminat, tetrakalsium
kemudian mengeras; 3) menutup saluran akar aluminoferit, kalsium sulfat, dan bismut oksida. Materi
dengan baik secara lateral maupun apical; ini memiliki sifat bioaktif yang baik dan dapat
merangsang pelepasan sitokin dari fibroblas pulpa,
4) tidak mengalami penyusutan; 5) tidak dapat 21
ditembus oleh bahan cair; 6) bakteriostatik; 7) kemudian merangsang pembentukan jaringan keras.
tidak memberi warna ke gigi; 8) mudah Bahan ini digunakan dalam aplikasi pulp capping,
dikeluarkan jika diperlukan; 9) dapat disterilisasi; untuk perawatan apikal yang terbuka pada gigi
10) dapat terlihat pada foto rontgen. permanen muda, perbaikan lesi perforasi, dan sebagai
siler (MTA Fillapex) yang diindikasikan untuk
Gutta percha pengisian saluran akar gigi permanen.
20
Bowman pada tahun 1867 memperkenalkan MTA dicampur menjadi pasta yang kaku dengan
gutta percha yaitu suatu bahan pengisi yang air steril. Konsistensi dapat disesuaikan dengan
sangat baik karena tidak berubah bentuk setelah memvariasikan rasio powder dan likuid dan
insersi kecuali jika dibuat plastis dengan suatu ditutup dengan kasa lembab untuk mencegah
pelarut atau pemanasan. Komposisi kon gutta pengeringan bahan. Setting diperiksa kembali
percha bervariasi menurut tiap pabrik. Friedman
setelah 4 jam penempatan dan perawatan
dkk mendeskripsikan komposisinya yaitu 20%
selanjutnya dapat
gutta percha(matriks), 66% senyawa oksida
20
(pengisi), 11% sulfat logam berat (radiopacifier), dilakukan.
20
dan 3% malam atau resin (penyebab plastis). Kalsium Hidroksid
Gutta percha telah teruji oleh waktu sebagai Penggunaan kalsium hidroksida (CaOH2) dalam
material obturasi karena telah dipakai sejak 160 bidang endodonti pertama kali diperkenalkan oleh
tahun. Gutta percha lebih baik dibandingkan Herman pada tahun 1920. Ca(OH)2 diklasifikasikan
64 Bachtiar: Perawatan saluran akar pada gigi permanen anak dengan bahan gutta percha
Jurnal PDGI 65 (2) Hal. 60-67 © 2016
24
setelah dilakukan follow up 3 tahun.
Siler Saluran Akar
Siler saluran akar lebih penting daripada material
obturasi inti karena siler saluran akar dapat
memberikan kerapatan yang baik, sedangkan material
intinya berfungsi sebagai vehicle (kendaraan) bagi
silernya. Siler saluran akar digunakan bersama-sama
dengan material obturasi apapun teknik atau material
17
yang digunakan. Siler dapat memberikan ikatan yang
baik antara dinding dentin dan material obturasi inti.
Siler juga berfungsi sebagai antibakteri, mengisi ruang
Gambar 1. Gigi 47 diisi dengan CaO dan Y2O3 , gigi 46 diisi yang kosong antara gutta percha dan dinding dentin,
dengan gutta percha. memberikan gambaran radiopak, serta bertindak
25
sebagai lubrikan.
20
Menurut Grossman, syarat-syarat siler adalah:
secara kimia ke dalam basa kuat yang menetralkan 1) toleran terhadap jaringan; 2) tidak terjadi
asam laktat dari osteoklas sehingga mencegah
pengerutan pada saat pengerasan; 3) dapat diukur
pelarutan komponen bahan dentin dan aksi
2+ waktu pengerasannya; 4) melekat ke dinding kanal
utamanya berasal dari pemisahan ion kalsium (Ca )
-
dengan baik; 5) radiopak; 6) tidak mewarnai gigi; 7)
dan ion hidroksil (OH ) menghasilkan induksi dapat dilarutkan dengan baik menggunakan bahan
terhadap deposisi jaringan keras dan anti bakteri. pelarut; 8) tidak larut oleh cairan jaringan pada
Ca(OH)2 murni memiliki pH 12,5-12,8 yang mulut; 9) bakteriostatik; 10) dapat menutupi bagian
bertindak sebagai agen terapeutik, digunakan secara apikal, lateral, dan koronal.
luas dalam berbagai jenis perawatan endodontic dan Secara umum, terdapat empat jenis siler saluran
23
dental traumatology. akar yakni siler berbasis ZOE (Kerr PCS,Kerr,
Keuntungan kalsium hidroksid yaitu cepat dan Romulus, MI, USA) resin (AH Plus, Dentsply
relatif mudah hanya melibatkan satu material. Maillefer, Ballaigues, Switzerland), semen ionomer
Kerugian menggunakan kalsium hidroksid yakni kaca (Ketac-Endo, 3M ESPE, St. Paul, MN, USA),
masalah yang umum pada penggunaan setiap dan kalsium hidroksid (Sealapex, Kerr, Romulus,
material semisolid yaitu sukarnya mengendalikan MI, USA). Sebagian besar semen yang paling sering
panjang pengisian, dapat terbentuknya digunakan yaitu semen ZOE. Keuntungan utama
gelembung udara di dalam material atau di dekat siler saluran akar berbasiskan ZOE adalah riwayat
17
dinding saluran akar sehingga pengisian kurang keberhasilannya yang telah berlangsung lama.
hermetis, dan perlu dilakukan beberapa foto Siler saluran akar ZOE digunakan harus dicampur
rontgen selama obturasi untuk memeriksa dahulu sampai mencapai konsistensi yang kental diatas
17
panjang pengisian dan densitas yang baik. glass lab steril dengan spatula steril. Jika diangkat
Kalsium hidroksid dapat digunakan sebagai bahan setinggi 5-7 cm siler tidak akan putus. Semakin kental
pengisi namun sifat fisik bahan ini yang cair campuran, semakin baik sifat semennya, terutama
menyulitkan dalam pengisian karena sulitnya dalam hal stabilitas, superioritas kerapatannya, dan
mengontrol bahan pengisi sesuai panjang kerja. Dari 17
berkurang toksisitasnya.
keterbatasan tersebut, setelah beberapa tahun
ditemukan bahan pengisi untuk gigi permanen dengan Teknik Pengisian Saluran Akar dengan
tetap menggabungkan keuntungan yang dimiliki Gutta Percha
kalsium hidroksid namun bisa diaplikasikan sebagai Banyak cara digunakan untuk mengobturasi
bahan pengisi secara tiga dimensi, memiliki sifat fisik saluran akar dengan gutta percha dan siler,
yang tidak cair yaitu kalsium oksida (CaO). Akan tergantung pada ukuran saluran akar yang telah
tetapi, bahan ini jarang tersedia dan kurangnya dipreparasi, bentuk final dari preparasi dan
penelitian tentang keberhasilan pemakaian bahan ketidakteraturan dalam saluran akar. Teknik
24
pengisi kalsium oksida. pengisian saluran akar dengan gutta percha yang
Pada penelitian Koral S, rentang umur pasien biasa digunakan yaitu teknik kondensasi lateral
15-74 tahun dengan 57 kasus yang diisi dengan dan teknik kondensasi vertikal. Pemilihannya
kalsium hidroksid (Biocalex 6/9), 89% berhasil
Bachtiar: Perawatan saluran akar pada gigi permanen anak dengan bahan gutta percha 65
Jurnal PDGI 65 (2) Hal. 60-67 © 2016
yang tepat. Ambil semen dengan lentulodan lapisi mengindikasikan suatu kegagalan. Secara
permukaan saluran akar; 5) keringkan kon gutta radiografik jika patosisnya menetap atau
percha dengan udara dan lapisi separuh apikal kon berkembang dapat dikatakan bahwa perawatan
dengan semen. Masukkan ke dalam saluran sampai yang dilakukan gagal, khususnya lesi radiolusen
permukaan yang sebelumnya telah diukur; yang tetap tidak berubah, telah membesar atau telah
6) dengan menggunakan spreader isi saluran dengan 17
berkembang di bandingkan pada awal perawatan.
kon gutta percha tambahan (kondensasi lateral);
7) potong pangkal gutta percha dengan instrumen
panas dan hilangkan kelebihannya dari kamar PEMBAHASAN
pulpa. Tujuan perawatan saluran akar pada gigi
Teknik kondensasi vertical dengan cara: 1) kon permanen anak sama halnya dengan orang dewasa
gutta percha utama (master apical cone) sesuai dengan yaitu mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar
MAF dipaskan pada saluran akar; 2) dinding saluran dapat diterima secara biologik oleh jaringan
akar dilapisi dengan siler dan kon dilumuri siler; sekitarnya sehingga gigi dapat dipertahankan
3) ujung koronal kon dipotong dengan instrument selama mungkin didalam mulut. Namun yang
panas; 4) plugger dipanasi sampai merah dan plugger membedakan penatalaksanaan perawatan gigi pada
didorong ke dalam sepertiga koronal gutta percha. anak yaitu perlu pendekatan psikologis dan
Sebagian gutta percha koronal terbakar oleh plugger; 1
komunikasi yang baik pada pasien.
5) sebuah kondenser vertikal dengan ukuran Penelitian Quadros dkk menunjukkan kelompok
yang sesuai dimasukkan dan tekanan vertikal usia 26-49 tahun merupakan insiden tertinggi dari
dikenakan pada gutta percha yang telah dipanasi, perawatan saluran akar, kemudian diikuti kelompok
untuk mendorong gutta percha yang menjadi muda (antara usia 8 – 25 tahun). Insiden tertinggi
plastis kearah apical; 6) aplikasi plugger panas dan perawatan saluran akar pada gigi molar bawah
kondensor diulangi sampai gutta percha plastis kemungkinan disebabkan gigi permanen pertama
menutup saluran akar. Bagian sisa saluran diisi yang erupsi di dalam rongga mulut karena itu gigi
dengan potongan tambahan gutta percha panas; lebih rentn terhadap karies. Pada 579 gigi yang
7) bersihkan kamar pulpa dengan memakai kapas dirawat saluran akar dengan bahan gutta percha di
yang di basahi alkohol kemudian tutup dengan Dental School of Piracicaba, State University of
restorasi sementara dan lakukan foto ronsen; 8) Campinas, SP, Brazil 30,7 % pasien di-recall kembali
jika pengisian sudah tepat, kontrol 1 minggu dan setelah 1 tahun dan tingkat keberhasilan berkisar
pembuatan restorasi akhir. antara 83 - 96% tergantung pada status pulpa
26
sebelum dilakukan perawatan. Kelompok pada
Evaluasi Universitas Temple melaporkan tingkat
Pemeriksaan ulang dianjurkan dalam waktu 6 keberhasilan 96,2% setelah 1 tahun dilakukan
bulan sampai 4 tahun. Enam bulan merupakan 27
pengisian dengan gutta percha pada 458 gigi.
interval yang rasional untuk hampir semua pasien.
Evaluasi dilihat dari pemeriksaan subjektif, Gutta percha adalah material pilihan pada
17
pemeriksaan objektif, dan pemeriksaan radiografi. hampir semua kasus. Bahan tersebut mudah
Perawatan dikatakan berhasil bila tidak adanyeri disterilkan sebelum dimasukkan dan tidak
atau pembengkakan berdasarkan keluhan pasien, mendorong pertumbuhaan bekteri.Gutta percha
pada pemeriksaan objektif tidak ada gejala saat gigi tidak mewarnai struktur gigi dan radiopak. Gutta
diperkusi, tidak terdapat kerusakan jaringan lunak, percha merupakan bahan yang toksisitasnya
gigi tidak mobiliti, dan pada pemeriksaan radiografi paling rendah dan paling sedikit mengiritasi
tidak ditemukan lesi radiolusen atau lesi yang jaringan periapikal dari semua bahan pengisi
sebelumnya ada telah sembuh yang dievaluasi saluran akar. Namun gutta percha sukar
17 dimasukkan ke dalam akar yang sempit kecuali
minimal selama satu tahun. 20
jika dikombinasi dengan siler saluran akar.
Gejala-gejala yang menetap (misalnya
pembengkakan, nyeri, nyeri tumpul yang menetap Pengisian dengan bahan CaO (Kalsium oksida)
atau sensitif ketika mengunyah) biasanya relatif sedikit digunakan dalam beberapa tahun
Bachtiar: Perawatan saluran akar pada gigi permanen anak dengan bahan gutta percha 67
Jurnal PDGI 65 (2) Hal. 60-67 © 2016
terakhir dibandingkan pengisian dengan gutta immature traumatized teeth. Dent Traumatol 2012; 28(1):
percha dan siler. Menurut penelitian Koral S, pada 33-41.
67 kasus perawatan saluran akar dengan CaO 6. Perbedaan daya antibakteri siler saluran akar
(Biocalex 6/9) dengan tingkat keberhasilan 95,6%. berbahan dasar resin dan berbahan dasar kalsium
hisroksida terhadap Enterococcus faecalis. Diambil
Sifat ekspansif dari CaO pada lingkungan lembab dari etd. repository.ugm.ac.id. Diakses tanggal 22
ditakutkan dapat menyebabkan fraktur pada akar Januari 2016.
yang dirawat karena tekanan perluasan dari 7. Tsesis I, Fuss Z. Diagnosis and treatment of accidental
bahan CaO. CaO dianggap sebagai bahan root perforations. Endodontic Topics 2006; 13: 95–107.
alternatif yang aman dan layak untuk pengisian 8. Ørstavik D. Materials used for root canal obturation:
saluran akar tetapi masih kurangnya penelitian technical, biological and clinical testing. Endodontic
24 Topics 2005; 12: 25–38.
mengenai bahan tersebut. 9. Monalisa. Mineral trioxide aggregate sebagai bahan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat alternatif dalam perawatan endodonti. USU e-
disimpulkan bahwa perawatan saluran akar telah repository 2008.
terbukti memiliki prognosis jangka panjang yang 10. Srinivasan V, Waterhouse P, Whitworth J. Mineral
trioxide aggregate in paediatric dentistry. International
baik bahkan pada pasien berusia muda. Perawatan
Journal of Paediatric Dentistry 2009; 19: 34–47.
saluran akar untuk gigi permanen anak dilakukan 11. Leonardo R. Obturation of the root canal-Listening to
seperti perawatan saluran akar untuk gigi orang the needs of the tooth with sciece and simplicity. Oral
dewasa. Namun yang membedakan pada Health Journal 2009; 66-70.
penatalaksanaannya yaitu perlu pendekatan 12. Christiono S. Perawatan endodontik pada anak. Fkg
psikologis dan komunikasi yang baik pada pasien. Unissula. 13 Desember 2011: 1-5.
13. Nurhayani. Perbedaan jumlah debris yang terdorong
Sebagai saran, 1) gutta percha sebaiknya keluar apeks gigi pada preparasi saluran akar teknik
digunakan sebagai bahan pengisi saluran akar pada step back dan crown down. Fakultas Gigi Universitas
gigi permanen dengan saluran akar yang telah Sumatera Utara 2004. Diakses tanggal 3 Februari 2016.
tertutup sempurna karena memiliki tingkat 14. Hardianti. Perbandingan tingkat keakuratan radiografi
keberhasilan yang tinggi; 2) teknik kondensasi konvensional dengan digital dalam pengukuran
lateral lebih baik digunakan pada gigi permanen panjang kerja pada perawatan endodontik. Universitas
hasanuddin Fakultas Kedokteran Gigi Makassar 2014.
anak karena memiliki saluran akar dengan diameter Diakses tanggal 3 Februari 2016.
lebih luas dibandingkan daripada gigi orang 15. Luik P. Root canal treatment. Diambil dari: ortodontia.
dewasa; 3) perawatan saluran akar menggunakan ee/dental-services/root-canal-treatment/ Diakses
gutta percha dapat dikombinasikan dengan tanggal 12 Februari 2016.
penggunaan pasak dan restorasi akhir untuk 16. Pandula V. Contraindications of root canal treatment.
Diambil dari: www.juniordentist.com/contraindications-
memberikan kekuatan dan melindungi gigi dari
of-root-canal -treatment.html. Diakses tanggal 12 Februari
fraktur setelah perawatan; 4) penelitian mengenai 2016.
keberhasilan jangka panjang perawatan saluran akar 17. Walton RE, Torabinejad M. Prinsip dan praktik ilmu
meggunakan gutta percha pada gigi anak perlu endodonsia. Alih bahasa: Sumawinata N. Jakarta:
dilakukan karena masih sangat sedikitnya data Buku Kedokteran EGC; 2009. h. 229-39.
mengenai hal ini terutama di Indonesia. 18. Arifah S. Sodium hipoklorit sebagai bahan irigasi
perawatan saluran akar. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara. 2009.
19. Tarigan R, Perawatan pulpa gigi (endodonti). Jakarta:
Daftar pustaka Buku Kedokteran EGC; 2004. h. 135-44.
1. Perawatan penyakit pulpa gigi pada anak. Universitas 20. Grossman L, Oliet S, Rio C. Ilmu endodontik dalam
Gajah Mada. Diambil dari: Elisa.ugm.ac.id Diakses praktek. Edisi 11. Jakarta: Buku Kedokteran EGC;
tanggal 22 Januari 2016. 1995. h. 265-82.
2. Rafter M. Apexification: a review. Dent Traumatol 21. Rodd HD, Waterhouse PJ, Fuks AB, Fayle SA, Moffat
2005; 21(1):1-8. MA. Pulp therapy for primary molars. International
3. Febriyanti, Soemartono SH. Perawatan apeksifikasi Journal of Paediatric Dentistry 2006; 16(1): 15-23.
gigi molar permanen tetap pada anak usia 9 tahun. IJD 22. Whitworth J. Methods of filling root canals: principles
2006; Edisi Khusus KPPIKG XIV: 112-6. and practices. Endodontic Topics 2005; 12(1): 2–24.
4. Oskouian R, Romano-Clarke G. A pediatric guide to 23. Viddyasagar M. Apexification and apexogenesis- a
children’s oral health. American Academy of Pediatric case report. Int J Contemporary Dent 2010; 1(3): 52-4
2010. Diambil dari www.aap.org/oralhealth. 24. Koral S. Calcium oxide as a root filling material: a
5. Garcia-Godoy F, Murray PE. recommendations for using three-year prospective clinical outcome study. The
regenerative endodontic prosedures in permanent Open Dentistry Journal 2011; 5: 13-7.
25. Badraldin AM. Root canal sealer. Khourtum-Sudan:
GV Black Dental Center; 2009.