ANALISIS SENSITIFITAS KETELITIAN PARAMETER
HASIL HITUNG KUADRAT TERKECIL
Yulaikhah', Nurrohmat Widjajanti>
ABSTRACT
In conventional surveying and mapping, distance and angle are basie quantities to determine positions on the earth
surface. Those quantities are measured sid then adjusted using least square method to conipute the coordinates of points
geometrically connected by those observed quantities. In parcawetric least square adjustment the point coordinates are
generally treated as unknown parameters (X). For parametric adjustment, the accuracy af the unknown parameters (Cx)
are affected according to particular statistic distribution by all observed quantities as represented by the weight matrix P
and design matrix A. However, there is less information about intensity and distribution of the effect.
This research is conducted to analyse numerically she sensitivity measure of unknown parametes restdted from all
observations in the quadrilateral network (triangulaeration). The distances are mwasured using EDM RED 2L and the
angles are measured using Theodolite TS-6, Computation of the weight matrix is accomplished by Miklail model and
analysis is conducted by increasing the weight of the observations to know the sensitivity of Cx
The result shows that different observations ix the survey result in different effects on the quality of the network in
which the observed distances give greatest effect on the parameters. hucveasing two times the weight of the observed
‘quantities thas have most effect on parameters increase the parameters accuracy significantly
PENGANTAR
Pada setiap kegiatan survei dan pemetaan
konvensional dilakukan pengukuran _besaran
Japangan yang berupa jarak dan sudut. Data
pengukuran jarak dan sudut selanjutnya digunakan
untuk mendapatkan koordinat (X.Y) titik tethadap
referensi tertentu. Titik-titik koordinat tersebut
berupa jaring kontrol sepeni poligon, triangulas
trilaterasi, triangulaterasi atau bisa berupa titik deti
Untuk menyelesaikan hitungan penentuan koordinat
tersebut yang paling umum digunakan yaitu hitung
kuadrat terkecil metode parameter. Dari basil hitungan
tersebut diperoleh besaran yang dicari_nilainya
(parameter) yang berupa_koordinat _beserta
ketelitiannya.
Akurasi hasil estimasi parameter dalam hitung
kuadrat terkecil (model Gauss-Markov) dipengaruhi
oleh beberapa besaran diantaranya _ketelitian
pengukuran (dipresentasikan nilai P matriks bobot)
dan matriks desain A. Setiap pengukwran jarak dan
sudut dalam suatu survei jaring mempunyai pengaruh
yang berbeda terhadap kualitas jaring. Kualitas
pengukuran yang ditunjukkan dengan presisi dan
akurasi pada nilai simpangan baku belum sepenuhnya
menggambarkan pengaruh suatu pengukuran terhadap
kualitas jaring tersebut. Pengukuran yang memiliki
akurasi tinggi behim tentu: memberikan kontribusi
terbesar tethadap kualitas jaring. begitu juga
sebaliknya pengukuran yang memiliki akurasi rendah
belum tentu memberikan kontribusi terkecil terhadap
kuatitas jaring. Ding dan Coleman menyebutkan suatu,
besaran untuk mengkuantifikasi kesensitifan Ketelitian
parameter tethadap pengukuran sehingga besaran ini
dapat digunakan untuk mengukur keefektifan suatu
pengukuran dalam suatu jaring,
Penelitian ini mengevaluasi besaran yang
mengkuantifikasi kesensitifan ketelitian parameter
terhadap pengukuran dengan menerapkan pada suatu
jaring triangulaterasi,
TUJUAN
Melakukan hitungan perataan kuadrat terkecil
metode parameter minimal constraint pada jaring
horisontal triangulaterasi menggunakan model bobot
menurut Mikhail. serta mengevaluasi sensitifitas
ketelitian parameter terhadap —- masing-masing
pengukuran:
TEORI HITUNG PERATAAN KUADRAT
‘TERKECIL METODE PARAMETER
Wolf (1980) mengungkapkan bahwa hitung
perataan adalah suatu cara untuk menentukan nila
koreksi yang harus diberikan pada hasil pengukuran,
sehingga frasil_pengukuran memenuhi—syarat
geometriknya. Hitung perataan kuadrat terkecil
metode parameter disebut pula dengan metode
persamaan pengamatan. Dalam hal ini besaran
pengukuran di fapangan merupakan fungsi parameter
" Yulaikhah, ST.. MT... Dosen Jurusan Teknik: Geodesi Fubultay Teknik Universitas Gadjah Mad
Ir. Nurrohmat Widjajamti, MT... Dosen Jurusan Teknik: Geodest Fagultay Teknik Universitas Gada Mada
10 MEDIA TEKNIK No.2 Tahun XXV1 Edisi Mei 2004 No.ISSN 0216-3012yang akan ditentukan, yang dalam proses hitungannya
‘akan diperoleh nilai Koreksi_ yang diberikan kepada
nilai parameter pendekatannya.
Secara umum hubungan fungsional antara
parameter dan hasil pengamatan dapat ditulis pada
persarnaan (1).
L=F(X) a
Apabila diperoleh persamaaan pengamatan yang
tidak linear maka persamaan (1) dilinearisasikan
menggunakan deret. Taylor dengan mengabaikan
turunan kedua dan seterusnys.
Datam prinsip dasar hitung perataan kuadrat
terkecil harga V'PV minimum akan terpenuhi jika
turunan pertama V'PV terhadap koreksi parameter
(X) sama dengan nol. Oleh karena itu untuk mencari
nilai hasil estimasi terbaik dengan persamaan (2)
X =(A'PAY'A'PF Q)
Nilai ketelitian parameter direpresentasaikan oleh
varian-kovarian parameter yang dihitung dengan
menggunakan persamaan (3) yaitu
Exx = 09 (A'PAY" @)
dengan :
,° = (V"PV)/ tn-u) 4)
Dalam hal ini
P — ; matriks bobot pengamatan
ny juralah pengamatan
u_— ; jumlah parameter
TEORI BOBOT PENGUKURAN
Besaran pengukuran yang didapat dari suatu
proses pengamatan mempunyai tingkat ketelitian yang
berbeda-beda. Oleh karena itu dalam perhitungannya
haus diberikan bobot yang besarnya sesuai dengan
harga ketelitian dari suatu. pengamatan (Mik/ail.
1981). Besaran yang diberikan disebut dengan bobot
ukuran. Jika semua besaran ukuran_ mempunyai
ketelitian yang sama, maka bobot ukuran dapat
dianggap sama dengan satu. tetapi untuk ketelitian
ukuran yang berbeda-beda maka bobot pengukuran
masing-masing —ukuran —secara__proporsional
disesuaikan dengan varian masing-masing
‘Untuk memperoleh nilai varian pengukuran jarak
dan sudut yang selanjutnya digunakan wntuk mencari
nilai bobot pengukuran digunakan model varian
menurut Mikhail. Model varian jarak dan sudut seperti
pada persamaan (5) dan (6).
oy =a +b°.D ts)
Gnc* + Opn” + Su" + Oni? CO)
Dalam hal ini
Op"! Varian total jarak pe
Ds javak (km)
b = ketelitian relatif alat (ppm)
a: ketelitian jarak yang tidak tergantung
jiarak (mm)
oy? = vavian total sudut ukuran
Gq: kesalahan akibat pemusatan ala whuc
dan target
ngukuran
Gx : kesalahan akibat pembacaan pada skala
piringan horisontal
Gy»: kesalahan akibat pembidikan
Gp : kesalahan akibat penempatan target
TEORI SENSIFITAS PARAMETER
Sensifitas ketelitian parameter terhadap masing-
masing pengamatan secara kuantitatif merupakan
pendeferensialan matriks normal terhadap bobot
masing-masing pengamatan, Misalkan matriks bobot
dari n pengukuran adalah :
P = diagonal (Pr. Pas + Pie --+« Pa) ”
Apabila bobot pengukuran ke-i dikalikan dengan wi
maka P berubah menjadi
Pt? = diagonal (p). pa. ++ i Pi «+s Po) (8)
P= PP = diagonal (0.0... (1-4) Pye 0) (9)
Sensifitas ketelitian parameter diperoleh dengan
mendeferensialkan Ex terhadap setiap pengukuran
yaitu (A"PAY' dw.
Dari persamaan (8) dan (9) diperoleh
ATP A= AM(P- POA
; +2 (10)
=A’ PA-a! pai (1-0,)
Berdasarkan Ding dan Coleman (1996) diperoleh
hasil:
iA PAY! a! pa (AT PAY) “UL
Thm)
) (1)
(ATPMAY Ic PAD
dalam hal ini
i (A' PAY! Gi
dari matriks hat.
Persamaan matriks hat adalah
H= AAPA)! A'P
Selanjutnya derivatit parsial dari matriks (A'PY AY"
terhadap w, adalah sebagai berikut
P, adalah elemen diagonal ke-i
OATPA)' __ (AT PAY' @! pa (AT PAY"
Ow, (l= A, (= w PF
ad
MEDIA TEKNIK No.2 Tahun XXV1 Edisi Mei 2004 No.ISSN 0216-3012 1Jika w; = 1 maka persamaan (12) menjadi : 3. Hitungan koordinat pendekatan
Pada jaring kuadritateral dalam penelitian ini
pia, (AT Pay! (13) titik yang sudah diketahui koordinatnya titik
T.71 (283704,419 ; 642634,929) m dan T.75
(283855,68 ; 643171,661) m.
acaT Pay
AT PA)
on, G
Persamdan (13) menggambarkan kecepatan perubahan
(A'PA)" oleh bobot pengukuran p, dan 4, Hitungan nilai varian sudut dan jarak menurut
menghasilkan besaran kuantitatif dari sensitifitas model Mikhail
matriks (A"PA)" terhadap pengukuran i atau dengan 5. Perataan metode parameter minimal
kata lain menggambarkan kontribusi pengukuran ke-i constraint
terhadap ketelitian parameter dalam matriks varian- a. Membentuk model fungsional jarak datar
kovarian parameter Exx. dan sudut horisontal L = F(X)
b. Linierisasi persamaan pengamatan V = AX
PROSEDUR PENGUKURAN -F
c. Menyusun matriks desain (A)
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa Gina cea ee
data jaring Kuadrilateral seperti pada Gambar 1
dengan dua titik referensi orde 4 BPN yaitu titik 7.75, e. Menyusun matriks Fo
dan T.71. (sumber Kanwil BPN-DIY). Jarak diukur £ Menghitung nilai koreksi parameter X =
dengan EDM RED-2L sebanyak 16 pengukuran yaitu (ATPAY' ATPF
Dy, Dp, ..., Dis. Sudut horisontal diukur dengan alat 8. Menghitung parameter estimasi terbaik X =
teodolit TS-6 sebanyak 12 pengukuran yaitu B,, Ba, 4X
---» Biz. Data tersebut merupakan data primer yang h. Menghitung nilai residu pengamatan V =
diukur di desa Sumberagung Kecamatan Moyudan AX-F
‘Sleman pada bulan April 2002. Menghitung varian aposteori oo” = (V'PV)
Penelitian ini dilakukan melalui tahapan 1(n-u)
pengumpulan data, pembuatan program hitungan, |. Menghitung ketelitian parameter Dxx = Go”
pengolahan data, dan penyajian hasil. Tahapan (a'pay! .
tersebut adalah : . k, Menghitung nilai sensitifitas parameter
A. Pengumpulan data sudut dan jarak dari jaring I. Merubah ——bobot.-—-masing-masing
kuadrilateral. ; pengamatan yang mempunyai_—nilai
B. Pembuatan program hitungan, menggunakan sensitifitas relatif lebih besar
perangkat lunak MathLab 5.3 m. Mengulangi lagi bitungan pada langkah g
C. Pengolahan data, meliputi sampai dengan |
1. Hitungan jarak datar dan rata-rata jarak datar
2. Hitungan sudut rata-rata
Gambar 1, : Bentuk jaring kuadrilateral pengukuran
Keterangan gambar :
D; : ukuran jarak ke-i
Bi: ukuran sudut ke-i
@ (A,B,C,D,E, PF): titik yang akan dicari koordinatnya
@ (1-71 dan T.75) : titik yang sudah diketahui koordinatnya
12 MEDIA TEKNIK No.2 Tahun XXVI Edisi Mei 2004 No.ISSN 0216-3012HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum dilakukan hitung perataan parameter
minimal constraint. dihitung varian jarak menarut
model Mikhail. Hasil hitungan varian pada masing-
masing jarak dapat ditihat pada lampiran. Pada Tabel
‘4 dalam lampiran dapat dilihat bahwa varian jarak
ntuk setiap jarak berbeda nilainya karena tergantung
pada besar jarak pengukuran, Hasil hitungan varian
pada masing-masing sudut dapat dilihat pada
lampiran. Pada Tabel B dalam lampiran dapat dilihat
bahwa varian sudut untuk setiap sudut berbeda
nilainya. dengan perbedaan hanya sampai pada fraksi
detik
Hitungan estimasi parameter dilakukan dengan
prinsip kuadrat terkecil. Metode yang digunakan ialah
metode parameter dengan kondisi mininval constraint
Kondisi tersebut_menganggap: bahwa dua titik
referensi yaita T.75 dan T.71 tetap koordinatnya
untuk jaring triangulaterasi dua dimensi, Parameter
yang dicari ialah Xa, Yq. Xp. Yi. Xe You Xip. Yow Xt
Ye. Xp, Ye dari 16 ukuran jarak Dy. D2. Dy. Dy. Ds. Do.
Dy, Ds, Do, Dio. Dit. Dix. Diss Di. Diss Dig dan 12
ukuran sudut B,. Bs, Bs. Bu. Bs. Bi- Br. Brx Bo. Bro. Biss
Bus. Persamaan pengamatannya terdiri dari persamaan
Jjarak datar dan sudut horisontal. Hitungan dilakukan
dengan bobot sama dengan seper varian menurut
model Mikhail. Hasil hitungan koordinat dapat dilihat
pada Tabel C dalam lampiran, Hitungan ini ditakukan
sampai iterasi ketiga dengan kriteria penghentian
iterasi Xi < 0.001 sn.
Sefain diperoleh nilai koordinat dihitung pula
ketelitian koordinatnya. Perhitungan —_ketelitian
Koordinat dilakukan dengan menghitung matriks
varian ovarian parameter sehingga menghasitkan
nilai_varian koordinat dan ilzi kovarian antar
koordinat. Pada tabel C ditampilkan nilai simpangan
baku koordinatnya,
Setelah dihitung koordinat dan ketelitiannya
kemudian dihitung kontribusi atau pengaruh masing-
masing pengukuran tethadap ketelitian koordinat.
Nilai kontribusi tersebut dapat dilihat pada Tabel D.
Pada Tabel D disajikan Kontribusi_masing-masing
pengukuran terhadap ketelitian koordinat yang.
terpisah terhadap semua parameter. Kontribusi
terbesar pada X, adalah pengukuran D» yang nilainya
-2,02E-05 dan pada Y4 adalah pengukuran .Ds yang
nilainya -9.38E-06, Pada pengukuran 1. Dy:. Dis.
Dis. Dis. Dio. Bo. Bio. Bus. Bi: aifai kontribusinya sama
dengan 0 ataw dengan kata lain pengukuran tersebut
tidak berpengaruh baik terhadap ketelitian Xx maupun
terhadap ketelitian Y
Kontribusi terbesar pada Xp adalah pengukuran
D, yang nilainya -2.30B-05 dan pada Yq adalah
pengukuran D> yang nifainya -1.26E-05. Pada
pengukuran Dj. Dis. Dis. Dis. Dis. Dio. Bo. Biv. Bri. Be
nilai kontribusinya sama dengan 0 atau dengan kata
lain pengukuran tersebut tidak berpengaruh baik
terhadap ketelitian X» maupun terhadap ketelitian Yq,
Kontribusi terbesar pada X_- adalah pengukuran
Dy yang nilainya -1.30E-05 dan pada Ye adalah
pengukuran D; yang nilainya -249E-05. Pada
pengukuran Dj. Dj, Djs. Dis. Dis. Dio. Bo. Bro. Brie Bas
nilai kontribusinya sama dengan 0) atau dengan kata
lain pengukuran tersebut tidak berpengaruh baik
terhadap ketelitian X¢ maupun terhadyp ketelitian Y¢
Kontribusi terbesar pada Xp adalah pengukuran
Da yang nilainya -2,53E-05 dan pada Yp adalah
pengukuran D: yang nilainya —1,05E-05. Pada
pengukuran Dy. Dis, Dis. Diss Dis. Dis Boe Bux Bri. Biz
nilai Kontribusinya sama dengan 0 atau dengan kata
Jain pengukuran tersebut tidak berpengaruh baik
terhadap ketelitian Xp maupun terhadap ketelitian Y»,
Kontribusi terbesar pada Xx adalah pengukuran
Di: yang nilainya —143E-05 dan pada Yy adalah
pengukuran Dis yang nilainya -7,05E-06. Pada
pengukuran D), Ds. Dy. Ds. Ds. Do. Dz. Ds. Do. Dive
Di. Bi. Be. Bs. Bs - Bs. Bo. Br. Bs nilai Kontribusinya
sama dengan 0 atau dengan kata fain pengukuran
tersebut tidak berpengaruh baik terhadap ketelitian Xe
maupun terhadap ketelitian Yy.
Kontribusi terbesar pada Xv adalah pengukuran
Ds yang nilainya -8.19E-06 dan pada Yy adalah
pengukuran Di yang nilainya ~6.96E-06. Pada
pengukuran Dj, Ds. Ds. Ds. Ds. Dj. Dr. Ds. Do. Div
Du. Bi. Bs. Bae Bs. Bs Bae Br. Bs nilai kontribusinya
sama dengan () atau dengan kata lain pengukuran
tersebut tidak berpengaruh baik terhadap ketelitian Xe
maupun terhadap ketelitian Y¥.
Secara keseluruhan dapat dilihat — bahwat
pengukuran yang mempunyai kontribasi terbesar
berbeda-beda untuk setizp parameter. Pengukuran
yang paling besur pengaruhnya adalah pengukuran,
yang berhubungan langsung dengan parameter yang,
dicari. Pada Tabel D dapat dilihat bahwa semua
pengukuran yang mempunyai kontribusi_nilainya
negatif. Semua kontribusi yang mempunyai ailai yang
paling besar adalah pengukuran jarak. sedan;
pengukuran sudat tidak ada yang mempunyai
Kontribusi terbesar. Pada pengukuran — sudut
kontribusinya relatif kecil dibandingkan dengan pada
pengukuran jarak.
Yang masih perlu dikaji lagi sebagai kelaajutan
pada penelitian ini adalat bentuk —_jaring
triangulaterasi. Optimasi bentuk jaring tidak dilakukan.
sebelum pengukuran, sehingga dapat_ menyebabkan
hasi! kontribusi jarak menjadi besar. karena bentuk
belum optimal. Selain itu. yang menatik pada
“MEDIA TEKNIK No.2 Tahun XXVI Edisi Mei 2004 No
N02 16-3012 13penelitian ini ialah bahwa kontribusi yang terbesar
ternyata nilainya bervariasi, sehingga perlu dikaji
berapa nila kontribusi_—maksimum —_ yang
mempengaruhi Ketelitian parameter. Hal ini dikaitkan
dengan optimasi penentuan bobot yang dilakukan
sebelum hitung perataan.
Pengamatan yang memiliki simpangan baku
terbesar belum tentu memberikan kontribusi terbesar
pada ketelitian parameter begitu juga sebaliknya
pengamatan yang memiliki simpangan baku terkecil
belum tentu mémberikan kontribusi terkecil pada
Ketelitian parameter. Pada Tabel E disajikan nilai
Ketelitian koordinat hasil estimasi parameter dengan
mengubah bobot pengukuran yang paling berpengaruh
dilipatkan dua kali, Tidak ada alasan yang khusus
pada pemilihan melipatkan bobot menjadi dua kali
bobot asli hasil hitungan, kecuali hanya berdasar
pertimbangan bahwa kalau bobot dinaikan berarti
simpangan baku menjadi kecil yang _berarti
pengukurannya lebih teliti. Teknik ini dilakukan
dengan harapan dapat dilihat bahwa apabila bobot dari
pengukuran yang paling berpengaruh diperbe
maka nilai keielitian koordinatnya akan semakin ba
atau nilai simpangan baku koordinatnya kecil
Pada tabel F dapat dilihat selisih antara nilai
ketelitian koordinat hasil estimasi parameter dengan
mengguna-kan bobot ukuran awal dan bobot setelah
dinaikkan dua kali. Dari tabel tersebut terlihat bahwa
ketika bobot pengukuran yang paling berpengaruh pada
salah satu parameter dinaikkan, maka ketelitian
parameternya akan meningkat. Tapi belum tentu
Ketelitian parameter yang lain juga meningkot,
mungkin saja malah berkurang, hal ini terlihat dari
adanya nilai yang negatif pada selisih nilai simpangan
baku. Untuk Jebih jelasnya, perubahan ketelitian
parameter ketika bobot pengukuran yang paling
berpengaruh dinaikkan dapat dilihat pada Gambar 2.
Secara numeris memang dapat dilihat bahwa kenaikan
ketelitiannya sangat kecil, bahkan terkadang masih
dianggap tetap. Oleh karena itu penerapan prosedur
seperti dalam penelitian ini harus disesuaikan dengan
tujuan pekerjaan. Apabilapekerjaan__tersebut
memerlukan ketelitian tinggi seperti pada pekerjaan
deformasi, perataan jaring orde nol dan lain-lain, maka
prosedur seperti dalam penelitian ini sebaiknya
digunakan dalam optimasi. sebaliknya kalau untuk
pekerjaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi
sebaiknya tidak perlu digunakan.
0.005000
| Grafik Perubahan Ketelitian Koordinat
“enone
S consoea
cons
= 000000
goon
Koordinat
Gambar 2. Grafik perubahan ketelitian koordinat
id ‘MEDIA TEKNIK No.2 Tahun XXVI Edisi Mei 2004 No.ISSN 0216-3012KESIMPULAN
1
secara keseluruhan dapat dilihat__ bahwa
pengukuran yang mempunyai kontribusi terbesar
berbeda-beda untuk setiap parameter. Pengukuran
yang berhubungan langsung dengan parameter
memberikan kontribusi yang paling
Belum tentu. semua pengukuran mempunyai
kontribusi terhadap parameter. tapi untuk semua
pengukuran yang mempunyai kontribusi nilainya
negatif.
Semua nilai kontribusi yang paling besar adalah
pada pengukuran jarak, sedangkan pada
pengukuran sudut tidak ada yang -mempunyai
kontribusi paling besar.
Nilai kontribusi terhadap X dan Y untuk satu titik
dipengaruhi oleh pengukuran yang tidak sama.
Pengukuran yang memiliki simpangan baku yang
lebih kecil’ belum tentu memberikan nilai
kontribusiterbesar dan sebaliknya pengukuran
yang memiliki simpangan buku yang lebih besar
ibelum tentu memberikan nilai kontribusi terkeci
Secara numeris dapat dikatakan bahwa kenaikan
ketelitian parameter hanya kecil pada hitungan
dengan menaikan bobot ukuran sebesar dua kali
pada pengukurzn yang mempunyai kontribusi
terbesar,
Setelah bobot ukuran diperbesar dua kali pada
pengukuran yang berpengaruh paling besar pada
parameter tertentu, akan meningkatkan ketelitian
parameter tersebut.
DIA TEKNIK No.2 Tahun XXV1 Edisi Mei 2004 No.ISS
DAFTAR PUSTAKA
Ackermann F.. Mikhail E, M. (1976). Observation
and Least Squares, \EP-A Dun Donnelley
Publisher. New York.
Amarona. M.Q. (2000). Analisis Model Varian Sudut
dan Jarak pada Hitung Perataan Parameter
(Studi Kasus Jaring Quadrilateral dengan Dua
Tittk Kontrol), Jurusan Teknik Geodesi Fakultas
Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Ding. Coleman (1996), Sensitivity Analysis in Gauss-
‘Markov Models, Journal of Geodesy.
Kuang. S. (1996). Geodetic Network Analysis and
Optimal Design, Consepts and Applications. Ann
Arbor Press Inc. U.S.A.
Mikhail. E.M. dan Gracie, G. (1981). Analysis and
Adjustmem of Survey Measurement, Van
Nostrand Reinhold Company. New York.
Nugroho. W. (1987). Permasalahan Pemilihan Sistem
Berat dalam Hitungan Perataan, Departemen
Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Soeta’at (1996), dimu Hitung Kuadrat Terkecil Lanjut,
Jurusan Teknik Geodesi_ Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada, Tidak dipublikasikan,
Yogyakarta.
Uotila, UL A. (1985). Adjustment Computations,
Notes. Department of Geodetic Science and
Surveying the Ohio States University Colombus,
Ohio.
Wolf, RP. (1981). Adjustment Computation, Edisi Il
Terjemahan, Departement Geodesi. Institut
Teknologi Bandung. Bandung.
N 0210-312 15LAMPIRAN Tabel C : Hasil hitungan koordinat dan ketelitiannya
dengan perataan parameter minimal constraint
yy Pi
‘Tabel A : Hasil hitungan varia &
my
“Ty Jarak Ya 643132.296 m
(mm) va 0.019941 m
557.622 Xe 284001.178m |
326,054 xy __ 8816713 m
294.523, Yu 642609.680 m
424.372, vn 0.015643 m
229,597 Xe ” 284420.764 m
297.832 | | Ox \ 0.019654 m
580.512 Yo 642962941 mC
—_ Oye 0.030788 m
5 _ | [Xe 284229.520 m
548,496_ Sx (0.023875 m
552.346 Yo 642584. 105 m |
293,867 ow 0.024210 m
182,604 Xe 283619.184m |
220,137 ox, (0.016920 m
372,183 Vy [ (642997.235 m
om 0.012400 m
Xe | 283582.664m |
ox __0.015740 m
Sadr r Yr 42818.335
98°49 1125" 176.4492 Sv Oise
78°2" 176.538
Bs 734s 1S" 176.5153
98° 18" 18,75 176.679
110° 25° 26,25" 177,086
7 176.8278 |
176.6171
176.6006 |
176.688
134° 52°
[37°36
37° SE 18,75
16 ~ MEDIA TEKNIK No.2 Tahun XXVT Edisi Mei 2004 No. ISSN 0216-3012SO-ASP'I-| SO-3ES- | SO-aVT- [50-319 |S0-ase S| SO-ae S-|S0-aou @ |S0-aee Ve [S0-389'€- [S0-3Se 2- [UeIUINT
ee |80-Se9-| 20-30 T |Z0-asre-|Zo-aeee-| 0 0 0 0 0 0 0 0 2
4% |60-392'6-| 40-3S'€- | 40-382"9-| 90-3¢0's- oO 0 0 oO oO 0 0 oO le
92 |60-386%2-| 90-3- | e0-a6z- | z0-arey-} 0 0 ° 0 ° 0 0 0 92
$2 | 20-a12'1-| 90-as't- |go-ascl-| zo-ae'e-| 0 0 0 0 0 0 0) 0 sz
ve ° o | 0 0 | 90-32't- | 40-Bre"l-| 90-36s"1- | 80-3z1'Z- | 90-36e'L-| 20-3BI'L-| Z0-3G9'8-} @o-asGI-| ve
€ ° 0 ° 0 — \go-azs'z-] 20-a6'- | 60-ar9"9-| 20-39't- | 90-360'1-| 0-3zSL-/ B0-ars'r-| Zo-asi'e-| ez
a 0 0 O 0 | 90-360'2- | 80-312'1- | 20-3ze"2-| 80-380'y- | 80-3E7'S- | BO-BETZ-| 20-3Sb'Z-|60-360'1-| ee
Wz ° 0 0 0 | 90-39'2- | 0-3ze'p-| g0-3e'Z: | 2o-3eR't-/ 80-386 Z-| 80-391 'Z-| 20-380'2-|60-3S0'L-| 12
02 0 oO oO 0 20-319" L-| 80-3e'8- | 80-Ar'9- | 90-3Z'I- | 80-39E'S- | 8O-4Sr'I-| LO-AyL- |Ol-3L0'Z-| 0%
6 0 0 oO 0 80-4r6'9-| 20-38%'2-| L0-320°2- | 20-39S'p- | 80-391'S-| BO-3y'L- | 20-3SEL-|01-3189-| BL
aL 0 0 ° 0 — | zo-a1y's-| 20-3v0'I-| 20-32c°2-| 60-31's- | £0-39€'r-| 90-319'8-] 20-329°8-| 80-3e9'8-| Bt
a 0 0 0 | 0 |90-3ep'2-| 20-3e'2- | 90-35'e- )90-36z"e-| Z0-3e'9- | 20-3e6'L-|90-3zz'2-|ZO-APSI-| LL
“9b |90-42'¢-]90-3e9'r-| Z0-Bzr'p-|90-4Ly'I-] 0 0 0 0 0 0 0 0 a
St |90-382'1-|20-319'9-|90-Bg0'2-|90-arez-| 0 | 0 0 0 0 0 0 0 st
‘YL | 90-396'9- | 90-361°8-' ee el bk 0 oO oO 0 oO 0 O | 0 ve
€Lb | 90-322'2- | 20-352" t-| 90-38z'2- | 80-3S6'2- 0 oO oO 0 oO 0 0 oO Pty
ZL. | L0-396'r- | 90-300°2- 90-395"1-|SO-BE¥'] 0 0 0 0 0 0 o | 0 z
aS 0 oO oO 0 20-3€6'8- | L0-48S'P- | LO-3ES'S- | 90-30Z't- | 90-39S' L- | LO-3E7"y- | 90-380'y- | 80-390'%-| LE
OL 0 0 0 0 90-380°2- | £0-391'8- | 90-31.2°9- | 90-38S'e- | £0-300'L-| 80-322'Z- | 40-3z9'e-| 6O-azEt-| Ob
6 ° 0 0 0 — |90-3e1's-| 60-4zs'¢-| 90-3z9'1-| L0-Sr1'€- | L0-3rS't-| 80-3zt'y-| Z0-4z0'r-|60-3e0z-| 6
@ 0 0 ° 0 | 90-366'9-| 90-3e1"t-| 90-39z"9-| £0-31¢'9- | 90-3eL'e-| 90-3St'1-|eo-AeE'6-| 90-ars'I-] @
Z 0 0 oO oO 90-322 '2- 90-322’: | 60-31€'€- |S0-39e" f=] 90-3S0'9-| LO-ary'l-| 2
9 0 0 ° 0 — |90-ar9'- $0-3€S'I- | 90-3e6°2- | L0-39€'Z- | SOHOE'Z:| 90-a8z2-|60-35z"1-] 9
s oO oO oO oO 80-309'S-| S0-321'2- | 20-av0'8- | £0-49€"r- | 80-3ve"t- | 60-329'e- | g0-AEr'e- job-a9z a s
v 0 oO oO 0 20-4 1G'4- | 90-3S0"E- | 0-366'S- | 80-389'2- | 60-3S2"z- | 80-366'9- | Ol-AvS'e- v
& 0 0 0 0 90-3862: | $0-302"1- 80-3e1't-| 60-390'e-|80-ar6z-|Ol-3er'I-] &
z 0 0 ° 0 Lo-aiee- 40-3€0'Z-|80-392'8-|90-30s'8-|s0-3z0'2-| Z
‘ o | o oO 0 ° o | o L
saKT ofo eax ge eA ax WA [= WX 0
Team | Z TTS e roo
sopurezeg weHYEey depeyioy, weanynduag denag isnqiuoy “g jeqeL
7
NIK No.2 Tahun XXVI Edisi Mei 2004 No.ISSN 0216-3012
6
<
a
a
=leo-aese |vo-aeset
lco-2690'1 lso-azes'e lorasiez- |ro-ascoy- leo-azooe- |so-asie'z | soszto% | 4A]
leo-arer's |eo-3rzzr |so-3vee9- |yo-ze09¢ o-aoros- oaisez- jo-srees leoasise [o-acras lo-aerce- |:o-aieez- | orzsiod | ax
Jvo-30g9¢ |yo-3oe9e feo-ase0z |po-3e69¢ luo-z0.6- |zo-aeze’2- |0-39009- foo-azei's- \so-zouse joo-aes6'z- |so-azzz'z- | coveioo | aa
lro-aveze |vo-avezz jro-auez jeo-aosez lco-aeir's- |zo-aeore- |o-aseie- loo-ac00z- |zo-e1rs- jeo-aezov- \2o-ze0re- | oz69i00 | ax
Iso-aiei2- |so-aisiz- [ro-acsee- |co-aevez- feo-aizet |ro-assss feo-aize1 |so-aleo’s jco-36011 |ro-agsss [eo-a6901 eo-azzt | o1zveo0 | aA
soaisi2- jsoaisi2- po-ascee- jgo-aesz- jso-asize jeosoze jooasze jeo-seere joserze leoacze bosses: foo-acize | caczoo [ax
So-aizet- |so-Bizzt- jy0-3epc'2- |c0-3s0z'9- lro-aoce'» |eo-aezr't lo0-zzesz- |vo-aocey jro-aszit |eo-zezwt | vs96100 | ox
's0-360r'1- [g0-360r'1- [po-azeiz- |co-3ee6y- lso-300z% fro-asoz leo-aszoe |s0-aoszy |po-aivz |ro-acez: | eresioo | ea
's0-390S'1- |go-z90s1- fpo-azee'e- |so-3ozz's leo-aezs'> js0-avec's - Jsorasee, jeoaes'y jposerz ‘so-arses | creo lex
|so-azez's- |co-azezs- jyo-aeezz- |go-asez's- [eo-ao9z1 fro-asoce [eoaosz1 foo-acsrs- feo-acsot |ro-asoce leo-aeez1 feo-aoszs | tvesio0 | vA
lso-ze1v't- |so-zeiv't- lro-avere- |so-aeser- leo-aesey |so-areve- feo-aeser joo-aizez- [so-aoerz jso-aveuz- po-seuse co-aese'r
aft o 6 e e z foo
asyaurezeg weNNa}Oy (YISH}aS) UEMEQRIAd “A PAC,
| | T. ] | ]
sezo.oo | sezo100 | ozrzio0 | eiszio0 | soszico | soszioo | soszio%” | ziszt00 | tise | soszi00 | soszioo | soszio0 | soseio%0 | 4A
storio0 | storio0 | soasioo | osesio0 | trsio0 | trzsioo | trzsioo | srzsioo | zrcsioo | ies | reesioo | ivesioo | orssion | 4x
zeozio | zeozioe | seeoioa | oocziaa | aatztae | oorzioo | oovzioe | sorzio'o | soreiov | ooreion | covet | oorzioo | oorziog | a4
seesio0 | s629i00 | esasic0 | seovio | izea.00 | izsa100 | szeoi00 | ezeaioe | zzeo.00 | izeoi00 | sz69100 | szee.00 | ozee.00 | ax
zezvzoo | zezveoo | ersrzo0 | eezvzo'0 | seezzoo | vsvezoo | eeszzo0 | siivz00 | Lorsz00 | rsvez00 | Irlezoo | seezz0°0 | o1zreoo | aA
686200 | 9686200 | soz~zo0 | ossezoo | zvetzo0 | sosoz00 | zvaczo'o | eeaczoo | soeezo0 | sosoz | eozezoo | zveczoo | szeezoo | ax
| testo | sz9610°0 | ezesio%0 | stz610°0 | oezeioo | izzeio0 | oezeioo | seezioo | iss610%0 | zz6L0%0 | irs6100 | oezei00 | rsesi00 | Ox
zsosi00 | zs9si0%0 | zeesio0 | zeasio'o | rissioo | tossio0 | rissioo | erasioo | ztezi0'0 | 1o9s100 | zosrioo | visio | evaciow | aa
szsio0 | szzei00 | zves100 | sgcsi0% | 6ss9100 | veLzi00 | s69910;0 | izz910%0 | esse100 | vezi | sarsioo | seagio0 | e1zsio" | ax
eseeio | eseaio | cezoea | yoo0z0'a | teeei00 | o1s6i00 | se9e00 | oresio | zeeaico | o1s6100 | esisioo | see | ire6i0'0 | vA
zozsio' | zozsioo | zossioo | zezsioro | oeriio” | eassio'o | oertio'0 | seesioo | ca ocesivo 999810°0 | vx |
2 Z av
ae \ L : ol
Weyl eng ueyye9C YnIeSuadsag Suyed 3X ueAMyNBuag joqog Yejarag sIWETEY UE
PM “A APL,
MEDIA TEKNIK No.2 Tahun XXVIEdisi Mei 2004 No.ISSN 0216-3012